BAB XI
KONVENSI NASKAH
DEFINISI KONVENSI NASKAH
PENGERTIAN KONVENSI
Konvensi (convention) dapat merujuk pada:
Konvensi (rapat), suatu rapat besar
Kovensi (norma), suatu kumpulan norma yang diterima umum
Traktat, perjanjian dan lain-lain
Definisi konvensi adalah hokum dasar yang tidak tertulis yang merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyenggaaraan Negara meskipun tidak tertulis.
Konvensi ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dakam praktek penyelenggaraannya.
Tidak bertentangan dengan undang-undang dasar dan berjalan sejajar.
Diterima oleh seluruh rakyat.
Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar yang tidak terdapat dalam undang-undang dasar.
PENGERTIAN NASKAH
Naskah merupakan salah satu objek kajian filologi, Naskah sendiri memiliki sedikit perbedaan pengertian, tetapi tidak keluar dari pengertian pokoknya. Untuk lebih mengetahui pengertian naskah secara mendalam, di bawah ini dibahas beberapa pengertian naskah yang bersumber dari berbagai buku bacaan, kamus, dan artikel. Pengertian-pengertian naskah itu, antara lain:
Menurut Poerwadarminta dalam Eny Kusumastuti Damayanti (2000:7)
Naskah adalah karangan tulisan tangan baik yang asli maupun salinannya.
Menurut Djamaris dalam Eny Kusumastuti Damayanti (2000 : 8)
Naskah adalah semua peninggalan tertulis nenek moyang pada kertas, lontar, kulit kayu, dan rotan.
Menurut Poerwadarminta dalam Kamus Besar Umum Indonesia
Naskah adalah karangan dan sebagainya yang masih ditulis dengan tangan, kopi (karangan dan sebagainya yang akan dicetak atau akan diterbitkan).
Dalam KBBI tahun 1997 dalam Ikke Kusumawati (2003 : 10)
Naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan.
Menurut Baried dalam Supartinah (2003 : 9)
Naskah berarti tulisan tangan.
Menurut Baroroh-Baried dalam Warsidi (2005: 9)
Naskah adalah semua bahan tulisan tangan dari bahasa Latin codex, jamaknya codices.
Menurut Baried dalam Venny Indria Ekowati (2003 : 10)
Naskah adalah tulisan tangan yang menyimpan beragai ungkapan pikiran dan perasaan sebagai hasil budaya bansa masa lampau.
Menurut Onions dalam Venny Indria Ekowati (2003 : 11)
Naskah dapat dianggap sebagai padanan kata manuskrip.
Dalam KBBI edisi III, 2005
Naskah yaitu :
a. karangan yang masih ditulis dengan tangan
b. karangan seseorang yang belum diterbitkan
c. bahan-bahan berita yang siap untuk diset
d. rancangan
Dalam KBBI edisi II, 1954
Naskah yaitu :
a. karangan yang masih ditulis dengan tangan
b. karangan seseorang sebagai karya asli
c. bahan-bahan berita yang siap diset
Dalam Library and Information Science
Suatu naskah adalah semua barang tulisan tangan yang ada pada koleksi perpustakaan atau arsip; misalnya , surat-surat atau buku harian milik seseorang yang ada pada koleksi perspustakaan.
Dalam situs wikipedia.com
Suatu naskah manuskrip (bahasa Latin manuscript: manu scriptus ditulis tangan), secara khusus, adalah semua dokumen tertulis yang ditulis tangan, dibedakan dari dokumen cetakan atau perbanyakannya dengan cara lain. Kata 'naskah' diambil dari bahasa Arab nuskhatum yang berarti sebuah potongan kertas.
Menurut W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Besar Indonesia cetakan V, 1976
Naskah yaitu :
a. karangan, surat dan sebagainya yang masih ditulis dengan tangan, kopi (karangan dan sebagainya yang untuk dicetak/ diterbitkan)
b. lembar (banyaknya buku dan sebagainya), eksemplar
Menurut W.J.S. Poerwadarminta dalam Kamus Umum Besar Indonesia cetakan IV, 1966
Naskah yaitu:
a. karangan, surat dan sebagainya yang masih ditulis dengan tangan, kopi (karangan dan sebagainya yang untuk dicetak/ diterbitkan)
b. lembar (banyaknya buku dan sebagainya), eksemplar
Dalam Kamus Bahasa Melayu Nusantara, 2003
Naskah yaitu :
a. karangan dan sebagainya yang bertulis tangan atau ditaip (diketik); manuskrip
b. karya (karangan) asli seseorang penulis yang belum dicetak atau diterbitkan; teks asal
c. rancangan (undang-undang, perlembagaan, dsb.); rancangan
d. penjodohan bilangan (kata penggolong) untuk buku, majalah, surat kabar.
e. bahan-bahan berita yang siap untuk diset; kopi
Menurut Drs. Peter Salim dalam Kamus Besar Indonesia Kontemporer, tanpa tahun
Naskah yaitu :
a. karangan yang masih berupa tulisan tangan
b. karangan seseorang
c. berita yang siap untuk diketik
d. rancangan
Menurut Pamusuk Eneste dalam Buku Pinter Penyuntingan Naskah, 2005
Naskah adalah karangan (tulisan seseorang yang belum diterbitkan).
Dalam Kamus Kata-kata Serapan Asing dan Bahasa Indonesia, 2003
Naskah yaitu :
a. karangan yang ditulis dengan tangan baik di atas kertas, daun, dsb.
b. surat/ tulisan yang disiapkan untuk maksud tertentu, misal perjanjian
Menurut Darusuprapta dan Siti Baroroh
Naskah tegesipun anggitan ingkang sinerat tangan utawi carik ingkang tasih asli menapa dene salinanipun ingkang ngewrat mawarni-warnining bab ingkang mujudaken wohing kabudayaning masyarakat ing jaman rumiyin.
Dalam Kamus Indonesia-Inggris edisi III, 2000
Naskah yaitu :
a. manuskrip
b. document, original text
Dalam Kamus Lengkap Al-Fikr, 2002
Naskah berasal dari bahasa Arab " ُ َ ٌ ُ ْ َ ٌ " yang memiliki arti manuscript, original text.
