BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BEL BELAK AKA ANG
Penduduk Lanjut Usia merupakan bagian dari anggota keluarga dan anggot anggotaa masyarak masyarakat at yang yang semakin semakin bertam bertambah bah jumlah jumlahnya nya sejalan sejalan dengan dengan peningkatan usia harapan hidup. Pada tahun 1980 penduduk lanjut usia baru berjumlah 7,7 juta jiwa atau ,! persen dari seluruh jumlah penduduk. Pada tahun 1990 jumlah penduduk lanjut usia meningkat menjadi 11," juta orang atau 8,9 persen. #umlah ini meningkat di seluruh $ndonesia menjadi 1,1 juta jiwa pada tahun !000 atau 7,! persen dari seluruh penduduk. penduduk. %an diperkirakan pada tahun !0!0 akan menjadi !9 juta orang atau 11,& persen. 'al ini menunjukkan bahwa penduduk lanjut usia meningkat se(ara konsisten dari waktu ke waktu. )ngka harapan hidup penduduk $ndonesia berdasarkan data *iro Pusat +tatistik pada tahun 198 adalah &,7 tahun, pada tahun 1980 ."0 tahun, pada tahun 198 - 8,19 tahun, pada tahun 1990 - 1,1! tahun, dan tahun 199 - 0,0 tahun serta tahun !000 - &.0 tahun *P+.!000/. Pertambahan jumlah lansia $ndonesia, dalam kurun waktu tahun 1990 !0!, tergol tergolong ong ter(epat ter(epat di dunia dunia omp ompas, as, ! 2aret 2aret !00!-1 !00!-10/. 0/. 2ening 2eningkat katny nyaa jumlah lansia akan membutuhkan perawatan yang serius karena se(ara alamiah lansia itu mengalami mengalami penurunan baik dari segi 3isik, biologi biologi maupun mentalnya 4ugroho, !00&/.Usia lanjut U+$L)/ merupakan tahap akhir Perkem Perkemban bangan gan pada daur kehidu kehidupan pan manusia manusia..
+etiap +etiap orang yang
dikaruniai umur panjang akan mengalami tahapan ini. %engan berhasilnya pelayanan kesehatan yang ditandai dengan bertambahnya usia harapan hidup maka kesempatan menjadi usila semakin semakin besar sehingga diperkirakan diperkirakan jumlah jumlah usila semakin bertambah.% bertambah.%alam alam Lokakarya 4asional eperawatan eperawatan di #akarta
1
198"/ telah disepakati bahwa keperawatan adalah 5suatu bentuk pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan berbentuk pelayanan bio6psiko6sosial6kultural dan spiritual yang didasarkan pada pen(apaian kebutuhan dasar manusia. %alam hal ini asuhan keperawatan yang diberikan kepada pasien bersi3at komprehensi3, ditujukan pada indiidu, keluarga dan masyarakat, baik dalam kondisi sehat dan sakit yang men(akup seluruh kehidupan manusia.+edangkan asuhan yang diberikan berupa bantuian6bantuan kepada pasien karena adanya kelemahan 3isik dan mental mental,, keterb keterbatas atasan an penget pengetahu ahuan an serta serta kurang kurangnya nya kemamp kemampuan uan dan atau kemauan dalam melaksanakan aktiitas kehidupan sehari6hari se(ara mandiri. Pada Pada makal akalah ah ini ini
akan akan diba dibaha hass
tent tentan ang g
doku dokume ment ntas asii asuh asuhan an
keperawatan lanjut usia, dimanan pendekatan yang digunakan adalah proses keperawatan yang meliputi pengkajian assessment/, merumuskan diagnosa keperaw keperawata atan n 4ursin 4ursing g diagno diagnosis/ sis/,, meren(a meren(anak nakan an tindak tindakan an keperaw keperawata atan n interentio interention/, n/, melaksanakan melaksanakan tindakan tindakan keperawatan keperawatan $mplementat $mplementation/ ion/ dan melakuk melakukan an ealua ealuasi si alu aluatio ation/. n/. +erta +erta akan akan menjela menjelaska skan n pula pula tentan tentang g kebutuhan bio6psiko6sosial6kultural dan spiritiual, dan tentang dementia pada lansia. +ehubungan dengan masalah tersebut di atas, maka kelompok usila perlu mendapat perhatian dan pembinaan khusus baik oleh pemerintah atau swasta maupun berbagai disiplin ilmu termasuk keperawatan, agar para usia lanjut lanjut dapat dapat memper mempertah tahank ankan an kondis kondisii kesehat kesehatann annya ya sehing sehingga ga tetap tetap dapat dapat produkti3, berperan akti3 di masyarakat dan tetap bahagia di usia lanjut.
B.
RUMUSAN MA MASALAH
*erdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam makalah ini yaitu 1. *agaimana proses asuhan keperawatan dokumentasi pada lansia
2
2. *agaimana (ara mengisi 3ormat asuhan keperawatan pada lansia 3. *io6psiko6sosial6kultural dan spiritual untuk lansia 4. *agaimana dementia pada lansia
C.
TUJUAN PE PENULIS
1.
:ujuan umum %iharapkan mahasiswa mengetahui tentang dokumentasi asuhan keperawatan pada usia lanjut, bio6psiko6sosial6kultural dan spiritual, dan daya ingat pada lansia.
!. :ujuan juan khusu hususs a. 2ahasis 2ahasiswa wa mengetah mengetahui ui dokumen dokumentasi tasi asuhan asuhan keperaw keperawatan atan b. 2ahasiswa mengetahui bio6psiko6sosial6kultural dan spiritual pada lansia (. 2ahasis 2ahasiswa wa meng mengetah etahui ui demen dementia tia pada pada lansia lansia
3
BAB II LANDASAN TEORI
A.
DOKUMENT DOKUMENTAS ASII ASUHA ASUHAN N KEPERA KEPERAW WATAN 1. Dokume!"#$
%okumentasi se(ara umum merupakan suatu (atatan otentik atau semua semua warkat warkat asli yang yang dapat dapat dibukt dibuktika ikan n atau dijadikan dijadikan bukti dalam dalam persoalan hukum. +edangkan dokumentasi keperawatan merupakan bukti pen(atatan dan pelaporan yang dimiliki perawat dalam melakukan (atatan perawatan yang berguna untuk kepentingan klien, perawat, dan tim keseh kesehat atan an dalam dalam meme memebe berik rikan an pelay pelayana anan n keseh kesehat atan an deng dengan an dasar dasar komuni komunikasi kasi yang yang akurat akurat dan lengka lengkap p se(ara se(ara tertul tertulis is dengan dengan tanggu tanggung ng jawab perawat. %okume %okumenta ntasi si keperaw keperawatan atan sangat sangat pentin penting g bagi bagi perawat perawat dalam dalam memb member erika ikan n
asuh asuhan an
kepe keperaw rawat atan an.% .%ok okum umen enta tasi si
ini ini
pent pentin ing g
karen karenaa
pelayanan keperawatan yang diberikan kepada klien membutuhkan (atatan dan dan pela pelapo poran ran yang dapa dapatt digu diguna naka kan n sebag sebagai ai tang tanggu gung ng jawab jawab dan dan tanggung gugat dari berbagai kemungkinan masalah yang dialami klien baik masalah kepuasan maupun ketidak puasan terhadap pelayanan yang diberikan. %okumentasi keperawatan mempunyai beberapa kegunaan bagi perawat dan klien antara lain a. +eba +ebaga gaii alat alat komu komuni nika kasi si
4
%okumentasi dalam memberikan asuhan keperawatan yang terkoordinasi dengan baik akan menghindari atau men(egah in3ormasi yang berulang. esalahan juga akan berkurang sehingga dapat meningkatkan
kualitas
asuhan
keperawatan.
%isamping
itu,
komunikasi juga dapat dilakukan se(ara e3ekti3 dan e3isien. b. +ebagai mekanisme peratanggunggugatan +tandar dokumentasi memuat aturan atau ketentuan tentang pelaksanaan pendokumentasian. ;leh karena itu, kualitas kebenaran standar pendokumentasian akan mudah dipertanggung jawabkan dan dapat digunakan sebagai perlindungan atas gugatan karena sudah memilki standar hukum. (. 2etode pengumpulan data %okumentasi dapat digunakan untuk melihat data data pasien tentang kemajuan atau perkembangan dari pasien se(ara objekti3 dan mendeteksi ke(endrungan yang mungkin terjadi.%apat digunakan juga sebagai bahan penelitian, karena data datanya otentik dan dapat dibuktikan kebenarannya.+elain itu, dokumentasi dapat digunakan sebagai data statisti(. d. +arana pelayanan keperawatan se(ara indiidual :ujuan ini merupakan integrasi dari berbagai aspek klien tentang kebutuhan terhadap pelayanan keperawatan yang meliputi kebutuhan
bio6psiko6sosial6spiritual
sehingga
merasakan man3aat dari pelayanan keperawatan. e. +arana ealuasi
5
indiidu
dapat
'asil
akhir
dari
asuhan
keperawatan
yang
telah
didokumentasikan adalah ealuasi tentang hal hal yang berkaitan dengan tindakan keperawatan dalam memberikan asuhan keperawatan. 3. +arana meningkatkan kerja sama antar tim kesehatan 2elalui dokumentasi, tenaga dokter, ahli gi
2.
