BAB 11 KONSEKUENSI INOVASI
Mengubah kebiasaan orang merupakan suatu hal yang bahkan lebih sulit daripada operasi pembedahan Edward H. Spicer (1952) Human Problems ini Technological Change, p.13 Konsekuensi adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada seseorang atau sistem sosial sebagai hasil pengadopsian atau penolakan suatu inovasi. Suatu inovasi punya efek kecil sampai ia tersebar ke anggota sistem dan menggunakannya. Jadi, invensi dan difusi merupakan jalan/alat untuk mencapai tujuan akhir; konsekuensi pengadopsian suatu inovasi. Walaupun konsekuenasi ini penting, hanya sedikit kajian yang dilakukan oleh peneliti difusi. Lebih jauh, data yang kami punya tentang konsekuensi sifat agak ”lunak”; banyak penelitian tentang hal ini berupa studi kasus, walaupun tahun-tahun terakhir ini para peneliti survai juga mengkaji konsekuensi. Kekurangan perhatian penelitian dan sifat data seperti ini menjadikan sulit membuat generalisasi tentang konsekuensi. Kami dapat memerikan konsekuensi dan membuat kategori untuk pengklasifikasian konsekuensi, tetapi tidak dapat memprediksi kapan dan bagaimana konsekuensi itu akan terjadi. Tidak hanya para peneliti yang kecil perhatiannya terhadap konsekuensi, para agen pembaru begitu juga. Mereka sering menduga bahwa pengadopsian inovasi tertentu hanya akan akan menghasilkan keuntungan bagi pengadopsinya. Asumsi-asumsi Asumsi-asumsi ini condong pro-inovasi, telah dibahas di Bbab 3. agen pembaru harusnya menyadari tanggung-jawab mereka terhadap konsekuensi inovasi yang mereka perkenalkan. Mereka harus dapat memperkirakan keuntungan dan kerugian inovasi bila diperkenalkan ke binaan mereka, tapi ini jarang dilakukan. Pemerkenalan mobilsalju ke pemburu kijang Lapp di Finlandia Utara menggambarkan sulitnya memperkirakan efek suatu teknologi. Setiap inovasi menghasilkan rekasi-reaksi sosial dan ekonomis yang terjadi dikeseluruhan struktur sosial sistem binaan. REVOLUSI MOBILSALJU DI ARTIC1 Di AS kita berpikir bahwa mobil-salju merupakan alat penting untuk rekreasi musim dingin. Sejak penemuan ”Ski-Doo”, suatu kendaraan salju perorangan (seperti sepeda-motor salju) oleh Joseph Armand Bombadier dari Quebec pada 1958, pengadopsian mobil-salju menyebar secara dramatis, dan dalam belasan tahun saja lebih dari sejuta kendaraan jenis ini digunakan di Amerika Utara. Beberapa teriakan menentang ski-doo (nama sebutan kendaraan mobil-salju) disuarakan, berkenaan dengan polusi suara yang dihasilkan motor-salju ini di area terbuka yang tadinya damai di AS dan Kanada. Tetapi di kalangan Skolt Lapps, pemburu rusa di Finlandia Utara yang tinggal di atar Lingkar Artik, pemerkenalan yang begitu cepat mobil-salju menyebabkan konsekuensi yang berjangkau-jauh yang bagi para anthropolog mengistilahkan ”bencana” (Pelto, 1973). Kami berusaha mengungkap ke mbali adegan-per-adegan peristiwa itu dalam catatan kami ini, dalam upaya 1
Paparan konsekuensi inovasi mobilsalju di kalangan Skolt Lapps ini didasarkan pada kajian Pelto (193), Pelto dan Muller-Wille (1972), dan Pelto dkk (1969).
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
menggambarkan satu metode penyelidikan konsekuensi suatu inovasi teknologis. Dalam pendekatan ini, sebagaimana kebanyakan penyelidikan konsekuensi, seorang ilmuwan sosial (biasanya antropologis) mengkaji se cara intensif suatu komunitas kecil dan terisolasi. Dr. Perrti Pelto dari Universitas Connecticut telah tinggal bersama Skolt Lapps di daerah Sevettijarvi di Finlandia Utara selama beberapa tahun, mulai tahun 1958, sebelum diperkenalkannya mobil-salju pada tahun 1962-1963. pelto kembali ke komunitas ini berulangkali pada dekade berikutnya dalam rangka menilai dampak revolusi mobil-salju melalu observasi partisipan, wawancara personal, dengan Lapps, dan melalui kerjasama dengan seorang asisten riset/informan kunci (yang adalah Skolt Lapp pertama kali membeli mobilsalju). Pelto memilih untuk memusatkan perhatian pada inovasi teknologi tunggal karena konsekuensinya lebih jelas dann relatif lebih mudah dilacak. Kabanyakan dampaknya tak menyenangkan. Pelto beralasan bahwa mobilsalju merupakan representasi kelas inovasi teknologis yang mengalihkan energi lokal ke energi dari luar (misalnya, dalam hal ini kereta luncur rusa salju) dengan suatu ketergantungan pada sumbersumber luar (mobil-salju dan bensin) Sebelum pemerkenalan mobil-salju, Skolt Lapps tergantung pada kawanan rusa kutub yang dijinakkan untuk untuk kehidupan mereka. mereka. Seperti halnya ikan, daging rusa-kutub merupakan makanan utama mereka. Kereta luncur rusakutub merupakan alat transportasi utama, dan kulit rusa-kutub digunakan untuk bahan baju dan sepatu. Kelebihan daging di jual ke toko untuk membeli tepung, gula, teh, dan bahan pokok lainnya. Para Lapps memandang dirinya sebagai pemburu rusa-kutub, dan prestise diperoleh lelaki dengan untaian rusa-kutub buruan. Masyarakat Lapps bersistem egaliter di mana setiap keluarga punya jumlah binatang yang hampir sama jumlahnya. Anak-anak Skolt menerima sebuah ”gigi rusa-kutub pertama”, sebuah ”name-day reindeer” dan hadiah pada saat-saat tertentu, termasuk hadiah perkawinan rusa-kutub, sehingga suatu keluarga baru mulai dengan kumpulan kecil binatang kesayangan. Orang-orang Lapps merasakan suatu hubungan khusus dengan rusa-kutub mereka, dan memperlakukan mereka dengan penuh kasih sayang. Dapat dipastikan rusa-kutub merupakan obyek utama dalam budaya Lapp. Pada akhir tahun 1961 sebuah Bombadier Ski-Doo dari Kanada dipertontonkan di Rovaneimi, ibukota kota Finnish Lapland. Seorang guru sekolah membeli mobil-salju ini untuk kendaraan rekreasi, tetapi kemudian diketahui bahwa kendaraan ini bermanfaat untuk mengankut kayu dan barang belanjaan dari toko. Kemudian mobil-salju juga digunakan untuk berburu kawanan rusa-kutub oleh Lapp yang tinggal di utara Sevettigarvi, di mana lahannya terdiri dari padang tundra tanpa pohon. Dalam setahun (1962-1963) dua ski-do dibeli untuk perburuan rusa-kutub di Sevettigarvi, yang lahannya berupa hutan dan bebatuan. Para pemburu rusa-kutub lelaki harus mengemudikan kendaraannya dengan berdiri di atas pijakan kaki atau dengan lutut di tempat duduk, tidak sebagaimana pengemudi lazimnya (seperti naik sepeda-motor). Mobil-salju dirancang untuk kendaraan rekreasi, dan Lapps harus mengemudikannya tegak agar mereka dapat melihat rusakutub dari jarak jauh dan dapat mengemudi di antara bebatuan, pohonpohon, dan rintangan lainnya. Tetapi berkendara gaya tegaknya Lapps sangat berbahaya ketika mereka menabrak halangan, karean pengemudi akan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
