Pengukuran Kinerja Supply Chain Dosen : Moch Mizanul Achlaq
Pendahuluan
Salah satu aspek fundamental SCM adalah manajemen kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan Untuk itu diperlukan sistem pengukuran yang mampu mengevaluasi kinerja supply chain Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk: i). Melakukan monitoring dan pengendalian; ii). Mengkomunikasikan tujuan organisasi ke fungsi-fungsi pada supply chain; iii). Mengetahui di mana posisi suatu organisasi relatif terhadap pesaing maupun terhadap tujuan yang hendak dicapai, dan iv). Menentukan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing
Pendahuluan
Salah satu aspek fundamental SCM adalah manajemen kinerja dan perbaikan secara berkelanjutan Untuk itu diperlukan sistem pengukuran yang mampu mengevaluasi kinerja supply chain Sistem pengukuran kinerja diperlukan untuk: i). Melakukan monitoring dan pengendalian; ii). Mengkomunikasikan tujuan organisasi ke fungsi-fungsi pada supply chain; iii). Mengetahui di mana posisi suatu organisasi relatif terhadap pesaing maupun terhadap tujuan yang hendak dicapai, dan iv). Menentukan arah perbaikan untuk menciptakan keunggulan dalam bersaing
Struktur Sistem Pengukuran Kerja
Suatu sistem pengukuran kinerja memiliki beberapa tingkatan dengan cakupan yang berbeda-beda. Suatu sistem pengukuran kinerja mengandung: 1. Individual metrics 2. Metric sets 3. Overall performance measurement 'systems Individual metrics berada pada tingkat paling bawah dengan cakupan yang paling sempit. Metrik adalah suatu ukuran yang bisa diverifikasi, diwujudkan dalam bentuk kuantitatif maupun kualitatif, dan didefinisikan terhadap suatu titik acuan (reference point) tertentu.
Struktur Sistem Pengukuran Kerja
Beberapa hal yang harus dipenuhi agar suatu metrik bisa efektif:
a. Harus diwujudkan dalam bentuk yang masuk akal dan dimengerti dengan baik oleh mereka yang menggunakan. b. Harus value-based. Artinya, suatu metrik harus dikaitkan dengan bagaimana organisasi menciptakan value ke pelanggan atau memenuhi kepentingan stakeholders yang lain.
c. Metrik harus bisa menangkap karakteristik atau hasil (outcome) d. Metrik sedapat mungkin tidak menciptakan konflik antar fungsi pada suatu organisasi. Metrik yang diciptakan untuk kepentingan satu fungsi sering kali menciptakan tindakan yang kontra-produktif terhadap pencapaian tujuan organisasi secara keseluruhan. e. Metrik harus bisa melakukan distilasi terhadap data yang banyak tanpa kehilangan informasi yang terkandung di dalamnya.
Struktur Sistem Pengukuran Kerja
Jumlah metrik pada sebuah sistem pengukuran kinerja bisa cukup banyak. Tiap metrik harus didefinisikan dengan jelas. Tiap metrik harus punya nama yang jelas, tujuan, target, ruang lingkup, satuan, cara pengukuran, frekuensi pengukuran, sumber data, penanggung jawab, serta atribut lain yang terkait.
Struktur Sistem Pengukuran Kerja
Suatu sistem pengukuran kinerja biasanya memiliki beberapa tingkatan dengan cakupan yang berbeda-beda. Menurut Melnyk et al. (2004) suatu sistem pengukuran kinerja biasanya mengandung: 1. Individual metrics 2. Metric sets
3. Overall performance measurement 'systems
Struktur Sistem Pengukuran Kerja
Metrik bisa diklasifikasikan berdasarkan fokus dan waktu (tense).
Metrik bisa berfokus pada kinerja finansial maupun operasional.
Metrik operasional mengukur kinerja dalam satuan waktu, output, dan sebagainya. Banyak proses-proses dalam supply chain lebih baik dimonitor dalam satuan non-finansial. Misalnya, lead-time dan waktu setup diukur dalam satuan waktu, tingkat persediaan diukur dalam unit, dan kualitas sebuah proses diukur dalam persentase output yang di luar batas spesifikasi.
Dari segi waktu (tense), metrik bisa digunakan untuk mengukur kinerja masa lalu (yang sudah terjadi) atau memprediksi kinerja masa mendatang (predictive metrics).
Struktur Sistem Pengukuran Kerja
Metrik finansial (seperti return on investment, net profit per employee, dan sebagainya) mengukur kinerja masa lalu. Predictive metrics biasanya digunakan untuk keperluan preventif dan perbaikan. Misalnya, untuk memprediksi berapa waktu yang diperlukan untuk memenuhi pesanan pelanggan, perusahaan perlu mengidentifikasikan aktivitas-aktivitas yang terjadi untuk memenuhi pesanan pelanggan serta perkiraan waktu dari masing-masing aktivitas tersebut. Seandainya waktu yang dibutuhkan diperkirakan terlalu lama, perusahaan bisa mengidentifikasikan di bagian mana percepatan perlu dilakukan untuk mengurangi waktu pemenuhan pesanan tersebut. Gambar dibawah adalah tipologi metrik menurut dua atribut di atas (focus dan tense).