KRITERIA DAN ADAB MURID Untuk menjaga hubungan yang begitu penting antara seorang murid dengan guru mursyidnya, maka seorang murid yang sudah berbaiat thari!ah harus memi"iki kriteria#kriteria serta adab dan tatakrama seperti yang disebutkan di da"am Kitab a"#A$rad ath#Thari!ah asy#%yad&a"iyah A"iyah, yaitu sebagai berikut ' ()
*angan mempersa"ahkan mempersa"ahkan +uru) +uru) Artinya jika jika ada murid murid baiat baiat kepada +uru +uru kemudian kemudian murid itu tidak segera mendapat utuh, jangan seka"i#ka"i menyangka yang bukan#bukan dan menya"ahkan kepada +uru, akan tetapi te"iti dan sa"ahkan"ah sa"ahkan"ah dirinya dan nasunya sendiri) %ebab tidak adanya segera terutuh itu, kemungkinan mengandung hikmah yang besar yang tidak diketahui) Bisa juga sebab diri sang murid masih sangat kotor karena masih sangat besar taa"u!nya kepada aghyar -se"ain A""ah.)
/)
Murid tidak tidak bo"eh menyembunyi menyembunyikan kan sesuatu dan dan keadaan keadaan dirinya dirinya kepada kepada +uru, +uru, baik baik dhohir dhohir maupun maupun batin, jika ada masa"ah -da"am ha" i"mu, maisah #pekerjaan atau naakah dan kesusahan pribadi. supaya berkata sejujurnya sejujurnya di hadapan +uru) Karena dengan itu Insya A""ah +uru dapat memberi ja"an ke"uar bagi masa"ahnya) Murid jangan sampai me"akukan me"akukan perkara yang menyebabkan menyebabkan mam!ut atau mendapat mendapat murka dari dari A""ah sebab ada u"ama yang bersabda,1 Inna""aha yaghd"obu bi ghodobisy#syaikhi $a yardho "i ridhoohu1 -sesungguhnya A""ah murka dengan murkanya sang %yaikh dan A""ah pun akan ridho dengan ridhonya sang %yaikh.)
0)
2)
Murid agar agar meminta i&in kepada kepada %yaikh jika ingin ingin me"akukan me"akukan suatu perkara) Terutama da"am da"am ha" ha" perka$inan, pekerjaan dan tempat tingga" agar mendapat ridho dan doa restu dari sang %yaikh)
3)
Murid jangan jangan membuat membuat hati +urunya ru$et atau atau susah dan berburuk berburuk sangka sangka kepada kepada +uru sebab sebab semua tindakan +uru kepada murid itu pasti berdasarkan tujuan berbuat baik demi sang murid)
4)
Murid harus menetapi menetapi kepada +uru +uru ketika ketika berada berada di maje"is maje"is &ikir)Dan &ikir)Dan murid harus tanggap, tanggap, athu diri terhadap perintah dan "arangan +uru sehingga murid tidak per"u ter"a"u banyak bertanya atau meminta keterangan kepada +uru)
5)
Murid jangan menduakan menduakan +uru dengan seseorang di da"am da"am masa"ah masa"ah Mahabbah Mahabbah -ke6intaa -ke6intaan.) n.)
7)
Murid jangan jangan hanya hanya mujarodu" mujarodu" I8ti!od artinya hanya hanya mempunyai mempunyai keyakinan keyakinan yang yang baik kepada kepada +uru, namun murid berusaha mempermudah sega"a perintah dan "arangan +uru)
9)
Murid Murid jangan jangan sampai merubah merubah dan dan berubah berubah iti!od iti!od baiknya baiknya kepad kepada a +uru)
(:) Murid harus harus mempunyai rasa dan dan merasakan, bah$a dia se"a"u haus membutuhkan membutuhkan i"mu sang +uru, $a"aupun si murid menjadi "ebih a"im atau "ebih pandai) (() Murid harus se"a"u memadukan hati di ta$ajjuh#kan ta$ajjuh#kan kepada kepada A""ah, artinya se"a"u mengikuti perintah dan menjauhi "arangan A""ah %;T) (/) Murid jangan mudah meningga"kan meningga"kan +uru) %ebab %ayyidi %yaikh Muhammad Muhammad ;aa ra) Te"ah bersabda bersabda ,1 %iapapun murid yang meningga"kan +uru, apa"agi mendiamkan mendiamkan +uru maka murid tadi tidak bisa menerima bekas pengaruh -asrar., serta tidak bisa segera memperbaiki memperbaiki khotiru" !o"bi -gerakan hati.) (0) Murid agar memperbanyak memperbanyak syukur kepada kepada A""ah jika murid tadi bisa sering berkumpu" dengan +uru) +uru) (2) Murid jangan jangan sampai mempersu"it mempersu"it +uru pada pada $aktu tarbiyah -pendidikan atau pe"ajaran.) Artinya sang murid mendengarkan dan mentaati apa#apa yang disyaratkan +uru ketika ditarbiyah)
