I. II. III. I). I).
JUDU JUDUL L PERC PERCOB OBAA AAN N HARI / TANGGAL ANGGAL PERCOBAAN PERCOBAAN SELESEI PERCOBAAN TUJUAN TUJUAN PERCOBAAN PERCOBAAN
: Inve Invers rsii Gu Gula la : Senin, Senin, ! O"#$%er O"#$%er &'( : Senin, ! O"#$%er &'( : *enen#u" *enen#u"an an $r+e rea"si rea"si +an rea"si rea"si inversi inversi ula -enuna"an $lari-e#er
). DASAR TEORI Su"r$sa Sukros Sukrosaa adalah adalah gula gula yang yang kita kita kenal kenal sehari-h sehari-hari ari,, baik baik yang yang berasal berasal dari dari tebu tebu
maupun dari bit dan dari buah-buahan lainnay. lainnay. Dengan hidrolisis sukrosa akan terpecah dan mengha menghasilk silkan an glukos glukosaa dan frukto fruktosa. sa. Sukrosa Sukrosa mempun mempunya yaii sifat sifat memuta memutarr cahaya cahaya terpolarisasi ke kanan. Hasil yang diperleh dari hidrolisis ialah glukosa dan fruktosa dalam dalam jumlah jumlah yang yang ekuim ekuimolek olekuler uler.. Glukos Glukosaa memuta memutarr cahay cahayaa kekana kekanan, n, sedangk sedangkan an fruktosa ke kiri. Dengan demikian pada proses hidrolisis ini terjadi perubahan sudut putar, mula-mula ke kanan menjadi kekiri, dan oleh karenanya proses ini disebut inversi. Hasil hidrolisis sukrosa yaitu campuran glukosa dan fruktosa disebut gula invert. Sukros Sukrosa, a, dikena dikenall sebaga sebagaii gula gula meja meja (table sugar , , merupakan merupakan disakarida yang terbe terbent ntuk uk dari dari satu satu mole moleku kull !-D!-D-gl gluk ukos osaa dan dan satu satu mole moleku kull "-D-f "-D-fru rukt ktosa osa yang dihubungk dihubungkan an oleh ikatan !-#,$-glik !-#,$-glikosidik osidik.. Gula invert merupakan merupakan hasil hidrolisis dari sukr sukros osaa yaitu aitu
-D-glukosa -D-glukosa dan "-D-fruktosa. "-D-fruktosa. Hidrolisis Hidrolisis terjadi pada larutan larutan dengan dengan
!
suasana asam atau dengan en%im invertase. &pabila sukrosa terhidrolisis sempurna,maka akan dihasilkan '$,)* glukosa dan '$,)* fruktosa. +adi dari hasil reaksi ini ada tambahan padatan terlarut sekitar '*. Hal ini tergantung tergantung pada derajat inversinya. inversinya. ekanisme ekanisme hidrolisis hidrolisis sukrosa menjadi menjadi glukosa glukosa dan fruktosa dapat dilihat pada gambar #
Gambar 1.