Menurut Djamaris, 1997
Naskah dalam bahasa inggris disebut manuscript dengan singkatan ms untuk naskah tunggal dan mss untuk naskah jamak. Dalam bahasa Belanda disebut handscripft dengan singkatan hs untuk naskah tunggal dan hss untuk naskah jamak adalah semua peninggalan tertulis nenek moyang pada kertas lontar, kulit kayu dan rotan.
Menurut Lala H.S. dalam Kamus Kepustakawanan Indonesia, 2009
Naskah, yaitu :
Karangan yang ditulis tangan
karya tulis dengan tangan atau diketik yang digunakan sebagai dasar percetakan naskah itu
Naskah dapat diartikan sebagai konsep karangan, dimana karangan tersebut mengandung keaslian yang tinggi. Dapat pula dikatakan sebagai karangan yang akan dicetak atau akan diterbitkan.
Naskah merupakan artikel, dan artikel merupakan karya tulis. Jadi artikel ilmiah merupakan karya yulis yang dirancang untuk dimuat dalam jurnal atau buku kempulan artikel yang ditulis dengan tata cara ilmiah dan mengikuti pedoman atau konvensi ilmiah yang telah di sepakati atau diterapkan.
Artikel Ilmiah yang ditulis oleh mahasiswa, dosen, pustakawan, peneliti, dan penulis lainnya dapat diangkat dari hasil penelitian lapangan, hasil pemikiran, dan kajian pustaka, atau hasil dari pengembangan proyek dan sebagainya.
Berdasarkan sistematika penulisan dan isinya, dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
Artikel hasil penelitian, dan
Artikel nonpenelitian.
Mahasiswa penulis: Tugas Akhir, Skripsi, Tesis, Desertasi dianjurkan menulis kembali karyanya dalam bentuk artikel untuk diterbitkan dalam jurnal penelitian.
Makalah adalah karya tulis yang memuat pemikiran tentang suatu masalah atau topik tertentu yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan disertai analisis yang logis dan obyektif.
Laporan penelitian adalah karya tulis yang berisi paparan tentang proses dan hasil-hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan penelitian.
Untuk membuat sebuah naskah yang baik, sebelumnya kita harus membuat kerangka karangan terlebih dahulu. Dalam kerangka karangan akan terlihat bab-bab, sub-sub bab yang mengandung ide-ide pokok dari suatu naskah. Setelah itu pengembangan pun akan mudah dilakukan dan naskah yang dihasilkan sistematis.
Selain hal diatas, dalam pembuatan naskah juga harus memperhatikan struktur kalimat dan pilihan kata/diksi, agar naskah yang kita tulis itu jelas, teratur dan menarik untuk di baca. Hal terpenting lainnya adalah naskah harus memenuhi syarat-syarat tertentu seperti persyaratan formal. Persyaratan formal mensyaratkan naskah supaya bentuk atau wajah tampak menarik dan indah. Persyaratan formal ini meliputi bagian-bagian pelengkap dan kebiasaan-kebiasaan yang harus diikuti dalam dunia kepenulisan yang umum disebut konvensi naskah. Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.
PENGERTIAN KONVENSI NASKAH
konvensi naskah adalah penulisan naskah karangan ilmiah yang berdasarkan kebiasaan atau aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati secara nasional maupun internasional. Konvensi naskah karya ilmiah adalah peraturan atau aturan yang telah disepakati bersama oleh suatu lembaga tertentu atau beberapa lembaga yang menyangkut seperangkat cara dan bahan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah, misalnya, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan lain-lain. Ada beberapa bagian dalam konvensi naskah diantaranya:
Bagian pelengkap pendahuluan merupakan pelengkap pendahuluan atau halaman-halaman pendahuluan yang terdiri atas: abstrak, halaman pengesahan, halaman judul, halaman persembahan (tidak wajib), kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, dan daftar table.
Bagian isi karangan terdiri atas: Bab I Pendahuluan, Bab II Deskripsi Teori, Bab III Deskripsi Data, Analisis Data, Kesimpulan, dan Saran.
Bagian pelengkap penutup terdiri atas: Daftar bacaan, apendiks, indeks, dan lampiran.
BAGIAN PELENGKAP PENDAHULUAN
Karangan ilmiah formal berupa skripsi, tesis, disertasi, terikat oleh aturan ilmiah yang sudah dilazimkan. Penulis tidak leluasa menggunakan cara-cara yang sesuai dengan keinginan sendiri. Ia harus memenuhi aturan-aturan tersebut. Jika tidak mematuhi karya ilmiah tersebut pasti akan ditolak oleh pembimbingnya atau dinyatakan tidak lulus (tidak diterima).
Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan berisi judul, pernyataan telah diujikan/ disetujui/ pengesahan lain, jabatan dan nama-nama orang harus menandatangani karangan ilmiah tersebut.
Judul
Judul suatu karya ilmiah hendaknya dapat memberikan gambaran yang jelas tentang materi dan ancangan atau ruang lingkup masalah yang akan dibahas. Selain itu, judul harus dapat menarik perhatian pembaca dan menggelitik rasa ingin tahu keseluruhan isi karya tersebut. Pada umumnya judul baru dipikirkan penulis setelah karya yang dibuat selesai (bandingkan dengan topik). Tentu saja ada pula penulis yang berangkat dari judul yang kemudian dikembangkan menjadi yang utuh.
Untuk memberikan daya tarik pembaca, penyusunan judul perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
Judul menggambarkan keseluruhan isi karangan
Judul harus menarik pembaca baik makna maupun penulisannya
Sampul : nama karangan, penulis, dan penerbit
Halaman judul : nama karangan, penjelasan adanya tugas, penulis, kelengkapan identitas pengarang, nama unit studi, nama lembaga, nama kota dan tahun penulisan.
Seluruh frasa ditulis pada posisi tengah secara simetri (untuk karangan formal) atau model lurus pada margin kiri (untuk karangan tidak formal).
Halaman Judul
Penempatan penulisan dan judul karya ilmiah pada halaman judul, sebaiknya mengikuti ketentuan-ketentuan berikut:
Penempatan dan penulisan judul diatur sebagai berikut:
Judul ditulis pada baris paling atas dengan jarak dari tepi kertas atas sekurang-kurangnya 3 cm. judul yang panjang dapat ditulis menjadi dua baris atau lebih dengan jarak dua spasi.
