BAB I PENDAHULUAN
A Lat Latar Be Bela lak kang ang Tumor tulang merupakan tantangan bagi perawat ortopedik karena jarang
terjadi terjadi,su ,sulit lit didiag didiagnos nosis, is, mengan mengancam cam jiwa, jiwa, dan memerlu memerlukan kan kombin kombinasi asi penanganan , yang meliputi kemoterapi,pembedahan radikal dan radioterapi. Keaadaan ini mengharuskan perawat untuk mengembangkan pengetahuan tentang onkologi dan konseling , mampu mengkomunikasikan informasi yang sulit ,mengaitkan isu seputar penyakit terminal, melakukan kolaborasi seca secara ra efek efekti tiff deng dengan an berb berbag agai ai lemb lembag aga, a, tim, tim, komu komuni nita tass dan dan pusa pusatt penanganan lainnya (Julia & Peter,!"" Peter,!""## Tumor tulang dapat bersifat jinak atau ganas, primer atau sekunder , tumbuh lambat lambat atau atau agresif agresif . $iasany $iasanyaa tumor tumor jinak jinak tumbuh tumbuh agak lambat, lambat, dapat dibedakan dengan jelas ,hanya mengin%asi secara lokal, dan biasanya tidak bermetastasis, namun bebrapa jenis dapat berubah menjadi ganas selama periode waktu tertentu . ebaliknya, tumor tulang ganas primer jarang terjadi, tumor ini mengin%asi secara lokal dan bermetastasis. ebagian besar tumor tulang primer diklasifikasikan sesuai dengan jenis asal walaupun asal beberapa tumor tidak jelas, tapi tampilan kedua jenis tumor ini sama ('ray,")# *sia merupakan faktor penting karena beberapa tumor mencapai puncak pada tahap pertumbuhan tertentu Tumor tulang ganas primer jarang terjadi sebelum usia + tahun • Tumor sel raksasa jarang terjadi sebelum penutupan epifisial • nsiden osteoarkoma memuncak pada usia remaja • Kondrosarkoma merupakan penyakit skeletal matur ( -ulli%an & • a/ton,"0# 1akalah ini memberi penjelasan yang luas tentang berbagai jenis tumor tulang,peny tulang,penyebabny ebabnya,penat a,penatalaksan alaksanaanya aanya dan masalah asuhan keperwatan keperwatan yang rele%an .
B Rumu Rumusa san n Masal asalah ah
1
" 4 ) + 5 0
2pa 2pa defi defini nisi si dari dari tumo tumorr tul tulan ang g3 2pa 2pa etio etiolg lgii dar darii tum tumor or tulan tulang g3 $agaim $agaimana ana patofi patofisiol siologi ogi dari dari tumo tumorr tulan tulang g3 2pa saja manifes manifestasi tasi klinis klinis dari dari tumor tumor tulang tulang 3 2pa 2pa saja saja kla klasi sifik fikasi asi dari dari tum tumor or tul tulan ang g3 $agaim $agaimana ana penatal penatalaks aksana anaan an dari dari tumor tumor tula tulang ng 3 $agaim $agaimana ana asuha asuhan n kepera keperawata watan n pada pada pasien pasien tumor tumor tula tulang3 ng3
C Tujuan juan Pen Penul ulis isan an " Tujuan *m *mum 1ampu menjelaskan tentang tumor tulang dan asuhan keperawatan yang
diberikan pada pasien yang menderita tumor tulang Tujuan khusus a. 1ampu 1ampu menje menjelask laskan an defin definisi isi dari dari tumo tumorr tulang tulang b. 1ampu menjelaskan etiologi dari tumor tulang c. 1ampu 1ampu menjela menjelaska skan n manifest manifestasi asi klinis klinis dari dari tumor tumor tulang tulang d. 1ampu 1ampu menjela menjelaska skan n klasifik klasifikasi asi dari dari tumor tumor tulang tulang e. 1ampu menjelaskan menjelaskan penatalaksan penatalaksanaan aan pada tumor tulang tulang f. 1amp 1ampu u menj menjel elas aska kan n baga bagaim iman anaa asuh asuhan an kepe kepera rawa wata tan n pada pada pasien tumor tulang
D Manf Manfaa aatt Pen Penul ulis isan an 1 1ahasiswa dapat mengetahui pengertian dari tumor tulang 1ahasiswa dapat mengetahui etiologi dari tumor tulang ! 1ahasiswa dapat mengetahui manifestasi klinis dari tumor tulang " 1ahasiswa dapat mengetahui klasifikasi dari tumor tulang # 1ahasiswa dapat mengetahui penatalaksaan dari tumor tulang $ 1ahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang diberikan
pada pasien tumor tulang
BAB II PEMBAHA%AN A& Definisi Definisi Tu Tum'r Tul Tulang ang Tumo Tumorr tulang tulang adalah adalah pertum pertumbuh buhan an sel baru baru yang yang abnorm abnormal(n al(neop eoplasm lasma#, a#,
progresif dimana sel6sel nya tidak pernah menjadi dewasa. 7eoplasma merupakan masa abnormal dari jaringan, yang pertumbuhannya pesat dan tidak terkoordinasi dari pada jaringan normal dan berlangsung lama serta berlebihan setelah perhentian stimulus yang menimbulkan perubahan tersebut. (8obin, "#
2
Tumor tulang adalah istilah yang dapat digunakan untuk pertumbuhan tulang yang
tidak
normal,
untuk tumor tulang utama,
tetapi
umumnya
lebih
digunakan
seperti osteosarkoma ,chondrosarkoma, sarkoma
9wing dan sarkoma lainnya.($runner & uddart,!!# B& Etil'gi Tum'r Tulang 1 Tum'r Tulang (inak ) *enigna+ Penyebab dari tumor tulang tidak diketahui. Tumor tulang biasanya