Mekanisme hidrolisis sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa Glukosa Glukosa dan fruktosa fruktosa merupakan merupakan karbohidrat karbohidrat sederhana. eduanya eduanya didapat didapat
melalui melalui hidrol hidrolisis isis sukros sukrosaa sehing sehingga ga menjadi menjadi satu-sat satu-satuan uan glukos glukosaa dan satu-sat satu-satuan uan fruktosa. Glukosa yang terdapat pada tumbuhan disistesis oleh karbondioksida melalui
proses fotosintesis yang disimpan sebagai pati yang kemudian diubah menjadi selulosa yang terdapat dalam kerangka tumbuhan. Glukosa merupakan salah satu aldoheksosa yang berisomer, merupakan suatu yang penting di alam, baik karena terdapat secara meluas, maupun perannya yang sangat penting dalam proses biologi. /aju inversi gula adalah laju reaksi hidrolisa sukrosa menjadi fruktosa dan glukosa. 0nversi gula ini terjadi saat sukrosa dihidrolisis dengan bantuan asam. Sukrosa atau yang lebih dikenal dengan gula tebu dapat terhidrolisis dengan bantuan asam atau en%im menghasilkan fruktosa dan glukosa yang sama banyaknya jumlahnya. 1roses hidrolisis ini disebut inversi. 2ampuran fruktosa dan glukosa yang sama banyak disebut gula inversi Gula invert adalah gula yang mengandung glukosa dan fruktosa dengan jumlah sama (equimolar) yang banyak digunakan dalam industri pangan dan farmasi. Dalam industri industri pangan pangan gula invert digunakan digunakan sebagai pemanis, pemanis, pemberi aroma dan penga3et penga3et olahan olahan pangan pangan.. Sedang Sedangkan kan dalam dalam indust industri ri farmasi, farmasi, gula gula invert invert diguna digunakan kan sebaga sebagaii pemanis pada obat bentuk sirup. Gula invert dihasilkan dari hidrolisis sukrosa baik secara en%imatik maupun secara kimia dengan katalis asam bebas. Hidrolisis sukrosa secara en%imatik menghasilkan gula invert yang jernih dan bermutu tinggi, tetapi proses produksinya memerlukan biaya biaya yang tinggi karena harga en%im mahal. 0stilah laju atau kecepatan sering dibicarakan dalam pelajaran fisika. 1engertian laju dalam reaksi sebenarnya sama dengan laju pada kendaraan yang bergerak.4eaksi kimi kimiaa meny menyan angk gkut ut peru peruba baha han n dari dari suatu suatu pere pereak aksi si (reak (reaktan tan menj menjad adii hasil hasilrea reaks ksii (produk, yang dinyatakan dalam persamaan reaksi Perea"si rea"#an0
Hasil rea"si r$+u"0
Dengan Dengan cara fisis fisis penent penentuan uan konsent konsentrasi rasi dilaku dilakukan kan secara secara langsu langsung, ng, yaitu yaitu berdasar sifat5sifat fisis campuran yang dipengaruhi oleh konsentrasi campuran, misalnya misalnya daya hantar listrik, tekanan, tekanan, adsorbsi adsorbsi cahaya, cahaya, dan sebagainy sebagainya. a. 1enentuan 1enentuan secara secara kimi kimiaa dila dilaku kuka kan n deng dengan an meng menghe hent ntik ikan an reak reakis is secara secara tiba tiba 5 tiba tiba (reak (reaksi si dibekukan setelah selang 3aktu tertentu, kemudian konsentrasinya dihitung dengan analisi analisiss kimia. kimia. /aju /aju reaksi reaksi akan akan menuru menurun n dengan dengan bertam bertambah bahny nyaa 3aktu. 3aktu. Hal ini menunjukkan adanya hubungan antara konsentrasi%at yang tersisa saat itu dengan laju reaksi sehingga dapat dikatakan umumnya laju reaksi tergantung pada konsentrasi a3al dari dari %at-%at %at-%at pereak pereaksi, si, perny pernyataa ataan n ini dikena dikenall sebaga sebagaii Hukum Hukum /aju /aju 4eaksi 4eaksi atau 1ersamaan /aju 4eaksi m& 6 n7 → o2 6 pD
Dalam persamaan laju reaksi dapat dituliskan v 8 k 9&:m 97:n dimana, v 8 laju reaksi (m;detik k 8 konstanta tetapan laju reaksi (/;mol.detik 9&: 8 konsentrasi %at & (mol;/ 97: 8 konsentrasi %at 7 (mol;/ m 8 tingkat reaksi (orde reaksi terhadap & n 8 tingkat reaksi (orde reaksi terhadap 7
ntuk mengetahui hubungan pereaksi dengan reaktan, digunakan orde reaksi yang diperoleh dari perhitungan konsentrasi sehingga grafik yang diperoleh berbentuk grafik perpangkatan.Harga k tergantung pada tingkat (orde reaksi totalnya.
