Konvensi Stockholm Latar Belakang
POPs POPs merupa merupakan kan zat yang yang berbah berbahaya aya bagi bagi keseha kesehatan tan lingku lingkunga ngan n dan manusi manusia. a. POPs POPs memiliki berbagai karakteristik seperti toksik, sulit untuk didegradasi, bersifat bioakumulasi dan terdistribusi terdistribusi melalui melalui udara, air, dan makhluk hidup, dapat berpindah dengan jarak yang sangat jauh dari lokasi awal dan terakumulasi di ekosistem perairan dan tanah. Tujuan
Konvensi ini bertujuan untuk melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari pencemaran POPs POPs dengan dengan melaku melakukan kan tindak tindakan an bersam bersamaa untuk untuk mengur mengurang angi, i, menghi menghilan langka gkan n secara secara bertahap pelepasan POPs dari produksi, penggunaan secara sengaja maupun tidak sengaja serta dari tempat penyimpanan dan limbah. Pelaksanaan
Konvensi Stockholm untuk POPs pada tanggal !"# $ei %%! yang ditandatangani oleh &% negara. Kewajiban Bagi Negara yang Mengikuti Konvensi Stockholm
Konvensi Konvensi mewajibkan mewajibkan negara"nega negara"negara ra untuk melindungi melindungi masyarakat masyarakat dan lingkungan lingkungan dari POPs dengan beberapa langkah sebagai berikut' •
$enghilangk $enghilangkan an produksi produksi dan penggunaan penggunaan ()ampiran * bahan kimia+. kimia+. Sebagian Sebagian besar POPs yang terdaftar ditargetkan untuk eliminasi. erdapat beberapa pengecualian seperti produksi P-s yang telah dilarang namun penggunaannya dalam peralatan yang ada
•
diperbolehkan hingga tahun %/. $em $embata batasi si prod produ uksi ksi dan peng engguna gunaan an
()am ()ampi pira ran n
bah bahan
kimia imia+. +.
Konven nvensi si
memungkinkan penggunaan POPs tertentu secara terbatas dan terkendali. 0ntuk contoh •
11 digunakan untuk mengontrol malaria diperbolehkan. $engurangi produksi yang tidak dikehendaki dengan tujuan eliminasi ()ampiran - bahan kimia+. kimia+. Konven Konvensi si ini mempro mempromos mosika ikan n penggu penggunaa naan n cara terbaik terbaik yang yang tersedi tersediaa untuk untuk
•
mencegah pelepasan dioksin dan furan dari sumber utama ke lingkungan. $emastikan limbah yang mengandung POPs dikelola dengan aman dan cara yang ramah lingkungan.
Semua pihak atau partisipan yang menyetujui Konvensi diwajibkan untuk mengembangkan rencan rencanaa pelaks pelaksana anaan an kewajib kewajiban an mereka. mereka. 2encan 2encanaa tersebu tersebutt harus harus disamp disampaika aikan n kepada kepada Conference of Parties Parties (-OP+ dalam waktu dua tahun dimulai sejak Konvensi ini berlaku untuk negara"negara partisipan. Kewajiban dan komitmen formal ini juga harus tercermin dalam hukum nasional.
Setiap negara partisipan juga berkewajiban untuk memastikan para pembuat kebijakan dan keputusan memiliki pengetahuan yang berkaitan dengan POPs dan informasi yang dibuat tersedia untuk umum. Program pendidikan dan kesadaran masyarakat termasuk informasi tentang efek kesehatan, dan lingkungan harus diselenggarakan oleh semua pemerintah dan pekerja, ilmuwan, tenaga teknis dan manajerial harus dilatih dalam penanganan yang aman, pembuangan, dan pengelolaan ramah lingkungan. Penelitian, Pengembangan dan Pemantauan juga diwajibkan untuk dilakukan oleh negara partisipan. 3al ini termasuk mengembangkan pemahaman tentang' • • •
Sumber POPs dan pelepasan lingkungan di negara masing"masing4 ingkat POPs pada manusia dan lingkungan hidup4 dan 1ampak sosial"ekonomi dan budaya dari adanya POPs.