Dokume!"#$ Pe%k"&$"
%okumentasi
pengkajian
merupakan
(atatan
tentang
hasil
pengkajian yang dilaksanakan untuk mengumpulkan in3ormasi dari pasien, membuat data dasar tentang klien, dan membuat (atatan tentang respon kesehatan klien.Pengkajian adalah awal dari tahapan proses keperawatan.
6
%alam mengkaji, harus memperhatikan data dasar pasien. $n3ormasi yang didapat dari klien sumber data primer /, data yang didapat dari orang lain data sekunder /, (atatan kesehatan klien in3ormasi atau laporan laboratorium, tes diagnosti(, keluarga dan orang terdekat, atau anggota tim kesehatan
merupakan
pengkajian
data
dasar.
Pengumpulan
data
menggunakan berbagai metode seperti obserasi data yang dikumpulkan berasal dari pengamatan /, wawan(ara bertujuan mendapatkan respons dari klien dengan (ara tatap muka /, konsultasi, pemeriksaan 3isik, pemeriksaan laboratorium, ataupun pemeriksaan tambahan. 2anusia mempunyai respons terhadap masalah kesehatan yang berbeda sehingga perawat
harus
mengkaji
respons
klien
terhadap
masalah
se(ara
indiidual.:ujuan dokumentasi pengkajian adalah a. Untuk mengidenti3ikasi berbagai kebutuhan dan respons pasien terhadap masalah yang dapat mempengaruhi perawatan b. Untuk konsolidasi dan organisasi in3ormasi yang didapat dianalisis dan diidenti3ikasi (. Untuk dapat dijadikan sebagai ukuran dalam men(apai=mendapatkan in3ormasi. %engan kata lain, dapat dijadikan sebagai rujukan untuk ukuran dan perubahan kondisi pasien. d. Untuk mengidenti3ikasi berbagai ma(am karakteristik serta kondisi pasien dan respons yang akan mempengaruhi peren(anaan perawatan. e. Untuk menyediakan data yang (ukup pada kebenaran hasil obserasi terhadap respons pasien. 3. Untuk menyediakan dasar pemikiran pada ren(ana keperawatan. Je$# Dokume!"#$ Pe%k"&$"
a. Pengkajian )wal $nitial )ssesment / 7
Pengkajian awal intial assessment /, dilakukan ketika pasien masuk kerumah sakit. *entuk dokumentasi biasanya merujuk pada data
dasar
perawatan.+elama
pengkajian
umum,
perawat
mengident3ikasi masalah kesehatan yang dialami klien, dengan mengumpulkan data pengkajian baik umum maupun khusus dapat memudahkan peren(anaan perawat klien.
b. Pengkajian kontinu ;ngoing )ssesment / Pengkajian kontinu merupakan pengembangan data dasar, in3ormasi yang diperoleh dari pasien selama pengkajian awal daan in3ormasi tambahan berupa tes diagnosti( dan sumber lain / diperlukan untuk menegakkan data. (. Pengkajian ulang >eassesment / %ata pengkajian ulang merupkan pengkajian yang didapat dari in3ormasi
selama
ealuasi.Pengkajian
ulang
berarti
perawat
mengealuasi kemajuan data dari masalah pasien atau pengembangan dari data dasar sebagai in3ormasi tambahan dari pasien.
3.
Dokume!"#$ D$"%o#e Ke'e(")"!"
%iagnose keperawatan adalah keputusan klinis mengenai seeorang, keluarga, atau masyarakat sebagai akibat dari masalah kesehatan atau proses kehidupan yang a(tual dan potensial 4)4%),1990 /, %iaognose keperawatan memberikan dasar pemilihan interensi yang menjadi tanggung gugat perawat. Perumusan diagnose keperawatan adalah
8
bagaimana diagnose keperawatan digunakan dalam proses peme(ahan masalah. 2elalui identi3ikasi, dapat digambarkan berbagai masalah keperawatan yang membutuhkan asuhan keperawatan. %isamping itu, dengan menentukan atau menyelidiki etiologi masalah, akan dapat dijumpai
3a(tor
yang
menjadi
kendala
atau
penyebab.
%engan
menggambarkan tanda dan gejala, akan memperkuat masalah yang ada. %okumentasi keperawatan merupakan (atatan tentang penilaian klinis dari respons indiidu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah kesehatan atau proses kehidupan baik a(tual maupun potensial. a. ategori %iagnosa eperawatan Untuk
memudahkan
dalam
mendokumentasikan
proses
keperawatan, harus diketahui beberapa tipe diagnose keperawatan. :ipe diagnose keperawatan meliputi tipe a(tual, risiko, kemungkinan, sehat dan sejahtera, dan sindroma. 1/ %iagnose keperawatan a(tual %iagnose keperawatan a(tual menurut 4)4%) adalah menyajikan keadaan klinis yang telah dialidasikan melalui batasan
karakteristik
mayor
yang
diidenti3ikasi.
%iagnose
keperawatan a(tual memiliki empat komponen diantaranya - label, de3inisi, batasan karakterstik, dan 3a(tor yang berhubungan. Label merupakan deskripsi tentang de3inisi diagnose dan batasan karakterstik ?ordon, 1990 /, %e3inisi menekankan pada kejelasan, arti yang tepat untuk diagnose, batasan karakterstik menentukan karakteristik yang menga(u pada petunjuk, klinis, tanda subjekti3, dan objekti3. *atasan ini juga menga(u pada diagnose keperawatan, yang terdiri dari batasan mayor dan minor. @a(tor
yang
berhubungan
merupakan
etiologi
atau
3a(tor
penunjang.@a(tor ini dapat mempengaruhi perubahan status 9
kesehatan. @a(tor yang berhubungan terdiri dari empat komponen yaitu •
Pato3isiologis biologis atau psikologis /
•
:indakan yang berhubungan
•
+ituasional lingkungan, personal /
•
2aturasional.
Penulisan rumusan ini adalah P+ Problem A etiologiAsymtoms/. !/ %iagnosa keperawatan risiko atau risiko tinggi 2enurut 4)4%), diagnosa keperawatan risiko adalah keputusan klinis tentang indiidu, keluarga, atau komunitas yang sangat rentan untuk mengalami masalah dibanding indiidu atau kelompok lain pada situasi yang sama atau hampir sama.%iagnosa keperawatan ini mengganti istilah diagnosa keperawatan potensial dengan menggunakan 5 risiko terhadap atau risiko tinggi terhadap . alidasi untuk menunjang diagnosa risiko tinggi adalah 3a(tor risiko yang meperlihatkan keadaan dimana kerentanan meningkat terhadap klien atau kelompok dan tidak menggunakan batasan karakteristik.Penulisan rumusan diagnosa keperawatan risiko tinggi adalah P problemAetiologi / b. %iagnosa keperawatan kemungkinan 2enurut 4)4%), diagnosa keperawatan kemungkinan adalah pernyataan tentang masalah yang diduga masih memerlukan data tambahan dengan harapan masih diperlukan untuk memastikan adanya tanda dan gejala utama adanya 3a(tor risiko
10
(. %iagnosa keperawatan sejahtera 2enurut 4)4%), diagnosa keperawatan sejahtera adalah ketentuan klinis mengenai indiidu, kelompok, atau masyarakat dalam transisi dari tingkat kesehatan khusus ke tingkat kesehatan yang lebih baik. Bara pembuatan diagnosa ini menggabungkan pernyataan 3ungsi positi3 dalam masing6masing pola kesehatan 3ungsional sebagai alat pengkajian yang di sahkan.%alam menentukan diagnosa keperawatan sejahtera menunjukkan terjadi peningkatan 3ungsi kesehatan menjadi 3ungsi yang positi3. Bontoh penulisan diagnosa keperawatan sejahtera Perilaku men(ari bantuan kesehatan yang berhubungan dengan kurang pengatahuan tentang peran sebagai orang baru linda jual (arpenito, 199 / d. 2etode dokumentasi diagnosa keperawatan %alam melakukan pen(atatan diagnosa keperawatan digunakan pedoman dokumentasi yaitu 1/ ?unakan 3ormat P+ untuk semua masalah a(tual dan P untuk masalah resiko !/ Batat diagnosa keperawatan yang dibuat risiko dan risiko tinggi ke dalam masalah atau 3ormat diagnosa keperawatan "/ ?unakan istilah diagnosa keperawatan yang dibuat dari da3tar 4)4%) &/ 2ulai pernyataan diagnosa keperawatan dengan mengidenti3ikasi in3ormasi tentang data untuk diagnosa / 2asukan
pernyataan
diagnosa keperawatan
masalah
11
kedalam
da3tar
/ 'ubungkan setiap diagnosa keperawatan ketika menemukan masalah keperawatan 7/ ?unakan
diagnosa
keperawatan
sebagai
pedoman
untuk
pengkajian, peren(anaan, interensi, dan ealuasi
4.
