Deskripsi Kasus Askep Keluarga dengan ibu hamil resiko tinggi
Ny. T berusia 18 tahun sedang hamil anak pertamanya dengan usia kandungan 28 minggu. BB ny.T pada saat sebelum hamil 50kg, pada saat hamil menjadi 65kg. TD 180/150mmhg, R 26x/mnt, N 118x/mnt. Ny.T tinggal bersama suami nya yang bernama Tn.K, Tn.K berusia 30tahun dan bekerja sebagai buruh kuli
bangunan
yang
berpenghasilan
sekitar
300-500rb/bulan.
Karena
keterbatasan biaya Ny. T tidak memeriksakan kandungan nya ke dokter ataupun ke bidan, sehingga mengakibatkan kurang terkontrolnya kandungan Ny. T ini. Mereka tinggal di sebuah kamar kontrakan yang berukuran 3x3 meter dengan ventilasi dan pencahayaan yang baik. Ny. T mengatakan bahwa ibu nya dulu sewaktu mengandung mengalami hal yang sama dengan diri nya saat ini, yaitu hipertensi dan udem. Ny. T mengaku bahwa selama hamil tidak pernah mengontrol makanan yang dia makan, dia juga mengatakan bahwa dia lebih suka pada makanan yang asin dibandingkan dengan makanan yang manis.
Format Pengkajian Keperawatan Keluarga
I.
DATA UMUM 1. Nama Kepala Keluarga (KK) 2. Alamat 3. Pekerjaan Kepala Keluarga 4. Pendidikan Kepala Keluarga 5. Komposisi keluarga
no
Nama
1
Ny. T
Jenis kelamin Perempuan
6. Genogram
Amir 70 thn
: Tn. K : jl. Valley No. 128 : buruh kuli bangunan : SD : Hubungan dengan KK Istri
Umur
Pendidikan
18thn
SD
:
Ana 69 thn
Andri 23 thn
Keterangan: : Laki-laki : Laki-laki sudah meninggal
: Perempuan
: Perempuan sudah meninggal : Ibu hamil
Ari 75 thn
Nana 17 thn
Susi 71 thn
: Identifikasi keluarga
: Tinggal dalam satu rumah
II.
7. Tipe Keluarga
: Keluarga inti (Nuklear)
8. Suku bangsa
: Sunda
9. Agama
: Islam
10. Status sosial ekonomi keluarga
: Dibawah UMR
11. Aktifitas rekreasi keluarga
: Nonton tv
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
12. Tahap perkembangan keluarga saat ini : keluarga baru/pemula (beginning family)
13. Tahap kembangan keluarga yang belum terpenuhi :
Membangun perkawinan yang saling memuaskan : dari hasil wawancara yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa komunikasi yang terjalin antara Ny. T dan Tn. K kurang baik, karena Tn. K merupakan seorang yang keras sehingga tidak memberikan kesempatan kepada Ny. T untuk berpendapat.
Membangun jaringan keluarga yang harmonis : meskipun Tn. K ini keras tetapi Tn. K masih menjaga hubungan antara keluarga nya dengan keluarga istri nya begitu pun Ny. T. sehingga bisa disimpulkan bahwa mereka sudah bisa menjalankan fungsi sosialisasi keluarga.
Merencanakan Keluarga : karena Tn. K keras dan tidak memberikan kesempatan pada Ny. T untuk berpendapat, maka
untuk masalah KB ini keputusan nya diambil oleh Tn. K yang menginginkan untuk segera mempunyai anak. Padahal Ny. T ingin nya menunda kehamilannya dikarenakan dia merasa belum mampu untuk merawat anak dengan kondisi ekonomi seperti sekarang ini. Dengan kondisi nya yang sekarang Ny. T kurang mengetahui bagaimana cara nya melakukan parawatan pada dirinya yang sedang hamil.
14. Riwayat Keluarga Inti : Selama 6 bulan terakhir ini, Ny. T mengatakan belum pernah memeriksakan kandungannya ke bidan di karenakan tidak ada uang untuk membayarnya. Sehingga Ny. T tidak menyadari bahwa kenaikan berat badannya tidak normal dan tekanan darah nya juga tidak normal. Untuk Tn.K selama 6 bulan terakhir ini hanya pernah merasakan flu dan batuk selama 4hari. Dan sembuh dengan mengkonsumsi obat warung.
