Asuhan Kebidanan Patologi
BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Persalinan Persalinan normal normal
suatu keadaan keadaan fisiologis fisiologis,, normal dapat dapat berlangsung berlangsung
sendiri tanpa intervensi penolong. Kelancaran persalinan tergantung 3 faktor ”P” utama yaitu kekuatan ibu (power), keadaan jalan lahir (passage) dan keadaan janin (passanger). Faktor lainnya adalah psikologi ibu (respon ibu ), penolong saat bersa bersalin lin,, dan posisi posisi ibu saat saat persal persalina inan. n. Dengan Dengan adany adanyaa keseimb keseimbang angan an atau kesesuaian antara faktor-faktor "P" tersebut, persalinan normal diharapkan dapat berlangsung. Bila ada gangguan pada satu atau lebih faktor “P” ini, dapat terjadi kesulitan kesulitan atau gangguan gangguan pada jalannya jalannya persalinan. persalinan. Kelambatan atau kesulitan kesulitan persalinan ini disebut distosia. Salah satu penyebab dari distosia karena adalah kelainan jalan lahir lunak seperti seperti vulva, vulva, vagina, vagina, serviks serviks dan uterus. uterus. Distosia Distosia berpengaruh berpengaruh buruk buruk bagi ibu maupun janin. Pengenalan dini dan penanganan tepat akan menentukan prognosis ibu dan janin.
1. 2 Tujuan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah : 1. Mengetahui Mengetahui penyeba penyebab b distosia distosia pada pada persalinan persalinan karena kelainan kelainan jalan lahir lahir lunak. 2. Mengetahui Mengetahui apa apa saja kelainan kelainan jalan lahir lahir lunak lunak yang menyebabka menyebabkan n distosia distosia pada persalinan. 3. Meng Menget etah ahui ui apa apa saja saja pera peran n bida bidan n dala dalam m mena menang ngan anii dist distos osia ia kare karena na kelainan jalan lahir.
BAB II
1
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
ISI 2. 1 Definisi
Distosia didefinisikan sebagai persalinan yang panjang, sulit, atau abnormal yang yang timb timbul ul akib akibat at berb berbag agai ai kond kondis isii yang yang berh berhub ubun unga gan n deng dengan an 5 fakt faktor or persalinan. Setiap keadaan berikut keadaan berikut berikut dapat menyebabkan distosia : 1. persal persalina inan n disfun disfungsi gsiona onall akibat akibat kontraks kontraksii uterus uterus yang yang tidak tidak efektif efektif atau akibat upaya mengedan ibu ( Kekuatan/ Power ) 2. peruba perubahan han struk struktur tur pelvi pelviss (jalan (jalan lahir/ lahir/ passa passage ge ) 3. sebabsebab- sebab sebab pada pada janin, janin, meliput meliputii kelain kelainan an presenta presentasi si maupun maupun kelainan kelainan posisi, bayi besar dan jumlah bayi ( passanger ) 4. posis posisii ibu selama selama pers persalin alinan an dan dan melahir melahirkan kan 5. Resp Respon on psik psikol olog ogis is ibu ibu selam selamaa pers persali alina nan n yang yang berh berhub ubun unga gan n deng dengan an pengalaman, persiapan, budaya dan warisannya, serta sistem pendukung. Kelima faktor ini bersifat bersifat interdepend interdependen. en. Dalam mengkaji mengkaji pola persalinan persalinan abnormal wanita, seorang bidan mempertimbangkan interaksi kelima faktor ini dan bagaimana kelima faktor tersebut mempengaruhi proses persalinan. Distosia didu diduga ga terja terjadi di jika jika kecep kecepata atan n dilat dilatas asii serv servik iks, s, penu penuru runa nan n dan dan peng pengelu eluara aran n (ekspulsi) (ekspulsi) janin tidak menunjukan menunjukan kemajuan, kemajuan, atau jika karakteristik karakteristik kontraksi kontraksi uterus menunjukan perubahan.
2. 2 Distosia Karena Kelainan Vulva dan Vagina
1. Atres tresia ia vulv ulva Atresia vulva (tertutupnya vulva) ada yang bawaan dan ada yang diperoleh misalnya karena radang atau trauma. Atresia yang sempurna menyebabkan kemandulan dan yang menyebabkan distosia hanya atresia yang inkomplit. 2. Edema vulva Edema bisa timbul pada waktu kehamilan. kehamilan. Biasanya sebagai gejala preeklam eklamsi si akan akan tetap tetapii dapat dapat pula pula timbu timbull kare karena na seba sebab b lain lain misa misalny lnyaa gangguan gizi atau malnutrisi atau pada persalinan yang lama. Edema dapat juga terjadi pada persalinan dengan dispoporsi sefalopelvik atau wanita wanita mengej mengejan an terlamp terlampau au lama lama (terus (terus meneru menerus), s), sedang sedangkan kan kepala kepala bel belum um cuku cukup p turu turun. n. Hal Hal itu itu memp memper ersu suli litt peme pemeri riks ksaa aan n dala dalam m dan dan 2
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
mengha menghamba mbatt kemaju kemajuan an persal persalinan inan yang yang akhirny akhirnyaa dapat dapat menimb menimbula ulakn kn kerusakan luas pada jalan lahir. Kelainan ini umumnya jarang merupakan rintangan bagi kelahiran pervaginam.