Dokume!"#$ Re*"" Ke'e(")"!"
%okumentasi ren(ana keperawatan merupakan (atatan tentang penyusunan 5 ren(ana tindakan keperawatan yang akan dilakukan. 'al ini dilakukan untuk menanggulangi masalah dengan (ara men(egah, mengurangi, dan menghilangkan masalah. +elain itu, untuk memberikan kesempatan pada perawat, klien, keluarga, serta orang terdekat dalam merumuskan ren(ana tindakan. Peren(anaan adalah bagian dari 3ase pengorganisasian dalam proses keperawatan yang meliputi tujuan perawatan, penetapkan peme(ahan masalah, dan menentukan tujuan peren(anaan
untuk
mengatasi
masalah
organisasi
in3ormasi
pasien.
:ujuan
ren(ana
pasien
sebagai
sumber
keperawatan •
onsolidasi
dan
dokumentasi •
+ebagai alat komunikasi antara perawat dank lien
•
+ebagai alat komunikasi antar anggota tim kesehatan
•
Langkah
dari proses
keperawatan
pengkajian,
peren(anaan,
pelaksanaan, dan ealuasi / yang merupakan rangkaian yang tidak dapat dipisahkan a. :ipe %okumentasi >en(ana eperawatan
12
)da dua tipe dokumentasi ren(ana keperawatan menurut 3is(hba(h yaitu 1/ :raditionally designed (are plans :ipe dokumentasi ren(ana keperawatan ini menggunakan tiga pendekatan yaitu diagnosa keperawatan, kriteria hasil, dan interensi keperawatan atau instruksi perawatan !/ +tandarli
en(ana perawatan di (etak berdasarkan diagnosa medi( atau prosedur khusus seperti prosedur katerisasi jantung, pembedahan, dan lain6lain. :ipe ini mengantisipasi respon terhadap prosedur yang dilakukan !/ >en(ana perawatan dibuat berdasarkan diagnosa keperawatan. 'al ini digunakan berdasarkan pengkajian pasien yang mendukung diagnosa perawatan. emudian perawat menuliskan se(ara lengkap etiologi dan masalah "/ >en(ana perawatan dibuat dengan menggunakan standar (omputer. Perawat dapat menyeleksi masalah klien dari menu yang terdapat dalam (omputer.
+. Dokume!"#$ $m',eme!"#$ ke'e(")"!"
%okumentasi implementasi merupakan (atatan tentang tindakan yang
diberikan
oleh
perawat.
13
%okumentasi
interensi
men(atat
pelaksanaan ren(ana perawatan, pemenuhan kriteria hasil dari tindakan keperawatan mandiri, dan tindakan kolaborati3. :indakan
keperawatan
mandiri
merupakan
tindakan
yang
dilakukan perawat tanpa pesanan dokter.:indakan ini telah ditetapkan oleh standar praktik keperawatan.$nterensi keperawatan men(akup mengkaji klien, men(atat respons klien terhadap tindakan, melaporkan status klien kepetugas jaga berikutnya, dan men(atat respons klien terhadap asuhan keperawatan.+elain itu perawat mengajarkan klien untuk mengubah posisi tidur, melakukan rentang gerak, mengkaji status 3isik klien, dan mengkaji aktiitas hisup sehari6hari. :indakan kolaborati3 adalah tindakan yang dilakukan oleh perawat yang bekerja sama dengan anggota tim kesehatan lainnya untuk mengatasi masalah klien. :indakan ini men(akup membahas peren(anaan pulang, membahas respons pasien, merujuk klien keterapi okupasi, memberi obat6 obat nyeri sesuai dengan pesanan dokter. $nterensi keperawatan tindakan atau implementasi / merupakan bagian dari proses keperawatan. :ujuan interensi adalah mengatasi masalah yang terjadi pada manusia.$nterensi keperawatan di(atat untuk mengkomunikasikan ren(ana perawatan, men(apai tujuan, dilakukan interensi yang tepat sesuai dengan masalah, serta tetap melakukan pengkajian untuk ealuasi e3ekti3 terhadap perawatan. a. :ipe interensi keperawatan 2enurut blei(h dan 3is(hba(h, tipe interensi keperawatan dibagi menjadi dua komponen yaitu b. $nterensi perawatan terpeutik
14
$nterensi ini memberikan pengobatan se(ara langsung pada masalah
yang
dialami
pasien,
men(egah
komplokasi,
dan
mempertahankan status kesehatan. $nterensi keperawatan terapeutik, (ontohnya diagnosa keperawatan - bersihan jalan na3as tidak e3ekti3. $nterensi
keperawatan
diantaranya
atur
posisi
pasien
untuk
oksigenasi, ajarkan tekhnik batuk se(ara e3ekti3, lakukan pengisapan su(tion / pada jalan napas. (. $nterensi sureilens $nterensi ini menyatakan tentang surey data dengan melihat kembali data umum dan membuktikan kebenaran data. %engan kata lain, si3atnya
tidak langsung karena menyediakan data lebih
dulu.$nterensi keperawatan sureilens 1/ Lakukan obserasi tanda ital !/ Lakukan pemeriksaan status neurologis "/ umpulkan dan tes urine &/ Lakukan pemantauan glukosa darah / Lakukan pemeriksaan 3isik / Lakukan pemantauan jantung 7/ Lakukan pemantauan respirasi 8/ Lakukan pemantauan masukan dan keluarkan
-. Dokume!"#$ E",u"#$
15
%okumentasi
ealuasi
merupakan
(atatan
tentang
indikasi
kemajuan pasien terhadap tujuan yang di(apai. aluasi bertujuan untuk menilai kee3ekti3an perawatan dan untuk mengkomunikasikan status pasien dari hasil tindakan keperawatan. aluasi memberikan in3ormasi, sehingga memungkinkan reisi perawatan aluasi adalah tahapan akhir dari proses keperawatan. aluasi menyediakan nilai in3ormasi mengenai pengaruh interensi yang telah diren(anakan dan merupakan perbandingan dari hasil yang diamati dengan kriteria hasil yang telah dibuat pada tahap peren(anaan.Pernyataan ealuasi terdiri dari dua komponen yaitu data yang ter(atat yang menyatakan status kesehatan sekarang dan pernyataan konklusi yang menyatakan e3ek dari tindakan yang diberikan pada pasien. T$'e Dokume!"#$ E",u"#$
:erdapat dua tipe dokumentasi ealuasi yaitu ealuasi 3ormati3 yang menyatakan ealuasi yang dilakukan pada saat memberikan interensi dengan respons segera dan ealuasi sumati3 yang merupakan rekapitulasi dari hasil obserasi dan analisis status pasien pada waktu tertentu. Untuk dokumentasi ealuasi yang memenuhi standar, dibutuhkan keterampilan dan pengetahuan aplikasi prinsip ukuran dan proses ealuasi. Proses ini kemungkinan hanya dipakai jika tujuan dapat di ukur, kepekaan pada pasien tentang kemampuan men(apai status tujuan, kesadaran tentang 3a(tor lingkungan, so(ial dan system pendukung memadai. %isamping itu, ealuasi juga digunakan sebagai alat ukur suatu tujuan yang mempunyai kriteria tertentu yang membuktikan apakah tujuan ter(apai, tidak ter(apai, atau ter(apai sebagian.Bontoh penulisan sebagai berikut.
riteria tujuan ter(apai
16
Bontoh - pasien dapat makan sendiri dengan menghabiskan 1 porsi pada tanggal "0=09=!01" riteria tujuan ter(apai sebagian Bontoh - pasien dapat makan sendiri tetapi masih merasa mual setelah makan bahkan kadang muntah riteria tujuan tidak ter(apai Bontoh - Pasien tidak dapat makan pada tanggal "0=09=!01"
Kriteria hasil
lien mampu mengeluarkan sekresi paru tanpa bantuan tanggal "0=09=!01" :anggal "0=09=!01" %iagnosa keperawatan - ?angguan bersihan jalan napas + - +ekarang saya mebatukkan keluar dahak dalam dada saya ; - Paru6paru bersih pada auskultasi ) - ?angguan bersihan jalan napas sudah teratasi P - unjungan rumah dihentikan
nama perawat /
B.
