Diffusion of Innovations Rogers, Everrett M. (1983) New York: Free Press. (3rd ed.)
Bab 7 KEINOVATIFAN DAN KATEGORI PENGGUNA INOVASI
Diterjemah oleh Abdillah Hanafi
Bab 7 KEINOVATIFAN DAN KATEGORI PENGGUNA INOVASI Janganlah menjadi orang pertama yang mencoba hal baru, Tapi jangan juga menjadi orang yang terakhir menggunakannya
ALEXANDER POPE (1711) An Essay of Criticism, Part II Inovator menjadi musuh semua orang yang menyokong orde lama, tapi hanya orang yang agak-mendukung dia yang aman.
NICOLO MACHIAVELLI The Prince (1513:51) Semula kemajuannya lambat, kemudian melaju dengan cepat dan percepatan yang merata, kemudian maju lagi dengan kecepatan yang terus menurun sampai akhirnya berhenti. Inilah tiga tahap…invensi…bila digunakan sebagai pedoman oleh ahli statistik dan ahli sosiologi, (mereka) akan terhindar dari khayalan.
GABRIEL TARDE The Law of Immitation (1903:127)
TIDAK SEMUA ORANG DALAM SUATU SISTEM SOSIAL mengadopsi inovasi tertentu dalam waktu bersamaan, melainkan dalam suatu urutan waktu. Mereka bisa diklasifikasikan keda kedala lam m kate katego gori ri peng penggu guna na inov inovas asii berd berdas asar arka kan n kapa kapan n pert pertam ama a kali kali me mere reka ka menggunakan suatu ide baru. Kita dapat menyebut masing-masing orang dalam suatu sistem sosial menurut waktu pertama kali mereka mengadopsi, tetapi ini sulit dan membosan membosankan. kan. Adalah Adalah lebih lebih mudah mudah dan lebih berarti berarti bila kita membuat membuat kategori kategori terdiri dari orang yang sama tingkat keinovatifannya. Yang demikian ini sangat banyak kemanfaatan praktisnya bagi agen pembaru. Misalnya, bila mereka dapat mengenai mana calon Inovator dan mana calon laggard di antara kalayak kliennya, maka para agen pembaru itu dapat menerapkan strategi yang tepat, yang mungkin berbeda untuk kedua kategori tersebut. Kita Kita men menget getahu ahuii lebih lebih banyak banyak tenta tentang ng keinovatifan, yaitu tingkat tingkat relatif relatif keawalan seseorang atau unit pemakai inovasi dibanding dengan para anggota sistem sosial lainnya, daripada konsep-konsep lainnya dalam penelitian difusi. Tujuan jangka pend pendek ek keba kebany nyak akan an agen agen pemb pembah ahar arua uan n agar agar para para kl klie ien n me mere reka ka lebi lebih h mu muda dah h mengadop mengadopsi si inovasi. inovasi. Karena Karena peningk peningkatan atan kein keinovat ovatifan ifan merupaka merupakan n tujuan tujuan lembagalembagalembaga pembaharuan, ia menjadi variabel bergantung terpenting dalam penelitian difusi difusi yang disponso disponsoro ro oleh lembaga-l lembaga-lemb embaga aga tersebut tersebut.. Alasan Alasan lain pengutam pengutamaan aan perhatian terhadap keinovatifan dalam penelitian difusi, terutama dinegara sedang berkem berkemban bang, g, adalah adalah bahwa bahwa kei keino novat vatifa ifan n me merup rupaka akan n adalah adalah salah salah satu satu indika indikator tor tung tungga gall terb terbai aikk kebe keberh rhas asil ilan an prog progra ramm-pr prog ogra ram m pemb pemban angu guna nan. n. Kein Keinov ovat atif ifan an menunjukkan perubahan tingkah laku, tujuan akhir kebanyakan program difusi, lebih dari perubahan kognitif atau sikap. Bab ini menyajikan satu metode pengkategorian pengguna dan menunjukkan kegunaan kegu naan teknik teknik ini dengan dengan penemu penemuan-p an-penem enemuan uan men mengena genaii ciri-ciri ciri-ciri masing-mas masing-masing ing
kelo kelomp mpok ok pema pemaka kai. i. Kami Kami akan akan me memb mbah ahas as keno kenorm rmal alan an seba sebara ran n pema pemaka kai, i, cara cara pengklasifikasian pemakai, ciri-ciri kelompok pemakai, dam memprediksi memprediksi keinovatifan. MENGKATEGORI PENGGUNA BERDASARKAN KEINOVATIFANNYA KEINOVATIFANNYA Nama-nama kelompok pengguna inovasi itu sebanyak penelitian difusi. Ketidak mampu mampuan an para para penel peneliti iti difus difusii (pada (pada tahun tahun-ta -tahu hun n awal awal pene penelit litian ian difusi difusi)) untu untukk bersepak bersepakat at men mengena genaii istilah istilah yang digunaka digunakan n untuk untuk menyebut menyebut kelo kelompok mpok-kelo -kelompok mpok pengguan pengguana a inovasi, inovasi, men menyeba yebabkan bkan mun munculn culnya ya berbagai berbagai penyebu penyebutan tan pemakai. pemakai. Orang Orang yang paling inovatif ada yang disebut “progessist”, “Experimental”, “Lighthouses”, "Advance "Advance scouts scouts” dan “Ultradopters”. Orang Orang yang yang paling paling tidak tidak inovat inovatif if ada yang yang menyebut “drones”, “parochials”, dan “diehards”. Tidak karuannya pengelompokan pemakai pemakai dan metode metode pengelo pengelompok mpokan an ini men menunju unjukkan kkan penting pentingnya nya standart standartdisa disasi. si. Bagaimana Bagaimana seorang seorang peneliti peneliti memband membandingka ingkan n hasil peneliti penelitian an men mengena genaii kelo kelompok mpok-kelompok pemakai sebelum ada standardisasi baik mengenai tata nama maupun sistem klasifikasinya? Untungnya, satu metode pengelompokan yang diusulkan Rogers (1962) mendapat posisi yang dominan. Itu didasarkan pada kurva adopsi bentuk-S. Kurva-S Adopsi dan Kenormalan
Variabel waktu memungkinkan peneliti mengklasifikasi kategori pengguna yang memplot memplot kurva kurva difusi. difusi. Penelit Penelitian ian terdahul terdahulu u umu umumnya mnya telah telah men menunju unjukkan kkan bahwa bahwa pengadop pengadopsian sian inovasi inovasi mengikut mengikutii kurva kurva normal normal berbentu berbentuklon kloncen cengg jika digambar digambar dari waktu ke waktu waktu berdasar berdasar frekuensi frekuensinya, nya, jika jumlah jumlah kumu kumulatif latifpen penggun gguna a digambar digambar,, hasinya adalah kurva berbentuk-S. berbentuk-S. Gambar 7-1 menunjukkan menunjukkan bahwa data pengadopsian pengadopsian yang sama dapat disajikan dalam kurva bentuk lonceng (berdasar frekuensinya) atau kurva bentuk-S (berdasar jumlah kumulatif adopsi). Sebaran Sebaran pengguna pengguna berbentu berbentuk-S k-S pada pada mulanya mulanya menanjak menanjak pelan-pe pelan-pelan lan ketika ketika jumlah pengguna masih sedikit. Kemudian meningkat tajam sampai separo anggota dalam sistem itu telah mengadopsi. Lalu meningkat dalam kecepatan yang semakin pelan pelan karena karena orang-or orang-orang ang yang tersisa tersisa (belum (belum men mengado gadopsi) psi) akhirnya akhirnya men mengado gadopsi. psi. Kurva bentuk-S ini normal. Mengapa? Alasannya terletak pada peranan informasi dan pengaruh ketidakpastian dalam penyebaran inovasi. Pene Penelit litian ian psikol psikologi ogiss me menu nunju njukka kkan n bahwa bahwa orang orang yang yang belaja belajarr suatu suatu keteketerampilan baru, atau pengetahuan, atau seperangkat fakta, melalui proses belajar, bila dilukis seiring perjalanan waktu, mengikuti kurva normal. Bila seseorang dihadapkan pada pada situa situasi si baru baru dalam dalam labora laborato toriu rium m psiko psikolog logi, i, pada pada mu mulan lanya ya orang orang itu banyak banyak membu membuat at kes kesala alahan han.. Setel Setelah ah seran serangka gkaian ian perc percoba obaan, an, kes kesala alahan han-ke -kesal salaha ahan n itu itu berkurang sampai kemampuan belajar diperoleh. Bila dilukiskan, data ini menghasilkan menghasilkan suatu kurva perolehan yang meningkat pada awalnya dan kemudian pada akhirnya kurv kurva a itu itu me menu nuru run. n. Pero Perole leha han n dala dalam m perc percob obaa aan n adal adalah ah seba seband ndin ingg deng dengan an (1) (1) banyaknya hal yang telah ia pelajari, dan (2) banyaknya hal yang harus dipelajari sebelum batas belajar dicapai. Kurva belajar itu memberi alasan yang mengharapkan distribusi pengguna itu normal. Banyak perbuatan manusia yang terdistribusi secara normal, normal, apakah apakah tindakan tindakan itu fisik, fisik, seperti seperti berat dan tinggi badan, badan, atau tindakan tindakan behavioral, misalnya inetelegensi atau belajar informasi. Karena itu, suatu variabel seperti seperti tingkat tingkat ke-inovat ke-inovatifan ifan bisa diharapk diharapkan an juga terditr terditribusi ibusi secara normal. normal. Bila suat suatu u sist sisten en sosi sosial al sepe sepert rtii kurv kurva a oran orangg yang yang bela belaja jar, r, agak agakny nya a masu masukk akal akal bila bila pengalaman dengan inovasi diperoleh begitu secara bertut-turut bertut-turut setiap anggota sistem
sosial itu mengadopsinya. Setiap pengadopsian dalam sistem sosial itu dalam satu hal dapat dipersamakan dengan suatu percobaan belajar yang dilakukan seseorang.