1"imaa1 1 -mengapa. tentang suatu perkara kepada +uru) %eperti, (3) Murid Murid jangan sampai mengataka mengatakan n 1"imaa mengapa +uru berkata seperti ini< Mengapa +uru bertindak seperti itu< dstnya) %ebab masyaikh thari!ah te"ah muakat bah$a murid yang mengu6apkan "aa" 1mengapa1 kepada +uru, itu termasuk murid yang tidak beruntung di da"am bab thari!ah) (4) Murid Murid tidak bo"eh bo"eh mempunyai mempunyai iti!od iti!od bah$a bah$a ia dapat menandin menandingi gi +urunya, +urunya, $a"aupun $a"aupun dia te"ah berhikmah kepada +uru seribu tahun "amanya dan menakahkan se"uruh hartanya) Barangsiapa yang
(
ter"intas da"am hatinya seperti yang disebutkan tadi maka murid tersebut bisa khuruj anit thorie! atau ke"uar dari thari!ah dan terhitung merusakkan janji atau baiat) (5) Murid jangan datang kepada +uru, ke6ua"i dia datang dengan memba$a siat tashdi! artinya mantap dan per6aya kepada +uru) ;a"au sehari dapat menghadap seri bu ka"i ia harus bisa mempunyai siat tashdi!) %ebab %ayyidi %yaikh A"i bin ;aa te"ah berkata, 1Tidak ada"agi murid yang menghadap +uru dengan hati yang tashdi! ke6ua"i murid tadi menjadi go"ongan ah"i dari +uru dan +uru tadi bisa juga menjadi $asi"ah terbukanya asrar sang murid disebabkan siat tashdi! yang dimi"iki o"eh sang murid)1 (7) Murid jika menghadap +uru harus mempunyai niat ihtida artinya meminta petunjuk kepada +uru, merasa dirinya sangat membutuhkan petunjuk +uru) (9) Murid jangan sampai mendahu"ui berbi6ara kepada +uru ke6ua"i darurat dan supaya sabar menunggu pertanyaan +uru dan ijin +uru untuk berbi6ara) /:) Murid harus menetapi tata krama adab kepada +uru jangan sampai seka"ipun memberanikan diri meminta kepada +uru agar dirinya menjadi orang yang keramat atau menjadi $a"i atau menjadi kha"iah dan jangan meminta +uru untuk memper"ihatkan karomahnya karena siapapun yang meminta kepada +urunya untuk memper"ihatkan karomahnya berarti murid tidak per6aya kepada sang +uru) /() Murid jangan sampai memberatkan pendapat aka"nya sendiri menga"ahkan pendapat dan perkataan +uru) //) Murid harus memi"iki iti!od bah$a +urunya merupakan ah"i kama" atau sempurna) /0) Murid harus mendengarkan dan me"aksanakan isyarat +uru dan harus sabar serta "apang dada jika +uru me"arangnya me"akukan suatu perkara) /2) Murid tidak bo"eh mene"iti tindakan +uru dan ah$a" -keadaan. +uru sebab mene"iti ah$a" +uru bisa menyebabkan mam!ut) /3) Murid harus musho"ahah kepada +uru) Artinya jika +uru marah kepadanya harus segera shu"uh -meminta maa. $a"au murid tidak mengerti kesa"ahannya) %ebab murid yang tidak segera minta maa atau meremehkan is"ah -damai. dengan +uru itu bisa menjadi khod&"an artinya rendah dan hina ma"ah bisa menjadi sebab merosotnya ma!am thari!ahnya) Dida"am kitab Tarbiyyatu" Muriddin $a tabyidis %a"ikin, menerangkan sebagai adabnya murid kepada guru Mursyidnya, yaitu' () /) 0) 2)
3) 4) 5) 7)
Mengagungkan +urunya dhohiran $a bathinan) -"ahir dan batin. Mengiti!odkan bah$a sega"a maksud serta upaya murid tidak akan berhasi", jika tidak sebab $asi"ah gurunya) Mengikuti, khidmat dan ridho dengan sega"a perintah +uru me"akukan dengan badan dan hartanya) jangan menentang terhadap perkara yang di"akukan gurunya $a"aupun pada dhohirnya itu haram, bahkan harus dita$i"kan) %esuai dengan kisah Nabiyu""ah Musa)as dengan Khidir)as yang diterangkan di da"am A"#=uran a"#Karim surat a"#Kah>) Memi"ih apa yang menjadi pi"ihan +uru) Baik berupa ibadah atau adatju&iyyah atau ku""iyah) *angan membuka rahasia +uru $a"aupun te"ah tersebar ke orang banyak) *angan mengiti!odkan terhadap kurangnya ma!om +uru) Menjauhi perkara yang diben6i o"eh +uru dan me"akukan perjara yang disenangi +uru)
Adab Murid Terhadap Dirinya %endiri, antara "ain ' () /) 0) 2)
