1. RISKA RISKA ZAIN ZAIN (701 (701001 00113 13043 043)) 2. AM AMIR IRUD UDDI DIN N (70100 (701001 1130) 30) 3. FATHANAH HANAH ARIF ARIF (701001 (70100113 130) 0)
URUSAN FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NE!ERI ALAUDDIN MAKASSAR SAMATA"!O#A 201$
KATA KATA PEN!ANTAR PEN! ANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini sesuai waktu yang ditentukan. Tidak lupa saya ucapkan salam serta taslim kepada Nabi Muhammad saw yang telah menjadi suri tauladan yang baik bagi umat manusia. Saya sadar dalam pembuatan makalah ini banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu saya dengan kerendahan hati meminta maa! kepada pembaca untuk memberikan kritik dan saran untuk perbaikan makalah ini. Sem"ga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan membawa man!aat khususnya bagi saya dan bagi pembaca pada umumnya.
Samata-#"wa $% &anuari $'()
Penyusun
*el"mp"k +,
DAFTAR ISI
KATA PEN!ANTAR..%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%% DAFTAR ISI%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%%. ISI
+. Pendahuluan a. atar elakang//////////////////////.. b. 0umusan Masalah/////////////////////.. ++. +si a. Pengertian////////////////////////.. b. 1akt"r-1akt"r Yang Mempengaruhi *ecepatan 2is"lusi///../// c. aju Obat Secara +n ,itr"//////////...///////... d. Penentuan *ecepatan 2is"lusi/////////..///...///. e. 3"nt"h Perhitungan 2is"lusi/..///.////////////.. !. 4plikasi 2is"lusi Pada Obat/////////////////.. g. Mekanisme 2i!usi/////////////////////.. h. 1akt"r Yang Mempengaruhi 2i!usi//////////////... +++. Penutup a. *esimpulan//////////////////////// b. Saran//////////////////////////.. DAFTAR PUSTAKA
&A& I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
2is"lusi "bat adalah suatu pr"ses pelarutan senyawa akti! dari bentuk sediaan padat ke dalam media pelarut. Pelarutan suatu 5at akti! sangat penting artinya karena ketersediaan suatu "bat sangat tergantung dari kemampuan 5at tersebut melarut ke dalam media pelarut sebelum diserap ke dalam tubuh. Suatu bahan "bat yang diberikan dengan cara apapun dia harus memiliki daya larut dalam air untuk kemanjuran terapeutiknya. Senyawasenyawa yang relati! tidak dapat dilarutkan mungkin memperlihatkan abs"rpsi
yang tidak sempurna atau tidak menentu sehingga menghasilkan resp"n terapeutik yang minimum. 2aya larut yang ditingkatkan dari senyawa-senyawa ini mungkin dicapai dengan menyiapkan lebih banyak turunan yang larut seperti garam dan ester dengan teknik seperti mikr"nisasi "bat atau k"mpleksasi. Tekn"l"gi
dis"lusi merupakan
tahapan
yang
membatasi
atau
meng"ntr"l laju diabs"rbsi "bat-"bat yang mempunyai kelarutan yang rendah *arena tahapan yang ada dalam perlepasan "bat ari bentuk sediaanya dan perjalanannya ke dalam sirkulasi sistemik. 2alam dunia ke!armasian para ap"teker dan pakar-pakar kimia senantiasa merancang sediaan "bat supaya mampu menrancang ter"b"san baru dalam menciptakan suatu pr"duk yang berkualitas baik dari segi kesetabilan "bat maupun e!ek yang ditimbulkan. aju dis"lusi atau kecepatan melarut "bat-"bat yang relati! tidak larut dalam air telah lama menjadi masalah pada industri !armasi. Obat-"bat tersebutumumnya mengalami pr"ses dis"lusi yang lambat demikian pula laju abs"rpsinya. 2alam hal ini partikel "bat terlarut akan diabs"rpsi pada laju rendah atau bahkan tidak
diabs"rpsi
seluruhnya.
demikian abs"rpsi "bat ter sebut me njadi tidak sempurna.