Or+e rea"si
4eaksi yang memiliki kecepatan reaksi tetap dan tidak dipengaruhi konsentrasi reaktan. ecepatan reaksi dipengaruhi ; ditentukan oleh intensitas katalis. &pabila ditunjukkan dengan grafik antara laju reaksi terhadap konsentrasi, maka diperoleh grafik sebagai berikut Grafik orde reaksi
&. Grafik orde reaksi nol, dengan persamaan garisnya v = k 9?:= 8 k 7. Grafik orde reaksi satu , dengan persamaan garisnya v 8 k 9?: 8 k 9?: #
2. Grafik orde reaksi dua, dengan persamaan garisnya v 8 k 9?:
$
Sukrosa sendiri bersifat dextrorotary yaitu memutar sudut putar jenis 6,'@. Dalam percobaan ini kita akan menentukan laju reaksi inversi gula tebu atau sukrosa dengan adanya katalis dengan menggunakan polarimeter. Dengan demikian apabila sukrosa semakin habis rotasi akan semakin berubah ke arah kiri. 1erbedaan aljabar antara rotasi pada 3aktu permulaan reaksi (ao dengan akhir reaksi (a A adalah ukuran dari konsentrasi mula5mula sukrosa. Dengan menganggap bah3a reaksi berjalan sempurna sehingga secara praktis tak ada sukrosa yang tertinggal pada akhir reaksi (t 8 A. 1ada setiap saat t, konsentrasi sukrosa yang tersisa adalah c dan dapat dihitung dari selisih antara pembacaan polarimeter akhir (!A dengan pembacaan polarimeter pada saat t, tersebut (!t.
Inversi Gula
arbohidrat merupakan senya3a karbon, hidrogen dan oksigen yang terdapat dalam alam. arbohidrat sangat beranekaragam sifatnya. isalnya, sukrosa (gula pasir dan kapas, keduanya adalah karbohidrat. Salah satu perbedaan utama antara berbagai tipe karbohidrat ialah ukuran molekulnya. Gula merupakan %at optis aktif. 7ila cahaya terpolarisasi linier jatuh pada bahan optis aktif, maka cahaya yang keluar bahan akan tetap terpolarisasi linier dengan arah bidang getar terputar terhadap arah bidang getar semula. Sifat optis aktif %at dispesifikasikan dengan sudut putar jenis. Sudut putarbidang polarisasi sebanding dengan sudut putar jenis dan konsentrasi bila sudutputar jenis diketahui
dan sudut putar bidang polarisasi dapat diukur,
makakonsentrasi (kadar %at optis aktif dapat ditentukan (hal ini merupakan prinsip yang digunakan untuk menentukan kadar %at optis. Gula inversi adalah campuran Dglukosa dan D- fruktosa yang diperoleh dengan hidrolisis asam atau en%imatik dari sukrosa. Bn%im yang mengkatalishidrolisis sukrosa disebut invertase,bersifat spesifik untuk ikatan "-D fruktofuranosida dan terdapat dalam ragi dan lebah (madu terutama terdiri darigula inversi. 7erdasarkan teori bah3a mayoritas gula adalah glukosa dan fruktosa membelokkan cahaya ke kiri.Gula yang terdiri dari Sukrosa maupun Glukosa memutar cahaya ke kanan. Sukrosa memiliki rotasi 6,'@ (positif produk yang dihasilkan glukosa 9!:8 6'$,C@ dan fruktosa 9!: 8 -$,E o mempunyairotasi netto negatif. Dengan mengetahui pembelokan cahaya yang dihasilkan olehlarutan gula, dapat di analisa jenis;komposisi gula yang ada dalam larutan tersebut. Sudut putar jenis dapat dihitung
inetika reaksi inversi gula merupakan reaksi orde satu terhadap sukrosa.Dalam larutan gula yang netral (pH8' reaksi hidrolisa gula mempunyai 3aktu paruh#= minggu. Sedangkan didalam larutan asam, dengan adanya katalis ion H6, 3aktuparuh tersebut lebih pendek. Hukum laju reaksi inversi gula tersebut dapatdiungkapkan sebagai berikut 4 8 - d (gula ; dt 8 k (H6(H $F(gula 4eaksi hidrolisis dari percobaan 2##H$$F## 6 H$F (l → 2H#$F (a 6 2H#$F (a
4eaksi ini disebut juga orde reaksi satu pseudo.Frde reaksi dari inverse gula merupakan orde ke satu. 1ada reaksi ini laju reaksi hanya tergantung pada satu kosentrasi saja yaitu 92#$H$$F##: sedangkan H$F tidak berpengaruh dalam reaksi tersebut. Sehingga dapat di rumuskansebagai berikut /aju 8 k 92 #$H$$F##:
Cara Penunaan P$lari-e#er
2ara penggunaan berikut adalah cara pada eiss 1olarimeter, tetapi secara umum cara penggunaan polarimeter manapun adalah sama. >ntuk memulai penggunaan polarimeter pastikan tombol po3er pada posisi on dan biarkan selama '-#= menit agar lampu natriumnya siap digunakan. Selalu mulai dengan menentukan keadaan nol (%ero point dengan mengisi tabung sampel dengan pelarut saja. eadaan nol ini perlu untuk mengkoreksi pembacaan atau pengamatan rotasi optik.
