www.heri-syaifudin.blogspot.com
BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Landasan Landasan Teori Teori 1. Penelitia Penelitian n Tindaka Tindakan n Kelas Kelas Suharsimi Arikunto (2006), menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas atau istilah dalam bahasa inggris adalah Classroom Action Research (CAR) sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu di kenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Ada 3 kata pembentukan pengertian PTK yaitu: a) Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data dana atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti, b) Tindakan, menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu, c) Kelas, dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik yaitu sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula. Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata tersebut dapat dapat disimp disimpulk ulkan an bahwa bahwa peneli penelitia tian n tindak tindakan an kelas kelas merup merupaka akan n suatu suatu pencerm pencermatan atan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru dengan arahan oleh guru yang dilakukan oleh siswa. PTK (Penelitian Tindakan Kelas) tidak harus membebani pekerjaan pendidik atau guru guru dalam dalam keseha keseharia rianny nnya. a. Oleh Oleh karena karena itu, itu, guru guru tidak tidak perlu perlu takut takut tergang terganggu gu dalam dalam mencapai target kurikulumnya jika akan melaksanakan PTK. Dengan adanya PTK dapat menjem menjembat batani ani kesenj kesenjang angan an antara antara teori teori dan prakti praktik. k. Hal ini terjad terjadii karena karena kegiat kegiatan an terseb tersebut ut dilaks dilaksana anakan kan sendiri sendiri,, di kelas kelas sendir sendiri, i, dengan dengan meliba melibatka tkan n siswany siswanyaa sendir sendirii 7
www.heri-syaifudin.blogspot.com
melalui melalui tindakan tindakan yang yang direncanak direncanakan, an, dilaksanakan dilaksanakan dan dievaluasi. dievaluasi. Dengan Dengan demikian, demikian, diperoleh umpan balik yang sistematismengenai apa yang selama ini dilakukan dalam kegiatan belajar mengajar. Di samping itu dapat dibuktikan suatu teori belajar mengajar untuk diterapkan dengan baik di kelas yang ia tekuni. Jika sekiranya ada teori yang tidak cocok dengan kondisi dikelasnya, melalui PTK seorang guru dapat mengadaptasikan teori lain untuk kepentingan kepentingan proses atau produk produk belajar belajar yang efektif, optimal, fungsional fungsional (Supardi, 2006). Pengertian Pengertian penelitian penelitian tindakan tindakan kelas, untuk mengidenti mengidentifikasi fikasi penelitian penelitian kelas, adalah adalah peneli penelitian tian yang yang mengk mengkom ombin binasik asikan an prosed prosedur ur peneli penelitian tian dengan dengan tindak tindakan an substan substantive tive,, suatu suatu tindak tindakan an yang yang dilaku dilakukan kan dalam dalam disipl disiplin in inquir inquiri, i, atau atau suatu suatu usaha usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. Seda Sedang ngka kan n menu menuru rutt Kemm Kemmis is dan dan MC. MC. Tagg Taggar artt dalam dalam Depd Depdik ikna nass (200 (2003) 3) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inquiri reflektif yang dilakukan secara kemitraan mengenai situasi social tertentu (termasuk pendidikan) untuk meningkatkan rasionalitas dan keadilan dari : a) kegiatan praktik social atau pendidikan mereka, b) pemahaman mereka mengenai kegiatan-kegiatan praktik pendidikan ini, dan c) situasi yang memungkinkan terlaksananya kegiatan praktik ini. Tujuan utama PTK adalah untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas. Kegiatan penelitian ini tidak saja bertujuan untuk memecahkan masalah tetapi sekaligus mencari jawaban ilmiah megapa hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan. PTK juga bertujuan untuk meningkatkan kegiatan nyata guru dalam pengembangan professionalnya. Pada intinya PTK bertujuan untuk memperbaiki berbagai persoalan nyata dan praktis dalam peningkatan mutu pembelajaran di kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar.
8
www.heri-syaifudin.blogspot.com
2. Metode Jigsaw
Metode Metode jigsaw merupakan merupakan salah satu metode metode dalam pembelajaran pembelajaran kooperatif (cooperative learning ). ). Metode ini dikembangkan oleh Elliot Aronson dan kawan-kawan dari Universitas Texas dan kemudian diadaptasi oleh Slavin dan kawan-kawan melalui metode Jigsaw metode Jigsaw ( Budiono, 2011). Adapun langkah-langkah metode Jigsaw adalah 1. Kelas Kelas dibagi dibagi menjadi menjadi bebera beberapa pa tim yang yang anggot anggotany anyaa terdir terdirii 4 atau 5 siswa dengan dengan karakteristik yang heterogen 2.
Baha Bahan n akad akadem emik ik disa disajik jikan an kepa kepada da siswa siswa dala dalam m bent bentuk uk teks teks dan dan setia setiap p sisw siswaa bertanggung jawab untuk mempelajari mempelajari suatu bagian dari bahan akademik akademik tersebut.