BIOPSIKO SOSIAL DAN SPIRITUAL PADA LANSIA
17
1. Ru"% L$%ku' Pe(m"#","/" a. esehatan.
Pada umumnya disepakati bahwa kebugaran dan kesehatan mulai menurun pada usia setengah baya. Penyakit6penyakit degenerati3 mulai menampakkan diri pada usia ini. 4amun demikian kenyataan menunjukkan bahwa kebugaran dan kesehatan pada usia lanjut sangat berariasi. +tatistik menunjukkan bahwa usia lanjut yang sakit6sakitan hanyalah sekitar 16!C, makin tua tentu presentase ini semakin besar. %emikian pula usia lanjut yang tidak lagi dapat melakukan 5aktiitas sehari6hari )(tiities o3 %aily Liing/ hanya 61C, tergantung dari umur. %i samping 3aktor keturunan dan lingkungan, nampaknya perilaku hidup sehat/ mempunyai peran yang (ukup besar. Perilaku hidup sehat harus dilakukan sebelum usia l anjut bahkan jauh6 jauh sebelumnya/. Perilaku hidup sehat, terutama adalah perilaku indiidu,
dilandasi
oleh
kesadaran,
keimanan
dan
pengetahuan.2enjadi tua se(ara sehat normal ageing, healthy ageing/ bukanlah satu kemustahilan, tapi sesuatu yang bisa diusahakan dan diperjuangkan.+eyogyanya mengendalikan
dianut
3aktor63aktor
risiko
paradigma, sebaik
men(egah
mungkin,
dan
kemudian
menunda kesakitan dan (a(at selama mungkin. b.
+osial. +e(ara sosial seseorang yang memasuki usia lanjut juga akan mengalami perubahan6perubahan. Perubahan ini akan lebih terasa bagi seseorang yang menduduki jabatan atau pekerjaan 3ormal. la akan merasa kehilangan semua perlakuan yang selama ini didapatkannya seperti dihormati, diperhatikan dan diperlukan. *agi orang6orang yang tidak mempunyai waktu atau tidak merasa perlu untuk bergaul di luar lingkungan pekerjaannya, perasaan kehilangan ini akan berdampak pada semangatnya, suasana hatinya dan kesehatannya. %i dalam 18
keluarga, peranannya6pun mulai bergeser.)nak6anak sudah 5jadi orang, mungkin sudah punya rumah sendiri, tempat tinggalnya mungkin jauh.>umah jadi sepi, orangtua seperti tidak punya peran apa6apa lagi. Teo($ Ke&$)"" So#$",
1/ )ktiitas atau kegiatan )(tiity :heory / a/ etentuan akan mengingatnya pada penurunan jumlah kegiatan se(ara langsung. :eori ini menyatakan bahwa pada lanjut usia yang sukses adalah mereka yang akti3 dan ikut banyak dalam kegiatan so(ial b/ Ukuran optimum pola hidup / dilanjutkan pada (ara hidup dari lanjut usia (/ 2empertahankan hubungan antara system so(ial dan indiidu agar tetap stabil dari usia pertengahan kelanjut usia !/ epribadian berlanjut Bontinuity :heory / %asar kepribadian atau tingkah laku tidak berubah pada lanjut usia. Pada teori ini menyatakan bahwa perubahan yang terjadi pada seseorang yang lanjut usia dipengaruhi oleh tipe personality yang dimilikinya. "/ :eori Pembebasan %idengagement :heory / Putusnya pergaulan atau hubungan dengan masyarakat dan kemunduran indiidu oleh Bummning dan 'enry 191. :eori ini menyatakan bahwa dengan bertambahnya usia, seseorang se(ara berangsur angsur mulai melepaskan pergaulan sekitarnya. eadaan ini mengakibatkan interaksi so(ial usia lanjut menurun,
19
baik se(ara kualitas maupun kuantitas sehingg sering terjadi kehilangan ganda triple loos / yakni •
ehilangan peran loss o3 role /
•
'ambatan kontak so(ial >estrastion o3 Bonta(ts and >elation ship /
•
*erkurangnya komitmen reu(ed (ommitmen to so(ial mores dan alues /
(.
Psikososial 2emasuki usia lanjut mungkin sekali akan berdampak kepada penghasilan. *agi mereka yang menduduki jabatan 3ormal, pegawai negeri atau )*>$, pension menyebabkan penghasilan berkurang dan hilangnya 3asilitas dan kemudahan kemudahan. *agi para pro3esional, pensiun umumnya tidak terlalu menjadi masalah karena masih tetap dapat berkarya setelah pensiun.4amun bagi 5non pro3esional pensiun dapat menimbulkan gon(angan ekonomi.;leh karena itu, pensiun seyogyanya dihadapi dengan persiapan6persiapan untuk alih pro3esi dengan latihan latihan keterampilan dan menambah ilmu, baik dengan pengembangan hobi maupun pendidikan 3ormal. *agi mereka yang men(ari na3kah melalui sektor non 3ormal, seperti petani, pedagang dan sebagainya, memasuki usialanjut umumnya tidak akan banyak berdampak pada penghasilannya, sejauh kebugarannya tidak terlalu (epat mengalami kemunduran dan kesehatannya tidak terganggu. :erganggunya kesehatan berdampak seperti pisau bermata dua. Pada sisi yang satu menjadi kendala - Untuk men(ari na3kah, pada sisi lain menambah beban pengeluaran. ;leh karena itu, jaminan hari tua, asuransi kesehatan, tabungan, dan sebagainya akan sangat membantu pada kondisi ini.
20
Pe(u0"/" Pe(u0"/" P#$ko#o#$", •
Pensiun 4ilai seseorang sering diukur oleh produktiitasnya dan identitas dikaitkan dengan peranan dalam pekerjaaan, bila seseorang pension purna tugas / ia akan mengalami kehilangan antara lain -
•
ehilangan 3inansial in(ome berkurang /
•
ehilangan status dulu mempunyai jabatan posisi yang (ukup tinggi, lengkap segala 3asilitasnya /
d.
•
ehilangan teman = kenalan atau relasi
•
ehilangan pekerjaan = kegiatan
Psikologi. 2asalah6masalah kesehatan, sosial dan ekonomi, sendiri6 sendiri atau bersama6sama se(ara kumulati3 dapat berdampak negati3 se(ara psikologis. 'al6hal tersebut dapat menjadi stresor, yang kalau tidak
di(erna dengan baik
akan menimbulkan
masalah atau
menimbulkan stres dalam berbagai mani3estasinya. +ikap mental seseorang
sendiri dapat
menimbulkan
masalah.Usia
kronologis
memang tidak dapat di(egah, namun penuaan se(ara biologis dapat diperlambat. >ambut yang memutih, kulit yang mulai keriput, langkah yang tidak lin(ah lagi dan sebagainya, harus diterima dengan ikhlas. 4amun janganlah penuaan se(ara psikologis terjadi lebih (epat daripada usia kronologis. Untuk itu diperlukan sikap mental yang positi3 terhadap proses penuaan. 2enua tidak harus sakit6sakitan, juga tidak harus loyo dan jompo.ehidupan spiritual mempunyai peran
21
yang sangat penting. +eseorang yang mensyukuri nikmat umurnya, tentu akan memelihara umurnya dan mengisinya dengan hal6hal yang berman3aat, seperti kata sebuah hadis - 5sebaik6baik manusia adalah yang umurnya panjang dan baik amal perbuatannya. alau mensyukuri nikmat sehat, maka akan memelihara kesehatan kita sebaik6baiknya. alau silatura(hmi itu memperpanjang umur, kita sebaiknya memelihara kehidupan sosial selama mungkin. e.
