Tanaman padi adalah tumbuhan yang tergolong tanaman air dan dapat tumbuh di tanah yang terus-menerus digenangi air, baik penggenangan itu terjadi secara alami seperti tanah rawa-rawa, maupun…Full description
berisi tentang materi strukbar 1Deskripsi lengkap
TA BAB 11Full description
hjhfgFull description
Ini merupakan translatean termodinamika
zat cair
syariah bankDeskripsi lengkap
MK dan ALKDeskripsi lengkap
soalDeskripsi lengkap
bab 11 sulfonasiDeskripsi lengkap
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
BAB 11 KELUMPUHAN OTOT WAJAH
A. Tujuan pembelajaran pembelajaran
1. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Melaksanakan Melaksanakan anamnesis anamnesis pada pasien Bell's kelumpuhan kelumpuhan otot wajah. wajah. Menera Menerangk ngkan an mekani mekanisme sme terjad terjadiny inyaa kelumpu kelumpuhan han otot otot wajah. wajah. Membed Membedaka akan n klasifi klasifikasi kasi dan dan etiolo etiologi gi kelump kelumpuha uhan n otot wajah wajah.. Mengid Mengident entifik ifikasi asi tanda tanda dan dan gejala gejala kelum kelumpuh puhan an otot otot wajah. wajah. Membed Membedaka akan n kelumpu kelumpuhan han otot otot wajah wajah yang yang perifer perifer dan dan yang sentr sentral al Melaksa Melaksanaka nakan n pemeriksa pemeriksaan an neurolo neurologi gi pada pasien pasien kelum kelumpuh puhan an otot wajah wajah.. Merencanaka Merencanakan n manajem manajemen en terapi terapi pada pasien dengan kelumpuhan kelumpuhan otot wajah. Menent Menentuka ukan n kapan kapan kelump kelumpuha uhan n otot otot wajah wajah diruju dirujuk k
B. Pertanyaan dan persiapan dokter muda
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dokter Dokter muda muda mampu mampu mela melakuk kukan an pemeri pemeriksa ksaan an nervu nervuss fasiali fasialiss Dokter Dokter muda muda mampu mampu membed membedaka akan n parese parese nervus nervus fasial fasialis is perifer perifer dan dan sentral Dokter muda mampu menjelaskan menjelaskan patofisiolog patofisiologii kelumpu kelumpuhan han otot wajah Dokter Dokter muda muda merenca merencanaka nakan n manejeme manejemen n terapi terapi pasien pasien dengan dengan kelum kelumpuh puhan an otot wajah Pemeri Pemeriksa ksaan an neuro neurolog logis is pada pada kelum kelumpuh puhan an otot otot wajah wajah Merencanaka Merencanakan n terapi terapi yang tepat pada pasien kelumpouhan kelumpouhan otot wajah
C. Algoritme kasus
(algoritme kasus)
D. Daftar keterampilan (kognitif dan psikomotor)
1.
Dokter muda mampu melakukan pemeriksaan nervus fasialis
E. Penjabaran prosedur Pemeriksan Nervus VII (fasialis) :
Pada pemeriksaan n.VII yang umum diperiksa adalah: pemeriksaan motorik: inspeksi wajah yaitu pada kerutan dahi, kedipan mata, lipatan nasolabial, dan sudut mulut serta beberapa gerakan volunter dan involunter reflektorik pemeriksaan vasomotor: misal lakrimasi pemeriksaan sensorik: cita rasa (kecap) lidah. a.
Kerutan kulit dahi perhatikan kulit dahi pasien apakah tampak kerutan kulit dahi atau tidak pada kelumpuhan n.VII perifer (hemifasialis), kerutan kulit dahi pada sisi sakit akan hilang pada kelumpuhan n.VII sentral (hemifasialis), kerutan kulit dahi masih akan tampak.
b.
Kedipan mata perhatikan apakah masih tampak kedipan mata pada sisi yang lumpuh kedipan mata lambat, tidak gesit dan tidak kuat. Disebut Lagoftalmos pada kelumpuhan sentral mata masih baik.
