D E L L O R Y T P N O O C C N U
Persero PT BRANTAS ABIPRAYA
1.
No. Dokumen
:
3 – 000 000 – 57 57 – 02/04 02/04
Halaman
:
– 8 2 – 8
TUJUAN Prosedur ini digunakan untuk petunjuk atau pedoman dalam mengimplementasikan Sistem Manajemen Lingkungan Lingkungan berbasis berbasis ISO 14001.
D E L L O R Y T P N O O C C N U 2.
RUANG LI LINGKUP Petunjuk Kerja ini berlaku berlaku di seluruh Unit Kerja & Unit Usaha Usaha Perusahaan.
3.
ACUAN 3.1. 3.1. ISO ISO 14001 14001,, Klaus Klausul ul 4.3 4.3 Pere Perenc ncan anaa aan. n. 3.2. 3.2. Pera Peratu tura ran n Ment Menter erii Ling Lingku kung ngan an Hidu Hidup p No. No. 05 Tahu Tahun n 2012 2012,, tent tentan ang g Jeni Jeniss Ren Renca cana na Usah Usahaa dan/atau Kegiatan Yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. 3.3. 3.3. Unda ndang-U ng-Und ndaang No. No. 23 Tah Tahun 1997, 997, Penge ngelola lolaaan Ling ingkung kungaan Hid Hidup dan dan Penjelasannya.
4.
DEFINISI 4.1. IADL Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan Lingkungan 4.2. Aspek Suatu aktifitas, produk atau jasa dari organisasi yang dapat berinteraksi dengan lingkungan. 4.3. Dampak Setiap perubahan pada lingkungan, apakah merugikan atau menguntungkan, seluruhnya atau sebagian yang dihasilkan dari kegiatan, produk atau jasa dari organisasi 4.4. Normal Situasi Situasi atau kondisi kondisi opera operasion sional al yang yang sesuai sesuai dengan dengan harapan harapan atau atau rencana rencana atau spesifika spesifikasi si dan persyarata persyaratan n teknis teknis peralatan peralatan atau atau prosed prosedur ur 4.5. Abnormal Situasi Situasi atau kondisi kondisi operasio operasional nal yang yang terjadi terjadi di di luar luar kebiasaa kebiasaan n rutin rutin dan tidak sesuai sesuai dengan persyaratan teknis. 4.6. Emergency atau Darurat Situasi atau kondisi operasional operasional abnormal yang yang tidak terkendali atau kegagalan kegagalan operasi operasi dari suatu suatu peralatan peralatan dan mesin mesin 4.7. 4.7. Baha Bahan n Berb Berbah ahay ayaa dan dan Bera Beracu cun n (B3) (B3) Bahan yang karena sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusak lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
Persero PT BRANTAS ABIPRAYA 4.8.
No. Dokumen
:
3 – 000 – 57 – 02/04
Halaman
:
3 – 8
Limbah B3 Sisa suatu usaha dan atau kegiatan yang mengandung bahan berbahaya dan atau beracun yang karena atau sifat dan atau konsentrasinya dan atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau merusakkan lingkungan hidup, dan atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lain.
D E L L O R Y T P N O O C C N U 5.
KETENTUAN UMUM Tujuan memahami aspek lingkungan yang penting di area kerja adalah untuk menetapkan langkah pengelolaan dampak lingkungan dan menetapkan metode agar dampak penting tersebut dapat dikendalikan dan dimonitor dengan baik. Proses penerapan manajemen lingkungan dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: 5.1. Menetapkan kebijakan lingkungan berupa pernyataan tertulis yang meliputi komitmen unttuk menghindari polusi, perbaikan berkelanjutan, dan pemenuhan peraturan dan perundangan yang berkaitan dengan lingkungan. 5.2. Perencanaan Lingkungan Pengembangan Program Manajemen Lingkungan
Mengiden tifikasi aktivitas pelayanan dan Produk
Mengidenti fikasi aspek dan dampak lingkungan
Menetapkan siknifikasi aspek lingkungan
Menetap kan tujuan & sasaran
Menetapkan peraturan, perundangan & Persyaratan Lainlain
Gambar 1: Perencanaan Lingkungan
5.2.1. Aspek Lingkungan Melakukan identifikasi aktivitas pelayanan/produk yang mempunyai pengaruh terhadap lingkungan. Lakukan identifikasi berdasarkan project work item di dalam BQ, fasilitas umum (MCK), aktivitas perkantoran, aktivitas perbengkelan (fabrikasi), dan lain-lain.
Persero PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen
:
3 – 000 – 57 – 02/04
Halaman
:
4 – 8
Misalnya: pekerjaan galian tanah, mempunyai dampak terhadap “buangan tanah”, apabila tidak dilakukan secara benar menyebabkan: a. lahan buangan menjadi tidak produktif b. badan jalan yang dipakai untuk transport rusak, licin akibat lumpur, atau bahkan banyak infrastruktur jalan tidak berfungsi, misalnya: bangunan crossdrain atau jembatan rusak. Dampak Lingkungan Akibat dari aktivitas pelayanan/produk dari organisasi dapat menghasilkan perubahan lingkungan atau fungsi infrastruktur yang merugikan (lihat contoh butir 5.2.1). Menetapkan siknifikasi aspek lingkungan Berdasarkan aktivitas pelayanan/produk ditetapkan aspek lingkungan yang siknifikan dengan kuantitas besar dan berdampak mencemari lingkungan. Cara pengukuran seperti pada lampiran 9.2. Menetapkan persyaratan penanganan (tercantum dalam kontrak), peraturan dan perundangan (nasional atau jika dipersyaratkan regional). Tujuan dan Sasaran: berdasarkan siknifikasi aspek lingkungan dan peraturan perundangan dapat ditetapkan tujuan dan sasaran.
D E L L O R Y T P N O O C C N U 5.2.2.
5.2.3.
5.2.4.
5.2.5.