+piritual +piritualitas adalah hubungannya dengan Dang 2aha uasa dan 2aha pen(ipta, tergantung dengan keper(ayaan yang dianut oleh indiidu.+piritual adalah kebutuhan dasar dan pen(apaian tertinggi seorang manusia dalam kehidupannya tanpa memandang suku atau asal6usul. ebutuhan dasar tersebut meliputi- kebutuhan 3isiologis, keamanan dan keselamatan, (inta kasih, dihargai dan aktualitas diri. )ktualitas diri merupakan sebuah tahapan +piritual seseorang, dimana berlimpah dengan kreatiitas, intuisi, ke(eriaan, suka(ita, kasih sayang, kedamaian, toleransi, kerendahatian serta memiliki tujuan hidup yang jelas 2aslow 1970, dikutip dari Prijosaksono, !00"/. +piritual adalah keyakinan dalam hubungannya dengan Dang 2aha uasa dan 2aha Pen(ipta 'amid, 1999/.+piritual juga disebut sebagai sesuatu yang dirasakan tentang diri sendiri dan hubungan dengan orang lain, yang dapat diwujudkan dengan sikap mengasihi orang lain, baik dan ramah terhadap orang lain, menghormati setiap orang untuk membuat perasaan senang seseorang. +piritual adalah kehidupan, tidak hanya doa, mengenal dan mengakui :uhan 4elson, !00!/. 2enurut 2i(kley et al 199!/ menguraikan +piritual sebagai suatu yang multidimensi yaitu dimensi eksitensial dan dimensi agama.%imensi eksistensial ber3okus pada tujuan dan arti kehidupan, sedangkan dimensi agama lebih ber3okus pada hubungan seseorang
22
dengan :uhan Dang 2aha uasa. +piritual sebagai konsep dua dimensi, dimensi ertikal sebagai hubungan dengan :uhan atau Dang 2aha :inggi yang menuntun kehidupan seseorang, sedangkan dimensi hori
2enurut oe
%imensi
spiritual
berupaya
untuk
mempertahankan
keharmonisan atau keselarasan dengan dunia luar, berjuang untuk menjawab atau mendapatkan kekuatan ketika sedang menghadapi stress emosional, penyakit 3isik, atau kematian.%imensi spiritual juga dapat menumbuhkan kekuatan yang timbul diluar kekuatan manusia o
elompok usia pertengahan dan lansia mempunyai lebih banyak waktu untuk kegiatan agama dan berusaha untuk mengerti
23
agama dan berusaha untuk mengerti nilai6nilai agama yang diyakini oleh generasi muda. Perasaan kehilangan karena pensiun dan tidak akti3 serta menghadapi kematian orang lain saudara, sahabat/ menimbulkan rasa kesepian dan mawas diri.Perkembangan 3iloso3is agama yang lebih matang sering dapat membantu orang tua untuk menghadapi kenyataan, berperan akti3 dalam kehidupan dan merasa berharga serta lebih dapat menerima kematian sebagai sesuatu yang tidak
dapat
ditolak
atau
dihindarkan
'amid,
!000/.
2ubarak et.al !00/,perkembangan spiritual yang terjadi pada lanjut usia antara lain. •
)gama=keper(ayaan semakin terintegrasi dalam kehidupan
•
Lanjut usia makin matur dalam kehidupan keagamaannya, hal ini terlihat
dalam
ber3ikir
dan
bertindak
dalam
sehari6hari.
Perkembangan spiritual pada usia 70 tahun menurut @owler uniersali
Pendekatan holistik, adalah pendekatan 5se(ara utuh bio6 psiko6sosial ekonomi dan spiritual, terhadap kehidupan, dengan mengingat bahwa pada hakikatnya •
2anusia adalah hamba )llah
•
2anusia adalah makhluk sosial dan bagian dari alam semesta
•
2anusia adalah 5esatuan yang utuh an integrated whole/ jasmanirohani.
24
%engan (ara pendekatan ini, maka gangguan pada salah satu aspek kehidupan, misalnya gangguan kesehatan jiwa, dapat dan bahkan harus di(ari sebabnya pada kemungkinan adanya 5disharmoni salah satu atau lebih dari sisi kehidupan manusia tersebut. b.
Usia Lanjut %i $ndonesia batasan usia lanjut yang ter(antum dalam Undang6undang 4o.1!=1998 tentang esejahteraan Usia Lanjut adalah sebagai berikut - Usia lanjut adalah seorang yang telah men(apai usia 0 tahun ke atas %epsos,1999/G batasan ini sama dengan yang dikemukakan oleh *urnside dkk. 2enurut F';
(.
•
lderly & 7& thn/
•
;ld 7 90 thn/
•
Hery ;ld I 90 thn/
Usia Lanjut +ehat Usia
lanjut
sehat
adalah
usia
lanjut
yang
dapat
mempertahankan kondisi 3isik dan mental yang optimal serta tetap melakukan aktiitas sosial dan produkti3. Biri usia lanjut sehat •
2emiliki tingkat kepuasan hidup yang relati3 tinggi karena merasa hidupnya bermakna, mampu menerima kegagalan yang dialaminya sebagai bagian dari hidupnya yang tidak perlu disesali dan justru mengandung hikmah yang berguna bagi hidupnya.
•
2emiliki integritas pribadi yang baik, berupa konsep diri yang tepat dan terdorong untuk terus meman3aatkan potensi yang dimilikinya.
25
•
2ampu mempertahankan sistem dukungan sosial yang berarti, berada di antara orang6orang yang memiliki kedekatan emosi dengannya, yang memberi perhatian dan kasih sayang yang membuat dirinya masih diperlukan dan di(intai.
•
2emiliki kesehatan 3isik dan mental yang baik, didukung oleh kemampuan melakukan kebiasaan dan gaya hidup yang se hat.
•
2emiliki keamanan 3inansial, yang memungkinkan hidup mandiri, tidak menjadi beban orang lain, minimal untuk memenuhi kebutuhan sehari6hari.
•
Pengendalian pribadi atas kehidupan sendiri, sehingga dapat menentukan nasibnya sendiri, tidak tergantung pada orang lain. 'al ini dapat menjaga kestabilan harga dirinya.
d.
Proses Penuaan Proses penuaan pada seseorang sebenarnya sudah mulai terjadi sejak
pembuahan=konsepsi
dan
berlangsung
sampai6pada
saat
kematian. %alam perjalanannya proses tersebut akan dipengaruhi oleh ariabel6ariabel •
ultural dan etnik
•
Polesan genetik dan keturunan
•
ondisi 3isiologis pada waktu konsepsi dan kelahiran
•
Pertumbuhan dan maturasi
•
Lingkungan, sistem 3amili dan hubungara kemaknaan lainnya.
26
Proses penuaan mengakibatkan terganggunya berbagai organ di dalam tubuh seperti system gastro6intestinal, sistem genito6urinaria, sistem endokrin, sistem immunologis, sistem serebroaskular dan sistem sara3 pusat, dsb. Perubahan yang terjadi pada otak mulai dari tingkat molekuler, sampai pada struktur dan 3ungsi organ otak. )kibat dari perubahan tersebut maka antara lain akan terjadi penurunan peredaran
darah
ke
otak
padadaerah
tertentu
dan
gangguan
metabolisme, neurotransmiter, pembesaran entrikel sampai akhimy a terjadi atro3i dari otak dan berat otak mengalami pengurangan kurang lebih 7C dari berat sebelumnya. )kibat di atas, maka 3enomena yang mun(ul adalah perubahan struktural dan 3isiologis, seperti sulit tidur, gangguan perilaku, gangguan seksual dan gangguan kogniti3. e.
esejahteraan Usia Lanjut 2enurut pasal 1 UU 4o. 1" :ahun 1998 tentang esejahteraan Usia Lajut bahwa yang dimaksud dengan kesejahteraan adalah suatu tata kehidupan dan penghidupan sosial baik material maupun spiritual yang diliputi oleh rasa keselamatan, kesusilaan dan ketenteraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan pemenuhan kebutuhan jasmani, rohani dan sosial yang sebaik6baiknya
bagi
diri,
keluarga
serta
masyarakat
dengan
menjunjung tinggi hak dan kewajiban asasi manusia sesuai dengan Pan(asila. esejahteraan ini hanya dapat ter(apai jika ada jaminan sosial terutama dalam bentuk pensiun, asuransi pensiun dan asuransi kesehatan dari pemerintah ataupun swasta, jaminan dari anak6anaknya atau keluarganya atau yang bersangkutan sendiri.Usia Lanjut Potensial adalah usia lanjut yang masih mampu melakukan pekerjaan dan atau kegiatan yang dapat menghasilkan barang dan atau jasa. 3.
*udaya
27
onsep budaya menurut Linton adalah - suatu tatanan pola perilaku yang dipelajari, di(iptakan, serta ditularkan di antara suatu anggota
masyarakat
tertentu.
