BAB II TINJAUAN TEORI
A. Kons Konsep ep Emo Emosi si 1. Peng Penger erti tian an Emo Emosi si
Menurut Menurut Daniel, Daniel, Goleman Goleman (2002), emosi adalah suatu perasaan dan pikiran yang khas, suatu keadaan biologis dan psikologis dan serangkaian kecenderun kecenderungan gan untuk untuk bertindak. bertindak. James, William (2002) mendefinisi mendefinisikan kan emosi sebagai keadaan budi rohani yang menampakkan dirinya dengan suatu perubahan yang jelas pada tubuh. 2. Fakto Faktorr yang yang memp mempeng engaru aruhi hi emos emosii
Faktor yang mempengaruhi emosi menurut Astuti (2005), dibagi menjadi sembilan macam, antara lain : a. Pola Pola asuh asuh oran orang g tua tua Keluar Keluarga ga merupa merupakan kan lembag lembagaa pertam pertamaa dan utama utama dalam dalam kehidupan kehidupan anak, tempat belajar dan menyatakan menyatakan diri sebagai mahkluk mahkluk sosial. sosial. Karena Karena keluar keluarga ga merup merupaka akan n kelomp kelompok ok sosial sosial yang yang pertam pertamaa tempat anak dapat berinteraksi. b. Temperamen Temperamen Temperamen dapat didefinisik didefinisikan an sebagai sebagai suasana suasana hati yang mencirikan kehidupan emosional seseorang.
c. Jenis Kelamin Perbedaan jenis kelamin memiliki pengaruh yang berkaitan dengan adanya perbedaan hormonal antara laki-laki dan perempuan. d. Usia Perkembangan kematangan emosi yang dimiliki seseorang sejalan dengan bertambahnya usia. Hal ini dikarenakan kematangan emosi dipengaruhi oleh tingkat pertumbuhan dan kematangan fisiologis seseorang. e. Perubahan interaksi dengan teman sebaya Interaksi antar anggota dalam suatu kelompok biasanya sangat intens dan memiliki kohesivitas dan solidaritas yang sangat tinggi. Faktor yang sering menimbulkan masalah emosi adalah hubungan cinta dengan teman lawan jenis. 3. Macam-macam Emosi
a. Menurut Descrates, emosi terbagi atas : Desire (hasrat), hate (benci), Sorrow (sedih/duka),
Wonder (heran), Love (cinta)
dan
Joy
(kegembiraan). b. Sedangkan JB Watson mengemukakan tiga macam emosi, yaitu : fear (ketakutan), Rage(kemarahan), Love (cinta) 6.
Fungsi Emosi
Fungsi emosi menurut Martin (2006) dibagi menjadi lima fungsi, antara lain :
a. Survival, yaitu sebagai emosi sebagai sarana untuk mempertahankan hidup. Emosi memberikan kekuatan pada manusia untuk membeda dan mempertahankan diri terhadap adanya gangguan atau rintangan. Adanya perasaan cinta, sayang, cemburu, marah, atau benci, membuat manusia dapat menikmati hidup dalam kebersamaan dengan manusia lain. b. Energizer, yaitu emosi sebagai pembangkit energi. Emosi dapat memberikan semangat dalam bekerja dan semangat untuk hidup. Contohnya : perasaan cinta dan sayang. Namun, emosi juga dapat memberikan dampak negatif yang membuat orang merasakan hari-hari yang suram dan nyaris tidak ada semangat untuk hidup. Contohnya : perasaan sedih dan benci. c. Messenger, yaitu emosi sebagai pembawa pesan. Emosi memberitahu orang-orang
bagaimana
keadaannya
yang
berada
disekitarnya.
Terutama orang-orang yang dicintai dan disayangi, sehingga seseorang dapat memahami dan melakukan sesuatu yang tepat dengan kondisi tersebut. 9. Tingkat Emosi
Tingkat emosi menurut Nana Syaodih Sukmadinata (2005) dibagi menjadi 3 tingkatan, antara lain : a. Passivity Passivity berasal dari kata Yunani kuno abad ke-18 yaitu “pathe”, yang artinya “nafsu” atau “hasrat”. Pengertian dari passivity adalah
berubah secara drastis, terutama berubah menjadi sangat buruk. Kata “pasif” seringkali digunakan dalam menerangkan kata-kata emosi. Sehingga kata-kata semacam “jatuh cinta”, “terjebak amarah” dikonotasikan sebagai tindakan pasif. Artinya, emosi hanyalah tindakan refleks sebagai hasil pengalaman sensoris sederhana, yang berada di bawah kontrol pribadi. b. Intentionality Intentionality atau kesengajaan, masih sering dikaitkan dengan “nafsu”, tetapi maknanya berbeda dengan passivity. Jika diterapkan dalam pengertian sehari-hari, Intentionality adalah emosi yang terjadi karena suatu kesengajaan. Misalnya, orang tidak marah secara tibatiba, tanpa sebab tetapi selalu ada sesuatu yang membuat dia marah, atau takut terhadap sesuatu; senang terhadap sesuatu, dan seterusnya. Sesuatu itu adalah objek kesengajaan dari emosi, sebagai hasil dari evaluasi dari sesuatu yang pernah terjadi sebelumnya. c. Subjectivity Subjectivity dapat diartikan sebagai emosi yang selalu berhubungan dengan perbuatan subjektif sebagai akibat dari sebuah pengalaman diri terhadap objek eksternal. Walaupun demikian, emosi juga bersifat objektif, karena bisa dinilai sebagai baik atau buruk; bermanfaat atau berbahaya, bergantung kepada penilaian pribadi terhadap emosi tersebut.