Conference of Parties (-OP+ bertemu tiap dua tahun untuk meninjau Konvensi dan diputuskan penambahan bahan kimia baru. Daftar PPs !a"a konvensi Stockholm
*nne5 * ( Elimination+ ditujukan untuk mengeliminasi produk dan penggunakan bahan kimia yang tercantum pada tabel berikut ' No ! # 7
#at Kimia
Aldrin Dieldrin Hezabromobiphenyl Hexachlorobenzene (3-+
/
Beta hexachlorocyclohexane
8
Pentachlorobenzene
9 : &
Polychlorinated naphtalenes Toxaphene Chlordane
Sumber Pestisida Pestisida 6ndustri Pestisida 6ndustri Pestisida
Pestisida 6ndustri 6ndustri Pestisida Pestisida
!% Endrin !! Hexabromocyclododecane (3-1+ ! Hexachlorobutadiene
Pestisida 6ndustri
!# Lindane
Pestisida
!7 Pentachlorophenol ( salts and esters+
Pestisida
!/
Pestisida
Technical endosulfan (isomers+
6ndustri
Sifat #at Kimia ioakumulasi dan bioaugmentasi oksik Karsinogenik dan efek kronik"toksik $enyebabkan metabolic diorder atau disebut sebagai porphria turcica ioakumulasi dan biomagnifikasi, transport panjang, karsinogenik Persisten, bioakumulatif, potensial transport panjang, toksik $enyebabkan resiko kanker, efek akut Karsinogenik, toksik ;fek letal, kerusakan sistem imun, karsinogenik Persisten, toksik Persisten, potensial transort panjang, toksik
$enyebablan central nervous system depression dan cyanosis Persisten, bioakumulasi, biokonsentrasi, potensial transport panjang, toksik $enyebabkan kerusakan pada hati ginjal darah nervous system immune system dan !astrontestinal tract Persisten, bioakumulatif toksik, transport panjang, menyebabkan con!ential physical disorder dan mental retradation
No !8
#at Kimia Chlorodecone
Sumber Pestisida
!9 Heptaclor !: Hexabromodiphenyl ether and heptabromodiphenyl ether
Pestisida 6ndustri
!& Alpha hexachlorocycohexane
Pestisida
% "irex ! Polychlorinated biphenyls (P-+
Pestisida 6ndustri
6ndustri
Tetrabromodiphenyl ether and pentabromodiphenyl ether
Sifat #at Kimia Persisten, toksik, potensial transport panjang, bioakumulatif, biomagnifikasi Karsinogenik Persisten, potensial transport panjang, bioakumulatif dan biomagnifikasi, debromonasi dan terproduksi bromodiphenyl ether lain Persisten, bioakumulatif, biomagnifikasi, transport panjang, karsinogenik Karsinogenik 1ioksin (toksisitas+, menyebabkan kecacatan reproduksi dan sistem imun, karsinogenik Persisten, bioakumulatif, potensial transport panjang dan efek toksik
*nne5 ( #estriction+ ditujukan untuk membatasi produksi dan penggunaan bahan kimia yang tercantum pada tabel berikut ' No #at Kimia ! 11 Perflourooctane sulfonic acid $salts% and perflourooctane sulfonyl floride
Sumber Pestisida 6ndustri
Sifat #at Kimia
;fek kronik oksik, substansi yang mengalami bioakumlasi dan biomagnifikasi, transport panjang
*nne5 - (&nintentional Production+ ditujukan untuk mengurangi pelepasan bahan kimia yang tidak disegaja, yang tercantum pada tabel berikut ' No #at Kimia ! Hexachlorobenzene $HCB%
# 7 / 8
Polychlorinated dibenzo'p'dioxin Pentachlorobenzene Polychlorinated dibenzofurans Polychlorinated biphenyl $PCB% Polyclorinated napthalenes
Sumber$ Produksi
Produksi Produksi Produksi Produksi Produksi
Sifat #at Kimia $enyebabkan metabolic diorder atau disebut sebagai porphria turcica 1ioksin, karsinogenik ioakumulatif, transport panjang, toksik 1ioksin, toksik 1ioksin, toksik *kut, menyebabkan resiko kanker
Dam!ak PPs No !.
.
#.
