BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang berkualitas. Pelayanan P elayanan kebidanan adalah adalah pelaya pelayanan nan yang yang diberi diberikan kan oleh oleh bidan bidan sesuai sesuai dengan dengan kewenan kewenangan gannya nya untuk untuk meningkatkan kesehatan ibu dan anak di keluarga maupun di masyarakat. Dalam rangka pemberian pelayanan kebidanan pada ibu dan anak di komunitas diperlukan bidan komunitas yaitu bidan yang bekerja melayani ibu dan anak di suatu wilayah tertentu. Komunitas berasal dari bahasa Latin yaitu “Communitas” yang berarti kesamaan, dan juga “ommunis” yang berarti sama, publik ataupun banyak. Dapat diterjemahkan sebagai kelompok orang yang berada di suatu lokasi! daerah! area tertentu "#eilani, $iken dkk, %&&' ( )*. #enurut +aunders ")'')* komunitas adalah tempat atau kumpulan orang atau sistem sosial. Pelaks Pelaksanaa anaan n pelayan pelayanan an kebidana kebidanan n komuni komunitas tas didasa didasarka rkan n pada pada empat empat konsep konsep utama dalam pelayanan kebidanan yaitu ( manusia, masyarakat! lingkungan, kesehatan dan dan pelay pelayana anan n kebid kebidan anan an yang yang menga mengau u pada pada konse konsep p paradi paradigm gmaa kebi kebida danan nan dan paradigma sehat sehingga diharapkan terapainya tara kesejahteraan hidup masyarakat "#eilani, $iken dkk, %&&'* $amun dalam kebidanan Komunitas terdapat juga issue kesehatan yang menajdi sebuah masalah kebidanan di Komunitas yang dijumpai dalam kebidan komunitas dan menjadi salah satu peran tugas dan tanggung jawab bidan dalam menangani masalah tsebut( tsebut( diantaranya diantaranya ( Kematian Kematian ibu dan bayi,,kehami bayi,,kehamilan lan remaja,-nsa remaja,-nsae e abortion,Bay abortion,Bayii Berat lahir endah"BBL*,Penyakit #enular +eksual"P#+* dan Perilaku sosial budaya yang berpengaruh pada pelayanan kebidanan di komunitas. B. umusan #asalah 1. /pa yang dimaksud dengan P#+0 2. Bagaimana iri1iri dari P#+0 3. 2aktor1aktor apasajakah yang mempengaruhi P#+0 4. /pa saja maam1maam P#+0 5. /pa yang harus dilakukan jika terkena P#+0 6. Bagaimana penegahan P#+0
1
7. Bagaimana peran bidan dalam menanggulangi P#+0
yang dimaks dimaksud ud dengan dengan perila perilaku ku soial soial budaya budaya yang yang berpeng berpengaru aruh h dalam dalam 8. /pa yang pelayanan kebidanan0 9. Bagaimana perilaku soial budaya yang berpengaruh pada ibu hamil,bersalin,
nias dan bayi baru lahir0 10. Bagaimana peran bidan dalam perilaku soial budaya yang berpengaruh pada ibu
hamil,bersalin,nias dan bayi baru lahir0 C. 3ujuan 1. -ntuk mengetahui pengertian dari P#+. 2. -ntuk mengetahui iri1iri dari P#+. 3. -ntuk mengetahui aktor1aktor yang mempengaruhi P#+. 4. -ntuk mengetahui maam1maam dari P#+. 5. -ntuk mengetahui hal yang harus dilakukan jika terkena P#+. 6. -ntuk mengetahui penegahan dari P#+. 7. -ntuk mengetahui peran bidan dalam menanggulangi P#+. 8. -ntuk mengetahui pengertian perilaku soial budaya yang berpengaruh dalam
pelayanan kebidanan. -ntuk k 9. -ntu
menge engeta tahu huii peri perila laku ku soi soial al buda budaya ya yang yang berp berpen enga garu ruh h pada pada ibu ibu
hamil,bersalin,nias dan bayi baru lahir. 10. -ntuk mengetahui peran bidan dalam perilaku soial budaya yang berpengaruh
pada ibu hamil,bersalin,nias dan bayi baru lahir.
BAB II PEMBAHASAN
2.1 PENYAKIT PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS) A. PENGERTIAN PENYAKIT PENYAKIT MENULAR SEKSUAL (PMS)
2
P#+ adalah singkatan dari Penyakit #enular +eksual, yang berarti suatu ineksi atau penyakit yang kebanyakan ditularkan melalui hubungan seksual "oral, anal atau lewat 4agina*. P#+ juga diartikan sebagai penyakit kelamin, atau ineksi yang ditularkan melalui hubungan seksual. 5arus diperhatikan bahwa P#+ menyerang sekitar alat kelamin tapi gejalanya dapat munul dan menyerang mata, mulut, saluran penernaan, hati, otak, dan organ tubuh lainnya. B. ANGKA-ANGKA KEJADIAN PMS 1. /ngka kesakitan siillis pada tahun )''6 adalah 7,8) per )&&.&&& penduduk. 2. 9onokokus pada tahun )''6 tahun )''6, angka kesakitannya )),) per )&&.&&& penduduk 3. /:D+ ( •
Laki1laki ( 67,6 ;
•
Perempuan ( <),'
4. Lain1lain ( <,= ; •
-sia %&1%' thn ( 7=,87 ;
•
-sia <&1<' thn ( %8,8) ;
•
-sia 7&17' thn ( ',<= ;
•
-sia > ) thn ( &,<< ;
•
-sia )17 thn ( &,<< ;
C. CIRI-CIRI PMS 1. Penularan penyakit tidak selalu harus melalui hubungan kelamin. 2. Penyakit dapat terjadi pada orang1orang yang belum pernah melakukan hubungan
kelamin 3. +ebagian penderita adalah akibat korban keadaan diluar kemampuan mereka,
dalam arti mereka sudah berusaha sepenuhnya untuk tidak mendapat penyakit, tetapi kenyataan masih juga terjangkit. D. EPIDEMIOLOGI PMS 1. Banyak kasus yang tidak dilaporkan, karena belum ada -- yang mengharuskan
melaporkan setiap kasus baru P#+ yang ditemukan. 2. Bila ada laporan, sistem pelaporan yang berlaku belum seragam. 3. 2asilitas diagnostik yang ada sekarang ini kurang sempurna sehingga seringkali
terjadi salah diagnosti dan penanganannya.