%e"a"u merasa di"ihat o"eh A""ah Taa"a di da"am keadaan -tingkah "akunya. murid supaya dapat tersibukkan menja"ankan"aa" 1A??A@ A??A@1 $a"aupun da"am keadaan bekerja) Men6ari teman duduk yang baik, jangan duduk#duduk dengan orang yang buruk ke"akuannya) *angan ber"ebihan di da"am sandang pangan) *angan tamak mengharapkan sesuatu barang yang berada da"am tangan orang "ain)
/
3) 4) 5) 7)
*angan tidur da"am keadaan junub) %upaya me#"anggeng #kan -nggantung $udhu. $udhu) Mengurangi menyedikitkan tidur ter"ebih da"am $aktu sahur) *angan mujada"ah i"mu -berdebat masa"ah i"mu. sebab itu dapat menyebabkan ghoah -"upa. kepada A""ah dan membutakan hati menyebabkan hati menjadi ge"ap) 9) Mau duduk#duduk bersama ikh$an ketika hati sedang sempit dan membi6arakan adab thari!ah) (:) *angan terta$a terbahak#bahak) (() *angan -mujada"ah i"mu debat kusir.) (/) Takut siksa A""ah dan memohon ampunan#Nya) *angan merasa te"ah bagus ama"nya dan d&ikirnya)
Adab Murid Terhadap Temannya dan Crang Is"am %e"uruhnya, Antara "ain ' ()
Memu"ai mengu6apkan sa"am dan berbi6ara yang baik)
/)
Rendah hati kepada temannya) Dan me"ihat bah$a dirinya "ebih rendah dari temannya)
0)
%a"ing meno"ong dengan temannya da"am ama" kebaikan dan ta!$a serta 6inta kepada A""ah)
2)
Dapat menerima a"asan temannya -dapat memberi maa kepada temannya.)
3)
Mau mendamaikan teman#temannya yang sedang bertengkar)
4)
Menjenguk ketika temannya sakit dan ber#ta&iah ketika temannya meningga")
5)
Baik persangkaannya kepada temannya)
7)
Menepati janji kepada temannya)
TALQIN D&ikir yang diu6apkan diama"kan itu harus hasi" dari menirukan u6apan +uru ketika dibaiat) Karena dengan begitu berarti pengakuan bah$a da"am berd&ikir itu dia hanya mengikuti atau berjamaah, bukan rekayasa sendiri atau berdiri sendiri) Adapun aedah ta"!in d&ikir atau baiat d&ikir itu ada dua -/. ma6am yaitu aidah umum dan aidah khusus) Di sini yang per"u diterangkan ada"ah aidah yang umum) Ketahui"ah bah$a dengan menta"!inkan d&ikirberbaiat kepada seorang +uru mursyid berarti engkau masuk si"si"ahnya para muthaso$iin, yang artinya masuk da"am ka"angan para $a"i A""ah) *adi jika engkau baiat thari!ah berarti engkau turut me"akukan perkara yang dija"ankan para kekasih A""ah yang agung#agung) erumpamaan orang d&ikir yang te"ah dita"!indibaiat o"eh guru mursyid itu, seperti sebuah "ingkaran rantai yang sa"ing bergandengan hingga kepada induknyaF pokoknya yaitu Baginda Nabi Rasu"u""ah %A;) *adi seumpama induknya diseret atau digoyang maka gandengannya akan turut tertarik) %ebagaimana rantai jika di depan ditarik maka yang be"akang pun akan turut tertarik) Dan si"si"ah para $a"i sampai kepada Rasu"u""ah %A; itu bagaikan sebuah "ingkaran dari "ingkaran# "ingkaran anak rantai yang sa"ing berhubungan) Berbeda dengan d&ikir yang be"um berta"!inberbaiat kepada seorang guru mursyid, ibarat anak rantai yang terpisah) %eumpama yang didepan itu ditarik, maka yang "ain tidak akan ikut tertarik) Karena itu kita semua per"u bersyukur kepada A""ah %;T bagi yang te"ah diberi kesempatan berbaiat atau ghirah -semangat. dan kemauan untuk berbaiat kepada seorang guru mursyid) Begitu pu"a per"u bersyukur kepada A""ah %;T bagi kita yang te"ah diperkenankan o"ehnya mengena" dan mengetahui tentang thari!ah berikut dengan adab tata 6aranya) Tingga" ke$ajiban kita untuk beristi!omah menja"aninya serta senantiasa menjaga dan menja"ankan syariat dengan sungguh#sungguh) Dan hendaknya juga dapat isti!omah dida"am murabithah -merekatkan hubungan. dengan guru mursyid kita masing#masing)
0
Adab Murid Terhadap Guru Mursyidnya di dalam Kitab al-Adab Fii ad-Diin,Imam Abu Hamid Ghazali rhm. :
()
Mendahu"ui +urunya di da"am memberi sa"am)
/)
Tidak banyak berbi6ara di hadapannya)
0)
Berdiri untuk menghormatinya manaka"a +urunya berdiri)
2)
Tidak mengatakan atau mengungkapkan kepada +uru 1pernyataan si u"an -+uru atau %yaikh yang "ain. ber"a$anan dengan pernyataan Anda1)
3)
Tidak bertanya atau berbi6ara pada temannya yang berada da"am satu maje"is dengan +urunya)
4)
Tidak tersenyum ketika ia berbi6ara -serius.)