100% 90 80
s a t n e s r e P
r e t p o d A e
70 60 50 40 30 20 0 Perjalanan Waktu Gambar Gambar 7-1.
Kurva Kurva Freku Frekuens ensii berben berbentuk tuk Loncen Lonceng g dan dan Kurva Kurva Kumula Kumulatif tif berbentuk S distribusi normal pengadopsi inovasi
Dengan kata lain, kita mengharapkan distribusi pengguna itu normal karena efek difusi, yang pada bab 6 didefinis didefinisikan ikan sebagai sebagai peningka peningkatan tan kumu kumulatif latif derajat pengaruh terhadap seseorang untuk mengadopsi atau menolak suatu inovasi, sebagai hasil bergeraknya jaringan teman-sebaya mengenai inovasi dalam sistem sosial itu. Pengaruh Pengaruh ini dihasilka dihasilkan n dari bertamba bertambahnya hnya tingkat tingkat pengeta pengetahuan huan dan pengado pengadopsia psian n atau penolakan inovasi itu dalam sistem tersebut. Peng-adopsian suatu inovasi adalah hasil suatu interaksi manusia melalui jaringan komunikasi antar pribadi. Bila pengguna pertama inovasi itu membahasnya dengan anggota lain dalam sistem sosial itu, dan masing-masing dari kedua pengguna itu meneruskan ide baru itu kepada dua temannya lagi, akan menghasil menghasilkan kan ditribus ditribusii yang men mengiku gikuti ti perluasan perluasan binomial, binomial, suatu suatu fung fungsi si matematis yang mengikuti bentuk normal bila dilukiskan pergenerasi secara berturutturut turut.. Prose Prosess ini sama sama denga dengan n suatu suatu wabah wabah yang yang me menul nular ar tak tak terke terkend ndali ali (Baile (Bailey, y, 1957:29-37, 135-159). Tentu Tentu saja, saja, bebe beberap rapa a asumsi asumsi yang yang me mend ndasa asarr conto contoh h hipote hipotetik tik ini jarang jarang dijumpai dalam kenyataan misalnya, para anggota sistem sosial belum sepenuhnya bebas melakukan interaksi satu sama lain. Rintangan-rintangan status, dan variabelvariabel variabel yang lain mempenga mempengaruhi ruhi pola difusi. Efek difusi mulai mulai men mendata datarr setelah setelah separo orang dalam suatu sistem sosial telah mengadopsi, mengadopsi, karena setiap pengguna baru akan akan sema semaki kin n suli sulitt me menc ncer erit itak akan an gaga gagasa san n baru baru itu itu kepa kepada da tema teman n yang yang belu belum m mengadopsi, karena orang-orang yang belum mengenai inovasi semakin jarang.
Pada Pada bab2 kami kemu kemukakan kakan bahwa kurva-S difusi itu tinggal landas begitu begitu jaring jaringan an komun komunika ikasi si antar antar priba pribadi di mu mulai lai berge bergerak rak dalam dalam penye penyebar baran an penil penilaia aian n subyektif mengenai inovasi dari teman ke teman dalam suatu sistem sosial (Gambar 71). Wilayah kurva difusi setelah sekitar 10% pengadopsian dan sampai 20 atau 25% pengadop pengadopsian sian merupaka merupakan n inti proses proses difusi. difusi. Setelah Setelah titik titik itu, barangka barangkali li mustahi mustahill meng me nghe hent ntik ikan an peny penyeb ebar aran an ide ide baru baru itu itu lebi lebih h luas luas lagi lagi,, sean seanda dain inya ya sese seseor oran angg menghendakinya. Rampa Rampatan tan 7-1 me menya nyatak takan an bahwa bahwa Distribu Distribusi si pengguna pengguna mengikut mengikutii kurva kurva berbentuk lonceng berdasarkan waktu pengadopsiannya dan mendekati normal . Bukti Bukti yang mendukung mendukung pernyataa pernyataan n ini datang datang dari penyelid penyelidikan ikan inovasi inovasi pertani pertanian, an, konsum kon sumen en,, dan dan inovas inovasi-i i-ino novas vasii lainny lainnya a diberb diberbaga agaii siste sistem m sosial sosial,, di AS, India India dan dan negara-negara lainnya (Rogers 1958; Bose, 1964; Ryan, 1948, Beal dan Rogers, 1960; Dimit, 1945, dan Humblin dkk, 1973). Beragam rumusan matematik telah dikemukakan untuk memastikan, menjelaskan, bentuk distribusi pengguna. Namun demikian secara umum um um dise disepa paka kati ti dari dari semu semua a kary karya a ini ini adal adalah ah bahw bahwa a kurv kurva a bent bentuk uk-S -S itu itu pada pada hakekatnya normal. Hal ini punya implikasi penting untuk pengklasifikasian kategori pengguna. Metode Pengkategorian Pengguna
Seseo Seseoran rangg panel paneliti iti yang yang me mengu ngusah sahaka akan n stand standard ardisa isasi si katego kategori ri pengg pengguna una mengha men ghadap dapii tiga tiga masala masalah: h: (1) pene penentu ntuan an jumlah jumlah katego kategori ri penggu pengguna na yang yang akan akan dikonseptualkan, (2) penentuan porsi anggota sistem yang akan dimasukkan kedalam masing masing-ma -masin singg kateg kategori ori,, dan (3) pene penentu ntuan an cara, cara, statis statistik tik atau atau lainn lainnya, ya, untuk untuk penetapan kategori pengguna. Dala Dalam m hal hal krit kriter eria ia peng pengka kate tego gori rian an peng penggu guna na,, tida tidakk ada ada masa masala lah, h, yakn yaknii keinovati kein ovatifanny fannya, a, yaitu sejauh mana seseoran seseorangg atau unit adopsi adopsi relatif relatif lebih lebih awal mengadopsi ide-ide baru dibanding dengan anggota sistem sosial lainnya. Keinovatifan adalah dimensi “relatif”, di mana seseorang lebih atau kurang inovatif daripada orang lain lain dala dalam m sist sistem em sosi sosial al itu. itu. Kein Keinov ovat atif ifan an adal adalah ah vari variab abel el kont kontin inou ous, s, dan dan memasukkannya kedalam kategori diskrit hanyalah merupakan suatu alat konseptual, seperti halnya membagi kontinum status sosial menjadi kelas atas, menengah dan bawah. bawah. Pengklasi Pengklasifikas fikasian ian semacam semacam itu hanyalah hanyalah penyeder penyederhana hanaan an yang membant membantu u pemahaman, walaupun ada data yang hilang. Sebelum memeriksa suatu metode pengkategorian pengguna, adalah penting menspesi menspesifikasi fikasikan kan yang seharusn seharusnya ya dimiliki dimiliki suatu suatu perangka perangkatt kategori kategori.. Yang ideal, ideal, kategori itu haruslah (1) lengkap (exhaustive), atau mencakup semua unit studi, (2) mutually esxclusive, yakni satu kategori dengan kategorilainnya terpisah tegas, tidak tumpang tindih, (3) diangkat dari satu prinsip pengklasifikasian. pengklasifikasian. Di muka telah kami tunjukkan bahwa distribusi pengguna sangat mendekati normal. Ini penting karena distribusi frekuensi yang normal punya beberapa ciri yang bisa dipergunakan dalam mengklasifikasi pengguna. Salah satu sifat atau parameter itu ialah mean (rerata) sampel. Parameter lainnya adalah diviasi standar, suatu ukuran penyimpangan dari mean. Devinisi standart menjelaskan jumlah rerata penyimpangan (varian) pada sisi rerata sampel. Kedua Kedua statis statistik tik ini, ini, me mean an dan stand standar ar devia deviasi, si, dapa dapatt diper dipergun gunaka akan n untu untukk membagi membagi suatu suatu distribu distribusi si penggun pengguna a yang normal normal kedalam kedalam beberapa beberapa kategori. kategori. Bila ditarik garis tegak lurus dari setiap titik deviasi standar pada kedua sisi rerata, kurva itu akan terbagi menjadi beberapa kategori sedemikian rupa sehingga mengkasilkan prosen prosentas tase e respo responde nden n pada pada masing masing-ma -masin singg katego kategori. ri. Gamba Gambarr 7-2 me menu nunju njukka kkan n distri distribus busii frekue frekuensi nsi norma normall dibagi dibagi me menja njadi di lima lima katego kategori ri penggu pengguna: na: (1) inovat inovator or
adopter ), majority ), (innovator ), ) , (2) pemuka ( early adopter ), (3) mayoritas awal ( early majority ) , (4) mayoritas akhir (late majority ), ), (5) kolot ( laggard ). ). Kelima kategori pengguna ini kirakira prosentase orang yang termasuk didalamnya terlihat pada gambar 7-2.