kemudia enambelas pada 1966 – 1967; pada 1971 hampir semua orang dari 72 keluarga di Sevettigarvi setidaknya punya satu mobil-salju. Tahun 1966 – 1967 merupakan tahun yang menonjol di mana mana kecepatan kecepatan adopsi inovasi inovasi melonjak, sebagian karena suatu model yang diperbarui, Motoski, diperkenalkan dari Sweden. Ia punya motor yang lebih kuat dan lebih nyaman dikendarai di lahan yang buruk. Keuntungan utama mobil-salju adalah perjalanan jauh lebih cepat. Perjalanan berputar dari Sevettigarvi untuk membeli barang belanjaan di pertokoan Norwegian berkurang dari 3 hari jika menggunakan kereta rusa-kutub menjadi hanya 5 jam dengan menggunakan mobil-salju. Dalam beberapa tahun saja dari pemerkenalannya, mobil-salju telah menggantikan sepenuhnya perjalanan dengan menggunakan ski dan kereta-luncur rusakutub. Malangnya, dampak mobil-salju terhadap rusa-rusa-kutub Lapp adalah bencana. Kebisingan mesin dan bau knalpot menurunkan rusa-kutub hampir mendekati wilayah liar. Hubungan pertemanan antara Lapps dan binatang-binatang mereka terganggu oleh mesin-mesin berkecepatan tinggi itu. Rusa-rusa-kutub yang lari ketakutan menyusutkan jumlah anak rusakutub yang lahir per-tahunnya. Sebagai akibatnya, rata-rata jumlah rusakutub per-keluarga di Sevettigarvi berkurang dari 52 sbelum hari-hari adanya mobil-salju menjadihanya 12 pada tahun 1971, satu dekade setelahnya. Kenyataannya, rata-rata ini keliru karena sekitar dua-pertiga rumahtangga Lapps berhenti memelihara rusa-kutub karena mobil-salju; kebanyakan tidak dapat menemukan pekerjaan lain dan menganggur. Di pihak lain, satu keluarga di Sevettigarvi, yang relatif awal membeli mobil-salju, membangun peternakan besar rusa-kutub, dan pada tahun 1971 menguasai sepertiga dari semua rusa-kutub di komunitas itu. Tidak hanya ketakutan rusa-rusa-kutub itu yang lebih sedikit punya anak, tetapi cepat merosotnya jumlah rusa-kutub juga terjadi karena banyak binatang itu yang disembelih ntuk dijual dagingnya, agar dapat membeli mobil-salju, BBM, suku cadang dan biaya pemeliharaannya. Sebuah mobilsalju baru harganya sekitar $ 1.000, dan BBM serta reparasi menghabiskan uang sekitar $ 425 pertahun. Mengabaikan relatif tingginya ongkos (bagi Skolt Lapps, yang berdasar kehidupan subsisten), mobil-salju dipandang sebagai kebutuhan rumahtangga, dan naik kendaraan bermotor dianggap jauh lebih berprestise daripada naik kendaraan ski atau kereta-tarik rusakutub. Revolusi mobil-salju mendorong Skolt Lapp terperangkap ketergantungan pada uang tunai, hutang dan pengangguran. Orang boleh heran mengapa Lapps, memberikan kecintaan mereka terhadap rusa-kutub dan dampak bencana antar peternakan rusa-kutub yang disebabkan mobil-salju, tidak menolak inovasi teknologis ini. Alasannya, menurut Dr Pelto (1973) karena tidak ada penjelasan apapun dalam pemerkenalan dan difusi mobil-salju itu yang dapat dikaji dan didiskusikan kemungkinan akibat di masa yang akan datang , dan apakah proses itu perlu diteruskan atau tidak. Penilaian dampak teknologi itu mungkin telah dilakukan pada awal tahun 1960an, namun itu tidak dilakukan, sebagian karena Lapps secara teknis tak mampu mengantisipasi konsekuensikonsekuensi jangka panjang mobil-salju itu. Lagipula komunitas Lapps itu sangat individualistik, dan keuntungan teknologi itu pada para pengadopsi awalnya (yang cenderung lebih kaya dan lebih muda dari kebanyakan penduduk), pengadopsian sama sekali tidak bisa dicegah.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Sejak kajian anthropologis tentang revolusi mobil-salju oleh Pertti Pelto, pengembangan teknologi-teknologi tertentu lainnya terjadi di Lapland. Selama musim panas, beberapa orang Lapp mulai menggunakan sepedamotor untuk menggembalakan rusa-rusa-kutub mereka. Dan mereka yang kaya bahkanmulai menggunakan helikopter. Jumlah rusa-kutub yang disembelih untuk diambil dagingnya ditemukan perutnya bisulan. MODEL PENGKAJIAN KONSEKUENSI Kami kemukakan pada bab ini bahwa konsekuensi inovasi umumnya kurang dikaji pada riset difusi masa lalu. Banyak riset masa lalu menanyakan: ”Apakah variabel yang berhubungan berhubungan dengan keinovativan?”. Sementara penelitian seperti seperti itu telah memainkan peran yang bermanfaat di masa lalu, penyelidikan dimasa yang akan datang perlu menanyakan: ”Apakah dampak pengadopsian inovasi?”. Gambar 11-1 membandingkan tujuan dua jenis penelitian ini, yang sangat berbeda. Keinovatifan, variabel bergantung utama dikebanyakan riset masa lalu, sekarang hanya menjadi prediktor variabel bergantung yang lebih akhir, yakni konsekuensi inovasi. Model baru ini meminta penjelas konsekuensi, suatu tujuan riset yang lebih dekat pada tujuan kebanyakan lembaga pembaru. Mereka biasanya ingin terjadi konsekuensi yang diinginkan pada binaan mereka, tidak sekedar pengadopsian inovasi. Ilustrasi penggunaan model baru konsekuensi ini diberikan oleh Mason dan Halter (1968), yang pertama kali menentukan variabel-variabel yangberhubungan dengan keinovatifan para petani Oregon. Kemudian mereka memasukkan variabel keinovatifan, sejalan dengan variabel-variabel lain, untuk menjelaskan level produksi petani, salah satu tipe konsekuensi yang diharapkan dari pengadopsian inovasi pertanian. Mereka memperkirakan sekitar 50% varian dalam produksi pertanian, danmenemukan bahwa keinovatifan membuat suatu kontribusi yang unik dalam peningkatan panen. Penyelidikan seperti ini menunjukkan suatu pendekatan yang dapat kemungkinan memberikan generalisasi yang kuantifiabel dan prediktif tentang konsekuensi. Tetapi ada relatif sedikit penyelidikan kuantitatif tentang dampak inovasi seperti itu (kami akan membahas beberapa di antarannya pada akhir bab ini). Kebanyakan riseti difusi berhenti dengan suatu analisis tentang keputusan untuk mengadopsi suatu ide baru, mengabaikan bagaimana pilihan ini diterapkan dalam tindakan, dan apa konsekuensinya. Maka kebanyakan riset difusi menggugurkan satu langkah pendek konsekuensi (Goss, 1979). MENGAPA KONSEKUENSI KURANG DIKAJI? Ketika analisis isi yang cermat dilakukan terhadap semua publikasi difusi yang ada (pada tahun 1968), hanya 38 dari 1.500 laporan (kurang dari 3%) berkait dengan konsekuensi inovasi. Bacaan saya terhadap semua publikasi yang ada menunjukkan bahwa ketidak seimbangan ini belum berubah. Mengapa begitu sedikit kajian tentang konsekuensi? Tiga alasan, yaitu: 1. Lembaga pembaru, sering merupakan sponsor riset difusi, terlalu menekankan pada adopsi semata, secara tersirat beranggapan bahwa konsekuensi keputusan inovasi akan positif. Khususnya, para peneliti difusi mencurahkan banyak perhatiannya pada variabel anteseden adopsi, termasuk ciri-ciri sosial ekonomi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
