LP TUMOR TULANG PENDAHULUAN A. Latar Belakang Benjolan pada seseorang tidak selalu erkonotasi jelek. Bagi !anita" #enjolan di agian dada$ ole% jadi isa &ena&a% seksi" tetapi jika enjolan itu terdapat pada agian tuu% 'ang tak se&estin'a" tentu %arus di!aspadai" jangan(jangan itu &erupakan pertanda a!al terjadin'a tu&or tulang. Ada tiga &a)a& tu&or tulang 'aitu 'ang ersi*at lunak" ganas dan 'ang &e&iliki lesi di tulang +erluangn'a struktur karena jaringan akiat )edera atau pen'akit,. -elain itu ada 'ang ersi*at pri&er dan skunder. skunder. Pada tu&or tulang sekunder sekunder &isaln'a" seseorang terkena tu&or pa'udara" ke&udian &enjalar ke tulang dan selanjutn'a &enggerogoti tulang terseut. anker tulang ini &erupakan kelo&pok tu&or tulang 'ang ganas. eganasan tulang dapat dikelo&pokkan &enjadi / 'ait u tu&or enigna dan &aligna. lasi*ikasi 'ang an'ak digunakan untuk kedua jenis tu&or ini adala% seagai erikut 0 1. Tu&or Tulang Benigna ondrogenik0 Osteokondro&a" ondro&a Osteogenik 0 Osteoid osteo&a" Osteoalsto&a" Tu&or sel Giant /. Tu&or Tulang Maligna ondrogenik 0 ondrosarko&a Osteogenik 0 Osteosarko&a 2irogenik 0 2irosarko&a Tidak jelas asaln'a 0 -ar)o&a E!ing Menurut Errol untung %utagalung" seorang guru esar dala& 3l&u Beda% Ort%oped' Uni4ersitas 3ndonesia" dala& kurun !aktu 15 ta%un +1667(/558, ter)atat 877 kasus tu&or tulang 'ang terdiri dari 9/: kasus tu&or tulang ganas +:/;, dan 1/< kasus tu&or tulang jinak +/<;,. Di R-=M jenis tu&or tulang osteosarko&a osteosarko&a &erupakan tu&or ganas 'ang sering didapati 'akni //; dari seluru% jenis tu&or tulang dan 91 ; dari seluru% tu&or tulang ganas. Dari ju&la% seluru% kasus tu&or tulang 65; kasus datang dala& dala & stadiu& lanjut. Angka %arapan %idup penderita kanker tulang &en)apai >5; jika elu& terjadi pen'earan ke paru( paru. -ekitar :7; penderita erta%an %idup sa&pai 7 ta%un ta%un setela% pen'akitn'a terdiagnosis. -a'angn'a penderita kanker tulang kerap datang dala& keadaan suda% lanjut se%ingga penanganann'a &enjadi lei% sulit. ?ika tidak segera ditangani &aka tu&or tu&or dapat &en'ear ke organ lain" se&entara pen'e&u%ann'a sangat &en'akitkan karena terkadang &e&erlukan pe&eda%an radikal diikuti ke&ot%erap'. B. Tujuan Penulisan 1. Tujuan U&u& Mengaplikasikan il&u 'ang suda% didapat se)ara n'ata dala& &e&erikan asu%an kepera!atan dengan tu&or tulang se)ara s e)ara ko&pre%ensi* di ruang -eruni R-UD Pro*. Dr. Margono -oekarjo. /. Tujuan k%usus a. Ma&pu &elaksanakan pengkajian &en'eluru% pada pasien tu&or tulang . Ma&pu &enganalisa dan &enentukan &asala% &asala% kepera!atan pada pasien tu&or tulang ). Ma&pu &elakukan inter4ensi dan i&ple&entasi untuk &engatasi &asala% kepera!atan 'ang ti&ul pada pasien tu&or tulang d. Ma&pu &enge4aluasi tindakan kepera!atan 'ang tela% dilaksanakan pada pasien dengan tu&or tulang
T3N?AUAN TEOR3
A. DE23N3-3 Tu&or adala% pertu&u%an sel aru" anor&al" progresi* di&ana sel(seln'a tidak perna% &enjadi de!asa. Tu&or tulang pri&er &erupakan tu&or tulang di&ana sel tu&orn'a erasal dari sel(sel 'ang &e&entuk jaringan tulang" sedangkan tu&or tulang sekunder adala% anak sear tu&or ganas organ non tulang 'ang er&etastasis ke tulang. Tu&or tulang adala% pertu&u%an sel aru" anor&al" progresi*" di&ana sel(sel terseut tidak perna% &enjadi de!asa. Dengan istila% lain 'ang sering digunakan #Tu&or Tulang$" 'aitu pertu&u%an anor&al pada tulang 'ang isa jinak atau ganas. B. ET3OLOG3 Pen'ea pasti terjadin'a tu&or tulang tidak diketa%ui. Ak%ir(ak%ir ini" penelitian &enunjukkan a%!a peningkatan suatu @at dala& tuu% 'aitu =(2os dapat &eningkatkan kejadian tu&or tulang. Radiasi sinar radio akti* dosis tinggi eturunan Beerapa kondisi tulang 'ang ada seelu&n'a seperti pen'akit paget +akiat pajanan radiasi ," +-&elt@er. /551,. =. LA-323A-3 lasi*ikasi neoplas&a tulang erdasarkan asal sel. 1. Pri&er a. Tu&or 'ang &e&entuk tulang +Osteogenik, ?inak 0 ( Osteoid Osteo&a Ganas0 ( Osteosarko&a ( Osteolasto&a ( Parosteal Osteosarko&a" Osteo&a . Tu&or 'ang &e&entuk tulang ra!an +ondrogenik, ?inak 0 ( ondrolasto&a Ganas 0 ( ondrosarko&a ( ondro&iksoid 2iro&a ( Enkondro&a ( Osteokondro&a ). Tu&or jaringan ikat +2irogenik, ?inak 0 ( Non Ossi*'ing 2iro&a Ganas 0 ( 2irosarko&a d. Tu&or su&su& tulang +M'elogenik, Ganas 0 ( Multiple M'elo&a -arko&a E!ing -arko&a -el Retikulu&
e. Tu&or lain(lain ?inak 0 ( Giant )ell tu&or Ganas 0 ( Ada&antino&a ( ordo&a /. -ekunderMetastatik 9. Neoplas&a -i&ulating Lesions ( -i&ple one )'st ( 2irous d'splasia ( Eosinop%ili) granulo&a ( Bro!n tu&or%'perparat%'roidis& lasi*ikasi &enurut TNM. T. Tu&or induk TC tu&or tidak dapat di)apai T5 tidak dite&ukan tu&or pri&er T1 tu&or teratas dala& periost T/ tu&or &ene&us periost T9 tu&or &asuk dala& organ atau struktur sekitar tulang N elenjar li&* regional N5 tidak dite&ukan tu&or di kelenjar li&* N1 tu&or di kelenjar li&* regional M. Metastasis jau% M1 tidak dite&ukan &etastasis jau% M/ dite&ukan &etastasis jau% D. 2ATOR RE-3O 2aktor pen)etus tu&or tulang 'aitu *a)tor genetika. Hal ini erdasarkan data dari seju&la% penelitian. E. PATHO23-3OLOG3 Adan'a tu&or pada tulang &en'eakan jaringan lunak diin4asi ole% sel tu&or. Ti&ul reaksi dari tulang nor&al dengan respon osteolitik 'aitu proses destruksi atau peng%an)uran tulang dan respon osteolastik atau proses pe&entukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal.. Pada proses osteolastik" karena adan'a sel tu&or &aka terjadi peni&unan periosteu& tulang 'ang aru dekat te&pat lesi terjadi" se%ingga terjadi pertu&u%an tulang 'ang aorti*. Adan'a tu&or tulang ?aringan lunak di in4asi ole% tu&or Reaksi tulang nor&al Osteolitik +destruksi tulang, Osteolastik +pe&entukan tulang, destruksi tulang lokal Periosteu& tulang 'ang aru dapat terti&un dekat te&pat lesi Pertu&u%an tulang 'ang aorti*
2. TANDA DAN GE?ALA 1. N'eri dan atau pe&engkakan ekstre&itas 'ang terkena +iasan'a &enjadi se&akin para% pada &ala& %ari dan &eningkat sesuai dengan progresi4itas pen'akit,
/. 2raktur patologik 9. Pe&engkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan 'ang teratas +Gale" 1666, 1. Teraa &assa tulang dan peningkatan su%u kulit di atas &assa serta adan'a pelearan 4ena /. Gejala(gejala pen'akit &etastatik &eliputi n'eri dada" atuk" de&a&" erat adan &enurun dan &alaise. +-&elt@er." /551, G. PEMER3-AAN PENUN?ANG Diagnosis didasarkan pada ri!a'at" pe&eriksaan *isik" dan penunjang diagnosis seperti =T" &ielogra&" asteriogra*i" MR3" iopsi" dan pe&eriksaan ioki&ia dara% dan urine. Pe&eriksaan *oto toraks dilakukan seagai prosedur rutin serta untuk *ollo!(up adan'a stasis pada paru(paru. 2os*atase alkali iasan'a &eningkat pada sarko&a osteogenik. Hiperkalse&ia terjadi pada kanker tulang &etastasis dari pa'udara" paru" dan ginjal. Gejala %iperkalse&ia &eliputi kele&a%an otot" keleti%an" anoreksia" &ual" &unta%" poliuria" kejang dan ko&a. Hiperkalse&ia %arus diidenti*ikasi dan ditangani segera. Biopsi eda% dilakukan untuk identi*ikasi %istologik. Biopsi %arus dilakukan untuk &en)ega% terjadin'a pen'earan dan keka&u%an 'ang terjadi setela% eksesi tu&or." +Rasjad" /559,.