5)
Tidak menampakkan pendapat yang berbeda dengan +urunya)
7)
Tidak memegangi menarik bajunya)
9)
Tidak bertanya tentang sesuatu persoa"an di ja"anan, hingga +uru sampai ke rumah)
(:) Tidak banyak bertanya saat +uru sedang jenuh atau "e"ah) Di dalam Kitab Risalah Al a!dhiyyah, Imam Ghazali meneran"#an tata #rama murid : () /) 0) 2) 3)
4) 5)
Mendahu"ukan kesu6ian hati dari akh"ak yang rendah dan siat ter6e"a, karena i"mu ada"ah ibadah dan sho"atnya dari hati dan pendekatan batin -ta$ajjuh. kepada A""ah) Memperke6i" keterkaitan hati atau taa"u! kepada kesibukan dunia) Dikatakan)1 I"mu tidak akan memberimu sebagian sampai kamu memberikan kepadanya kese"uruhan1) Tidak menyombongkan i"munya dan tidak membangkang kepada +urunya) Tetapi tunduk dan patuh kepada nasihatnya seperti patuhnya pasien yang parah kepada dokter yang ah"i) enuntut i"mu yang masih pemu"a, hendaknya menghindari perbedaan pendapat u"ama, baik berkaitan dengan i"mu dunia maupun i"mu akhirat) %eorang murid hendaknya tidak meningga"kan satu i"mu dari i"mu#i"mu yang terpuji dan tidak meningga"kan se"uruhnya, ke6ua"i me"akukan kajian akan maksud dan tujuannya ter"ebih dahu"u) *ika ada $aktu ia dapat menda"aminya jika tidak maka mengambi" yang terpenting saja) Tidak mempe"ajari suatu i"mu seka"igus, tetapi hendaknya se6ara berka"a atau berjenjang dimu"ai dengan yang a$a" dan yang terpenting serta mengambi" yang terbaik dari semuanya) Tidak menda"ami suatu jenjang i"mu di atasnya sebe"um jenjang i"mu di ba$ahnya dikuasai karena pada hakikatnya i"mu#i"mu itu disusun se6ara runut)
2
7) Mengetahui aktor#aktor yang dengannya dapat mengetahui i"mu#i"mu yang terbaik) 9) Niat murid hendaknya untuk memperbaiki "ahir#bathin dan mendekatkan diri kepada A""ah %;T) (:) @endaknya mengetahui bah$a hubungan suatu i"mu pengetahuan dengan niat pemi"iknya -penyusun.) Di da"am Kitab At#Tasa$u >i a"#Is"am, A" Mursyid %ayyidi %yaikh Abdu" @a"im Mahmud asy#%yad&a"i ra) Ber$asiat bagi para murid ' ?angkah a$a" yang harus dija"ani dan diperhatikan o"eh para murid -orang yang berkehendak menuju A""ah %;T. thari!ah ini me"angkah di atas ja"an kejujuran hati yang benar agar mampu membangun berdasarkan prinsip yang shahih) ara %yaikh Tasa$u berkata,1 Mereka terha"ang untuk $ushu" -sampai kehadirat A""ah Taa"a. karena menyia#nyiakan ushu" -prinsip#prinsip akidah.) %ayyidi %yaikh Abu A"i Ad#Da!!a! rhm) Berkata,1A$a" ke$ajiban yang harus diperhatikan o"eh murid ada"ah me"uruskan akidah antara dirinya dengan A""ah Taa"a, bersih dari sega"a dugaan dan syirik, jauh dari kesesatan dan bidah, menuangkan berbagai bukti dan hujjah) %eorang murid menjadi 6e"a bi"a ia mengaitkan diri pada suatu ma&hab yang bukan ma&hab dari thari!ah ini) @a" ini karena hujjah da"am persoa"an mereka "ebih je"as daripada siapapun) Kaidah mereka "ebih kuat dibanding ma&hab manapun)1 Manusia adaka"anya terpukau pada ayat dan hadist, adaka"anya 6enderung pada penggunaan aka" dan pikiran) %ementara itu para %yaikh go"ongan tasa$u thari!ah me"ampaui semunya) Bagi manusia pada umumnya, sesuatu bisa saja tampak ghaib, namun pada ka"angan su> thari!ah ha" itu tampak je"as) Bagi kha"ayak, pengetahuan merupakan tumpuan, namun bagi ka"angan su> thari!ah, pengetahuan maujud dari A""ah#"ah Gang Maha @a!!) Karena mereka ada"ah ka"angan yang se"a"u bertemu dengan A""ah A&&a ;a *a""a -ah"u" $isho"# ah"i $ushu".) %ementara manusia pada umumnya berpihak pada pen6arian bukti -ah"u" istid"a".) %yarat Baiat Thari!ah ' () /) 0)
A!i" Ba"igh -umur "ebih dari (7 tahun. ;anita yang sudah menikah harus mendapat i&in dari suaminya %ebe"um baiat berpuasa sunah 0 hari ' %enin, %e"asa, Rabu atau %e"asa, Rabu, Kamis) $ebelum bai!at berniat :