2. Barangkali metode-metode penelitian suravi yang biasanya digunakan tidak cocok untuk penelitian konsekuensi inovasi. Observasi yang diperluas waktunya dapat bermanfaat, atau pendekatan studi kasus mendalam mungkin bisa menghasilkan pemahaman lebih banyak tentang konsekuensi. Teknik observasi partisipan yang digunakan secara luas oleh para antropologis mungkin bisa berguna, karena ia tidak terlalu bergantung pada persepsi pengguna inovasi tentang konsekuensi pengadopsiannya2. Karena periset difusi telah sangat stereotip menyandarkan sepenuhnya pada metode survei dalam pengumpulan data, mereka telah mengabaikan mengkaji konsekuensi, sutu tipe penelitian yang tidak efektif jika menggunakan metode survei one-shot. Tetapi sayang, pendekatan antropologis yang kebanyakan menghasilkan data lapangan yang aneh-aneh dan data deskriptif sehingga sulit untuk membuat generalisasi untuk inovasi lain atau sistem sosial lain menjadi sulit. Studi konsekuensi itu rumit karena pada kenyataannya mereka biasanya terjadi dalam periode waktu yang panjang. Kajian konsekuensi inovasi tidak dapat diselesaikan hanya dengan menambah pertanyaan tambahan pada instrumen survei, tambahan sekian ratus responden yang dijadikan sampel, atau beberapa hari pengumpulan data di lapangan. Melainkan, harus digunakan pendekatan penelitian jangka panjang di mana konsekuensi dianalisis selama mereka berlangsung. Kalau tidak demikian, konsekuensi suatu inovasi tidak dapat dinilai atau diprediksi dengan tepat. Suatu kajian panel (yang betul-betul ”survei ganda” di mana responden diwawancarai lebih dari sekali) memungkinkan beberapa responden diwawancarai baik sebelum dan setelah inovasi diperkenalkan dan dengan demikian dapat menghasilkan informasi yang diharapkan tentang konsekuensi 3. Data yang kuat tentang konsekuensi juga bisa datang dari eksperimen kancah yang dilakukan secara cermat di mana suatu inovasi diperkenalkan ke suatu sistem sosial percontohan dan hasilnya dievaluasi di bawa kondisi realitis sebelum difusi dan adopsinya secara meluas. Kajian-kajian rentang waktu ini, seperti halnya kajian-panel dan eksperimen kancah percontohan, dapat memberikan data ”keras” yang lebih dapat dikuantifikasi tentang konsekuensi, daripada sekedar deskripsi. Dan mereka dapat digunakan untuk prediksi ke masa yang akan datang, daripada sekedar post-mortem konsekuensi sebagaimana yang telah ada selama ini. Kenyataannya, kami mengambil beberapa ksjian-panel dan eksperimen kancah dalam pembahasan kami tentang persamaan hal dalam konsekuensi inovasi. 3. Konsekuensi sulit diukur. Orang yang menggunakan suatu inovasi sering tidak sepenuhnya sadar tentang konsekuensi-konsekuensi pengadopsian mereka. Karena itu setiap usaha untuk mengkaji inovasi hanya bergantung pada laporan responden yang bisa membawa pada kesimpulan yang tidak lengkap atau menyesatkan4. Penilaian mengenai konsekuensi hampir tak terhindarkan pasti subyektif dan bermuatan nilai, tak peduli siapapun yang menilai. Norma-norma budaya, acuanacuan pribadi, dan kecondongan-kecondongan merupakan bagian yang menyatu dari kerangka pikir setiap pengamat peristiwa sosial, walaupun ada upaya untukmembebaskan diri dari sikap-sikap berprasangka seperti itu. Sampai tingkatan tertentu setiap penilaian dampak diingin atau tidak diinginkan dari suatu inovasi dipengaruhi oleh pengalaman pribadinya, latar belakang pendidikan, pandangan filofofisnya, dan semacamnya. Seorang peneliti dari satu budaya mungkin sulit
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
untukmembuat penilaian yangbetul-betul obyektif tentang diinginkan (atau tidak)nya suatu inovasi di negara lain (yang beda budayanya). Konsep relativisme budaya adalah pandangan bahwa setiap budaya dinilai sesuai dengan keadaan dan kebutuhannya sendiri. Tidak ada budaya yang ”paling baik” mutlak; setiap budaya bekerja dalam norma, nilai, kepercayaan, dan sika-sikapnya sendiri yang berfungsi paling efektif bagi dirinya sendiri. Karena itu, kondisi-kondisi pada suatu negara tertentu tampak asing dan tidak cocok bagi seorang pengamat asing, ketika banyak dari kondisi-kondisi ini merupakan hasil dari pengalaman, trial and error, dan evolusi berabad-abad. Kebanyakan sangat rasional, sesuai dengan kondisi-kondisi yang ada. Misalnya, banyak pendatang baru ke India dibingungkan dengan ribuan sapi suci yang kluyuran di seantero negara dengan bebasnya, sementara banyak penduduk yang hidup dalam kondisi kelaparan. Orang-orang asing agaknya tidak paham bahwa ternak sapi India memberikan pupuk bagi bahan bakar, pupuk, dan konstruksi rumah, dan mungkin itu merupakan unsur yang positif di India. Maka kekeramatan sapi dalam agama Hindu mungkin fungsional, daripada sekedar suatu keanehan budaya. Konsep relativisme budaya punya implikasi pada pengukuran konsekuensi. Karenanya, apakah data data mengenai hasil suatu suatu inovasi digali dari klien, agen pembaru, atau pengamat khusus, pandangan oleh para pengamat inovasi yang diperkenalkan dari luar ini mungkin sekali sesuai dengan selera subyektif kepercayaan budayanya. Konsekuensi haruslah dinilai sesuai dengan budaya pengguna yang fungsional, tanpa memaksakan kepercayaan normatif pihak luar tentang kebutuhan sistem klien. Relativisme budaya seperti ini betapapun sangat sulit diselesaikan. Masalah pengukuran lainnya tentang konsekuensi inovasi adalah bahwa mereka sering dikacaukan dengan dampak-dampak lain. Misalnya, dalam menilai hasil-hasil suatu inovasi seperti pupuk kimia pada hasil panen, seseorang tidak dapat mengabaikan konsekuensi-konsekuensi yang diakibatkan oleh peistiwa-peristiwa alam seperti kekeringan atau letusan gunung berapi. Kerancuan ini sulit atau mustahil dihindari sama sekali, walaupun dengan cara eksperimen kancah yang cermat dengan pengukuran sebelum-dan-sesudah dan menggunakan kelompok kontrol. Maka salah satu masalah pengukuran konsekuensi inovasi adalah dengan menguraikan hubungan sebab-akibat. Idealnya, kita harusnya hanya mengukur konsekuensi-konsekuensi yang secara eksklusif hasil suatu inovasi, perubahanperubahan yang tidak akan terjadi bila inovasi belum diperkenalkan. Tetapi seperti akan kami kemukakan singkat nanti, banyak konsekuensi penting yang tidak terduga dan tidak langsung; dampak-dampak inovasi ini sangat sulit mendetksinya dengan cara yang tepat. Misalnya, klasifikasi konsekuensi tak terduga bergantung pada kemampuan peneliti untukmenentukan tujuan asli pemerkenalan suatu inovasi ke suatu sistem; tujuan-tujuan seperti itu sebagian mungkin tersembunyi oleh rasionalisasi pada sebagian anggota sistem (Goss, 1979). KLASIFIKASI KONSEKUENSI Salah satu langkah ke arah pemahaman lebih maju konsekuensi inovasi adalah dengan mengklasifikasikannya ke dalam suatu taksonomi. Konsekuensi itu tidak berdimensi-tunggal; mereka dapat mengambil banyak bentuk dan dinyatakan dengan berbagai cara. Dalam buku ini kami rasa bermanfaat menganalisa konsekuensi sesuai dengan tiga dimensi: (1) diinginkan atau tidak diinginkan, (2)