Edema vulva
3. Stenosis vulva Stenosis pada vulva biasanya terjadi sebagai akibat perlukaan dan radang, yang yang menyeb menyebabk abkan an ulkusulkus-ulk ulkus us dan yang yang sembuh sembuh dengan dengan parutparut-par parut ut dapat menimbulkan kesulitan, walaupun umumnya dapat diatasi dengan melakukan episiotomi yang cukup luas agar persalinan berjalan lancar. Penang Penangana ananny nnyaa dengan dengan melaku melakukan kan sayatan sayatan median median secuku secukupny pnyaa untuk untuk melahirkan kepala janin 4. Tumor vu vulva lva Dapat berupa abses bartholini atau kista atau suatu kondilomata, tetapi apabila tidak terlalu besar tidak akan menghalangi persalinan. Kista kelenjar bartholin Kista Kista kelenj kelenjar ar bartho bartholin lin merupa merupakan kan bentuk bentuk radang radang menahu menahun n kelenja kelenjar r barth bartholin olin.. Abses Abses kelenj kelenjar ar bartho bartholin lin diserap diserap isinya isinya,, sehing sehingga ga tingga tinggall kantung yang mengandung cairan yang disebut kista bartholin. Pengobatan kista bartholin adalah dengan mengangkat seluruh kista dan marsivialisasi. Operasi ini memerlukan keahlian sehingga perlu dilakukan di rumah sakit. 3
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
Bidan Bidan dilapa dilapanga ngan n yang yang menemu menemukan kan kista kista bartho bartholin lin perlu perlu meruju merujuk k ke rumah sakit sehingga mendapat pengobatan sebagaimana mestinya.
Tumor umo r Vulva
5. Sten Stenos osis is vagi vagina na kong kongen enit ital al Stenosis Stenosis vagina vagina kogenital jarang terjadi. terjadi. Lebih sering sering ditemukan ditemukan septum vagina yang memisahkan vagina secara lengkap atau tidak lengkap dalam bag bagia ian n kiri kiri dan dan bagi bagian an kana kanan. n. Sept Septum um lengk lengkap ap adala adalah h sept septum um yang yang terben terbentan tang g dalam dalam seluru seluruh h vagina vagina dari servik servikss sampai sampai introit introitus us vagina vagina.. Septum yang lengkap sangat jarang mengalami distosia, karena separuh vagina vagina yang harus dilewati oleh janin biasanya biasanya cukup melebar baik untuk coitus coitus maupun maupun untuk untuk lahirny lahirnyaa janin. janin. Akan tetapi tetapi septum septum yang yang tidak tidak leng lengka kap p kada kadang ng-- kada kadang ng meng mengha hamb mbat at turu turunn nnya ya kepa kepala la janin janin pada pada persa persalin linan an dan harus harus dipoto dipotong ng terlebi terlebih h dahulu dahulu.. Stenos Stenosis is dapat dapat terjadi terjadi karena parut-parut akibat perlukaan dan radang. Pada stenosis vagina yang tetap kaku dalam kehamilan dan merupakan halangan untuk lahirnya janin, perlu dipertimbangkan seksio sesaria.
4
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
Stenosis vagina kongenital
6. Kista vagina
Kista vagina berasal dari duktus Gartner atau duktus Muller, biasanya berukuran kecil dan dapat menjadi besar sehingga bukan saja mengganggu coitus namun bisa juga menyulitkan persalinan. Letaknya lateral dalam vagi vagina na bagi bagian an prok proksi sima mal, l, dite diteng ngah ah,, dist distal al diba dibawa wah h orifi orificiu cium m uret uretra ra eksternum. Isi kista adalah cairan jernih dan dindingnya ada yang sangat tipis ada pula yang agak tebal. Wanita tidak mengalami kesulitan waktu coitus dan persalinan, karena jarang sekali kista ini demikian besarnya sehingga menghambat turunnya kepala dan perlu di punksi, atau pecah akibat tekanan kepala. Bila kecil dan tidak ada keluhan dibiarkan tapi bila besar dilakukan pembedahan. Marsupialisasi sebaiknya 3 bulan setelah lahir.(Ilmu kebidanan, 2005) Penanganan dalam kehamilan muda adalah di ekstirpasi setelah kehamilan kehamilan 3-4 bulan. bulan. Dalam persalinan persalinan yaitu jika kista kista berukuran kecil kecil 5
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
maka maka tidak tidak akan akan mengha menghalan langi gi turuny turunyaa kepala kepala dan tidak tidak mengga menggangg nggu u persalinan. Setelah 3 bulan pasca persalinan dilakukan ekstirpasi tumor. Bila Bila besar besar dan mengha menghalan langi gi turunn turunnya ya kepala, kepala, untuk untuk mengeci mengecilka lkanny nnyaa dilakukan aspirasi cairan tumor. (Sinopsis Obstetri Jilid 1,1998) Adakal Adakalany anyaa pada pada kista kista terjad terjadii perada peradanga ngan, n, bahkan bahkan dapat dapat pula pula terjadi abses. Biasanya abses akan pecah spontan bila ukuranya sudah besar. Apabila tidak, maka perlu dilakukan insisi. Terapi kista vagina pada umumnya tergantung pada besarnya, tempatnya dan saat ditemukannya. Kista kecil yang tidak melebihi buah duku biasanya tidak diketahui oleh penderita dan tidak perlu penanganan. Akan tetapi, kista yang besar dan disadari oleh wanita atau apabila disertai keluhan sebaiknya diangkat. Saat yang yang paling paling baik baik untuk untuk pembed pembedahan ahan adalah adalah diluar diluar kehamil kehamilan. an. Dalam Dalam kehami kehamilan lan tua atau apabila apabila kista kista baru baru pertama pertama kali kali diketa diketahui hui sewakt sewaktu u wanita dalam persalinan sikap konservatif lebih baik. 7. Tumor vagina
Tumor vagina dapat merupakan rintangan bagi lahirnya janin pervaginam. Beru Berupa pa kist kistaa gard gardne nerr yang yang kalau kalau besa besarr dapa dapatt mengh menghala alang ngii jalan jalanny nyaa persa persalin linan. an. Adany Adanyaa tumor tumor vagina vagina bisa bisa pula pula menyeb menyebabk abkan an persali persalinan nan pervaginam dianggap mengandung terlalu banyak resiko. Tergantung dari jenis dan besarnya tumor, perlu dipertimbangkan apakah persalinan dapat berlangsung pervaginam atau harus diselesaikan dengan seksio cesarea .