*atasan
budaya
menurut
oentjaraningrat adalah - keseluruhan sistemgagasan, tindakan dan basil karya manusia, dalam rangka kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. arakteristik budaya menurut :;. $hromi adalah •
*udaya di(iptakan dan ditransmisikan lewat proses belajar
•
*udaya dimiliki bersama oleh sekelompok manusia dan merupakan pola kelakuan umum
•
*udaya merupakan mental blue print
•
Penilaian terhadap budaya bersi3at relatie
•
*udaya bersi3at dinamis, adapti3 dan integrati3. Pemahaman akan konsep budaya, membawa kita pada
kesimpulan bahwa gagasan, perasaan dan perilaku manusia dalam kehidupan sosialnya sangat dipengaruhi oleh budaya yang berlaku di masyarakat. %emikian pula pergeseran ataupun perubahan pada tatanan budaya dalam suatu masyarakat akan diiringi denganperubahan perilakudari indiidu yang hidup di dalamnya. *udaya ter(ipta sebagai upaya manusia untuk beradaptasi terhadap masalahmasalah yang timbul dari lingkungan hidupnya.+elanjutnya budaya mempengaruhi pembentukan
dan
perkembangan
kepribadian
manusia
dalam
kelompoknya.$nteraksi keduanya membentuk suatu pola spesi3ik perilaku, proses pikir, emosi dan persepsi indiidu atau kelompok dalam bereaksi terhadap tekanan6tekanan kehidupan.%engan demikian dapat dimengerti peranan budaya dalam masalah kesehatan jiwa.
28
g.
?angguan Psikologis dan 2asalah Perilaku pada Usia Lanjut :ahap memasuki usia tua ini akan dialami oleh semua orang tak bisa dihindarkan/, tetapi kondisi 3isik dan psikologis usia lanjut sangat berbeda dari satu usia lanjut dengan usia lanjut lainnya. ekuatan tubuh yang mulai berkurang daya penyesuaian diri, reaksi terhadap lingkungan, daya inisiati3 dan daya kreati3 ini pada usia lanjut dapat menimbulkan masalah psikologis. ondisi menjadi tua bukan terjadi dalam waktu semalam, tetapi telah mengikuti rentang kehidupan yang (ukup lama dan dalam memandang pembentukan kepribadian seseorang pandangan holistik dapat membantu kita lebih memahami perilaku seseorang. Pandangan holistik ini ialah bahwa pribadi seseorang yaitu 3aktor biologis, psikologis, sosial budaya, dan agamaG keempat 3aktor inilah yang memberikan warna tertentu pada seseorang sejak dalarn kandungan sampai usia lanjut. %engan kata lain apa yang terjadi dan akan dialami oleh usia lanjut tidak dapat dilepaskan dari pembentukan pengalaman masa lalu di mana dia akan memperlihatkan wJrna kepribadian tertentu yang akan menentukan seberapa berhasil dan tidak berhasil dalam memasuki dan menjalani usia lanjut. 2isalnya seseorang
yang
sebelumnya
sudahmemperlihatkan
kemampuan
penyesuaian diri yang baik, tentunya diharapkan dapat menjalani usia lanjut dengan lebih baik, dibandingkan dengan mereka yang sebelumnya mengalami kesulitan dalam penyesuaian diri. Persepsi psikologis usia lanjut terhadap dirinya. +eperti yang telah diulas di muka, persepsi seseorang tentang (itra dirinya akan sangat dipengaruhi oleh bagaimana dia membentuk kepribadiannya. +eseorang dengan kepribadian yang stabil, hangat, positi3 dalam menentukan jalan pikirannya, biasanya akan lebih baik dan mudah dalam menghadapi usia lanjutnya. Falaupun demikian memang tidak
29
dapat dipungkiri bahwa sikap dari masyarakat terhadap sosial budaya ikut andil dalam menentukan persepsi (itra diri usialanjut ini. +e(ara budaya ada pandangan bahwa usia lanjut sudah tidak dapat didayagunakan, sudah ada keterbatasan gerak dan pengambilan keputusan. *udaya sering kali mendudukkan mereka pada peran yang dituakan, di sini mengandung dua pengertian, yaitu dituakan untuk tempat men(ari nasihat hidup bagi generasi yang lebih muda, atau dituakan dalam arti tidak lagi diajak berdiskusi, berkomunikasi.Untuk selanjutnya terjadi lingkaran setan antara sikap lingkungan dan perilaku yang diperlihatkan oleh usia lanjut dengan memasuki dan menjalani usia lanjut, seseorang akan dituntut untuk mengadakan penyesuaian diri. *eberapa kendala yang bisa mun(ul 1/ +ikap dan pandangan masyarakat terhadap usia lanjut dapat memi(u mun(ulnya perilaku=sikap tidak berdaya tidak berguna, tidak bisa membantu apapun. !/ eadaan yang sulit berkomunikasi disebabkan kurangnya daya pendengaran,
kurangnya
kemampuan
mengingat,
kesulitan
menangkap isi pembi(araan orang lain menyebabkan usia lanjut akan memperlihatkan perilaka menjauh dan menjaga jarak dengan orang sekitarnya. 8. Pola :idur Pola tidur adalah model, bentuk atau (orak tidur dalam jagka waktu yang relati3 menetap dan meliputi •
#adwal jatuh masuk/ tidur dan bangun
•
$rama tidur
•
@rekuensi tidur dalam sehari
•
2empertahankan kondisi tidur
30
•
epuasan tidur. :idur adalah kondisi organisme yang sedang istirahat
se(ara reguler, berulang dan reersibel dalam keadaan mana ambang rangsang terhadap rangsangan dari luar lebih tinggi jika dibandingkan dengan pada keadaan jaga.
C.
DEMENTIA PADA LANSIA
2enurut
F';
;rganisasi
esehatan
%unia/
dan
)sosiasi
Psikogeriatrik )merika, %emensia adalah kehilangan kemampuan intelektual, termasuk daya ingat yang (ukup parah sehingga mengganggu 3ungsi sosial dan pekerjaan yang diakibatkan dari gangguan di otak.Pikun atau istilah bahasa latin. %emensia adalah kerusakan progresi3 dari 3ungsi kogniti3 yang terjadi dalam kesadaran yang jernih. %emensia mempunyai banyak tanda dan gejala terdapat dis3ungsi kronik dan tersebar.?ambaran utama ialah adanya kerusakan menyeluruh kemampuan intelek, dengan mani3estasisebagai kesulitan dalam ingatan, perhatian, berpikir, dan penggabungan. Pikun hampir selalu beridenti3ikasi usia lanjut, namun sesungguhnya pikun bisa terjadi pada semua segmen umur, yaitu saat usia muda. Proses terjadinya pikun usia muda berbeda dengan usia tua. 2enurut 'arianti !008- 9/, berdasarkan persepsi yang berkembang di masyarakat, dengan bertambahnya usia, seseorang akan bertambah menjadi pelupa atau demensia, tidak kreati3 dan tidak bisa bekerja lagi. 'al ini tentu saja tidak benar. %emensia sebenarnya bukan karena 3aktor usia orang menjadi pikun. *eberapa 3aktor penyebab demensia antara lain sering mengonsumsi jenis obat tertentu, penyakit, gi
31
yang beredar bahwa usia yang menua akan membuat seseorang menjadi pelupa atau demensia. )hli sara3 dari #epang, %r 4oadang yang terjadi di jaringan otak dapat menyebabkan kematian sel6sel sara3 yang hampir seluruhnya berpusat di sana. erusakan pada sara36sara3 memori dan kogniti3 adalah penyebab utama terjadinya demensia pada orang dewasa maupun lansia. ?ejala klinik demensia penting dengan mengidenti3ikasikan sindrom dan penatalaksanaan klinis dari penyebabnya.elainan ini dapat progresi3 atau statis,
permanen
atau
tidak
menetap.:ingkat
pemulihan
demensia
dihubungkan dengan kondisi patologi penyakit yang mendasarinya dan penggunaan pengobatan yang e3ekti3. Pe%e,om'ok" Deme#$" 1.
%emensia yang tidak dapat pulih $rreersible %ementia/ •
%emensia :ipe )l
•
orea 'untington
•
Penyakit Parkinson
•
Lain6lain
32
b. %emensia yang dapat pulih >eersible %ementia/ •
%emensia askuler.
•
'idrose3alus
dengan
:ekanan
4ormal
'ydro(ephalus/ (. %emensia menetap yang diinduksi oleh
$ntoksikasi obat
•
:umor ;tak
•
:rauma ;tak
•
$n3eksi
•
?angguan metaboli(
•
?angguan jantung, paru, hati dan ginjal.
T"" Ge&"," Deme#$" •
Penurunan memori daya ingat/
•
Penurunan daya orientasi
•
'endaya impairment/ intelektual
•
?angguan daya nilai judgment/
•
?ejala psikotik
•
'endaya berbahasa
33
4ormal
Pressure
T"" D" Ge&"," Deme#$" S!"$um D$$ •
Perubahan samar6samar kepribadian
•
'endaya gangguan/ penampilan
•
2inat berkurang
•
%epresi sering terjadi
T"" D" Ge&"," Deme#$" S!"$um L"&u!