Judul dan anak judu ditulis semuanya dengan huruf kapital.
Contoh:
UPAYA MENGATASI KEMISKINAN PADA
MASYARAKAT PEMUKIMAN KUMUH
DI KELURAHAN JATINEGARA JAKARTA TIMUR
Anak judul (jika ada) dipisahkan dari judul dengan tanda titik dua.
Judul tidak diakhiri dengan tanda titik atau tanda baca lainnya.
Penjelasan tentang bentuk dan kedudukan karya ilmiah yang bersangkutan dalam sistem pendidikannya atau dalam kegiatan ilmiah ditulis dengan jarak empat spasi dari baris terakhir judul. Penjelasan yang berupa klausa itu disusun menjadi tiga baris yang masing-masing berjarak dua spasi. Dengan jarak enam spasi ke bawah dicantumkan kata "oleh" yang semuanya ditulis dengan huruf kecil.
Nama penulis dan keterangan diri lainnya ditulis berurutan ke bawah dengan jarak enam spasi dari kata "oleh". Huruf yang digunakan semuanya adalah huruf kapital. Penulisan nama penulis dan keterangan diri lainnya tersebut tidak diakhiri oleh tanda baca apapun.
Nama program, fakultas, jurusan, dan program studi ditulis berurutan ke bawah dengan jarak empat spasi dari baris terakhir keterangan diri penulis. Di dalam penulisannya huruf kapital hanya digunakan pada awal kata, kecuali kata tugas.
Nama perguruan tinggi atau instansi tempat bekerja dicantumkan dengan jarak empat spasi dari keterangan. Dua spasi di bawah nama perguruan tinggi dan nama kota ditulis dengan huruf capital semua, tidak diakhiri tanda baca.
Tahun penyusunan karya ilmiah ditulis dengan jarak dua spasi di bawahnya. Jadi penulisan tahun penyusunan karya ilmiah terletak pada garis paling bawah. Di dalam hal ini pun tidak digunakan tanda titik atau tanda baca dibelakang tahun.
Di dalam penempatan penulisan tulisan pada halaman judul perlu diperhatikan keseimbangan jarak margin atas, bawah kiri.
Di dalam hal ini penulisan unsur-unsur yang dimuat pada halaman judul ada dua pilihan yaitu sistem block (margin kiri lurus mulai dari judul sampai tahun) serta sistem simetris (susunan baris-baris diatur sedekimian rupa sehingga setiap baris terletak ditengah-tengah lembar kertas).
Halaman judul berisi judul, klasifikasi tingkatan (skripsi, tesis, atau disertasi). Tesis untuk mencapai gelar sarjana. Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal :
Komposisi tidak menarik
Tidak estetik.
Hiasan gambar tidak relevan
Variasi huruf jenis huruf
Kata "ditulis (disusun) oleh"
Kata "NIM/NRP"
Hiasan, tanda-tanda, atau garis yang tidak berfungsi
Kata-kata yang berisi slogan
Ungkapan emosional
Menuliskan kata-kata atau kalimat yang tidak berfungsi
Halaman Persembahan
Bagian ini tidak terlalu penting. Bila penulis ingin memasukan bagian ini, maka hal itu semata-mata dibuat atas pertimbangan penulis. Persembahan ini jarang melebihi satu halaman, dan biasanya terdiri dari beberapa kata saja, misalnya:
Kutulis novel ini dengan cahaya cinta untuk mahar menyunting belahan jiwa, Muyasaratun Sa'idah binti KH. Muslim Djawahir, alm. Rabbana hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa Qurrata a'yuni waj'alnaa lil muttaqiina imaama. Amin.
Bila penulis menganggap perlu memasukkan persembahan ini, maka persembahan ini ditempatkan berhadapan dengan halaman belakang judul buku, atau berhadapan dengan halaman belakang cover buku, atau juga menyatu dengan halaman judul buku.
Kata Pengantar
Kata pengantar sekurang-kurangnya berisi:
Penjelasan mengenai adanya tugas pembuatan karya ilmiah.
Penjelasan mengenai pelaksanaan pembuatan karya ilmiah.
Informasi tentang bimbingan atau pengarahan dan bantuan yang diperoleh dalam pembuatan karya ilmiah.
Ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang membantu dan memungkinkan terwujudnya karya ilmiah.
Penyebutan tempat (kota) tanggal, bulan, dan tahun pembuatan karya ilmiah, serta nama
"Kata Pengantar" sebagai tajuk ditulis dengan huruf capital semua, ditempatkan di tengah, dan tidak diberi garis bawah. Baris pertama tiap-tiap alinea ditulis masuk lima ketukan mesin tulis dari margin kiri, sedangkan baris-baris selanjutnya dimulai dari margin kiri, kecuali kutipan langsung yang terdiri dari empat baris atau lebih.
Jika judul karya ilmiah disebut-sebut di dalam kata pengantar atau di isi karya ilmiah, maka judul itu harus diletakkan di antara tanda petik, ditulis dengan huruf capital pada awal kata yang bukan kata tugas.
Nama kota (tempat), tanggal, bulan (ditulis lengkap dengan huruf, bukan angka), dan tahun penyusunan karya ilmiah ditempatkan di sebelah kanan bawah dengan jarak empat spasi dari baris terakhir teks, sedangkan nama penulis di bawah nama kota itu dengan jarak dua spasi. Di belakang tajuk, tahun, dan nama penulis tidak digunakan tanda titik atau tanda baca lain. Namun, diantara nama kota dan tanggal ditempatkan tanda koma.
Kata pengantar merupakan bagian dari keseluruhan karya ilmiah. Sifatnya formal dan ilmiah. Oleh karena itu, kata pengantar harus ditulis dengan Bahasa Indonesia yang baku, baik, dan benar. Isi kata pengantar tidak menyajikan isi karangan, atau hal-hal lain yang tertulis dalam pendahuluan, tubuh karangan, dan kesimpulan. Sebaliknya, apa yang sudah tertulis dalam kata pengantar tidak ditulis ulang dalam isi karangan.
Hal-hal yang harus dihindarkan:
Menguraikan isi karangan.
Mengungkapkan perasaan berlebihan.
Menyalahi kaidah bahasa.
Menunjukkan sikap kurang percaya diri.
