Skenario 1 Blok Reproduksi dan Tumbuh KembangDeskripsi lengkap
mbhhFull description
Full description
satuan acara penyuluhanFull description
Full description
Kesehatan Skenario KeputihanDeskripsi lengkap
tugas kuliah
Sop KeputihanFull description
Sop KeputihanFull description
Patomekanisme keputihan
Full description
keputihan leflet kesehatan
ffFull description
nknl
nknlDeskripsi lengkap
patogenesis
bagus
Full description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
BAB II ASUHAN KEPERAWATAN A. PENGKAJIAN 1. Usia Harus dipikirkan kaitannya dengan pengaruh estrogen. Bayi wanita atau wanita dewasa, fluor albus yang terjadi mungkin karena kadar estrogen yang tinggi dan merupakan fluor albus yang fisiologis. Wanita dalam usia reproduksi harus dipikirkan kemungkinan suatu penyakit hubungan seksual (PHS) dan penyakit infeksi lainnya. Pada wanita yang usianya lebih tua harus dipikirkan kemungkinan terjadinya keganasan terutama kanker serviks. 2. Metode kontrasepsi yang dipakai Pada penggunaan kontrasepsi hormonal dapat meningkatkan sekresi kelenjar serviks. Keadaan ini dapat diperberat dengan adanya infeksi jamur. Pemakaian IUD juga dapat menyebabkan infeksi atau iritasi pada serviks menjadi meningkat. 3. Kontak seksual Untuk mengantipasi fluor albus akibat PHS seperti Gonorea, Kondiloma Akuminata, Herpes Genitalis dan sebagainya. Hal yang perlu ditanyakan kontak seksual terakhir dan dengan siapa melakukan. 4. Perilaku Pasien yang tinggal di asrama atau bersama temannya kemungkinan tertular penyakit infeksi yang menyebabkan terjadinya fluor albus cukup besar. Contoh: kebiasan yang kurang baik tukar menukar alat mandi atau handuk. 5. Sifat fluor albus Hal yang harus ditanya adalah jumlah, bau, warna, dan konsistensinya, keruh/jernih, ada/tidaknya darah, frekuensinya dan sudah berapa lama kejadian tersebut berlangsung. Hal ini perlu ditanyakan secara detail karena dengan mengetahui halhal tersebut dapat diperkirakan kemungkinan etiologinya. 6. Hamil atau menstruasi Menanyakan kepada pasien kemungkinan hamil atau menstruasi, karena pada keadaan ini fluor albus yang terjadi adalah fisiologis. 7. Masa inkubasi Bila fluor albus timbulnya akut dapat diduga akibat infeksi atau pengaruh rangsangan fisik : a. Penyakit yang diderita b. Penggunaan obat antibiotik atau kortikosteroid.
Pemeriksaan Fisis dan Genital Pemeriksaan fisik secara umum harus dilakukan untuk mendeteksi adanya kemungkinan penyakit kronis, gagal ginjal, ISK, dan infeksi lainnya yang mungkin berkaitan dengan fluor albus. Pemeriksaan khusus yang juga harus dilakukan adalah pemeriksaan genetalia yaitu meliputi:
Inspeksi dan palpasi genitalia eksterna
Pemeriksaan spekulum untuk melihat vagina dan serviks
Pemeriksaan pelvis bimanual
Untuk menilai cairan dinding vagina, hindari kontaminasi dengan lender vagina. Dan dapat disesuaikan dari gambaran klinis sehingga dapat diketahui kemungkinan penyebabnya. B. DIAGNOSA KEPERAWATAN 1. Resiko infeksi berhubungan dengan invasi kuman sekunder terhadap pembedahan 2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap penyakit 3. Harga diri rendah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristiwa kehidupan 4. Kurang pengetahuan tentang diagnosa dan rencana pengobatan berhubungan dengan kurang terpapar informasi C. PERENCANAAN KEPERAWATAN 1.