Mayoritas Awal 34%
Mayoritas Akhir 34%
13,5% Pemuka
Inovator
Kolot 16%
2,5%
-2 SD
-1 SD
Mean
+1 SD
+2 SD
Gambar 7-2. Pengkategorian Pengguna Inovasi Beradar Keinovatifannya Dimensi keinovatifan, yang diukur dengan kapan penggunaan inovasi oleh seseorang adalah variabel kontinyus. Namun, variabel ini bisa dibagimenjadi d ibagimenjadi lima kategori pengguna dengan menggunakan standar deviasi (SD) dari rerata (mean) waktu pengadopsian
Daerah Daerah yang yang berad berada a diseb disebela elah h kiri kiri rerata rerata waktu waktu penga pengadop dopsia sian n minus minus 2-SD 2-SD (St (Stand andar Devias viasi) i) ada adalah lah 2,5% ,5% oran orangg yang ang pertama ama mengad ngado opsi ino inovasi vasi terkategorisebagai Inovator. Tiga Tiga belas belas seteng setengah ah perse persen n beriku berikutny tnya a berada berada pada pada daerah antara 1-SD sampai 2-SD disebelah kiri mean; mereka disebut para pemuka. Tiga puluh empat persen berikutnya, dinamakan mayoritas awal, berada di daerah 0 sampai 1SD kesebelah kanan terletak 34% lagi pengadopsian ide baru itu, si mayoritas akhir. Enam belas persen terakhir di sebut kolot (laggard ). ). Metode Metode pengkla pengklasifika sifikasian sian pengadop pengadopsi si ini bukan bukan merupaka merupakan n pengelom pengelompok-an pok-an yang simetrik karena ada tiga kelompok berada di sebelah kiri mean dan dua kategori di sebela sebelah h kanan. kanan. Agar Agar siment simentrik rik,, kel kelom ompok pok laggar laggard d harus harus dibagi dibagi dua dua katego kategori, ri, misalnya laggard awal dan laggard akhir, tetapi para laggard kelihatannya merupakan satu kategori kategori yang jelas homogin homogin.. Sama halnya, halnya, para Inovator Inovator dan pemuka dapat digabung menjadi satu kelompok agar simetrik, tetapi ciri-ciri mereka yang sangat berbeda menandai mereka sebagai dua kategori yang berbeda. Kesu Kesuli lita tan n lain lain dala dalam m me meto tode de peng pengkl klas asif ifik ikas asia ian n peng penggu guna na kami kami adal adalah ah pengadopsian yang tidak sempurna, yang terjadi pada adopsi inovasi belum mencapai 100% penggunaan pada saat kajian terhadapnya dilakukan. Ini berarti bahwa pola klasifikasi klasifikasi kami tidak tidak leng lengkap. kap. Tetapi Tetapi masalah masalah ketidakketidak-semp sempurna urnaan an pengadop pengadopsian sian terhap terhapus us bila bila rangka rangkaian ian inovas inovasii dikom dikombin binasi asi kedala kedalam m suatu suatu skala skala kei keino novat vatifa ifan n gabungan. Tiga prinsip prinsip pengkat pengkategor egorian ian telah telah dikemukak dikemukakan an sebelumn sebelumnya. ya. Keinovat Keinovatif-an if-an sebagai suatu kriteria memenuhi memenuhu kriteria ini. Kelima kategori pengguna telah mencakup (kecuali non pengguna), terpisah satu sama lain, dan dijabarkan dari
satu satu prinsi prinsip p pengk pengklas lasifi ifikas kasian ian.. Me Metod tode e peng pengkat katego egoria rian n pengg pengguna una yang yang baru baru saja saja diuraikan adalah yang paling banyak dipakai dalam penelitian difusi sekarang. KATEGORI PENGGUNA SEBAGAI TIPE IDEAL
Lima kategori pengguna yang disajikan kedalam bab ini adalah tipe-tipe ideal. Tipe Tipe ideal ideal adalah adalah pengk pengkons onsep eptua tualis lisasi asian an berda berdasar sar pengam pengamata atan n ken kenyat yataan aan dan dirancang dirancang untuk untuk memungk memungkinkan inkan membuat membuat perband perbandingan ingan.. Fungsi Fungsi tipe ideal ideal adalah adalah untuk untuk membimb membimbing ing usaha-usah usaha-usaha a penelit penelitian ian dan bertind bertindak ak sebagai sebagai suatu suatu kerangka kerangka untuk sintesa penemuan-penemuan penelitian. Sebetulnya tidak ada batas yang tegas dalam kontinum keinovatifan yang telah kita bagi menjadi lima kategori itu. Tipe ideal bukanlah sekedar rata-rata pengamatan mengenai mengenai suatu suatu kategori kategori pengguna pengguna.. Perkecu Perkecualian alian-perk -perkecu ecualian alian terhadap terhadap tipe ideal ideal pasti dijumpai. Jika tidak ada perkecualian atau penyimpangan, mungkin tipe ideal tidak diperlukan. Tipe ideal didasarkan atas abstraksi dan kasus-kasus empirik dan dimaksutkan sebagai pedoman untuk membuat formulasi teoritik dan penyalidikan empiri empirik. k. Bagaim Bagaimana anapu pun, n, tipe-t tipe-tipe ipe ideal ideal itu bukan bukan pengg penggant antii bagi bagi penye penyelid lidika ikannpenyelidikan ini. Kami sekarang akan menyajikan suatu sketsa pendek ciri-ciri penting masing-masing kategori, yang diikuti dengan rampatan yang lebih rinci. Inovator: Petualang
Para pengamat pengamat telah telah melihat melihat bahwa bahwa petuala petualangan ngan hampir hampir merupaka merupakan n obsesi obsesi para Inovator. Mereka sangat bergairah mencoba ide-ide baru. Minat yang besar ini membawa mereka keluar dari lingkar jaringan pergaulan setempat, dan membawanya kepada hubungan sosial yang lebih kosmopolit. Pola-pola komunikasi dan pertemanan di dalam klik Inovator memang biasa terjadi, walaupun jarak geografis antara Inovator itu mungkin cukup jauh. Menjadi seseorang Inovator itu ada persyaratannya. persyaratannya. Termasuk di anta antara rany nya a me memi mili liki ki sumb sumber er-s -sum umbe berr fina finans nsia iall yang yang kuat kuat untu untukk me meng ngha hada dapi pi kemungkinan kerugian atas inovasi yang tidak menguntungkan, dan kemampuan untuk memahami dan menerapkan kemampuan teknologis yang rumit. Inovator harus dapat menanggulangi menanggulangi ketidakpastian suatu inovasi pada saat ia mengadopsinya. mengadopsinya. Nilai yang paling menonjol pada Inovator adalah petualangan. Dia paling suka pada hal-hal yang menyerempet bahaya, berani mengambil resiko, dan sering terburu nafsu. Inovator harus siap untuk menerima kerugian jika ide baru yang diadopsinya itu ternyata tidak berhasil. Sementara Inovator mungkin tidak diterima oleh anggota lain suatu sistem sosial, Inovator memainkan suatu pe-ranan yang paling penting dalam prose prosess difusi difusi:: bahwa bahwa pelu pelunc ncura uran n ide baru baru itu ke dalam dalam siste sistem m sosial sosial itu deng dengan an memasu memasukka kkan n (meng (mengimp impor) or) inovas inovasii dari dari luar luar lingka lingkaran ran/ba /batas tas-ba -batas tas sistem sistem.. Jadi, Jadi, Inovator memainkan peran sebagai pintu masuk arus ide-ide baru ke dalam sistem sosial. Pemuka: Yang Terhormat
Para pemuka merupakan bagian yang lebih terpadu pada sistem sosial setempat dibanding para Inovator. Bila para Inovator kosmopolit, para pemuka lokalit. Kelompok penggu pengguna na ini, ini, diban dibandin dingka gkan n denga dengan n kel kelom ompok pok pengg penggun una a lainn lainnya, ya, punya punya tingka tingkatt kepem kepemimp impina inan n pend pendapa apatt terbe terbesar sar dalam dalam keban kebanyak yakan an sistem sistem sosial sosial.. Para Para calon calon pengguna pengguna mencari mencari para pemuka pemuka untuk untuk meminta meminta nasehat nasehat dan informas informasii mengenai mengenai inovasi. Pemuka oleh banyak ahli dipandang sebagai “orang yang melihat kecocoka
inovasi inovasi itu dengan dengan situasi-k situasi-kondi ondisi si setempa setempat” t” sebelum sebelum mengguna menggunakann kannya. ya. Kelompok Kelompok pengguna ini umumnya dicari oleh para agen pembaru untuk dijadikan ”misionaris" lokal untuk mempercepat proses difusi. Karena para pemuka tidak terlalu jauh dari rata-rata orang dalam keinovatifan, mereka berperan sebagai model bagi para anggota suat suatu u sist sistem em sosi sosial al.. Para Para pemu pemuka ka diho dihorm rmat atii tema temann-te tema mann nnya ya,, dan dan me meru rupa pakn kn pengejaw pengejawanta antahan han penggun penggunaan aan ide-ide ide-ide baru yang berhasil. berhasil. Pemuka Pemuka itu men mengeta getahui hui bahwa untuk tetap mempertahankan penghargaan (penghormatan) dari teman-teman dan menjadi posisi sentral dalam struktur komunikasi sistem itu, dia harus membuat kepu keputu tusa san n inov inovas asii yang yang bija bijaks ksan ana. a. Maka Maka pera perana nan n pemu pemuka ka adal adalah ah me meng ngur uran angi gi ketidakpastian mengenai suatu ide baru dengan mengadopsiannya, dan kemudian menyampaikan penilaian subyektif inovasi ini kepada teman-teman teman-teman dekat dengan melalui jaringan-jaringan jaringan-jaringan antar pribadi. Mayoritas Awal: Tidak Tergesa-gesa