() /) 0)
Niat $ushu" kepada A""ah dengan mahabbah kepada Rasu"u""ah %A; dengan 6ara ikut thari!ah %yad&a"iyah) Niat meningga"kan dosa besar dan mengurangi dosa ke6i") Niat Takd&im kepada para +uru, %ho"ihin dan Au"iya)
A%rad Thari&ah : () /) 0)
Diama"kan pada $aktu ba8da -sete"ah. sho"at %ubuh dan bada sho"at Maghrib) *ika ke"upaan tidak diama"kan maka $ajib di!odho -diganti.) Ketika mau mengama"kannya harus da"am kondisi ber$udhu atau su6i) Dan posisinya duduk seperti tahiyat a$a" atau akhir) Adab #eti#a berd'a #epada Allah selalu mem'h'n :
()
Minta diatur A""ah di da"am agama, dunia dan akhirat)
/)
Minta di6ukupkan o"eh A""ah di da"am agama, dunia dan akhirat)
0)
Minta dise"amatkan o"eh A""ah di da"am agama, dunia dan akhirat)
3
$ulu# Thari&ah $yadzaliyah : () /) 0)
Be"ajar atau mengajar, baik i"mu agama maupun i"mu umum) Diusahakan sha"at ardhu berjamaah) Memba6a A"#=uran setiap hari $a"au hanya satu ayat)
4
DZIKIR A. (en"ertian Dzi#ir Gang dimaksud d&ikir di da"am thari!ah ada"ah ba6aan HA""ah1 atau ba6aan H?a i"aaha i""a""ah1) D&ikir dengan ba6aan HA""ahF yang biasanya di"akukan dida"am hati, disebut dengan D&ikir %irri atau D&ikir Khoi atau D&ikir IsmuD&at, yang si"si"ahnya sampai kepada Rasu"u""ah %A; me"a"ui %ayyidina Abu Bakar Ash#%hiddi! RA) %edang d&ikir dengan ba6aan ?aa i"aaha i""a""ahF yang biasanya di"akukan se6ara "isan , disebut D&ikir jahri atau D&ikir Na> Itsbat, yang
si"si"ahnya sampai kepada Rasu"u""ah %A; me"a"ui %ayyidina A"i bin Abi Tho"ibkarrama""ahu $ajhah) Kedua jenis d&ikir dari kedua sahabat ini"ah yang menjadi sumber utama pengama"an thari!ah, yang terus menerus bersambung sampai sekarang, kepada kita semua) ). Tal&in Dzi#ir Di da"am thari!ah ada yang disebut Ta"!inud& D&ikr, yakni pendiktean ka"imat d&ikir ?a i"aaha i""a""ah dengan "isan -diu6apkan. dan atau pendiktean IsmudD&at "aadh A""ah se6ara bathiniyah dari seorang +uru Mursyid kepada muridnya) Da"am pe"aksanaan d&ikir thari!ah, seseorang harus mempunyai sanad -ikatan. yang muttasi" -bersambung. dari guru mursyidnya yang terus bersambung sampai kepada Rasu"u""ah %A;) enisbatan -pengakuan adanya hubungan. seorang murid dengan guru mursyidnya hanya bisa terjadi me"a"ui ta"!in dan ta"im-be"ajar. dari seorang guru yang te"ah mempero"eh i&in untuk memberikan ija&ah yang sah yang bersandar sampai kepada +uru Mursyid %hohibut
Thari!oh, yang terus bersambung sampai kepada Rasu"u""ah %A;) Karena d&ikir tidak akan memberikan a edah yang sempur na ke6ua"i me"a"ui ta"!in dan i&in dari seorang guru mursyid) Bahkan mayoritas u"ama thari!oh menjadikan ta"!in d&ikir ini sebagai sa"ah satu syarat da"am berthari!oh) Karena sirr-rahasia. da"am thari!oh sesungguhnya ada"ah keterikatan antara satu hati dengan hati yang "ainnya sampai kepada Rasu"u""ah %A;, yang bersambung sampai ke hadirat Gang Maha @a!!, A""ah A&&a $a ja""a) Dan seseorang yang te"ah mempero"eh ta"!in d&ikir yang juga "a&im disebut dengan baiat dari seorang guru mursyid, berarti dia te"ah masuk si"si"ahnya para kekasih A""ah yang agung) *adi jika seseorang berbaiat Thari!oh berarti dia te"ah berusaha untuk turut menja"ankan perkara yang te"ah dija"ankan o"eh mereka) erumpamaan orang yang berd&ikir yang te"ah dita"!indibaiat o"eh guru mursyid itu seperti "ingkaran rantai yang sa"ing bergandengan hingga induknya, yaitu Rasu"u""ah %A;) *adi ka"au induknya ditarik maka semua "ingkaran yang terangkai akan ikut tertarik kemanapun arah tarikannya itu) Dan si"si"ah para $a"i sampai kepada Rasu"u""ah %A; itu bagaikan sebuah rangkaian "ingkaran#"ingkaran anak rantai