Digesti dan Absorbsi
Pendahuluan
Makanan yang dimakanan biasanya dalam molekul yang besar sehingga untuk dapat diabsorbsi oleh tubuh harus diubah menjadi molekul kecil melalui proses digesti. Digesti (pencernaan) adalah proses pemecahan zat-zat makanan sehingga dapat diabsorpsi oleh saluran pencernaan. Proses digesti meliputi: (1) pengambilan makanan (prehensi), (2) memamah (mastikasi), (3) penelanan (deglutisi), (4) pencernaan (digesti), (5) pengeluaran sisa-sisa pencernaan (egesti). Berdasarkan proses pencernaannya dapat dibedakan menjadi digesti makanan secara mekanis, enzimatis, dan mikrobiotis. Proses pencernaan makanan pada manusia melibatkan alat-alat pencernaan makanan. Alatalat pencernaan manusia adalah organ-organ tubuh yang berfungsi mencerna makanan yang kita makan. Alat pencernaan dapat dibedakan atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Kelenjar pencernaan menghasilkan enzim-enzim yang membantu proses pencernaan kimiawi. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia terdiri dari kelenjar air liur, kelenjar getah lambung, hati (hepar ( hepar ), ), dan pankreas. Perubahan kimia yang terjadi pada proses pencernaan dilakukan dengan bantuan berbagai enzim hidrolase saluran cerna yang mengkatalisis protein asal menjadi asam amino, pati menjadi monosakarida, dan trigliserol menjadi monogliserol. Gliserol dan asam lemak pada proses berbagai reaksi pencernaan ini serta vitamin dan mineral yang ada dalam bahan makanan menjadi lebih mudah diasimilasikan. Ketika proses digestif beberapa kelainan klinis dapat terjadi seperti produksi HCl yang berlebihan dapat mengakibatkan ulserasi, produksi HCl lambung yang kurang dapat mengakibatkan aklorhidia, gangguan sekresi getah empedu dapat mengakibatkan batu
empedu atau gangguan pencernaan lemak, malabsorbsi nutrien karena berbagai defek enzim dan lain-lain. Defisiensi gizi yang terjadi dapat bermacam-macam seperti anemia karena malabsorbsi vit. B12 dan asam folat, tetani karena gangguan absorbsi kalsium dan magnesium, rakitis dan osteomalasia karena malabsorbsi vitamin D. Proses Pencernaan pada Rongga Mulut
Rongga mulut adalah bagian awal dari sistem pencernaan. Rongga mulut mengandung saliva yang disekresi oleh 3 pasang kelenjar saliva: kelenjar parotis, kelenjar sub mandibularis, dan kelenjar sub lingual. Saliva terdiri dari kira-kira 95,5% air, dan 0,5% : protein (terdiri dariamilase, mukus, dan lisosim) dan elektrolit. pH saliva =6,8.Amilase pada liur dapat membuat pati dan glikogen dihidrolisis menjadi maltosa dan oligosakarida lain dengan menyerang ikatan glikosidat. Amilase liur akan segera terinaktivasi pada pH 4.0 atau kurang, sehingga kerja pencernaan makanan di dalam mulut akan terhenti begitu lingkungan lambung yang bersifat asam menembus partikel makanan. Fungsi lain saliva adalah mempermudah proses menelan, memiliki sifat anti bakteri, sebagai pelarut molekul yang merangsang papil mengecap, membantu bicara, untuk ekskresi obat, mencegah karies gigi, pelumas pd. waktu mengunyah serta menelan makanan, penambahan air pada makanan yang kering, memberikan media untuk melarutkan mol, sebagai sarana ekskresi obat tertentu (etanol dan morfin), ion organik K, Ca 2+, HCO3-, tiosinat (CNS-), dan immunoglobulin A(IgA). PH saliva sekitar 6,8, amilase saliva aktivitasnya hilang pd pH < 4 di lambung aktivitasnya akan terhenti krn. lambung pH-nya sangat asam.