3
4. Banyak kasus yang asimtomatik "tanpa gejala yang khas* terutama penderita
wanita. 5. Pengontrolan terhadap P#+ ini belum berjalan baik. E. RANTAI PENULARAN PMS
?irus, bakteri, proto@oa, parasit dan jamur #anusia, bahan lain yang teremar kuman Penis, 4agina, lubang pantat, kulit yang terluka, darah, selaput lendir. Aang paling umum adalah hubungan seks "penis14agina, penis1lubang pantat, mulut1lubang pantat, mulut14agina, mulut1penis*. 5ubungan seks, pemakaian jarum suntik seara bersama1 sama dari orang yang terkena P#+ ke orang lainnya "obat suntik terlarang, transusi darah yang tidak steril, jarum tato dan lainnya*. rang yang berperilaku seks tidak aman. #akin banyak pasangan seks, makin tinggi kemungkinan terkena P#+ dari orang yang sudah tertular. F. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENINGKATNYA PMS 1. Perubahan demograik seara luar biasa 1
Peledakan jumlah penduduk
1
Pergerakan masyarakat yang bertambah, dengan berbagai alasan, misalnya( pekerjaan, liburan, pariwisata, rapat, kongres atau seminar
2. Kemajuan sosial ekonomi 3. Perubahan sikap dan tindakan akibat perubahan1perubahan demograi diatas,
terutama dalam bidang agraris dan moral. 4. Kelalaian beberapa negara dalam pemberian kesehatan dan pendidikan seks
khususnya 5. Perasaan aman pada penderita karena pemakaian obat antibiotik dan kontrasepsi 6. /kibat pemakaian obat antibiotik tanpa petunjukyang sebenarnya 7. 2asilitas kesehatan yang kurang memadai, terutama asilitas laboratorium dan
klinik pengobatan G. MACAM-MACAM PENYEBAB PMS
P#+ dapat disebabkan oleh beberapa organisme penyebab, diantaranya yaitu ( 1) :neksi bakteri •
$eisseria gonorroeae "gonore*
•
Chlamidia trahomatis "limogranuloma 4enerum*
•
3reponema pallidum "siillis, kondilo malatum*
•
-reaplasma urealytium "ineksi mikoplasma* 4
•
5aemophillus durei "hanroid*
•
Calymmatobaterium granulomatis "granuloma inguinale*
•
+pesies shigella
•
9ardanela 4aginalis "4aginitis*
2) :neksi 4irus •
?irusherper simpleks "5+?*
•
5epatitis /, B, C
•
+itomegalo4irus "ineksi C#?*
•
5uman papiloma4irus "kulit genital, kondiloma akuminata*
•
#oloskum kontangiosum
•
5uman immunodeiieny 4irus "5:?*
3) :neksi proto@oa •
3rihomonas 4aginalis
•
ntamoba histolya
•
9iardia lambia
4) Parasit •
Phthirus pubis "kutu kepiting*
•
+aroples sabies "tungau sabies*
H. MACAM-MACAM PMS
Penyakit menular seksual yang sering terjadi di lingkungan masyarakat, dintaranya yaitu ( 1. 9$5 a) Pengertian
9onore adalah penyakit seksual yang paling sering terjadi disebabkan oleh bakteri $eisseria 9onorrhoeae, kokus gram negati4e keil berbentuk ginjal yang tersusun berpasangan. b) 3anda dan gejala •
Pada Pria 9ejala terlihat dalam waktu %1)& hari setelah hubungan seksual dengan pasangan yang terineksi, gejala1gejala tersebut, antara lain 1
Disuria dan rabas uretra mukopurulen dalam jumlah besar.