bergantung kepada tabung sampel
yang
berisi
larutan;pelarut dengan penuh.1erhatikan saat menutup tabung sampel, harus dilakukan hati-hati agar di dalam tabung tidak terdapat gelembung udara. 7ila sebelum tabung diisi larutan didapat keadaan terang, maka setelah tabung diisi larutan putarlah analisator sampai didapat keadaan terang kembali. Sebaliknya bila a3alnya keadaan gelap harus kembali kekeadaan gelap. 2atat besarnya rotasi optik yang dapat terbaca pada skala.
searah jarum jam atau berla3anan arah jarum jam. /akukan pembacaan berkali-kali sampai diperoleh nilai yang dapat dirata-ratakan. )I.
ALAT DAN BAHAN '. Ala#: - 1olarimeter dan komponennya - Gelas ukur $' m/ - Gelas kimia - Stop3atch . Ba1an: - /arutan gula #=* - &uades - /arutan H2l $I
)II. ALUR PERCOBAAN #. 1ersiapan alat
¶tus polarimeter Disiapkan
&ir Dimasukkan dalam kuvet Dimasukkan dalam bak polarimeter Dibaca skalanya
). 1engukuran sudut putar jenis sampel Sampel larutan gula Dimasukkan dalam kuvet Diukur sudut putarnya dengan 3aktu (',#=,#',$=,$',)=,)',E=,E ', '=,'',= menit 7esar sudut putaran
# buah # buah # buah # buah
E. 1engukuran sudut putar jenis sampel dari 3aktu ke3aktu
/arutan gula 6 #= m/ H2l $ I Dimasukkan dalam kuvet Diukur sudut putarnya dalam 3aktu (',#=,#',$=,$',)=,)',E=,E ','=,'',= menit 7esar sudut putar
)III. HASIL PENGA*ATAN N$.Per2 '.
Pr$se+ur Per2$%aan Persiaan ala#
•
Hasil Pena-a#an Se%eluSesu+a1 &uades larutan • &uades 6 gula
Duaan / Rea"si HO
Gula merupakan
HO OH
¶tus polarimeter
tak ber3arna • Gula kristal
Disiapkan
ber3arna putih H2l larutan ta
senya3a yang bersifat
larutan homogen (larutan gula '* • Gula 6
•
O
O
ber3arna
%at optik aktif sehingga O
OH
dapat memutar bidang
HO
auades6H2l $ I
HO
larutan tak ber3arna
3esi-ulan
polarisasi
OH
OH
sucrose
Dicuci bersih; dibilas dengan pelarut yang akan digunakan dikeringkan &lat siap digunakan
glucose
fructose
0nversi gula berorde # .
Penen#uan #i#i" n$l elaru#
•
&ir Dimasukkan dalam kuvet •
Dimasukkan dalam bak polarimeter
&uades
&uades dibaca
larutan tak
skalanya pada
ber3arna /arutan gula
polarimeter sebesar C#,#'
larutan kuning jernih
Dibaca skalanya
4.