Proses Pencernaan pada Lambung
Lambung atau ventrikulus berupa suatu kantong berongga dan berotot. Lambung terletak antara kerongkongan dan usus kecil, terletak di bawah sekat sebelah kiri rongga badan. Fungsi lambung secara umum adalah untik menyimpan, pelarutan, dan sebagian mencerna makromolekul dalam makanan dan untuk mengatur isi lambung ke dalam usus kecil. Bagian bagian lambung yaitu kardia, fundus dan pylorus. hasil sekresi lambung dikenal getah lambung cairan jernih berwarna kuning pucat mengandung HCL 0,2 – 0,5% dan pH sekitar 1,0. Getah lambung terdiri 97 – 99% air, sisanya terdiri atas musin, garam anorganik, enzim pencernaan (pepsin serta renin) dan lipase.
Di lapisan mukosa terdapat 3 jenis sel yang berfungsi dalam pencernaan, yaitu: sel goblet berfungsi untuk memproduksi mucus atau lender untuk menjaga lapisan terluar sel agar tidak rusak karena enzim pepsin dan asam lambung, sel parietal berfungsi untuk memproduksi asam klorida yang berguna dalam pengaktifan enzim pepsin. Diperkirakan bahwa sel parietal memproduksi 1,5 molar asam klorida yang membuat tingkat keasaman dalam lambung mencapai pH 2, sel chief berfungsi untuk memproduksi pepsinogen, yaitu enzim pepsin dalam bentuk tidak aktif. Protein dengan asam lambung juga akan mengalami denatur yang membuat struktur protein tersier akan hilang sehingga lipatan rantai polipeptida terbuka. Nilai pH yang rendah menghancurkan mikroorganisme yang masuk ke dalam traktus gastrointestinal. Kelenjar pada fundus terdapat sel parietal (oxyntic cell) menghasilkan HCl, dan chief cell menghasilkan pepsinogen. Proses digesti di lambung meliputi: 1) Pencernaan pada lambung sebatas pada protein, sangat sedikit lemak, dan karbohidrat. Absorpsi zat-zat tertentu seperti; alkohol, obat-obatan. 2) Makanan setelah melewati lambung menjadi dalam bentuk bubur makanan (chyme). Dengan mekanisme dorongan dari otot lambung chyme menuju ke usus dua belas jari (duodenum). Berikut merupakan cara kerja enzim-enzim yang ada pada lambung : Pepsin
Enzim ini terlibat dalam hidrolisis protein menjadi peptide dan asam amino dengan memecahnya ke dalam ikatan peptide, dihasilkan oleh chief cell dalam bentuk tidak aktif . Pepsin cukup efektif dalam memecah ikatan peptide dalam kasus asama amino seperti fenilalanin, triptofan, dan tirosin. Pepsin di sekresikan dalam bentuk pepsinogen yang merupakan zymogen (proenzim atau precursor tidak aktif). Ini adalah pelepasan asam klorida oleh sel parietal pada lapisan lambung yang menyebabkan pepsinogen prekursor tidak aktif untuk berubah menjadi bentuk aktif dari pepsin. Asam klorida membantu menjaga keasaman optimum (pH 1-3) untuk fungsi pepsin. Pada lambung molekul pepsinogen mencerna satu sama lain sebagian sehingga menghapus segmen rantai polipeptida dan mengubah pepsinogen menjadi pepsin. Pepsin memecah ikatan pepida antara asma amino dengan rantai
samping hidrofobik di tengah polipeptida. Dengan demikian akan mengubah polipeptida panjang menjadi polipeptiida pendek. Rennin (Kimosin, Rennet)