1
-retritis
1
Keluar nanah di uretra
1
asa gatal, panas atau sakit di ujung meatus terutama sewaktu berkemih. 5
1
9onore aring akibat kontak seksual urogenital umumnya asimtomatik
tetapi
kadang1kadang
pasien
mengeluh
nyeri
tenggorokan 1
:neksi retum diperoleh melalui hubungan seksual anus pada homoseksual,
sering
asimtomatik
tetapi
mungkin
dijumpai
gambaran proktitis "rabas anus,nyeri perdarahan, tenesmus* •
Pada wanita +ebagian besar "&;* dengan gonore non ! omplikata tidak memperlihatkan
gejala,
namun
beberapa
mungkin
mengeluh
peningkatan rabas 4agina dan disuria, :neksi pada kelenjar pada uretra. c) Komplikasi •
•
Pada laki1laki dewasa ( 1
5idronekrosis
1
pididimis
1
/rthritis
1
endokarditis bakteri
1
meningitis
1
konjungti4itis
1
epididimorhitis
1
urethritis
1
prostatitis
Pada perempuan dewasa ( 1
penyakit radang panggul
1
bartholinitis
1
4ul4o4aginitis
1
pembengkakan dan nyeri pada labia
1
perihepatitis dan sindrom it@1hug1urtis
d) Dampak pada kehamilan dan bayi
9onore mempunyai dampak yang buruk terhadap kehamilan. :bu hamil yang menderita gonore dapat menularkan ineksi tersebut melalui plasenta. Dampak tersebut antara lain ( 1
/borsi spontan septi
1
Preterm 6
1
Premature
1
Korioamnionitis
1
:neksi post partum
Pada %=1=& ; kasus gonore ditularkan ke janin pada kelahiran jika ibu dibiarkan tidak diterapi, sehingga dapat menyebabkan eek negati4e terhadap janin ! bayi antara lain( 1
$eonatal gonooal arthritis
1
+eptiemia
1
#eningitis
1
?aginitis
1
/bses pada kulit kepala
1
talmiagonorea e) 3erapi ! pengobatan •
Pada dewasa 1
Pennisilline
1
CeriaEone " untuk gonore tanpa komplikasi pada ibu hamil* :# )%= mg atau oral eiEime "7&& mg*
1
+petinomyin dengan eritromiyn "untuk wanita yang alergi terhadap penisilin atau antibioti beta1laktam* % gram!)%jam.
1 •
Dipantau selama %717jam.
Pada $eonatus 1
CeriaEone %=1=&mg!kg :?!:#
1
3erapimata eritromisin pada saat kelahiran
1
Karioamnitis F ampisilin!setriaEone
2. KL/#:D:/ 3/C5#/3:+ a) Pengertian
Clamidia trahomatis merupakan penyakit menular seksual yang paling sering dijumpai pada orang dewasa dan remaja, paling sering dijumpai pada wanita yang akti seara seksual diantara usia )% dan )'tahun. b) 3anda dan gejala •
Pada pria
7
•
1
3imbul rabas uretra mukoid atau mukopurulen
1
Disuria
Pada wanita 1
+ebagian besar wanita dengan ineksi klamidia di ser4ik tidak memperlihatkan gejala tetapi sebagian keil mengeluh rabas 4agina dan dysuria
1
#ungkin tidak terdapat tanda1tanda spesiik, ser4ik mungkin tampak normal ! mungkin terjadi endoser4itis disertai pengeluaran mukopus dari os.
1
$yeri tekanan adneksa yang ringan
c) 2aktor resiko •
•
•
-sia muda 1
Pasangan seksual yang banyak
1
Penggunaan kontrasepsi oral
1
as "angka pra4alensi lebih tinggi pada /ro /merika*
1
Komplikasi
Pada pria 1
-retritis
1
pidedimitis
1
Proktitis
1
+indromreiter "konjungti4itis, dermatitis, uretritis dan arthritis*
Pada wanita 1
+er4isitis
1
-retritis
1
Penyakit peradangan pel4is
1
3erjadi perinerpatitis, timbul nyeri akut di hipokondrium kanan semakin terasa apabila pasien menarik napas dalam1dalam, mual, anoreksia dan demam ringan.
d) Penegakan diagnosis 1. Biakan pada sikloheksamid untuk sel #. Coy, akan tetapi ara ini
mahal,lambat dan penyediaan terbatas.
8
2. -ji deteksi antigen yang epat misalnya hlamidio@yme atau mirotrek telah popular karena dapat diperaya, tidakmahal dan epat. e) Dampak lamidia trahomatis pada kehamilan
:bu hamil yang terkenai neksi lamidia trahomatis mempunyai kemungkinan melahirkan anak dengan konjungti4itis dan pneumonitis. f)
3erapi
1. Pemberian eritromisin dapat pada kehamilan dan pada neonatus kalau terjadi pneumonia atau otitis media
2. Kontak seksual harus dilaak dan diterapi seara empirik. 3. 5P+ +:#PLK+ ! 9$:3/L:+ a) Pengertian
?irus herpes simpleks adalah anggota dari keluarga 4irus herpes D$/ dan ditularkan lewat kontak mukokutaneus yang intim. 5erpes simpleks adalah ineksi akut oleh 4irus herpes simplek " ?. 5erpes 5ominls* tipe : atau tipe :: yang ditandai dengan adanya 4esikel berkelompok di atas kulit yang eritematosa di daerah muka kutan. ?irus herpes genitalia adalah 4irus herpes simpleks tipe : dan :: b) 9ejala klinis
#asa inkubasi ( <18 hari 1. :neksi primer
Berlangsung kira1kira < minggu dan sering disertai gejala sistemik, misalnya ( 1
Demam
1
#alaise
1
/noreksia
1
Pembengkakan kelenjar getah bening regional
1
?esikel berkelompok diatas kulit yang sembab dan eritematosa, berisi airan jernih dan kemudian menjadi seropurulen F ulserasi dangkal
2. ase laten
9
1
3idak ditemukan gejala klinis tetapi ?5+ dapat ditemukan dalam keadaan tidak akti pada ganglion dorsalis.