Penu"uran su+u# u#ar 5enis sa-el
•
Sampel larutan gula •
Gula kristal ber3arna putih &uades
Dimasukkan dalam kuvet
larutan tak
Diukur sudut putarnya •
ber3arna assa gula '
•
gram assa air E'
dengan 3aktu (',#=,#',$=,$',)=,)',E=,E ', '=,'',= menit
•
' gram gula 6 E'
•
gram auades
2H$$F## (s 6 H$F (l 2H$$F## (a
larutan tak ber3arna •
(larutan gula #= * Sudut putar skala ',$
gram
7esar sudut putaran 6.
Penu"uran su+u# u#ar sa-el +ari 7a"#u "e 7a"#u
/arutan gula 6 #= m/ H2l $ I Dimasukkan dalam kuvet Diukur sudut putarnya dalam 3aktu (',#=,#',$=,$',)=,)',E=,E ','=,'',= menit 7esar sudut putar
•
/arutan gula #= * larutan tak
•
ber3arna H2l $I larutan tak ber3arna
/arutan gula #=* 6 H/2l $ I larutan tidak ber3arna • Skala pada 3aktu t(3aktu skala ' C),C #= C=,'' #' J,'' $= ,# $' E,# )= ',E E' '', '= '),=C' '' '=,' = EJ,$' •
• •
4 $ orde # =,)) 4 $ orde $ =,
•
2H$$F## (a
H2l
(a 6 2H$$F (a
•
2H$$F
Grafik yang diperoleh didapatkan 4 $ 8 =,)) >ntuk orde #. Sehingga larutan sukrosa termasuk dalam orde #
4.
Penu"uran su+u# u#ar 5enis sa-el
•
Sampel larutan gula •
Gula kristal ber3arna putih &uades
Dimasukkan dalam kuvet
larutan tak
Diukur sudut putarnya •
ber3arna assa gula '
•
gram assa air E'
dengan 3aktu (',#=,#',$=,$',)=,)',E=,E ', '=,'',= menit
•
' gram gula 6 E'
•
gram auades
2H$$F## (s 6 H$F (l 2H$$F## (a
larutan tak ber3arna •
(larutan gula #= * Sudut putar skala ',$
gram
7esar sudut putaran 6.
Penu"uran su+u# u#ar sa-el +ari 7a"#u "e 7a"#u
/arutan gula 6 #= m/ H2l $ I Dimasukkan dalam kuvet Diukur sudut putarnya dalam 3aktu (',#=,#',$=,$',)=,)',E=,E ','=,'',= menit 7esar sudut putar
•
/arutan gula #= * larutan tak
•
ber3arna H2l $I larutan tak ber3arna
/arutan gula #=* 6 H/2l $ I larutan tidak ber3arna • Skala pada 3aktu t(3aktu skala ' C),C #= C=,'' #' J,'' $= ,# $' E,# )= ',E E' '', '= '),=C' '' '=,' = EJ,$' •
•
4 $ orde # =,)) 4 $ orde $ =,
•
4 $ orde ) =,J#)
•
•
2H$$F## (a
H2l
(a 6 2H$$F (a
•
2H$$F
Grafik yang diperoleh didapatkan 4 $ 8 =,)) >ntuk orde #. Sehingga larutan sukrosa termasuk dalam orde #
•
4 $ orde ) =,J#)
I8. ANALISIS DAN PE*BAHASAN
1ada percobaan ini bertujuan untuk menentukan orde reaksi dan reaksi inversi gula dengan menggunakan polarimeter. /angkah pertama, yaitu menyiapkan seperangkat alat apparatus polarimeter.
yang digunakan adalah auades. &uades dimasukkan kedalam tabung kuvet dengan
I8. ANALISIS DAN PE*BAHASAN
1ada percobaan ini bertujuan untuk menentukan orde reaksi dan reaksi inversi gula dengan menggunakan polarimeter. /angkah pertama, yaitu menyiapkan seperangkat alat apparatus polarimeter.
yang digunakan adalah auades. &uades dimasukkan kedalam tabung kuvet dengan dan diusahakan tidak ada gelembung udara yang ikut didalam tabung kuvet yang berisi auades tersebut, agar hasil pengamatan yang diperoleh lebih akurat.
Dalam percobaan ini bertujuan untuk menentukan sudut putar jenis sampel. Sampel yang digunakan adalah larutan gula #=*.