Tujuan
Sasaran
1. Menurunkan status dampak lingkungan suatu kegiatan, dari status major menjadi medium atau bahkan minor
1. Memberikan pelatihan kepada seluruh karyawan dan sosialisasi kepada pekerja tentang aspek K3L 2. Menetapkan metode konstruksi/ pelaksanaan yang sudah mempertimbangkan aspek K3L dan kualitas sesuai persyaratan 3. Memastikan pelaksanaan sistem manajemen lingkungan dengan action plan dan monitoring berkelanjutan 1. Identifikasi pasal-pasal peraturan perundangan lingkungan yang terkait dengan aktivitas pekerjaan 2. Up-dating masa berlaku peraturan/ perundangan/regulasi yang terkait dengan lingkungan 3. Audit Internal aspek dan dampak lingkungan terhadap aktivitas pekerjaan
2. Memenuhi peraturan/ perundangan/ regulasi yang berlaku atau yang dipersyaratkan
5.2.6. Pengembangan Program Manajemen Lingkungan Pengembangan ini dilakukan berdasarkan hasil implementasi proyek/depo, apabila terdapat ketidaksesuaian sistem maka perlu dilakukan review
Persero PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen
:
3 – 000 – 57 – 02/04
Halaman
:
5 – 8
improvement sistem. Sistem ini merupakan integrasi dari tiga aspek meliputi Lingkungan, K3 dan Kualitas. 5.3. Implementasi dan Operasional 5.3.1. Struktur dan Tanggungjawab Tanggungjawab yang menangani permasalahan lingkungan harus secara jelas didelegasikan di dalam struktur organisasi dan job description. Tanggungjawab puncak di setiap unit kerja adalah kepala unit kerja yang bersangkutan. 5.3.2. Pelatihan, Kesadaran & Kompetensi Memerlukan proses untuk menjamin bahwa semua karyawan yang bekerja memiliki kemampuan memahami penyebab dari dampak lingkungan. Dilakukan melalui pelatihan dan pengalaman.
D E L L O R Y T P N O O C C N U Tanggungjawab Organisasi
Kemampuan dan Komunikasi
Pengendalian
Pengendalian Dokumen
Pelatihan, Kesadaran & Kompetensi
Struktur &Tanggungjawab
Pengendalian Operasional
Komunikasi
Tanggap darurat & Respon
Gambar 2: Implementasi dan Operasional
5.3.3. Komunikasi Komunikasi dilakukan terhadap stakeholder internal organisasi, internal proyek, maupun kepada instansi yang terlibat di dalam proses pelayanan/produk. Misalnya: untuk pembebasan lahan harus berhubungan dengan kehutanan, lurah, camat, warga desa, dst. Mekanisme komunikasi secara detail dapat di baca pada Petunjuk Kerja Konsultasi dan Komunikasi, no. 3-000-57-02. 5.3.4. Pengendalian dokumen Pengendalian dokumen dapat secara detail dapat dibaca pada Prosedur Pengendalian Dokumen no. 2-000-70-02. 5.3.5. Pengendalian Operasional Pada saat proses produk, aspek-aspek yang terkait dengan lingkungan harus dikendalikan sesuai rencana. Apabila terjadi perbedaan atau kurang efektif maka perlu dilakukan review terhadap respon/pencegahan yang dilakukan.
Persero PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen
:
3 – 000 – 57 – 02/04
Halaman
:
6 – 8
5.3.6. Tanggap darurat dan respons Tanggap darurat dan respons akibat pencemaran lingkungan dan K3 dapat dibaca pada Petunjuk Kerja Penanganan Tanggap Darurat, no. 3-105-57-01. 5.4. Pengecekan dan Corrective Action
D E L L O R Y T P N O O C C N U Pemantauan & Peengukuran
Ketidaksesuaian, tindakan corrective dan preventif
Records
Audit Internal EMS berkala
Gambar 3: Pengecekan dan Corrective Action
5.5. Tinjauan Manajemen (TM)
Melakukan penilaian terhadap: • Kesesuaian,
Materi TM meliputi : •
Temuan Audit
•
Progress report pencapaian sasaran Perubahan fasilitas yang digunakan (jika ada) Perubahan aktivitas dan pelayanan Perubahan teknologi yang diterapkan (jika ada) Memperhatikan pada pihak-pihak yang terkait Informasi lain yang relevana
•
• •
•
•
•
kecukupan (sarana dan prasarana), dan
•
Efektifitas EMS
Menetapkan perubahan atau perbaikan terhadap: • Kebijakan lingkungan • Tujuan dan sasaran • Elemen lainnya dari EMS
Gambar 4: Tinjauan Manajemen
5.6. Quality Loop Pada akhirnya proses manajemen lingkungan ISO-14001 dapat digambarkan dalam quality loop yang menunjukkan interaksi dari setiap elemen aktivitas yang berbasis pada perbaikan yang berkelanjutan.
Persero PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen
:
3 – 000 – 57 – 02/04
Halaman
:
7 – 8
Perbaikan Berkelanjutan
D E L L O R Y T P N O O C C N U Tinjauan Manajemen
Kebijakan Lingkungan
Checking & Corrective action
Perencanaan
Implementasi & Pengendalian
Gambar 5: Quality Loop
6.
KEGIATAN DAN TANGGUNGJAWAB Flowchart lihat lampiran 9.1. 6.1. Project Manager 6.1.1. Membuat perencanaan lingkungan dan sekaligus menjadi satu kesatuan di dalam perencanaan proyek (sesuai lampiran 9.1 semua halaman) 6.1.2. Mengimplentasikan apa yang sudah direncanakan, melakukan pengendalian operasional dan dokumentasi serta melakukan review apabila ditemukan aktivitas yang berpotensi mencemari lingkungan atau ada pengelolaan dampak lingkungan yang lebih efisien dari sebelumnya 6.1.3. Pemantauan dan pengukuran (sesuai lampiran 9.1, halaman 1-1) 6.1.4. Menetapkan tindakan perbaikan dan pencegahan yang berkelanjutan (sesuai lampiran 9.1, halaman 1-3) 6.1.5. Membuat laporan bulanan kinerja lingkungan, sesuai lampiran 9.2 ke Divisi dengan tembusan Departemen Produksi, dengan periode mengikuti LO 6.1.6. Membahas kinerja aspek lingkungan dalam TM proyek. 6.2. Senior Manager Divisi 6.2.1. Melakukan pengecekan terhadap perencanaan lingkungan yang telah dibuat oleh proyek 6.2.2. Melakukan pembinaan dan memberikan umpan balik terhadap laporan kinerja lingkungan proyek secara bulanan.