Kurang meyakinkan.
Kata pengantar terlalu panjang.
Menulis kata pengantar semacam sambutan.
Kesalahan bahasa: ejaan, kalimat, paragraf, diksi, dan tanda baca tidak efektif.
Daftar Isi
Daftar isi adalah bagian pelengkap pendahuluan yang memuat garis besar isi karangan ilmiah secara lengkap dan menyeluruh, dari judul sampai dengan riwayat hidup penulis sebagaimana lazimnya sebuah konvensi naskah karangan. Daftar isi berfungsi untuk merujuk nomor halaman judul bab, sub-bab, dan unsur- unsur pelengkap dari sebuah buku yang bersangkutan.
Untuk memudahkan pembaca mengetahui isi karya ilmiah atau untuk menemukkan bagian-bagian, misalnya, bab atau anak bab yang dikehendaki, karya ilmiah yang panjangnya lebih dari 10 halaman sebaiknya dilengkapi dengan daftar isi. Dalam karya ilmiah yang lebih besar, seperti skripsi, tesis, atau laporan penelitian tentu bab dan anak bab lebih banyak sehingga derajat penomoran anak-anak bab lebih banyak pula. Dalam hubungan itu, derajat penomoran itu dibatasi sampai empat angka. Semua judul anak bab yang mempunyai nomor perlu dimasukkan dalam daftar isi. Daftar isi disusun secara konsisten baik penomoran, penulisan, maupun tata letak judul bab, judul sub-sub bab.
"Daftar Isi" sebagai tajuk ditulis dengan huruf capital semua, ditempatkan di tengah, dan tidak diberi garis bawah. Di dalam penulisan daftar isi perlu memperhatikan hal-hal berikut:
Tajuk kata pengantar, daftar singkatan (jika ada), bab, daftar pustaka, lampiran, indeks (jika ada) ditulis dengan menggunakan huruf capital semua dan tidak diberi garis bawah, sedangkan tajuk anak-anak bab ditulis dengan huruf capital pada awal kata yang bukan kata tugas dan tiap-tiap katanya tidak diberi garis bawah.
Butir-butir daftar isi tidak bernomor serta tepat dari margin kiri. Bab-bab yang bernomor angka Romawi besar di dalam daftar isi tetap memakai nomor angka romawi besar. Adapun anak-anak bernomor angka Arab tetap diberi nomorArab seperti terdapat pada teks.
Di antara bab dan nomornya, demikian pula diantara nomor bab dan tajuknya, tidak ada titik melainkan jarak satu ketukan. Di antara nomor anak bab dan tajuknya pun tidak ada titik melainkan jarak satu ketukan. Jika nomor bab atau anak bab dan tajuknya tidak termuat didalam satu baris, maka digunakan baris kedua dan seterusnya. Baris-baris tambahan ini menjorok ke dalam sepuluh ketukan dari margin kiri.
Daftar Gambar
Bila suatu karangan memuat suatu gambar-gambar, maka setiap gambar tersebut harus ditulis di dalam daftar gambar yang menginformasikan judul gambar dan nomor halaman gambar tersebut.
Daftar Tabel
Bila suatu karangan memuat suatu tabel-tabel, maka setiap tabel tersebut harus ditulis di dalam daftar tabel yang menginformasikan nama tabel dan nomor halaman tabel tersebut.
Pengumpulan Data data kepustakaan, korpus data, tata lapangan, alat pengumpul data (kuisioner, tes) dan peta.
Sumber data penulisan berisi :
Sumber data sekunder dan data primer.
Kriteria penentuan jumlah data.
Kriteria penentuan mutu data.
Kriteria penentuan sample.
Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan.
Sistematika Penulisan
Sebuah karya ilmiah memiliki judul, kata pengantar, pendahuluan, isi, penutup, dan daftar pustaka. Karya yang agak panjang (lebih dari sepuluh halaman) biasanya dilengkapi dengan daftar isi yang ditempatkan di antara kata pengantar dan pendahuluan. Hal-hal lain yang dianggap perlu disertakan di dalam karya ilmiah itu dapat dilampirkan, misalnya korpus data, alat pengumpul data (kuisioner,tes) dan peta. Kuisioner merupakan suatu daftar yang berisi suatu rangkaian pertanyaan tentang suatu hal.
Sistematika penulisan berisi tentang :
Urutan pembahasan masalah.
Kelengkapan unsur-unsur kesempurnaan tulisan.
Walaupun karya ilmiah dapat disajikan dengan berbagai metode dan sistematika penulisan, sebaiknya dalam suatu karya ilmiah metode dan sistematika yang dipilih diterapkan secara taat asas.
BAGIAN ISI KARANGAN
Bagian isi karangan merupakan inti karya ilmiah yang memaparkan uraian pokok masalah yang dibahas. Uraian bagian ini hendaknya dapat memberikan petunjuk kepada pembaca di dalam memahami setiap langkah dan keseluruhan pembahasan. Disamping itu, bagian ini harus menunjukkan kelengkapan, ketaatasasan, kedisiplinan analisis, dan kumpulan materi yang dibahas.
Panjang lebar uraian harus proporsional dengan pentingnya (anak) masalah yang dibahas. Jika perlu, bagian ini dapat dijadikan lebih satu bab, tergantung pada keluasan masalah yang dibahas. Tajuk bab masing-masing (jika lebih dari satu bab) mencerminkan masalah pokok yang dibahas.
Bagian ini berisi pembahasan :
Bab I Pendahuluan
Bab II Deskripsi Teori/Kajian Teoritik
Bab III Deskripsi Data
Bab IV Analisis Data
Bab V Kesimpulan dan Saran
Selain itu membahas pula tentang :
Uraian masalah yang dibahas
Analisis dan interpretasi
Ilustrasi dan contoh-contoh
Tabel, bagan, gambar (jika ada)
Bab II berisi deskripsi teori, di dalamnya terdapat gambaran atau uraian tentang teori yang digunakan. Tiap variabel yang tertulis dalam topik harus disertai teori yang dideskripsikan dalam bab II (topik terdiri dari dua variabel harus disertai teori, jika terdapat tiga variabel teori juga harus tiga). Deskripsi teori ini akan membentuk kerangka berpikir yang berpengaruh terhadap pengumpulan data, analisis data, dan kesimpulan dan saran.