B. Rumusan Masalah (. 4pa yang disebut dengan 2is"lusi6 $. 4pa saja yang dapat mempengaruhi kecepatan dis"lusi6 7. agaimana met"de penentuan kecepatan dis"lusi6 8. agaimana laju "bat secara in 9itr"6 ). agaiman perhitungan dalam menentukan kecepatan dis"lusi6 :. agaimana aplikasi pengaruh dis"lusi 5at terhadap "bat 6 ;. agaimana mekanisme di!usi6
2engan
&A& II ISI A. Pengertian
2is"lusi "bat adalah suatu pr"ses pelarutan senyawa akti! dari bentuk sediaan padat ke dalam media pelarut. Pelarut suatu 5at akti! sangat penting artinya bagi ketersediaan suatu "bat sangat tergantung dari kemampuan 5at tersebut melarut ke dalam media pelarut sebelum diserap ke dalam tubuh. Sediaan "bat yang harus diuji dis"lusinya adalah bentuk padat atau semi padat seperti kapsul tablet atau salep. 2is"lusi dide!inisikan sebagai suatu pr"ses melarutnya 5at kimia atau senyawa "bat dari sediaan padat ke dalam suatu medium tertentu. . aju dis"lusi suatu "bat adalah kecepatan perubahan dari bentuk padat menjadi terlarut dalam medianya setiap waktu tertentu. &adi dis"lusi menggambarkan kecepatan "bat larut dalam media dis"lusi. *ecepatan dis"lusi adalah suatu ukuran yang menyatakan banyaknya suatu 5at terlarut dalam pelarut tertentu setiap satuan waktu. Suatu hubungan yang umum menggambarkan pr"ses dis"lusi 5at padat telah dikembangkan "leh N"yes dan ?hitney dalam bentuk persamaan berikut @
*eterangan@ dM.dt-( 2 S 3s 3 h
@ kecepatan dis"lusi @ k"e!isien di!usi @ luas permukaan 5at @ kelarutan 5at padat @ k"nsentrasi 5at dalam larutan pada waktu @ tebal lapisan di!usi
2alam te"ri dis"lusi atau perpindahan massa diasumsikan bahwa selama pr"ses dis"lusi berlangsung pada permukaan padatan terbentuk suatu lapisan di!usi air atau lapisan tipis cairan yang stagnan dengan ketebalan h. ila k"nsentrasi 5at terlarut di dalam larutan =3> jauh lebih kecil dari pada kelarutan 5at tersebut =3s> sehingga dapat diabaikan maka harga =3s3> dianggap
sama
dengan 3s.
&adi
persamaan
kecepatan
dis"lusi dapat
disederhan akan menjadi@
&. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecepatan Disolusi (. Suhu
Meningginya suhu umumnya memperbesar kelarutan =3s> suatu 5at yang bersi!at end"termik serta memperbesar harga k"e!isien di!usi 5at. Menurut Einstein k"e!isien di!usi dapat dinyatakan melalui persamaan berikut @
*eterangan @ 2
@ k"e!isien di!usi
0
@ jari-jari m"lekul
*
@ k"nstanta "lt5man
A
@ 9isk"sita pelarut
T
@ suhu
$. ,isk"sitas Turunnya 9isk"sitas pelarut akan memperbesar kecepatan dis"lusi suatu 5at sesuai dengan persamaan Einstein. Meningginya suhu juga menurunkan 9isk"sitas dan memperbesar kecepatan dis"lusi.
7. pB Pelarut pB pelarut sangat berpengaruh terhadap kelarutan 5at-5at yang bersi!at asam atau basa lemah. a. 4sam emah
kecil atau pB besar maka kelarutan 5at akan meningkat. 2engan demikian kecepatan dis"lusi 5at juga meningkat. b. asa emah
besar atau pB kecil maka kelarutan 5at akan meningkat. 2engan demikian kecepatan dis"lusi juga meningkat.
$. Pengadukan *ecepatan pengadukan akan mempengaruhi tebal lapisan di!usi. &ika pengadukan berlangsung cepat maka tebal lapisan di!usi akan cepat berkurang. 7.
). Si!at Permukaan Cat Pada umumnya 5at-5at yang digunakan sebagai bahan "bat bersi!at hidr"!"b. 2engan adanya sur!aktan di dalam pelarut tegangan permukaan antar partikel 5at dengan pelarut akan menurun sehingga 5at mudah terbasahi dan kecepatan dis"lusinya bertambah. '. Laju Oat !ecara "n #itro 4dapun !akt"r-!akt"r yang mempengaruhi laju secara in 9itr" adalah
sebagai berikut @ (. Si!at 1isika *imia Obat Si!at !isika kimia "bat berpengaruh besar terhadap kinetika dis"lusi. uas permukaan e!ekti! dapat diperbesar dengan memperkecil ukuran partikel. aju dis"lusi akan diperbesar karena kelarutan terjadi pada permukaans"lut. *elarutan "bat dalam air juga mempengaruhi laju dis"lusi. Obat berbentuk garam pada umumnya lebih mudah larut dari pada "bat berbentuk asam maupun basa bebas. Obat dapat membentuk suatu p"lim"r!i yaitu terdapatnya beberapa kinetika pelarutan yang berbeda
meskipun memiliki struktur kimia yang identik.
Obat
bentuk
kristal secara umum lebih keras kaku dan secara term"dinamik lebih stabil daripada bentuk am"r! k"ndisi ini menyebabkan "bat bentuk am"r! lebih mudah terdis"lusi daripada bentuk kristal.
$. 1akt"r 4lat dan *"ndisi ingkungan 4danya perbedaan alat yang digunakan dalam uji dis"lusi akan menyebabkan perbedaan kecepatan pelarutan "bat. *ecepatan pengadukan akan mempengaruhi kecepatan pelarutan "bat semakin cepat pengadukan maka gerakan medium akan semakin cepat sehingga dapat menaikkan kecepatan pelarutan. Selain itu temperatur 9isk"sitas dan k"mp"sisi dari medium serta pengambilan sampai juga dapat mempengaruhi kecepatan pelarutan "bat.
7. 1akt"r 1"rmulasi erbagai macam bahan tambahan yang digunakan pada sediaan "bat dapat mempengaruhi kinetika pelarutan "bat dengan mempengaruhi tegangan muka antara medium tempat "bat melarut dengan bahan "bat ataupun bereaksi secara langsung dengan bahan "bat. Penggunaan bahan tambahan yang bersi!at hidr"!"b seperti magnesium stearat dapat menaikkan tegangan antar muka "bat dengan medium dis"lusi. eberapa bahan tambahan lain dapat membentuk k"mpleks dengan bahan "bat misalnya kalsium karb"nat dan kalsium sul!at yang membentuk k"mpleks tidak larut dengan tetrasiklin. Bal ini menyebabkan jumlah "bat terdis"lusi menjadi lebih sedikit dan berpengaruh pula terhadap jumlah "bat yang diabs"rpsi.
D. Penentuan Kecepatan Disolusi Penentuan kecepatan dis"lusi suatu 5at dapat dilakukan melalui met"de @ (. Met"de Suspensi
Serbuk 5at padat ditambahkan ke dalam pelarut tanpa peng"ntr"lan eksak terhadap luas permukaan partikelnya. Sampel diambil pada waktuwaktu tertentu dan jumlah 5at yang larut ditentukan dengan carayang sesuai.
$. Met"de Permukaan *"nstan Cat ditempatkan dalam suatu wadah sehingga 9ariable
perbedaan
yang diketahui luasnya
luas permukaan e!ekti! dapat diabaikan.
menjadi
tablet terlebih dahulu kemudian
ditentukan seperti pada met"de suspensi. Penentuan dengan met"de suspensi dapat dilakukan dengan menggunakan alat uji dis"lusi tipe dayung seperti yang tercantum pada
#ambar 4lat 2is"lusi
2alam bidang !armasi penentuan kecepatan dis"lusi suatu 5at perlu dilakukan karena kecepatan dis"lusi merupakan salah satu !akt"r yang mempengaruhi abs"rbsi "bat di dalam tubuh. Penentuan kecepatan dis"lusi suatu 5at akti! dapat dilakukan pada beberapa tahap pembuatan suatu sediaan "bat antara lain@ (.
Tahap Pra 1"rmulasi Pada tahap ini penentuan kecepatan dis"lusi dilakukan terhadap bahan baku "bat dengan tujuan untuk memilih sumber bahan baku dan
memper"leh in!"rmasi tentang bahan baku tersebut. $. Tahap 1"rmulasi Pada tahap ini penentuan kecepatan dis"lusi dilakukan untuk memilih !"rmula sediaan yang terbaik. 7. Tahap Pr"duksi Pada tahap ini kecepatan
dis"lusi
dilakukan
untuk
mengendalikan kualitassediaan "bat yang dipr"duksi. *adar "bat dalam darah pada sediaan per"ral dipengaruhi "leh pr"sesabs"rpsi dan kadar "bat dalam darah ini menentukan e!ek sistemiknya. Obatdalam bentuk sediaan padat mengalami berbagai tahap pelepasan dari bentuk sediaan sebelum diabs"rpsi. Tahapan tersebut meliputi disintegrasideagregasi dan dis"lusi. *ecepatan "bat mencapai sistem
sirkulasi
dalam pr"ses
disintegrasi
dis"lusi
dan
abs"rpsi
ditentukan "leh tahap yang palinglambat dari rangkaian di atas yang disebut dengan rate limiting step . E!ekti9itas dari suatu tablet dalam melepas "batnya untuk abs"rpsi sistemik agaknya bergantung pada laju disintegrasi dari bentuk sediaan dan
deagregasi dari granul-granul tersebut. Tetapi yang biasanya lebih penting adalah laju dis"lusi dari "bat padat tersebut. Seringkali dis"lusi merupakan tahapan yang membatasi atau tahap yang meng"ntr"l laju bi"abs"rpsi "bat-"bat yang mempunyai kelarutan rendah karena tahapan ini sering kali merupakan tahapan yang paling lambat dari berbagai tahapan yang ada
dalam
penglepasan
"bat
dari
bentuk
sediaannya
dan
perjalanannya ke dalam sirkulasi sistemik. Supaya partikel padat terdis"lusi maka m"lekul s"lut pertamatamaharus memisahkan diri dari permukaan padat kemudian bergerak menjauhi
permukaan
memasuki
pelarut.
Tergantung
pada
kedua
pr"ses ini dan bagaimana cara pr"ses transp"r berlangsung maka perilaku dis"lusi dapatdigambarkan secara !isika. 2ari segi kecepatan dis"lusi yang terlibat dalam5at murni ada tiga dasar m"del !isika yang umum yaitu@ a. M"del apisan 2i!usi (Diffusion Layer Model) M"del ini pertama kali diusulkan "leh Nerst dan runner. Pada permukaan padat terdapat satu lapis tipis cairan dengan ketebalan D merupakan k"mp"nen kecepatan negati! dengan arah yang berlawanan dengan permukaan padat. 0eaksi pada permukaan padatcair berlangsung cepat. egitu m"del s"lut melewati antar muka liFuid !ilm G bulk !ilmH pencampuran secara cepat akan terjadi dan gradien k"nsentrasi akan hilang. *arena itu kecepatan dis"lusi ditentukan "leh di!usi gerakan r"wn dari m"lekul dalam liguid !ilm.
b. M"del arrier 4ntarmuka (Interfacial Barrier Model) M"del ini menggambarkan reaksi yang terjadi pada permukaan padat dan dalam hal ini terjadi di!usi sepanjang lapisan tipis cairan. Sebagaihasilnya tidak dianggap adanya kesetimbangan padatanlarutan dan halini harus dijadikan pegangan dalam membahas m"del ini. Pr"ses pada antar muka padat-cair sekarang menjadi pembatas kecepatan ditinjau dari pr"ses transp"r. Transp"r yang relati! cepat terjadi secara di!usi melewatilapisan tipis statis (stagnant).
c. M"del 2ankwert (Dankwert Model) M"del ini beranggapan bahwa transp"rt s"lut menjauhi permukaan padat terjadi melalui cara paket makr"sk"pik pelarut mencapai antar muka padat-cair karena terjadi pusaran di!usi secara acak.
E. $ontoh Perhitungan Disolusi (. Sediaan granul dengan berat '.))g dan luas permukaannya '$% m $
='$%I (' 8 cm$> dibiarkan melarut dalam )''ml air pada $) '3. Sesudah menit pertama jumlah yang ada dalam larutan adalah ';:mg. &ika kelarutan 3s dari"bat tersebut adalah () mgJml pada $) '3 berapakah k"nstanta laju dis"lusi k atau 2Jh 6 M berubah secara linier dengan t awalK &awab @
($:; mgJdetik ($:; mgJdetik L k I '$% I () mgJcm k
L 7'$ I (' -8 cmJdetik
2alam c"nt"h diatas ';:' g larutan dalam )'' ml air selama ( menitatau;:'J)'' L () mgJ cm. harga ini satu persepuluh dalam dalam kelarutan "bat dan dibuang dari persamaan =()> tanpa menimbulkan kesalahan yang berarti yang dapat dilihat dengan persamaan =()> * L ($:; mgJdetik ='$% I (' 8 cm$> =() mgJ cm G () mgJcm > * L 77) I (' -8 cmJdetik.
F. Aplikasi Disolusi Pa%a Oat
2is"lusi suatu sediaan "bat akan terjadi pada suatu muk"sa untuk kemudian dilanjutkan ke pr"ses abs"rpsi. 4bs"rpsi "bat setelah penggunaan melalui mulut dapat terjadi pada r"ngga mulut dan anus.
abs"rbsi maka semakin
baik. Maka dari itu peran dis"lusi akan
mempengaruhi pr"ses abs"rpsi.
!. Mekanisme Di&usi 2i!usi merupakan pr"ses perpindahan atau pergerakan m"lekul 5at
atau gas dari k"nsentrasi tinggi ke k"nsentrasi rendah. 2i!usi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme yaitu di!usi sederhana =simple di!usi"n> di!usi melalui saluran yang terbentuk "leh pr"tein transmembran =simple di!usi"n by chanel !"rmed> dan di!usi di!asilitasi =!asiliated di!usi"n>. 2i!usi sederhana melalui membran berlangsung karena m"lekulm"lekul yang berpindah atau bergerak melalui membran bersi!at larut dalam lemak =lipid> sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung. Membran sel permeabel terhadap m"lekul larut lemak seperti h"rm"n ster"id 9itamin 4 2 E dan * serta bahan-bahan "rganik yang larut dalam lemak Selain itu memmbran sel juga sangat permeabel terhadap m"lekul an"rganik seperti O3O $ BO dan B $O. eberapa m"lekul kecil khusus yang terlarut dalam serta i"n-i"n tertentu dapat menembus membran melalui saluran atau chanel. Saluran ini terbentuk dari pr"tein transmembran semacam p"ri dengan diameter tertentu yang memungkinkan m"lekul dengan diameter lebih kecil dari diameter p"ri tersebut dapat melaluinya. Sementara itu m"lekul G m"lekul berukuran besar seperti asam amin" gluk"sa dan beberapa garam G garam mineral tidak dapat menembus membrane secara langsung tetapi memerlukan pr"tein pembawa atau transp"rter untuk dapat menembus membran.
Pr"ses
masuknya m"lekul besar yang melibatkan transp"rter dinamakan di!usi di!asilitasi.
H. Faktor 'ang Mempengaruhi Di&usi
erikut adalah !akt"r-!akt"r yang mempengaruhi di!usi @ a. Suhu makin tinggi di!usi makin cepat b. M makin besar di!usi makin lambat
c. *elarutan dalam medium makin besar di!usi makin cepat d. Perbedaan k"nsentrasi makin besar perbedaan k"nsentrasi antara dua bagian makin besar pr"ses di!usi yang terjadi. e. &arak tempat berlangsungnya di!usi makin dekat jarak tempat terjadinya di!usi makin cepat pr"ses di!usi yang terjadi. !. 4rea tempat berlangsungnya di!usi makin luas area di!usi makin cepat pr"ses di!usi.
&A& III PENUTUP A. Kesimpulan
4dapun kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah lepasnya suatu "bat dari system pemberian meliputi 2is"lusi dan 2i!usi. Pelepasan suatu "bat dipengaruhi "leh laju dis"lusi.
1act"r
yang
dapat
mempengaruhi laju dis"lusi yaitu Suhu,isk"sitas pB pelarut Pengadukan
&. !aran
*ami mengharapkan kritik dan saran kepada teman semua serta d"sen yang bersangkutan demi sempurnanya makalah yang saya buat.
DAFTAR PUSTAKA
4nsel B"ward c. (%. Pengantar Sediaan Farmas disi ke m!at . &akarta @ <+ Press 2irjen POM. (). Farmako!e Indonesia disi I" . &akarta. 2epartemen *esehatan 0+
Martin 4l!red dkk. $''%. Dasar#dasar Farmasi Fisik Dalam Ilmu Farmasetik . &akarta @ <+ P0ESS Sulistia #. dkk.(). Farmakologi dari $era!i disi I" Farmakologi &akarta@ adan Penerbit 1*<+.