Persero PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen
:
3 – 000 – 57 – 02/04
Halaman
:
8 – 8
6.3. Sekper 6.3.1. Mengkoordinir pelaksanaan Tinjauan Manajemen (TM) terhadap kelengkapan materi bahasan, tindakan koreksi dan pencegahan oleh perusahaan, dan memantau efektifitas solusi pada TM berikutnya. 6.4. GM Departemen SDM 6.4.1. Menetapkan jenis pelatihan untuk mendukung kemampuan personil dalam mengatasi pencemaran lingkungan 6.4.2. Menyediakan kecukupan personil dan job description proyek dan pengendali yang ada di KP. 6.5. Auditor 6.5.1. Melakukan audit internal terhadap aspek lingkungan yang terintegrasi dengan sistem K3L dan kualitas. 6.6. GM Departemen Sistem dan Pengembangan 6.6.1. Melakukan pengecekan terhadap perencanaan lingkungan secara perusahaan atau melakukan review terhadap kebijakan, sasaran, dan tujuan penyelamatan lingkungan 6.6.2. Merekapitulasi laporan yang dibuat oleh Divisi menjadi laporan Perusahaan.
D E L L O R Y T P N O O C C N U 7.
PERKECUALIAN Tidak ada
8.
RECORD 8.1. Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan (ADL). 8.2. Action Plan ADL. 8.3. Pemantauan dampak lingkungan . 8.4. Laporan bulanan lingkungan Daftar rambu-rambu K3 yang dipasang/digunakan.
9.
LAMPIRAN 9.1. Flow Chart. 9.2. Identifikasi, Penetapan Skor, ADL & Pemantauan. 9.3. Form Laporan, Contoh Pengisian Laporan.
Persero PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen
:
2-000-57-02/03
Lampiran
:
9.1
Halaman
:
1-1
FLOW CHART PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN LINGKUNGAN
D E L L O R Y T P N O O C C N U Mulai
Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan (ADL)
Menetapkan siknifikasi aspek lingkungan
No
Ok ?
Yes
Menetapkan tujuan dan target
Pelatihan/Komunikasi
Implementasi
Monitoring & Pengukuran
Kesesuaian Ok ?
Yes
TM
Selesai
No
Corrective action
Persero
No. Dokumen
:
2-000-57-02/03
Lampiran
:
9-2
Halaman
:
1-13
D E L L O R Y T P N O O C C N U
PT BRANTAS ABIPRAYA
Contoh :
IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Proyek Lokasi
: :
Signifikasi Lingkungan
No.
1 A
1
Lingkup Kegiatan
2 PEKERJAAN PERSIAPAN
PEKERJAAN TANAH
1
Galian Tanah
2
Hauling
3
D is po sa l A re a
5
Status Regulasi
6
Nilai
Pemenuhan
Signifikasi
Peraturan
7
8
Peraturan Perundang-undangan
Aspek Penting
Status
No. AP
9
10
11
12
2
Minor
1
1
Minor
2
1
Minor
3
3
Major
4
1
Minor
5
Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964 Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964
3
4
5
180
2
Pemakaian Kayu
Pengurangan Sumber Daya Alam
SDM
4
3
2
5
120
2
Barak Kerja Becek
Estetika
SDM
4
4
3
2
96
1
Fasilitas MCK tdk memadai
Sanitasi lingkungan buruk
SDM
4
4
4
5
320
1
MCK tidak bersih
Estetika
SDM
4
4
2
2
64
1
Melalui tanah milik pribadi
Merusak tanaman/pohon milik orang lain
OPS
3
4
4
2
96
1
NA
1
Minor
6
Lokasi disposal
Dapat merusak lahan produktif, jika dijadikan lokasi disposal
OPS
4
4
4
5
320
2
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996
3
Major
7
Sampah Potongan Kayu
Pencemaran Tanah
OPS
3
3
4
5
180
2
Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000
2
Minor
8
2
Minor
9
Pengukuran + Pembersihan
C
4
Frekuensi Kejadian
3
Access Road/Temporary Road
Pembuatan badan jalan
3
Severity / Keparahan
Kemungkinan Terjadi
SDM
B
2
PIC
Pencemaran Tanah
Membuat Barak Kerja + Fasilitas MCK
Clearing + Grubbing
Dampak Lingkungan
Sampah Potongan Kayu
2
1
Aspek Lingkungan
Pembakaran hasil clearing + grubbing
Polusi asap dan pencemaran tanah
OPS
2
3
2
2
24
1
Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000
Air yang tergenang di badan jalan
Merusak konstruksi badan jalan dan lingkungan sekitar
OPS
4
3
2
3
72
1
NA
1
Minor
10
Air yang masuk ke saluran pembuang yg ada
Merusak fungsi saluran pembuang yang ada
OPS
4
3
2
3
72
1
NA
1
Minor
11
Lokasi galian
Merusak lokasi setempat/sekitar
OPS
3
4
4
2
96
2
1
Minor
12
Lalu Lintas dan pool DT
Kemacetan
OPS
2
2
2
2
16
1
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996 NA
1
Minor
13
Melalui jalan/jembatan yang ada
Kerusakan jalan/jembatan
OPS
4
2
1
3
24
1
NA
1
Minor
14
Pemilihan lokasi disposal
Dapat merusak lahan produktif, jika dijadikan lokasi disposal
OPS
4
4
4
5
320
2
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996
3
Major
15
Operasional buldozer
Merusak fungsi insfrastruktur di sekitar lokasi
OPS
4
3
2
3
72
1
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996
1
Minor
16
Persero
D E L L O R Y T P N O O C C N U
PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen
:
2-000-57-02/03
Lampiran
:
9-2
Halaman
:
2-13
Contoh :
IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Proyek Lokasi
: :
Signifikasi Lingkungan
No.