Enzim renin bekerja dengan menggumpalkan kasein susu. Kasein merupakan kompleks fosfoprotein yang membentuk suspense koloid yang terdiri dari α ,β, τ dan kappa. Renin menghidrolisa kappa protein sehingga menimbulkan destabilisasi struktur koloid dan menimbulkan proses penggumpalan α dan β kasein jika terdapat kalsium dan fosfat pada lingkungan. Gumpalan ini merupakan jalinan molekul kappa kasein dan makropolipeptida dengan air, laktosa, mineral, globurar lemak, vitamin dan sejumlah senyawa terlarut lainnya di dalam gumpalan tersebut. Enzim ini sangat penting dalam proses pencernaan bayi, mencegah perjalanan susu yang cepat dari lambung. Dengan adanya kalsium, rennin mengubah kasein susu parakasein yang sifatnya irreversibel . Lipase
Enzim lipase ini sendiri merupakan enzim yang dapat larut didalam air. Sifatnya yang mudah larut dalam air tersebut memasukkan enzim ini kedalam jenis enzim esterase. Enzim lipase ternyata juga bisa mencerna lemak sekalipun tidak dalam air. Dalam tubuh enzim lipase diproduksi pada karbon berlipid. Seperti pada minyak, asam lemak serta gliserol. Enzim lipase yang berasal dari bakteri kemudian diproduksi secara ekstraseluler. Enzim lipase memang bertugas untuk mencerna lemak yang masuk dalam tubuh. Meskipun terdengar aman , namun jika terlalu banyak lemak yang masuk itu juga tidak baik. Lambung mengandung enzim lipase yang dapat menghidrolisis triasilgliserol asam lemak bebas dan 1,2 – diasilgliserol (berlangsung selama 2 – 4 jam dalam lambung, dan enzim bekerja pd. pH < 3,0 – 6,0, sesudah makan). Panas lambung faktor penting untuk mencairkan lemak diet. Proses emulsifikasi berlangsung dibantu oleh kontraksi peristaltik. 30% triasilgliserol langsung dicerna 1 jam pertama. Asam lemak rantai pendek dapat diserap melalui dinding usus vena porta. Sedangkan asam lemak rantai panjang yang larut dalam butir-butir lemak diteruskan ke duodenum.
Proses Pencernaan pada Intestinum
Usus halus (intestinum) merupakan tempat penyerapan sari makanan dan tempat terjadinya proses pencernaan yang paling panjang. Usus halus terdiri dari : 1. Usus dua belas jari (duodenum) 2. Usus kosong ( jejenum) 3. Usus penyerap (ileum)
Pada usus dua belas jari bermuara saluran getah pankreas dan saluran empedu. Pankreas menghasilkan getah pankreas yang mengandung enzim-enzim sebagai berikut :
1. Amilopsin (amilase pankreas) yaitu enzim yang mengubah zat tepung ( amilum) menjadi gula lebih sederhana (maltosa). 2. Steapsin (lipase pankreas) yaitu enzim yang mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol. 3. Tripsinogen jika belum aktif maka akan diaktifkan menjadi tripsin, yaitu enzim yang mengubah protein dan peptonmenjadi dipeptida dan asam amino yang siap diserap oleh usus halus.
Empedu dihasilkan oleh hati dan ditampung di dalam kantung empedu. Selanjutnya, empedu dialirkan melalui saluran empedu ke usus dua belas jari. Empedu mengandung garam-garam empedu dan zat warna empedu (bilirubin).Garam empedu berfungsi mengemulsikan lemak. Zat warna empedu berwarna kecoklatan, dan dihasilkan dengan cara merombak sel darah merah yang telah tua di hati. Zat warna empedu memberikan cir i warna cokelat pada feses.