D.
•
Penurunan memori daya ingat/
•
Penurunan daya orientasi
•
%aya intelektual
•
?angguan daya nilai
•
?ejala psikotik
•
%aya berbahasa
DAA INGAT 5MEMORI6 PADA LANSIA
2emori atau daya ingat dan proses belajar merupakan satu kesatuan. *elajar merupakan proses untuk memperoleh in3ormasi atau pengetahuan baru, sedangkan memori adalah proses penyimpanan in3ormasi tersebut serta dapat mengingatnya kembali bila dibutuhkan. Proses ingat6mengingat memori terdiri atas -
34
1. n(oding, di mana suatu in3ormasi dari dunia luar akan ditera dan didistribusikan ke beberapa unit penyimpanan di otak sebelum unit tersebut dapat mempelajari materinya. !. onsolidasi merupakan >etrieal adalah mengingat kembali penyimpanan in3ormasi tersebut yang lebih permanen bahan in3ormasi yang telah disimpan. ". >etrieal adalah mengingat kembali bahan in3ormasi yang telah disimpan. 2emori terdiri atas 1. %aya ingat sesaat $mmediate 2emory/ yaitu in3ormasi yang hanya disimpan selama beberapa detik saja -(ontoh, memutar nomor telpon sambil melihat nomor
tersebut
di
buku
telpon,
di
mana
kita
langsung lupa nomor tersebut setelah memutarnya. !. %aya ingat jangka pendek +hort6term 2emory/ yaitu in3ormasi dapat diingat setelah beberapa menit memperhatikan dan mengha3alnya (ontoh, memutar nomor telpon sambil mengha3alnya. %apat bertahan dalam beberapa menit Kjam. ". %aya ingat jangka panjang Long term 2emory/ yaitu in3ormasi masa lampau masih dapat diingat. $ni merupakan bank memori tentang apa yang kita ketahui dari pendidikan dan pengalaman, sebagian besar akan hilang setelah beberapa lama.
E.
MASALAH DAA INGAT 5MEMORI6
2enurut isinya daya ingat terdiri atas 1. pisodi( 2emory tentang peristiwa dan 3akta dalam hidup.
35
!. +emanti( 2emory tentang pelajaran di sekolah. +emanti( memory lebih diingat ketimbang episodik. ". Pro(edural 2emory tentang bagaimana melakukan kegiatan sehari6hari berjalan, bersepeda/. Pada umumnya memory ini tidak mudah dilupakan. LUPA
)dalah keadaan di mana in3ormasi yang pernah dipelajari tidak dapat dikeluarkan pada waktu dibutuhkan.*eberapa penyebab mudah lupa. •
@isiologis - benign senes(ent 3orget3ulness
•
Patologis - merupakan gangguan mental ringan yang masih normal pada usia lanjut.
1. eadaan >eersibel a. %rug indu(ed +ingle or %rug intera(tions/- ;bat6obat analgesi(s 4+)$%/,
sedatie
ben
antidepresan,
alkohol,
antihipertensi, antihistamin, antikonulsan, antibiotik, antiaritmik, antiparkinson, mus(le6relaJant, logam berat dan insektisida. b. 2etabolik = ndo krin tuitarisme, penyakit Filson, hipotiroidi, de3isiensi Hit. *1,,*!, *, *1!. (. 4eurologik - gegar otak, tumor, hidrose3alus tekanan normal, hematoma subdural kronik, si3ilis, meningitis kronik. depresi, gangguan Psikiatrik mood bipolar. !. eadaan $rreersibel = Progresi3 4eurologik - penyakit )l
memory
impairment
))2$/
atau
benign
senes(ent 3orget3ulness merupakan gangguan mental ringan yang masih
36
normal pada usia lanjut. Pada mereka ditemukan perlambatan dalam belajar, sering membutuhkan (ue pada retrieal dan mengalami 3orget to remember menurut diagnosti( (riteria o3 aging asso(iated (ognitie de(line ))B%/ Forking Party o3 the $nternational Psy(hogeriatri( )sso(iation in (ollaboration with the F';. a. )danya laporan yang dapat diper(aya bahwa 3ungsi kogniti3nya mulai menurun. b. :imbulnya kemunduran tersebut terjadi bertahap minimal dalam enam bulan. (. %ijumpai adanya gangguan pada salah satu 3ungsi yaitu memori dan belajar, atensi dan konsentrasi, problem soling abstraksi, bahasa (omprehension, men(ari kata yang tepat/ dan isuospasial. d. Pada asesmen tes neuropsikologi dan mini mental/ memberikan hasil paling sedikit 1 +% standar deiasi/ di bawah normal. e. riteria eksklusi3G penyakit serebral, sistemik, depresi, anJietas, delirium, postense3alitis, postkontusio dan pengaruh obat6
a. Proses berpikir yang lamban b. esulitan memusatkan perhatian dan konsentrasi (. 2emerlukan waktu lebih lama untuk belajar sesuatu yang baru d. esulitan menghindari hal yang tidak perlu distraktor/ e. 2emerlukan lebih banyak isyarat (ue/ untuk me6re(all mengingat/ sesuatu
37
3.
urang
menggunakan
strategi
memori
yang
tepat.
riteria 2udah Lupa @orget3ulness/ g. 2udah lupa nama benda, nama orang dan sebagainya h. ?angguan dalam mengingat kemb ali >etrieal/ i.
?angguan dalam mengambil kembali in3ormasi yang telah tersimpan dalam memori >e(all )(tie retrieal/
j.
2emerlukan isyarat (ue/ untuk retrieal
k. Lebih sering menjabarkan 3ungsi atau bentuk ketimbang menyebut namanya. :ahapan Penurunan @ungsi 2emori a. 2emori deklarati3 episodik, yaitu mengingat kembali masalah yang berkaitan dengan waktu dan tempat kapan dan di mana peristiwa itu terjadi/. b. Penurunan memori deklarati3 semantik masalah yang berkaitan dengan pengetahuan dan pengalaman/. (. Penurunan memori prosedural keterampilan motorik yang pemah dipelajari/.
7.
TES SKRINING MMSE
+alah satu (ara yang mudah untuk melakukan skrining terhadap kemunduran ini adalah dengan 2ini 2ental +tate Jamination 22+/ yang merupakan suatu tes skrining yang alid terhadap gangguan kognisi yang berkorelasi (ukup baik dengan tes standard Fe(hsler )dult $ntelligen(e +(ale
38
F)$+/. Blo(k %rawing :estPertama kali penelitian tentang Blo(k %rawing :est B%:/ tahun 198".+aat itulah tes tersebut digunakan di berbagai ma(am setting.:es tersebut memerlukan kemampuan pemahaman, kemampuan isual spasial, kemampuan merekonstruksi, konsentrasi, pengetahuan angka, ingatan isual dan 3ungsi eksekuti3. 2eskipun tes tersebut mampu untuk menguji aspek kogniti3 yang luas, B%: tidak terlalu menekankan pada aspek pengetahuan dibandingkan dengan tes lain misalnya :he abbreiated mental test s(ore )2:+/ yang lebih pendek ataupun the 2ini 2ental +tate Jamination 22+/ yang lebih umum. 'enderson, +(ot, E 'otop3, !007/, $nti dari tugas tes tersebut adalah aktiitas menggambar permukaan jam kemudian menggambar jarum jam yang menunjuk pada arah tertentu sebagai simbol dari waktu. +ejumlah ariasi sudah berkembang, demikian juga ariasi dari sistem penilaiannya, akan tetapi yang disering digunakan adalah yang dikembangkan oleh 2anos dan +hulman. B%: menunjukkan korelasi yang baik dengan tes 3ungsi kogniti3 yang lain yaitu 22+ dan :he *lessed %ementia >ating +(ale 'enderson, +(ot, E 'otop3, !007/. B%: mempunyai kemungkinan kelemahan terbesar karena tidak sesuai untuk orang6orang yang mengalami gangguan penglihatan atau gangguan neurologis lengan bagian atas seperti kelumpuhan atau tremor. *eberapa ahli berpendapat bahwa umur dan pendidikan menyebabkan bias pada penilaian B%:, meskipun ahli lain mengatakan sebaliknya. %i sisi lain, B%: mempunyai banyak keuntungan dibandingkan dengan metode skrining gangguan kogniti3 yang lain yaitu tidak terpengaruh dengan suasana hati, bahasa atau budaya, selain itu tidak membutuhkan pengetahuan yang tidak semestinya. +elain itu, B%: biasanya menarik perhatian para penderita karena tidak terlalu lama dan mudah diterima.'enderson, +(ot, E 'otop3, !007/. Tu&u" Pee,$!$"
39
:ujuan
dari
penelitian
ini
memberikan
gambaran
mengenai
pengadministrasian Clock Drawing Test di $ndonesia dan 3ungsinya untuk mengetahui tanda6tanda orang lanjut usia yang mengalami demensia. METODE Pem$,$/" Su0&ek
+ubjek penelitian merupakan responden dari mahasiswa peserta mata kuliah Psikogeriatri. 2ereka mendapatkan tugas untuk men(ari orang lanjut usia yang ada di sekitar mereka untuk dites, diobserasi dan diwawan(arai, ;rang lanjut usia yang dipilih yang mempunyai kriteria berumur diatas tahun. +ebelumnya, mahasiswa diberikan pelatihan selama satu hari dalam satu kali pertemuan kuliah/ untuk memberikan instruksi, aspek yang diobserasi dan diawawan(arai. Para mahasiswa yang bertugas mengambil data sudah mempunyai bekal pengetahuan tentang orang lanjut usia, baik berkaitan dengan perubahan 3isik, kogniti3, emosi dan sosialnya maupun dengan berbagai ma(am penyakit yang biasa di alami orang lanjut usia tersebut. >esponden yang diberikan B%: sebanyak 1&0 orang, tetapi tidak seluruhnya dapat dianalisis karena ada beberapa data yang tidak ditampilkan misalnya pendidikan, tidak ada hasil wawan(ara dan obserasi mengenai keseharian responden.#umlah data yang memadai adalah 1"" responden. I#!(ume Pee,$!$"
Untuk mengambil data digunakan Blo(k %rawing :est dari +hulman, ?old, Bohen, dan Mu((hero 199"/. Pengadministrasiannya sebagai berikut -'artati dan Fidayanti, Blo(k %rawing 1. $nstruksi Langkah 1- 2emberikan responden sehelai kertas dengan lingkaran yang seperti jam, besarnya relati3 sesuai dengan angka yang akan digambar. %itunjukkan bagian atas dan bawah.