1 C
4
Lingkup Kegiatan
2 PEKERJAAN TANAH
B or row Ar ea
Aspek Lingkungan
Dampak Lingkungan
3
4
PIC
Severity / Keparahan
Kemungkinan Terjadi
5
Peraturan Perundang-undangan
Aspek Penting
Status
No. AP
8
9
10
11
12
Nilai
Pemenuhan
Signifikasi
Peraturan
7
Pemilihan lokasi borrow area
Dapat merusak lahan produktif, jika dijadikan lokasi borrow
OPS
4
4
4
5
320
2
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996
3
Major
17
Operasional alat
Membahayakan masyarakat sekitar lokasi
OPS
4
4
2
3
96
1
NA
1
Minor
18
OPS
4
4
3
5
240
2
2
Minor
19
2
Minor
20
2
Minor
21
Pekerjaan Struktur
1
Pemancangan
2
Pondasi Bor Pile
Getaran
3 E
Pekerjaan Beton Penanganan Alat Berat
Ceceran beton
Jalan kotor
Emisi Gas Buang
Pencemaran Udara (Gas Buang)
OPS
4
4
1
Mobilisasi Alat dan Erection
Lalu Lintas
Kemacetan
OPS
2
2
BIsIng
Mengganggu pendengaran
OPS
4
4
Lalu Lintas
Kemacetan, Tabrakan
OPS
2
Emisi Gas Buang
Pencemaran Udara (Gas Buang)
OPS
4
Operasional Alat
Status Regulasi
6
D
2
Frekuensi Kejadian
Getaran
BIsIng
Mengganggu masyarakat dan bangunan sekitar Mengganggu masyarakat dan bangunan sekitar
Mengganggu pendengaran
Baku Tingkat Getaran : Kep. Men.LH No.49/MENLH/11/1996 Baku Tingkat Getaran : Kep. Men.LH No.49/MENLH/11/1996
OPS
4
4
3
5
240
2
OPS
4
5
4
3
240
2
NA
5
5
400
2
Buku Mutu Udara : PP No. 41 Th 1999
4
Major
22
2
2
16
1
NA
1
Minor
23
5
5
400
2
4
Major
24
2
2
2
16
1
baku Mutu Kebisingan : Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996 NA
1
Minor
25
4
5
5
400
2
Buku Mutu Udara : PP No. 41 Th 1999
4
Major
26
2
baku Mutu Kebisingan : Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996
4
Major
27
OPS
4
4
5
5
400
Persero
D E L L O R Y T P N O O C C N U
PT BRANTAS ABIPRAYA
No. Dokumen
:
2-000-57-02/03
Lampiran
:
9-2
Halaman
:
3-13
PENETAPAN SKOR PADA IDENTIFIKASI ASPEK DAN DAMPAK LINGKUNGAN
Penetapan Skor Severity/Keparahan 5 = Bencana 4 = Serius 3 = Cukup 2 = Ringan 1 = Tidak Berbahaya
Penetapan Skor Kemungkinan Terjadi 5 = Sangat Besar Kemungkinannya 4 = Besar Kemungkinan 3 = Cukup 2 = Rendah 1 = Sedikit Sekali
Penetapan Skor Frekuensi Kejadian 5 = Continous (menerus) 4 = Repeated (berulang) 3 = Reguler (teratur/rutin) 2 = Intermittent (sebentar-sebentar) 1 = Jarang
Penetapan Skor Status Regulasi 5 = Ditetapkan dalam regulasi 4 = Kemungkinan besar diundang-undangkan di masa depan 3 = Kebijakan Formal perusahaan 2 = Kebijakan perusahaan tidak formal 1 = Tidak diatur
Nilai Signifikasi = Skor [Severity/Keparahan] X Skor [Kemungkinan Terjadi] X Skor [Frekuensi Kejadian] X Skor [Status Regulasi] Penetapan Skor Aspek Penting 5 = Sangat Signifikan, Nilai Signifikasi 501 - 625 4 = Signifikan, Nilai Signifikasi 376 - 500 3 = Cukup Signifikan, Nilai Signifikasi 251 - 375 2 = Kurang Signifikan, Nilai Signifikasi 126 - 250 1 = Tidak Signifikan, Nilai Signifikasi 1 - 125 Manajemen akan melakukan tindaklanjut pada Aspek Penting dengan Skor minimal 3 (cukup Signifikan)
Penetapan Skor Pemenuhan Peraturan 3 = Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi dan perusahaan “belum mentaatinya”. 2 = Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi dan perusahaan “tidak konsisten mentaatinya”. 1 = Ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi dan perusahaan sudah “sepenuhnya mentaati“. Atau tidak ada peraturan perundangan yang mengatur dampak lingkungan yang terjadi, namun sudah ada kebijakan perusahaan baik formal maupun tidak formal Penetapan Status Masukkan Skor Aspek Penting dan Skor Pemenuhan Peraturan ke dalam Gambar Matriks Status di sebelah kanan ini. Kemudian didapatkan Status Aspek Lingkungan yang dibutuhkan
Keterangan: 1
MINOR
2
MEDIUM
3
MAJOR
5
2
3
3
4 g n i t n e P 3 k e p s A 2
2
3
3
1
2
3
1
1
3
1
1
1
3
1
2
3
Pemenuhan Peraturan
Gambar Matriks Status
D E L L O R Y T P N O O C C N U No. Dokumen Lampiran Halaman
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
: : :
2-000-57-02/03 9-2 4-13
Contoh :
ACTION PLAN IDENTIFIKASI ADL
Proyek Periode No.AP
: :
No. Aspek
Aspek Lingkungan
Objektif
Program
Target
Regulasi / Perundang undangan
Membuat Barak Kerja + Fasilitas MCK
1
2
Sampah Potongan Kayu
Pengelolaan sampah
Pemakaian Kayu
Pengendalian pemakaian
Mengumpulkan potongan kayu untuk dibuang
Lokasi bersih Pengendalian Kerusakan tanah PP RI No. 150 Th 2000 20% kayu
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996
Bersih
Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964
Mengganti kayu dg material lain
3
4
5
Barak Kerja Becek
Fasilitas MCK tdk memadai
Flooring barak kerja dan saluran Lantai Barak pembuang disemen/ditegel, saluran pembuang dibuat di sekeliling barak kerja Sanitasi lingkungan Membangun MCK sesuai kebutuhan
Sanitasi yang Peraturan Menteri Perburuhan baik No.7 Tahun 1964 Peraturan Menteri Perburuhan No.7 Tahun 1964