Mayori Mayorita tass awal awal me menga ngado dopsi psi ide-id ide-ide e baru baru sebelu sebelum m rata-r rata-rata ata anggot anggota a suatu suatu sistem sistem sosial. sosial. Mayorita Mayoritass awal sering sering berinter berinteraksi aksi dengan dengan teman-te teman-teman mannya, nya, tetapi tetapi jarang menempati posisi pimpinan. Posisi unik si mayoritas awal di antara orang yang paling awal dan yang relatif terlambat mengadopsi inovasi menjadikannya sebagai mata rantai yang penting dalam proses difusi. Mereka memberi saling keterkaitan dalam jaringan-jaringan sistem itu. Mayoritas awal mungkin mempertimbangkan dalam waktu cukup lama sebelum sepenuhnya sepenuhnya mengadopsi suatu ide baru. Periode keputusan inovasi mereka relatif lebih lama daripada si Inovator dan pemuka. “Tidak menjadi orang yang pertama yang menco men coba ba inovas inovasi, i, tidak tidak jug juga a me menja njadi di orang orang yang yang terak terakhir hir dalam dalam me mengg ngguna unakan kan”, ”, barang barang kali kali me menj njadi adi motto motto si mayor mayorita itass awal. awal. Dalam Dalam me meng ngado adopsi psi inovas inovasii me merek reka a tenang dan berhati-hati, tetapi jarang memimpin. Mayoritas Akhir: Skeptis
Kelompok mayoritas akhir mengadopsi ide-ide baru segera setelah rata-rata anggota suatu sistem sosial. Pengadopsian Pengadopsian itu mungkin karena pertimbang-an ekonomi dan jawaban jawaban atas tekanan sosial yang semakin meningkat. meningkat. Inovasi Inovasi mereka mereka dekati dekati dengan keraguan dan kehati-hatian, dan si mayoritas akhir tidak akan mengadopsi sampai sampai kebanyak kebanyakan an orang orang dalam dalam sistem sistem sosialnya sosialnya meng-adop meng-adopsi. si. Berat Berat (timban (timbangan) gan) norma-norma sistem haruslah betul-betul menyukai menyukai inovasi sebelum si mayoritas akhir dapat dapat diyakink diyakinkan. an. Mereka Mereka dapat dapat dipengar dipengaruhi uhi ide-ide ide-ide baru, baru, tetapi tetapi tekanan tekanan temantemantemannya penting untuk mendorong pengadopsian. Relatif kurangnya sumber-sumber menyebabkan hampir semua ketidakpastian mengenai ide baru itu harus disingkirkan sebelum si mayoritas awal merasa aman untuk mengadopsi. Kolot: Tradisional
Laggard adalah orang yang terakhir dalam suatu sistem sosial yang meng-adopsi suatu suatu inovas inovasi. i. Mereka Mereka hamp hampir ir tidak tidak ada yang yang memili memiliki ki kepem kepemimp impina inan n pend pendapa apat. t. Mereka Mereka adalah adalah yang yang palin palingg lok lokali alitt dalam dalam pandan pandangan gan di antara antara semua semua kelom kelompok pok pengguna; banyak yang mendekati terisolasi dalam jaringan-jaringan sosial. Acuan si laggard adalah masa lalu. Keputusan-keputusan sering dibuat sebelumnya/terdahulu orang-ora orang-orang ng ini berinte berinteraksi raksi terutama terutama dengan dengan orang-or orang-orang ang yang relatif relatif mempun mempunyai yai nilai-nila nilai-nilaii terdision terdisional. al. Bila si laggard laggard mengadop mengadopsi si suatu suatu inovasi, inovasi, ini mun mungkin gkin telah telah
digant digantika ikan n ole oleh h ide-id ide-ide e yang yang lebih lebih baru baru yang yang sek sekara arang ng diguna digunakan kan ole oleh h Inovat Inovator. or. Laggard Laggard cen cenderu derung ng secara secara terbuka terbuka ( bloko-suto) curiga curiga terhada terhadap p inovasi inovasi dan agen pemba pembahar haru. u. Orien Orientas tasii me merek reka a yang yang tradis tradision ional al me memp mperl erlamb ambat at proses proses keputu keputusan san inovasi mereka menjadi sangat lamban, dengan pengadopsian yang jauh tertinggal dari ilmu pengetahuan tentang suatu ide baru. Sementara kebanyakan orang di dalam suatu sistem sistem sosial sosial memanda memandang ng kearah kearah depan depan jalan jalan pembaha pembaharuan ruan,, perhatia perhatian n si laggard laggard terpaku pada kaca spion (untuk melihat kebelakang). Hambatan terhadap inovasi ini bagi si laggard mungkin sangat rasional menurut pandangannya, pandangannya, karena sumbar-sumber sumbar-sumber mereka terbatas sehingga mereka haruslah merasa sangat yakin bahwa ide baru itu tidak akan gagal sebelum mereka mau mengadopsi. Posisi ekonomi sangat kolot yang miskin memaksa orang-orang ini sangat hati-hati dalam meng-adopsi inovasi. Banyak Banyak penga pengamat mat me menc ncata atatt bahwa bahwa "Kolot "Kolot"" adalah adalah nama nama yang yang jel jelek, ek, tidak tidak dira diragu guka kan n lagi lagi kebe kebena nara rann nnya ya bahw bahwa a julu juluka kan n kate katego gori ri peng penggu guna na ini ini me memb mbaw awa a perbedaan menyakitkan (sama saja dengan sebutan “kelas bawah” adalah sebutan yang negatif). Kolot merupakan nama jelek karena kebanyakan "non-kolot" mempunyai kecenderungan kecenderungan yang kuat untuk memihak inovasi. Para pakar difusi yang menggunakan menggunakan kategorikategori-kate kategori gori penggun pengguna a dalam dalam penelitia penelitian-pen n-penelit elitian ian mereka mereka tidak tidak bermaksu bermaksud d menghi men ghina/ na/ merend merendahk ahkan an denga dengan n pengg penggun unaan aan istila istilah h “kolot “kolot” ” itu. itu. Sunggu Sungguh, h, bila bila menggu men ggunak nakan an istila istilah h lain, lain, akan akan ada juga konotasi konotasi negat negatif. if. Tetapi Tetapi adala adalah h salah salah mengar men gartik tikan an bahwa bahwa para para Kolot Kolot itu me melak lakuk ukan an kes kesala alahan han karena karena me merek reka a relat relatif if terlamba terlambatt dalam dalam men mengado gadopsi psi inovasi; inovasi; inilah inilah ilustrasi ilustrasi kesalahan kesalahan individu individual al dimana dimana kesalahan-kesalahan kesalahan-kesalahan lebih akurat menggambarkan menggambarkan banyak situasi kolot itu. CIRI-CIRI KELOMPOK PENGGUNA
Banyak Banyak sekali sekali kepustaka kepustakaan an penelit penelitian ian yang telah telah men mengump gumpulkan ulkan variabel variabel-variab variabel el yang yang berhu berhubu bunga ngan n denga dengan n kei keino novat vatifa ifan, n, dan dan disini disini kami kami men menyim yimpul pulkan kan keputusan difusi ini adalah suatu seri rampatan di bawah sub judul: (1) status sosial ekonomi, (2) variabel kepribadian, dan (3) perilaku komunikasi. Ciri-ciri Sosial Ekonomi Rampatan Rampatan 7-2: “ Penggu Pengguna na awal awal yang yang lebih lebih awal awal tidak tidak berbed berbeda a usai usai dengan dengan pengguna akhir (yang lebih akhir mengadopsi )”. Bukti mengenai hubungan
antar usia dan keinofatifan ini tidak konsisten; kira-kira separo dari 228 kajian mengenai hal ini menunjukkan tidak ada hubungan, 19% menunjukkan bahwa pengguna awal lebih muda, dan 33% menandai mereka jauh lebih tua. Rampatan Rampatan 7-3: pengg penggun una a awal awal memper memperole oleh h pendid pendidika ikan n lebih lebih lama lama daripa daripada da penggunaan akhir. Pengguna awal cenderung cenderung lebih terpelaj terpelajar ar daripada daripada pengguna pengguna Rampatan Rampatan 7-4: Pengguna akhir. Pengguna awal mempunyai mempunyai status sosial sosial lebih tinggi daripada daripada Rampatan Rampatan 7-5: Pengguna pengguna akhir . Status ditandai dengan variabel-variabel seperti penghasilan, tingka tingkatt pengh penghidu idupan pan (temp (tempat at tingga tinggal), l), pemil pemilika ikan n harta, harta, presti prestise se kerja, kerja, iden identi tifi fika kasi si diri diri terh terhad adap ap kela kelass sosi sosial al,, dsb. dsb. Seki Sekita tarr 2/3 2/3 peny penyel elid idik ikan an-penye penyelid lidika ikan n itu me menun nunjuk jukkan kan hubu hubunga ngan n posit positif if antar antara a status status sosial sosial dan keinovatifan. Rampatan Rampatan 7-6: Pengguna Pengguna awal lebih tinggi tingkat tingkat mobilitas mobilitas sosial keatasnya keatasnya daripada daripada pengguna pengguna akhir . Walau Walaupu pun n dukun dukungan gan em empir piris is yang yang pasti pasti masih masih sangat kurang, bukti-bukti kami menyarankan bahwa para pengguna pemula
tidak tidak saja lebih tinggi tinggi status status sosialnya sosialnya tetapi berada pada gerakan gerakan kearah kearah tingkat tingkat status status sosial sosial yang lebih tinggi tinggi lagi. lagi. Sesunggu Sesungguhnya hnya,, mun mungkin gkin karena karena menggun men ggunakan akan pengado pengadopsia psian n inovasi inovasi sebagai sebagai salah salah satu alat untuk untuk mencapai mencapai status sosial yang lebih tinggi itu. Rampatan 7-7: pengguna awal mempunyai unit lahan (ladang perusahaan) lebih luas daripada pengguna akhir (gambar 7-3). Rampatan 7-8: pengguna awal cenderung lebih punya orientasi ekonomi komersial (sebagai kebalikan ekonomi subsisten) daripada pengguna akhir . Orientasi ekonomi subsisten sendiri untuk tidak dijual. Keinovatifan lebih besar dengan munculnya orientasi komersial di mana produk-produk pertanian ditingkatkan untuk keperluan pasar. Rampatan 7-9: pengguna awal bersikap lebih suka kredit (pinjam uang) daripada pengguna akhir . Rampatan 7-10: pengguna awal kerjanya lebih terspesifikasi daripada pengguna akhir. Mengapa Status Sosial Ekonomi Berhubungan Dengan Keinovatifan ?