Pera Peran n bida bidan n seca secara ra umum umum dala dalam m mena menang ngan anii kela kelain inan an jala jalan n lahi lahirr pada pada vagina dan vulva yang menyebabkan distosia : 1. Melakukan anamnesa yang lengkap 2. Melakukan pemeriksaan fisik secara cermat dan menyeluruh 3. Pada Pada saat saat keha kehami mila lan n bida bidan n melak melakuk ukan an ANC ANC yang yang berk berkua ualit litas as untu untuk k
melakukan deteksi dini sehingga bila ditemukan adanya kelainan pada vulva vulva atau vagina vagina,, bidan bidan bisa langsu langsung ng merujuk merujuk
ke tempat pelayanan pelayanan
kesehatan yang memiliki fasilitas memadai. 4. Pada saat persalinan, persalinan, bidan memberikan asuhan persalinan persalinan kala I sesuai sesuai
dengan standar asuhan kebidanan: 6
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
a. Melakukan pengkajian keadaan umum ibu dan janin ( TTV,
His, His, DJJ, DJJ, PD), PD), bila bila saat saat melak melakuk ukan an peng pengka kajia jian n terd terdap apat at kelainan pada ibu dan janin, maka bidan harus segera merujuk ke tempat pelayanan kesehatan yang lebih lengkap b. Memenuhi kebutuhan hidrasi, nutrisi, dan eliminasi c. Mengajarkan ibu teknik relaksasi d. Member Memberitah itahuka ukan n ibu kapan kapan ibu harus harus menged mengedan, an, yaitu yaitu saat saat
pembukaan sudah lengkap dan bila terdapat his e. Melaku Melakukan kan pengaw pengawasa asan n
persal persalina inan n dengan dengan menggu menggunak nakan an
partograf 5. Melakukan kolaborasi dan rujukan bila terdapat kelainan
2. 3 Distosia Karena Kelainan Serviks
Distosia serviks adalah terhalangnya kemajuan persalinan karena kelainan pada serviks uteri. Walaupun his normal dan baik, kadang-kadang pembukaan serviks macet karena ada kelainan yang menyebabkan serviks tidak mau membuka. Ada 4 jenis kelainan pada serviks uteri, yaitu: 1. Serviks kaku (rigid cervix = cervical rigidity). Adalah suatu keadaan dimana seluruh serviks kaku. Keadaan ini sering dijumpai pada primigravida tua, atau karena adanya parut-parut bekas luka atau bekas luka infeksi atau pada karsinoma serviksis kejang atau kaku serviks dibagi 2 : a. Primer karena takut atau pada primi gravida tua b. Sekunder karena bekas luka-luka tau infeksi yang sembuh dan meninggalkan luka parut Diagnosis Diagnosis Diagnosis distosia distosia persalinan persalinan karena serviks kaku dibuat dibuat bila terdapat his yang baik dan normal pada kala I disetai pembukaan, dan setelah dilakukan beberapa kali pemeriksaan pemeriksaan dalam waktu tertentu. Juga pada pemeriksaan pemeriksaan terasa serviks tegang dan kaku. 7
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
Penanganan: Bila setelah pemberian obat-obatan seperti valium dan petidin tidak merubah kekauan, tindakan kita melakukan seksio sesaria 2. Serviks gantung (hanging cervix) Adalah suatu keadaan dimana ostium uteri eksternum dapat terbuka lebar, seda sedang ngka kan n ostiu stium m uter uterii inte intern rnum um tida tidak k mau mau memb membuk uka. a. Serv Servik ikss akan akan tergantung seperti corong. Bila dalam observasi keadaan tetap dan tidak ada kemajuan berkembang pembukaan ostium eksternum, maka pertolongan yang tepat adalah dengan seksio sesaria.
Serviks gantung (hanging cervix)
3. Servik Servikss konglu konglumer mer (congl (conglume umerati ratio o cervix) cervix) Adalah suatu keadaan dimana ostium uteri internum dapat terbuka sampai lengkap, sedangkan ostium uteri eksternum tidak mau terbuka. Keadaan ini sering dijumpai pada ibu hamil dengan prolaps uteri disertai servik dan porposi yang panjang (elongation services at portionis). Dalam hal ini servik menjadi tipis, namun ostium uteri eksternum tidak membuka atau hanya terbuka 5 cm.
8
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
Serviks konglumer (conglumeratio cervix)
Penanganan Penanganan tergantung pada keadaan turunnya kepala janin: a. Coba Coba lebark lebarkan an pembu pembuka kaan an ostiu ostium m uter uterii ekst ekstern ernum um secar secaraa digi digita tall atau atau memakai dilatator b. Bila hal-hal hal-hal diatas diatas tidak tidak berhasil berhasil atau tidak mungk mungkin in sebaikny sebaiknyaa dilakukan dilakukan seksio sesarea.
4. Edema dema serv erviks iks Bila dijumpai edema yang hebat pada serviks dan disertai hematoma serta nekrosis, maka ini merupakan tanda adanya obstruksi. Bila syarat-syarat untuk ekstraksi vakum atau forsep tidak dipenuhi, lakukan seksio sesaria.
Diagnosa distosia serviks •
Dapat ditemukan melalui inspeksi atau sewaktu pemeriksaan bimanual
•
His baik tetapi pembukaan pembukaan serviks tidak bertambah.
•
Pemeriksaan dilakukan 2-3 kali antara1-2 jam.
Peran Peran bidan bidan secara secara umum umum dalam dalam menang menangani ani distos distosia ia karena karena kelain kelainan an servik servikss adalah : a. Melakukan anamnesa yang lengkap
b. Melakukan Melakukan pemerik pemeriksaan saan fisik secara cermat dan menyelu menyeluruh ruh
9
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
c. Pada Pada saat saat kehamilan kehamilan bidan bidan melakuk melakukan an ANC ANC yang berkual berkualitas itas.. Pada kasus kasus ini, memang belum dapat dideteksi secara dini. d. Pada saat persalinan,bidan memberikan asuhan persalinan kala I sesuai
dengan standar asuhan kebidanan: •
Melakukan pengkajian keadaan umum ibu dan janin ( TTV, His, DJJ, PD), bila saat melakukan pengkajian terdapat kelainan pada ibu ibu dan dan jani janin, n, maka maka bida bidan n haru haruss sege segera ra meru meruju juk k ke temp tempat at pelayanan kesehatan yang lebih lengkap
•
Memenuhi kebutuhan hidrasi, nutrisi, dan eliminasi
•
Mengajarkan ibu teknik relaksasi
e. Melakukan pengawasan persalinan dengan menggunakan partograf f.