15. Riwayat keluarga sebelumnya : Tn. K mengatakan, keluarga Tn. K dan Ny. T tidak mempunyai riwayat penyakit yang berbahaya seperti kencing manis, TBC, Jantung, hipertensi, hepatitis.
III. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
16. Karakteristik rumah Kondisi kamar kontrakan permanent dengan lantai yang memakai ubin, 2
luas kamar ± 3x3 meter dan hanya terdiri dari sebuah kamar. Ventilasi dan pencahayaannya cukup baik yang berasal dari jendela dan ventilasi. Di kamar kontrakan nya ini kamar mandi terletak di luar kamar dan dipergunakan bersama-sama dengan tetangga kontrakan lainnya.
Sedangkan sumber air minum keluarga berasal dari ledeng. Denah rumah Tn. C dalah sebagai berikut.
1
2
17. Karakteristik tetangga dan komunitas RW Tn. K mengatakan bahwa hubungan seluruh anggota keluarga dengan masyarakat lainnya cukup harmonis, dalam melakukan suatu kegiatan dilakukan dengan gotong royong, jarak rumah dengan tetangga cukup dekat, disini tidak ada budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.
18. Mobilisasi geografis keluarga Tn. K mengatakan bahwa keluarga mempunyai kebiasaan berpindah tempat karena keluarga belum memiliki rumah tetap.
19. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat Tn. K mengatakan sering berkumpul dan berinteraksi pada malam hari setelah makan malam sambil menonton TV. Dalam keluarga sering mengalami masalah serta konflik dalam berinteraksi
IV. STRUKTUR KELUARGA
20. Sistem pendukung keluarga Yang merawat Ny. T hanya suaminya, Ny. T mengatakan bila ada sisa dari kebutuhan sehari-hari, ditabung untuk biaya persalinan. 21. Pola komunikasi keluarga
Tn. K mengatakan bahwa anggota keluarga berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Sunda. Komunikasi berlangsung dengan kurang baik karena yang dilakukan Tn. K ini sering kali adalah komunikasi 1 arah dan ini yang membuat Ny. T kurang nyaman sehingga tidak dapat berdiskusi dengan baik untuk kesehatan kandungannya dengan Tn.K.
22. Struktur kekuatan keluarga Tn. K mengatakan apabila ada masalah maka dia sendiri yang akan mengambil keputusan tanpa mendiskusikannya terlebih dahulu dengan istri.
23. Struktur peran Tn. K mempunyai peran dalam rumah tangga sebagai pencari nafkah dan Ny. T sebagai ibu rumah tangga.
24. Nilai dan norma keluarga Ny. T sangat mempercayai kebiasaan pada orang sunda pada saat sedang hamil. Dia selalu membawa-bawa gunting, penitik, benang dan panglai
kemana pun dia pergi. Dia percaya bahwa itu semua dapat melindungi dirinya dan kandungannya.
V. FUNGSI KELUARGA
25. Fungsi Afektif Setiap anggota keluarga menghargai dirinya sendiri dan mereka saling membutuhkan satu sama lain. Setiap anggota keluarga selalu membina kehangatan
dalam
rumah
tangganya
dan
setiap
malam
selalu
menyempatkan waktu untuk berkumpul dengan anggota keluarga.
26. Fungsi sosial Tn. K mengatakan bahwa hubungan semua anggota keluarga baik, norma budaya dan perilaku sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di keluarga dan yang berlaku di masyarakat.
27. Fungsi perawatan kesehatan Tn. K mengatakan jika ada keluarga yang sakit, cukup dengan mengkonsumsi obat warung saja, karena alasan ekonomi.
28. Fungsi reproduksi Ny. T mengatakan bahwa tidak dia tidak mengetahui bagaimana cara nya merawat kandungan dan tidak pernah memeriksakan kandungannya tersebut ke bidan dikarenakan masalah ekonomi.