muncul pada area yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat. Tetapi pada penelitian biomolekuler lebih lanjut ditemukan beberapa mekanisme terjadinya neoplasma tulang, yaitu melalui identifikasi mutasi genetik yang spesifik dan penyimpangan kromosom pada tumor. Keabnormalan dari gen supresor tumor dan gen pencetus oncogen. 1enurut penelitian juga disebutkan bahwa terjadinya mutasi cromosom P+4 dan 8b juga dapat menjadi penyebab terjadinya tumor (8obins ", ++",:$asic of Pathology ;isease<#. elain itu penyebabnya bisa karena adanya trauma dan infeksi yang berulang misalnya $one infarct, osteomyelitis chronic paget disease. =aktor lingkungan berupa paparan radiasi dan >at karsinogenik (timbal, karbon dan bahan metal lain#, serta gaya hidup (perokok, alkoholik, dan sering terpapar stress# juga merupakan factor predisposisi terjadinya tumor tulang ini. Tum'r Tulang ,anas )Maligna+ =aktor penyebab tumor maligna yaitu? a. =aktor genetik atau keturunan dimana bisa diturunkan dari embrionik mesoderm. b. @irus, @irus dapat dianggap bisa menyatukan diri dalam sel sehingga mengganggu generasi mendatang dari populasi sel. c. Pemajanan terhadap radiasi pengionisasi dapat terjadi saat prosedur radiografi berulang atau ketika terapi radiasi digunakan untuk mengobati penyakit. d. 2gens hormonal, Pertumbuhan tumor mungkin dipercepat dengan adanya
gangguan
dalam
keseimbangan
hormon
baik
dalam
pembentukan hormon tubuh sendiri (endogenus# atau pemberian hormon eksogenus. e. Kegagalan sistem imun, Kegagalan sisem imun untuk berespon dengan tepat terhadap sel6sel maligna memungkinkan tumor tumbuh
3
sampai pada ukuran yang terlalu besar untuk diatasi oleh mekanisme imun normal. f. 2gens kimia, Kebanyakan >at kimia yang berbahaya menghasilkan efek6efek toksik dengan menggunakan struktur ;72 pada bagian6 bagian tubuh (>at warna amino aromatik, anilin, nikel, seng, polifinil chlorida#. ($runner and uddart,!!"# C& Pat'fisi'l'gi Tum'r Tulang Benigna -an Maligna Tumor ganas merupakan proses yang biasanya makan waktu lama sekali,
bermula ketika sel abnormal diubah oleh mutasi genetik dari ;72 seluler. el abnormal ini membentuk klon dan mulai berfoliferasi secara abnormal, mengabaikan sinyal mengatur pertumbuhan dalam lingkungan sekitar sel tersebut kemudian dicapai suatu tahap dimana sel mendapatkan ciri6ciri in%asif. ;an terjadi perubahan pada jaringan sekitarnya sel6sel tersebut menginfiltrasi jaringan sekitarnya dan memperoleh akses ke limfe dan pembuluh6pembuluh darah, melalui pembuluih darah tersebut sel6sel dapat terbawa ke area lain dalam tubuh untuk membentuk metastase. Penyebaran limfogen terjadi karena sel kanker menyusup ke saluran limfe kemudian ikut aliran limfe menyebar dan menimbulkan metastasis di kelenjar limfe regional. Pada umumnya kanker mula6mula menyebar dengan cara ini baru kemudian menyebar hematogen, pada permulaan penyebaran hanya terjadi pada satu kelenjar limfe saja tetapi selanjutnya terjadi pada kelenjar limfe regional lainnya. etelah menginfiltrasi kelenjar limfe sel kanker dapat menembus dinding struktur sekitar menimbulkan perlekatan. Kelenjar limfe satu dengan yang lain sehingga membentuk paket kelenjar limfe. Penyebaran hematogen terjadi akibat sel kanker menyusup ke kapiler darah kemudian masuk ke pembuluh darah dan menyebar mengikuti aliran darah %ena sampai organ lain. Tulang adalah suatu jaringan dinamis yang tersusun dari tiga jenis sel? osteoblas, osteosit, dan osteoklas. -steoblas membangun tulang dengan membentuk kolagen tipe dan proteoglikan sebagai matriks tulang atau jaringan osteoid melalui suatu proses yang disebut osifikasi. Ketika sedang aktif menghasilkan jaringan osteoid, osteoblas, mensekresikan sejumlah besar fosfatase alkali, yang memegang peranan dalam mengendapkan kalsium dan
4
fosfat kedalam matriks tulang. ebagian dari fosfotase alkali akan memasuki aliran darah, dengan demikian maka keadaan fosfotase alkali di dalam darah dapat menjadi indikator yang baik tentang pembentukan tulang setelah mengalami
patah
tulang
atau
pada
kasus
metastasis
kanker
ke
tulang. -steosit adalah sel6sel tulang dewasa yang bertindak sebagai suatu lintasan untuk pertukaran kimiawi untuk tulang yang padat. -steoklas adalah sel6sel besar berinti banyak yang memungkinkan mineral dan matriks tulang dapat diabsorbsi. Tidak seperti osteoblas dan osteosit, osteoklas adalah proses pengikisan tulang. 1etabolisme tulang diatur oleh beberapa hormon yaitu hormon kalsitonin, hormon paratiroid dan %it ;. uatu peningkatan kadar hormone kalsitonin mempunyai efek terjadinya peningkatan absorbsi ke dalam tulang sehingga mengakibatkan terjadinya pengapuran tulang yang menjadikan tulang6tulang rawan menjadi keras. Jika terjadi peningkatan hormon paratiroid (PTA# mempunyai efek langsung menyebabkan kalsium dan fosfat diabsorbsi dan bergerak memasuki serum. ;i samping itu peningkatan kadar PTA secara perlahan6lahan menyebabkan peningkatan jumlah dan akti%itas osteoklas, sehingga terjadi demineralisasi. Peningkatan kadar kalsium serum pada hiperparatiroidisme dapat pula menimbulkan pembentukan batu ginjal. @itamin ; mempengaruhi deposisi dan absorbsi tulang seperti yang terlihat pada kadar PTA yang tinggi. ($runner and uddart,!!"# D& Manifestasi .linis Tum'r Tulang ecara umum manifestasi klinis tumor tulang adalah Nyeri tulang 1& Nyeri tulang adalah gejala yang paling sering didapati pada proses metastasis ke tulang dan biasanya merupakan gejala awal yang disadari oleh pasien. Nyeri timbul akibat peregangan periosteum dan stimulasi saraf pada endosteum oleh tumor. Nyeri dapat hilang-timbul dan lebih terasa pada malam hari atau waktu beristirahat. Fraktur & Adanya metastasis ke tulang dapat menyebabkan struktur tulang menjadi lebih rapuh dan beresiko untuk mengalami fraktur. Kadang-kadang fraktur timbul sebelum gejala-gejala lainnya. Daerah yang sering mengalami