%enis Dam!ak ;fek Sistemik
Deskri!si Dam!ak ;fek sistemik ditemukan pada hewan uji yakni perubahan biokimia, fungsional dan hispatologi hati (perubahan aktivitas enzim dalam hati dan peningkatan berat hati= kotor+, mempengaruhi kekebalan tubuh, hematologis dengan penurunan jumlah sel darah putih, dan efek neurologis yakni penurunan glutathione di jaringan saraf yang berfungsi mengaktifkan enzim. ;fek 2eproduksi ;fek ini didapatkan dari pengujian pada hewan uji, yakni penurunan kepadatan dan sperma di epididymis dan berkurangnya spermatozoa dalam tubulus seminiferous, pertumbuhan peningkatan resiko kematian dan cacat pada janin, serta perubahan hormone. ;fek lain yang ditimbulkan adalah pembengkakan urethic dan anomaly tulang tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk dan tulang dada ;fek Karsinogen Senyawa POPs menyebabkan perkembangan tumor terutama pada laki" laki
7.
;fek Saraf
(adenoma dan karsinoma hepatoseluler, haeman!iosarcomas dan phaeochromocytomas+, tumor ganas dan jinak yang menyerang organ hati dan sistem pernapasan seperti paru" paru dan bronchitis, dan menyerang organ ginjal ;fek akut yang ditimbulkan adalah sakit kepala, pusing, mual, dan muntah. 1alam jangka panjang penggunaan POP menimbulkan penyakit seperti' otot berkedut. gangguan memori dari sistem saraf, gangguan kejiwaan, melambatnya respon motorik dan kemampuan belajar
&n"onesia
6ndonesia telah meratifikasi Konvensi Stockholm dalam 0ndang"0ndang 2epublik 6ndonesia >omor !& ahun %%& tentang Pengesahan (toc)holm Convention *n Persistent *r!anic Pollutants atau Konvensi Stockholm entang ahan Pencemar Organik ?ang Persisten. 0ndang"undang tersebut terdiri dari #% pasal. $anfaat ratifikasi Konvensi Stockholm dalam mengatasi ancaman Persistent *r!anic Pollutants (POPs+' •
$emperoleh fasilitas dalam pengembangan rencana implementasi nasional yang sudah ada serta pengembangan kapasitas untuk mengurangi
•
melenyapkan dan menghindari produk dan penggunaan POPs.
•
$emiliki kesempatan yang terbuka dalam menggalang kerjasama secara global dan nasional dalam melindungi lingkungan hidup dan kesehatan manusia .
•
memperoleh bantuan finansial dalam pengelolaan POPs, serta bantuan fasilitas bagi pengembangan sistem pengelolaan POPs secara komprehensif dan integrative.
Tujuan "ari '' No () Tahun *++),
melindungi kesehatan manusia dan lingkungan hidup dari bahan pencemar organik yang persisten Tin"akan untuk mengurangi atau menghentikan !ele!asan
"ari !ro"uksi "an
!enggunaan secara sengaja, •
menghentikan produksi dan penggunaan bahan POPs, membatasi produksi dan penggunaan bahan POPs
•
menjamin bahan POPs dalam )ampiran * atau )ampiran hanya diimpor untuk pembuangan yang berwawasan lingkungan
•
menjamin
bahwa
produksi
atau
penggunaan
berdasarkan
pengecualian
khusus
dilaksanakan dengan cara mencegah atau meminimalisasi paparan terhadap manusia dan pelepasan ke lingkungan, serta beberapa tindakan lainnya sebagaimana yang tertulis pada 00 ini. Selain itu ratifikasi Konvensi Stockholm melalui 00 >omor & tahun %%& ini juga terdiri dari 8 lampiran sebagai berikut' !. )ampiran * berisi daftar sembilan bahan POPs ( Aldrin Chlordane Dieldrin Endrin Heptachlor Hexachlorobenzene "irex Toxaphene Polychlorinated Biphenyl + yang dihentikan dan ketentuan khusus mengenai penghentian penggunaan polychlorinated biphenyls (P-s+ . )ampiran berisi pembatasan penggunaan dichloro'diphenyltrichloroethane (11+ #. )ampiran - berisi pengurangan atau penghentian bahan POPs yang diproduksi tak" disengaja' polychlorinated
dibenzo'p'dioxin
dan
dibenzofurans (P--1=P-1@+,
Hexachlorobenzene (3-+, Polychlorinated Biphenyls (P-+4 7. )ampiran 1 berisi Persyaratan 6nformasi dan Penyeleksian Kriteria /. )ampiran ; berisi Persyaratan 6nformasi Profil 2isiko )ampiran 1 berisi Persyaratan 6nformasi dan Penyeleksian Kriteria 8. )ampiran @ berisi 6nformasi $engenai Pertimbangan Sosial";konomi.