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Konsekuensi diinginkan adalah dampak fungsional suatu inovasi pada seseorang atau suatu sistem sosial. Sebaliknya, konsekuensi tak diinginkan adalah dampak suatu inovasi yang tidak fungsional pada seseorang atau sistem sosial. Sejauhmana konsekuensi suatu inovasi diinginkan atau tidak diinginkan tentu saja tergantung pada inovasi itu berdampak pada anggota sistem sosial. Penentuan apakah konsekuensi itu fungsional atau tidak-fungsional tergantung pada bagaimana inovasi itu mempengaruhi para penggunanya. Tentu saja ada kemungkinan suatu inovasi mengakibatkan konsekuensi-konsekuensi pada seseorang lain selain penggunanya. Misalnya, penolak suatu ide baru bisa terpengaruh karena inovasi memberikan dorongan kepada anggota sistem sosial lainnya yang mengadopsinya, memperlebar kesenjangan sosial-ekonomi atas penolaknya. Maka konsekuensi terjadi secara eksklusif terhadap orang-orang atau sistem yang memutuskan untuk mengadopsi suatu inovasi. Sering seseorang dalam sistem itu tersentuh oleh konsekuensinya. Inovasi-inovasi tertentu tampaknya punya dampak tak diinginkan bagi hampir semua orang dalam suatu sistem sosial. Contoh kami terdahulu tentang mobil-salju barangkali bisa mernjadi contoh kasus, walaupun sebagian kecil suku Lapp menjadi sangat kaya (pemilik banyak ternak rusa-kutub) sebagai hasil suatu inovasi. Tetapi ski-doo itu merupakan bencana bagi suku Lapps pada umumnya. Setiap sistem sosial kualitas tertentu yang tidak akan rusak jika kesejahteraan sistem terpelihara. Termasuk pula ikatan keluarga, penghormatan terhadap kehidupan kemanusiaan dan hak milik, menjaga kehormatan individu dan martabat, dan menghargai orang lain, termasuk penghargaan terhadap kontribusi para leluhur. Unsur-unsur sosialekonomi lainnya yang lebih sepele dan dapat diubah, dihentikan, atau digantikan dengan sedikit dampak, baik positif maupun negatif. Akhirnya, setiap sistem punya kualitas-kualitas tertentu yang diinginkan seperti memberikan kebutuhan dasar individual, meningkatkan kualitas hidup, hidup, dan sebagainya, yang diketahui diketahui secara luas sebagai fungsional bagi seseorang dan bagi sistem. Suatu inovasi yang mempertinggi satu atau lebih yang diinginkan ini tentu ia fungsional bagi sistem. Namun demikian, kita harus sadar bahwa sulit untuk menghindari membuat penilaian sebagai konsekuensi yang diinginkan atau tak diinginkan dari suatu inovasi bagi seseorang atau sistem sosial mereka.suatu inovasi bisa fungsional atau tidak fungsional bagi seseorang dalam suatu sistem. Coba lihat contoh pengadopsian jenis padi dan gandum ”ajaib” di India dan negara-negara lain yang membawa pada apa yang disebut ”revolusi hijau”. Inovasi ini memberikan hasil panenan yang lebih banyak dan meningkatkan penghasilan petani yang mengadopsinya. Namun Revolusi Hijau juga menyebabkan beberapa petanimigrasi ke daerah kumuh di perkotaan, tingkat pengangguran lebih tinggi, dan ketidakstabilan politik. Maka, walaupun beberapa orang diuntungkan dari pengadopsian bibit baru itu, mereka meyebabkan kondisi kesenjangan di dalam sistem. Apakah konsekuensi-konsekuensi itu dinginkan atau
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
dan penambahannya terhadap keseluruhan produksi punya efek yang kecil atas harga produk. Tetapi ketika semua anggota suatu sistem sosial mengadopsi suatu inovasi, produksi atau efisiensi total meningkat, dan harga produk atau jasa sering menurun. Penutup kerugian ini keuntungan unit cost lebih rendah. Para inovator harus menangung resiko untuk memperoleh rejeki nomplok. Semua ide baru tidak selalu berhasil, dan kadang-kadang jemari si inovator terbakar. Mungkin sekali pengadopsian inovasi yang non-eknomik atau gagal dapat menyebabkan ””jatuh tertimpa tangga” bagi orang-orang yang pertama mengadopsi. Contoh ”kerugian tak disangka” terjadi pada penyebaran kalkulator saku. Model yang pertama dijual (tahun 1971) dengan ukuran 3 kali 5 inci harganya $249; kalkulator ini merupakan ”empat pukulan” seperti mereka disebut di industri, yang dapat menambah, menjumlah, mengalikan dan membagi. Dalam satu tahun, pada akir 1972, harga kalkulator empat fungsi itu merosat hanya $ 100; pada tahun berikutnya harganya hanya $ 50, dan pada 1981 kalkulator empat fungsi harganya kurang dari (dan bentuknya semakin kecil, setipis kartu kredit). Penurunan tajam harga kalkulator saku itu dikarenakan (1) semakin murahnya transistor (komponen kalkulator termahal), dan (2) tingginya volume produksi (pada tahun 1981 total penjualan kalkulator saku sebanyak & 700 ribu pertahun dan merupakan produk terlaris keempat). Maka pengadopsi yang belakangan dalam hal ini memperoleh rejeki nomplok. Rejeki nomplok adalah jenis perolehan yang rel atif yang diterima seseorang dalam suatu sistem sosial yang tidak diperoleh orang yang lain. Rejeki nomplok merupakan hadiah bagi keinovatifan dan hukuman bagi kekolotan. Kita tahu bahwa para inovator sejak awalnya lebih kaya daripada si kolot. Biasanya ide-ide baru membuat yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin, memperlebar kesenjangan sosial-skonomi antara pengguna inovasi yang lebih awal dan yang belakangan. ASUMSI YANG KELIRU PEMISAHAN Kebanyakan inovasi menyebabkan baik konsekuensi diinginkan maupun tidak diinginkan. Dipahami, individu-individu umumnya ingin memperoleh dampak fungsional suatu inovasi dan menghindari dampak-dampak disfungsi. Tetapi hal ini mengasumsikan bahwa konsekuensi-konsekuensi tertentu yang diinginkan dari suatu inovasi teknologis dapat dipisahkan dari konsekuensi-konsekuensi yang tak diinginkan. Asumsi pemisahan seperti ini biasanya menyangkut keuntungankeuntungan yang diinginkan dari suatu teknologi baru sebagai meningkatnya keefektifan, efisiensi, atau kenyamanan lawan konsekuensi-konsekuensi tak diinginkan seperti perubahan nilai-nilai dan k elembagaan sosial.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