Ciri-ciri sosial para pengguna awal umumnya ditandai dengan lebih terdidik, lebih tinggi status sosialnya, dsb. Mereka lebih kaya, terspesialisasi, dan lebih besar "unit "unit lahan"ny lahan"nya. a. Status Status sosial sosial ekon ekonomi omi dan kein keinovat ovatifan ifan agaknya agaknya berjalan berjalan seiring. seiring. Apakah Inovator itu berinovasi karena dia kaya, ataukah karena mereka kaya karena inovasi? inovasi? Jawaban Jawaban terhada terhadap p pertanyaa pertanyaan n sebab sebab akibat akibat tidak tidak dapat dapat diberikan diberikan hanya hanya berdasar berdasar data korelasional korelasional yang ada. Betapapun Betapapun ada alasan-al alasan-alasan asan yang memadai memadai mengapa status sosial dan keinovatifan berselang-seling. Keuntungan terbesar dipetik oleh oleh oran orangg yang yang pert pertam ama a kali kali me meng ngad adop opsi si;; kare karena na itu itu Inov Inovat ator or me memp mper erol oleh eh keuntun keun tungan gan finansial finansial melalui melalui inovasin inovasinya ya itu. Beberapa Beberapa ide baru memerlukan memerlukan biaya banyak banyak untu untukk me menga ngado dopsi psinya nya dan dan me meme merlu rlukan kan modal modal awal awal yang yang besar besar.. Hanya Hanya orang/perusahaan yang kaya saja yang dapat mengadopsi inovasi-inovasi seperti ini. Karena Inovator adalah orang yang pertama kali mengadopsi, dia pasti mengambil resiko yang dihindari oleh pengguna akhir, yang tidak ingin menghadapi ketidakpastian ketidakpastian yang tinggi mengenai inovasi ketika inovasi itu pertama kali di perkenalkan kedalam sistem. Inovator ide-ide baru tertentu mungkin gagal. Dia harus cukup kaya untuk dapat mengganti kerugian dari kegagalan yang kadang-kadang terjadi ini. Walaupun kekayaan kekayaan dan kein keinovat ovatifan ifan sangat sangat erat hubungan hubungannya, nya, faktor-fa faktor-faktor ktor ekon ekonomi omi tidak tidak memberi penjelasan yang lengkap tentang perilaku inofatif. Misalnya, walaupun para Inovator pertanian cenderung cenderung kaya, banyak petani kaya yang bukan Inovator. “Cancian Dip”: Ketidakpastian, Keinovatifan, dan Status Sosial Ekonomi
Semua rampatan berkenaan status sosial ekonomi dan keinovatifan yang baru saja saja disaji disajikan kan men mengas gasum umsi si suatu suatu hubu hubunga ngan n yang yang positi positiff dan dan linier linier antar antara a kedua kedua pasangan pasangan variabel variabel tsb. Yakni Yakni mengasum mengasumsi si bahwa bahwa orang-or orang-orang ang meng-ado meng-adopsi psi inovasi inovasi sejalan sejalan dengan dengan tingkat tingkat status status sosial sosial ekon ekonomin ominya; ya; yakni, yakni, setiap setiap pertamb pertambahan ahan unit penghasil penghasilan, an, lahan, lahan, dan variabelvariabel-varia variabel bel status status sosial sosial ekon ekonomi omi lainnya, lainnya, orang orang itu diharapkan lebih inovatif. Keli Kelini nier eran an hubu hubung ngan an sosi sosial al ekon ekonom omii kein keinov ovat atif ifan an,, beta betapa papu pun n mu mula laii dipert dipertany anyaka akan n ole oleh h Prof. Prof. Frank Frank Canci Cancian, an, seoran seorangg pakar pakar antro antropo polog logii Univer Universit sitas as California, pada tahun 1967. Teori Cancian tidak membantah bahwa dan status sosial
ekonomi berjalan seiring sangat erat; yakni orang-orang yang berada pada status sosial paling tinggi adalah yang paling inovatif, dan yang berada pada status sosial paling rendah adalah yang paling tidak inoatif. Tetapi antara kedua titik ekstrim ini Cancian menunjukkan bahwa orang-orang yang berada pada status menengah tinggi, terutama pada awal-awal tahap difusi suatu inovasi (katakanlah, sampai 25% pengadopsian pengadopsian pada suatu suatu sistem sistem sosial) sosial) ketika ketika tingkat tingkat ke-tidak ke-tidakpast pastian ian mengenai mengenai inovasi inovasi masih masih tinggi. tinggi. Kemudian Kemudian,, katakanl katakanlah ah setelah setelah terjadi terjadi 50% pengado pengadopsia psian, n, Cancian Cancian men mengemu gemukakan kakan bahwa bahwa orangorang-ora orang ng men menen engah gah atas atas me menge ngejar jar dan me melam lampau pauii men menen engah gah bawah, bawah, shingga shingga men menghasi ghasilkan lkan hubunga hubungan n yang linier linier antara antara variabel variabel sosial sosial ekon ekonomi omi dengan dengan keinovatifan. “Cancian Dip” ini, sebagaiman s ebagaimana a disebut oleh para peneliti difusi, terlukis dalam gambar 7-4. Teori Cancian didasarkan pada tingkat ketidakpastian berkenaan dengan penampilan suatu inovasi, dan seberapa jauh ketidakpastian itu sedikit demi sedikit berkurang begitu tingkat adopsi suatu inovasi meningkat dalam suatu sistem sosial. Pemiki Pemikiran ran sepert sepertii itu tentu tentu saja saja kon konsis sisten ten dengan dengan tema tema buku buku ini. ini. Pada Pada dasar dasarnya nya Cancian menyatakan bahwa ketika ketidakpastian itu tinggi (pada awal penyebaran inovas inovasi) i) orang orang-or -orang ang kel kelas as me mene nenga ngah h bawah bawah lebih lebih inova inovatif tif darip daripada ada orang orang-or -orang ang menengah atas didalam sistem sosial karena mereka takut gagal. Selanjutnya, ketika inovasi telah tersebar lebih luas dan dipandang tidak lagi tak menentu, sumber-sumber sosial sosial eko ekonom nomii yang yang lebih lebih besar besar dari dari orangorang-ora orang ng me mene nenga ngah h atas atas me memun mungki gkinka nkan n mereka mengadopsi dengan kecepatan lebih tinggi daripada orang-orang menengah bawah, bawah, dan men mengeja gejarr serta serta melampau melampauii mereka mereka dalam dalam hal kein keinovat ovatifann ifannya. ya. Maka hubungan kurva linier status sosial ekonomi dengan keinovatifan karena “Cancian Dip” adalah merupakan suatu kondisi temporer, digantikan oleh hubungan linier berikutnya dalam proses difusi. Dr. Cancian juga menganggap sangat penting pengukur status sosial ekonomi lokal daripad daripada a stratifik stratifikasi asi masyarak masyarakat; at; yakni yakni status status sosial sosial ekon ekonomi omi diukur diukur sebagai sebagai statu statuss relati relatiff seseo seseoran rangg diban dibandin dingg denga dengan n anggot anggota a lain lain siste sistem m sosial sosialnya nya,, bukan bukan dibandingkan dengan semua orang lain dinegeri itu. Misalnya, bila Cancian sedang mengan men ganali alisis sis data data dari dari suatu suatu sampe sampell petan petanii Me Meksi ksiko, ko, dia lebih lebih suk suka a me menya nyatak takan an penghasilan setiap petani dalam suatu urutan (rank