Melakukan kolaborasi dan rujukan bila terdapat kelainan.
2.4 Distosia Karena Kelainan Uterus
Uterus mempunyai peranan vital dalam proses reproduksi. Kelianan uteru uterus, s, baik baik yang yang bawa bawaan an maup maupun un yang yang dipe diperol roleh eh,, dapa dapatt meng mengga gang nggu gu lancarnya kehamilan dan persalinan.
2. 4. 1 Kelainan bawaan uterus Uterus didelfis atau uterus dupleks separatus terjadi apabila kedua
salura saluran n muller muller berkem berkemban bang g sendir sendirii- sendir sendirii tanpa tanpa penyat penyatuan uan sediki sedikitpu tpun, n, sehingga terdapat 2 korpus uteri, 2 serviks dan 2 vagina. Uterus subseptus terdiri atas 1 korpus uteri dengna septum tidak
lengkap, 1 serviks dan 1 vagina ; kavum uteri kanan dan kiri terpisah secra tidak lengkap. Pada uterus bikornis unikollis pemisahan korpus uteri sebelah kanan dan sebelah kiri lebih jelas lagi; serviks uteri tetap menjadi satu. 10
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
Uterus Uterus
hanya mempun mempunyai yai cekung cekungan an di fundus fundus uteri. uteri. arkuatus arkuatus hanya
Kelainan ini paling ringan sifatnya dan paling sering dijumpai. unilateral ral rudime rudimenta ntarus rus terdiri terdiri atas 1 uterus uterus dan Uterus Uterus bikornis bikornis unilate disampingnya terdapat tanduk lain yang sangat terbelakang perkembangnnya. Uterus unikornis terdiri atas 1 uterus dan 1 serviks yang berkembang
dari 1 saluran Muller, kanan atau kiri. Saluran lain yang tidak berkembang sama sama sekali. sekali. Sering Sering kelain kelainan an ini diserta disertaii pula pula oleh oleh tidak tidak berkem berkemban bangny gnyaa saluran kencing secara unilateral. Jalannya partus pada kelainan bawaan uterus umumnya kurang lancar, kare karena na his his kura kurang ng baik baik.. Mung Mungki kin n fung fungsi si uter uterus us kura kurang ng baik baik kare karena na miometrium tidak normal akibat perkembangan uterus yang tidak wajar. Kala pembukaan berlangsung lama dengan segala akibat yang kurang baik bagi ibu dan anak. anak. Kelain Kelainan an letak letak terutam terutamaa letak letak lintan lintang g pada pada uterus uterus arkuat arkuatus us dan uteru uteruss subs subsep eptu tus, s, meny menyeb ebab abka kan n resi resiko ko bagi bagi ibu ibu dan dan anak anak lebih lebih ting tinggi gi.. Biasanya indikasi seksio sesaria baru timbul apabila part us sudah berlangsung, kecuali apabila kelainan bawaan uterus yang dianggap tidak memungkinkan partu partuss pervagi pervaginam nam dengan dengan cukup cukup aman diketah diketahui ui sebelum sebelumny nya, a, misalny misalnyaa dengan histerogram.
11
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
Kelainan Bawaan Uterus
Diagnosis Untuk membuat membuat diagnosis diagnosis kadangkadang- kadang mudah
juga sukar. sukar. Anamnesis Anamnesis
abortus abortus habitualis habitualis dan beberapa beberapa partus partus prematurus prematurus bersama- sama dengan dengan histerogram membantu ke arah diagnosis yang tepat. Sayang sekali banyak diagno diagnosis sis baru baru dapat dapat dibuat dibuat pada pada waktu waktu partus partus,, saat saat plasen plasenta ta dikelua dikeluarka rkan n secara manual atau ketika seksio sesarea. Diagnosis yang pasti hanya mungkin dengan histerografi atau dengan USG.
Penanganan
12
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
Apabila kehamilan mencapai 36 minggu atau lebih dan persalinannya berlan berlangsu gsung ng lancar lancar,, maka maka partus partus spont spontan an dapat dapat diharap diharapkan kan.. Jikalau Jikalau ada indikasi, maka partus diakhiri dalam kala II. Bidan melakukan kolaborasi dan rujukan dalam menangani hal ini. Apabila Apabila partus partus tidak tidak maju maju setelah setelah ibu diberik diberikan an uterot uterotoni onika, ka, sebaik sebaikny nyaa dilakukan seksio sesarea.
Prognosis Seperti telah disebut di atas prognosis baik pada kelainan bawaan uterus yang ringa ringan. n. Partu Partuss prema prematu turu russ terjad terjadii 2- 3 kali kali lebih lebih seri sering ng,, dise disert rtai ai angk angkaa kematian perinatal antara 15- 30 %. Frekuensi abortus sangat tinggi.
2. 4. 2 Kelainan Letak Uterus
Uterus yang hamil tua letaknya tidak di tengah, akan tetapi biasanya membengkok dengan sumbunya ke kanan (lateroflexiodextra ). Hal ini tidak disertai gejalagejala klinis.