H. PATHA 2aktor resiko" keturunan" radiasi" tidak diketa%ui pasti Etologi Tu&or tulang
Osteolitik Osteolastik
Osteoporosis Pe&eda%an Pena&a%an &assa tulang
2raktur N'eri Resiko in*eksi Gangguan %arga diri
erusakan &oilitas *isik urang pengeta%uan
-indro& de*i)it pera!atan diri
3. PENATALA-ANAAN 1. Penatalaksanaan &edis Penatalaksanaan tergantung pada tipe dan *ase dari tu&or terseut saat didiagnosis. Tujuan penatalaksanaan se)ara u&u& &eliputi pengangkatan tu&or" pen)ega%an a&putasi jika &e&ungkinkan dan pe&eli%araan *ungsi se)ara &aksi&al dari anggota tuu% atau ekstre&itas 'ang sakit. Penatalaksanaan &eliputi pe&eda%an" ke&oterapi" radioterapi" atau terapi ko&inasi. Osteosarko&a iasan'a ditangani dengan pe&eda%an dan atau radiasi dan ke&oterapi. Protokol ke&oterapi 'ang digunakan iasan'a &eliputi adri a&')in +doksoruisin, )'toksan dosis tinggi +siklo*os*a&id, atau &etroteFate dosis tinggi +MTC, dengan leuko4orin. Agen ini &ungkin digunakan se)ara tersendiri atau dala& ko&inasi. Bila terdapat %iperkalse&ia" penanganan &eliputi %idrasi dengan pe&erian )airan nor&al intra4ena" diurelika" &oilisasi dan oat(oatan seperti *os*at" &itra&isin" kalsitonin atau kortikosteroid" +Gale" 1666,. /. Tindakan kepera!atan a. Manaje&en n'eri Teknik &anaje&en n'eri se)ara psikologik +teknik relaksasi napas dala&" 4isualisasi" dan i&ingan i&ajinasi , dan *ar&akologi + pe&erian analgetika ,. . Mengajarkan &ekanis&e koping 'ang e*ekti* Moti4asi klien dan keluarga untuk &engungkapkan perasaan &ere ka" dan erikan dukungan se)ara &oril serta anjurkan keluarga untuk erkonsultasi ke a%li psikologi atau ro%ania!an. ). Me&erikan nutrisi 'ang adekuat Berkurangn'a na*su &akan" &ual" &unta% sering terjadi seagai e*ek sa&ping ke&oterapi dan radiasi" se%ingga perlu dierikan nutrisi 'ang adekuat. Antie&etika dan teknik relaksasi dapat &engurangi reaksi gastrointestinal. Pe&erian nutrisi parenteral dapat dilakukan sesuai dengan indikasi dokter. d. Pendidikan kese%atan Pasien dan keluarga dierikan pendidikan kese%atan tentang ke&ungkinan terjadin'a ko&plikasi" progra& terapi" dan teknik pera!atan luka di ru&a%. +-&elt@er. /551, ?. ON-EP DA-AR A-UHAN EPERAATAN 1. Pengkajian a. a!an)ara Dapatkan ri!a'at kese%atan" proses pen'akit" agai&ana keluarga dan pasien &engatasi &asala%n'a dan agai&ana pasien &engatasi n'eri 'ang dideritan'a. Berikan per%atian k%usus pada kelu%an &isaln'a 0 keleti%an" n'eri pada ekstre&itas" erkeringat pada &ala& %ari" kurang na*su &akan" sakit kepala" dan &alaise. . Pe&eriksaan *isik
Teraa &assa tulang dan peningkatan su%u kulit di atas &assa serta adan'a pelearan 4ena Pe&engkakan pada atau di atas tulang atau persendian serta pergerakan 'ang teratas N'eri tekan n'eri lokal pada sisi 'ang sakit ♣ &ungkin %eat atau dangkal ♣ sering %ilang dengan posisi *leFi ♣ anak erjalan pin)ang" keteratasan dala& &elakukan akti*itas" tidak &a&pu &ena%an ojek erat aji status *ungsional pada area 'ang sakit" tanda(tanda in*la&asi" nodus li&*e regional ). Pe&eriksaan Diagnostik Radiogra*i" to&ogra*i" pe&indaian tulang" radisotop" atau iopsi tulang eda%" to&ogra*i paru" tes lain untuk diagnosis anding" aspirasi su&su& tulang +sarko&a e!ing,. +ong" /559, . D3AGNO-A EPERAATAN ANG MUNG3N MUN=UL 1. N'eri akut er%uungan dengan agen )edera iologi /. oping tidak e*ekti* er%uungan dengan rasa takut tentang ketidak ta%uan" persepsi tentang proses pen'akit" dan siste& pendukung tidak adekuat 9. Nutrisi kurang dari keutu%an tuu% er%uungan dengan status %iper&etaolik erkenaan dengan kanker. 