order) penghasilan dari semua petani petani di desa yang sama, sama, daripada daripada mengguna menggunakan kan angka-ang angka-angka ka penghasi penghasilan lan yang absolut; maka sesorang dengan penghasilan satu tahun $1.000 mungkin berada pada lima persen paling atas dari desanya, tetapi hanya menduduki persentil 60 dari semua orang Meksiko. Dengan kata lain, Cancian merasakan bahwa posisi sosial relatif dalam sistem lokal seseorang merupakan prediktor yang lebih baik daripada perilaku inovatif daripa daripada da posisi posisi absol absolut ut dalam dalam suatu suatu sistem sistem yang yang lebih lebih besar besar (dima (dimana na seseor seseorang ang barangkali tidak membandingkan dirinya sendiri): “Perilaku itu dipahami lebih baik bila orang dilihat sebagai penghuni posisi sosial yang dibatasi pada suatu sistem sosial” (Cancian, 1981). Namun demikian, Prof. Cancian mencatat bahwa pengkuran status sosial ekonomi relatif sering kali sangat sulit bagi para peneliti difusi. Tidak perlu dikatakan bahwa hipotesis Cancian dip adalah tesis yang rumit dan sulit dengan data yang empirik. empirik. Cancian Cancian sendiri sendiri telah telah mempelo mempelopori pori riset riset seperti seperti ini, mengemuk mengemukakan akan ukuran-ukuran da metodologi-metodologi utama yang dipergunakan (Cancian, 1967, 1976, 1977, 1979a, 1979b, 1980). Karyanya telah dimulai dengan bermacam-macam pretes, pembuktian kesalahan, diskusi. Banyak penelitian, baik yang dilakukan Cancian dan para pakar difusi lainnya, terdiri dari reanalisis perangkat data yang ada yang tadinya dikumpulkan bukan untuk menguji hipotesis “ Cancian Dip”. Sejauh ini yang paling antusias adalah realisis yang terdiri dari lebih 6.000 petani yang diwawancarai dalam dalam tiga tiga puluh puluh tiga tiga penel peneliti iti yang yang berbe berbeda; da; masin masing-m g-masi asing ng dari dari pene penelit litii asli asli
memberikan data mereka pada Cancian (1976). Apakah kongklusi yang dapat dicapai dengan analisis ini? Dalam 23 dari empat puluh sembilan perangkat data (masingmasing menyajikan suatu sistem pertanian dimana suatu inovasi pertanian mencapai 25% pengadopsian), “Cancian dip” didukung bahwa orang-orang kelas menengah bawah lebih inovatif daripada kelas menengah atas. Di dua puluh enam dari empat puluh sembilan situasi, Cancian dip tidak diketemukan (Cancian, 1979a: 75). Maka keberlim keberlimpaha pahan n bukti bukti yang men menduku dukung ng hipotesi hipotesiss “Cancian “Cancian dip” belum diketemu diketemukan, kan, walaupun walaupun ini berarti berarti tidak tidak lagi aman men menduga duga bahwa status status sosial sosial ekonomi dan keinovatifan itu berhubungan secara linier, terutama pada awal-awal pros proses es difu difusi si.. Bila Bila hany hanya a data data dari dari nega negara ra-n -neg egar ara a seda sedang ng berk berkem emba bang ng yang yang dipergunakan, hipotesis “Cancian dip” didukung 7 dari sembilan. Bagian kedua dari tesis tesis canc cancian ian,, bahwa bahwa orang orang-or -orang ang men menen engah gah atas atas natiny natinya a me menge ngejar jar kelom kelompok pok menengah bawah dalam proses difusi (sekitar setelah 50% pengadopsian) pengadopsian) didukung oleh 25 sampai 24 (Cancian dip, 1976b: 73). Tentu Tentunya nya pene penelit litian ian lebih lebih lanju lanjutt diperl diperluka ukan n sebelu sebelum m panda pandanga ngan n Cancia Cancian n tentan tentangg kon konser servat vatism isme e kelas kelas me menen nengah gah atas atas dalam dalam me menga ngaha hadap dapii ketida ketidakp kpast astian ian inovasi dapat diterima atau ditolak. Sampai saat ini Prof. Cancian telah membuat suatu suatu sumban sumbangan gan pent penting ing dalam dalam men mengin gingat gatkan kan para para pakar pakar difusi difusi dan para para agen agen pembaru pembaru bahwa bahwa hubunga hubungan n antara antara status status sosial sosial ekon ekonomi omi (dan barangka barangkali li variabelvariabelvariabel independen lainnya) dengan keinovatifan hendaknya tidak diasumsikan linier. Variabel Kepribadian
Variabel Variabel kepribad kepribadian ian yang dihubun dihubungkan gkan dengan dengan kein keinovati ovatifan fan belum belum ba-nyak ba-nyak pendapat perhatian penelitian, sebagian karena sulitnya mengukur dimensi-dimensi kepribadian dalam wawancara lapangan. Rampatan Rampatan 7-11: 7-11: peng penggu guna na awal awal punya punya empati empati lebih lebih besar besar daripa daripada da penggu pengguna na akhir . Empati Empati adalah adalah kem kemampu ampuan an seseoran seseorangg untuk untuk memproy memproyeksik eksikan an dirinya dirinya kedalam peran orang lain. Kemampuan ini merupakan kualitas penting bagi Inovator, yang harus dapat berfikir counter faktual (di luar fakta), imajinatif, dan dan me meng ngamb ambil il peran peran orang orang lain lain yang yang berbe berbeda da denga dengan n diriny dirinya a agar agar dapat dapat berkomunikasi efektif dengannya. Dalam beberapa hal, Inovator harus dapat memproy memproyeksik eksikan an (dalam (dalam dirinya) dirinya) peran peran orang-ora orang-orang ng diluar diluar sistem sistem sosialnya sosialnya sendiri (karena Inovator adalah orang yang pertama kali mengadopsi inovasi di dalam sistem sosial setempat): Inovator pada sistem sosial lain, agen pembaru dan dan bahk bahkan an kary karyaw awan an litb litban ang. g. Ramp Rampat atan an 7-12 7-12:: “ peng penggun guna a awal awal punya punya ”. kemampuan lebih besar untuk berfikir abstrak daripada pengguna akhir ”. Para Inovator Inovator harus harus dapat dapat men menerim erima a ide baru sebagian sebagian besar besar berdasark berdasarkan an rangsangan-rangsangan abstrak, misalnya dia terima dari mediamasa. Tetapi para pengguna berikutnya (lebih akhir) dapat melihat/mengamati inovasi dari kegia kegiatan tan temanteman-te teman mannya nya secara secara langsu langsung ng.. Karen Karena a itu tidak tidak memer memerluk lukan an kemampuan kemampuan abstraksi. pen pengg ggun una a awal awal lebi lebih h rasi rasion onal al dari daripa pada da peng penggu guna na akhi akhir r Rampatan Rampatan 7-13: “ ”. Rasionalitas bermanfaat dalam kebanyakan cara yang efektif untuk mencapai tujuan tertentu. Rampatan 7-14: “ pengguna awal lebih tinggi intelengensinya daripada pengguna “. akhir “. Rampatan 7-15: “ pengguna awal lebih dapat menghadapi ketidakpastian daripada ”. pengguna akhir ”. penggu guna na awal awal lebih lebih positi positiff sikapn sikapnya ya terhad terhadap ap peruba perubahan han Rampat Rampatan an 7-16: 7-16: “ peng ”. daripada pengguna akhir ”.