Konvensi Basel
Konvesi tersebut diharapkan mampu mengurangi perpindahan limbah bahan berbahaya dan beracun serta potensi bahayanya sehingga melindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari dampak yang ditimbulkan. erdiri dari mukadimah, & article (pasal+ dan 8 anne5 (ketentuan tambahan+. Pelaksanaan
Basel Convention on the Control of Transboundary "ovement of Hazardous +astes and Their Disposal yaitu Konvensi asel tentang Pengawasan Perpindahan )intas atas )imbah ahan erbahaya dan eracun yang dilaksanakan pada tanggal $aret !&:&. Tujuan 'tama
untuk mencegah penyelundupan=pemindahan limbah # illegal melalui pengaturan perpindahan lintas batas # antar negara. Tujuan Lain
!. $engurangi jumlah limbah # serta potensi bahayanya4
. $elindungi kesehatan manusia dan lingkungan dari dampak yang timbul oleh semakin meningkatnya kompleksitas limbah #, perpindahan lintas batas limbah # dan limbah lainnya4 #. $engurangi perpindahan lintas batas limbah # dan limbah lain4 7. $embuat negara"negara industri untuk konsisten dalam pengelolaan limbah #, dan membuang limbah tersebut ke negara dimana limbah dihasilkan dengan cara yang berwawasan lingkungan4 /. $enanamkan prinsip tanggungjawab negara terhadap limbah # yang dihasilkan4 8. $enjamin pengawasan yang ketat atas perpindahan lintas batas limbah # guna pencegahan perdagangan=pemindahan limbah illegal ke yurisdiksi negara lain4 9. $elarang pengiriman limbah # menuju negara yang kurang memadai dalam hal teknologi pengelolaan secara berwawasan lingkungan4 :. $embantu negara"negara berkembang dalam ahli teknologi yang berwawasan lingkungan untuk pengelolaan limbah # yang dihasilkan.
3al penting yang diatur dalam Konvensi asel !&:&' !. $eminimalisir produksi limbah # Pengurangan produksi limbah # dilakukan dengan kerjasama antar negara dalam pengembangan teknologi yang dapat semaksimal mungkin meminimalisir produksi limbah #. . Pengelolaan limbah berbahaya yang berwawasan=ramah lingkungan Pengambilan semua langkah praktis untuk menjamin bahwa limbah berbahaya dan limbah lainnya dikelola dengan cara memperhatikan perlindungan bagi kesehatan manusia dan lingkungan terhadap dampak atau pengaruh merugikan yang mungkin ditimbulkan oleh limbah tersebut #. $enjamin
tempat pembuangan
limbah
sendiri
dan berusaha tidak melakukan
perpindahan=mengekspor limbah ke negara lain )imbah # dapat diekspor hanya jika negara eksportir tidak memiliki kapasitas teknis dan fasilitas untuk membuang limbah dengan cara yang ramah lingkungan atau jika limbah memang diperlukan sebagai bahan baku negara importir. 7. Perpindahan lintas batas limbah # Perpindahan lintas batas limbah # harus ditujukan kepada negara yang mampu mengelola limbah # tersebut secara ramah lingkungan. >egara penghasil limbah # tidak diizinkan mengekspor limbah berbahaya jika tidak ada jaminan dari negara importir
untuk mengelola limbah # secara ramah lingkungan. egitu juga sebaliknya, negara importir tidak dizinkan mengimpor limbah # jika tidak akan mampu untuk mengelola limbah # secara ramah lingkungan. Perpindahan lintas batas limbah # juga harus dituju ke negara yang meerupakan anggota dari konvensi basel. >egara"negara dilarang mengekspor limbah # ke negara non"pihak Konvensi asel. 1ilarang pula mengekspor limbah # ke antartika. /. ata cara mengekspor limbah # $asing"masing negara diperlukan membentuk sistem yang berguna untuk menangani impor=ekspor limbah # dari tahap awal sampai akhir. Setiap perpindahan lintas batas limbah # harus diperhatikan dokumen, persyaratan, pengemasan, pelabelan, dan transportasi yang sesuai dengan aturan=standard internasional. 8. Perjanjian perdagangan limbah $asing"masing negara yang sepakat untuk melakukan kerjasama perpindahan limbah # dapat melakukan perjanjian sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak namun tidak boleh bertentangan dengan ketentuan pada konvensi basel. 9. Penyelesaian sengketa Segala sengketa harus diselesaikan secara damai yang diawali dengan proses negosiasi. *pabila tidak mendapatkan kesepakatan maka para pihak dapat membawa ke arbritase atau $ahkamah 6nternasional.