1
Penularan dapat terjadi pada ase ini,akibat pelepasan 4irus terus berlangsung meskipun dalam jumlah sedikit.
3. :neksi rekuren
reakti4itas ?5+ pada ganglion dorsalis menapai kulit sehingga menimbulkan gejala klinis yang dapat dipau oleh ( 1) 3rauma isik
(
1
Demam
1
:neksi
1
Kurang tidur
1
5ubungan seks
2) 3rauma psikis 1
(
9angguan emosional
3) bat1obatan 1
Kortikoseteroid
1
:muno supresi
(
4) #enstruasi 5) #akan dan minuman yang merangsang c) 9ejala klinis herpes genitalis 1
?esikel tunggal atau multiple
1
?esikel peah spontan setelah %718% jam
1
-lkus merah
1
$yeri, tetapi sembuh sendiri
1
Lesi pada preputium, glans penis, bokong dan pada paha bagian dalam
1
Disuria
1
Demam
1
dema
1
Limadenopati bilateral
d) Dampak pada kehamilan 1. 5erpes genitalia primer
Pasien yang terkena herpes primer pada kehamilan menghadapi peningkatan resiko komplikasi obstetri dan neonatal, antara lain ( 10
•
/borsi spontan
•
:-9
•
Persalinankurang bulan
+edangkan kelainan yang timbul pada bayi dapat berupa ( •
nsealopati
•
Keratokonjungti4itis
•
5epatitis
•
Lesi pada kulit
e) Pemeriksaan penunjang
Perobaan 3@antk dengan pewarnaan 9remsa dari bahan 4esikel dapat ditemukan sel datia berinti banyak dan bahan inklusi intranuklear. f)
Diagnosa banding 1
:mpetigo 4esikobulasa
1
-lkusduru
1
-lkus mole
1
-lkus mikstum
g) Penatalaksanaan 1
#edikamentosa
1
Belum ada terapi radikal
1
Pada episode pertama, berikan ( 1. /siklo4ir %&& mg peroral = E!hr selama 8 hr atau 2. /siklo4ir = mg!kgBB. :? tiap jam selama8 hr atau 3. Preparat isoprinosin sebagai imunomudular atau 4. /siklo4ir parenteral atau preparat adenine orabinosid F
berat F komplikasi pada alat dalam. 4. +:2:LL:+ a) Pengertian
+iilis adalah suatu penyakit sistemik yang disebabkan oleh treponema pallidum. b) 3anda dan gejala •
+iilis primer "masa inkubasi )&hr1
Pada laki1laki ( 11
1
3imbul ulkus"Chanre* pada penis tapi tidak sakit, tepian timbul dan keras " seperti kaning*
1
#ungkin ada pembesaran kelenjar lime regional tapi tidak nyeri. -lkus primer ini akan sembuh spontan, meninggalkan parut seumur hidup.
•
Pada perempuan ( 1
3imbul ulkus "hanre* pada ser4iks
2. +iillis sekunder "71)&mgg* 1
3imbul kelainan kulit makulo1papuler F telapak tangan dan kaki
1
Pada
genetalia
F
plak
lebar
agak
meninggi
F
ondilomaakuminata 1
Limadenopati umum
1
/denopati, demam, aringitis, malase
3. +iilis tersier 1
+emua organ dapat terserang, terutama otak "neurosiilis F dinensia dan perubahan perilaku* dan jantung
1
:nter4al dari ineksi menjadi neurosiilis berkisar antara %&1<& tahun
1
3erjadi gumma "daerah nekrotis luas* di hati, tulang1tulang dan testes
c) Dampak pada kehamilan
:neksi ibu dapat menyebabkan penularan transplasental ke janin pada setiap gestasi. :bu dengan siilis primer dan sekunder akan lebih mungkin menularkan ineksi dengan maniestasi lebuih berat yang terjadi pada janin. d) Penegakan diagnose
Diagnosa serologi siilis umumnya ditegakkan dengan melakukan % tipe pemeriksaan yaitu ( •
Pemeriksaan antibody non treponema F ?DL atau P$ dilakukan dengan pemeriksaan dilusi serum serial, hal ini penting
12
karena terdapat lesi klinis yang berkaitan dengan peningkatan titer pada pemeriksaan nontreponema. •
Pemeriksaan anti bodi treponema F 23/1/B+, #5/13
e) 3erapi •
3erapi siilis pada kehamilan sama seperti terapi pada keadaan tidak hamil "terapi yang dipilih adalah penisilin 9*
•
Pada pasien dengan siilis primer, sekunder atau laten yang berlangsung > dari )% bulan menggunakan terapi dosis tunggal ben@atin penisilin ( %,7 juta unit yang dilakukan seara intramusular ":#*
•
Pasien dengan siilis laten yang lebih lama dari satu tahun diberi terapi mingguan ini selama < minggu.