melanjutkan, ”Kami tidak takut menggunakan (teknologi Barat seperti TV, AC, dan telpon), dan kami melakukan itu. Kami tidak takut ilmu pengetahuan danteknologi kamu” (Fallachi, 1979) Para pemimpin Iran di sini secara tidak langsung menyatakan asumsi keterpisahan dampak diinginkan teknologi Barat dari nilai-nilai dan kelembagaan sosial di mana inovasi-inovasi teknologis dilekatkan dengan bangsa-bangsa Barat. Banyak agen pembaru menggunakan asumsi ini, dan biasanya ternyata salah. Pada awal bab ini, kami membahas keuntungan-keuntungan keuntungan-keuntungan diinginkan dari mobil-salju di kalangan suku Finnish Lapps seperti transportasi lebih cepat, yang malangnya justru menyebabkan merosotnya perumbuhan rusa-kutub dan konsekuensi-konsekuensi lain yang mengikuti seperti meluasnya pengangguran dan masalah-masalah sosial lain. Kami menyimpulkan dengan Generalisasi 11-1: biasanya sulit atau mustahil mengelola dampak suatu inovasi seakan-akan konsekuensi-konsekuensi diinginkan terpisah dengan yang tak diinginkan. The Old Order Amish di AS menunjukkan contoh suatu sistem sosial yang telah berhasil menjaga budaya khususnya selama beberapa ratus tahun. Suku Amish umumnya menghindari pengadopsian inovasi-inovasi teknologis seperti mobil dan traktor, listrik, dan perlengkapan rumahtangga, karena mereka memahami bahwa konsekuensi sosial inovasi-inovasi ini akan memporak-porandakan masyarakat Amish. Maka suku Amish dengan bijaksana menerapkan prinsip ketakterpisahan dalam mengelola konsekuensi teknologi; mereka sudi mengebelakangkan keuntungan-keuntungan diinginkan traktor dan peralatan modern (seperti hasil panen melimpah danpenghasilan lebih besar) dalam rangka menolah konsekuensikonsekuensi tak diinginkan seperti meningkatnya ketergantungan pada bisnis non Amish (seperti dealer mesin-mesin pertanian), berkuranga kebutuhan tenaga kerja pertanian, dan pemaksaan pertanian berskala besar. (Ericksen dll, 1980). Suku Amish tinggal di komunitas yang punya ikatan kuat di Pennsylvania, Oho, Indiana, dan beberapa negara bagian lainnya. Di lokasi-lokasi ini, suku Amish telah berjuang denga sukses dan sadar-diri memelihara ideologi dan kepercayaan dalam bertani mereka, tingkat kesuburan tinggi, dan suatu gaya hidup sederhana yang ”tidak mendunia”. Misalnya, suku Amish berbicara dalam dialek Jerman, tidak memasukkan anak-anakmereka ke sekolah negeri, percaya pada kerja keras, danmencoba memproduksi segala sesuatu yang mereka konsumsi. Strereotip seperti Suku Amish itu lelakinya berjenggot, pakaiannya lusuh dan buatan sendiri, mengendarai andong ditarik kuda di sepanjang jalan raya modern. Komunitas Amis yang terkenal adalah Lancaster County, Pennsylvania, di mana sekte religius ini telah bertahan selama 200 tahun mengikuti aturan umum tidak mengadopsi inovasi. Tanah yang subur memungkinkan Amish secara finansial berhasil dengan pertanian
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Karena ruwetnya, seringkali jaringan antarhubungan di antara unsur-unsur dalam suatu budaya, suatu perubahan pada satu bagian sistem sering memulai suatu rangkaian rekasi konsekuensi-konsekuensi tidak langsung yangberakar dari konsekuensi langsung suatu inovasi. Konsekuensi langsung adalah perubahanperubahan pada seseorang atau suatu sistem sosial yang terjadi sebagai respon segera terhadap suatu inovasi. Konsekuensi tidak langsung adalah perubahanperubahan pada seseorang atau sistem sosial yang terjadi sebagai hasil dari konsekuensi langsung suatu inovasi. Orang bisa beranggapan pengadopsian suatu inovasi sebagai suatu variabel bebas yang membawa pada konsekuensi langsung (ini adalah suatu koleksi variabel bergantung). Kemudian, dalam pengertian yang lebih kompleks, dampak variabel-variabel bebas itu (pengadopsian inovasi) diperartarai melalui variabel-variabel penyela dampak langsung, sehingga menyebabkan konsekuensi tidaklangsung, yang sekarang merupakan variabel bebas (Goss, 1979). Ilustrasi kerangka pemahaman konsekuensi langsung dan tidak-langsung suatu inovasi ini disusun dalam sebuah diagaram pada Gambar 11-2, berdasarkan suatu kajian antropologis tentang pengadopsian pertanian padi basah oleh suatu suku di Madagaskar (Linton dan Kardiner, 1952, hal 222-231). Suku itu tadinya adalah kelompok nomadik yang bercocok tanam padi lahan kering (gogo). Setiap selesai panen mereka pindah ke lokasi lain. Banyak perubahan sosial yang terjadi pada suku ini setelah pengadopsian penanaman padi lahan basah. Pola pemilikan lahan berkembang, perbedaan status sosial muncul, keluarga inti menggantikan klan (keluarga besar), dan pemerintahan kesukuan berubah. Konsekuensi-konsekuensi inovasi teknologis baik langsung maupun jangka panjang, yakni beberapa generasi konsekuensi penanaman padi lahan-basah menyebar dari akibat-akibat yang lebih langsung. Contoh kontemporer konsekuensi langsung dan tidak langsung diberikan oleh penggunaan semikonduktor (yakni komputer dengan chip silikon sangat kecil) pada perlengkapan rumah tangga, otomobil, dan komunikasi teknologi baru seperti komputer rumah (PC). Akibat langsung semikonduktor adalah alih energi, seperti pada perlengkapan ”pintar” pemanas air yanghanya memberikan air hangat ketika diperlukan, dan banyak yang lain. Komputer rumah, yang intinya adalah semikonduktor, memungkinkan seseorang menyadap bank data yangberisi informasi jadwal penerbangan, cuaca, berita-berita finansial, dan melakukan transaksi perbankan atau pembelian di toko 5. Setiap dampak semikonduktor ini agaknya diikuti dengan konsekuensikonsekuensi tidak langsung. Misalnya, kenyamanan perbankan dan berbelanja dirumah (tidak perlu keluar rumah) bisa membawa pada pelanggaran rahasia rumahtangga; bagaimana jika overdraft (penarikan cek melebihi simpanan di bank) diketahui oleh karyawannya? Lebih lanjut, beberapa orang takut bahwa begitu ada
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Konsekuensi tidak langsung suatu inovasi biasanya sering dirancang dan dikelola karena mereka seringkali tak-terduga. KONSEKUENSI TERDUGA ATAU TIDAK TERDUGA Konsekuensi terduga adalah perubahan-perubahan karena suatu inovasi yang diketahui dan dimaksudkan oleh anggota sistem sosial. Contoh konsekuensi yang nyata seperti itu adalah keuntungan mobil-salju bagi suku Lapps berupa transportasi yang cepat. Namun mereka tidak dapat mengatisipasi konsekuensi-konsekuensi tersembunyi (laten) inovasi ini seperti dampak bencana terhadap peternakan rusakutub. Walaupun mereka kurang tampak di mata pengamat, konsekuensikonsekuensi ”di bawah permukaan” suatu inovasi mungkin sama pentingnya dengan konsekuensi-konsekuensi terduga. Konsekuensi tak terduga adalah perubahanperubahan karena suatu inovasi yang tak dimaksudkan atau tak dikenal oleh angoota sistem sosial. Terbelahnya penghormatan terhadap tetua di kalangan suku Yir Yoront, dalam studi kasus berikut ini merupakan contoh suatu konsekuensi tak terduga pengadopsian inovasi kapak baja. Perubahan dalam hubungan kekeluargaan ini sangat dahsyat bagi suku itu, walaupun konsekuensi seperti itu tidak begitu kentara ketika pertama kali kapak baja diperkenalkan oleh para misionaris kemanusiaan. Hampir tidak inovasi yang datang dengan tanpa ”lampiran”. Semakin penting dan secara teknologis semakin canggih suatu inovasi (dan karena itu semkin kuat keinginan agen pembaru agar inovasi itu cepat diadopsi), semakin besar kemungkinan pemerkenalannya ke masyarakat menghasilkan