Sifat getah empedu : 1. Getah empedu mengemulsi lemak dalam usus dan melarutkan asam lemak dan sabun yang tidak larut dalam air seperti proses pencernaan dan absorbsi lemak, vitamin A,D, E dan K 2. Selain untuk emulsifikasi, getah empedu dengan pH sedikit diatas 7 menetralkan chyme yang asam dari lambung menyiapkan proses pencernaan dalam usus
3. Getah empedu
unsur pembawa penting untuk mengekskresikan asam empedu,
kolesterol, obat, toksin, pigmen empedu dan berbagai senyawa anorganik: Pb, Zn, dan Hg Sedangkan sifat getah pankreas adalah: 1. Berupa cairan encer, kandungan air sama dengan saliva, protein tertentu, senyawa organik dan anorganik terutama Na +, K +, HCO3- dan Cl-, serta HPO42-, SO42-, Ca2+, Zn2+ jumlahnya rendah 2. pH getah pankreas alkalis > 7,58 3. Enzim yang didapatkan yaitu tripsin, kimotripsin,elastase (disekresikan sebagai zimogen:tripsinogen). Endopeptidase akan menghidrolisis protein dan polipeptida yg dilepaskan dari lambung sehingga membentuk polipeptida dan pepetida. Berikut merupakan penjelasan fungsi enzim pada getah pancreas : Tripsin : enzim yang spesifik untuk ikatan peptida pada asam amino dasar Kimotripsin : enzim yang spesifik untuk ikatan peptida yang mengandung residu
asam amino tak bermuatan: asam amino aromatik Elastase : enzim yang menyerang ikatan sesudah asam amino yang kecil: glisin,
alanin, serin Zimogen lainnya pada getah pankreas : Kimotripsinogen, proelastase, prokarboksi
peptidase membebaskan kimotripsin, elastase, karboksipeptidase Karboksipeptidase eksopeptidase : menyerang ujung terminal ikatan peptida (hasil
kerja endopeptidase membebaskan asam amino tunggal Amilase : menyerang pati dan glikogen maltosa, maltotriosa, oligosakarida Hidrolase spesifik : hidrolase ester kolesteril (kolesterol esterase): memecah ester
kolesterol kolesterol bebas diserap dari usus dalam bentuk kolesterol bebas Ribonuklease : (RNAse) dan deoksiribonuklease (DNAse) bertanggung jawab atas
proses pencernaan asam nukleat diet Fosfolipase A2 : menghidrolisis ikatan ester dlm. posisi 2 pd. gliserofosfolipid (dari
sistem empedu atau diet) membantu emulsifikasi dan pencernaan le mak
Selain enzim dari pankreas, dinding usus halus juga menghasilkan getah usus. Getah usus disekresikan
oleh
kelenjar
Brunner
dan
Lieberkuhn.
Enzim
yang
dikandungnya
aminopeptidase, fosfatase, polinukleotidase, nukleosidase, fosfolipase. Berikut meruapakn penjelasan enzim yang terdapat pada getah usus :
Aminopeptidase : menyerang ikatan peptida sesudah asam amino ujung terminal-N
polipeptida, oligopeptida dipeptidase memecah dipeptida menjadi asam amino bebas Fosfatase : mengeluarkan gas fosfat dari senyawa organik fosfat: heksosa fosfat,
gliserofosfat, nukleotida diet, hasil pencernaan asam nukleotida oleh nuklease Polinukleotidase : memecah asam Nukleat nukleotida Nukleosidase : memecah nukleosida basa bebas dan pentosa fosfat Fosfolipase : memecah fosfolipid gliserol, asam lemak, asam fosfat, dan base seperti koli
Selain enzim diatas getah usus halus juga mengandung enzim-enzim berikut : 1. Maltase, berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa. 2. Laktase, berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. 3. Sukrase, berfungsi mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa. 4. Tripsin, berfungsi mengubah pepton menjadi asam amino. 5. Enterokinase, berfungsi mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin.
Di dalam usus halus terjadi proses pencernaan kimiawi dengan melibatkan berbagai enzim pencernaan. Karbohidrat dicerna menjadi glukosa. Lemak dicerna menjadi asam lemak dan gliserol, serta protein dicerna menjadi asam amino. Jadi, pada usus dua belas jari, seluruh proses pencernaan karbohidrat, lemak, dan protein diselesaikan. Selanjutnya, proses penyerapan (absorbsi) akan berlangsung di usus kosong dan s ebagian besar di usus penyerap. Karbohidrat diserap dalam bentuk glukosa, lemak diserap dalam bentuk asam lemak dan gliserol, dan protein diserap dalam bentuk asam amino. Vitamin dan mineral tidak mengalami pencernaan dan dapat langsung diserap oleh usus halus.