MCK tidak bersih
Pengelolaan MCK
Piket kebersihan MCK
Minimalis kerusakan
Berhati-hati dalam pelaksanaan
MCK bersih
Pengukuran + Pembersihan
6
Melalui tanah milik pribadi
Minimalis kerusakan
NA
Pencapaian
D E L L O R Y T P N O O C C N U No. Dokumen Lampiran Halaman
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
: : :
2-000-57-02/03 9-2 5-13
Contoh :
ACTION PLAN IDENTIFIKASI ADL
Proyek Periode No.AP
: :
No. Aspek
Aspek Lingkungan
Objektif
Program
Target
Regulasi / Perundang undangan
Clearing + Grubbing
7 8
9
Lokasi disposal
Pemilihan Lokasi
Survey
Sampah Potongan Kayu
Pengelolaan sampah
Pembakaran hasil clearing + grubbing
Mengontrol polusi udara dan pencemaran tanah
Mengumpulkan potongan kayu untuk dibuang Pelarangan pembakaran hasil clearing + grubbing, pengukuran ISPU
Lahan tidak produktif Lokasi bersih
0 0
ISPU, Kategori Baik
0
Kemiringan horisontal badan jalan
-2 %
NA
Menjaga air tetap mengalir Kemiringan saluran (i) sesuai rencana, membuat bak kontrol
Air mengalir lancar kemiringan saluran (i) rencana
NA
Galian di lokasi rencana, buangan tanah sementara sesuai rencana, manuver excavator efisien dan efektif
Minimalis kerusakan lingkungan sekitar
Pembuatan badan jalan
10
11
Air yang tergenang di badan jalan
1. Menjaga air pd badan jalan mengalir ke samping kiri & kanan saluran 2. Normalisasi saluran samping
Air yang masuk ke saluran pembuang yg ada
Mengusahakan air terus mengalir tidak menggenang di saluran
Lokasi galian
Mengontrol operasional galian
Galian Tanah
12
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996
Pencapaian
D E L L O R Y T P N O O C C N U No. Dokumen Lampiran Halaman
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
: : :
2-000-57-02/03 9-2 6-13
Contoh :
ACTION PLAN IDENTIFIKASI ADL
Proyek Periode No.AP
: :
No. Aspek
Hauling
13 14
Aspek Lingkungan
Objektif
Target
Regulasi / Perundang undangan
Ada Petugas pengatur lalulintas DT Ada Petugas pengatur lalulintas DT
Tidak Macet
9
Minimalis kerusakan
0
Memilih lahan tidak produktif sbg disposal area Instruksi kerja yang jelas pada operator
Lahan tidak produktif
NA
Tidak ada kerusakan
NA
Program
Lalu Lintas dan pool DT
Pengaturan lalulintas
Melalui jalan/jembatan yang ada
Meminimalisir kerusakan jalan/jembatan
Pemilihan lokasi disposal
Lahan Tidak Produktif
Operasional buldozer
Fungsi infrastuktur sekitar
Pemilihan lokasi borrow area
Lahan Tidak Produktif
Memilih lahan tidak produktif sbg borrow area
Lahan tidak produktif
kriteria Kerusakan Lingkungan terhadap golongan C : KEP43/MENLH/11/1996
Operasional alat
Masyarakt sekitar
Ada Petugas pengatur operasional alat-alat berat
Tidak ada korban
NA
Getaran
Mengontrol getaran
Pengukuran
Kategori A/B
Baku Tingkat Getaran : Kep. Men.LH No.49/MENLH/11/1996
Disposal Area
15
16
Borrow Area
17
18
Pemancangan
19
Pencapaian
D E L L O R Y T P N O O C C N U No. Dokumen Lampiran Halaman
Persero
PT BRANTAS ABIPRAYA
: : :
2-000-57-02/03 9-2 7-13
Contoh :
ACTION PLAN IDENTIFIKASI ADL
Proyek Periode No.AP
: :
No. Aspek
Aspek Lingkungan
Objektif
Program
Target
Regulasi / Perundang undangan
Pondasi Bor Pile
20
Getaran Pekerjaan Beton 21
Ceceran beton
Kategori A/B
Baku Tingkat Getaran : Kep. Men.LH No.49/MENLH/11/1996
Ada petugas yang mengawasi pengecoran
Bersih
NA
Kalibrasi FIP Ada Petugas saat mobilisasi alat/erection
50% Opsitas Tidak Macet
Buku Mutu Udara : PP No. 41 Th 1999 NA
baku Mutu Kebisingan : Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996
Mengontrol getaran
Pengukuran
Mengontrol adukan beton
Mengontrol Emisi Udara Pengaturan lalulintas
Mobilisasi Alat dan Erection
22 23
24
Emisi Gas Buang Lalu Lintas
BIsIng Operasional Alat 25
26 27
Mengontrol Kebisingan
Pengaturan Jam Kerja
85 Db (A)
Lalu Lintas
Pengaturan lalulintas
Ada Petugas pengatur lalu lintas saat operasional alat
Tidak Macet, Tidak Tabrakan
Emisi Gas Buang
Mengontrol Emisi Udara
Kalibrasi FIP
50% Opsitas
BIsIng
Mengontrol Kebisingan
Pengaturan Jam Kerja
85 Db (A)
NA
Buku Mutu Udara : PP No. 41 Th 1999 baku Mutu Kebisingan : Kep. Men. LH No. 48/MENLH/11/1996
Pencapaian
D E L L O R Y T P N O O C C N U
Persero
No. Dokumen
PT BRANTAS ABIPRAYA
:
2-000-57-02/03
Lampiran
:
9-2
Halaman
:
8-13
Contoh : PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Proyek Lokasi Periode No. A A.1
: : :
Jenis Aspek Lingkungan
Spesifik Kegiatan
Tolok Ukur Dampak
Objektif Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Lokasi PLH
Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Frekuensi Pemantauan Pemantauan
Instansi Pelaporan
PEKERJAAN PERSIAPAN
Membuat Barak Sampah Kerja + Fasilitas kayu MCK
potongan Estetika
Pemakaian Kayu
Barak Kerja Becek
A.2
Jenis dampak lingkungan
Pe ng uk ura n Pembersihan