Anteversio Uteri Kelainan letak uterus ke depan dijumpai pada perut gantung (abdomen pendulum) dan setelah operasi ventrofiksasio. Peru Perutt gant gantun ung g terda terdapa patt pada pada mult multip ipara ara kare karena na melem melemah ahny nyaa dind dindin ing g peru perut, t, terutama multipara yang gemuk. Uterus membengkok ke depan sedemikian rupa, sehingga letak fundus uteri dapat lebih rendah daripada simfisis. Wanita Wanita mengeluh tentang rasa nyeri di perut bawah dan pinggang bawah, menderita intertrigo di lipatan kulit, dan kadang- kadang varises atau edema di vulva. Selain itu perut gantung menghalangi masuknya kepala kedalam panggul, sehingga sering terjadi kelainan kelainan letak anak, seperti letak sungsang sungsang dan letak lintang. Dalam persalinan kala 1 pembukaan serviks kurang lancar karena tenaga his salah arah, serviks terdorong ke sakrum. Karena sumbu uterus tidak sesuai dengan sumbu jalan lahir, maka bagian janin terendah masih tinggi tidak mungkin memasuki pintu atas panggul, dan bagian terendah yang sebagian sudah melewati pintu atas panggul terdorong ke arah promontorium atau sakrum, sehingga sulit untuk turun lebih 13
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
lanjut. Akan tetapi, sekali bagian terendah itu masuk di dalam panggul, persalinan selanjutnya akan berlangsung dengan lancar. Pemaka Pemakaian ian ikat
perut perut yang kencang kencang,, seperti seperti korset korset dan angkin angkin atau
ben bengk gkun ung, g, sehi sehing ngga ga peru perutt bawa bawah h koso kosong ng,, dapat dapat meng mengur uran angi gi pend penderi eritaa taan. n. Menjela Menjelang ng persal persalina inan n wanita wanita disuru disuruh h tidur tidur terlent terlentang ang terus terus meneru meneruss untuk untuk memperbesar memperbesar kemungkinan kemungkinan masuknya masuknya kepala kedalam panggul panggul dan mencegah mencegah terjadinya terjadinya kelainan letak janin pada saat- saat terakhir kehamilan. Karena perut gantung menyebabkan banyak kesulitan dalam persalinan, maka pimpinan partus harus mendapat perhatian khusus. Setiap ada his, fundus uteri didorong ke atas supaya tenaga his terarah lebih baik sampai bagian terendah masuk betul di dalam pan pangg ggul ul.. Kelem Kelemah ahan an dind dindin ing g peru perutt meny menyeb ebab abka kan n tenag tenagaa mener meneran an kura kurang ng sempurna, sehingga partus kala II perlu diakhiri dengan forseps atau ekstraktor vakum. Ventrofiksasio untuk memperbaiki retrofleksi uteri untuk sekarang sudah tidak dilakukan lagi, karena wanita yang menjadi hamil setelah pembedahan itu mengalami banyak kesulitan, baik dalam kehamilan maupun persalinan. Bagian uterus uterus yang yang melekat melekat pada pada dindin dinding g depat depat uterus uterus dan bagian bagian dibawah dibawahnya nya tidak tidak mengik mengikuti uti perkemban perkembangan gan membesar membesarnya nya rahim, sehingga sehingga uterus uterus
bagian bagian atas
diregangkan diregangkan lebih dari pada biasa, biasa, serviks serviks ditarik keatas, keatas, sehingga sehingga kadangkadangkadang kadang portio portio letaknn letaknnya ya lebih lebih tinggi tinggi dari dari pada pada promon promontor torium ium.. Sering Sering terjadi terjadi ketuban ketuban pecah dini dan kepala tidak turun. Ruptur uteri merupakan merupakan bahaya yang mengancam apabila persalinan tidak lekas diakhiri dengan SC.
Anteversio Uteri
Retrofleksio Uteri 14
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
Retrof Retroflek leksio sio uteri uteri tidak tidak selalu selalu menye menyebab babkan kan keluha keluhan. n. Kadang Kadang-- kadang kadang menyebabkan kemandulan, karena kedua tuba tertekuk atau terlipat, sehingga patensi kurang juga karena ostium uteri eksternum tidak tetap bersentuhan dengan air mani mani sewakt sewaktu u dan setelah setelah perset persetubu ubuhan han . Apabil Apabilaa wanita wanita menjad menjadii hamil, hamil, biasanya kopus uteri naik ke atas sehingga lekukan uterus berkurang. berkurang. Selanjutnya uterus yang hamil lebih tua keluar dari panggul dan kehamilan berlangsung terus sampai cukup bulan. Kadang- kadang hal itu tidak terjadi dan uterus gravidus yang yang bertum bertumbuh buh terus terus pada pada sewakt sewaktuu- waktu waktu terkur terkurung ung dalam dalam ronga ronga panggu panggull (retrofleksio uteri gravidi inkarserata ). Terkurungnya uterus dapat disebabkna oleh uterus yang tertahan oleh perlekatan- perlekatan atau oleh sebab lainya yang tidak diketahui.
Retrofleksio Uteri
Keluhan muncul pada kehamilan diatas 16 minggu, dimana uterus hamil mengis mengisii rongga rongga panggu panggul. l. Portio Portio tertarik tertarik ke atas dan leher leher uretra uretra ikut ikut tertarik tertarik.. Kemudian uterus yang menjadi lebih besar menekan urethra pada sympisis dan rektum pada sakrum. Dengan demikian dapat diterangkan gejala- gejala kelainan miksi dan defekasi, seperti retensio urin, iskuria, paradoksa (air kencing menetes dengan kandung kencing penuh ), dan kadang- kadang retensio alvi. Diagnosis biasa biasanya nya tidak tidak sulit, sulit, apalag apalagii jika jika wanita wanita hamil hamil 16 minggu minggu mengel mengeluh uh tentang tentang iskuri iskuriaa paradok paradoksa. sa. SatuSatu- satuny satunyaa kesalah kesalahan an yang yang dapat dapat dibuat dibuat adalah adalah apabil apabilaa kandung kencing yang penuh dan tegang disangka uterus gravidus.