konsekuensikonsekuensi –beberapa terduga, tetapi beberapa lainnya tak dimaksudkan dan tersembunyi. Suatu sistem sosial itu seperti semakun kelereng; bergerak salah satu unsur-unsurnya maka posisi yang lainnya akan be rubah juga. Ini sering tidak dipahami oleh pengguna suatu inovasi, dan mungkin juga dimengerti oleh agen pembaru yang memperkenalkan ide-ide baru ke sistem sosial. Konsekuensi tak terduga menunjukkan kekurang-pahaman tentang bagaimana inovasi berfungsi dan tentang kekuatan internal dan eksternal yang ada di dalam suatu sistem sosial (Goss, 1979). Di Bab I kami kemukakan bahwa kesadaran akan adanya suatu ide baru menciptakan ketidak-pastian tentang bagaimana inovasi itu sesungguhnya akan berfungsi bagi seseorang atau unit pengguna di dalam suatu sistem sosial. Ketak-pastian ini mendorong pencarian informasi secara aktif tentang inovasi iyu, terutama melalui jaringan antarpribadi teman sebaya. Orang terutama mencari informasi penilaian-inovasi , yakni pengurangan ketak-pastian tentang konsekuensi-konsekuensi yang diharapkan dari suatu inovasi. Ketak-pastian itu dapat menyusut sampai pada titik di mana seseorang merasa cukup tahu untuk
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
KAPAK BAJA UNTUK ABORIGIN ABAD-BATU Konsekuensi-konsekuensi pengadopsian kapak-baja oleh suatu suku Aborigin Australia merupakan ilustrasi yang gamblang kebutuhan untuk mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi tak diinginkan, tak langsung, dan tak terduga daru suatu inovasi. Suku tersebut adalah suku Yir Yoront yang mengembara dalam kelompok-kelompok nomadik di suatu wilayah yang cukup luas untuk berburu dan mencari makanan. Alat utama dalam budaya mereka adalah kapak batu, yang sangat diperlukan untuk menghasilkan makanan, membangun tempat perlindungan, dan menghangatkan rumah mereka (dengan kayu bakar. Sulit membayangkan revolusi yang lebih lengkap daripada percepatan oleh pengadopsian kapak-baja untuk mengganti kapak batu. Metode penelitian yang digunakan Sharp (1952) untuk meneliti suku Yir Yoront adalah pengamatan partisipan (participant observation), di mana seorang ilmuwan mengkaji suatu budaya dengan ambil bagian dalam kegiatan sehari-hari suku yang dikajinya. Pada tahun tahun 1930an seorang antropologis Amerika dapa hidup bersama Yir Yoront selama tigapuluh bulan tanpa melihat orang asing lain. Karena keterasingan mereka, suku itu relatif tak tersentuh pengaruh budaya barat sampai munculnya pos missionaris di dekat mereka. Para missionaris membagi-bagi banyak kapak-baja di kalangan Yir Yoront sebagai hadiah dan bayaran kerja mereka. Sebelum hari-hari penggunaan kapak-baja, kapak batu merupakan simbol kejantanan dan penghormatan terhadap tetua. Hanya lelaki yang punya kapak batu, tetapi perempuan dan anak-anak merupakan pemakai utama alat itu. Kapak itu dipinjam dari ayah, suami, atau paman sesuatu dengan hubungan sistem sosial yang berlaku. Suku Yir Yoront memperoleh mata
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
BENTUK, FUNGSI DAN MAKNA INOVASI Kami melihat bahwa banyak konsekuensi inovasi di kalangan Yir Yoront yang tak diinginkan, taklangsung, dan tak terduga; ketiga tipe konsekuensi ini sering berjalan seiring, sebagaimana berkaitannya konsekuensi-konsekuensi yang diinginkan, langsung dan terduga. Kasus kapak-baja juga menggambarkan kesalahan umum yag dibuat agen pembaru sehubungan dengan konsekuensi-konsekuensi inovasi. Mereka dapat mengantisipasi bentuk dan fungsi suatu inovasi, tetapi tidak dapat mengantisipasi maknanya bagi calon pengadopsinya. Apa yang kami maksud dengan bentuk, fungsi, dan makna suatu inovasi? 1. bentuk adalah tampilan fisik dan substansi inovasi yang dapat dilihat secara langsung. Baik missionaris maupun Yir Yoront mengenal bentuk alat baru itu, barangkal sebagian kesamaan penampilannya dengan kapak batu. 2. fungsi adalah kontribusi yang diberikan oleh inovasi terhadap cara hidup anggota suatu sistem sosial. Suku itu segera tahu kapak-baja itu alat pemotong, bayak kesamaan dengan kegunaan kapak batu yang sebelumnya digunakan. 3. makna adalah pandangan subyektif , dan sering kali tak disadari, anggota sistem sosialtentang inovasi . ”Karena sifatnya yang subyektif, makna kurang rentan pada difusi daripada baik bentuk atau yang lain (fungsi) ..... budaya penerima melekatkan makna baru pada unsur-unsur yang komplek, dan ini mungkin hanya ada kaitan sedikit dengan unsur-unsur yang sama yang dibawa dalam settingnya yang asli” (Linton, 1936). 6 Kesalahan apa yang dilakukan para missionaris dengan memperkenalkan kapak baja? Agen pembaru agaknya sudah memahami bentuk dan fungsi kapak-baja itu. Mereka percaya Yir Yoront akan menggunakan alat baru itu sama seperti ketika menggunakan kapak batu, misalnya memotong batang pohon. Tetapi para missionaris membuat kesalahan besar karena tidak memprediksi makna perkakas baru itu bagi Yir Yoront. Mereka tidak mengantisipasi bahwa kapak-baja
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
perubahan itu terjadi dalam kecepatan yang memungkinkan sistem untukmenyesuaikan diri. 3. ketidak-seimbangan terjadi ketika kecepatan perubahan terlalu cepat untuk memungkinkan sistem sosial menyesuaikan diri. Suatu analogi yang dapat dikemukakan ialah lampu trafik yang terlalu banyak mobil; semua gerakan berhenti. Kekacauan sosial yang menyertai ketidak-seimbangan ditandai dengan cara yang menyakitkan dan tidak efisien karena perubahan terjadi dalam sistem sosial. Tujuan jangka panjang kebanyakan agen pembaru adalah menghasilkan kondisi keseimbangan dinamik pada sistem sosial klien. Inovasi-inovasi diperkenalkan ke dalam sistem sosial dalam kecepatan sedang yang memungkinkan kemampuan sistem sosial itu untuk menyesuaikan dengan perubahan. Ukuran yang peka tentang kecepatan perubahan yang optimum dalam suatu sistem sosial sangat sulit. Agaknya, itulah yang menyebabkan para missionaris di kalangan Yir Yoront salah menilai suku Aborigin dalam menyerap kecepatan konsekuensi-konsekuensi penyebaran kapak baja. KEPADA SIAPA INOVASI DIPERKENALKAN Salah satu kesalahan khusus yang dilakukan para missionaris adalah kepada siapa mereka memperkenalkan inovasi. Karena kurang memperhatikan pentingnya penghormatan kepada lelaki yang lebih tua di kalangan Yir Yoront, agen pembaru memberikan kapak-baja kepada wanita, anak-anak dan lelaki muda tanpa membeda bedakan. Secara umum, salah satu cara di mana agen pembaru membentuk konsekuensi inovasi adalah dengan siapa mereka berhubungan erat. Jika agen pembaru lebih banyak menghubungi orang-orang miskin dan kurang berpendidikan di dalam sistem sosial, daripada para elit sosial-ekonominya (yang biasanya dilakukankebanyakan agen pembaru), keuntungan dari inovasi yang diperkenalkan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