5. K/$D:D+:+ ?/9:$/L a) Deinisi
Kandidosis 4aginal adalah penyakit jamur yang yang bersiatakut atau sub akut pada 4agina danatau 4ul4a dan disebabkan oleh kandida, biasanya oleh C. albians. b) 2aktor predisposisi 1. 2ator endogen, yaitu ( 1
Perubahan isiologik, seperti kehamilan, kegemukan, debilitas, endokrinopati dan penyakit kronik
1
-mur, misalnya orang tua dan bayi lebih mudah terkena
1
:munologik ! penyakit geneti
2. 2ator eksogen, antara lain ( 1
:klim, panas dan kelembaban menyebabkan perspirasi meningkat
1
Kebersihan kulit
1
Kontak dengan pasien
1
Latrogenik, misaldengan penggunaan antibioti jangka panjang
c) 3anda dan gejala •
3anda 1
adang
1
Disertai maserasi
1
Pseudomembran 13
1 •
2isura
9ejala 1
9atal
1
Biasa disertai keputihan
1
3idak berbau ! berbau asam
1
Gumlah biasa banyak
1
Berwarna putih keju, seperti kepala susu ! krim atau seperti susu peah
1
Pada dinding 4agina biasanya dijumpai gumpalan keju " ottage heeses* yang menenpel
d) Dampak pada kehamilan
:neksi pada bayi saat dilahirkan, seringkali terbatas pada bagian mulut dan daerah yang ditutupi popok. e) Pemeriksaan penunjang
Pada pemeriksaan mikroskopik seret 4agina dengan sediaan basah K5 )& ; dapat terlihat adanya bentuk ragi "yeast orm* ( blastospora dan pseudohia "seperti sosis panjang bersambung*. Dengan pewarnaan gram dapat ditemukan pseudohia yang bersiat gram positi dan blastospora. f)
Diagnosis Ditegakkan
berdasar
pada
maniestasi
klinis
dan
pemeriksaan
mikroskopik. g) Penatalaksanaan •
3opial, gunakan ( 1
#ikona@ol !klotrima@ol %&& mg intra 4aginal!hari selama < hari
1
Klotrima@ol =&&mg intra4aginal dosis tunggal
1
$istatin )&&.&&& :- intra4aginal ! hari selama )7hari
1
-ntuk 4ul4a dapat diberikrim klotrima@ol ) ; ! mikona@ol % ; selama 8 H )7 hari atau salep tiokona@ol 6,= ; sekali oles
1
-ntuk wanita hamil hanya dapat diberikan preparat a@ol topial selama 8 hari
•
+istemik
14
1
Dapat digunakan ketokona@ol denga dosis % E %&& mg selama = hari "untuk dewasa*
6. /:D+ a) Pengertian
/:D+ "/Iuired :mmune Deiieny +yndrome* adalah kumpulan gejala penyakit akibat menurunnya system kekebalan tubuh seara bertahap yang disebabkan oleh ineksi 5uman :mmunodeisieny ?irus "5:?* b) tiologi
Lymphadenopaty assoiated 4irus "L/?*, human 3 ell leukemia 4irus ::: "53L? :::*, human 3 ell lympho tropi 4irus. ?irus ini ditemukan pada monyet hijau di /rika sekitar 8& ;, tetapi tidak menimbulkan penyakit. c) 2aktor risiko penularan 5:? 1
#emiliki banyak pasangan seksual
1
#enyalahgunakan obat intra4ena
1
#emiliki pasangan seksual dari penyalahgunaan obat intra4ena
1
#emiliki pasangan seksual dari orang yang terineksi 5:?
1
#emiliki riwayat penyakit yang ditularkan lewat kontak seksual "terutama ulserati*
d) Patologi
#asuknya 5:? ke dalam tubuh manusia terutama melalui darah, semen dan seret 4agina serta transmisi dariibu ke anak.penularan 5:? melalui < ara yaitu ( 1
5ubungan seksual, baik seara 4aginal,oral, maupun anal denag seorang pengidap. Cara ini paling umum terjadi, meliputi &1'& ; totalkasus sedunia.
1
Kontak langsung dengan darah, produk darah atau jarum suntik. 3ransusi darah ! produk darah yang teremar mempunyai ator resiko sampai J '& ;. Ditemukan <1= ; total kasus sedunia.
1
3ransmisi seara 4ertial dari ibu hamil pengidap 5:? kepada bayinya melalui plasenta. esiko penularan %=17& ; dan terdapat > &,); total kasus sedunia.
15
e) Pemeriksaan penunjang
Diagnosis laboratorium dapat dilakukan dengan % ara yaitu ( •
Cara langsung :solasi 4irus dari sample. -mumnya menggunakan mikroskop eletron dan deteksi antigen 4irus. +alah satu ara deteksi antigen 4irus
adalah
dengan
Polymerase
Chain
eation
"PC*.
Penggunaan PC antara lain untuk ( 1
3es 5:? pada bayi karena @at anti dari ibu masih ada pada bayi sehingga menghambat pemeriksaan serologis
1
#enetapkan status ineksi pada indi4idu seronegati
1
3es pada kelompok resiko tinggi sebelum terjadi serokon4ersi
1
3es konirmasi untuk 5:?1% sebab sensitiitas L:+/ untuk 5:?1% rendah
•
Cara tidak langsung 1
L:+/
sensitiitasnya
tinggi
"',)1)&&
;*.