Pengurangan Kriteria Pengendalian Sumber Daya Kerusakan pemakaian kayu Alam Lingkungan thd gol.C : KEP43/MENLH/11/19 96 Estetika
Proyek sekitarnya
dan Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
1. Camat 1 kali seminggu / 2. BPLH sebulan / Setiap hari Dinas Bina Marga
Mengganti kayu dg Proyek material lain sekitarnya
dan Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Kebersihan jalan Menghilangkan sisa Pembersihan jalan disekitar lokasi potongan kayu yang yang kotor oleh Proyek berserakan di proyek potongan kayu dan sekitarnya
Tidak becek
Flooring barak kerja Lantai Barak Barak Kerja dan saluran disemen/ditegel, pembuang saluran pembuang dibuat di sekeliling barak kerja
Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Fasilitas MCK tdk Sanitasi memadai lingkungan buruk
MCK bersih dan Sanitasi lingkungan c uk up s es ua i kebutuhan
Membangun MCK Fasilitas MCK sesuai kebutuhan
Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
MCK tidak bersih
MCK bersih
Piket MCK
kebersihan Fasilitas MCK
Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Estetika
+ Melalui tanah milik Merusak Tidak pribadi tanaman/pohon kerusakan milik orang lain
Pengelolaan MCK
ada Minimalis kerusakan Berhati-hati pelaksanaan
dalam Lokasi pengukuran / Pengamatan pembersihan
Setiap pelaksanaan pengukuran/pembers ihan
D E L L O R Y T P N O O C C N U
Persero
No. Dokumen
PT BRANTAS ABIPRAYA
:
2-000-57-02/03
Lampiran
:
9-2
Halaman
:
9-13
Contoh :
PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Proyek Lokasi Periode No. B B.1
: : :
Spesifik Kegiatan
Jenis Aspek Lingkungan
ACCESS ROAD/TEMPORARY ROAD Clearing + Grubbing Lokasi disposal
Sampah Kayu
Tolok Ukur Dampak
Objektif Pengelolaan Lingkungan Hidup
Dapat merusak Kriteria Pemilihan Lokasi lahan produktif, Kerusakan jika dijadikan Lingkungan thd lokasi disposal gol.C : KEP43/MENLH/11/19 96
Potongan Estetika
Pembakaran hasil clearing + grubbing
B.2
Jenis dampak lingkungan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Survey
Lokasi Disposal
Pengamatan
Instansi
Pelaporan
Setiap survey lokasi disposal
1. Camat 1 kali seminggu / 2. BPLH sebulan / Setiap hari Dinas Bina Marga
dan Pengukuran Lapangan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Proyek badan sekitarnya
dan Quality Control
Setiap jalan
air tetap Proyek sekitarnya
dan Quality Control
S et ia p samping
sa lu ra n
Sepanjang yang ada
saluran
Proyek sekitarnya
Pelarangan Proyek pembakaran hasil sekitarnya clearing + grubbing, pengukuran ISPU
Pembuatan Badan Air yang tergenang Merusak Tidak ada 1. Menjaga air pd Kemiringan Jalan di badan jalan konstruksi badan genangan air dan badan jalan mengalir horisontal jalan dan kerusakan ke samping kiri & jalan lingkungan kanan saluran sekitar 2. N orm ali sa si Menjaga saluran samping mengalir
Pemantauan Lingkungan Hidup Metode Frekuensi Pemantauan Pemantauan
dan Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
Kebersihan jalan Menghilangkan sisa Pembersihan jalan disekitar lokasi potongan kayu yang yang kotor oleh Proyek berserakan di proyek potongan kayu dan sekitarnya
Polusi asap dan Pengendalian Mengontrol polusi pencemaran dan Kerusakan tanah udara tanah PP RI No. 150 Th pencemaran tanah 2000
Lokasi PLH
Air yang masuk ke Merusak fungsi Tidak ada Mengusahakan air Kemiringan saluran Saluran saluran pembuang saluran g en an ga n a ir terus mengalir tidak (i) sesuai rencana yg ada pembuang yang pada saluran m en gg en an g di ada saluran
Qualit y Control
ruas
badan
D E L L O R Y T P N O O C C N U
Persero
No. Dokumen
PT BRANTAS ABIPRAYA
:
2-000-57-02/03
Lampiran
:
9-2
Halaman
:
10-13
Contoh :
PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Proyek Lokasi Periode No. C C.1
C.2
: : :
Spesifik Kegiatan
Jenis Aspek Lingkungan
PEKERJAAN TANAH Galian Tanah Lokasi galian
Hauling
Jenis dampak lingkungan
Disposal Area
Lalu Lintas dan pool Kemacetan DT
Pemilihan disposal
Operasional buldozer
Objektif Pengelolaan Lingkungan Hidup
Merusak lokasi Kriteria Mengontrol setempat/ Kerusakan operasional galian sekitar Lingkungan thd gol.C : KEP43/MENLH/11/19 96
M ela lu i j al an / Kerusakan jembatan yang ada jalan/jembatan
C.3
Tolok Ukur Dampak
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi PLH
G al ia n di l ok as i Proyek rencana, buangan sekitarnya tanah sementara s es ua i r en ca na , manuver excavator efisien dan efektif
Tidak Macet, Lalu Pengaturan lalulintas Ada Lintas DT lancar pengatur DT
Petugas Pool, Proyek lalulintas sekitarnya
Tidak ada Meminimalisir kerusakan kerusakan jalan/jembatan jalan/jembatan
Petugas Pool, Proyek lalulintas sekitarnya
lokasi Dapat merusak Kriteria Lahan lahan produktif, Kerusakan Produktif jika dijadikan Lingkungan thd lokasi disposal gol.C : KEP43/MENLH/11/19 96 Merusak fungsi Kriteria Fungsi insfrastruktur di Kerusakan sekitar sekitar lokasi Lingkungan thd gol.C : KEP43/MENLH/11/19 96