bab 8 kami kemukakan bahwa kebanyakan jejaringan antar pribadi menghubungkan orangorang yang mirip atau setara dalam kategori pengadopsian dan status sosial ekonominya. Maka inovasi-inovasi umumnya lebih banyak ”merembes ke samping” daripada ”menetes ke bawah” dalam stuktur komunikasi antar pribadi suatu sistem so sial. 3. dengan pengadopsian inovasi lebih awal daripada orang lain dalam sistem sosialnya, Inovator dan Pemuka memperoleh rejeki nomplok, dan dengan demikian cenderung memperlebar kesenjangan sosial-ekonomi antara kelompok pengguna awal ini dengan kelompok yang lebih akhir, terutama Laggard. Jadi, pengguna awal memperoleh untung sangat besar sedangkan pengguna yang lebih akhir memperoleh keuntungan ekonomis lebih sedikit. Karena umumnya proses sperti ini yang terjadi, maka difusi inovasi cenderung menurunkan tingkat kemerataan di dalam suatu sistem sosial. Tetapi kecenderungan terhadap pelebaran kesenjangan ini tidak perlu terjadi, jika strategi-strategi tertentu diterapkan untuk mempersempit kesenjangan, sebagaimana ditunjukkan oleh beberapa riset belakangan ini (diulas secara ringkas). ISU PEMERATAAN DALAM PEMBANGUNAN Penting isu pemerataan dalam penyebaran konsekuensi inovasi mulai muncul pada tahun 1970an. Sampai saat itu, kebanyak program difusi mengabaikan isu pemerataan, umumnya karena percaya terhadap ”teori menetes-ke-bawah” untuk mengatasi kecenderungan melebarnya kesenjangan karena difusi inovasi dalam jangka panjang. Kenyataannya, kebanyakan lembaga pembaru, dan kebanyakan penelitian difusi, seikit menaruh perhatian terhadap isu pemerataan di masa lalu. Misalnya, buku saya tahun 1971 tentang difusi (Rogers dan Shoemaker, 1971) jaran mengemukakan masalah ketidak-merataan konsekuensi inovasi. Kebanyakan peneliti menyadari masalah ini pada tahun 1950 – 1960an, tetapi kami tidak
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
kesenjangan sosial-skonomi dengan menjembatani sektor-sektor yang tertinggal dan membantu segmen-segmen yang lebih lemah dari penduduk mereka. Di samping mengukur peroleh pembangunan dengan GNP, para perencana nasional mulai memikirkan pemerataan sosial-skonomi yang lebih besar sebagai tujuan pembangunan, dan mencoba mengukur indikator pembangunan sosal-ekonomi dengan peningkatan kualitas kehidupan. Kenyataannya, pembangunan mulai didefinisikan sebagai proses partisipasi yang luas dalam perubahan sosial di masyarakat, yang dimasudkan untuk membawa kemajuan sosial maupun material (termasuk lebih pemerataan, kebebasan, dan nilai-nilai kualitas lainnya) atas mayoritas penduduk melalui kontrol mereka yang lebih besar terhadap lingkungan (Rogers, 1976). Tetapi perubahan pemikiran tentang pembangunan yang pasti, mulai tahun 1970an, merupakan suatu penekanan terhadap pemerataan dalam penyebaran konsekuensi inovasi. Perhatian baru terhadap pemerataan tidak terkait dengan program-program difusi yang merupakan bagian dari aktifitas pembangunan di negara-negara sedang berkembang; realisasi yang sama bahwa pemerataan merupakan dimensi kedua yang penting sekali dalam dampak-dampak yang diharapkan dari suatu program difusi juga terjadi pada negara-negara berkembang seperti AS sepanjang 1970an. Pemerataan, agaknya, merupakan suatu isu yang baru datang. Dalam contoh kami terdahulu tentang dampak mobil-salju di kalangan Skolt Lapps, kamimenemukan dua dimensi konsekuensi: (1) dimensi pertama membantu perjalanan semua orang menjadi lebih cepat (ini mencapai suatu rerata lebih tinggi ”kebaikan”, beberapa tujuan yang secara luas diinginkan atau desiratum), dan (2) dimensi kedua berupa distrusi yang tidak merata dari suatu ”kebaikan” (kecenderungan pemilikan rusa-kutub yang menjadi terpusat ke tangat sedikit warga Lapps). Gambar 11-3 melukiskan dua dimensi konsekuensi ini; pada situasi pertama, rata-rata tingkat Kebaikan di dalam sistem sosial meningkat sebagai akibat inovasi,
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
ekonomi meningkat atau menurun (inilah dimensi kedua dampak). Intinya, tichenor dkk (1970) menyarankan bahwa kita harus melihat siapakah khalayak manakah yang paling banyak terkena dampak, dan mana yang paling sedikit. Gambar 11-4a dan 114b melukiskan pendekatan penelitian ini dalammenyeldiki dimensi pemerataan dampak komunikasi, suatu paradigma riset yang ditemukan bermanfaat oleh para pakar difusi yang mengkaj pemerataan konsekuensi inovasi. Salah satu implikasi utama paradigma kesenjangan dampak komunikasi, terinspirasi Tichenor dkk (1970) dan Cook dkk (1974) dan dilanjutkan kajian McNelly dan Molina (1972), Katzman (1974), dan Cook dkk (1975), adalah melihat ke dalam suatu khalayak apakah segmen-segmen tertentu lebih terkena dampak dari segmen yang lain oleh intervensi komunikasi. Pendekatan analitik ini juga mencari dampakdampak pembeda, daripada sekedar dampak rerata atau dampak jumlah pada keseluruhan audiens, menempatkan para paker komunikasi agar memfokuskan isuisu pemerataan dampak komunikasi. Pemerataan dampak menjadi dimensi kedua penelitian dampak komunikasi (Gambar 11-4b) Para pakar difusi dengan demikian mulai menganalisis data mereka dalam upaya menyelidiki sejauh mana program difusi memperlebar atau mempersempit
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
atas 10 9 8 7 6 5 4 3 -
Program Difusi
atas
bawah 3
bawah
Kesenjang an = 6
Kesenjang an = 2
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
diperbaiki menyebabkan kesenjangan pendapatan jauh lebih besar di kalangan petani Columbia, seperti trlukis pada Gambar 11-4b. Berapa banyak peningkatan ketidak-merataan di kalangan petan kopi adalah karena pengadopsian jenis kopi baru, dan berapa banyak karena faktor-faktor yang lain, seperti lebih luas lahan, lebih tinggi pendidikan, dan ciri-ciri lain pengguna? Havens dan Flinn (1975) menunjukkan bahwa penyebab utama meningkatnya ketidak-merataan penghasilan adalah pemerkenalan kopi baru itu. Misalnya, mereka menghitung penghasilan bersih per-are kopi yang ditanam, sehingga menyisihkan dampak faktor luasnya lahan. Pengguna dan bukan-pengguna keduanya mulai pada ingkat pendapatan yang sama per-are pada tahun 1963: 290 peso per-are dan tahun berikutnya 222 peso per-are. Tetapi pada 1970, ketika para pengguna memperoleh panen yang lebih banyak yang dihasilkan dari tumbuhnya jenis baru itu, pendapatan mereka per-are melonjak menjadi 1.642 peso (meningkat 1.352 peso), sementara pengdapatan para petani bukan-pengguna pe-are naik hanya 632 peso (meningkat hanya 415 peso). Besarnya ketidak-merataan peningkatan pendapatan antara pengguna dan bekan-pengguna adalah karena inovasi jenis kopi. Apakah yang dilakukan para petani dengan endapatan mereka yang lebih tinggi?