&m!lementasi "i &n"onesia
erdasarkan Keputusan Presiden 2epublik 6ndonesia >omor 8! ahun !&, Pemerintah 2epublik 6ndonesia meratifikasi konvensi asel karena' !. ahwa secara geografis wilayah 2epublik 6ndonesia terdiri dari pulau"pulau dengan perairan terbuka, oleh karena itu sangat potensial sebagai tempat pembuangan limbah berbahaya dan beracun secara illegal dari luar negeri4 . 0ntuk memelihara kelestarian lingkungan serta mencegah agar wilayah 2epublik 6ndonesia tidak menjadi tempat pembuangan limbah berbahaya, dipandang perlu menjadi pihak pada -onvention tersebut. 6ndonesia memiliki kepentingan dengan Konvensi asel antara lain sebagai berikut ini' !. $encegah 6ndonesia menjadi tempat pembuangan limbah, 6ndonesia merupakan negara transit4 . 6ndonesia merupakan eksportir limbah #4
#. 6ndonesia masih membutuhkan peningkatan kapasitas pengelolaan limbah # yang berwawasan lingkungan (;nvironmental Sound $anagement+4 7. 6ndonesia masih memerlukan rujukan secara internasional dalam melakukan pengelolaan )imbah # dan mengidentifikasi limbah #. *danya ancaman terhadap pencemaran lingkungan akibat perpindahan atau pembuangan limbah dari negara lain kedalam negeri 6ndonesia adalah negara yang melarang impor limbah # atau tindakan memasukkan limbah # ke dalam batas wilayah >K26. >amun )arangan impor limbah # atau tindakan memasukkan limbah # ke dalam batas wilayah >K26 mempunyai hambatan. 3ambatan tersbut antara lain' !. Keterbatasan petugas dan fasilitas pengamanan contohnya laboratorium pemeriksaan . awaran dana yang menggiurkan bagi pemerintah daerah agar mau menerima pembuangan limbah # #. Pengetahuan tentang potensi bahaya limbah # dan pemahaman terhadap kebijakan pelarangan impor limbah # yang rendah 7. Perjanjian bilateral mengenai impor limbah # yang telah diadakan oleh 6ndonesia. Per"agangan &legal Limbah Berbahaya "an Beracun
Perdagangan sampah=limbah # batas antar negara merupakan suatu perpindahan sampah atau limbah # dari suatu negara ke negara lain, yang biasanya dilakukan oleh negara maju terhadap negara berkembang. Sebenarnya, perpindahan merupakan suatu tindakan yang tidak dibenarkan, atau ilegal karena limbah # secara langsung atau tidak langsung sangat membahayakan bagi kesehatan manusia dan lingkungan sekitarnya. Pemerintah 6ndonesia telah meratifikasi Konvensi asel pada tanggal ! Auli !&, dengan Keppres >o. 8! ahun !& dan menyiapkan perangkat perundang"undangan lainnya yang menunjang kebijaksanaan yang terkait dalam pelarangan atau menekan masuknya limbah # ke wilayah 6ndonesia.
Peraturan Mengenai Per!in"ahan Limbah Lintas Batas &n"onesia -ks!or limbah B.
1iatur pada PP >o !%! ahun %!7 tentang pengelolaan limbahh # pasal 97 dan 9/. &m!or limbah B.
Keputusan
$enteri
Perindustrian
dan
Perdagangan
2epublik
6ndonesia >omor
/%=$PP=kep=:=%%#
6mpor limbah # sebagai sisa suatu usaha dan=atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan=atau beracun yang karena sifat dan=atau konsentrasinya dan=atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan=atau merusakan lingkungan hidup, dan=atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain, dinyatakan dilarang.
Keputusan $enteri Perdagangan >o. #7&=Kp=B6=!&& tentang larangatn impor limbah plastik dari jenis polimer etilena, polimer sterena, polimer vinil klorida, vinil asetat dan vinil klorida yang vinil asetatnya dominan.
Transit Limbah B.