Pada dinding usus penyerap terdapat jonjot-jonjot usus yang disebut vili . Vili berfungsi memperluas daerah penyerapan usus halus sehingga sari-sari makanan dapat terserap lebih banyak dan cepat. Dinding vili banyak mengandung kapiler darah dan kapiler limfe (pembuluh getah bening usus). Agar dapat mencapai darah, sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus yang selanjutnya masuk pembuluh darah atau pembuluh limfe. Glukosa, asam amino, vitamin, dan mineral setelah diserap oleh usus halus, melalui kapiler darah akan dibawa oleh darah melalui pembuluh vena porta hepar ke hati. Selanjutnya, dari hati ke jantung kemudian diedarkan ke seluruh tubuh. Asam lemak dan gliserol bersama empedu membentuk suatu larutan yang disebut misel. Pada saat bersentuhan dengan sel vili usus halus, gliserol dan asam lemak akan terserap. Selanjutnya asam lemak dan gliserol dibawa oleh pembuluh getah bening usus (pembuluh kil), dan akhirnya masuk ke dalam peredaran darah. Sedangkan garam empedu yang telah masuk ke darah menuju ke hati untuk dibuat empedu kembali. Vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K) diserap oleh usus halus dan diangkat melalui pembuluh getah bening. Selanjutnya, vitaminvitamin tersebut masuk ke sistem peredaran darah. Umumnya sari makanan diserap saat mencapai akhir usus halus. Sisa makanan yang tidak diserap, secara perlahan-lahan bergerak menuju usus besar.
Penyerapan dari Traktus Gastrointestinal
Hormon
Pencernaan
(Gastrointestinal
Hormone)
adalah
pembawa
kimia
yang mengatur fungsi usus dan pankreas. Hormon ini diproduksi oleh selendokrin, yang secara luas didistribusikan dan ditempatkan ke daerah di mukosa usus dan pankreas. Pada kenyataannya, usus mewakili organ endokrin terbesar di tubuh. Walaupun pada awalnya dideskripsikansebagai produkendokrin, pembahasan berikut menunjukkan bahwa pembawa kimia ini dapat beraks idalam reaksi endokrin yang sebenarnya (yaitu, dilepaskan ke dalam aliran
darah dan
bertindak
dari lokasi yang
jauh),
reaksi pankreas
untuk
merangsang seldi proximity yang dekat atau reaksi autorineuntuk merangsang fungsi dari sel induk. Dan lagi, hormon dapat bekerjaseperti agen pemancar untuk impuls syaraf atau dilepas kan kedalam4 pembuluhdarah mengikuti rangsangan syaraf di reaksi neurocrine yangsebenar nya. Hormon ini mengontrol berbagai fungsi pada saluran GI,meliputi pengaturan saluran eksresi, motility, absorbsi, pencernaan, dan,dalam beberapa kasus, pertumbuhan mukosa usus dan pankreas.
Gastrointentestinal menunjukkan paradigma efisiensi dan penghematan. Tugas utama saluran digestive adalah mencerna dan menyerap cairan dan nutrisi setiapharinya. Proses yang menakjubkan
ini
bermula
di
mulut
terjadi
proses
2 penghancuran komponen makanan. Tindakan menelan mendorong bolus dihancurkan di mulut melalui esophagus dan menuju kelambung,
makanan
yang
awal sudah
dihancurkan
dalam suasana asam yang sangat tinggi. Cairan lambung kemudian dilepaskan ke dalam usus halus, proses pencernaan danabsorbsi dari nutrisi yang dicerna hampir selesai yang terjadi dua kali pada pelepasan yang disiapkan dengan baik oleh hormon GU dan innervation neural yang mengatur ekskresi, motility dan absorbsi.