Ada pengatur DT
Metode Pemantauan
dan Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
dan Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
Tidak Memilih lahan tidak Lokasi Disposal produktif sbg disposal area
infrastuktur Instruksi kerja yang Proyek jelas pada operator sekitarnya
dan Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
Pengamatan
dan Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
Frekuensi Pemantauan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Setiap pelaksanaan hauling
Setiap pelaksanaan hauling Setiap survey lokasi disposal
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Instansi Pelaporan
D E L L O R Y T P N O O C C N U
Persero
No. Dokumen
:
2-000-57-02/03
PT BRANTAS ABIPRAYA
Lampiran
:
9-2
Halaman
:
11-13
Contoh :
PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Proyek Lokasi Periode No. C C.4
: : :
Spesifik Kegiatan
Jenis Aspek Lingkungan
PEKERJAAN TANAH Pemilihan Borrow Area borrow area
PEKERJAAN STRUKTUR Pemancangan Getaran
D.2
Pondasi Bor Pile
Getaran
Tolok Ukur Dampak
Objektif Pengelolaan Lingkungan Hidup
lokasi Dapat merusak Kriteria Lahan lahan produktif, Kerusakan Produktif jika dijadikan Lingkungan thd lokasi borrow gol.C : KEP43/MENLH/11/19 96
Operasional alat
D D.1
Jenis dampak lingkungan
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi PLH
Metode Pemantauan
Tidak Memilih lahan tidak Lokasi Borrow Area produktif sbg borrow area
Membahayakan Tidak ada korban Masyarakt sekitar masyarakat sekitar lokasi
Proyek Ada Petugas sekitarnya pengatur operasional alat-alat berat
Pengamatan
dan Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
Frekuensi Pemantauan Setiap survey lokasi borrow area
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
B ak u T in gk at Mengontrol getaran Pengukuran Mengganggu masyarakat dan Getaran : Kep. Men.LH bangunan No.49/MENLH/11 sekitar /1996
Proyek sekitarnya
dan Pengukuran Lapangan
Setiap pelaksanaan pekerjaan/ sekali di awal proyek
B ak u T in gk at Mengontrol getaran Pengukuran Mengganggu masyarakat dan Getaran : Kep. Men.LH bangunan No.49/MENLH/11 sekitar /1996
Proyek sekitarnya
dan Pengukuran Lapangan
Setiap pelaksanaan pekerjaan/ sekali di awal proyek
Instansi Pelaporan
D E L L O R Y T P N O O C C N U
Persero
No. Dokumen
:
2-000-57-02/03
PT BRANTAS ABIPRAYA
Lampiran
:
9-2
Halaman
:
12-13
Contoh :
PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Proyek Lokasi Periode No. D D.3
E E.1
: : :
Spesifik Kegiatan
Jenis Aspek Lingkungan
PEKERJAAN STRUKTUR Pekerjaan Beton Ceceran beton
PENANGANAN ALAT BERAT Mobilisasi Alat dan Emisi Gas Buang Erection
L al u Lin ta s
Bising
Jenis dampak lingkungan
Jalan kotor
Tolok Ukur Dampak
Kebersihan jalan
Objektif Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Mengontrol adukan Ada petugas beton mengawasi pengecoran
Pencemaran Buku Mutu Udara Mengupayakan agar Pengujian Udara (Gas : P P N o. 4 1 T h penurunan kualitas FIP Buang) 1999 udara tidak melebihi b ak u m ut u y an g telah ditetapkan.
Ke ma cet an
Mengganggu pendengaran
Ti dak M ac et
P en ga tu ra n Kerja
yang Proyek sekitarnya
Metode Pemantauan
dan Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
Kalibrasi Jalan yang dilalui Pengukuran kegiatan mobilisasi Lapangan alat
Pengaturan lalulintas Ada Petugas mobilisasi alat/erection
Baku Mutu Mengontrol Kebisingan : Kep. Kebisingan Men. LH No. 48/MENLH/11/19 96
Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi PLH
saat
Pengamatan Jalan yang dilalui 1. SHE Patrol kegiatan mobilisasi 2. Inspeksi alat/lokasi erection
J am Proyek sekitarnya
dan Pengukuran Lapangan
Frekuensi Pemantauan
1 kali seminggu / sebulan / Setiap hari
Setiap Kedatangan Alat baru / Sekali diawali Proyek/saat erection
Setiap Kedatangan Alat baru/erection
Setiap erection
Instansi Pelaporan
D E L L O R Y T P N O O C C N U
Persero
No. Dokumen
:
2-000-57-02/03
PT BRANTAS ABIPRAYA
Lampiran
:
9-2
Halaman
:
13-13
Contoh :
PEMANTAUAN DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP
Proyek Lokasi Periode No. E E.3
: : :
Spesifik Kegiatan
Jenis Aspek Lingkungan
PENANGANAN ALAT BERAT Operasional Alat Lalu Lintas
Jenis dampak lingkungan
Tolok Ukur Dampak
Objektif Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH)
Pemantauan Lingkungan Hidup
Lokasi PLH
Kemacetan dan Tidak Macet dan Pengaturan lalulintas Proyek Ada Petugas Tabrakan tidak ada sekitarnya pengatur lalu lintas accident saat operasional alat
Emisi Gas Buang
Pencemaran Buku Mutu Udara Mengupayakan agar Pengujian Udara (Gas : P P N o. 4 1 T h penurunan kualitas FIP Buang) 1999 udara tidak melebihi b ak u m ut u y an g telah ditetapkan.
