PENCERNAAN DAN ABSORBSI Dr. RUSDIANA
PENCERNAAN Perubahan kimiawi bahan makanan lebih sederhana • Karbohidrat Monosakarida • Protein Asam amino • Lemak Asam lemak, monoasilgliserol, gliserol • Enzim hidrolase pencernaan, proses pengunyahan dan gerakan peristaltik usus •
→
Proses pencernaan di dalam Rongga mulut • •
• • • •
Saliva gl.salivarius Proses mengunyah memecah makanan dengan menaikkan kelarutannya, memperluas daerah permukaan kerja enzim. Saliva mengandung enzim α- amilase dan lipase. α-amilase hidrolisis karbohidrat maltosa pH saliva sekitar 6,8 dan sering berubah. Enzim lipase lingual disekresikan oleh permukaan dorsal lidah
Proses pencernaan di dalam lambung • •
•
Sekresi lambung getah lambung. Merupakan cairan jernih kuning pucat mengandung HCl 0,2-0,5% pH 1. 97-99% air sisanya terdiri dari lendir dan garam-garam anorganik dan enzim enzim pencernaan. Pepsin, renin dan lipase –
•
Proses pencernaan di dalam lambung • •
• •
HCl Sel-sel Parietal (oksintik) Fungsi HCl : Denaturasi protein dan membunuh bakteri dan mengaktifkan enzim pepsinogen. Struktur tertier protein akan hilang akibat penghancuran ikatan hidrogen. Sekresi ion H+ ke dalam lumen lambung suatu proses yang aktif digerakkan oleh H+, K+ -ATP ase
•
Di dalam lambung terdapat enzim pepsinogen chief cells. Pepsinogen bentuk zimogen inaktif Pepsin oleh ion H+ Pepsin lebih lanjut akan mengaktifkan molekul-molekul pepsinogen ( autokatalisis). Rennin terdapat dalam lambung bayi. Pepsin mengubah bentuk protein yang denaturasi menjadi proteosa pepton. Lipase →
•
•
• •
•
Proses pencernaan dalam intestinum Isi lambung ( kimus ) selama proses pencernaan duodenum secara intermiten lewat valvula pilorikum • Sekresi pankreas dan biliaris alkalis akan menetralkan kimus yang asam menjadi alkalis. • Aktivitas enzim yang terdapat dalam pankreas dan intestinum pada pH alkalis. • Menghambat kerja pepsin lebih lanjut •
Getah Empedu • • •
•
Diproduksi di dalam hati . Kandung empedu menyimpan getah empedu diantara waktu-waktu makan. Selama pencernaan, kandung empedu berkontraksi getah empedu ke duodenum melalui duktus koledokus. Getah empedu dan getah pankreas akan bercampur karena kedua organ ini mengalirkan isinya ke dalam duktus koledokus sesaat sebelum masuk ke dalam duodenum.
Fungsi getah empedu dalam pencernaan •
•
Emulsifikasi membantu melaksanakan proses pencernaan dan penyerapan lemak dan penyerapan vitamin A, D, E dan K. Pencernaan lemak terganggu bahan makanan lain juga kurang dapat diserap karena lemak akan membungkus partikel makanan dan menghalangi kerja enzim. Netralisasi asam pH sedikit diatas 7
Fungsi getah empedu dalam pencernaan .Ekskresi asam empedu dan kolesterol • Kelarutan kolesterol yang terbatas dalam getah empedu menjadi penyebab terbentuknya batu empedu. Tergantung pada proforsi relatif garam empedu, fosfatidil kolin dan kolesterol, juga tergantung pada kandungan air dalam getah empedu. • Metabolisme pigmen empedu •
Proses pencernaan pankreas • •
•
Menghasilkan getah pankreas. Di dalam kandungannya terdapat protein tertentu serta senyawa organik dan anorganik lainnya terutama Na+,K+,HCO3 ,serta Cl- . Ca2+,Zn2+,HPO4 dan SO4 dalam jumlah sedikit. Mengandung enzim-enzim untuk semua bahan makanan yang penting.
Tripsin, Kimotripsin, Elastase enzim endopeptidase. Bekerja terhadap protein dan polipeptida dari lambung. Tripsin ikatan peptida pada asam amino dasar Kimotripsin ikatan peptida yang mengandung asam amino tak bermuatan ( asam amino aromatik) Elastase glisin, alanin dan serin. • Karboksipeptidase ujung terminal ikatan peptida dengan membebabaskan asam-asam amino tunggal. •
• Amilase Karbohidrat
dan glikogen • Lipase Ikatan ester primer pada triasilgliserol. Hidrolisis lengkap triasilgliserol gliserol dan asam-asam lemak.Asam lemak sekunder dan tertier sukar dihidrolisis dari triasilgliserol proses pencernaan triasilgliserol berjalan dengan pengeluaran gugus terminal asam lemak 2monoasilgliserol. Ester kolesteril Hidrolase ester kolesteril (Enzim spesifik hidrolase).
• Ribonuklease
(Rnase) dan Deoksiribonuklease (Dnase) asam-asam nukleat dari makanan. • Fosfolipase A 2 ikatan ester dalam 2 posisi gliserofosfolipid baik yang berasal kandung empedu atau dari makanan .