Biasanya
memberikan hasil positi %1< bulan sesudah ineksi. 5asil positi, harus dikonirmasikan dengan pemeriksaan estern Blot. 1
estern Blot, sensitiitasnya tinggi "'',61)&& ;*. Pemeriksaan ini ukup sulit, mahal dan membutuhkan waktu sekitar %7 jam. #utlak diperlukan untuk konirmasi hasil pemeriksaan L:+/ positi.
f)
1
:mmunoluoresent assay ":2/*
1
adioimmunopraeipitation assay ":P/*
Perawatan dan penanganan wanita yang terineksi 5:? sebelum dan selama persalinan 1
Persalinan di + setempat yang mengetahui pasien
1
Penentuan tataara persalinan yang diharapkan
1
+et partus untuk 5:? selalu tersedia
1
5indari tindakan inasi pada ibu dan janin jangan memasang elektroda kepada kepala dan jika mungkin jangan melakukan episiotomi atau persalinan per4aginam seara operati
1
Perawatan khusus saat memotong tali pusat dan pelahiran plasenta ( serologi pada daerah tali pusat dan menentukan adanya 4irus
1
Lakukan desinektan seara ermat 16
7. -LK-+ #L a) Pengertian
-lkus mole adalah penyakit ineksi pada kelamin yang akut, setempat, disebabkan oleh haemopilus durey. b) tiologi
Disebabkan oleh haemopilus durey c) Patoisiologi
#asa inkubasi berkisar diantara )1)7 hari, pada umumnya kurang dari 8 hari. Lesi kebanyakan multiple, biasanya di daerah genital. #ula1mula kelainan kulit berupa papul kemudian menjadi 4esiko1pustul pada tempat inokulasi, epat peah menjadi ulkus. d) 3anda dan gejala ( 1
-lkus yang multiple
1
$yeri pada tempat inokulasi
1
+ering disertai penanahan kelenjar getah bening regional -lkus pada wanita tidak senyeri laki1laki, berupa (
•
1
Disuria
1
$yeri pada waktu deekasi
1
Dispareunia
e) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan sediaan apus diambil dari permukaan tepi ulkus yang bergaung, dengan pewarnaan gram, -nna1Pappenheim, right atau 9iemsa ditemukan basil berkelompok atau berderet seperti rantai Biakan kuman dengan bahan diambil dari pus bubo atau lesi, kemudian ditanam pada perbenihan ! plat agar khusus, yaitu agar gonokok dan #uller 5inton. Dapat pula dilakukan tes imunoluoresensi, biopsy, tes kulit ito1 eenstieina, dan autoinokulasi. f)
Diagnosis 17
Berdasarkan pada riwayat pasien, pemeriksaan isik, serta pemeriksaan laboratorium untuk menentukan agen penyebabnya. 5arus juga dipikirkan kemungkinan ineksi ampuran. Pemeriksaan serologi dapat dilakukan, untuk menyingkirkan siillis. g) Penatalaksanaan 1. #edikamentosa
Pengobatan sistemik dapat diberikan salah satu obat di bawah ini ( 1
+iprooksasin =&& mg per oral dosis tunggal
1
loksasin 7&& mg per oral dosis tunggal
1
/@itromisin ) gram per oral dosis tunggal
1
ritromisin =&& mg per oral 7 kali sehari selama 8 hari
1
+etriakson %=& mg injeksi :# sebagai dosis tunggal
1
3rimetropim H sulametoksasol &17&& mg, %M% tablet peroral selama 8 hari "* kontra indikasi untuk wanita hamil, menyusui dan anak kurang dari )% tahun
2 $onmedikamentosa
#emberikan pendidikan pada pasien dengan menjelaskan hal1hal sebagai berikut ( 1
Bahaya P#+ dan komplikasinya
1
Pentingnya mematuhi pengobatan yang diberikan
1
Cara penularan P#+ dan perlunya pengobatan untuk pasangan seks tetapnya
1
5indari hubungan seksual sebelum sembuh dan memakai kondom jika tidak dapat menghindari lagi
1
Cara1ara menghindari ineksi P#+ di masa dating
8. K$D:L#/ /K-#:$/3/ a) Pengertian
Kondiloma akuminata adalah disebabkan oleh 4irus papiloma humanus "?P5* tipe tertentu, bertangkai dan permukaann ya berjonjot. b) Patoisiologi
18
?P5 masuk ke dalam tubuh melalui mikrolesi pada kulit sehingga kondiloma akuminatum sering timbul pada daerah yang mudah mengalami trauma pada saat berhubungan seksual. #asa inkubasi berlangsung antara )1 bulan "rata1rata %1< bulan*. 3erutama mengenai daerah yang lembab, misalnya daerah genetalia eksterna. Pada pria dapat mengenai perineum, sekitar anus, sulkus koronarius, glans penis. #uara uretra eksterna, korpus dan pangkal penis. Pada wanita di daerah 4ul4a dan sekitarnya, introitus 4agina, kadang1 kadang pada portio uteri. /danya luor albus dan kehamilan dapat memperepat pertumbuhan penyakit. c) Diagnosis banding
?eruka 4ulgaris, kondiloma latum dan karsinoma sel skuamosa. d) Penatalaksanaan
Dapat dilakukan dengan kemoterapi, bedah listrik, bedah beku, bedah salpel, laser C%, intereron. I.