Terdapat empat kemungkinan dari kehamilan :
15
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
a. Korek Koreksi si spont spontan an : dima dimana na pada pada keham kehamila ilan n 3 bulan bulan korp korpus us dan fundus naik masuk kedalam rongga perut. b. Abortus : hasil konsepsi terhenti berkembang dan keluar, karena
sirkulasi sirkulasi terganggu terganggu.. Adanya Adanya gangguan gangguan sirkulasi sirkulasi dalam uterus dan panggul dengan peredaran kedalam decidua. c. Korek Koreksi si tidak tidak semp sempur urna na : dima dimana na bagi bagian an yang yang melek melekat at tetap tetap
terti terting ngga gal, l, seda sedang ngka kan n bagi bagian an uter uterus us yang yang hami hamill naik naik masu masuk k kedalam kedalam rongga rongga perut disebut retrofleksi uteri gravidi gravidi partialis. partialis. Kehamilan dapat mencapai cukup bulan, atau dapat terjadi abortus, partus prematurus, terjadinya kesalah letak, dan bersalin biasa. d. RUGI (Retrofleksio Uteri Gravidi Inkarserata)
Penanganan bila tidak terjadi perlekatan dapat dilakukan : 1. Posisi Posisi digi digital tal jika jika perl perlu u dalam dalam narko narkose se 2. Koreks Koreksii dengan dengan posisi posisi genu-pe genu-pekto ktoral ral selama selama 3x15 3x15 perhari perhari atau langsu langsung ng korek koreksi si melalui melalui vagina vagina dengan dengan 2 jari mendor mendorong ong korpus uteri kearah atas keluar rongga atas panggul. 3. Posisi Posisi tren trendel delenb enberg erg dan istirah istirahat. at. 4. Repo Reposi sisi si ope opera rati tif. f. Inkarserasi uterus didalam panggul jarang terjadi, akan tetapi bila terjadi akan menimbulkan gejala-gejala yang nyata, dengan atau tanpa kateterisasi kateterisasi dapat terjadi sistitis, bahkan inkarserasi inkarserasi dapat menyebabkan perdarahan dan gangren kandung kencing. Terapi RUGI biasanya tidak sulit, asal saja keadaan itu tidak dise diseba babk bkan an
oleh oleh
perle perleka katan tan..
Setel Setelah ah
katet kateter eris isas asii
wani wanita ta
dile diletak takka kan n dalam dalam posi posisi si lutu lutu-b -bah ahu: u: deng dengan an 2 jari jari melal melalui ui vagina, korpus uteri didorong perlahan-lahan ke luar rongga pan pangg ggul ul.. Sete Setelah lah korek koreksi si wani wanita ta ditid ditidur urka kan n dala dalam m letak letak trendelenber trendelenberg g untuk mencegah kembalinya kembalinya uterus kedalam pan pangg ggul ul.. Kada Kadang ng-k -kad adan ang g uter uterus us kemb kembali ali keda kedalam lam posi posisi si semu semula la,, sehi sehing ngga ga meny menyeb ebab abka kan n keluh keluhan an lagi. lagi. Dalam Dalam hal hal demikian kateterisasi dan reposisi perlu diulang dan dipasang 16
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
pessarium atau tampon vaginam yang mengisi seluruh pelvis minor. Setelah 2-4 hari uterus telah menjadi lebih besar dan apabila tampon diangkat, maka uterus tidak bisa masuk lagi kedalam kedalam rongga rongga panggu panggul. l. Jarang Jarang sekali sekali sampai sampai diperlu diperlukan kan penarikan serviks kebawah dengan cunam serviks dalam usaha reposisi. Dalam hal ini diperlukan anastesi.
Prolapsus Uteri Turunnya uterus dari tempat yang biasa disebut desensus uteri dan ini dibagi dalam tiga tingkat : Tingkat I Apabila serviks belum keluar dari vulva Tingkat II Apabila serviks sudah keluar dari vulva, akan tetapi korpus uteri belum keluar. Tingkat III Apabila korpus uteri sudah berada diluar vulva. Keha Kehami milan lan dapat dapat terja terjadi di pada pada prol prolap apsu suss uteri uteri ting tingka katt I dan dan II dengan lanjutnya kehamilan korpus uteri naik keatas dan bersama dengan itu serviks tertarik pula ke atas. Apabila uterus yang makin lama makin besar tetap di dalam panggul pada suatu waktu timbul gejala- gejala : 1. Inka Inkars rser eras asii dalam dalam keha kehami milan lan 16 ming minggu gu dan dan keha kehami milan lan akan akan
berakhir dengan keguguran. 2. Kehami Kehamilan lan dapat dapat berlan berlangsu gsung ng sampa sampaii aterm aterm 3. Persal Persalina inan n dapat dapat berjala berjalan n dengan dengan lancar lancar namun namun sesekal sesekalii terjad terjadii
kesulitan pada kala I dan kala II yaitu pembukaan berjalan pelan dan tidak sampai lengkap. Bila ada indikasi penyelesaian dapat dikerjakan insisi Duhrssen dan janin dilahirkan dengan ekstraksi vakum dan forseps.
17
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
4. Koreksi prolaps dengan jalan operasi dilakukan setelah tiga bulan
melahirkan. 2. 4. 3 Tumor Rahim •
Mioma Uteri dan Kehamilan Frekuensi mioma uteri sekitar 1%, biasanya dijumpai mioma yang kecil, namun bisa juga dengan mioma yang besar. a. Pengaruh kehamilan dan persalinan pada mioma uteri: 1. Cepat Cepat bertamba bertambah h besar, besar, mungkin mungkin karena karena pengar pengaruh uh hormon hormon estrogen yang meningkat dalam kehamilan. Tumor umor tumb tumbuh uh lebi lebih h cepa cepatt dala dalam m keha kehami mila lan n akib akibat at hipertropi dan edema, terutama dalam bulan-bulan pertama (pengar (pengaruh uh hormon hormonal). al). Setelah Setelah kehami kehamilan lan 4 bulan bulan tumor tumor tidak bertambah besar lagi. 2. Dege Degene neras rasii merah merah dan dege degene neras rasii karn karnos osaa tumor tumor tejad tejadii lebih lebih lunak, lunak, beruba berubah h bentuk bentuk,da ,dan n berwarn berwarnaa merah. merah. Bila Bila terjadi terjadi ganggu gangguan an sirkul sirkulasi asi sehing sehingga ga terjadi terjadi perdar perdaraha ahan. n. Perubahan ini menyebabkan rasa nyeri diperut yang disertai gejalagejala-gej gejala ala rangsa rangsanga ngan n periton peritoneum eum dan gejalagejala-gej gejala ala peradangan. 