40
Langkah !- >esponden diminta untuk menggambar angka6angka di lingkaran tersebut sehingga berbentuk seperti jam dan menggambar jarum jam yang menunjuk jam N11 lewat 10 menitN. !. +koring
+koring dapat diperhatikan
Ke#","/"
pada tabel 1 berikut ini. Sko(
1
!
Co!o/8*o!o/
:idak ada kesalahan
+empurna
sama sekali
esalahan isual spasial a/ ke(il
kesalahan
membuat spasi angka yang ke(il b/
menggambar
angka jam di luar lingkaran (/
membalik kertas
saat menuliskan jam sehingga angka terbalik d/
2enggambar jari6
jari untuk menyesuaikan angka jam
"
:idak mampu menunjuk seting jam N11 lebih 10
41
a/ #arum yang menunjuk menit ada
menitN padahal saat
di angka 10
organsasi isual spasial terlihat sempurna atau
b/ 2enulis jam 11 lebih 10 menit
hanya menunjukkan penyimpangan yang ke(il
(/ :idak mampu menggambar penunjuk waktu
&
%isorganisasi isual
a/ Pembuatan spasi
spasial yang ringan
yang tidak akurat
sehingga tidak mungkin akan menunjuk jam N11
b/ 2enghilangkan angka
lebih 10 menitN
(/ Perseerasimengulang lingkaran atau melanjutkan lebih 1! dengan 1", 1&, 1, dst d/ *agian kiri kanan terbalik- angka digambarkan berkebalikan arah jarum jam e/
%isgrapia- tidak mampu menulis
42
angka dengan akurat
:ingkat yag parah pada
Lihat (ontoh dari skoring
disorganisasi tersebut
&
seperti pada skoring &
:idak mampu merepresntasikan jam
a/ :idak ada usaha sama sekali b/ :idak ada kemiripan dengan jam sama sekali (/ 2enulis nama atau kata
A,"! Uku( Deme#$"
Untuk mengetahui ada tidaknya demensia pada lansia digunakan tes 2ini 2ental state Jamination tes mini mental/ untuk mendeteksi adanya dantingkat kerusakanintelektual.
4o.
;rientasi
43
+kor
+ebutkan - :ahun berapa sekarang
1
2usim apa hujan=kemarau/
1
1
1 :anggal
1
*ulan
1
+ebutkan dimana kita sekarang 1 1. 4egara
1 1
!. Propinsi !
1 ". ota 1 &. >umah sakit paling dekat dengan rumah/ 1 . *agian rumah sebutkan/
1 1 >egistrasi 1 "
Pemeriksa menyebutkan " nama benda denganantara 1 1
detik waktu menyebut nama bendatersebut misalnya buku, mangkok, payung/.+etelah selesai, suruh
1"
penderita menyebutnya.*eri angka 1 tiap jawaban yang betul. *ila salah,suruh mengulang sampai betul semua.
&
Perhatian dan alkulasi -
1
"
44
'itungan kurang 7. 2isalnya - 10067,pendapatannya dikurangi lagi dengan 7, demikianseterusnya sampai jawaban. #adi - 100 7 9" 7 8 7 79G 7!G /. *eri angka 1 bagitiap jawaban yang betul. :es & ini dapat diganti dengan tes mengeja, yaitu mengeja mundur kata -kartu utrak /.
2engingat kembali
:anyakan nama benda yang telah disebutkanpada pertanyaan nomor ". beri angka 1 bagi tiapjawaban "
yang betul.
*ahasa
)nda tunjuk pada pensil dan arloji. +uruhpenderita
!
menyebutkan nama benda yang andatunjuk.
7
8
+uruh penderita mengulangi kalimat berikut -5tanpa kalau, dan atau tetapi 5.
+uruh penderita melakukan suruhan " tingkatyaitu)mbil kertas dengan tanganmu
45
1
"
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
%okumentasi se(ara umum merupakan suatu (atatan otentik atau semua warkat asli yang dapat dijadikan dalam persoalan hokum, dan merupakan bukti pen(atatan dalam pelaporan yang dimiliki perawat dan tim kesehatan lainnya. %okumentasi keperawatan ini menga(u pada nursing proses yang terdiri dari pengkajian, dignosa, interensi, implementasi, dan ealuasi. Lansia bukan suatu penyakit, namun merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stress lingkungan Pudjiasti E Utomo, !00"/. +alah satu masalah yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia adalah demensia yang lebih dikenal dengan kepikunan. Untuk men(egah demensia pada lansia tersebut, solusi yang dapat ditawarkan adalah dengan melakukan tes 22+, dimana tes ini sangat mudah di kerjakan dan dilakukan untuk para lansia sehari6harinya. *io6Psiko6+osial6+piritual sangatlah penting untuk para lansia karena kebutuhan mereka haruslah sangat terpenuhi dimana para lansia se(ara tidak sadar suka terganggu dan butuh di motiasi oleh seorang perawat agar kebutuhan bio6psiko6sosial dan spiritualnya terpenuhi.
46
B. SARAN Penulis sangat mengharapkan kritik dan saran bagi para pemba(a makalah ini.
DA7TAR PUSTAKA
*udi )na eliat. 199. Proses Keperawatan.jakarta,?B Barpenito, L#. 199. Hand Bookof Nursing Diagnosis. Philadelphia, #.*. Lippin(ott. ?ri33it, #F and Bhristensen, P#. 19&8. Nursing Process Application ofTheories Frameworks and odels. BH. 2osby Bompany. )uthor.!001.
+ympton
o3
%ementia.
)meri(an
@amily
Physi(ian.
http-==www.aa3p. org=a3p=!001=0!1=p717. html. " 2ei !011/ 'arey, >obinson E >ossor. !00". :he prealen(e and (auses o3 dementia in people under the age o3 years. #ournal 4eurosurgery Psy(hiatry, 7&1!061!09. 2arkam, +. Latihan Hitalisasi ;tak +enam untuk ebugaran @isik %an ;tak/. #akarta- ?rasindo. 4ugroho. !000.eperawatan ?erontik.disi !. #akarta- ?B, hal.1", 196!8, &!6 &". Pudjiastuti E Utomo. !00". @isioterapi pada Lansia. #akarta- ?B, hal !68 +antoso, ' dan ). $smail. !009. 2emahami risis Lanjut Usia. #akarta- ?unung 2ulia, hal.0. +uara 2erdeka. "0 #uni, !010. %emensia Pada Lansia. +uara 2erdeka.
47