Berdasarkan metode penulisan yang telah ditentukan sebelumnya, data dapat dianalisis berdasar metode tersebut.
Metode kuantitatif menghasilkan analisis kualitatif. Metode ini sering digunakan dalam ilmu-ilmu non-eksakta, seperti sastra, musikm lukis humaniora (cinta kasih, agama, etika, moral)
Metode kuantitatif menghasilkan analisis kuantitatif dan harus dianalisis secara kuantitatif pula. Metode ini sering digunakan dalam ilmu-ilmu eksakta.
Kesimpulan berisi jawaban singkat mengenai permasalahan. Jika permasalahan dua, maka kesimpulan harus dua dan seterusnya.
Saran berisi konsekuensi logis atas kesimpulan. Tujuan saran harus jelas apa yang dituju
Pendahuluan merupakan bab I dalam sebuah karangan yang tujuannya adalah menarik perhatian pembaca, memusatkan perhatian pembaca terhadap masalah yang dibicarakan dan menunjukkan dasar yang sebenarnya dari uraian itu. Pendahuluan terdiri dari latar belakang, masalah, tujuan pembahasan, pembatasan masalah, landasan teori dan metode pembahasan. Keseluruhan isi pendahuluan mengantarkan pembaca pada materi yang akan dibahas, dianalisis, diuraikan dalam bab II sampai bab terakhir.
Untuk menulis pendahuluan yang baik, penulis perlu memperhatikan pokok-pokok yang harus tertuang dalam masing-masing unsur pendahuluan sebagai berikut :
Latar belakang masalah, menyajikan :
Penalaran (alasan) yang menimbulkan masalah atau pertanyaan yang akan diuraikan jawabannya dalam bab pertengahan antara pendahuluan dan kesimpulan dan dijawab atau ditegaskan dalam kesimpulan. Untuk itu, arah penalaran harus jelas, misalnya deduktif, sebab-akibat, atau induktif.
Kegunaan praktis hasil analisis, misalnya: memberikan masukan bagi kebijakan pimpinan dalam membuat keputusan, memberikan acuan bagi pengembangan sistem kerja yang akan datang.
Pengetahuan tentang studi kepustakaan, gunakan informasi mutakhir dari buku-buku ilmiah, jurnal, atau internet yang dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Penulis hendaklah mengupayakan penggunaan buku-buku terbaru.
Pengungkapan masalah utama secara jelas dalam bentuk pertanyaan, gunakan kata tanya yang menuntut adanya analisis, misalnya: bagaimana... mengapa...
Tidak menggunakan kata apa karena tidak menuntut adanya analisis, cukup dijawab dengan ya atau tidak.
Pentingnya variabel terkait menjadi variabel penelitian
Hubungan setiap entiti dengan variabel terkait.
Masalah yang ada pada setiap entiti.
Masalah pada obyek penelitian yang terkait dengan judul penelitian, yang didukung dengan data/fakta.
Tujuan Penulisan berisi :
Target, sasaran, atau upaya yang hendak dicapai, misalnya: mendeskripsikan hubungan X terhadap Y; membuktikan bahwa budaya tradisi dapat dilestarikan dengan kreativitas baru menguraikan pengaruh X terhadap Y.
Upaya pokok yang harus dilakukan, misalnya: mendeskripsikan data primer tentang kualitas budaya tradisi penduduk asli Jakarta; membuktikan bahwa pembangunan lingkungan pemukiman kumuh yang tidak layak huni memerlukan bantuan pemerintah.
Tujuan utama dapat dirinci menjadi beberapa tujuan sesuai dengan masalah yang akan dibahas. Jika masalah ytama dirinci menjadi dua, tujuan juga dirinci menjadi dua.
Ruang lingkup masalah berisi :
Pembatasan masalah yang akan dibahas.
Rumusan detail masalah yang akan dibahas.
Definisi atau batasan pengertian istilah yang tertuang dalam setiap variabel. Pendefinisian merupakan suatu usaha yang sengaja dilakukan untuk mengungkapkan suatu benda, konsep, proses, aktivitas, perisiwa dan sebagainya dengan kata-kata.
Landasan teori menyajikan :
Deskripsi atau kajian teoritik variabel X tentang prinsip-prinsip teori, pendapat ahli dan pendapat umum, hukum, dalil atau opini yang digunakan sebagai landasan pemikiran kerangka kerja penelitian dan penulisan sampai dengan kesimpulan atau rekomendasi.
Penjelasan hubungan teori dengan kerangka berpikir dalam mengembangkan konsep penulisan, penalaran, atau alasan menggunakan teori tersebut.
Metode dan teknik penulisan berisi :
Penjelasan metode yang digunakan dalam pembahasan, misalnya: metode kuantitatif, metode deskripsi, metode komparatif, metode korelasi, metode eksploratif, atau metode eksperimental.
Teknik penulisan menyajikan cara pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan kuisioner, analisis data, hasil analisis data, dan kesimpulan.
Metode penelitian harus dipilih sesuai dengan karakteristik data dan peneliti memberikan dasar mengapa memilih metode tersebut. Peneliti juga menjelaskan pendekatan, teknik yang digunakan dalam penelitian, variabel penelitian dan konstelasi penelitian yang ditetapkan.
Tubuh Karangan
Tubuh karangan atau bagian utama karangan merupakan inti karangan berisi sajian pembahasan masalah. Bagian ini menguraikan seluruh masalah yang dirumuskan pada pendahuluan secara tuntas (sempurna). Disinilah terletak segala masalah yang akan dibahas secara sistematis. Kesempurnaan pembahasan diukur berdasarkan kelengkapan unsur-unsur berikut ini :
Ketuntasan Materi
Materi yang dibahas mencakup seluruh variabel yang tertulis pada kalimat karangan, baik pembahasan yang berupa data sekunder (kasian teoritik) maupun data primer. Pembahasan data primer harus menyertakan pembuktian secara logika, fakta yang telah dianalisis atau diuji kebenarannya, contoh-contoh, dan pembuktian lain yang dapat mendukung ketuntasan pembenaran.