Dalam percobaan ini bertujuan untuk untuk menentukan sudut putar sampel dari 3aktu ke 3aktu. 1rosedur percobaan yang harus dilakukan sama dengan percobaan sebelumnya, namun sampel yang digunakan yaitu larutan gula #=* ditambah dengan #= m/ H2l $I. Kungsi penambahan H2l ini adalah untuk mempercepat reaksi hidrolisis gula. emudian sampel dimasukkan dalam kuvet dan dan dimasukkan dalam bak polarimeter untuk diidentifikasi sudut putarnya. Dari percobaan yang telah dilakukan didapatkan data sudut putar gula dari 3aktu ke 3aktu. Dari data sudut putar yang diperoleh dari percobaan kemudian dilakukan perhitungan sudut putar jenis sampel yaitu dengan rumus
9!: 8
Sehingga didapatkan data sudut putar jenis sampel Da#a "e9
S"ala
;<=
a"#u -eni#0
a"#u +e#i"0
#
'
)==
C),C
))C.E'E$
$
#=
==
C=,''
)$).=)##
)
#'
==
J,''
)#).JC)
E
$=
#$==
,#
)=$.''C
'
$'
#'==
E,#
$).EJ$
)=
#J==
',E
$C#.CJ
C
E'
$C==
'',
$'E.'CJJ
J
'=
)===
'),=C'
$E).=#CE
''
))==
'=,'
$)).$JC'
#=
=
)==
EJ,$'
$$E.=#'
emudian ditentukan reaksi yang terjadi termasuk orde #, $ atau )
Or+e '
Da#a "e9
a"#u -eni#0
a"#u +e#i"0
a9>
ln a9>0
#
'
)==
))C.E'E$
'.J$#E)
$
#=
==
)$).=)##
'.CCCCE
)
#'
==
)#).JC)
'.CEJ
E
$=
#$==
)=$.''C
'.C#$'
'
$'
#'==
$).EJ$
'.J#JC$
)=
#J==
$C#.CJ
'.='C$#
C
E'
$C==
$'E.'CJJ
'.')#
J
'=
)===
$E).=#CE
'.E)#))
''
))==
$)).$JC'
'.E'$$C$
#=
=
)==
$$E.=#'
'.E##C#
a"#u +e#i"0
a9>0
'/a9>0
Or+e Da#a "e9
a"#u -eni#0
#
'
)==
))C.E'E$
=.==$)
$
#=
==
)$).=)##
=.==)=
)
#'
==
)#).JC)
=.==)#J
E
$=
#$==
)=$.''C
=.==))=E
'
$'
#'==
$).EJ$
=.==)E=C
)=
#J==
$C#.CJ
=.==)CC
C
E'
$C==
$'E.'CJJ
=.==)$J
J
'=
)===
$E).=#CE
=.==E##'
''
))==
$)).$JC'
=.==E$JC
#=
=
)==
$$E.=#'
=.==EEE
Or+e 4
Da#a "e9
a"#u -eni#0
a"#u -eni#0
a9>0
'/a9>0?
#
'
)==
))C.E'E$
')C.J'
$
#=
==
)$).=)##
'$#CE.'E'J
)
#'
==
)#).JC)
E$'J.)#JE
E
$=
#$==
)=$.''C
E'J==.$)E
'
$'
#'==
$).EJ$
E)=C=.'C
)=
#J==
$C#.CJ
)J.=#$
C
E'
$C==
$'E.'CJJ
)$E='.#J$C
J
'=
)===
$E).=#CE
$'$J.C$JE
''
))==
$)).$JC'
$C$##.'$JJ
#=
=
)==
$$E.=#'
$'=#.EE'
7erdasarkan grafik yang didapatkan, diperoleh 4 $ (tingkat kemiringan; slope. >ntuk orde #, 4 $ 8 =,)) L orde $, 4 $ 8=, sedangkan untuk grafik orde ) adalah
=,J#). Sehingga orde reaksinya adalah # karena 4 $ nya paling mendekati satu yakni 4 $ 8 =,)). 7erdasarkan grafik tersebut (orde # didapatkan persamaan dalam bentuk y, yaitu y 8 -=,===#?6',J'E. Selain dengan metode grafik dapat pula menggunakan metode non grafik yakni orde # dengan rumus k t 8 ln
5 ln (a-?