YANG HARUS DILAKUKAN JIKA TERKENA PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Kalau terkena :#+ atau uriga terkena :#+ ( 1. Cepat ke dokter, :#+ harus diobati, tetapi jangan mengobati sendiri. Dokter saja
perlu melakukan tes untuk memastikan :#+ yang diderita pasiennya. bat :#+ juga berbeda1beda tergantung jenis :#+1nya. Cuma dokter yang tahu obat paling tepat untuk :#+ yang diderita. Pergilah ke dokter, klinik, puskesmas atau rumah sakit. ikuti saran dokter atau petugas kesehatan dan habiskan semua obatnya meski sakit dan gejalanya sudah hilang. /jak atau anjurkan semua pasangan seks yang /nda ketahui untuk juga berobat. 2. Gangan melakukan hubungan seks selama dalam pengobatan :#+. 3. Beberapa :#+ meskipun diobati, tidak bisa disembuhkan dan siatnya kumat1
kumatan. 5erpes misalnya, akan kumat pada waktu1waktu tertentu 4. 3es :#+ tidak selalu dilakukan keuali kalau perlu. Biasanya dokter memeriksa
berdasarkan tanda1tanda atau gejala1gejala yang kita rasakan. Gawablah semua pertanyaan dokter dengan jujur supaya ia dapat memberikan obat yang tepat J.
CARA PENCEGAHAN PENYAKIT MENULAR SEKSUAL 19
1. Penegahan Penularan lewat seks ( •
/bsen dari seks atau tidak berhubungan seks sama sekali sehingga tidak ada airan kelamin yang masuk kedalam tubuh. :ni sama dengan pantang seks atau puasa seks saat jauh dari pasangan.
•
Berlaku saling setia atau berhubungan hanya dengan seorang yang di pastikan hanya berhubungan seks dengan kita saja kalau sudah menikah atau kita tidak bisa berpantang seks.
•
Cegah ineksi degan menggunakan kondom sewaktu berhubungan seks. Bila kita dapat memastikan kesetiaan pasangan kita atau tidak tau apakan dia pernah menerima transusi darah, tato, suntikan, dengan jarum yang tidak steril. Guga bila kita tidak bisa setia kepada pasangan kita gunakan kondom untuk berhubungan seks baik lewat liang senggama, lewat mulut atau lubang dubur.
2. Penegahan Penularan Cara lainnya ( •
#enegah masuknya transusi darah tambahan yang belum diperiksa kebersihannya dari :#+ ke dalam tubuh kita.
•
Berhati1hati waktu menangani segala hal yang teremar oleh darah segar.
•
#enegah pemakaian alat1alat tembus kulit yang tidak sui hama atau tidak steril terhadap diri kita. #isalnya Garum suntik, alat tato, alat tindik dan sejenisnya yang bekas dipakai orang lain. Garum suntik yang abru biasanya masih dalam plastik dan dibuka dihadapan kita
K. PERAN BIDAN DALAM MENGATASI PMS
+ebagai seorang bidan dalam hal ini dapat mengambil perannya sebagai pelaksana yaitu ( 1. #emberikan penyuluhan kepada remaja atau orang dewasa tentang seks, sebelum
terjadi penularan P#+ melalui hubungan seksual, betapa bahayanya jika melakukan hubungan seks bebas seperti berganti1ganti pasangan seks, melakukan hubungan seks lewat dubur "anal*, oral seks. 2. Pada seseorang yang telah terkena P#+, bidan disini memberikan konseling
memberikan inormasi yang selengkap1lengkapnya tentang P#+, +eseorang yang terkena P#+ di anjurkan untuk tidak berhubungan seks untuk menghindari tertularnya kepada patner seksnya, Gika melakukan hubungan seks sebaiknya menggunakan kondom, P#+ yang masih dapat disembuhkan sebaiknya penderita di anjurkan untuk melakukan pengobatan yang rutin
20
2.2 PERILAKU DAN SOSIAL BUDAYA YANG BERPENGARUH PADA
PELAYANAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS A. PENGERTIAN
21
2akta di berbagai kalangan masyarakat di :ndonesia, masih banyak ibu1ibu yang menganggap kehamilan sebagai hal yang biasa, alamiah dan kodrati. #ereka merasa tidak perlu memeriksakan dirinya seara rutin ke bidan ataupun dokter. #asih banyaknya ibu1ibu
yang
kurang menyadari
pentingnya
pemeriksaan
kehamilan
ke bidan
menyebabkan tidak terdeteksinya aktor1aktor resiko tinggi yang mungkin dialami oleh mereka. esiko ini baru diketahui pada saat persalinan yang sering kali karena kasusnya sudah terlambat dapat membawa akibat atal yaitu kematian. Perilaku kesehatan merupakan salah satu ator perantara pada derajat kesehatan. Perilaku yang dimaksud adalah meliputi semua perilaku seseorang atau masyarakat yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat, angka kesakitan dan angka kematian. Perilaku sakit "ilness
behavior *
adalah ara seseorang bereaksi terhadap gejala penyakit
yang biasanya dipengaruhi oleh pengetahuan, asilitas, kesempatan, kebiasaan, keperayaan, norma, nilai, dan segala aturan " social
law*
dalam masyarakat atau yang
biasa disebut dengan budaya. Beberapa perilaku dan aspek soial budaya yang mempengaruhi pelayanan kebidanan di komunitas diantaranya ( 1. 5ealth Belie4e
3radisi1tradisi yang diberlakukan seara turun1temurun dalam pemberian makanan bayi. Contohnya di daerah $usa 3enggara Barat ada tradisi pemberian nasi papah atau di Gawa dengan tradisi nasi pisang. 2. Lie +tyle
9aya hidup yang berpengaruh terhadap kesehatan. Contohnya gaya hidup kawin erai di lombok atau gaya hidup perokok "yang juga termasuk bagian dari aspek sosial budaya*. 3. 5ealth +eeking Beha4ior
+alah satu bentuk perilaku sosial budaya yang memperayai apabila seseorang sakit tidak perlu pelayanan kesehatan, akan tetapi ukup dengan membeli obat di warung atau mendatangi dukun.