3. Mioma Mioma subs subsero erosu sum m yang yang berta bertang ngka kaii oleh oleh desa desaka kan n uteru uteruss yang ang memb membes esar ar atau atau sete setela lah h bay bayi lahi lahirr, terj terjad adii tors torsii (terpelintir) pada tangkainya, yang menyebabkan gangguan sirkulasi dan nekrosis pada tumor. Wanita hamil merasakan nyeri yang hebat pada perut (abdomen akut). 4. Mioma Mioma yang lokasi lokasiny nyaa dibelak dibelakang ang,, dapat terdesa terdesak k kedalam kedalam kavum douglas dan terjadi inkarserasi. b. Pengaruh mioma pada kehamilan dan persalinan: 1. Subf Subfert ertil il (agak (agak mand mandul) ul) sampa sampaii (mand (mandul ul), ), dan dan kada kadang ng-k -kad adan ang g hanya punya anak satu 2. Seri Sering ng terja terjadi di abor abortu tuss 3. Terjad Terjadii kehami kehamilan lan letah letah janin janin dalam dalam rahim rahim 4. Distos Distosia ia tumor tumor yang yang meng menghala halangi ngi jalan jalan lahir lahir 18
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
5. Iners Inersia ia uter uterii kala kala I dan dan kala kala II II 6. Atonia Atonia uteri uteri setelah setelah pasca persalinan, persalinan, perdarahan perdarahan banyak banyak 7. Kelai Kelaina nan n let letak ak plas plasen enta ta 8. Plasen Plasenta ta sukar sukar lepas lepas (rete (retensi nsio o plasen plasenta) ta)
Mioma
Diagnosis Diagnosis Diagnosis mioma uteri dalam kehamilan kehamilan biasanya biasanya tidak sulit, walaupun walaupun kadangkadangkadang dibuat kesalahan. Terutama kehamilan kembar, tumor ovarium, dan uterus didelfis dapat menyesatkan diagnosis. Ada kalanya mioma besar teraba seperti kepala kepala janin, janin, sehing sehingga ga kehami kehamilan lan tungga tunggall disang disangka ka kehami kehamilan lan kembar; kembar; atau mioma kecil disangka bagian kecil janin. Dalam persalinan mioma lebih menonjol waktu ada his sehingga mudah dikenal.
Penanganan –
Pada Pada umum umumny nyaa bers bersif ifat at kons konser erva vati tif, f, kecu kecual alii bila bila ada ada indi indika kasi si yang yang mendesak seperti terjadinya abdomen akut karena torsi pada tangkai tumor 19
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
–
Pada Pada distos distosia ia karen karenaa mioma mioma dilak dilakuka ukan n seksi seksio o cesaria cesaria
–
Bila Bila part partus us berjala berjalan n bias biasa, a, mioma mioma didi didiam amka kan n selam selamaa masa masa nifas nifas kecu kecual alii ada indikasi akut abdomen.
–
Operas Operasii pengangk pengangkatan atan tumor tumor secepa secepatny tnyaa dilakuka dilakukan n setelah setelah 3 bulan pasca pasca persalinan.
–
Miom Miomaa yang yang tidak tidak begi begitu tu besar besar,, kada kadang ng-- kada kadang ng dalam dalam masa masa nifa nifass akan akan mengecil sendiri sehingga tidak memerulukan tindakan operatif.
Kelainan lain pada jalan lahir lunak yang mengganggu persalinan ○
Tumor jalan lahir lunak, seperti kista vagina, polip serviks, mioma uteri, kista ovari dan sebagainya
○
Kandung kemih yang penuh atau batu kandung kemih yang besar
○
Rectum yang skibala atau tumor
○
Kelainan letak serviks, seperti dijumpai pada multipara dengan perut gantung
○
Ginjal yang turun kedalam rongga pelvis
○
Kelainan-kelainan bentuk uterus, seperti uterus bikornis, uterus septus, uterus arkuatus, dan sebagainya.
○
Dasar panggul panggul atau perineum yang ketat dan tegang dan tidak elastis, penanganannya dengan melakukan episiotomi.
Peran bidan dalam menangani distosia karena kelainan uterus adalah : a. Melaku Melakukan kan anamne anamnesa sa yang yang lengka lengkap p b. Melakukan pemeriksaan fisik secara cermat dan menyeluruh. Bila dalam
pemeriksaan abdomen, saat terjadi his dapat terlihat adanya penonjolan yang jelas (pada (pada kasus myoma), myoma), ditemukan ditemukan pembesaran pembesaran uterus uterus diukur melalui TFU lebih besar dari usia kehamilan, saat dipalpasi ibu merasakan sakit. c. Pada Pada saat saat kehami kehamilan lan bidan bidan melaku melakukan kan ANC yang yang berkual berkualitas itas untuk untuk
melakukan deteksi dini sehingga bila ditemukan adanya kelainan pada uterus,bidan bisa langsung merujuk ke tempat pelayanan kesehatan yang memiliki fasilitas memadai. 20
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
d. Pada saat persalinan, persalinan, bidan memberikan asuhan persalinan persalinan kala I sesuai sesuai
dengan standar asuhan kebidanan: •
Melakukan pengkajian keadaan umum ibu dan janin ( TTV, TTV, His, DJJ, PD), bila bila saat saat melaku melakukan kan pengka pengkajia jian n terdapat terdapat kelain kelainan an pada pada ibu dan janin, janin, maka bidan harus segera merujuk ke tempat pelayanan kesehatan yang
lebih lengkap •
Memenuhi kebutuhan hidrasi, nutrisi, dan eliminasi
•
Mengajarkan ibu teknik relaksasi
e. Melakukan Melakukan pengaw pengawasan asan persalinan persalinan dengan dengan menggun menggunakan akan partograf partograf f.
Melakukan kolaborasi dan rujukan bila terdapat kelainan.
1. 5 Penanganan dan tindakan segera 2. 5. 1 Polindes
Bidan yang bekerja di Polindes yang mempunyai wilayah kerja kerja di desa, desa, mempun mempunya yaii tugas tugas untuk untuk mendete mendeteksi ksi dini dini kompli komplikas kasii dan peny penyul ulit it yang yang akan akan terja terjadi di pada pada keham kehamila ilan n ataup ataupun un pada pada pers persal alin inan an persalinan terutama adanya penyulit pada jalan ja lan lahir yang akan menghambat pro prose sess
jala jalann nny ya
pers persal alin inan an..