Gastrointentestinal mengakibatkan lintasan nutrien ke vena portal hati atau saluran limfatik. Pada saat di lambung hanya ada penyerapan sedikit, kecuali asam lemak rantai pendek, sedang dan alkohol. Usus halus adalah organ pencernaan utama 90% nutrien diet diserap waktu melintasi usus halus dan air juga diserap pada saat yang bersamaan, air dalam jumlah lebih besar. Ada 2 sistem lintasan serapan: sistem portal hepatik (bahan yang diserap larut dalam air) dan sistem pembuluh limfe atau sistem limfatik (bahan yang diserap tidak larut air). Penyerapan Karbohidrat
Asupan karbohidrat perhari berkisar dari sekitar 250 – 800 gram untuk manusia dewasa normal. Sekitar dua pertiga dari karbohidrat ini adalah berbentuk polisakarida pati tanaman dan sebagian besar sisanya terdiri dari disakarida sukrosa dan laktosa. Dalam makanan hanya sejumlah kecil yang berbentuk monosakarida. Selulosa dan polisakarida kompleks tertentu lainnya yang ada dalam sayuran (biasa disebut dengan serat) tidak dapat dipecah oleh enzim dalam usus kecil dan diteruskan ke usus besar dimana sebagian serat di metabolism oleh bakteri. Proses pencernaan pati dengan amilasensaliva dimulai di mulut dan berlanjut di bagian atas perut sebelum amylase ini dihancurkan oleh asam lambung. Proses pencernaan pati berakhir di usus kecil oleh enzim amylase pankreas. Produk yang dihasilkan oleh kedua amylase adalah maltose, disakarida dan campuran karbohidrat yang berantai pendek serta karbohidrat dalam bentuk rantai molekul glukosa bercabang. Produk ini bersama dengan sukrosa tertelan dan laktosa dipecah menjadi monosakarida glukosa, galaktosa, dan fruktosa oleh enzim terletak pada membrane sel-sel epitel usus kecil. Monosakarida kemudian diangkut melintas epitelu usus ke dalam darah. Fruktosa memasuki sel-sel epitel dengan difasilitasi proses difusi, sedangkan glukosa dan galaktosa melalui transport aktif sekunder.
Monosakarida ini kemudian meninggalkan sel-sel epitel dan masuk ke dalam darah dengan cara memfasiitasi transporter difusi dalam membrane basolateral dari sel-sel epitel. Karbohidrat yang tertelan 20 persen dicerna dan diserap dalam usus halus dalam bentuk monosakarida. Berbagai produk karbohidrat diserap dari jejunum sistem vena portal terutama dalam bentuk heksosa (glukosa, fruktosa, manosa, galaktosa). Mekanisme penyerapan monosakarida : 1. Pengangkutan aktif: glukosa dan galaktosa 2. Difusi biasa: fruktosa lebih lambat dari glukosa dan galaktosa biasanya perlu bantuan transporter tidak tergantung Na
Penyerapan Produk Lemak
Asupan lemak sekitar 25 sampai 160 g / hari untuk orang dewasa. Pencernaan lemak terjadi hampir seluruhnya di usus halus. Enzim pencernaan utama dalam proses ini adalah lipase pankreas, yang mengkatalisis pemecahan ikatan atom karbon yang pertama dan ketiga dari gliserol asam lemak, menghasilkan dua asam lemak bebas dan sebuah monogliserida sebagai produk: Lemak dalam makanan tertelan tidak larut dalam air dan agregat menjadi tetesan lipid besar di bagian atas lambung. Aksi pencernaan dalam usus halus dapat terjadi hanya pada permukaan tetesan lipid. Hal ini, karena enzim lipase pankreas larut dalam air. Oleh karena itu, jika sebagian besar lemak tertelan tetap dalam tetesan besar lipid, tingkat pencernaan lipid akan sangat lambat. Kerja pencernaan dalam proses penyerapan tetesan lipid yang besar diawali dengan mengecilkan tetesan besar lipid tersebut menjadi tetesan-tetesan yang lebih kecil sekitar 1 mm, sehingga luas permukaan dan aksesibilitas meningkatkan agar lipase dapat melakukan aksinya. Proses ini dikenal sebagai emulsifikasi, dan yang dihasilkan suspensi emulsi kecil tetesan lipid. Emulsifikasi lemak membutuhkan (1) Pemecahan mekanik untuk mengubah tetesan lemak besar menjadi tetesan lebih kecil, dan (2) agen pengemulsi, yang bertindak untuk mencegah tetesan kecil dari reaggregating kembali menjadi tetesan besar. Pemecahan mekanik dilakukan oleh aktivitas kontraktil, yang terjadi di lambung bagian bawah dan usus halus, yang bertindak untuk menggiling dan mencampur isi luminal. Fosfolipid dalam makanan dan fosfolipid dan garam empedu disekresi dalam empedu yang menyediakan agen pengemulsi. Selanjutnya proses penyerapan lipid dipercepat