yang sa"ing berhubungan) Berbeda dengan orang yang berd&ikir yang be"um berta"!inberbaiat kepada seorang guru mursyid, ibarat anak rantai yang ter"epas dari rangkaiannya) %eumpama induk rantai itu ditarik, maka ia tidak akan ikut tertarik) Maka kita semua per"u bersyukur karena te"ah diberi ghirah -semangat. dan kemauan untuk berbaiat kepada seorang guru mursyid) Tingga" ke$ajiban kita untuk beristi!omah menja"aninya serta senantiasa menjaga dan menja"ankan syariat dengan sungguh#sungguh) Dan hendaknya juga dapat isti!omah dida"ammurabithah -merekatkan hubungan. dengan guru mursyid kita masing#masing) *. Dasar Tal&in Dzi#ir
5
Di da"am menta"!in d&ikir, seorang guru mursyid dapat me"akukannya kepada jamaah -banyak orang. atau kepada perorangan) @a" ini didasarkan pada ri$ayat Imam Ahmad dan Imam Thabrani yang menerangkan bah$a Rasu"u""ah %A; te"ah menta"!in para sahabatnya, baik se6ara berjamaah maupun perorangan) Adapun ta"!in Nabi %A; kepada para sahabatnya se6ara jamaah sebagaimana diri$ayatkan dari %yidad bin Aus RA' HKetika kami -para sahabat. berada di hadapan Nabi %A;, be"iau bertanya' HAdakah di antara ka"ian orang asing<1 -maksud be"iau ada"ah ah"i kitab., aku menja$ab' HTidak)1 Maka be"iau menyuruh untuk menutup pintu, "a"u berkata' HAngkat"ah tangan#tangan ka"ian dan u6apkan"ah ?a i"aaha i""a""ahJ1 Kemudian be"iau me"anjutkan' HA"hamdu"i""ah, Ga A""ah sesungguhnya Engkau mengutusku dengan ka"imat ini -?a i"aaha i"a""ah.,Engkau perintahkan aku dengannya dan Engkau janjikan aku surga karenanya) Dan sungguh Engkau tidak akan mengingkari janji)1 ?a"u be"iau berkata' HIngatJ Berbahagia"ah ka"ian, karena sesungguhnya A""ah te"ah mengampuni ka"ian)1 %edangkan ta"!in Be"iau kepada sahabatnya se6ara perorangan ada"ah sebagaimana diri$ayatkan o"eh Gusu A"#Kir$any dengan sanad yang sahih bah$a %ahabat A"i bin Abi Tha"ib karrama""ahu $ajhah pernah memohon kepada Nabi %A; ' HGa Rasu"u""ah, tunjukkan aku ja"an yang pa"ing dekat kepada A""ah, yang pa"ing mudah bagi para hambaNya dan yang pa"ing utama di sisiNyaJ1 Maka be"iau menja$ab' H%esuatu yang pa"ing utama yang aku u6apkan dan para nabi sebe"umku ada"ah ?a i""aaha i""a""aah) %eandainya tujuh "angit dan tujuh bumi berada diatas daun timbangan dan ?a i""aaha i""a""aah diatas daun timbangan satunya, maka akan "ebih berat"ah ia -?a i""aaha i""a""aah.,1 "a"u "anjut be"iau' H;ahai A"i, kiamat be"um akan terjadi se"ama di muka bumi masih ada orang yang mengu6apkan kata A""ah)1 Kemudian %ahabat A"i berkata' HGa Rasu"u""ah, bagaimana aku berd&ikir menyebut A""ah<,1 Be"iau pun menja$ab' Hejamkan kedua matamu dan dengarkan dariku tiga ka"i, "a"u tirukan tiga ka"i dan aku akan mendengarkannya)1 Kemudian Nabi %A; mengu6apkan ?a i"aaha i""a""ah tiga ka"i dengan memejamkan kedua mata dan mengeraskan suara be"iau, "a"u %ahabat A"i bergantian mengu6apkan ?a i""aaha i""a""aah seperti itu dan Nabi %A; mendengarkannya) Ini"ah dasar ta"!in d&ikir jahri -?a i""aaha i""a""aah.) Adapun ta"!in d&ikir !o"bi yakni dengan hati tanpa menggerakkan "isan dengan itsbat tanpa na>, dengan "aadh IsmudD&at -A""ah. yang diperintahkan Nabi %A; dengan sabdanya' H=u" A""ah tsumma d&arhum1 -Katakan HA""ah1 "a"u biarkan mereka., ada"ah dinisbatkan kepada Ash#%hiddi! A"#