5
fraktur yaitu tulang-tulang panjang di ekstremitas atas dan bawah serta vertebra. !&
Penekanan medula spinalis Ketika terjadi proses metastasis ke vertebra, maka medulla spinalis menjadi terdesak. Pendesakan medulla spinalis tidak hanya menimbulkan nyeri tetapi juga parese atau mati rasa pada ekstremitas, gangguan miksi,
atau mati rasa disekitar abdomen. "& Peninggian kadar kalsium dalam darah Hal ini disebabkan karena tingginya pelepasan cadangan kalsium dari tulang. Peninggian kalsium dapat menyebabkan kurang nafsu makan, mual, haus, konstipasi, kelelahan, dan bahkan gangguan kesadaran. #& Gejala lainnya Apabila metastasis sampai ke sum-sum tulang, gejala yang timbul sesuai dengan tipe sel darah yang terkena. Anemia dapat terjadi apabila mengenai sel darah merah. Apabila sel darah putih yang terkena, maka pasien dapt dengan mudah terjangkit infeksi.Sedangkan gangguan pada platelet, dapat menyebabkan perdarahan. ($runner and uddart,!!"# a+ Manifestasi .linis Tum'r Tulang Benigna Pasien umumnya memiliki riwayat nyeri berulang, memburuk pada malam
hari dan biasanya tidak sanggup berakti%itas. 1assa dan pembengkakan mungkin dapat diketahui dengan palpasi, tetapi gejala pokok (kehilangan berat badan, demam, berkeringat pada malam hari, lemas# biasanya tidak ditemukan, kecuali pada kasus tumor metastase. Besi yang berdekatan bergabung dan dapat menyebabkan tumor tidak terkendali, bernodul dan nyeri. Tumor jaringan lunak seringkali dirasakan kurang nyeri bahkan tidak nyeri. 7yeri ini disebabkan tertekannya saraf6 saraf nyeri oleh massa. ($runner and uddart,!!"# *+ Manifestasi .linis Tum'r Tulang Maligna $eberapa gejala tumor tulang maligna adalah sebagai berikut a. 7yeri 7yeri merupakan gejala yang paling banyak ditemukan, sekitar 0+C pasien dengan tumor tulang maligna merasakan nyeri. 'ejala nyeri yang ditimbulkan tergantung pada predileksi serta ukuran tumor. 'ejala dini biasanya berupa nyeri yang bersifat tumpul akibat pembesaran tumor yang perlahan6lahan. 7yeri berlangsung lama dan 6
memburuk pada malam hari. aat istirahat nyeri tidak menghilang, nyeri diperberat oleh adanya fraktur patologis. b. Pembengkakan, Pembengkakan lokal biasa ditemukan. c. 1assa yang teraba yang diakibatkan penonjolan tulang. d. =rekuensi miksi meningkat 1anifestasi klinis ini ditemukan pada tumor tulang maligna di pel%is, namun manifestasi klinis ini tidak selalu ada di setiap tumor tulang maligna. 'ejala yang ditimbulkan tergantung dari gradenya. Pada grade tinggi, selain pertumbuhan tumor cepat juga disertai nyeri yang hebat. edangkan pada grade rendah, pertumbuhan tumor lambat dan biasanya disertai keluhan orang tua seperti nyeri pinggul dan pembengkakan. ($runner and uddart, !!"# E& .lasifikasi Tum'r Tulang 1& Tum'r Tulang (inak )*enigna+ Dang termasuk dalam tumor tulang (benigna# jinak adalah sebagai berikut a# -steoid -steoma -steoid osgteoma adalah tumor kecil yang nyeri dan terdiri atas tulang yang baru terbentuk . Tumor ini terjadi pada pasien yang berusia kurang dari 4! tahun, lebih sering terjadi pada laki6laki daripada wanita (rasio 4 ? "#, dengan +! C terjadi pada femur dan tibia. -steoid osteoma yang terjadi pada spina dapat mengakibatkan skoliosis yang nyeri. Pasien dapat mengalami nyeri yang sangat dan bertambah parah pada malam hari, obat yang berbasis aspirin biasanya mengurangi nyeri. ( 2pley & oloman, "4# 2rea radiolusen yang kecil, yang disebut nidus, dapat ditunjukkan pada radiograf. ET can yang tipis dapat menunjukkan nidus secara lebih jelas,yang memperkuat diagnosis dan memudahkan penentuan lokasi tumor pada tulang secara akurat. can radioisotop tulang akan menunjukkan area yang banyak mengabsorbsi radioisotop. -steoid osteoma pada akhirnya akan pulih tanpa inter%ensi, tetapi derajay nyeri yang dialami membuat metode penatalaksanaan ini tidak dianjurkan.Penanganan standar adalah seleksi eksisi bedah nidus, yang harus dilakukan dengan sempurna untuk mencegah kekambuhan. 7amun,walaupun lesi mungkin kecil, pembedahan luas mungkin diperlukan untuk membuangnya.Besi ini cenderung terjadi pada tulang yang menopang berat sehingga kadang memerlukan tandur tulang serta
7
fiksasi internal untuk mencegahrisiko fraktur, khususnya sejumlah besar korteks tulang dieksisi. ( 8osenthal et al,"F# Pada tahun terakhir iini, telah dikembangkan pendekatan konser%atif untuk penanganan tumor dan berhasil digunakan pada kasus tertentu.Pendekatan tersebut meliputi teknik perkutan dengan panduan ET, dilakukan dengan anastesi umum,untuk menghancurkan atau membuang nidus. Prosedur ini bersifat in%asif mionimal meliputi reseksi perkutan atau destruksi termal pada nidus yang menggunakan fotokoagulasi laser atau ablasi radiofrekuensi.keuntungan prosedur ini bagi pasien adalah reduksi tumor yang cepat dalam )F jam,hanya semalam dirawat dirumah sakit dan kembali ke akti%itas semula dengan segera. ( Binder et al,!!"# b# -steoblastoma Tumor ini sama dengan osteoid
osteoma,tetapi
lebih
besar.