8. Gangguan %arga diri karena %ilangn'a agian tuu% atau perua%an kinerja peran +Doenges& 1666, Berduka er%uungan dengan ke&ungkinan ke%ilangan alat gerak +ong" /559, L. REN=ANA 3NTEREN-3 DF 1 Tujuan0 klien &engala&i pengurangan n'eri H 0 Mengikuti aturan *ar&akologi 'ang ditentukan Mende&ontrasikan penggunaan ketera&pilan relaksasi dan akti*itas %iuran sesuai indikasi situasi indi4idu. 3nter4ensi 0 aji status n'eri + lokasi" *rekuensi" durasi" dan intensitas n'eri , R &e&erikan data dasar untuk &enentukan dan &enge4aluasi inter4ensi 'ang dierikan. Berikan lingkungan 'ang n'a&an" dan akti4itas %iuran + &isaln'a 0 &usik" tele4isi , R &eningkatkan relaksasi klien. Ajarkan teknik &anaje&en n'eri seperti teknik relaksasi napas dala&" 4isualisasi" dan i&ingan i&ajinasi. R &eningkatkan relaksasi 'ang dapat &enurunkan rasa n'eri klien olaorasi 0 Berikan analgesik sesuai keutu%an untuk n'eri. R &engurangi n'eri dan spas&e otot +Doenges" 1666, DF / Tujuan 0 Mende&onstrasikan penggunaan &ekanis&e koping e*ekti* dan partis ipasi akti* dala& aturan pengoatan H 0
Pasien ta&pak rileks Melaporkan erkurangn'a ansietas Mengungkapkan perasaan &engenai perua%an 'ang terjadi pada diri klien 3nter4ensi 0 Moti4asi pasien dan keluarga untuk &engungkapkan perasaan. R &e&erikan kese&patan pada pasien untuk &engungkapkan rasa takut serta kesala%an konsep tentang diagnosis Berikan lingkungan 'ang n'a&an di&ana pasien dan keluarga &erasa a&an untuk &endiskusikan perasaan atau &enolak untuk eri)ara. R &e&ina %uungan saling per)a'a dan &e&antu pasien untuk &erasa diteri&a dengan kondisi apa adan'a Perta%ankan kontak sering dengan pasien dan i)ara dengan &en'entu% pasien. R &e&erikan ke'akinan a%!a pasien tidak sendiri atau ditolak. Berikan in*or&asi akurat" konsisten &engenai prognosis. R dapat &enurunkan ansietas dan &e&ungkinkan pasien &e&uat keputusan atau pili%an sesuai realita. +Doenges" 1666, DF 9 Tujuan 0 &engala&i peningkatan asupan nutrisi 'ang adekuat H 0 pena&a%an erat adan" eas tanda &alnutrisi" nilai alu&in dala& atas nor&al + 9"7 7"7 g; , 3nter4ensi 0 =atat asupan &akanan setiap %ari R &engidenti*ikasi kekuatan atau de*isiensi nutrisi. Ukur tinggi" erat adan" ketealan kulit trisep setiap %ari. R &engidenti*ikasi keadaan &alnutrisi protein kalori k%ususn'a ila erat adan dan pengukuran antropo&etrik kurang dari nor&al Berikan diet TTP dan asupan )airan adekuat. R &e&enu%i keutu%an &etaolik jaringan. Asupan )airan adekuat untuk &eng%ilangkan produk sisa. olaorasi 0 Pantau %asil pe&eriksaan laoratoriu& sesuai indikasi. R &e&antu &engidenti*ikasi derajat &alnutrisi +Doenges" 1666, DF 8 Tujuan 0 &engungkapan perua%an pe&a%a&an dala& ga'a %idup tentang tuu%" perasaan tidak erda'a" putus asa dan tidak &a&pu. H 0 Mulai &enge&angkan &ekanis&e koping untuk &eng%adapi &asala% se)ara e*ekti*. 3nter4ensi 0 Diskusikan dengan orang terdekat pengaru% diagnosis dan pengoatan ter%adap ke%idupan priadi pasien dan keluarga. R &e&antu dala& &e&astikan &asala% untuk &e&ulai proses pe&e)a%an &asala%. Moti4asi pasien dan keluarga untuk &engungkapkan perasaan tentang e*ek kanker atau pengoatan. R &e&antu dala& pe&e)a%an &asala% Perta%ankan kontak &ata sela&a interaksi dengan pasien dan keluarga dan i)ara dengan &en'entu% pasien
R &enunjukkan rasa e&pati dan &enjaga %uungan saling per)a'a dengan pasien dan keluarga. +Doenges" 1666, DF. 7 Tujuan 0 eluarga dan klien siap &eng%adapi ke&ungkinan ke%ilangan anggota gerak. H 0 Pasien &en'esuaikan diri ter%adap ke%ilangan anggota gerak Mengala&i peninggkatan &oilitas 3nter4ensi 0 Lakukan pendekatan langsung dengan klien. R &eningkatkan rasa per)a'a dengan klien. Diskusikan kurangn'a alternati* pengoatan. R &e&erikan dukungan &oril kepada klien untuk &eneri&a pe&eda%an. Ajarkan penggunaan alat antu seperti kursi roda atau kruk sesegera &ungkin sesuai dengan ke&a&puan pasien. R &e&antu dala& &elakukan &oilitas dan &eningkatkan ke&andirian pasien. Moti4asi dan liatkan pasien dala& akti*itas er&ain