Kejelasan Uraian/Deskripsi :
Kejelasan Konsep
Konsep adalah keseluruhan pikiran yang terorganisasi secara utuh, jelas dan tuntas dalam suatu kesatuan makna. Untuk itu, penguraiandari bab ke sub-bab ke detail yang lebih rinci sampai dengan uraian perlu memperhatikan kepaduan dan koherensial, terutama dalam menganalisis, menginterpretasikan (menafsirkan) dan menyintesiskan dalam suatu penegasan atau kesimpulan. Selain itu, penulis perlu memperhatikan konsistensi dalam penomoran, penggabungan huruf, jarak spasi, teknik kutipan, catatan pustaka, dan catatan kaki.
Kejelasan Bahasa
Kejelasan dan ketetapan pilihan kata yang dapat dikukur kebenarannya. Untuk mewujudkan hal itu, kata lugas atau kata denotif lebih baik daripada kata konotatif atau kata kias (terkecuali dalam pembuatan karangan fiksi, kata konotatif atau kaat kias sangat diperlukan).
Kejelasan makna kalimat tidak bermakna ganda, menggunakan struktur kalimat yang betul, menggunakan ejaan yang baku, menggunakan kalimat yang efektif, menggunakan koordinatif dan subordinatif secara benar. Kejelasan makna paragraf dengan memperhatikan syarat-syarat paragraph: kesatuan pikiran, kepaduan, koherensi (dengan repetisi, kata ganti, paralelisme, kata transisi), dan menggunakan pikiran utama, serta menunjukan adanya penalaranyang logis (induktif, deduktif, kausal, kronologis, spasial)
Kejelasan penyajian dan fakta kebenaran fakta:
Kejelasan penyajian fakta dapat diupayakan dengan berbagai cara, antara lain: penyajian dari umum ke khusus, dari yang terpenting ke kurang penting; kejelasan urutan proses. Untuk menunjang kejelasan ini perlu didukung dengan gambar, grafik, bagan, tabel, diagram, dan foto-foto. Namun, kebenaran fakta sendiri harus diperhatikan kepastiannya.
Hal-hal lain yang harus dihindarkan dalam penulisan karangan (ilmiah) :
Subjektivitas dengan menggunakan kata-kata: saya piker, saya rasa, menurut pengalaman saya, dan lain-lain. Atasi subjektivitas ini dengan menggunakan: penelitian membuktikan bahwa…, uji laboratorium membuktikan bahwa…, survei membuktikan bahwa…,
Kesalahan, pembuktian pendapat tidak mencukupi, penolakan konsep tanpa alasan yang cukup, salah nalar, penjelasan tidak tuntas, alur piker (dari topic sampai dengan simpulan) tidak konsisten, pembuktian dengan prasangka atau berdasarkan kepentingan pribadi, pengungkapan maksud yang tidak jelas arahnya, definisi variable tidak (kurang) operasional, proposisi yang dikembangkan tidak jelas, terlalu panjang, atau bias, uraian tidak sesuai dengan judul.
D. BAB IV PENUTUP
Kesimpulan
Konvensi naskah adalah penulisan sebuah naskah berdasarkan ketentuan, aturan yang sudah lazim, dan sudah disepakati.
Berdasarkan persyaratan formal ini, dapat dibedakan lagi karya yang dilakukan secara formal, semi formal, dan non formal. Maksud secara formal adalah bahwa suatu karya memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi.
Maksud secara semi formal adalah bahwa suatu karya tidak memenuhi semua persyaratan lahiriah yang dituntut konvensi. Dan maksud secara non formal adalah bahwa suatu karya tidak memenuhi syarat-syarat formalnya.
Persyaratan formal yang harus dipenuhi sebuah karya tulis yaitu Bagian pelengkap pendahuluan, isi karangan, bagian pelengkap penutup.
Bagian Pelengkap Pendahuluan
Judul Pendahuluan (Judul Sampul)
Halaman Judul
Halaman Persembahan (kalau ada)
Halaman Pengesahan (kalau ada)
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar (kalau ada)
Daftar Tabel (kalau ada)
Bagian Isi Karangan
Pendahuluan
Tubuh Karangan
Kesimpulan
Bagian Pelengkap Penutup
Daftar Pustaka (Bibliografi)
Lampiran (Apendix)
Indeks
Riwayat Hidup Penulis
Contoh Riwayat Hidup Penulis :
RIWAYAT HIDUP PENULIS
Nama lengkap penulis, yaitu Hj. Sri Sunarti, lahir di Indramayu. Pada tanggal 24 Mei 1965 dari pasangan Bapak Kaapi (Alm) dan Ibu Wastinah (Alm). Penulis berkebangsaan Indonesia dan beragama Islam, telah memiliki seorang suami yaitu H. Kusin, s.E. dan empat orang putra dan putrid. Kini penulis beralamat di Jalan Raya Tegalgirang No.272 RT 03 RW 02 dekat Kantor Bulog Kab. Indramayu.
Adapun riwayat pendidikan penulis, yaitu pada tahun 1979 lulus dari SD Lemahabang 1 Indramayu. Kemudian melanjutkan di SLTP Negeri 2 Indramayu (SMP Negeri 2 Sindang) dan lulus pada tahun 1982. Pada tahun 1985 lulus dari SPG Negeri Indramayu dan melanjutkan ke IKIP Bandung Program D3 Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, lulus tahun 1988.
Pada tahun 1989 penulis ditugaskan sebagai PNS, menjadi guru di SLTP Negeri 1 Bangodua. Untuk meningkatkan pendidikan dan kecintaannya pada sastra penulis kembali ke bangku kuliah pada tahun 2002 dengan mengambil kelas regular di Unswagati Cirebon pada Jurusan Bahasa dan Seni Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Tingkat Sarjana (S1) pada program studi dan pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia kemudian selesai pada tahun 2004 sebagai lulusan terbaik.
Pada tahun 2005 penulis mendapatkan promosi menjadi kepala nsekolah di tempatkan di SMPN 1 Sukagumiwang. Pada tahun 2008 penulis mutasi dan di tempatkan sebagai Kepala SMP Negeri 1 Widasari sampai sekarang. Selain itu penulis mengajar di Universitas Wiralodra Indramayu dan menjadi Tutor S1 PGSD Universitas Terbuka.