29. Fungsi ekonomi Tn. K mengatakan penghasilan yang didapat hanya mencukupi kebutuhan makan sehari-hari dan keluarga hanya mampu menyajikan makanan seadanya seperti : nasi putih, sayur-sayuran, tahu, tempe, telor, ikan laut, kadang-kadang daging. Anggota keluarga mempunyai pakaian ganti walaupun sangat sederhana. Keluarga belum bisa memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada karena hawatir harus membayar, sehingga apabila ada anggota keluarga nya yang sakit cukup dengan mengkonsumsi obat warung saja.
VI. STRES DAN KOPING KELUARGA
30. Stressor jangka pendek dan jangka panjang
Sressor jangka pajang : Tn. K mengatakan masalah dalam keluarganya yang sampai saat ini masih dirasakan adalah masalah ekonomi. Ny. T mengatakan penghasilan di keluarganya hanya pas-pasan
bahkan
kadang
kebutuhan sehari-hari.
tidak
cukup
untuk
memenuhi
Stressor jangka pendek : Ny. T merasakan kebingungan merawat kandungannya ini. Dia tidak tahu bagaimana cara merawat kandungannya tersebut.
31. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : Tn. K mengatakan bila ada masalah dalam keluarga, maka segera dibicarakan dengan anggota keluarga untuk mencari pemecahan masalah.
32. Strategi koping yang digunakan Tn. K mengatakan bahwa keluarga tidak pernah melakukan hal-hal yang menyimpang dalam menghadapi segala masalah yang ada seperti menyelesaikan masalah dengan menggunakan kekerasan dan selalu menyelesaikan masalah secara kekeluargaan.
33. Strategi adaptasi disfungsional Tn.
K
mengatakan
anggota
keluarganya
tidak
ada
yang
menggunakan cara-cara diluar cara umum seperti kekerasan dalam menghadapi masalah.
VII. PEMERIKSAAN FISIK
No
Pemeriksaan fisik
Tn. K
Ny. T
1.
Keadaan umum
Baik, tampak kurus
Baik, gemuk
2.
TTV
TD :130/100 mmhg
TD : 180/150 mmhg
Nadi : 90x/mnt
Nadi : 118x/mnt
Suhu : 36,5
Suhu : 36,7
RR : 20 x/mnt
RR : 26x/mnt
BB : 50 kg
BB : 65 kg
TB : 160 cm
TB : 155 cm
Bentuk
Lonjong, simetris
Lonjong, simetris
Rambut
Merata, tidak rontok
Merata,
Kulit kepala
Tidak ada luka
rontok
Kelainan
Tidak ada
Tidak ada luka
3.
4.
Antropometri
Kepala :
Tidak ada
5.
6.
Mata : Konjungtiva
Merah
Pucat
Simetris
Simetris
Simetris
Visus
6/6
6/6
Hidung :
sedikit
Tulang hidung
Tidak bengkok
Tidak bengkok
Septum nasi
Tidak berdarah
Tidak berdarah
Kelainan
Tidak ada
Tidak ada
Ukuran telinga
Sedang
Sedang
Lubang telinga
Tidak berdarah
Tidak berdarah
Pendengaran
Baik
Baik
8.
Mulut dan faring :
Tidak ada keluhan
Tidak ada keluhan
9.
Leher : kelenjar tiroid
Tidak membesar
Tidak membesar
10.
Integument dan kuku
7.
Telinga :
Integument
Kuku 11.
Tidak
ada
luka
dan
Tidak ada luka dan
penyakit kulit
penyakit kulit
Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Tidak
Tidak
Thorak Paru-paru
ada
suara
tamabahan Jantung
Mamae
ada
suara
tambahan Tidak
ada
Tidak ada pembesaran
pembesaran jantung
jantung
Terjadi
Tidak ada keluhan
karena produksi air susu
pembesaran
12.
Abdomen
Tidak
ada
benjolan, Palpasi :
tidak ada nyeri, tidak
Leopold 1 : TFu 30
ada acites
cm, usia janin ± 28 minggu, pada fundus teraba keras, bulat dan lunak (bokong). Leopold 2 : Punggung janin
terletak
di
bagiart perut kanan dan bagian keci-kecil (ekstremitas), teraba pada perut sebelah kiri Leopold 3 : Teraba bulat, melenting dan keras bagian masih
(kepala)
dan
terbawah dapat
digoyang-goyangkan. Leopold 4 : Kepala janin belurn masuk
PAP.