Adhom -Abu Bakar Ash#%hiddi! RA. yang mengambi"nya se6ara batin dari A"#Mushthoa %A;) Ini"ah d&ikir yang bergaung mantap di hati Abu Bakar) Nabi %A; bersabda' HAbu Bakar mengunggu"i ka"ian bukan dikarenakan banyaknya puasa dan sha"at, tetapi karena sesuatu yang bergaung mantap di da"am hatinya)1 Ini"ah dasar ta"!in d&ikir sirri) %emua a"iran thari!ah ber6abang dari dua penisbatan ini, yakni nisbat kepada %ayyidina A"i karrama""ahu $ajhah untuk d&ikir jahri dan nisbat kepada %ayyidina Abu Bakar RA untuk d&ikir sirri) Maka kedua be"iau ini"ah sumber utama dan me"a"ui keduanya perto"ongan Ar#Rahman datang) Nabi %A; menta"!in ka"imah thoyyibah ini kepada para sahabat rad"ia""ahu anhum untuk membersihkan hati mereka 6"an mensu6ikan ji$a mereka, serta menghubungkan mereka ke hadiratI"ahiyah -A""ah. dan kebahagiaan yang su6i murni) Akan tetapi pembersihan dan pensu6ian dengan ka"imat thoyyibah ini atau Asma#asma A""ah "ainnya itu, tidak akan berhasi" ke6ua"i apabi"a si pe"aku d&ikir menerima ta"!in dari syaikhnyayang a"im, ami", kami", ahim terhadap makna A"#=uran dan syariah, mahir da"am hadits atau sunnah dan 6erdas da"am ha" a!idah dan i"mu ka"am, dimana syekh tersebut juga te"ah menerima ta"!in ka"imah thoyyibah tersebut dari syaikhnya yang terus bersambung dari syaikh agung yang satu dari syaikh agung "ainnya sampai kepada Rasu"u""ah %A;) D. Adab )erdzi#ir
7
Untuk me"aksanakan d&ikir di da"am thari!ah ada tata krama yang harus diperhatikan, yakni Adab Berd&ikir) %emua bentuk ibadah bi"a tidak menggunakan tata krama atau adab, maka akan sedikit seka"i aedahnya) Da"am kitab A"#Maakhir A"#A"iyah >" Ma#atsir Asy#%yad&a"iyah disebutkan pada asa" Adabudd&ikr, sebagaimana dituturkan o"eh Asy#%yekh Abdu" ;ahab %yarani)ra
bah$a adab berd&ikir itu banyak, tetapi dapat dike"ompokkan menjadi /: -dua pu"uh., yang terbagi menjadi tiga bagianF 3 -"ima. adab di"akukan sebe"um berd&ikir, (/ -dua be"as. adab di"akukan pada saat berd&ikir dan 0 -tiga. adab di"akukan sete"ah se"esai berd&ikir) Adapun + lima adab yan" harus diperhati#an sebelum berdzi#ir adalah () Taubat, yang hakekatnya ada"ah meningga"kan semua perkara yang tidak beraedah bagi dirinya baik yang berupa u6apan, perbuatan maupun keinginan) /) Mandi dan atau $ud"u) 0) Diam dan tenang) @a" ini di"akukan agar di da"am berd&ikir nanti dia dapat mempero"eh shid!, artinya hatinya dapat terpusat pada ba6aan A""ah yang kemudian dibarengi dengan "isannya yang mengu6apkan ?a i"aaha i""a""ah) 2) Menyaksikan dengan hatinya #ketika sedang me"aksanakan d&ikir terhadaphimmah syaikh atau guru mursyidnya) 3) Meyakini bah$a d&ikir thari!ah yang didapat dari syaikhnya ada"ah d&ikir yang didapat dari Rasu"u""ah %A;, karena syaikhnya ada"ah naib-pengganti$aki". dari be"iau)
%edangkan (/ -dua be"as. adab yang harus diperhatikan di saat me"akukan d&ikir ada"ahF () /) 0) 2) 3) 4)
Duduk di tempat yang su6i seperti duduknya di da"am sha"at) Me"etakkan kedua te"apak tangannya diatas kedua pahanya) Mengharumkan tempatnya untuk berd&ikir dengan bau $e$angian, demikian pu"a pakaian di badannya) Memakai pakaian yang ha"a" dan su6i) Memi"ih tempat yang ge"ap dan sepi jika memungkinkan) Memejamkan kedua mata, karena ha" itu akan dapat menutup ja"an indra dhohir, karena tertutupnya indra dhohir akan menjadi penyebab terbukanya indra hatibathin)
5) Membayangkan pribadi guru mursyidnya di antara kedua matanya) Dan ini menurut ara u"ama thari!ah merupakan adab yang sangat penting) -rabithah. 