B. Perila! "a# S$%ial B!"a&a &a#' Bere#'ar! a"a Pela&a#a# Ke*i"a#a#
K$+!#i,a% a"a I*! Ha+il Ber%ali# Nia% "a# Ba&i Bar! Lair 1. 5amil a) Beberapa ontoh perilaku sosial budaya masyarakat yang berkaitan
dengan kehamilan, antara lain(
22
•
-paara1upaara yang dilakukan untuk mengupayakan keselamatan bagi janin dalam prosesnya menjadi bayi hingga saat kelahirannya adalah upaara mitoni, prootan dan brokohan.
•
#engidam, dikotomi panas dingin.
•
Larangan masuk hutan, karena wanita hamil menurut keperayaan baunya harum sehingga mahluk1mahluk halus dapat mengganggunya.
•
Pantangan keluar waktu maghrib dikhawatirkan kalau diganggu mahluk halus atau roh jahat.
•
Pantangan menjalin rambut karena bisa menyebabkan lilitan tali pusat.
•
3idak boleh duduk di depan pintu, dikhawatirkan akan susah melahirkan,dll.
b) Peran bidan di komunitas terhadap perilaku selama hamil, antara lain
yaitu( •
K: tentang menjaga kehamilan yaitu dengan /$C teratur, konsumsi makanan bergi@i, batasi akti4itas isik, tidak perlu pantang makan.
•
K: tentang segala sesuatu sudah diatur 3uhan Aang #aha sa, mitos yang tidak benar ditinggalkan.
•
Pendekatan kepada tokoh masyarakat untuk mengubah tradisi yang negati atau berpengaruh buruk terhadap kehamilan.
2. Persalinan
Pemilihan dukun beranak sebagai pendorong persalinan pada dasarnya disebabkan karena beberapa alasan antara lain dikenal seara dekat , biaya murah, mengerti dan dapat memabantu upaara adat yang berkaitan dengan kelahiran anak serta membawa ibu dan bayi sampai 7& hari. Disamping itu juga masih adanya keterbatasan jangkauan pelayanan kesehatan yang ada. alaupun sudah banyak dukun beranak yang dilatih namun praktek1praktek tradisional tertentu masih dilakukan. :nteraksi antara kondisi kesehatan ibu hamil dengan kemampuan penolong persalinan sangat menentukan persalinan yaitu kematian atau bertahan hidup. a) Berikut ini beberapa ontoh perilaku sosial buda ya selama persalinan yang
ada di masyarakat, antara lain ( •
Bayi laki1laki adalah penerus keluarga yang akan menjaga nama baik.
•
Bayi perempuan adalah pelanjut atau penghasil keturunan.
•
#emasukkan minyak ke dalam 4agina supaya persalinan lanar.
•
#elahirkan di tempat terpenil hanya dengan dukun.
•
#inum minyak kelapa memudahkan persalinan,dll. 23
b) Peran bidan di komunitas terhadap perilaku selama persalinan •
#emberikan pendidikan pada penolong persalinan mengenai tempat persalinan, proses persalinan, perawatan selama dan pasapersalinan.
•
#emberikan pendidikan mengenai konsep kebersihan baik dari segi tempat dan peralatan.
•
Bekerja sama dengan penolong persalinan "dukun* dan tenaga kesehatan setempat.
3. $ias dan Bayi Baru Lahir a) Perilaku soial budaya di masyarakat selama nias d an bayi baru lahir ( •
Pantang makan makanan yang amis ikan, telur, daging
•
3idak boleh makan terong karena bisa membuat bayi panas dingin
•
Pantang makan makanan yang pedas dan asin
•
3idak boleh keluar rumah sebelum 7& hari setelah melahirkan karena bisa sawan.
•
#inum jamu dapat melanarkan produksi /+:,dll.
b) Peran bidan di komunitas terhadap perilaku masa nias dan bayi baru lahir ( •
K: tentang perilaku positi dan negati4e
•
#emberikan penyuluhan tentang pantangan makanan selama masa nias dan menyusui sebenarnya kurang menguntungkan bagi ubu dan bayi.
•
#emberikan pendidikan tentang perawatan bayi baru lahir yang benar dan tepat meliputi pemotongan tali pusat, membersihkan!memandikan, menyusukan "kolostrum*, menjaga kehangatan. #emberikan penyuluhan tentang pemenuhan gi@i selama masa pasa bersalin, bayi dan balita.
24
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kebidanan komunitas adalah pelayanan kebidanan proesional yang ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok resiko tinggi, dengan upaya menapai derajat kesehatan yang optimal melalui penegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perenanaan, pelaksanaan, dan e4aluasi pelayanan kebidanan. #asalah dalam pemberian asuhan kebidanan dapat diatasi dengan adanya kerjasama antara tenaga kesehatan dan masyarakat di komunitas. B. +aran
+ebagai tenaga kesehatan hendaknya bidan dapat menerapkan asuhan kebidanan di komunitas dengan melibatkan peran serta masyarakat, tokoh masyarakat dan melibatkan klien sebagai mitra dalam setiap asuhan yang akan diberikan oleh bidan. 25
26