oleh adanya peran garam empedu yang memproses tetesan lipid menjadi lebih kecil yakni sekitar berdiameter 4 sampai 7 nm. Produk pencernaan lemak adalah asam lemak bebas, 2 monoasilgliserol dan sebagian kecil 1 monoasilgliserol meninggalkan fase minyak lipid serta berdifusi ke misel yang mengandung garam empedu, lesitin, dan kolesterol. Sifat misel larut dalam air dan mudah dibawa ke lingkungan air lumen usus menuju brush border sel mukosa yang diserap masuk ke sel epitel usus. Dalam sel dinding usus, 1 monoasilgliserol dihidrolisis oleh lipase gliserol dan asam lemak bebas, sedangkan 2 monoasilgliserol diubah kembali menjadi triasilgliserol lewat jalur 1 monoasilgliserol. Lipofosfolipid yang diserap bersama kolesterol dihasilkan kembali dengan asetil-KoA menjadi fosfolipid dan ester kolesterol. Gliserol bebas akan dilepaskan dalam lumen usus serta tidak digunakan kembali dan masuk venaporta sebanyak 22%. Sisa gliserol yang dilepaskan dalam sel usus karena ada ATP dan gliserokinase menjadi gliserol 3P untuk esterifikasi lagi. Penyerapan Produk Protein
Protein yang diperlukan oleh orang dewasa normal hanya 40 sampai 50 g per hari untuk memasok asam amino esensial dan mengganti nitrogen asam amino diubah menjadi urea. Selain itu, sejumlah besar protein, dalam bentuk enzim dan lendir, disekresikan ke dalam saluran pencernaan atau masuk melalui disintegrasi sel epitel. Sebagian besar protein dalam lumen dipecah menjadi asam amino dan diserap oleh usus halus. Protein dipecah menjadi fragmen peptida dalam perut dengan pepsin, dan usus kecil oleh tripsin dan kimotripsin, protease utama yang disekresi oleh pankreas. Fragmen ini selanjutnya dicerna menjadi asam amino bebas dengan Carboxypeptidase dari pankreas dan aminopeptidase, yang terletak di membran luminal sel-sel epitel usus kecil. Kedua enzim terakhir memisahkan diri asam amino dari karboksil dan amino ujung rantai peptida, masing-masing. Setidaknya 20 peptidase yang berbeda terletak pada membran luminal sel-sel epitel, dengan berbagai kekhususan fungsi untuk pemutusan ikatan peptida. Asam amino bebas kemudian masukkan sel epitel oleh transpor aktif sekunder bersamaan dengan natrium. Ada beberapa transporter dengan kekhususan yang berbeda untuk 20 jenis a sam amino. Daya serap protein utuh jauh lebih besar pada bayi dibandingkan pada orang dewasa, dan antibodi (protein yang terlibat dalam sistem pertahanan imunologi tubuh) disekresi ke dalam susu ibu dapat diserap oleh bayi, menyediakan beberapa kekebalan sampai bayi mulai menghasilkan antibodi sendiri.
Dalam kondisi normal asam amino dari protein diet hampir semuanya untuk sintesis protein tubuh. Produk akhir pencernaan protein dengan cepat diserap dari intestinum ke dalam darah porta. Tempat penyerapan nutrien, glukosa, monosakarida, dan sebagian disakarida, monoasilgliserol, asam-asam lemak, gliserol, kolesterol, asam-asam amino, peptida, vitamin, folat, elektrolit, besi, kalium, serta air berada di jejunum. Sedangkan tempat penyerapan nutrien asam empedu, vitamin B 12, elektrolit, air berada di ilium. Bakteri dalam Usus
Sebagian besar makanan yang dimakan diserap dalam usus halus, residunya akan mengalir dalam usus besar dan terjadi penyerapan air dalam jumlah yang besar. Isi usus yang tadinya setengah cair berangsur berubah bentuk yang lebih padat s elama berlangsung aktivitas bakteri cukup tinggi melalui fermentasi yang akan menghasilkan gas: CO2, metana, hidrogen, H2S, asam-asam asetat, laktat, propionat, dan butirat. Penguraian oleh bakteri dalam usus juga ada yang menghasilkan senyawa toksis. Seperti penguraian fosfatidilkolin menjadi kolin dan neurin, asam amino tertentu menjadi ptomaine dengan bakteri dekarboksilase dan CO2, lisin menjadi verin, arginin menjadi agmatin, tirosin menjadi
tiramin, ornitin menjadi putresin, histamin menjadi histidin, triptofan menjadi
metilindol dan sistein menjadi H 2S.