Penatalaksaan bedah tumor ini berbeda karena lesi gharus dieksisi secara kesuluruhan, jika tidak dapat terjadi kekambuhan. (-ulli%an & a/ton, "0#. Tumor tersebut dapat agresif, tetapi tidak bermetasasis. ekitar +! C terjadi pada spina, menimbulkan resiko komplikasi yang lebih besar dari
medulla
spinalis
yang
terkena
perubahan
motorik
atau
sensorik,yang kemungkinan mengarah pada akibat yang fatal. ('ray,")# c# -steokondroma Tumor ini merupakan tumor jinak yang paling sering terjadi,terkadang disebut eksostosis,yang bioasanya mulai tumbuh pada usia remaja. Tumor
ini
terjadi
dari
pertumbuhan
kartilago
normal
yang
berlebihan,yang dekat dengan kartilago epifisialis,dan terosifikasi. (-ulli%an & a/ton,"0# Pertumbuhan tumor berlanjut pada batang sampai maturitas tulang sehingga memberi tampilan seperti bunga kol. Pembesaran tumor setelah periode pertumbuhan berakhir mengindikasikan transformasi keganasan menjadi kondrosarkoma. ;apat terjadi tumor tunggal atau multipel, yang biasanya terdapat pada metafisis tulang panjang. Besi multipel terbentuk sebagai bagian dari gangguan herediter yang
8
dikenal sebagai aklasis diafiseal,mengakibatkan deformitas tulang. (2pley & oloman, "4# Penanganan bedah ini dilakukan jika tumor mengganggu fungsi otot,tendon,saraf dan sendi disekitarnya. 9ksisi yang luas akan diperlukan karena terdapat angka kekambuhan yang tinggi pada reseksi tumor yang tidak adekuat. (Gilliams & Eole,""# d# Kondroma Kondroma merupakan tumor jinak yang muncul dari elemen tulang kartilago yang sedang tumbuh. Jika kondroma muncul sebagai lesi tunggal pada tulang kecil tangan dan kaki dinamakan kondroma kistik,kondroma
yang
muncul
ditempat
lain
dikenal
sebagai
endokondroma. 9ndokondroma multipel, yang biasanya dikenal sebagai penyakit -llier, mempengaruhi metafisis tulang panjang. 9nkondromata multipel muncul pada sel kartilagoyang tersisa dari osifikasi yang tidak sempurna. ( ;uthie & $entley,"F4 # Penanganan bedah diindikasikan jika tumor tersebut tumbuh secara cepat sehingga mengakibatkan rasa tidak nyaman atau kehilangan fungsi. 9ksisi bedah atau kuretase
dengan tandur tulang biasanya
efektif. Kondroma dapat kambuh jika pengangkatan tumor tidak sempurna,resiko ini lebih tinggi jika tumor ini terjadi pada tulang panjang pasien yang berusia lebih dari 4+ tahun. ( ;uthie & $entley,"F4# e# Tumor el 8aksasa ( -steoklastoma# Tumor jinak ini sering terjadi pada laki6laki muda setelah fusi epifisis, asalnya tidak diketahui. Tempat khususnya adalah ujung distal femur dan proksimal tibia, dengan tumor dimulai dari metafisis dan meluas ke epifisis yang mempertahankan bagian luar selubung tipis korteks.Tumor sel raksasa terdiri atas sejumlah besar sel raksasa, yang memberikan tampilan seperti :busa sabun< pada radiograf. Tumor ini lembut,mudah hancur,muncul sebagai nyeri dekat sendi,disertai pembengkakan atau fraktur patologis. (;uckworth,"+#. Penanganan bedah dilakukan dengan eksisi beberapa tulang , seperti fibula dan kla%ikula. Pada kasus lain, kuretase dan tanndur yang adekuat, tetapi untuk lesi yang agresif atau kambuh, penggantian endoprostetik diperlukan untuk menjamin eksisi yang sempurna.