Proses pencernaan dalam usus Proses pencernaan selesai • Getah usus disekresi oleh kelenjar-kelenjar Brunner dan Lieberkuhn yang mengandung enzim Aminopeptidase dipeptida asam-asam amino bebas. Disakaridase dan oligoskaridase. Fosfatase Polinukleotidase Nukleosida. •
Hasil utama dari proses pencernaan Hasil akhir dari kerja enzim digestif mereduksi bahan makanan Bentukbentuk yang dapat diabsorbsi dan diasimilasi. monosakarida • Karbohidrat asam amino • Protein asam-asam lemak, gliserol • Triasilgliserol dan monoasilgliserol nukleobasa, nukleosida • Asam nukleat dan pentosa •
Proses absorbsi dari tr.gastointestinal Usus halus pencernaan dan penyerapan yang utama. • Bahan makanan yang dimakan akan diserap sewaktu berjalan melintasi usus halus dan juga air pada saat yang sama. • Air diserap dalam jumlah yang besar setelah bahan makanan berjalan masuk ke dalam usus besar isi usus yang dalam usus halus berbentuk cairan berubah menjadi bentuk yang lebih padat. •
Pengangkutan bahan-bahan makanan yang diserap oleh usus melalui : sistem portal hepatik langsung menuju hepatik dengan mengangkut nutrien yang larut dalam air. sistem limfatik menuju darah lewat duktus torasikus yang mengangkut nutrien yang larut dalam lemak. •
Absorbsi karbohidrat Produk pencernaan karbohidrat diserap dalam jujenum ke dalam darah sistem vena porta dalam bentuk monosakarida. • Dua mekanisme yang bertanggung jawab atas absorbsi monosakarida : Pengangkutan aktif melawan gradien konsentrasi Difusi biasa • Absorbsi glukosa secara aktif melawan gradien konsentrasi. • Fruktosa diabsorbsi secara difusi biasa •
Gangguan pencernaan •
Defisiensi laktase intoleransi terhadap laktosa. Keluhannya kram perut, diare dan flatulensi ini karena penumpukan laktosa yang bersifat osmotik aktif sehingga menahan air dan oleh kerja fermentasi bakteri intestinal terhadap gula menimbulkan gas dan zat lain yang menjadi iritan bagi usus.
Defisiensi laktase ada 3 type : Defisiensi laktase bawaan gejala intoleransi timbul setelah lahir diet tanpa laktosa. Hipoaktivitas laktase sekunder Kelainan ini dapat terlihat sesudah pembedahan untuk menyembuhkan ulkus peptikum. Hipoaktivitas laktase primer Gejala penurunan aktivitas enzim laktase •
•
• •
Defisiensi enzim sukrase Merupakan defisiensi bawaan enzim-enzim disakaridase (Sukrase dan isomaltase ). Disakariduriaterdapat pada penderita defisiensi disakaridase. Malabsorbsi monosakarida Kelainan kongenital yaitu melambatnya absorbsi glukosa karena cacat pada mekanisme pembawa
Absorbsi lemak • •
Diabsorbsi dari misel garam empedu. 2-monoasilgliserol, asam-asam lemak dan 1monoasilgliserol meninggalkan fase minyak pada emulsi lipiddifusi ke dalam campuran misel ( garam empedu, fosfatidil kolin dan kolesterol )lumen intestinum ke brush border sel-sel mukosa garam empedu ke ileum dan sebagian besar akan diserap ke dalam sirkulasi enterohepatik
• Lebih
dari 98% lemak makanan dalam keadaan normal akan diserap ( 72% 2-monoasilgliserol, 22% gliserol dan 6% 1-monoasilgliserol ) • Sebagian besar lipid yang diserap ini akan menghasilkan kilomikron pembuluh limfe daerah abdomen lewat duktus torasikus ke dalam darah sistemik.
Gangguan Pencernaan Lipid •
•
Kiluria Kelainan di mana penderita mengekskresikan urin seperti susu karena hubungan abnormal antara tr.urinarius dan sistem saluran limfe intestinal berupa fistulakilosa. Kilotoraks Hubungan abnormal antara kavum pleura dan saluran limfe usus halus.
Absorbsi asam amino • Asam
amino isomer ( L ) diangkut secara aktif melintasi intestinum. • Pengangkutan aktif ini tergantung energi. • Asam-asam amino ini diangkut oleh berbagai unsur pembawa yang tergantung dengan Na+ maupun tidak.
Putrefaksi dan fermentasi Sebagian besar makanan diserap di usus halus sisanya ke usus besar. • Usus besar penyerapan air yang besar isi intestinum berubah menjadi lebih padat. • Ativitas bakteri tinggi . • Melalui putrepaksi dan fermentasi CO2, metana, hidrogen, nitrogen dan hidrogen sulfida. • Asam asetat, laktat,propionat serta butirat •
Dekarboksilasi asam amino oleh kerja bakteri intestinal amina yang toksik (ptomain) yaitu kadaverin dari asam amino lisin, agmatin dari arginin, tiramin dari tirosin , putresin dari ornitin dan histamin dari histidin. • Asam amino triptofan indol dan metilindo (skatol) substansi yang terutama penyebab bau pada feses. • Asam amino yang mengandung sulfur (sistein) transformasi merkaptan seperti etil dan metil merkaptan disamping H2S. • Usus besar sumber terbesar amonia karena aktivitas bakteri diserap dalam sirkulasi darah porta dibuang dari darah oleh hati. •