Kesimpulan Proses Digesti
Sumber Sekresi Dan Stimulus Sekresi
Glandula salivaris
Enzim
Amilase saliva
-Sekresi saliva
Metoda Aktivasi dan Kondisi Aktivitas Maksimal
Substrat
Hcl,
Amilum
Ph: 6,6 – 6,8
Glikogen
Produk Akhir
Maltose + 1,6glukosida (oligoSakarida )+ maltotriosa
Lambung Sel chief dan sel
Pepsin
Pepsinogen yg diaktivasi oleh
Renin
Protein
Proteosa
Kasein susu
Pepton
Hcl , ph: 1,0 – 2,0 Parietal sekresi
Susu yang koagulasi
Diaktivasi ca Getah ambung Ph: 4,0 Pankreas
1. Tripsin
- Adanya chyme acid dari lambung aktivasi duodenum untk menghasilkan
- 1.Sekretin: stimulasi aliran getah pankreas
- 2. Pankreozimin: stimulasi 2. Kimotripsin produksi enzim
Tripsinogen yg diubah tripsin aktif oleh enterokinase pada ph5,26,0autukatalitik pd ph 7,9 Disekresi dlm bentuk kimotripsinogen dan diubah bentuk aktif oleh tripsin pd ph 8,0
3. Karboksipeptida Sekresi sbg prokarboksipeptida se se diaktifkan oleh tripsin
Protein
Polipeptida
Protease
Dipeptida seperti tripsin
Pepton
Protein Protease Pepton
Polipeptida pd c terminal bebas rantai polipeptida
Peptida yg lebih pendek, as. Amino bebas
Metodaktivasi
Sumber Sekresi dan
Stimulus
Enzim
Sekresi
Dan
Kondisi
Aktivitas
Substrat
Produk Akhir
Amilum,
Maltosa + 1,6-
glikogen
glukosida
Maksimal
Pankreas Adanya
4. Amilase pankreas
pH 7,1
chyme
acid dr lambung
(oligosakarida +
aktivasi
maltriosa
duodenum untk
5. Lipase
Diaktivasi
oleh
asam
menghasilkan
garam empedu
Terutama
1.
pH 8,0
lemak
sekretin:
ester
lemak,
monoasilgliserol, diasilgliserol, gliserol
stimulasi aliran getah pankreas
6. Ribonuklease
Nukleotida
2.
7.Deoksiribonuklease
Nukleotida
pankreozimin: stimulasi produksi enzim
8. Ester kolesteril hidrolase
Diaktivasi
oleh
garam empedu
Kolesterol bebas Asam
+
ribonukleat
Asam lemak
Asam
Deoksi
ribonukleat Ester kolesteril Hepar gallblader
dan
Garam empedu dan
Garam empedu dan
Lemak,
alkali
alkalikolesistokinin,
hyme netral
gastrin,
sekretin
stimulasi gallbledder sekresi empedu oleh hepar
acid
Konjugat
asam
lemak empedu
Usus halus
Aminopeptidase
pH 5,0 – 7,0
Amino terminal
Peptida pendek,
Dipeptidase
pH 5,8 – 6,2
bebas
asam
Sukrase
pH 5,4 - 6,0
polipeptida
bebas
Maltosa
pH 8,6
Dipeptida
Asam amino
Laktose
Sukrosa
Fruktosa
Fosfatase
Maltosa
glukosa
Polinukleotidase
Laktosa
Glukosa
Nukleosidase
Fosfat organik
Glukosa
Asam nukleat
galaktosa
Nukleosid
Fosfat bebas
purin/pirimidin
Nukleotida
amino
dan
dan
Base purin/pirimidin , pentosa fosfat
Fosfolipase
Gliserol, Fosfolipid
asam
lemak
bebas,
asam
fosfat,
kolin lain
atau
yg