1alam hal limbah # akan dimasukkan ke dalam wilayah 6ndonesia untuk tujuan transit, penghasil limbah # atau pengangkut limbah # melalui negara eksportir limbah # harus mengajukan permohonan notifikasi kepada pemerintah 2epublik 6ndonesia melalui $enteri, paling lambat 8% haru sebelum transit dilakukan sesuai dengan ketentuan yg berlaku.
Kasus Per"agangan Limbah Terkontaminasi B. "i Pelabuhan &n"onesia
1ata selama tahun %! hasil investigasi 1irjen ea -ukai ditemukan impor limbah # yang dikirim ke beberapa pelabuhan di 6ndonesia oleh berbagai perusahaan sebanyak !.!/# kontainer yang tersebar di Pelabuhan anjung Priok, Aakarta (:&: kontainer+, sementara sisanya tersebar di elawan ($edan+, anjung Perak (Surabaya+, dan anjung ;mas (Semarang+. Limbah Scrap Steel /limbah besi "an hancuran logam0 Terkontaminasi B. "an Limbah Lainya "i Pelabuhan Tanjung Priok %akarta Kasus pertama yaitu impor limbah # yang dilakukan oleh P 3wang 3ook Steel (33S+
pada !% Aanuari %!, ditemukan sebanyak !!# kontainer asal 6nggris dan elanda yang diduga merupakan limbah #. 3asil pemeriksaan di dapati di dalamnya berisi scrap steel dalam kondisi tidak dalam keadaan bersih, tercampur dengan tanah dan ditemukan adanya limbah # (limbah elektronik, tar, aspal, bekas kemasan bahan kimia+ dan limbah domestik=sampah.
Limbah Scrap Steel Terkontaminasi B. "an Limbah Lainya "i Pelabuhan Belawan Me"an Sekitar 7% kontainer berisi scrap steel yang terindikasi mengandung limbah # ditemukan
pada bulan $aret %! di terminal peti kemas internasional Pelabuhan elawan $edan. 1iimpor pabrik peleburan besi P Crowth Sumatra 6ndustry dari elanda, *merika Serikat, dan 2usia. Kontainer tersebut diindikasi mengandung limbah # antara lain berupa scrap steel dan limbah lainya Limbah Terkontaminasi B. "i Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya Sebanyak 8/ kontainer ditemukan berisi limbah # diamankan jajaran Kantor Pengawasan
dan Pelayanan ea dan -ukai anjung Perak Surabaya di area P erminal Petikemas Surabaya, Aawa imur. arang impor dari 6nggris tersebut dipesan oleh dua perusahaan pengelola besi dan baja yakni P 3anil Aaya Steel. Kontainer tersebut mengandung limbah # yang di antaranya berisi ban bekas, aki bekas, tabung bekas, potongan ekektronik, dan kabel bekas yang bercampur pasir. Limbah Besi Tua Terkontaminasi B. "i Pelabuhan Tanjung -mas Semarang Pada : *pril %!7 penyidik dari kejaksaan dan kepolisian menemukan !! kontainer berisi
limbah scrap steel terindikasi # yang berasal dari *frika Selatan berjumlah !! kontainer.
Kasus Per"agangan &legal Limbah Berbahaya E-Waste "i 1hina
E',aste merupakan barang elektronik yang sudah tidak dipakai kemudian dibuang, baik dalam keadaan rusak maupun tidak rusak, seperti komputer, handphone, kulkas, mesin cuci,barang elektronik dan lain"lain yang memerlukan penanganan seperti pengolahan atau pendaur"ulangan untuk menghindari kontaminasi lingkungan dan efek negatif terhadap kesehatan manusia. 1i beberapa negara ;ropa dan *merika pembuangan limbah elektronik adalah dengan cara mengirim limbah tersebut ke beberapa negara berkembang di *sia dan *frika seperti -hina, 6ndonesia, Dietnam, >igeria dan lain"lain. Cuiyu di wilayah Shantou -hina adalah area pengolahan limbah elektronik besar di dunia. $empekerjakan lebih dari !/%.%%% pekerja yang bekerja melalui !8 jam per hari. 1aur ulang dan pembuangan e',aste di daerah tersebut menyebabkan berbagai masalah lingkungan seperti pencemaran air tanah, polusi udara, polusi air atau bahkan langsung baik oleh debit atau karena limpasan permukaan (terutama di dekat daerah pesisir+, serta masalah kesehatan
termasuk keselamatan dan efek kesehatan antara mereka secara langsung dan tidak langsung terlibat, karena metode pengolahan limbah.