9
f# Kista Tulang 2neurisma Tumor ini sering diialami oleh remaja dan jarang terjadi pada pasien yang berusia lebih dari 4! tahun, +! C terjadi pada metafisis tulang panjang dan 4! C pada spina . ( -ulli%an & a/ton, "0 # Kosta yang terbentu berisi rongga yang berisi darah, yang biladilihat dengan sinar / dapat menyerupai tumor sel raksasa. 7amun,tidak ada lesi jinak yang menyebar ke tulang sekitarnya dengan cara yang sama. Galaupun jinak, lesi ini ber%ariasi antara aktif dan sangat agresif sehingga memerlukan pengkajian penuh untuk mengetahui tingkat perkembangannya. ('ray,")# Pasien mengalami nyeri dan pembengkakan dengan derajat yang ber%ariasi. Penanganan tumor ini dengan kuretase, kadang dengan tandur tulang. Terdapat resiko kekambuhan setelah pembedahan jika eksisi luas diperlukan. Jika tumor tumbuh pada spina, yang sulit dilakukan reseksi, radioterapi dapat efektif. & Tum'r Tulang ,anas )maligna+ Dang termasuk dalam tumor tulang ganas adalahy sebagai berikut a# -steosarkoma -steosarkoma merupakan kanker tulang primer yang paling sering terjadi pada indi%idumuda sampai usia 4! tahun dan sedikit lebih sering terjadi pada anak laki6laki daripada anak perempuan dan wanita dengan rasio " ? + ? ". (ouhami & Tobias,"F5# nsisden puncak terjadi sekitar usia ") tahun dan cenderung terjadi pada indi%idu muda yang memiliki tinggi badan diatas rata6rata indi%idu seusia mereka. Tumor ini juga terjadi pada indi%idu dewasa yang mengalami penyakit paget, yang mengindikasikan adanya kaitan dengan peningkatan akti%itas tulang. (chwart> et al,"4# 2da + jenis osteosarkoma yang utama yaitu osteoblastik
,
kondroblastik , fibroblastik, campuran dan telangiektatik. Tumor terjadi pada metefisis tulang, tempat pertumbuhan lebih aktif. 1ayoritas terlihat pada ekstremitas bawah,khususnya pada femur distal dan tibia proksimal, dengan tempat lainnya yang sering adalah humerus proksimal, femur proksimal dan pel%is. (-ulli%an & a/ton,"0# b# arkoma 9wing
10
arkoma ewing merupakan tumor tulang ganas tersering keempat dan tersering kedua pada indi%idu muda, 0+ C terjadi pada pasien dibawah usia ! tahun,dengan rasio laki6laki terhadap perempuan 4 ? . 1ayoritas pasien berkulit putih,dengan insiden terendah pada populasi kulit jitam 2fro6Karibia. ( - ulli%an & a/ton,"0# Galauupun dapat terjadi pada semua tulang, tumor ini lebih sering terjadi pada femur,tibia,fibulla,humerus dan pel%is. $iasanya tumor tersebut menyebar lebih cepat kejaringan lunak dan lebih ekstensif daripada osteosarkoma. ( Pringle,"F0# Pasien yang mengalamui sarkoma
ewing
dapat
mengalami
pireksia,sering terjadi dimalam hari disertai keringat. Peningkatan B9; dan sel darah putih kemungkinan karena sifat nekrosis tumor,gambaran klinis
sarkoma
ewing
dapat
menyerupai
osteomielitis.
(;ucworth,"+# c# Kondrosarkoma Kondrosarkoma merupakan tumor tulang ganas primer tersering kedua. Tumor ini terjadi pada tulang matur, dengan insiden pucak pada pasien yang berusia )!65! tahun . Tumor tersebut berasal dari sel kartilago , dengan
sebagian
besar
area
kartilago
mengalami
osifikasi
.
(Piasecki,"F0# 2da dua bentuk kondrosarkoma (-ulli%an & a/ton,"0# " $entuk sentral yang muncul dalam tulang dari enkondroma $entuk primer yang muncul pada permukaan tulang dari osteokondroma Kondroma lebih seing terjadi pada pel%is dan ujung proksimal tulang panjang. Tumor ini tumbuh lebih lambat daripada tumor ganas lain, kemudian bermetastasis, dan secara bertahap ukurannya meningkat karena pembengkakan, gambaran nyeri menetap. Tumor tersebut tampak tumbuh lebih cepat pada dewasa muda. (;uckworth,"+# Pemeriksaan sinar / menunjukkan lesi tulang destruktif yang berisi bintik kalsifikasi, yang kemungkinan mengin%asi jaringan lunak. (;uthie & $entley,"F4# /& Penatalaksanaan Tum'r Tulang
11
asaran penatalaksanaan adalah menghancurkan atau pengangkatan tumor. ni dapat dilakukan dengan eksisi bedah ( berkisar dari eksisi lokal sampai amputasi dan disartikulasi #, radiasi bila tumor bersifat radiosensitif dan kemoterapi ( preoperatif,pascaoperati dan ajufan untuk mencegah mikrometastasis #. asaran utama dapat dilkukan dengan eksisi luas dengan teknikgrafting restoratif. Ketahanan dan kualitas hidup merupakan pertimbangan
penting
pada
prosedur
yang
mempertahankan ekstremitas yang sakit. Pengangkatan tumor secara bedah sering
mengupayakan
memerlukan
amputasi
ekstremitas yang sakit, dengan tinggi amputasi diatas tumor agar dapat mengontrol lokal lesi primer. Prosedur memperhankan ekstremitas hanya mengangkat tumor dan jaringan sekitarnya. $agian yang direseksi diganti dengan prostesa yang telah diukur,artroplasti,sendi total atau jaringan tulang dari pasien sendiri (autograft# atau dari donor kada%er (alograft#. Jaringan lunak dan pembuluh darah mungkin memerlukan grafting akibat luasnya eksisi. Komplikasi yang mungkin timbul termasuk infeksi, pelonggaran atau dislokasi prostesis, non6union alograft,fraktur,de%italisasi kulit dan jaringan lunak,fibrosis sendi, dan kambuhan tumor. =ungsi dan rehabilitasi setelah pertahanan ekstremitas bergantung kemampuan memperkecil komplikasi dan dorongan positif. Karena adanya bahaya metastasis pada tumor tulang maligna, maka kombinasi pembedahan
kemoterapi sebagai
dimulai usaha
sebelum
dan
mengeradikasi
dilanjutkan lesi
setelah
mikrometastasis.