3.
Para Para anggot anggotaa dari dari bebera beberapa pa tim yang yang berbed berbedaa memilik memilikii tanggu tanggung ng jawab jawab untuk untuk mempelajari suatu bagian akademik yang sama dan selanjutnya berkumpul untuk saling membantu membantu mengkaji mengkaji bagian bahan bahan tersebut. tersebut. Kumpulan siswa semacam semacam itu di sebut kelompok pakar (expert ( expert group). group).
4.
Selanjutnya para siswa yang berada dalam kelompok pakar kembali ke kelompok semula semula (home teams) teams) untuk untuk menga mengajar jar anggot anggotaa lain lain mengen mengenai ai mater materii yang yang telah telah dipelajari dalam kelompok pakar.
5.
Setelah diadakan pertemuan dan diskusi dalam “ home teams”, teams”, para siswa dievaluasi secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari. Kelompok Asal 4 sampai 6 anggota yang heterogen dikelompokkan
9
www.heri-syaifudin.blogspot.com
Kelompok Ahli (tiap kelompok ahli memiliki satu anggota dari tim-tim asal) Gambar. 1 Ilustrasi yang menunjukkan TIM Jigsaw
3. Merakit Merakit Komputer Komputer kelas X TKJ (Teknik (Teknik Komputer Komputer Jaringan) Jaringan)
Dalam Spektrum 2008 disebutkan bahwa standar kompetensi memperbaiki sistem penerima televise diajarkan pada program keahlian Merakit Komputer kelas X TKJ (Teknik (Teknik Komputer Komputer Jaringan) Jaringan) untuk siswa kelas kelas X semester semester 1 . Ada beberapa beberapa indikator indikator yang harus ditempuh siswa dalam proses proses pembelajara pembelajaran n ini antara lain : Merencanak Merencanakan an Kebutuhan Kebutuhan dan spesifikasi spesifikasi hardware dalam merakit merakit komputer komputer atau PC, Menginstall Menginstallasi asi Komponen Komputer atau PC, Mengatur komponen PC menggunakan software (melalui setup BIOS dan aktifasi aktifasi komponen melalui sistem operasi), Mengatur Mengatur komponen komponen PC menggu menggunak nakan an softwar softwaree (melal (melalui ui setup setup BIOS BIOS dan aktifa aktifasi si kompon komponen en melalu melaluii sistem sistem operasi), Memeriksa hasil perakitan PC dan pemasangan periferal. Sebelum merakit sebuah PC pastikan pertalatan yang dibutuhkan sudah tersedia, Peralatan yang dibutuhkan adalah sebagai berikut : Obeng, tang, AVO meter (bila ada), solder, timah solder, isolasi, tali pengikat kabel dan buki catatan. Solder maupun AVO meter jarang dipakai apabila mempergunakan komponen yang masih baik. Pengukuran arus dan tegangan listrik hanya dilakukan apabila komponen yang dipergunakan adalah komponen bekas yang anda tidak mengetahui apakah masih baik atau tidak. Sebaiknya tidak menggunakan menggunakan AVO meter pada motherboar motherboard d apabila apabila motherboar motherboard d masih baik, karena anda tidak tahu titik-titik mana yang merupakan titik ukur. Kecerobohan dalam hal ini bisa menimbulkan akibat fatal. Apabila anda mempergunakan komponen baru, anda tidak perlu melakukan pengukuran arus dan tegangan dengan AVO meter. AVO meter mungkin perlu dipergunakan hanya untuk mengetahui tegangan listrik di jala-jala listrik rumah anda saja. Bila anda sudah mengetahui lihatlah di bagian power suply komputer (terdapat di dalam cahing/kotak komputernya) apakah sudah diatur pada skala 10
www.heri-syaifudin.blogspot.com
tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik di tempat anda atau belum. Bila type power suply-nya tergolong type otomatik anda tidak perlu hawatir. Apabila power suplynya tergolong semi otomatik, kemungkinan anda harus memindahkan posisi saklar pengatur tegangan ke posisi tegangan yang sesuai dengan tegangan listrik di tempat anda. (Reka Rio dan Yoshikatsu Sawamura, 2001). Peralatan utama yang diperlukan dalam pengukuran tegangan, arus dan tahanan adalah multimeter (AVO meter). Dengan alat ini, siswa diharapkan dengan teliti dan cermat dalam membaca skala multimeter, mengukur tegangan AC/DC, mengukur arus rangkaian AC/DC, mengukur nilai tahanan, dan mematikan multimeter (BP-Dikjur Jawa Tengah, 2011). Jadi, dalam kompetensi memperbaiki sistem penerima televise melalui indikator pengukuran tegangan kerja untuk masing-masing blok diagram televise ini, dalam proses pembelajaran memerlukan peralatan multimeter, schematic rangkaian Merakit Komputer kelas X TKJ (Teknik Komputer Jaringan) di SMK Muhammadiyah 3 Surakarta Tahun Pelajar Pelajaran an 2011/2 2011/2012 012,, mesin mesin televis televisee untuk untuk prakti praktik k penguk pengukura uran n tegang tegangan. an. Sebelu Sebelum m melakukan melakukan praktik pengukuran, pengukuran, siswa harus memahami memahami titik mana yang harus diukur yakni dengan melokalisir blok diagram yang akan diukur, pemahaman skala multimeter, keterampilan mengukur (menggunakan multmeter), membaca data hasil pengukuran, dan sangat sangat dihara diharapka pkan n siswa siswa yang yang melak melakuka ukan n prakti praktik k memaham memahamii betul betul data-d data-data ata hasil hasil pengukuran termasuk tegangan sumber atau VCC, sinyal input dari mana dan output menuju menuju ke rangka rangkaian ian apa
serta serta titiktitik-tit titik ik sebaga sebagaii pengua penguatt sinyal sinyal (drive (driver) r) dari dari blok blok
diagram yang diukur.