α
orde $ dengan rumus
orde ) dengan rumus 7erdasarkan pada perhitungan tersebut peroleh nilai k yang mendekati satu yaitu orde satu. 1ada perhitungan grafik dan non-grafik memberikan hasil yang sama dengan nilai k yang mendekati satu yaitu orde #.
8. 3ESI*PULAN
7erdasarkan pada percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan, bah3a #. 1enentuan sudut putar sampel dari 3aktu ke 3aktu, dengan sampel larutan gula yang ditambah denga larutan H2l $ I, yaitu memiliki sudut putar yang relatif turun dari 3aktu ke 3aktu. $. Dari data percobaan, diperoleh grafik dengan kemiringan 4 $ 8 =,)). Sehingga percobaan yang telah dilakukan merupakan reaksi orde #. Hal ini dinyatakan sesuai dengan teori yang menyatakan bah3a pada kinetika reaksi inversi gula merupakan reaksi orde # terhadap sukrosa.
8I. JAABAN PERTAN@AAN
#. &pa fungsi penambahan larutan H2lM +a3ab /arutan H2l sebagai berfungsi sebagai katalis yang digunakan untuk mempercepat reaksi inversi gula (perputaran kekiri dan untuk menghidrolisis sukrosa. 1enambahan H2l berfungsi sebagai pemberi suasana asam dan katalis yang dapat mempercepat reaksi hidrolisis atau terurainya sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa, dimana pada akhir reaksi akan terbentuk kembali (tidak ikut bereaksi. $. 7erikan sedikitnya ) contoh %at optis selain gula dan berapa sudut putarnya berdasarkan kajian pustaka dan pengamatan andaM +a3ab &lkaloid, komponen minyak atsiri, antibiotika. ). 7erapa sudut putar larutan sukrosa, larutan glukosa, dan larutan fruktosa berdasarkan kajian pustaka andaM +a3ab Sukrosa mempunyai rotasi jenis 6,'N, suatu rotasi positif. 2ampuran produk antara glukosa, 9!:8 6'$,C N dan fruktosa 9!:8 -$,E@
8II. DATAR PUSTA3A
&chmad, Hiskia. $==#. Elektrokimia dan Kinetika Kimia. 7andung 1< 2itra &ditya 7akti. &noim.$=#$. Laju nversi !ula. (Fnline. (htt"#$$dokumen.ti"s$do%uments$ , diakses pada )= Fktober $=#' pukul $=.#' O07. &nonim. $=#$. &olarimeter . (Fnline. (htt"#$$'''.'iki"edia.org diakses pada )= Fktober $=#' pukul #.EC O07. &tkins, 1.O. #=. Kimia isika jilid * edisi ke em"at . +akarta Brlangga &yu, Devita.$==. Kimia isika nversi !ula. (Fnline. (htt"#$$'''.s%ribd.%om$do%$ . ,
diakses pada )= Fktober $=#' pukul #.== O07. Kessenden, 4.+. dan Kessenden, +.S.#$. Kimia +rganik . ,ilid *. +akarta Brlangga eenan, 2.O. dkk. #. Kimia untuk -niversitas Edisi jilid /. +akarta 1udjaatmaka. Brlangga Sastrohamidjojo, H. $==#. Kimia 0asar . Pogyakarta >G
IBS&
LA*PIRAN POTO IN)ERSI GULA N$
Alur 3er5a
Ga-%ar Persiaan Ala#
3e#eranan
enyiapkan alat
enyiapkan alat
dan bahan
percobaan
percobaan.
-
embilas kuvet menggunakan
Penen#uan Ti#i" N$l Pelaru#
enambahkan auades kedalam kuvet
Gelas kimia Gelas ukur Spatula 1olarimeter uvet
&uades diisi
uvet terisi penuh
kedalam kuvet
dengan auades
uvet yang berisi auades dimasukkan kedalam polarimeter
embaca skala
7esar skala pada
air pada
polarimeter sebesar
polarimeter
C#,#'o
Penu"uran Su+u# Pu#ar Jenis Sa-el
enimbang
Gula berupa serbuk
gula untuk
ber3arna putih
dipakai sebagai
kekuningan. 7erat
larutan gula
gula yang ditimbang
#=*
sebesar $,'==Egram
engambil
&uades larutan
auades untuk
jernih tak ber3arna
melarutkan gula
emasukkan
/arutan jernih tak
kristal gula
ber3arna dan
kedalam gelas
terdapat endapan
kimia yang
kristal
berisi auades.