Penulis pernah aktif di kegiatan Dewan Kesenian Indramayu sebagai penulis puisi (penyair) yang karya puisinya masuk dalam sebuah buku "Antologi Puisi 11 Penyair Indramayu, Resital dari Negeri Minyak" terbitan Dewan Kesenian Indramayu Tahun 2001 dan puisi berjudul "Sajak Kematian" dinyatakan sebagai puisi favorit dalam lomba Baca Puisi tingkat SMP, SMA dan Umum se-Kabupaten Indramayu. Puisi-puisi religiusnyamasuk dalam sebuah buku "Perempuan di Persimpangan" yang diterbitkan oleh Forum Masyarakat Sastra Indramayu (Formasi) dan Dewan Kesenian Indramayu (DKI) Tahun 2004, ISBN. Salah satu cerpennya dimuat dalam sebuah antologi cerpen Matahari Retak di Atas Cimanuk (DKI, 2010, ISBN) yang sedang naik cetak. Selain itu penulis aktif menjadi MC beberapa kegiatan dan juri beberapa lomba baca puisi.
Daftar Pustaka
Daftar Pustaka adalah daftar bacaan yang disarankan untuk dibaca dan tidak diacu dalam tulisan, baik dalam tesis/disertasi/laporan, tetapi sekedar untuk memperluas wawasan bagi mereka yang ingin mengetahuinya lebih lanjut. Daftar Pustaka tidak disarankan dalam penulisan laporan penelitian, skripsi, tesis dan disertasi. Maksudnya tentu agar penelitian, skripsi, tesis dan disertasi memanfaatkan sumber informasi yang telah ada atau penelitian yang telah dilakukan orang lain untuk dikembangkan sebagai inspirasi penelitian baru atau membangun suatu informasi baru.
Cara Membuat Daftar Pustaka
Adapun beberapa ketentuan serta aturan cara Penulisan Daftar Pustaka yang baik dan benar yaitu :
Bagi penulis yang menggunakan marga/keluarga, nama marga/keluarganya ditulis terlebih dahulu, sedangkan untuk penulis yang tidak menggunakan nama marga/keluarga, diawali dengan penulisan nama akhir/belakang kecuali nama Cina.
Gelar kesarjanaan penulis tidak perlu dicantumkan dalam daftar pustaka.
Judul buku dicetak miring atau diagrisbawahi pada setiap kata, jadi tidak dibuat garis bawah yang bersambung sepanjang judul.
Baris pertama diketik mulai ketukan pertama sedangkan baris kedua dan seterusnya diketik mulai ketukan ke-7.
Jarak antara baris satu dengan baris berikutnya satu spasi.
Jarak antara sumber satu dengan sumber berikutnya dua spasi.
Contoh Cara Penulisan Daftar Pustaka [CT]
1Dali S. Naga, Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan (Jakarta: Besbats, 1992), h.306.
[Cara Penulisan Daftar Pustaka]
Naga, Dali S. Pengantar Teori Sekor pada Pengukuran Pendidikan. Jakarta: Besbats, 1992 .
[CT]
4Ronald K. Hambleton, H. Swaminathan dan H. Jane Rogers, Fundamentals of Item Response Theory (London: Sage Publications, 1991), hh.12-13.
[Cara Penulisan Daftar Pustaka]
Hambleton, Ronald K., H. Swaminathan dan H. Jane Rogers, Fundamentals of Item Response Theory (London: Sage Publications, 1991), hh.12-13.
[CT]
5John A.R. Wilson et al., Psychological Foundation of Learning and Teaching (New York: McGraw-Hill Book Company, 2004), h.406.
[Cara Penulisan Daftar Pustaka]
5 Wilson, John A.R. et al., Psychological Foundation of Learning and Teaching New York: McGraw-Hill Book Company, 2004.
[CT]
6 Rencana Strategi Pendidikan (Jakarta; Kementrian Pendidikan Nasional, 2010).
[Cara Penulisan Daftar Pustaka]
Kementrian Pendidikan Nasional. Rencana Strategi Pendidikan. Jakarta, 2010.
[CT]
7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2, ayat 1.
[Cara Penulisan Daftar Pustaka]
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 2, ayat 1.
[CT]
8Peter Lauster, Tes Kepribadian terjemahan D.H Gulo (Jakarta: Gramedia: 2007), h.27.
[Cara Penulisan Daftar Pustaka]
Lauster, Peter. Tes Kepribadian terjemahan D.H Gulo. Jakarta: Gramedia: 2007.
[CT]
9K.R Rose dan G. Kasper (Eds), Pragmatics in Language Teaching (Cambridge:Cambridge University Press:2010), h.13.
[Cara Penulisan Daftar Pustaka]
Rose, K.R. dan G. Kasper (Eds). Pragmatics in Language Teaching. Cambridge:Cambridge University Press:2010.
Beberapa contoh penulisan daftar pustaka atau daftar acuan yang baku dari berbagai sumber referensi :
Buku:
Anderson, D.W., Vault, V.D., & Dickson, C.E. 1999. Problems and Prospects for the Decades Ahead: Competency Based Teacher Education. Berkeley:McCutchan Publishing Co.
Buku kumpulan artikel:
Saukah, A. & Waseso, M.G. (Eds.). 2002. Menulis Artikel untuk Jurnal Ilmiah (Edisi ke-4, cetakan ke-1). Malang: UM Press.
Artikel dalam buku kumpulan artikel:
Russel, T. 1998. An Alternative Conception: Representing Representation. Dalam P.J. Black & A. Lucas (Eds.), Children's Informal Ideas in Science (hlm. 62-84). London: Routledge.
Artikel dalam jurnal atau majalah:
Kansil, C.L. 2002. Orientasi Baru Penyelenggaraan Pendidikan Program Profesional dalam Memenuhi Kebutuhan Dunia Industri. Transpor , XX (4): 57-61.
Proceeding Konferensi atau Simposium
Australian Association of Social Workers. 1969. Social issues of today. Proceedings of the Australian Association of Social Workers' 11th Annual Conference. Hobart, Australia. pp 17-34
Artikel dalam koran:
Pitunov, B. 13 Desember, 2002. Sekolah Unggulan ataukah Sekolah Pengunggulan? Majapahit Pos , hlm. 4 & 11.
Tulisan/berita dalam koran (tanpa nama pengarang):
Jawa Pos. 22 April, 1995 . Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri, hlm. 3.