Aarapannya adalah kombinasi kemoterapi mempunyai efek yang lebih tinggi dengan tingkat toksisitas yang rendah sambil menurunkan kemungkinan resistensi terhadap obat. arkoma jaringan lunak diatasi
dengan
radiasi,eksisi
dengan
mempertahankan ekstremitas, dan kemoterapi aju%an. Penanganan kanker tulang metastasis adalah paliatif, dan sasaran terapeutiknya adalah mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan pasien sebanyak mungkin.terapi tambahan disesuaikan dengan metode yang digunakan untuk menangani kanker asal. =iksasi interna fraktur patologik dapat mengurangi kecacatan dan nyeri yang timbul. $ila per lu,tulang besar
12
dengan lesi metastasis dapat diperkuat dengan fiksasi interna profilaksis. Pembedahan dapat diindikasikan pada frakur tulang panjang. $ila terdapat hiperkalsemia, penanganan meliputi hidrasi
dengan
pemberian cairan salin normal intra%ena,diuretika,mobilisasi dan obat6 obatan seperti fosfat,mitramisin,kalsitonin dan kortikosteroid. ,& Asuhan .e0eraatan Pa-a Tum'r Tulang 1& Pengkajian pasien didorong untuk mendiskusikan awitan dan perjalanan gejala,
selama wawancara, perawat mencatat pemahaman pasien mengenai proses penyakit,bagaimana pasien dan keluarganya mengatasi masalah, dan bagaimana pasien mengatasi nyeri yang dirasakannya. Pada pemeriksaan
fisik,
massa
dipalpasi
dengan
lembut,ukuran
dan
pembengkakan jaringan lunak yang diakibatkannya dan nyeri tekan dicatat. Pengkajian status neuro%askuler dan rentng ekstremitas merupakan data dasar sebagai pembanding kelak. 1obilitas dan kemampuan
pasien
melakukan
akti%itas
kehidupan
sehari6hari
die%aluasi ($runner and uddart,!!"# &
Analisa Data
N' 1&
Data
Pat'fisi'l'gi Hat karsinogen
;? Klien mengatakan
•
Masalah 7yeri akut
Pertumbuhan el kanker
nyeri pada bagian yang sakit Klien mengatakan
•
kesulitan
untuk
$ermetastase melalui P;
beraktifitas karena nyeri ;-?
•
teraba massa tulang adanya nyeri tekan 2danya peleberan
•
%ena. Keletihan
• •
umsum tulang belakang 2kti%itas hematopatik
Plasma tidak matang
Pembelahan sel yang
13
abnormal
•
Klien tampak
•
meringis skala nyeri I F
Jumlah sel meningkat
1enekan saraf nyeri
N2eri akut &
; ? •
klien
mengatakan
1etastase sel kanker melalui Pembuluh ;arah
7utrisi Kurang dari Kebutuhan Tubuh
tidak nafsu makan umsum tulang mengalami kerusakan yang luas
;- ? • •
• •
keletihan berkeringat malam hari anore/ia klien sama tidak
pada Pembentukan substrat sekali
menyentuh
makanan • •
yang
disediakan mual dan muntah frekuensi muntah +
2nemia
-ksigenasi sel 'angguan metabolik
kali dalam sehari
Transport nutrisi ke sel tubuh
,angguan nutrisi !&
;? •
pasien mengatakan
1etastase sel kannker
Ketidakefektifan koping
melalui P;
sangat takut jika
14
penyakitnya
umsum tulang
berpengaruh terhadap masa
Perkembangan sel kanker di
depannya
tulang Proses penyakit
;-?