Rampatan 7-17: “ pengguna awal lebih dapat menghadapi ketidakpastian daripada ”. pengguna akhir ”. pen pengg ggun una a awal awal memp mempun unya yaii sika sikap p lebi lebih h posi positi tiff terh terhad adap ap Rampat Rampatan an 7-18: 7-18: “ ”. pendidikan daripada pengguna akhir ”. Rampatan Rampatan 7-19: 7-19: “ pengguna pengguna awal mempunya mempunyaii sikap sikap positif positif daripada daripada pengguna pengguna ”. Karena kebanyakan inovasi adalah hasil penelitian ilmiah, adalah logis akhir ”. bahwa Inovator harus lebih menyukai ilmu pengetahuan. Rampat Rampatan an 7-20: 7-20: “ penggun pengguna a awal kurang kurang fatalisti fatalistik k (menyerap (menyerap nasib) nasib) daripada daripada ”. penggun pengguna a akhir Fatalisme Fatalisme adalah adalah seberap seberapa a jauh seseoran seseorangg memanda memandang ng ketiadaan kemampuan mengendalikan/ mengatur dirinya dimasa mendatang. Seseo Seseoran rangg cende cenderun rungg me menga ngado dopsi psi inovas inovasii bila bila ia perca percaya ya bahwa bahwa dia bisa bisa mengendalikan masa depannya daripada hanya berfikir bahwa masa depannya hanya bergantung pada tafsir semata. Rampatan 7-21: “ pengguna awal lebih mempunyai motif berprestasi lebih tinggi ”. Motivasi berprestasi adalah suatu nilai sosial yang daripada pengguna akhir ”. menekankan kehendak untuk unggul. Ramp Rampat atan an 7-22 7-22:: “ pengu penguna na awal awal mempun mempunyai yai aspira aspirasi si lebih lebih tingg tinggii (terha (terhadap dap ”. pendidikan, pekerjaan dsb) daripada pengguna akhir ”. Perilaku komunikasi
Rampa Rampatan tan 7-23: 7-23: “ peng penggu guna na awal awal punya punya partis partisipa ipasi si sosial sosial lebih lebih tinggi tinggi daripada pengguna akhir. pengguna pengguna awal lebih keterkait keterkaitannya annya dengan dengan anggota anggota Rampatan Rampatan 7-24: 7-24: “ ”. sistem sosialnya daripada pengguna akhir ”. penggun guna a awal awal lebih lebih kosmop kosmopoli olitt daripa daripada da pengg pengguna una Rampa Rampatan tan 7-25: 7-25: “ peng akhir ”. ”. Jejaring sosial sosial Inovator mungkin mungkin lebih banyak banyak diluar sistem sosialnya sendiri sendiri daripada di dalam. Mereka banyak bepergian jauh dan terlibat dalm hal-hal yang berada di luar batas-batas batas-batas sistem setempat. Seperti tampak pada bab 2, para Inovator jagung hibrida bepergian kepusat-pusat kota seperti Des Moines lebih sering daripada rata-rata petani (Ryan dan Gross, 1943). Para dokter yang inovatif dalam obat-obatan harus lebih sering mengikuti pertemuan-pertemuan profesional di luar kota daripada yang yang tidak tidak inovat inovatif if (Colem (Coleman an et al 1966) 1966).. Kekos Kekosmop mopoli olitan tan adalah adalah sejau sejauh h mana mana seseorang berorientasi keluar sistem sosialnya. Rampa Rampatan tan 7-26: 7-26: “ peng penggun guna a awal awal sering sering kontak kontak dengan dengan agen agen pembar pembaru u ”. daripada pengguna akhir ”. Ramp Rampat atan an 7-27 7-27:: “ pengg pengguna una awlser awlsering ing terpaj terpajang ang salur saluran an media media masa masa ”. daripada pengguna akhir ”. pengguna awal sering mengadakan kontak antar pribadi Rampatan 7-28: “ ”. daripada pengguna akhir ”. pengguna una awal awal lebih lebih banyak banyak mempun mempunyai yai penget pengetahu ahuan an Rampa Rampatan tan 7-8: 7-8: “ pengg tentang inovasi daripada pengguna akhir . Ramp Rampat atan an 7-30 7-30:: “ pen pengg ggun una a awal awal memp mempun unya yaii ting tingka katt kepe kepemi mimp mpin inan an ”. Walaupu penda pendapat pat lebih lebih tinggi tinggi daripa daripada da pengg pengguna una akhir akhir Walaupun n kein keinovat ovatifan ifan dan kepemimp kepemimpinan inan berhubun berhubungan gan positif, positif, seberapa seberapa tingkat tingkat hubungan hubungan yang pasti antara antara kedua variabel ini bergantung bergantung pada norma-norma norma-norma yang menyokong perubahan perubahan,, pemuka cenderung cenderung inovatif. Rampatan 7-31: “ pengguna awal cenderung menjadi bagian daripada sistem yang saling berkaitan tinggi (sistem sosial yang padu) daripada pengguna akhir ”.
Perembesan kebawah ide-ide baru secara internal dalam suatu sistem sangat padu adalah lebih cepat, memungkinkan para anggotanya belajar inovasi lebih cepat. Ringkasan Ciri-ciri Kelompok Pengguna
Ringkasnya, kita lihat dari rampatan-rampatan yang telah disajikan di depan, bahwa pada umumnya variabel independen berhubungan positif dengan keinovatifan (gambar 7-5 dan Tabel 7-1). Ini berarti bahwa para Inovator lebih tinggi skornya pada variabel-variabel tersebut daripada Kolot. Misalnya Rogers dan Svenning (1969: 300) menemukan bahwa di desa-desa Kolumbia yang tradisional para Inovator melakukan 30 perjalanan pertahun ke kota sedangkan para Laggard 0,3 perjalanan. Gambar 7-4 memberikan dua contoh lain tentang hubungan positif antara keinovatifan dan ciri-ciri kategori pengguna: para Inovator warga Brazil lebih luas lahannya dan lebih sering kontak dengan agen pembaru daripada kategori-kategori pengguna lainnya. Sediki Sedikitt varia variabe bel, l, seper seperti ti dogma dogmatis tisme me dan fatali fatalisme sme,, berhu berhubu bunga ngan n negat negatif if dengan dengan kein keinovat ovatifan ifan (Gambar (Gambar 7-5), dan kepemimp kepemimpinan inan-pend -pendapat apat adalah adalah terba-ny terba-nyak ak pada pengguna yang lebih awal dan paling sedikit pada kebanyakan sistem. Jadi seperangkat karakteristik umum masing-masing kategori pengguna telah muncul muncul dari penelit penelitian ian difusi. difusi. Perbedaa Perbedaan n penting penting karakter karakteristik istik di antara antara kategori kategori-kategori kategori pengguna pengguna ini men menyaran yarankan kan bahwa bahwa agen pembaru pembaru haruslah haruslah mengguna menggunakan kan pende pendekat katan an yang yang agak agak lain lain pada pada masing masing-ma -masin singg katego kategori, ri, me me-ne -nerap rapkan kan strat strateg egii perbedaan (segmentasi) audiens. Dengan demikian, seorang agen pembaru mungkin dapat menarik perhatian para Inovator agar mengadopsi suatu inovasi karena inovasi itu sudah teruji dan dikembangkan oleh para ilmuwan yang dapat dipercaya, tetapi pendekatan ini tidak akan efektif bagi kelompok "Mayoritas Akhir" dan "Kolot" yang tidak punya sikap positif (kurang menghargai) terhadap ilmu pengetahuan. Mereka tidak akan mengadopsi suatu inovasi sebelum keragu-raguan terhadap kinerja inovasi sirna. Para pengguna terlambat ini sangat percaya pada pengalaman subyektif temanteman sebayanya yang menyampaikan kepada mereka melalui jaringan antar pribadi. Gambar 7-5. Implikasi penelitian mengenai korelat-korelat keinovatifan bagi agen pembaru adalah bahwa jika ia dapat mengubah ciri-ciri invividual atau organisasi sehingga mirip ciri-ciri Inovator, maka ia akan dapat menjadikan mereka lebih inovatif. Pandangan ini bersandar pada asumsi bahwa ciri-ciri yang berhubungan berhubungan dengan keinovatifan itu luwes dan dinamis, sehingga bisa diubah oleh agen pembaru (sebaliknya, beberapa variabel bebas—seperti bebas—seperti usia dan luas lahan—sulit atau tak mungkin diubah. Lebih jauh, strategi mencipta mencipta-kein -keinovati ovatifan fan dengan dengan asumsi asumsi bahwa bahwa variabel variabel bebas—se bebas—seper perti ti status status sosial sosial ekonomi atau kekosmopolitan—menyebabkan keinovatifan; sesungguhnya, kita hanya mengetah mengetahui ui bahwa bahwa variabel variabel-vari -variabel abel ini berhubun berhubungan gan dengan dengan kein keinovat ovatifan. ifan. Maka, walaupun seandainya kita dapat mengubah variabel ciri-ciri ini, tidak ada yang dapat kita percaya bahwa akan menghasilkan keinovatifan lebih tinggi. Akhirnya, mungkin orang perlu mempertanyakan, apakah meningkatnya keinovatifan semua anggota suatu sistem sosial harus menjadi tujuan akhir yang diinginkan? (atau memang, kita sudah punya kecondongan yang kuat untuk pro-inovasi?). pro-inovasi?). Kami menyimpulkan bahwa salah satu kegunaan penelitian sifat-sifat kategori pengguna adalah untuk memberikan suatu dasar bagi strategi segmentasi audien bagi lembaga-lembaga difusi. Lebih jauh, pemahaman kita tentang variabel-variabel yang
berhubungan dengan keinovatifan dapat membantu memberikan pandangan terhadap konsekuensi-konsekuensi (dampak) sosial difusi, suatu topik yang akan dibahas pada Bab 11. Paradoks Kebutuhan – Keinovatifan