R se)ara tidak langgsung &e&erikan lati%an &oilisasi +ong" /559, M. EALUA-3 1. Pasien &a&pu &engontrol n'eri a. Melakukan teknik &anaje&en n'eri" . Patu% dala& pe&akaian oat 'ang diresepkan. ). Tidak &engala&i n'eri atau &engala&i pengurangan n'eri saat istira%at" sela&a &enjalankan akti*itas %idup se%ari(%ari /. Me&perli%atkan pola pen'elesaian &asala% 'ang e*ekti*. a. Menge&ukakan perasaan'a dengan kata(kata . Mengidenti*ikasi ke&a&puan 'ang di&iliki pasien ). eluarga &a&pu &e&uat keputusan tentang pengoatan pas ien 9. Masukan nutrisi 'ang adekuat a. Mengala&i peningkatan erat adan . Meng%aiskan &akanan satu porsi setiap &akan ). Tidak ada tanda tanda kekurangan nutrisi 8. Me&perli%atkan konsep diri 'ang positi* a. Me&perli%atkan keper)a'aan diri pada ke&a&puan 'ang di&iliki pasien . Me&perli%atkan peneri&aan perua%an )itra diri 7. lien dan keluarga siap intuk &eng%adapi ke&ungkinan a&putasi
DA2TAR PU-TAA =arpenito" L'nda juall. /551. Doku&entasi Asu%an epera!atan Edisi <. ?akarta 0 EG=. =or!in" Eli@aet% ?. /555. Buku -aku Pato*isiologi. ?akart a 0 EG=. Doenges" E" Maril'n. 1666. Ren)ana Asu%an epera!atan pedo&an untuk peren)anaan kepera!atan pasien. Edisi 9 . ?akarta 0 EG=. Gole" Danielle I ?ane =%orette. 1666. Ren)ana Asu%an epera!atan Onkologi. ?akarta 0 EG=. Otto" -%irle' E. /559. Buku -aku epera!atan Onkologi. ?akarta 0 EG=. Pri)e" -'l4ia I Loiraine M. ilson. 166<. Pato*isiologi onsep linis Proses Pen'akit. Edisi 8. ?akarta 0 EG=. Rasjad" =%oiruddin. /559. Pengantar 3l&u Beda% Ortopedi. Makasar 0 Bintang La&i&patue. -ja&ju%ida'at I i& de ?ong. /557. Buku Ajar 3l&u Beda%. Edisi /. ?akarta 0 EG=. -&elt@er I Brenda G. are. /55/. Buku Ajar epera!atan Medikal Beda%.ol 333. Edisi <. ?akarta 0 EG=. ong" Donna. /559. Pedo&an linis epera!atan Pediatrik. ?akarta 0 EG=. Diposkan ole% .D. Hartanto -.ep." Ns di 1605<
Bila kita ingin &engeta%ui tentang G=T +Giant =ell Tu&or, atau tu&or tulang dala& a%asa 3ndonesia" &aka siap(siapla% untuk ke)e!a" karena sangat sedikit re*erensi 'ang &enjelaskan &engenai tu&or satu ini. Re*erensi 'ang ada lei% an'ak &enggunakan a%asa asing +3nggris," selain itu penulisann'a lei% ersi*at akade&is dianding penulisan populer. -e%ingga !ajar ila pe&a)a se&akin diuat pusing kepala" karena istila%(istila% kedokteran tidak isa diterje&a%kan %an'a dengan ka&us(ka&us 'ang ada. Untuk itula% artikel ini erupa &enjelaskan &engenai jenis tu&or ini" tentun'a dengan segala keteratasan pengeta%uan 'ang sa'a &iliki. Artikel ini juga seagai s%aring atas pen'akit 'ang diderita isteri sa'a. -e&oga er&an*aat agi 'ang &e&utu%kan. 1. Giant =ell Tu&or +G=T, sering diseut juga dengan istila% Giant =ell M'elo&a atau Osteo)lasto&a. Di 3ndonesia jenis tu&or ini diseut dengan Tu&or Tulang. /. G=T iasan'a dite&ukan pada tulang panjang" 'ang paling sering *e&ur distal" tiia proksi&al" dan radius distal. Giant )ell tu&or adala% sala% satu lesi pri&er tulang 'ang paling u&u& di *alang distal. 9. Tu&or ini adala% tu&or tulang 'ang paling u&u& pada orang de!asa &uda erusia /7(85 ta%un. 8. G=T lei% sering dite&ukan pada !anita di andingkan laki(laki.
7. G=T di Eropa dan A&erika &ene&pati 7; dari ju&la% keseluru%an tu&or tulang pri&er" di =%ina ter)atat erju&la% /5;. -edangkan di 3ndonesia tidak ada )atatan res&i &engenai ju&la% penderita tu&or ini. >. G=T seagian esar &erupakan jenis tu&or jinak" %an'a 7(15; saja 'ang &asuk kategori &alignant +tu&or ganas,. :. Pengoatan G=T dilakukan / ta%apan" 'aitu0 operasi pengangkatan tu&or dan dilanjutkan dengan pen'inaran" aik &enggunakan =oalt TJK atau LineF. durung rampung… Referensi:
%ttp0en.!ikipedia.org!ikiGiant)elltu&or)itenote(p&id1>1>//66(5 %ttp0!!!.onetu&or.orgtu&orspagespage15>.%t&l %ttp0e&edi)ine.&eds)ape.)o&arti)le1/779>8(o4er4ie!