Dari uraian diatas, didapatkan fakta bahwa emosilah yang dapat meningkatkan keberhasilan seseorang. Tetapi disisi lain motivasi juga dapat digunakan seseorang untuk mencapai apa yang mereka inginkan.
B. Konsep Motivasi 1. Pengertian Motivasi
Motivasi menurut Winkel (2006), adalah daya penggerak dalam diri seseorang untuk melakukan kegiatan tertentu demi mencapai suatu tujuan tertentu. Menurut Azwar (2006), disebutkan bahwa Motivasi adalah suatu keadaan, kebutuhan, atau dorongan dalam diri seseorang yang disadari atau tidak disadari yang membawa kepada terjadinya suatu perilaku. 3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi
Faktor yang mempengaruhi Motivasi menurut Winardi (2002) antara lain : a. Faktor Ekstern 1) Lingkungan. 2) Tantangan 3) Dorongan. 4) Tanggungjawab b. Faktor Intern 1) Pembawaan individu. 2) Tingkat pendidikan.
3) Pengalaman masa lampau. 4) Keinginan atau harapan masa depan.
4. Macam-Macam Motivasi
Menurut WoodWorth dan Marquis (Khodijah, Nyayu (2006)), motivasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : a. Motivasi yang berhubungan dengan kebutuhan Kejasmanian (organic needs) b. Motivasi darurat (emergency motives) c. Motivasi Obyektif (obyective motives) 6. Cara Meningkatkan Motivasi
Motivasi tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak mempunyai keinginan, cita-cita, atau menyadari manfaat motivasi bagi dirinya. Oleh karena itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu. Agar diri kita atau siapa pun juga yang menginginkan semangat untuk dapat termotivasi. Menurut Ward, William (2000), cara untuk meningkatkan motivasi antara lain: a. Bergaul dengan orang-orang yang optimis dan selalu berpikiran positif b. Cari motivator c. Tanggung jawab d. Menetapkan tujuan yang realistis
7. Tingkat Motivasi
Ada tiga jenis atau tingkatan motivasi menurut Purwanto (2002), antara lain: a. Motivasi pertama yang didasarkan atas ketakutan (fear motivation). Dia melakukan sesuatu karena takut jika tidak maka sesuatu yang buruk akan terjadi, misalnya siswa patuh pada gurunya karena takut dikenai sangsi jika melakukan kesalahan yang akan berakibat nilai akan jelek. b. Motivasi kedua adalah karena ingin mencapai sesuatu (achievement motivation). Motivasi ini jauh lebih baik dari motivasi yang pertama, karena sudah ada tujuan di dalamnya. Misalnya, siswa mau melakukan sesuatu atau belajar karena dia ingin mencapai suatu sasaran atau prestasi tertentu. c. Motivasi yang ketiga adalah motivasi yang didorong oleh kekuatan dari dalam (inner motivation), yaitu karena didasarkan oleh misi atau tujuan hidupnya. Seseorang yang telah menemukan misi hidupnya bekerja berdasarkan nilai (values) yang diyakininya. Nilai-nilai itu bisa berupa rasa kasih (love) pada sesama atau ingin memiliki makna dalam menjalani hidupnya. Orang yang memiliki motivasi seperti ini biasanya memiliki visi yang jauh ke depan. Baginya belajar bukan sekadar untuk memperoleh sesuatu (uang, harga diri, kebanggaan, prestasi) tetapi adalah suatu proses yang harus dilaluinya untuk mencapai misi hidupnya
C. Kerangka Teori
Tingkat Emosi :
Tingkat Motivasi :
a. Nafsu atau hasrat (Passivity) b. Kesengajaan (Intentionality) c. Emosi yang berkaitan dengan perbuatan subjective (Subjectivity) Sumber : Syaodih Sukmadinata (2005)
a. Motivasi yang didasarkan atas ketakutan (Fear Motivation) b. Motivasi yang didasarkan atas pencapaian sesuatu (Achievement Motivation) c. Motivasi yang didasarkan atas dorongan kekuatan dari dalam (Inner Motivation) Sumber : Purwanto (2002)
Faktor-faktor emosi : 1. 2. 3. 4. 5.
Pola asuh orang tua Temperamen Jenis Kelamin Usia Perubahan interaksi dengan teman sebaya
Sumber : Astuti (2005)
Faktor-faktor motivasi : 1. Faktor eksternal a. Lingkungan b. Tantangan c. Dorongan d. Tanggung jawab 2. Faktor internal a. Pembawaan individu b. Tingkat motivasi c. Pengalaman masa lampau d. Keinginan/ harapan masa depan. Sumber : Winardi (2002)
Sumber : Syaodih Sukmadinata (2005)
D. Kerangka Konsep
Variabel independent Tingkat emosi :
Variabel dependent Tingkat Motivasi :
a. Emosi tinggi.
a. Motivasi tinggi.
b. Emosi sedang.
b. Motivasi sedang.
c. Emosi rendah.
c. Motivasi rendah.
E. Hipotesis
Adapun hipotesis penelitian yang diambil dalam penelitian ini adalah: Ho : Tidak ada hubungan antara tingkat emosional terhadap tingkat motivasi siswa sma di sekolah x Ha : Ada hubungan antara tingkat emosional terhadap tingkat motivasi siswa sma di sekolah x