/arutan gula
larutan jernih
setelah diaduk
kekuningan
/arutan gula
7esar sudut putar
diukur sudut
larutan gula
putarnya
#. 7agian tengah
menggunakan polarimeter
terang sebesar ),' $. 7agian tengah gelap sebesar
#$,' Penu"uran Su+u# Pu#ar Sa-el +ari a"#u "e a"#u /arutan gula #=* 6 dengan #=m/ H2l $I /arutan gula #=* 6 #=m/ H2l $I dimasukkan kedalam kuvet
engukur sudut putar larutan gula #=* 6 #=m/ H2l $I menggunakan polarimeter
Sudut putar
7esar sudut putar
larutan gula
larutan gula #=* 6
#=* 6 #=m/
#=m/ H2l $I pada
H2l $I pada
3aktu )== detik
3aktu )== detik
#. 7agian tengah terang E$,$ $. 7agian tengah
Sudut putar
gelap #=',$ 7esar sudut putar
larutan gula
larutan gula #=* 6
#=* 6 #=m/
#=m/ H2l $I pada
H2l $I pada
3aktu C$= detik
3aktu C$= detik
#. 7agian tengah terang ),$ $. 7agian tengah 7agian
gelap #=#,
Sudut putar
7esar sudut putar
larutan gula
larutan gula #=* 6
#=* 6 #=m/
#=m/ H2l $I pada
H2l $I pada
3aktu #=$= detik
3aktu #=$=
#. 7agian tengah
detik
terang )J,=' $. 7agian tengah 7agian
gelap ,='
7agian
7esar sudut putar
larutan gula
larutan gula #=* 6
#=* 6 #=m/
#=m/ H2l $I pada
H2l $I pada
3aktu #)$= detik
3aktu #)$=
#. 7agian tengah
detik
terang ),# $. 7agian tengah 7agian
gelap ,#
7agian
7esar sudut putar
larutan gula
larutan gula #=* 6
#=* 6 #=m/
#=m/ H2l $I pada
H2l $I pada
3aktu #'== detik
3aktu #'==
#. 7agian tengah
detik
terang )E, $. 7agian tengah 7agian
gelap ),)
7agian
7esar sudut putar
larutan gula
larutan gula #=* 6
#=* 6 #=m/
#=m/ H2l $I pada
H2l $I pada
3aktu #J= detik
3aktu #J=
#. 7agian tengah
detik
terang )$,# $. 7agian tengah 7agian
gelap J,C
7agian
7esar sudut putar
larutan gula
larutan gula #=* 6
#=* 6 #=m/
#=m/ H2l $I pada
H2l $I pada
3aktu $C== detik
3aktu $C==
#. 7agian tengah
detik
terang $,# $. 7agian tengah 7agian
gelap J$,#
7agian
7esar sudut putar
larutan gula
larutan gula #=* 6
#=* 6 #=m/
#=m/ H2l $I pada
H2l $I pada
3aktu )=== detik
3aktu )===
#. 7agian tengah
detik
terang $J,# $. 7agian tengah 7agian
gelap CJ,='
7agian
7esar sudut putar
larutan gula
larutan gula #=* 6
#=* 6 #=m/
#=m/ H2l $I pada
H2l $I pada
3aktu )EJ= detik
3aktu )EJ=
#. 7agian tengah
detik
terang $,J $. 7agian tengah 7agian
gelap C',#
7agian
7esar sudut putar
larutan gula
larutan gula #=* 6
#=* 6 #=m/
#=m/ H2l $I pada
H2l $I pada
3aktu )== detik
3aktu )==
#. 7agian tengah
detik
terang $',# $. 7agian tengah 7agian
7agian
gelap C$,C'