Resiko
infeksi
berhubungan
dengan invasi kuman sekunder terhadap pembedahan Tujuan : Tidak terjadi infeksi. Kriteria hasil : a. Tidak ada tanda-tanda infeksi b. TTV normal c. Tidak ada peningkatan leukosit Intervensi : a. Kaji tanda-tanda infeksi dan monitor TTV Rasional : mengetahui keadaan umum pasien dan memantau ada tidaknya tanda-tanda infeksi b. Gunakan tehnik antiseptik dalam merawat pasien Rasional :teknik aseptik dapat meminimalisir terjadinya infeksi pada pasien c. Isolasikan dan instruksikan individu dan keluarga untuk mencuci tangan sebelum mendekati pasien Rasional : teknik isolasi dan cuci tangan dapat memutus mata rantai proses terjadinya infeksi d. Berikan penjelasan tentang perawatan organ reproduksi Rasional : agar pasien dapat menjaga kebersihan reproduksi secara mandiri e. Berikan terapi antibiotik sesuai program dokter Rasional : terapi antibiotik merupakan terapi farmakologi untuk mencegah terjadinya infeksi pada pasien
2. Ansietas berhubungan dengan kurang pengetahuan terhadap penyakit Tujuan : ansietas dapat berkurang atau hilang Kriteria hasil : a. Mengungkapkan perasaan ansietas b. Melaporkan bahwa ansietas sudah menurun c. Kelihatan rileks, dapat tidur / istirahat dengan benar Intervensi : a. Kaji faktor presipitasi dan predisposisi ansietas pasien Rasional : menentukan intervensi yang tepat bagi pasien b. Berikan kesempatan pada klien dan klien mengungkapkan persaannya Rasional : mengetahui apa yang sedang dirasakan pasien saat ini c. Dorong keberadaan atau partisipasi pasangan Rasional : memberikan
dukungan
emosional
dapat
mendorong
mengungkapkan masalah. d. Bantu pasien atau pasangan dalam mengidentifikasi mekanisme koping yang lazim dan perkembangan strategi koping baru jika dibutuhkan Rasional : membantu memfasilitasi adaptasi yang positif terhadap peran baru, mengurangi perasaan ansietas e. Memberikan informasi yang akurat tentang keadaan pasien saat ini Rasional : khayalan yang disebabkan informasi atau kesalalahpahaman dapat meningkatkan tingkat ansietas 3. Harga diri rendah berhubungan dengan merasa gagal dalam peristiwa kehidupan Tujuan : menemukan kembali rasa percaya diri Kriteria hasil : a. Mengungkapkan pemahaman mengenai factor individu yang mencetuskan situasi saat ini b. Mengekspresikan diri yang positif Intervensi : a. Kaji penyebab penurunan harga diri dan monitor TTV Rasional :mengetahuikeadaanumumpasiendanmengetahuifaktor penyebab penurunan harga diri b. Tetukan respon emosional pasien / pasangan terhadap kondisi pasien saat ini Rasional :
kedua anggota pasangan mungkin reaksi emosi negatif terhadap kondisi yang dialami pasien saat ini
c. Jelaskan tentang kondisi kesehatan reproduksi pasien saat ini Rasional :
penjelasan yang tepat akan membantu menambah pengetahuan pasien dan keluarga
d. Berikan motivasi pada pasien dan keluarga Rasional : motivasi yang tepat dapat menambah percaya diri pasien dan dapat membuat pasien mengikuti program terapi 4.
Kurang
pengetahuan
tentang
diagnosa dan rencana pengobatan berhubungan dengan kurang terpapar informasi Tujuan : pasien paham tentang penyakit keputihan dan rencana pengobatan Kriteria hasil: b. Pasien
mampu mengungkap kembali tentang penyakit keputihan dan
rencana pengobatan c. Pasien berpartisipasi dalam perawatan Intervensi : a. Kaji tingkat pengetahuan pasien Rasional : Menentukan kebu-tuhan pengetahuan yang diperlukan pasien b. Jelaskan kepada pasien tentang penyakit keputihan dan rencana pengobatan dengan bahasa yang sederhana Rasional : Bahasa sederhana memudahkan pasien dalam menginterpreasikan informasi yang diterima c. Diskusikan dengan pasien tentang hal-hal yang belum diketahui Rasional : Menggali hal-hal yang belum diketahui pasien d. Berikan reinforcement positif dari pertisipasi aktif paien Rasional : Meningkatkan rasa percaya diri dan partisipasi pasien.