Dokumen resmi:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan Laporan Penelitian .Jakarta: Depdikbud.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional.1990. Jakarta: PT Armas Duta Jaya.
Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keppres
Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang No. 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang. Lembaran Negara RI Tahun 1992, No. 115. Sekretariat Negara. Jakarta.
Buku terjemahan:
Ary, D., Jacobs, L.C. & Razavieh, A. 1976. Pengantar Penelitian Pendidikan . Terjemahan oleh Arief Furchan. 1982. Surabaya: Usaha Nasional.
Ensiklopedia, Kamus
Stafford-Clark, D. 1978. Mental disorders and their treatment. The New Encyclopedia Britannica. Encyclopedia Britannica. 23: 956-975. Chicago, USA .
Echols, J.M. dan Shadily, H. (Eds). 1989. Kamus Inggris – Indonesia. PT Gramedia. Jakarta.
Skripsi, Tesis, Disertasi, Laporan Penelitian:
Kuncoro, T. 1996. Pengembangan Kurikulum Pelatihan Magang di STM Nasional Malang Jurusan Bangunan, Program Studi Bangunan Gedung: Suatu Studi Berdasarkan Kebutuhan Dunia Usaha Jasa Konstruksi . Tesis tidak diterbitkan. Malang: PPS IKIP MALANG.
Makalah seminar, lokakarya, penataran:
Waseso, M.G. 2001. Isi dan Format Jurnal Ilmiah . Makalah disajikan dalam Seminar Lokakarya Penulisan Artikel dan Pengelolaan Jurnal Ilmiah, Universitas Lambungmangkurat, Banjarmasin , 9-11 Agustus.
Internet (karya individual):
Hitchcock, S., Carr, L. & Hall, W. 1996. A Survey of STM Online Journals, 1990-1995: The Calm before the Storm , (Online), (http://journal.ecs.soton.ac.uk/survey/survey.html , diakses 12 Juni 1996).
Internet (artikel dalam jurnal online):
Kumaidi. 1998. Pengukuran Bekal Awal Belajar dan Pengembangan Tesnya. Jurnal Ilmu Pendidikan . (Online), Jilid 5, No. 4, (http://www.malang.ac.id/artikel/pengukuran-bekal-awal.htm , diakses 20 Januari 2010).
Internet (forum diskusi online):
Wilson, D. 20 November 1995 . Summary of Citing Internet Sites. NETTRAIN Discussion List , (Online), (
[email protected] , diakses 22 Februari 2010).
Internet (e-mail pribadi):
Naga, D.S. (
[email protected] ). 1 Oktober 2009. Artikel untuk JIP . E-mail kepada Ali Saukah (
[email protected] ).
Kaset Video
Burke, J. 2009. Distant Voices, BBC Videocasette , London, UK. 45 mins.
Film (Movie)
Oldfield, B. (Producer) 1977. On the edge of the forest. Tasmanian Film Corporation. Hobart, Austraalia,. 30 mins.
Slides (Kumpulan Slides)
Reidy, J.F. 1987. The Thorax Slides. Grave Medical Audiovisual Library. Chelmsford, UK. 54 mins.
Dibawah ini yang merupakan definisi dari konvensi adalah...
Hukum dasar yang tertulis yang merupakan aturan-aturan dasar yang terpelihara dalam praktek penyelenggaran negara
Hukum dasar yang tidak tertulis yang merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dan terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara
Hukum dasar yang tidak tertulis yang bukan merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dalam praktek penyelenggaraan Negara
Hukum dasar yang tertulis yang bukan merupakan aturan-aturan dasar yang timbul dalam praktek penyelenggaraan Negara
Yang bukan merupakan sifat-sifat dari konvensi adalah…
Diterima oleh seluruh rakyat
Bertentangan dengan UUD
Kebiasaan yang berulang kali
Bersifat sebagai pelengkap
Pengertian naskah menurut Baried dalam Supartinah (2003:9) adalah…
Naskah berarti tulisan tangan
Naskah adalah karangan yang masih ditulis dengan tangan
Karangan seseorang yang belum diterbitkan
Karangan seseorang sebagai karya asli
Berdasarkan sistematika penulisan dan isinya, artikel dapat dikelompokkan menjadi 2 macam, yaitu…
Artikel gambar dan tulisan
Artikel ilmiah dan non-ilmiah
Artikel hasil penelitian dan non-penelitian
Artikel abstrak dan non-abstrak
Yang termasuk isi bagian dari pelengkap pendahuluan adalah…
Halaman pengesahan, daftar isi, daftar gambar
Daftar isi, daftar bacaan, Bab I pendahuluan
Daftar bacaan, abstrak, halaman judul
Analisis data, apendiks, indeks
Hal-hal yang harus dihindarkan dalam halaman judul karangan formal, kecuali…
Tidak estetik
Hiasan gambar yang relevan
Variasi huruf jenis huruf
Ungkapan emosional
Bagian keseluruhan dari suatu karangan ilmiah yang sifatnya formal dan ilmiah disebut…
Latar belakang masalah
Tujuan penulisan
Kata pengantar
Kesimpulan
Berikut ini yang bukan isi dari sumber data penulisan adalah…
Sumber data sekunder dan data primer
Kriteria penentuan jumlah data
Kriteria tujuan pembahasan
Kesesuaian data dengan sifat dan tujuan pembahasan
Analisis dan interprestasi serta ilustrasi dan contoh-contoh termasuk bahasan dalam bagian…
Pelengkap pendahuluan
Isi karangan
Penutup
Pembahasan
Penulisan daftar pustaka dibawah ini yang benar adalah…
Kementiran Pendidikan Nasional. Jakarta, 2010. Rencana Strategi Pendidikan
Pragmatics in Language Teaching. Rose, K.R. Cambridge University Press:2010
Gorys Keraf. Komposisi. Jakarta : Nusa Indah, 1994
Lautser, Peter. Tes kepribadian terjemahan D.H. Gulo. Jakarta : Gramedia :2007
Essay
Apakah yang dimaksud dengan Konvensi Naskah?
Sebutkan unsure-unsur penyusunan judul yang perlu diperhatikan supaya memberikan daya tarik kepada pembaca!
Apa saja isi dari ruang lingkup masalah?