7) *ujur da"am berd&ikir) Artinya hendaknya seseorang yang berd&ikir itu dapat memi"iki perasaan yang sama, baik da"am keadaan sepi -sendiri. ataupun ramai -banyak orang.) Bukannya ka"au ramai banyak orang perasaannyaketika berd&ikir "ebih baik dan hebat, karena di"ihat banyak orang ketimbang ketika sepi) 9) Ikh"as, yaitu membersihkan ama" dari sega"a keter6ampuran) Dengan kejujuran serta keikh"asan, seorang yang berd&ikir akan sampai pada derajat Ash#%hiddi!iyah dengan syarat dia mau mengungkapkan sega"a yang terbersit dida"am hatinya #berupa kebaikan dan keburukan kepada syaikhnya) *ika dia tidak mau mengungkapkan ha" itu, berarti ia berkhianat dan akan terha"ang dari ath -keterbukaan batiniyah.) (:) Memi"ih shighot d&ikir ba6aan ?aa i"aaha i""a""ah, karena ba6aan ini memi"iki keistime$aan yang tidak didapati pada ba6aan#ba6aan d&ikir syari "ainnya) (() Menghadirkan makna d&ikir di da"am hatinya) (/) Mengosongkan hati dari sega"a apapun se"ain A""ah dengan ?a i"aaha i""a""ah, agar pengaruh kata 1i""a""ah1 terhujam di da"am hati dan menja"ar ke se"uruh anggota tubuh) Dan 0 -tiga. adab sete"ah berd&ikir ada"ahF
9
() Bersikap tenang ketika te"ah diam -dari d&ikirnya., khusyu dan menghadirkan hatinya untuk menunggu $aridudd&ikr) ara u"ama thari!ah berkata bah$a bisa jadi $aridudd&ikr datang dan sejenak memakmurkan hati itu pengaruhnya "ebih besar daripada apa yang dihasi"kan o"eh riyad"ah dan mujahadah tiga pu"uh tahun) /) Mengu"ang#u"ang pernaasannya berka"i#ka"i) Karena ha" ini #menurut para u"ama thari!ah# "ebih 6epat menyinarkan bashirah, menyingkapkan hijab#hijab dan memutus bisikan#bisikan ha$a nasu dan syetan) 0) Menahan minum air) Karena d&ikir dapat menimbu"kan hararah -rasa hangat. di hati orang yang me"akukannya, yang disebabkan o"eh syau! dan tahyij -rasa rindu dan gairah. kepada A"#Mad&kurA""ah yang merupakan tujuan utama dari d&ikir, sedang meminum air sete"ah berd&ikir akan memadamkan rasa tersebut) ara +uru Mursyid berkata' HCrang yang berd&ikir hendaknya memperhatikan tiga tatakrama ini, karena natijah -hasi". d&ikirnya hanya akan mun6u" dengan itu)1 ;a""ahu a"am) Keterangan' () @immah para syaikhguru mursyid ada"ah keinginan para be"iau agar semua muridnya bisa $ushu" kepada A""ah %;T) /) %ikap duduk pada $aktu me"akukan d&ikir ada perbedaan antara a"iran thari!ah satu dengan "ain#nya, bahkan antara satu mursyid dengan "ainnya da"am satu a"iran thari!ah) Ada yang menggunakan 6ara duduk seperti duduk dida"am sha"at -ta$arruk dan i tirasy., ada yang dengan ta$arruk diba"ik artinya kaki kanan yang dimasukkan diba$ah "utut kiri, ada yang dengan duduk murobba-bersi"a. dan ada yang dengan 6ara seperti saat dibaiat o"eh mursyidnya) C"eh karena itu maka sikap duduk dida"am berd&ikir bisa di"akukan sesuai dengan petunjuk guru mursyidnya masing#masing) 0) Membayangkan pribadi syaikhnya seakan berada di hadapannya pada saat me"akukan d&ikir, yang "a&im disebut Hrabithah1 atau Htasha$$ur1 bagi seorang murid thari!ah) @a" tersebut "ebih beraidah 6"an "ebih mengena daripada d&ikirnya itu) Karena syaikh ada"ah $ashi""ah perantara untuk $ushu" ke hadirat %ang Maha @a! a&&a $a ja""a bagi si murid, dan setiap ka"i bertambah $ajah kesesuaian bayangannya bersama syaikhnya maka bertambah pu"a anugerah#anugerah da"am bathiniyahnya, dan da"am $aktu dekat akan sampai"ah dia pada apa yang di6arinya -A""ah.) Dan "a&imnya bagi seorang murid untuk ana"ebur "ebih dahu"u da"am pribadi syaikhnya, kemudian sete"ah itu dia akan sampai pada ana"ebur pada A""ah taa"a) ;a""ahu a"am) 2) Gang dimaksud dengan $aridudd&rkr ada"ah ada"ah sega"a sesuatu yang datangmun6u" di da"am hati berupa makna#makna atau pengertian#pengertian sete"ah berd&ikir yang bukan dikarenakan o"eh usaha kerasnya si pe"aku d&ikir) Muhimmah, Tanda-tanda murid yan" beruntun" ada ti"a : ()
0)
inta kepada guru bi" itsar, artinya mementingkan kehendak guru menga"ahkan kepentingannya sendiri) /) Apa yang menjadi kehendak dan perintah guru yang baik diterimanya dengan hati yang "apang dan niat "aa ha$"a !u$$ata i""a bi""ahi" a"iyyi" ad&him) %esuai di da"am setiap perkara yang dikerjakannya dengan yang dimaksudkan o"eh gurunya)
(: