DIFUSI DAN DISOLUSI
ANDI NUR TRIJAYANI ASRI NOVIATIN HASFIA HISA RAHIM ANASARA MUHIMI NOVITASARI NOVITASARI SYUKUR SYUKUR T
difusi
Difusi pasif suatu zat melalui cairan, zat padatatau melalui membran adalah suatu proses yangsangat penting dalam ilmu farmasi Fenomena transpor massa yang diterapkan dalambidang farmasi adalah disolusi obat dari tablet,serbuk dan granul, ultrafiltrasi, pelepasan obatdari basis salep, atau suppositoria, lewatnya uapair, gas, obat atau zat tambahan pada sediaanobat melalui penyalutan, serta permeasi dandistribusi molekul obat dalam jaringan hidup
Difusi didefinisikan sebagai proses perpindahan massa molekul suatu zat yang dibawa oleh gerakan molekuler secara acak dan berhubungan dengan adanya perbedaan konsentrasi aliran molekul melalui suatu batas, misalnya suatu membran polimer.
Perjalanan suatu zat melalui suatu batas bisa terjadi oleh suatu permeasi molekuler sederhana atau gerakan melalui pori dan lubang. Difusi molekuler atau permeasi melalui media yang tidak berpori bergantung pada Disolusi dari molekul yang menembus membran tersebut.
Faktor yang Mempengaruhi Difusi a.Suhu; makin tinggi difusi makin cepat b.BM makin besar difusi makin lambat c.Kelarutan dalam medium; makin besar difusi makin cepat d.Perbedaan konsentrasi; makin besar perbedaan konsentrasi antara duabagian, makin besar proses difusi yang terjadi. e.Jarak tempat berlangsungnya difusi; makin dekat jarak tempat terjadinyadifusi, makin cepat proses difusi yang terjadi. f.Area tempat berlangsungnya difusi; makin luas area difusi, makin cepatproses difusi.
Dialisis, Hwang dan Kammer meyer mendefinisikan dialisis sebagai suatu proses pemisahan berdasakan kecepatan lewatnya zat terlarut dan pelarut yang tidak sama melalui membran yang berpori-pori sangat kecil secara kontinu
Osmosis, suatu proses yang berhubungandengan dialisis. Osmosis mula-muladidefinisikan sebagai lewatnya zat terlarut danpelarut melalui suatu membran, tapi sekarangdidefinisikan sebagai suatu proses dimanahanya pelarut yang berpindah. Pelarutmenembus membran semipermeabel untukmengencerkan larutan. Lewatnya zat terlarutbersama-sama dengan pelarut sekarang inidisebut difusi atau dialisis
Ultrafiltrasi, proses ini digunakan untukmemisahkan partikel koloid dan molekul besardengan menggunakan suatu membran.Tekanan hidrolik digunakan untuk menekanpelarut melewati membran, sedang membranmikropori mencegah lewatnya molekul zatterlarut yang besar.
disolusi
Disolusi merupakan proses dimana suatu zat padat masuk ke dalam pelarutmenghasilkan suatu larutan. Laju pelarutan obat dalam cairan saluran cernamerupakan salah satu tahapan penentu (rate limiting step) absorpsi sistemik obat.Laju pelarutan obat di dalam saluran cerna dipengaruhi oleh kelarutan obat itu sendiri.Peningkatan laju disolusi obat merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukanuntuk memperbaiki permasalahan bioavaibilitas
Disolusi didefinisikan sebagai suatu proses melarutnya zat kimia atau senyawaobat dari sediaan padat ke dalam suatu medium tertentu. Uji disolusi berguna untuk mengertahui seberapa banyak obat yang melarut dalam medium asam atau basa(lambung dan usus halus) Laju disolusi suatu obat adalah kecepatan perubahan daribentuk padat menjadi terlarut dalam medianya setiap waktu tertentu. Jadi disolusi menggambarkan kecepatan obat larut dalam media disolusi.
Kecepatan disolusi adalah suatu ukuran yang menyatakan banyaknya suatu zatterlarut dalam pelarut tertentu setiap satuan waktu. Suatu hubungan yang umummenggambarkan proses disolusi zat padat telah dikembangkan oleh Noyes danWhitney dalam bentuk persamaan berikut : dM = DS (Cs-C) dt h dM.dt-1:kecepatan disolusi D :koefisien difusi S : luas permukaan zat Cs :kelarutan zat padat C :konsentrasi zat dalam larutan pada waktu H :tebal lapisan difusi
teori disolusi atau perpindahan massa, diasumsikan bahwa selama proses disolusi berlangsung pada permukaan padatan terbentuk suatu lapisan difusi air atau lapisan tipis cairan yang stagnan dengan ketebalan h. Bila konsentrasi zat terlarut di dalam larutan (C) jauh lebih kecil daripada kelarutan zat tersebut (Cs) sehingga dapat diabaikan, maka harga (Cs-C) dianggap sama dengan Cs. Jadi, persamaan kecepatan disolusi dapat disederhanakan menjadi
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Disolusi Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi disolusi yaitu : 1.Suhu 2.Viskositas 3.pH pelarut 4.Pengadukan 5.Ukuran Partikel 6.Polimorfisme 7.Sifat Permukaan Zat
Faktor yang Mempengaruhi Laju Disolusi Obat secara in vitro 1.
Sifat fisika kimia obat. Sifat fisika kimia obat berpengaruh besar terhadap kinetika disolusi. Luaspermukaan efektif dapat diperbesar dengan memperkecil ukuran partikel. Laju disolusiakan diperbesar karena kelarutan terjadi pada permukaan solut. Kelarutan obat dalamair juga mempengaruhi laju disolusi. Obat berbentuk garam, pada umumnya lebihmudah larut dari pada obat berbentuk asam maupun basa bebas.
2.Faktor alat dan kondisi lingkungan. Adanya perbedaan alat yang digunakan dalam uji disolusi akan menyebabkanperbedaan kecepatan pelarutan obat. Kecepatan pengadukan akan mempengaruhikecepatan pelarutan obat, semakin cepat pengadukan maka gerakan medium akansemakin cepat sehingga dapat menaikkan kecepatan pelarutan.
3.Faktor formulasi. Berbagai macam bahan tambahan yang digunakan pada sediaan obat dapatmempengaruhi kinetika pelarutan obat dengan mempengaruhi tegangan muka antaramedium tempat obat melarut dengan bahan obat, ataupun bereaksi secara langsungdengan bahan obat. Penggunaan bahan tambahan yang bersifat hidrofob sepertimagnesium stearat, dapat menaikkan tegangan antar muka obat dengan mediumdisolusi.
Metode Penentuan Kecepatan Disolusi 1.Metode Suspensi Serbuk zat padat ditambahkan ke dalam pelarut tanpa pengontrolan eksakterhadap luas permukaan partikelnya. Sampel diambil pada waktu-waktu tertentu dan jumlah zat yang larut ditentukan dengan cara yang sesuai
2.Metode Permukaan Konstan Zat ditempatkan dalam suatu wadah yang diketahui luasnya sehingga variableperbedaan luas permukaan efektif dapat diabaikan. Umumnya zat diubah menjaditablet terlebih dahulu, kemudian ditentukan seperti pada metode suspensi.
Alat disolusi
Dalam bidang farmasi penentuan kecepatan disolusi suatu zat perlu dilakukankarena kecepatan disolusi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi absorbsiobat di dalam tubuh. Penentuan kecepatan disolusi suatu zat aktif dapat dilakukanpada beberapa tahap pembuatan suatu sediaan obat antara lain :
lanjutan 1.Tahap Pra Formulasi Pada tahap ini penentuan kecepatan disolusi dilakukan terhadap bahan bakuobat dengan tujuan untuk memilih sumber bahan baku dan memperoleh informasitentang bahan baku tersebut.
2.Tahap Formulasi Pada tahap ini penentuan kecepatan disolusi dilakukan untuk memilih formulasediaan yang terbaik. 3.Tahap Produksi Pada tahap ini kecepatan disolusi dilakukan untuk mengendalikan kualitassediaan obat yang diproduksi
SEKIAN DAN TERIMA KASIH