Bising
Mengganggu pendengaran
Baku Mutu Mengontrol Kebisingan : Kep. Kebisingan Men. LH No. 48/MENLH/11/19 96
P en ga tu ra n Kerja
Kalibrasi Lokasi pekerjaan
J am Proyek sekitarnya
Metode Pemantauan
dan Pengamatan 1. SHE Patrol 2. Inspeksi
Frekuensi Pemantauan
Setiap alat
operasional
Pengukuran Lapangan
3 bulan sekali
dan Pengukuran Lapangan
3 bulan sekali
Instansi Pelaporan
Nomor Dokumen Lampiran Halaman
Persero PT BRANTAS ABIPRAYA
: 2-000-57-02/03 : 9.3 : 1-2
FORMAT LAPORAN BULANAN KINERJA LINGKUNGAN PROYEK : LOKASI : Periode Bulan : No
Komitmen dan Tanggung Jawab Manajemen
PENILAIAN
Kehadiran Project Manager dalam Morning SHE Talk ( jumlah Prosentase thd jadwal Morning SHE Talk ) Kehadiran Project Manager dalam SHE Meeting ( jumlah Prosentase thd jadwal SHE Meeting ) Penyediaan untuk fasilitas Lingkungan memadai (sesuai dengan kondisi lapangan) Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan, Pemantauan dan Monitoring Up to date (Isi sesuai dengan Prosedur Penerapan SMK3 No. 2-000-57-01) Jumlah Presentase
1
Bobot
Hasil
5
0
D E L L O R Y T P N O O C C N U 2 3 4
No
PENILAIAN Ya Tidak
Pencemaran Air
1 Instalasi Sanitasi dikelola dengan benar (sesuai shop drawing) 2 Memiliki tempat pembuangan sampah sementara (Organik & Anorganik) 3 Pembuangan sampah telah dikelola dengan baik Jumlah Presentase
No
0
1 Pengukuran Emisi Gas Buang 2 Pengukuran Tingkat Kebisingan 3 Pengukuran Tingkat Getaran Jumlah Presentase
0
10
0
5
0
25
0
BOBOT (%)
HASIL (%)
10
-
Bobot
Hasil
15
-
Bobot
Hasil
15
-
Bobot
Hasil
25
-
Bobot
Hasil
0
PENILAIAN Ya Tidak
Pencemaran Udara
5
0
0
PENILAIAN
No
Penggunaan sumber daya alam secara efisien
RBP
1 Pemakaian Kayu (M3) 2 Pemakaian BBM (Ltr) 3 Jumlah Presentase
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pengelolaan Bahan dan Limbah B3
Pemakaian bahan kimia untuk beton Minyak bekisting Material waterproofing Material anti rayap Toner Cat, Kaleng Bekas yang mengandung aerosol (oli) Oli Bekas Batere Kering / Air accu bekas pakai Ceceran Oli, BBM Jumlah Presentase
No
REALISASI
DEVIASI
Ya
Tidak
0
0
PENILAIAN
Ya
Tidak
0
Estetika
0
PENILAIAN Presentase %
1 Hasil Penilaian House Keeping Assessment
10
KESIMPULAN Nilai Pencapaian Environmental Performance
100,00
Keterangan: 1 = Me me nuh i 0 = Tid ak memenuhi NA = Tidak Ada Penila ian
Diketahui Oleh
Project Manager
Tempat, Tanggal/Bulan/Tahun Dinilai Oleh
Project Safety Oficer
-
0,00
Nomor Dokumen Lampiran Halaman
Persero PT BRANTAS ABIPRAYA
: 2-000-57-02/03 : 9.3 : 2-2
CONTOH PENGISIAN LAPORAN BULANAN KINERJA LINGKUNGAN PROYEK : LOKASI : Periode Bulan : Januari 2008 No
Komitmen dan Tanggung Jawab Manajemen
PENILAIAN
Kehadiran Kepala Proyek dalam Morning SHE Talk ( jumlah Prosentase thd jadwal Morning SHE Talk ) Kehadiran Kepala Proyek dalam SHE Meeting ( jumlah Prosentase thd jadwal SHE Meeting ) Penyediaan untuk fasilitas Lingkungan memadai (sesuai dengan kondisi lapangan) Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan, Pemantauan dan Monitoring Up to date (Isi sesuai dengan Prosedur Penerapan SMK3 No. 2-000-57-01) Jumlah Presentase
Bobot
Hasil
90
5
4,5
100
5
5
100
10
10
90
5
4,5
25
24
BOBOT (%)
HASIL (%)
D E L L O R Y T P N O O C C N U 1 2 3 4
No
PENILAIAN Ya Tidak 1 0 1 0 0 1 2 1 66,67% 33,33%
Pencemaran Air
1 Instalasi Sanitasi dikelola dengan benar (sesuai shop drawing) 2 Memiliki tempat pembuangan sampah sementara (Organik & Anorganik) 3 Pembuangan sampah telah dikelola dengan baik Jumlah Presentase
No
PENILAIAN Ya Tidak 0 1 0 1 0 1 0 3 0,00% 100,00%
Pencemaran Udara
1 Pengukuran Emisi Gas Buang 2 Pengukuran Tingkat Kebisingan 3 Pengukuran Tingkat Getaran Jumlah Presentase
10
6,67
Bobot
Hasil
15
-
Bobot
Hasil
15
15,00
Bobot
Hasil
25
15,00
PENILAIAN Presentase %
Bobot
Hasil
80,00%
10
8,00
100,00
68,67
PENILAIAN
No
Penggunaan sumber daya alam secara efisien
1 Pemakaian Kayu (M3) 2 Pemakaian BBM (Ltr) 3 Jumlah Presentase
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Pemakaian bahan kimia untuk beton Minyak bekisting Material waterproofing Material anti rayap Toner Cat, Kaleng Bekas yang mengandung aerosol (oli) Oli Bekas Batere Kering / Air accu bekas pakai Ceceran Oli, BBM Jumlah Presentase
Estetika
1 Hasil Penilaian House Keeping Assessment
REALISASI
DEVIASI
Ya
Tidak
1 1 1 3 100,00%
0 0 0 0 0,00%
PENILAIAN
Pengelolaan Bahan dan Limbah B3
No
RBP
Ya
Tidak
1 0 1 1 0 0 0 1 1 1 6 60,00%
0 1 0 0 1 1 1 0 0 0 4 40,00%
KESIMPULAN Nilai Pencapaian Environmental Performance
Keterangan: 1 = Me me nu hi 0 = Tidak memenuhi NA = Tidak Ada Penilaian
Diketahui Oleh
Project Manager
Jakarta, 31 Januari 2008 Dinilai Oleh
Project Safety Oficer