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Beberapa penelitian lain mengikuti rancangan yang mirip dengan yang digunakan Havens dan Flinn (1975), dengan mengukur kemerataan konsekuensi inovasi dalam suatu sistem pada dua atau lebih titik waktu (jadi, mengikuti pendkatan penelitian seperti terlukis pada Gambar 11-4). Hasil penelitian lain ini memberikan bukti yang kurang jelas dalammendukung Generalisasi 11-4 dan 11-5. Shingi dkk (1981) mewawancarai 228 petani India pada tahun 1967 dan lagi pada 1973. mereka menemukan adanya peningkatan ketidak-merataan pada produksi pertanian antara (1) laggard (yang didefinisikan sebagai delapan puluh petani yang tidak mengadopsi satupun dari 10 macam inovasi pertanian pada tahun 1967), dan (2) nonlaggard. Tetapi alasan utama memasukkan produksi pertanian ke dalam agaknya buka laggard bukan-pengguna; kenyataannya, para laggard itu mengadopsi beberapa inovasi pertanian antara 1967 dan 1973, terutama pupuk kimia. Singi dkk (1981) mengemukakan bahwa responden mereka di India Barat telah menderita bencana kekeringan dari 1970 sampai 1973, dalam gangguan musim ini telah mempengaruhi distribusi konsekuensi sosial-ekonomi inovasi. Lagi pula, kesepuluh inovasi yang dikaji bukanlah padat modal, sehingga laggar tidak terhalang untuk mengadopsi mereka karena faktor ekonomi seperti tersedianya kredit.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Maka di Banlades umumnya koperasi desa membeli sebuh sumur, danmemberikan air irigasi ke setiap orang yang menjadi anggotanya. Penghasilan pertanian hampir naik duakali lipat karena para petani dapat melakukan penanam padi di musim dingin ketika hujan jarang turun. turun. Di Banglades tingkat adopsi sumur lebih lambat daripada di Pakistan karena keputusan inovasi lebih bersifat kolektif daripada individual. Namun konsekuensi inovasi terdistribusi jauh lebih merata daripada yang terjadi di Pakistan., di mana sejak semula ada stratifikasi sosial tingkat tinggi yang memungkinkan pemusatan dampak sumur itu di kalangan para petani kaya. Gotsch (1972) menyimpulkan analisisnya tentang konsekuensi sumur irigasi dengan mengemukakan bahwa struktur sosial di mana inovasi diperkenalkan di Banglades dan Pakistan, tidak sekedar inovasinya itu sendiri, yang menentukan distrubusi dampak sosial-ekonominya. Penelitian ini, sejalan dengan penelitianpenelitian konsekuensi tertentu lainnya yang telah dikutip terdahulu, seperti yang dilakuka Havens dan Finn (1975), menyarankan Generalisasi 11-6: Struktur sosial sebagian menentukan kemerataan-dan ketakmerataan konsekuensi inovasi. Ketika struktur suatu sistem sosial sudah tidak erata, ada kemungkinan bahwa ketika suatu inovasi diperkenalkan (khususnya jika itu inovasi biaya tinggi), konsekuensinya akan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
ilustrasi Banglades, lembaga pembaru telah mengorganisir koperasi sehingga organisasi sosial ini (di mana teknologi sumur irigasi dilekatkan) dapat membantu mencegah pelebaran kesenjangan sosial-ekonomi. Strategi lain apakah yang dapat digunakan oleh agen pembaru? Kami mendaftar beberapa strategi di sini, disusun berdasar beberapa alasanmengapa kesenjangan sosial-ekonomi biasanya melebar sebagai konsekuensi inovasi.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
d. "Kalangan bawah" dapat diorganisisr dalamkelompok-kelompok kecil di mana mereka dapat belajar tentang inovasi dan mendiskusikan ide-ide baru ini. Ilustrasi pendekatan kelompok-kelompok seperti itu untuk berkomunikasi dengan khalayak "kalangan bawah" antara lain forum-forum radio di banyak negara Asia dan Afrika (Kelompencapir di Indonesia pada dekade 1980an), sekolah radiofonik di Amerika Latin, Kelompok Ibu di Korea Selatan, Kooperasi
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
II. ”Kalangan Atas” punya akses lebih besar tentang informasi evaluasi-inovasi dari sebayanya daripada "Kalangan Bawah" Jika teori ”menetes ke bawah” berjalan sempurna, "Kalangan Bawah" akan dengan cepat belajar dari pengalaman pribadi "Kalangan Atas" yangtelahmengadopsi inovasi, dan dengan cepat mengikutinya (setidaknya inovasi yang sesuai).
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
penentuan prioritas program. Strtegi partisipasi ini biasanya berarti bahwa beberapa macam struktur organisasi harus dibentuk sehingga "kalangan bawah" dapat menunjukkan kebutuhan dan permasalahan mereka kepada para pejabat di lembaga pembaruan. Gagasan partisipasi ini mengandung arti bahwa ”klien” harus dipandang oleh agen pembaru sebagai partisipan aktif dalam proses komunikasi, tidak skedar sebagai penerima pasif dalam arus komunikasi searah
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
(Strategi 1c, berkait dengan akses). Shingi dan Mody mengukur tingkat pengetahuan pertanian baik sebelum dan sesudah siaran televisi, dengan cara wawancara langsung. Mereka menemukan bahwa kesenjangan antara "Kalangan Atas" dan "kalangan bawah" menyempit oleh program tersebut karena efek langit-langit: ”dengan memilih isi siaran yang sudah dipahami oleh petani besar, produser siaran TV dapat mempersempit kesenjangan efek komuniasi”
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.