Pendahuluan Keganasan tulang dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu tumor benigna dan maligna. Klasifkasi yang banyak digunakan untuk kedua jenis tumor ini adalah sebagai berikut : Tumor Tulang Benigna Kondrogenik : Osteokondroma, Kondroma Osteogenik : Osteoid osteoma, Osteobalstoma, Tumor sel Giant Tumor Tulang Maligna Kondrogenik : Kondrosarkoma Osteogenik : Osteosarkoma Fibrogenik : Fibrosarkoma Tidak jelas asalnya : Saroma !"ing Osteokondorma Patofsiologi/Etiologi. Tumor tulang yang paling umum ditemukan adalah osteokondroma. #eskipun a"itannya biasanya dimulai pada masa anak, tumor ini berkembang sampai maturitas skeletal dan mungkin tidak terdiagnosa sampai masa de"asa. Tumor ini mungkin tumbuh tunggal ataupun multiple dan dapat terjadi pada tulang manapun. Femur dan tibia adalah yang paling sering terkena. $ada tampilan makro, tumor mempunyai tudung kartilagenus dengan tunas tulang menembus dari tulang. Seiring perkembangan tudung, tumor menulang dan mungkin menjadi maligna. Kira%kira &'( osteokondroma berkembang menjadi sarkoma. Insidens/Prevalensi. Osteokondroma terjadi kira%klira )'( dari semua tumor benigna dan enderung terjadi pada pria. Kondroma
Patofsiologi/Prevalensi. Kondroma atau endokondroma, seara histologis sangat erat kaitannya dengan presentasi osteokondroma. Kondroma adalah lesi pada kartilago hialin matur yang terutama mengenai tangan dan kaki. *ga, sternum, spinal, dan tulang panjang juga mungkin terkena. Kondroma lambat berkembang dan sering mengakibatkan +raktur patologis setelah edera ringan. Insiden/Prevalensi. Kondroma ditemukan pada semua usia, terjadi pada pria dan "anita serta dapat mengnai semua tualng.
Osteoid Osteoma Patofsiologi/Etiologi. Osteosid osteoma dibedakan melalui tampilannya yang bergranular bersemu merah jambu, yang dihasilkan dari proli+erasi osteoblas. Tidak seperti tumor lainnya, lesi tunggalnya berdiameter kurang dari ',) ini & m-. Setiap tulang dapat terkena, tapi +emur dan tibia adalah yang paling sering. ila osteoid osteoma terjadi pada kolumna spinalis dan sakrum, manis+estasi klinis yang munul menyerupai sindrom diskus lumbalis. Klien mengeluhkan nyeri yang terputus%putus, mungkin disertai oleh peningkatan kadar prostaglandin yang diasosiasikan dengan tumor. Insidens/Prevalensi. Kira%kira &'( dari semua tumor benigna adalah osteoid osteoma. /esi terjadi pada anak dan de"asa muda dengan predominan pada pria. Osteoblastoma Patofsiologi/Etiologi. Sering disebut juga osteoid osteoma raksasa, osteoblastoma yang menyerang 0ertebra dan tulang panjang. Tumor ini lebih besar daripada osteoid osteoma dan terletak pada tulang berongga. Tumor ini ber"arna kemerahan, dan tampakan yang granular mem+asilitasi diagnosis. Insidens/Prevalensi. /esi yang terjadi kurang dari &( dan menyerang remaja pria serta de"asa muda pada kedua jenis kelamin. Tumor Sel Raksasa Patofsiologi/Prevalensi. 1sal tumor sel raksasa masih belum bisa ditentukan. /esi ini agresi+ dan dapat meluas. $ada pemeriksaan makro lesi tampak kelabu sampai oklat kemerahan dan mungkin melibatkan jaringan lunak sekiarnya. #eskipun diklasifkasikan sebagai tumor benigna, tumor ini dapat bermetastasis ke jaringan paru. Insiden/Prevalensi. Tidak seperti kembanyakan tumor benigna lainnya, tumor ini menyerang "anita yang berumur lebih dari 2' tahun dengan punak insiden pada klien usia '%an. Kira%kir &3( dari seluruh tumor benigna adalah tumor ini. Tumor Tulang Maligna Tumor tulang maligna dapat berupa tumor primer atau sekunder yang berasal dari jaringan lain dan bermetastasis ke tulang-. Tumor primer terjadi lebih sering pada usia &'%' tahun. Seperti juga kanker tulang lainnya, penyebab pasti tidak diketahui. /esi metastatik paling sering terjadi pada usia yang lebih lanjut dan terjadi pada kebanyakan kanker tulang. Tumor Primer