•
lemah kehilangan alat
•
gerak mobilisasi terbatas
•
Kurang pengetahuan Persepsi tentang penyakit
2nsietas
.'0ing ti-ak efektif
"&
; ? •
klien mengatakan
1etastase sel kannker melalui P;
Aarga ;iri 8endah
merasa tidak sempurna karena kehilangan anggota tubuh
;- ? • •
• •
lemah kehilangan alat gerak moblisasi terbatas klien lebih pendiam dan
umsum tulang 1engalami kerusakan yang luas
Perkembangan sel kanker di tulang
'angguan ortopedik
Tindakan operasi
kurang
15
bersosialisasi
Ailangnya anggota tubuh
,angguan harga -iri
!& Diagn'sa .e0eraatan ;iagnosa keperawatan berdasarkan data diatas adalah a. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis b. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik berkenaan dengan kanker. c. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan rasa takut tentang ketidak tahuan, persepsi tentang proses penyakit, dan sistem pendukung tidak adekuat -& Harga diri rendah berhubungan dengan hilangnya bagian tubuh atau perubahan kinerja peran ($runner and uddart,!!"#
"& Nursing Care Plan N 3 1&
DIA,N3%A
N3C
NIC
Nyeri akut
etelah dilakukan
@ital sign
berhubungan
tindakan asuhan
dengan agen cedera
keperawatan selama
biologis
" / ) jam pada
monitoring Pain management 2nalgesik
pasien dengan gangguan nyeri akut dapat teratasi Kriteria Aasil ? ". 1ampu mengontrol nyeri
administration
A.TI/ITA%
@ital sign monitoring ". 1onitor tekanan darah,nadi,suhu dan pernafasan . Eatat adanya fluktasi tekanan darah 4. 1onitor adanya tanda6tanda hipotermihipertermi ). 1onitor kualitas nadi +. 1onitor kuatlemahnya
16
. 1elaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri 4. 1ampu mengenali skala nyeri ). 1enyatakan rasa nyama setelah nyeri berkurang
tekanan nadi 5. 1onitor irama dan frekuensi jantung 0. 1onitor bunyi jantung F. 1onitor frekuensi dan irama nafas . 1onitor suara pari6 paru "!. monitor adanya abnormalitas pola nafas "". monitor suhu,warna dan kelembaban kulit ". dentifikasi faktor penyebab perubahan tanda6tanda %ital Pain 1anagement ". Bakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi . -bser%asi reaksi non%erbal dari ketidaknyamanan 4. 'unakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien ). Kaji kultur yang
17
mempengaruhi respon nyeri +. Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan 5. Pilih dan lakukan penanganan nyeri (farmakologi, non farmakologi dan inter personal# 0. 2jarkan tentang teknik non farmakologi F. Tingkatkan istirahat . Kolaborasi dengan dokter untuk pemberian analgesik
2nalgesic administration "
Eek instruksi dokter tentang jenis obat ,
4
dosis dan frekuensi Eek riwayat alergi Pilih analgesik yang diperlukan atau kombinasi dari analgesik ketika pe,berian lebih dari
)
satu Tegantung analgesik tergantung tipe dan
18
beratnya nyeri + Tentukan analgesik pilihan ,rute pemberian dan dosis 5
optimal Pilih rute pemberian secara @,1 untuk pengobatan nyeri
0
secara teratur $erikan analgesik tepat waktu terutama
F
saat nyeri hebat 9%aluasi efektifitas analgesik, tanda dan
&
gejala 7ausea management " tanyakan pada pasien
Nutrisi kurang dari
etelah dilakukan
nausea
kebutuhan tubuh
tindakan
berhubungan
keperawatan selama
management nutrition
dengan status
" / ) jam
management
hipermetabolik
diharapkan nafsu
berkenaan dengan
makan klien
maka makanan yang
meningkat dan mual
kering dan lunak anjurkan pasien
kanker.
muntahnya
penyebab mual obser%asi asupan 4
)
memakan makanan yang
berkurang bahkan
tidak menusuk hidung
hilang Kriteria hasil " 2danya peningkatan
+
atau berbau tidak sedap berikan obat anti mual
5
sesuai yang diresepkan ajarkan teknik relaksasi
berat badan $erat badan
dan bantu pasien untuk menggunakan teknik
ideal sesuai 4
tinggi badan 1ampu mengidentifikas
makanan dan cairan anjurkan pasien untuk
tersebut selama waktu 0
makan anjurkan pasien untuk menggunakan teknik
i kebutuhan 19
)
nutrisi Tidak ada
tersebut selama waktu
tanda6tanda +
F
malnutrisi Tidak terjadi
makan pada saat mual mereda anjurkan untuk makan makanan yang berlebih
penurunan berat badan yang
7utrition management
berarti
"
kaji adanya alergi
makanan kolaborasi dengan ahli gi>iuntuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
4
yang dibutuhkan pasien yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk
)
mencegah konstipasi berikan makanan yang terpilih (sudah dikonsultasikan dengan
!&
Koping tidak
etelah dilakukan
peningkatan
efektif
tindakan
berhubungan
keperawatan selama
koping konseling
dengan rasa takut
" / ) jam
tentang ketidak
diharapkan klien
tahuan, persepsi
menunjukkan koping
tentang proses penyakit, dan sistem pendukung
yang efektif. Kriteria hasil ". menerima status kesehatan
+
ahli gi>i# monitor jumlah nutrisi
5
dan kandungan kalori berikan informasi
tentang kebutuhan nutrisi Peningkatan koping ". kenali penyesuaian pasien terhadap perubahan citra tubuh,sesuai indikasi . kenali dampak situasi kehidupan pasien terhadap peran dan hubungan 4. e%aluasi kemampuan pasien dalam mengambil 20
tidak adekuat
. mampu
keputusan ). gali bersama pasien
beradaptasi
metode yang digunakan
dengan
pada masa sebelum
kekurangan fisik 4. mampu membuat
menghadapi masalah
keputusan untuk
hidup +. tentukan kemungkinan
kelangsungan
resiko menyakiti diri
hidup
Konseling ". 1enggunakan proses bantuan interaktif yang berfokus pada kebutuhan,masalah atau perasaaan pasien dan orang terdekat untuk meningkatkan atau mendukung koping,penyelesaian masalahdan hubungan "&