Deng Dengan an demi demiki kian an bida bidan n
dapa dapatt
sege segera ra
menentukan diagnosa dan tindakan segera yang harus dilakukan agar tidak ada keterla keterlamba mbatan tan dalam dalam meruju merujuk k ke fasilit fasilitas as yang yang lebih lebih lengka lengkap. p. Di Polindes tersebut bidan dapat memberikan pelayanan berupa mendeteksi secara dini kemungkinan penyulit- penyulit yang akan terjadi melalui ANC yang berkualitas. Dalam setiap kunjungan selalu melakukan pemeriksaan fisik secara cermat, bila terdapat kelainan saat pemeriksaan bidan dapat segera merujuk ke Puskesmas induk.
2. 5. 2 Puskesmas
Bidan yang bekerja di puskesmas puskesmas mempunyai mempunyai wilayah kerja di suatu kecamat kecamatan an (Pusk (Puskesma esmas). s). Pada Pada dasarny dasarnyaa tugas tugas bidan bidan di Puskes Puskesmas mas dan Polind Polindes es tidak tidak jauh jauh beda beda yaitu yaitu dapat dapat mendet mendeteks eksii dini dini dengan dengan melaku melakukan kan pemer pemeriks iksaan aan secara secara umum, umum, menany menanyakan akan keluha keluhan n yang yang dialami dialami dan dapat dapat sege segera ra mene menent ntuk ukan an diag diagno nosa sa yang ang tepa tepatt untu untuk k dapa dapatt meru meruju juk k bila bila 21
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
menemukan kelainan- kelainan yang mengganggu kehamilan dan persalinan. Di puskemas, bidan bersama dokter umum dapat memberikan pelayanan yang menyel menyeluru uruh h dan member memberika ikan n terapi terapi yang yang tepat tepat pada pada setiap setiap pasien pasien yang yang membutuhkan perhatian khusus dan penanganan segera, serta merujuk ke rumah sakit yang memiliki sarana yang komprehensif.
2. 5. 3 Rumah Sakit
Penanganan komplikasi dan penyulit pada persalinan yang dilakukan di ruma rumah h saki sakitt pada pada umum umumny nyaa dita ditang ngan anii oleh oleh dokt dokter er spes spesia iali liss yang ang sebelumnya ditangani oleh bidan sebagai tugas kolaborasi. Berbeda dengan puske puskesma smass dan polind polindes, es, tenaga tenaga keseh kesehatan atan di rumah rumah sakit sakit lebih lebih ahli dan kompeten dalam menangani setiap kegawat daruratan yang terjadi. Peran bidan bidan mendete mendeteksi ksi secara secara dini dini akan akan terjadi terjadiny nyaa proses proses persal persalina inan n distos distosia, ia, melakukan melakukan pemeriksan pemeriksan secara menyeluruh menyeluruh dan melakukan evaluasi setiap faktor faktor yang yang mengal mengalami ami kelain kelainan an fungsi fungsi sehing sehingaa persal persalina inan n yang yang berjala berjalan n dengan abnormal dapat diketahui secara pasti, yaitu dengan : 1. Meng Mengob obse serv rvas asii kond kondis isii fisi fisik k dan dan kese keseja jaht hter eraa aan n jani janin n deng dengan an cara cara mamantau keadaan umum, TTV, dan DJJ. 2. Mengid Mengident entifik ifikasi asi penyulit penyulit kelainan kelainan jalan lahir yang dapat berlangs berlangsung ung melalui jalan lahir spontan atau melalui tindakan obstetrik. 3. Melaku Melakukan kan konsult konsultasi asi atau segera segera dirujuk dirujuk bila diperk diperkirak irakan an persalina persalinan n akan mengalami kesulitan agar mendapatkan penanganan yang adekuat. Bentuk intervensi dari luar yang dapat dipertimbangkan dalam proses persalinan distosia adalah : 1. Menyelesaik Menyelesaikan an persalin persalinan an dengan dengan tindaka tindakan n operasi operasi pervagi pervaginam nam : –
Persali Persalinan nan deng dengan an ekstrak ekstraksi si vakum vakum atau atau ekstr ekstraks aksii forseps forseps
–
Pertol Pertolong ongan an persal persalina inan n letak letak sungsa sungsang ng
2. Pertol Pertolong ongan an persali persalinan nan dengan dengan seksi seksio o cessarea cessarea Upaya menyelesaikan pertolongan persalinan dengan intervensi diatas bukan tugas bidan, sehingga setiap persalinan yang diduga akan mengalami kesulitan sudah dirujuk ke tempat pelayanan kesehatan dengan fasilitas yang mencukupi.
22
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak
Asuhan Kebidanan Patologi
BAB III PENUTUP
3.1 3.1 Ke Kesi simp mpul ulan an
Pers Persali alina nan n tidak tidak selal selalu u berj berjala alan n lancar lancar,, terk terkad adan ang g ada ada kelam kelamba batan tan dan dan kesu kesulit litan an yang yang dinam dinamak akan an dist distos osia ia.. Sala Salah h satu satu peny penyeb ebab ab dist distos osia ia itu adal adalah ah kelain kelainan an pada pada jalan jalan lahir lahir.. Kelain Kelainan an jalan jalan lahir lahir dapat dapat terjadi terjadi di vulva, vulva, vagina, vagina, servik servikss dan uterus uterus.. Peran Peran bidan bidan dalam dalam mengan mengangan ganii kasus kasus ini adalah adalah dengan dengan kolaborasi kolaborasi dan rujukan rujukan ke tempat pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan yang memilki memilki fasilitas fasilitas yang lengkap.
3. 2 Saran
Peran Peran bidan bidan dalam dalam menang menangani ani kelaina kelainan n jalan jalan lahir lahir hendak hendakny nyaa dapat dapat dide didete teks ksii seca secara ra dini dini mela melalu luii ANC ANC yang ang berk berkua uali lita tass sehi sehing ngga ga tida tidak k ada ada keterlambatan dalam merujuk. Dengan adanya ketepatan penanganan bidan yang segera dan sesuai dengan kewenangan bidan, diharapkan akan menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
23
Distosia Karena Kelainan Jalan Lahir Lunak