Osteosarkoma Patofsiologi/Etiologi. Osteosarkoma atau osteogenik sarkoma adalah tipe tumor maligna primer yang paling banyak ditemukan. /ebih dari 4'( terjadi pada +emur distal dan disusul oleh tibia proksimal dan humerus. Tulang pipih dan tulang panjang mempunyai insiden yang hampir sama pada usia lebih dari 24 tahun. Osteosarkoma adalah lesi yang relati+ besar, menyebabkan nyeri dan pembengkakan dalam durasi singkat. 1rea yang terkena biasanya hangat karena 0askularisasi pada area tersebut meningkat. agian pusat massa berupa sklerotik meningkatkan akti0itas osteoblastik5 bagian peri+ernya lembut, meluas melalui korteks tulang dengan tampakan seperti sinar matahari yang klasik, yang diasosiasikan dengn neoplasma. !kpansi ke dalam kanalis medularis juga umum terjadi. Osteosarkoma mungkin osteoblastik, kondroblastik, atau fbroblastik, tergantung asal jaringannya. 1papun sumbernya lesinya biasanya bermetastasi ke peri+er paru dalam 2 tahun setelah tindakan, dan biasanya berakhir dengan kematian. Insidens/Prevalensi. Osteosarkoma terjadi lebih sering pada pria dibandingkan "anita 2:&-, antara usai &'%' tahun. 6an pada usia yang lebih tua pada klien dengan penyakit $aget. Klien yang menerima radiasi untuk kanker jenis lain atau klien yang mempunyai lesi benigna juga mempunyai resiko yang tinggi. Sarkoma Ewing Patofsiologi/Etiologi. #eskipun sarkoma !"ing tidak seumum tumor tulang lainnya, tumor ini yang paling maligna. Seperti tumor lainnya, tumor ini juga menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Sebagi tambahan mani+estasi klinis5 demam derajat rendah tertentu, leukositosis, dan anemia5 membeikan karakter pada lesi ini. $el0is dan ektremitas ba"ah adaah yang paling sering diserang. Serangan pada pel0is memberikan tanda prognosa yang buruk. $ada tingkat selular tumor ini serupa dengan lim+oma tulang. $ada hasil 7ontgen karakteistiknya berbintik pola destrukti+ dan tampakan kulit ba"ang pada permukaan tulang membedakan neoplasma sarkoma !"ing. Seperti tumor maligna lainnya tumor ini juga tidak mempunyai tudung dan sering meluas ke jaringan lunak. Kematian terjadi karena metastasis ke paru atau tulang lainnya. Insidens/Prevalensi. 4( dari seluruh tumor tulang maligna adalah sarkoma !"ing. #eskipun tumor ini dapat dilihat pada klien berbagai usia, biasanya terjadi pada anak dan de"asa muda pada usia 2'%an. $ria mempunyai keenderungan yang lebih besar. Kondrosarkoma Patofsiologi/Etiologi. Kebalikan dari ostosrakoma, klien dengan kondrosarkoma mengalami nyeri tumpul dan pembengkakan dalam "aktu yang lama. Tumor umumnya menyerang pel0is dan +emur proksimal dekat diafsis. Timbul dari jaringan kartilago, lesi ini merusak tulang dan sering mengkalsifkasinya. Klien dengan kondrosarkoma mempunyai prognosis yang lebih baik dar pada sarkoma osteogenik. Insidens/Prevalensi. Kondrosarkoma terjadi pada usia paruh baya dan usia yang
lebih tua, dengan predominansi ringan pada pria dan terjadi kurang dari &'( dari seluruh tumor tulang maligna.
Fibrosarkoma Patofsiologi/Etiologi. #unul dari jaringa fbrosa, fbrosakoma dapat dibagi menjadi beberapa subtipe. Subtipe yang paling maligna adalah histiositoma fbrosa maligna #F8-. Kebanyakan presentasi klinisnya rendah dan insidious, tanpa mani+estasi spesifk. 9yeri lokal, dengan atau tanpa masa teraba, terjadi pada tulang panjang ekstremitas ba"ah. Seperti kanker tulang lainnya, lesi dapat bermetastasis ke paru. Insidens/Prevalensi. #eskipun #F8 menyerang pada semua usia, umumnya terjadi pada pria usia paruh baya. ntungnya lesi ini tidak umum. Penyaki Tulang Metastatik Tumor primer pada prostat, payudara, ginjal, tiroid dan paru disebut sebagai kanker ;penari tulang< karena bermetastasi ke tulang lebih sering daripada tumor lain. =ertebra, pel0is, +emur dan iga adalah lokasi yang umum diserang. Seara sederhana, tumor primer diba"a melalui aliran darah. 