Auskultasi
:
DJJ
100x/mnt 13.
Ekstermitas :
VIII.
Gerakan
Dapat digerakan
Dapat digerakan
Udeme
Tidak ada udeme
Udeme
HARAPAN KELUARGA
Ny. T berharap bisa memantau lebih lanjut kondisi kadungannya ini hingga proses melahirkan nanti. Ny. T juga berharap agar bisa mendapat keringanan biaya dalam hal pemeriksaan kehamilan dan proses melahirkan nantinya.
Analisis data No Data
Masalah Kesehatan Data subjektif : Hipertensi pada Klien manyatakan kehamilan dirinya sedang (pre eklamsia hamil. klien berat) mengeluh bahwa dia merasa nyeri leher dan kepala. Sebelum hamil klien menyatakan bahwa klien tidak tahu apa itu hipertensi, serta tidak mengetahui apa diri nya sebelum hamil juga hipertensi atau tidak. Klien tidak pernah menjalani diet apapun sehingga klien hanya makan makanan kesukaannya saja (makanan asin)
Diagnosa keperawatan
1.
Hipertensi pada kehamilan berhubungan dengan tidak tahuan ibu dalam merawat kandungan.
Data objektif : TD : 180/150 mmhg Suhu : 36,7 Nadi : 118x/menit RR : 26x/menit BB asal 50 kg Bb sekarang 65 kg 2.
Data subjektif : Ny. T mengatakan usianya saat ini 18 tahun dan sedang hamil 28 minggu. Ny. T mengatakan sejak dulu tidak suka makan sayur-
BUMIL,
resti/ Anemia Ny. T berhubungan denganketidakmampuankeluarga kehamilan merawatanggota diusiamuda keluargadengan BUMIL resti
sayuran Ny.T mengatakan tidak tahu ba-haya kehamilan diusia muda. Ny.T mengeluh tidak dapat mengontrol kandungannya karena masalah ekonomi, sehingga tidak terpantau perkembangan kandungannya. Ny.T mengatakan kadangkadang pusing Data objektif : Konjungtiva anemis TD = 110/90 Mmhg N = 82x/menit S = 36,8°C RR = 23x/menit CRT = 3 detik
DIAGNOSA 1.
Hipertensi pada kehamilan berhubungan dengan tidak tahuan ibu dalam merawat kandungan.
2.
Anemia Ny. T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan BUMIL resti
SKALA PRIORITAS MASALAH MASALAH KESEHATAN HIPERTENSI PADA KEHAMILAN No. 1.
2.
3.
4.
Kriteria
Perhitungan
Sifat masalah Potensial = 1 Resiko = 2 Aktual = 3
Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah = 2 Sebagian = 1 Tidak dapat = 0
Potensi masalah untuk dicegah Tinggi = 3 Sedang = 2 Rendah = 1
Menonjolnya masalah Segera ditangani = 2 Dirasakan tapi tidak segera ditangani =1 Masalah tidak dirasakan= 0 JUMLAH SKOR
Pembenaran Saat ini Ny. T hamil 28 minggu pada usia 18 tahun kehamilan usia muda adalah keadaan dimana seorang mengalami masa konsepsi dengan usia < 20 tahunyang akan dapat menyebabkan komplikasi pada eklamsi dan preeklamsi dalam persalinan Ny. T
0
tidak dapat mengontrol kandungannya karena masalah ekonomi
Kehamilan usia muda dapat dicegah dengan tingkat pengetahuan tinggi dan perekonomian yang memadai. Dengan tingkat pendidikan SD pada keluarga Ny. T maka mereka tidak mengetahui cara mencegah bahaya kehamilan usia muda
Skor 1
Harus ditangani segera supaya keluarga dapat memutuskan tindakan perawatan yang tepat pada anggota keluarga yang sakit.
SKALA PRIORITAS MASALAH MASALAH KESEHATAN PADA BUMIL RESTI No. 1.
2.
3.
4.