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
c.
Lipatan nasolabial Lipatan nasolabial pada sisi yang lumpuh tampak mendatar.
d.
Sudut mulut Sudut mulut pada sisi yang lumpuh tampak lebih rendah.
e.
Mengerutkan dahi pasien disuruh mengerutkan dahi unilateral dan bilateral. Pada kelumpuhan n. VII perifer pasien tidak mampu mengerutkan dahinya unilateral dan bilateral pada kelumpuhan n. VII sentral pasien masih mampu mengerutkan dahinya. Dalam hal ini pemeriksa hendaknya melakukan palpasi antara kanan dan kiri dan bandingkan sisi mana yang terkuat, akan didapatkan perbedaan tonus.
f.
Mengerutkan alis Cara kerjanya sama dengan mengerutkan dahi.
g.
Menutup mata pasien disuruh menutup mata pada kelumpuhan perifer mata tidak dapat menutup pada kelumpuhan sentral unilateral mata masih bisa menutup. Dalam hal ini pasien disuruh menutup mata kuat-kuat, kemudian pemeriksa mencoba membuka mata pasien yang sedang dipejamkan tersebut, akan didapatkan perbedaan tonus kanan - kiri.
h.
Meringis pasien disuruh meringis baik kelumpuhan sentral maupun perifer pada sisi yang lumpuh tidak dapat diangkat.
i.
Bersiul pasien disuruh bersiul adanya kelumpuhan n. VII baik unilateral maupun bilateral menyebabkan pasien tidak dapat bersiul.
Panduan Belajar Ilmu Penyakit Saraf – 2006
j.
Tikfasialis (spasmus klonik fasialis) adanya gerakan involunter di mana sudut mulut terangkat dan kelopak mata terpejam beberapa kali, berlebihan tidak punya dasar organik, tetapi mungkin diduga adanya iritasi di gln. genikulatum.
k.
Lakrimasi dapat dinilai dari anamnesis maupun observasi langsung adanya paralisis fasialis perifer menyebabkan hiperlakrimasi, tampak nerocos.
l.
Daya kecap lidah 2/3 depan Diperlukan 4 rasa pokok: manis, asin, asam, pahit. Bahan rangsang sebaiknya cairan. pasien diminta menjulurkan lidahnya keluar, satu persatu rasa diteteskan penyebut tidak boleh menyebut rasa dengan bicara, melainkan dengan memberi kode berupa tulisan yang sudah disiapkan. Hal ini akan mencegah kacaunya identifikasi.
m. Gerakan fasial reflektorik
1.
Reflek visuopalpebra - ancaman colokan pada salah satu mata akan menimbulkan pejaman pada kedua mata - ini terjadi pada orang normal.
2.
Reflek glabela - pada orang normal setiap kali glabela diketuk akan menyebabkan kedua mata berkedip - akan tetapi setelah berturut-turut diketuk (3 - 4 kali) kedipan mata tidak akan timbul lagi - sebaliknya pada orang dengan demensia, mata akan berkedip terus seiring dengan ketukan berturut-turut pada glabela itu.
3.
Reflek aurikulopalpebra - ialah gerak reflek berupa mata, jika terdengar suara keras dan tak terduga - dapat dihasilkan melalui tepuk tangan yang keras dan tiba-tiba.
4.
Tanda Myerson - pada orang normal ketukan pada pangkal hidung menyebabkan kedipan mata hanya sekali saja - pada penderita Parkinson menyebabkan kedipan yang gencar.
5.
Tanda Chovstek - dengan palu atau ujung jari tangan, cabang-cabang n. fasialis di depan lubang telinga kita ketuk - tanda Chovstek positif bila timbul reflek berupa kontraksi otototot rasialis sebagai jawaban atas pengetukan pangkal cabangcabang n. fasialis - tanda Chovstek positif khas untuk tetani.