B. Ker Kerangka angka Berfi Berfikir kir
11
www.heri-syaifudin.blogspot.com
Rendahnya hasil belajar pada kompetensi memperbaiki sistem penerima televisi pada siswa program keahlian keahlian Merakit Merakit Komputer Komputer kelas X TKJ (Teknik Komputer Komputer Jaringan) Jaringan) di SMK SMK Muha Muhamm mmad adiy iyah ah 3 Sura Suraka karta rta di ting tingka katt X SMK SMK Muha Muhamm mmad adiy iyah ah 3 Sura Suraka kart rtaa disebabkan disebabkan oleh banyak banyak hal, salah satunya satunya disebabkan disebabkan karena model pembelajara pembelajaran n yang diterapkan kurang inovatif sehingga siswa merasa jenuh dan tidak tertarik dengan materi yang disampaikan oleh guru. Dengan menggunakan model pembelajaran dan metode yang tepat diharapkan dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa. Metode jigsaw memungkink memungkinkan an siswa akan lebih berpartisipasi berpartisipasi dalam proses proses belajar, belajar, memberikan memberikan kesempatan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi berinteraksi dan belajar belajar bersama-sama bersama-sama siswa yang berbeda latar belakangny belakangnya, a, dan dengan dengan bekerja bekerja secara kolaboratif kolaboratif untuk mencapai tujuan tujuan bersama,
maka siswa akan mengembangk mengembangkan an keterampilan keterampilan berhubunga berhubungan n dengan
sesama sesama manusi manusiaa yang yang akan akan sangat sangat berma bermanfa nfaat at bagi bagi kehidu kehidupan pan di luar luar sekola sekolah. h. Proses Proses penggunaan metode jigsaw di mulai dengan : (a) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok (tiap kelompok anggotanya 4-6 orang). (b). Guru membagi materi pelajaran dalam beberapa sub bab. (c) Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. (d) Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab bertemu dalam kelompok-kelompok kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya. mendiskusikannya. (e) setiap anggota kelompok kelompok ahli yang setelah kembali kembali ke kelompokny kelompoknyaa bertugas bertugas mengajar mengajar teman-temannya. (f) Guru mengevaluasi para siswa secara individual mengenai bahan yang telah dipelajari.
12
www.heri-syaifudin.blogspot.com
Untuk mengoptimalkan prestasi hasil belajar siswa, diperlukan pembelajaran yang inovatif, menarik dan menyenangkan. Dengan metode jigsaw ini memungkinkan prestasi hasil belajar dapat lebih ditingkatkan. Hasil penilaian tiap siklus dijadikan sebagai pedoman penilaian hasil belajar. Metode ini di anggap berhasil jika prestasi hasil belajar lebih baik dari sebelumnya. Adapun kerangka berfikir penelitian ini digambarkan sebagai berikut.
Kondisi
Pembelajaran
Hasil belajar
Awal
Konvensional
Kurang Optimal
AwAwal
Hasil Belajar Siklus I
Tindakan
Pembelajaran
Hasil Belajar
Metode Jigsaw
Siklus II
Hasil Belajar Siklus III
Kondisi
Prestasi Belajar
Akhir
Meningkat
Gambar 2. Kerangka Berfikir Penelitian
13
www.heri-syaifudin.blogspot.com
C. Hipotesi Hipotesiss Tindakan Berdasarkan uraian pada landasan teori dan kerangka berfikir di atas, dapat peneliti rumuskan hipotesis sebagai berikut: Peningkatan Peningkatan prestasi prestasi hasil belajar siswa pada kompetensi kompetensi Merakit Merakit Komputer kelas X TKJ (Teknik Komputer Jaringan) di SMK Muhammadiyah 3 Surakarta SMK Muhammadiyah 3 Surakarta dapat meningkat bila guru menerapkan pembelajaran dengan metode jigsaw. jigsaw.
14