Harga diri rendah setelah dilakukan berhubungan dengan
hilangnya
bagian tubuh atau perubahan peran
kinerja
perawatan selama " / ) jam
self esteem enhancement
interpersonal elf esteem enhancement ". tunjukkan rasa percaya diri terhadap
diharapkan pasien
kemampuan pasien
mampu menerima
untuk mengatasi situasi . dorong pasien
keadaan dirinya dan mampu beriteraksi dengan orang sekitarnya sama seperti semula tanpa ada rasa malu dan tidak berguna pada dirinya
mengidentifikasi kekuatan dirinya 4. ajarkan keterampilan perilaku yang positif melalui bermain peran,model peran dan diskusi ). dukung peningkatan
21
tanggung jawab jika Kriteria hasil ". 2daptasi
diperlukan +. buat ststement positif
terhadap respon
terhadap pasien 5. monitor frekuensi
ketunadayaan fisik . 8esolusi
komunikasi %erbal pasien yang negati%e 0. dukung pasien menerima
berduka L penyesuaian
tantangan baru F. kaji alasan6alasan untuk
dengan
mengkritik atau
kehilangan aktual
menyalahkan diri6sendiri
atau kehingan yang akan terjadi 4. Penyesuaian psikososial ). 1enunjukkan penilaian pribadi tentang harga diri +. Komunikasi terbuka 5. 1engatakan opti misme akan masa depan 0. 1enggunakan strategi koping yang efektif
BAB III PENUTUP .esim0ulan a& Definisi Tum'r Tulang
22
Tumor tulang adalah pertumbuhan sel baru yang abnormal(neoplasma#, progresif dimana sel6sel nya tidak pernah menjadi dewasa. 7eoplasma merupakan masa abnormal dari jaringan, yang pertumbuhannya pesat dan tidak terkoordinasi dari pada jaringan normal dan berlangsung lama serta berlebihan setelah perhentian stimulus yang menimbulkan perubahan tersebut. (8obin, "# *& Etil'gi Tum'r Tulang 1& Tum'r Tulang (inak ) *enigna+ Penyebab dari tumor tulang tidak diketahui. Tumor tulang biasanya muncul pada area yang sedang mengalami pertumbuhan yang cepat. Tetapi pada penelitian biomolekuler lebih lanjut ditemukan beberapa mekanisme terjadinya neoplasma tulang, yaitu melalui identifikasi mutasi genetik yang spesifik dan penyimpangan kromosom pada tumor. Keabnormalan dari gen supresor tumor dan gen pencetus oncogen. & Tum'r Tulang ,anas )Maligna+ =aktor penyebab tumor maligna yaitu? a& =aktor genetik *& @irus 4& Pemajanan terhadap radiasi -& 2gens hormonal e& Kegagalan sistem imun f& 2gens kimia
4& Manifestasi .linis Tum'r Tulang ecara umum manifestasi klinis tumor tulang adalah 1& Nyeri tulang & Fraktur !& Penekanan medula spinalis "& Peninggian kadar kalsium dalam darah #& Gejala lainnya seperti anemia -& .lasifikasi Tum'r Tulang 1& Tum'r Tulang (inak )*enigna+ a& -steoid -steoma *& -steoblastoma 4& -steokondroma -& Kondroma e& Tumor el 8aksasa ( -steoklastoma#
23
f& Kista Tulang 2neurisma & Tum'r Tulang ,anas )maligna+ a& -steosarkoma *& arkoma 9wing 4& Kondrosarkoma e& Diagn'sa ke0eraatan tum'r tulang 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status hipermetabolik berkenaan dengan kanker. 3. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan rasa takut tentang ketidak tahuan, persepsi tentang proses penyakit, dan sistem pendukung tidak adekuat "& Harga diri rendah berhubungan dengan hilangnya bagian tubuh atau perubahan kinerja peran
f& Inter5ensi ke0eratan 1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis @ital sign monitoring Pain management 2nalgesic administation 2. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan status
hipermetabolik berkenaan dengan kanker. nausea management nutrition management 3. Ketidakefektifan koping berhubungan dengan rasa takut tentang
ketidak tahuan, persepsi tentang proses penyakit, dan sistem pendukung tidak adekuat peningkatan koping konseling "& Harga diri rendah berhubungan dengan hilangnya bagian tubuh
atau perubahan kinerja peran self esteem enhancement
24
DA/TAR PU%TA.A
2pley,2 ., oloman, B.( "4 #. 2pleys ystem of -rthopaedics and =ractures, nd edn. $uttterworth Aeinemann, -/ford. $runner and uddart. !!". Keperawatan 1edikal $edah. @ol 4. 9d F. 9'E. Jakarta ;uckworth.T.( "+ #. 7eoplastic Eonditions M Primary 7eoplasms. n ? Becture notes on orthopaedics and fractures, 4 rd edn. $lackwell cience, -/ford. ;uthie, 8.,$entley, '. ("F4#. Tumours of the 1usculoskeletal ystem. n ? 1ercers orthopaedic surgery, Fth edn. 9dward 2rnold,Bondon. 'ray, ;. (")#. $one Tumours. n ? $enson 1., =i/en J., 1ac7icol 1. (eds# Ehildrens orthopaedics and fractures. Ehurchill Bi%ingstone, 9dinburgh. Julia Kneale.,Peter ;a%is (!!"#. Keperawatan -rtopedik & Trauma. Penerbit $uku Kedokteran 9'E ? Jakarta -ulli%an , 1 ., a/ton, @.("0# . $one and oft tissue Tumours. n ? $roughton, 7.(ed#. 2 te/tbook of paeditric orthopaedics from 8oyal Ehildrens Aospital, 1erbourne. G$ aunders, Bondon. Piasecki,P.("F0# . $one 1alignancies. n ? 'roenwald, . (ed#. Eancer nursing ? principles and practice. Jones and $artlett, $oston. Priangle,J. ("F0#,Pathology of $one Tumours, n ? ouhami, 8. (ed#. Elinical oncology. $ailliere Tindall,Bondon. 8obin ("#, $asic of Pathology ;isease. Penerbit $uku Kedokteran 9'E ? Jakarta chwart>,E., Eonstine, B.,Putman, T . et al. ("4#. Paediatric olid Tumours. n ? 8ubin, P.(ed#. Elinical oncology ? a multidiciplinary approach for physician and students, 0 th edn. G$ aunders, Philadelphia. ouhami, 8., Tobias, J. ("F5#. $one and oft Tissue arcoma. n ? Eancer and its management. $lackwell,-/ford.
25
Gilliams, P ., Eole,G. (""#. $one Tumours. n ? -rthopaedic management in childhood, nd edn. Ehapman and Aall 1edical, Bondon.
26
27