Kriteria Sifat masalah Potensial = 1 Resiko = 2 Aktual = 3
Kemungkinan masalah dapat diubah Mudah = 2 Sebagian = 1 Tidak dapat = 0
Perhitungan
Potensi masalah untuk dicegah Tinggi = 3 Sedang = 2 Rendah = 1
Menonjolnya masalah Segera ditangani = 2 Dirasakan tapi tidak segera ditangani =1 Masalah tidak dirasakan= 0
Skor 1
0
tidak dapat mengontrol kandungannya karena masalah ekonomi
Kehamilan usia muda dapatdicegah dengan tingkat pengetahuan tinggi dan perekonomian yangmemadai.Dengan tingkat pendidikan SD padakeluarga Ny. T makamereka tidak mengetahuicara mencegah bahayakehamilan usia muda
Pembenaran Saat ini Ny. T hamil 28 minggu pada usia 18 tahun kehamilan usia muda adalahkadaan dimana seorangmengalami masa konsepsi dengan usia < 20 tahunyang akan dapat menyebabkan komplikasi pada eklamsi dan preeklamsi dalam persalinan Ny. T
Keluarga mengatakanmasalah BUMIL resti perlu untuk segera ditangani karena dikhawatirkan dapatmembahayakankese lamatan jiwa BUMILdan janinnya
JUMLAH SKOR
Prioritas diagnosa adalah : 1. Kurangnya pengetahuan keluarga tentang preeklamsi berat 2. Ketidakmampuan keluarga dalam merawat dan mengontrol kandungan karena masalah ekonomi.
PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
No. 1.
Diagnosa Keperawatan Hipertensi pada kehamilan berhubungan dengan ketidaktahuan ibu dalam merawat kandungan.
Tujuan Umum Keluarga memiliki pengetahuan penanganan dan kontrol penyakit.
-
-
-
Khusus Keluarga mengetahui bahwa penyakit hipertensi merupakan penyakit yang disebabkan krn gaya hidup yang salah.
Kriteria Evaluasi Kriteria Standar Kognitif
Rencana Keperawatan Keluarga Memberikan sejumlah informasi mengenai penyakit, gejala dan penyebabnya dan bahaya komplikasi yang ditimbulkan tentang resiko pre eklampsi terhadap istri dan calon bayinya
Keluarga tidak membiarkan Ny. T memakan ikan asin dan daging.
Afektif
Keluarga memisahkan makanan anggota keluarga dengan makanan Ny.T.
Afektif
-
Memberikan daftar menu bagi ibu hamil dengan pre eklampsi
-
Anjurkan keluarga untuk memisahkan makanan anggota keluarga dengan makanan Ny. T.
2.
Anemia Ny. T berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan BUMIL resti
Setelah diberikan asuhan keperawatan selama 2 minggu diharapkan keluarga dapat mencegah terjadinya penyulit pada saat kehamilan dan persalinan
Setelah diberikan asuhan selama 30 menit diharapkan: 1. Keluarga mengenal faktor penyebab, gejala dan dampak dari anemia pada ibuhamil.
Kognitif
2. K e l u a r g a dapat mengambil keputusan yang tepat untuk perawatan kehamilan istrinya.
Afektif
Keluarga mampu mengenal faktor pen yebab, gejala dan dampak dari anemia pada ibu hamil
Keluarga dapat mengambil keputusan yang tepat
Afektif 3. K e l u a r g a mampu merawat ibu hamil dengan anemia.
Keluarga mampu merawat dan memperbai ki kondisi ibu hamil dengan anemia
1. Gali pengetahuan keluarga tentang anemia yang dialami ibu. 2. Jelaskan pada keluarga tentang pengertian , gejala dan dampak buruk akibat anemia pada ibu. 3. Jelaskan kembali hal-hal yan g belum dimengerti 1. Sarankan KK untuk tetap memeriksakan kehamilan istrinya dengan teratur ketempat pelayanan kesehatan.
1. Sarankan pada KK unt uk member perhatian yang lebih pada ibu. 1. Anjurkan ibu untuk mengurangi aktivitas yang berlebihan. 2. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang sehat dan bergizi. 3. Anjurkan ibu untuk selalu memeriksakan kehamilannya dan memeriksakan kadar hemoglobin darahnya di pelayanan kesehatan