8ampir semua lesi metastastatik berasal dari epitel dan bera"al dari sumsusm tulang. Fraktur patologis yang terjadi dalam &'%&4( kasus, merupakan pertimbangan utama dalam penatalaksanaan. 1rea yang paling seing terserang adalah asetabulum dan +emur proksimal. Insidens/Prevalensi. $enyakit ini terutama menyerang orang yang berusia lebih dari )' tahun. $ada klien dengan "i"ayat kanker dan nyeri lokal, perlu diduga adanya metastasis. *nsiden metastasis tulang berentang dari 2'%>'( tergantung dari sumber laporan statistik. 6iduga insiden yang dilaporkan jauh diba"ah nilai yang sebenarnya. 1danya tumor di tulang menyebabkan reaksi tulang normal dengan respons osteolitik destruksi tulang- atau osteoblastik pembentukan tulang-. eberapa tumor tulang sering terjadi dan lainnya justru sangat jarang. eberapa tidak menimbulkan masalah besar, sedangkan yang lainnya segera menganam ji"a. $asien dengan tumor tulang daang dengan masalah yang berhubungan dengan tumor tulang yang sangat ber0ariasi. 6apat tanpa gejala atau dapat juga nyeri ringan dan kadang sampai konstan dan berat-, keaatan yang ber0ariasi, dan mungkin adanya pertumbuhan tulang yang jelas terlihat. Kehilangan berat badan, malaise, dan demam dapat terjadi. Tumor kadang baru terdiagnosis saat terjadi patah tulang patoogik. ila terjadi kompresi korda spinalis, dapat berkembang lambat atau epat. 6efsit neurologik misalnya nyeri progresi+, kelemahan, parasetesia, paraplegia, retensi urin- harus diidentifaksi a"al dan ditangani dengan laminektomi dekompresi untuk menegah edera korda spinalis permanen. 6itulis oleh *rman Somantri di Thursday, 6eember '), 2''3
7eation s: & komentar:
1nonymous said...
Pak &antri" tolong jangan ganggu aku dengan kea%agiaan kenangan antara aku dan di%a%. Tolong &en'ingkir dari peta politik Partai Di%a%. Atau ku suntik diri&u dengan sejuta kenangan gai ersa&a %ening. 6eember ), 2''3 &&:44 1#
Post a =o&&ent /ink ke posting ini
=reate a Link 9e"er $ost Older $ost 8ome Subsribe to: $ost ?omments 1tom-
Video Keperawatan
po"ered by
Si ?antik
2 Orang ewek Ter!inta
Tentang Saya
*rman Somantri andung, @est Aa0a, *ndonesia Ganteng, $inter, Si+atnya isa 6ionto he...he...he... umi di uah atu ari damel mah janten tukang nyanyi di npad =ie" my omplete profle
#y /o0ely 6aughter
"rsip Materi •
►
2'&' &-
o
►
')B&3 % ')B24 &
•
►
Aanuari % #aret 2'&'
2''C &o
►
'DB&) % 'DB2& &@anita erbusana #inim E enda ukan #anusia
•
▼
2''3 &'o
►
&2B'> % &2B&) &1suhan Kepera"atan $ada Tumor Tulang
o
▼
&&B' % &2B'> &
o
►
Tumor Tulang
&'B2D % &&B'2 &
o
►
'3B' % '3B&' &
o
►
►
o
►
►
►
6iagnosa Kepera"atan $ada Sistem $erna+asan
$engkajian Sistem 9a+as
')B'D % ')B& &-
►
1skep 6#
'&B'D % '&B& &
•
1suhan Kepera"atan $ada $asien dengan T? $aru
')B2> % '4B') 2-
o
enarkah $era"at *ndonesia Sekarang $ro+esional ...
'4B24 % 'DB'& &
o
$rotap $era"atan /uka
'DB'& % 'DB'3 &
o
6*1G9OS1 91961 2''4-
2''> &4-
Keadilan
o
►
&2B'C % &2B&D &
o
►
&'B&) % &'B2& &
o
►
►
►
►
S*#!T7* $O/1 &' : #!#1ST*K19 1//18 817S 161
K!A16*19 #!9?*T9I1 1/1# 71I1
#!9?17* #1SS1 I19G 8*/19G
►
T*$! 6*1G9OS1 K!$!71@1T19
6*1G9OS1 K!$!71@1T19
$1716*G#1 K!$!71@1T19
$!71@1T19 /K1
$!919G1919 9I!7*
'B') % 'B&& &
o
T!O7* !=O/S* 619 K!*#1919
'>B&4 % '>B22 3-
o
$rinsip%prinsip !tika $enelitian *lmiah
'>B22 % '>B2C &
o
Konsep 9yeri
'CB'C % 'CB&D &
o
6imensi @aktu #enurut 1l%urHan
The 7elationships et"een /eaderships Style and $e...
'2B&3 % '2B24 2
$erenanaan &-
$erenanaan Kepera"atan
"dakah Pesan############$$$ Ja hre+Ehttp:BB"""2.shoutmiL.omBirmantheaM =ie" shoutboLJBaM
•
@eb saya di @ord $ress
•
Koran $e !r
•
"ebna Aalmi Ganteng Oge
•
Komunitas obotoh Sa%1lam 6unya
Karya &lmiah
%uku Terbitan Karya Saya •
1skep Sistem 9a+as Terbitan Salemba #edika-
•
Konsep 6asar Kepera"atan Terbitan Stikes $ress 1skep Sistem $erna+asan