Orang-orang atau unit-unit dalam suatu sistem sosial yang paling diharapkan memperoleh keuntungan dari suatu ide teknologis baru (yakni mereka yang kurang berpen berpendid didika ikan, n, miskin miskin)) um umum umnya nya me merup rupaka akan n orang orang yang yang paling paling akhir akhir me menga ngados dosii inovasi itu. Unit-unit dalam suatu sistem yang mengadopsi pertama kali pada umumnya kurang kurang diharapk diharapkan an mempero memperoleh leh keun keuntung tungan an dari inovasi inovasi itu. Hubunga Hubungan n paradok paradoksal sal antar antara a kei keinov novati atifan fan dan kebutu kebutuhan han terha terhadap dap keu keuntu ntung ngan an inovas inovasii ini cend cenderu erung ng menghasilkan jurang yang semakin melebar antara golongan sosial ekonomi kuat dan lemah lem ah dalam dalam suatu suatu sistem sistem sosial sosial.. Denga Dengan n demiki demikian an salah salah satu satu kon konsek sekue uensi nsi dari dari kebanyakan inovasi teknologis adalah memperluas jurang sosial ekonomi dalam suatu sistem sosial (lebih rinci dalam bab 11). Salah satu ilustrasi dalam hal ini adalah pengadopsian alat-alat kontrasepsi kontrasepsi (KB) di negara-n negara-negar egara a sedang sedang berkemb berkembang. ang. Kelu Keluarga arga elit dimasyarakat dimasyarakat ini relatif relatif kecil kecil jumlahnya walaupun keluarga ini sebetulnya dapat memperoleh banyak anak. Ketika program keluarga berencana nasional dilancarkan peme-rintah, keluarga-keluarga elit inilah yang pertama kali mengadopsi inovasi (Rogers, 1973:408). Sementara keluarga elit rata-rata mempunyai 2-3 anak, keluarga kelas bawah rata-rata mempunyai 5-6 anak (dan sering kali mereka tidak bisa memberi makan, pakaian atau menekolahkan anak anakny nya a itu) itu).. Kelu Keluar arga ga-k -kel elua uarg rga a misk miskin in um umum umny nya a tida tidakk me meng ngad adop opsi si inov inovas asii kontraseptif, kontraseptif, walaupun orang mungkin berfikir bahwa keluarga-keluarga keluarga-keluarga itu merasakan kebutuhan yang lebih kuat terhadap keluarga berencana. Jadi, paradoks itu terjadi di mana orang-orang yang agaknya membutuhkan suatu inovasi kebanyakan orang yang paling paling akhir akhir mengadop mengadopsinya sinya.. Apakah Apakah yang men menyeba yebabkan bkan terjadi terjadinya nya paradoks paradoks itu? Dalam kasus kelu keluarga arga berencan berencana, a, para para kelu keluarga arga miskin itu percaya bahwa punya punya banyak anak (terutama laki-laki) merupakan suatu aset ekonomis, yakni anak laki-laki dapat dapat membant membantu u kerja kerja di ladang, ladang, sekaligu sekaliguss sumber sumber kebangg kebanggaan aan di antara antara temantemantemannya. Para orang tua miskin tidak percaya kepada petugas yang mengatakan bahw bahwa a kelu keluar arga ga keci kecill adal adalah ah kelu keluar arga ga baha bahagi gia. a. Al Alas asan an kedu kedua a kece kecend nder erun unga gan n paradoksal bahwa orang yang paling membutuhkan justru orang yang paling akhir mengadopsi, adalah bahwa agen pembaru sering mengikuti srategi segmentasi yang paling sedikit hambatannya, yakni terutama mereka menghubungi keluarga yang paling elit, elit, yang yang sering sering kali kali respe respekti ktiff terha terhadap dap inovas inovasii (sepe (seperti rti yang yang ditun ditunjuk jukkan kan pada pada rampatan 7-3, 7-5, 7-7, 7-26). Kebanyakan inoasi kontrasepsi memerlukan setidaktidaknya beberapa sumber, ketrampilan, dan/ atau latihan untuk mengadopsi, yang oleh anggota masyarakat yang bukan elit tidak mungkin memiliki. Misalnya kebanyakan inovasi KB lebih mudah dan lebih benar digunakan orang tua elit, Karena teknologitekno teknolog logii ini me meme merlu rlukan kanpe peren rencan canaan aan waktu, waktu, dan dan pemah pemahama aman n tent tentang ang fun fungsi gsi reproduksi, dan ketrampilan ketrampilan lainnya. Maka bila metode-metode metode-metode KB ini diberikan dalam bentuk program pemerintah tanpa biaya, elit sosial ekonomi cenderung lebih inovatif, dan yang pertama mengadopsi. Paradoks keinovatifan kebutuhan tidak perlu terjadi, tertu saja agen pembaru dapat dapat me melak lakuka ukan n strat strateg egii segmen segmentas tasii “peng “pengham hambat bat terbe terbesar sar”, ”, Dimana Dimana usaha usaha komunikas komunikasii dipusatka dipusatkan n pada kelo kelompo mpok-kel k-kelomp ompok ok audien audien yang paling paling rendah rendah status status sosial ekonominya, yang merasakan paling sedikit kebutuhan terhadap inovasi, dan
sebali sebalikny knya a palin palingg akhir akhir men mengad gadop opsi si (Roger (Rogers, s, 1973: 1973: 408). 408). Konsek Konsekue uensi nsi yang yang tak tak mengutamakan kecenderungan agen pembaru memusatkan usaha mereka pada para klien elit, sementara mengabaikan kelompok mayoritas akhir dan laggard yang sulit dijangkau, adalah melebarnya kesenjangan antara yang kaya informasi dan miskin informasi di dalam suatu sistem sosial )Bab 11). MEMPREDIKSI KEINOVATIFAN DENGAN TEKNIK KORELASI GANDA Sejauh ini dalam bab ini kita telah melihat rampatan 2 variabel, masing-masing terd terdir irii suat suatu u vari variab abel el beba bebass (sua (suatu tu kara karakt kter eris isti tikk kate katerg rgor orii peng penggu guna na)) yang yang dihubun dihubungkan gkan dengan dengan variabel variabel bergantu bergantung ng kein keinovati ovatifan. fan. Tentu Tentu saja hasilnya hasilnya berupa berupa rampat rampatanan-ram rampat patan an yang yang agakn agaknya ya telal telalu u me menye nyede derha rhanak nakan an ken kenyat yataan aan,, dengan dengan memperlakukan masing-masing variabel bebas terpisah dalam hubungannya dengan keinov kei novati atifan fan.. Banyak Banyak variab variabel el yang yang saling saling berhu berhubu bunga ngan n satu satu denga dengan n yang yang lain, lain, sebagaimana keinovatifan. keinovatifan. Misalnya pendidikan pendidikan dan status status sosial ekonomi adalah juga berhubu berhubungan ngan positif positif satu sama lain. lain. Tek Teknik-t nik-tekni eknikk statistik statistik seperti seperti korelasi korelasi ganda ganda memun memungki gkink nkan an kita kita me mene nentu ntukan kan beber beberapa apa banyak banyak varian varian dalam dalam kei keino novat vatifa ifan n dijelaska dijelaskan n secara secara unik oleh covariann covariannya ya dalam dalam pendidika pendidikan, n, sementar sementara a men menggese ggeserr covariance baik keinovaifan dan pendidikan dengan status sosial (dan variabel bebas lainnya.) Korelasi ganda adalah prosedur statistik yang dirancang untuk menganalisis dan menjel men jelask askan an varian varian dalam dalam variab variabel el berga bergand nda a dalam dalam kompo komponen nen-ko -komp mpone onen n yang yang dikarenakan efek berbagai berbagai variabel bebas. Tujuan Tujuan pendekatan pendekatan korelasi ganda adalah adalah memprediksi maksimum varian dalam variabel bebas, yang dalam kasus ini adalah keinovatifan. Analisis korelasi ganda mulai digunakan pada pertengahan pertengahan tahun 1950an, dan lebih dari 60 kajian telah dilakukan dengan kecenderungan untuk menjelaskan lebih banyak lagi varian dalam keinovatifan, sampai pada akhir 1960an telah mencapai 80% varian dalam keinovatifan telah dijelaskan (Rogers dan Shoemaker, 1971: 193). Seba Sebagi gian an ini ini mu mung ngki kin n dika dikare rena naka kan n kema kemaju juan an anal analis isis is data data komp komput uter er,, yang yang memungkinkan memasukkan variabel bebas dalam jumlah yang lebih banyak dalam analisis. analisis. Selanjut Selanjutnya, nya, makin makin banyak banyak jenis jenis variabel variabel indenpe indenpenden nden yang dimaksukk dimaksukkan an dalam dalam kajian kajian-ka -kajia jian n ini, ini, dimen dimensisi-dim dimens ensii eko ekonom nomik ik dan dan psiko psikolog log sosial sosial bersa bersama ma variabel-variabel variabel-variabel yang menunjukkan aspek sosio-struktural. Pada akhir tahun 1960an, sejumlah analisis korelasi ganda dilakukan terhadap keinovatifan organisasional, dimana variabel tergantungnya adalah sejauh mana suatu organisasi (bukan perseorangan) itu inovatif; disini unit analisisnya organisasi. Sebuah ilustrasi untuk hal ini adalah kajian Mohr (1969) tentang keinovatifan departemendepart departeme emen n kes keseh ehata atan n kecam kecamata atan n (sema (semacam cam puske puskesma smas), s), yang yang masin masing-m g-masi asing ng orga organi nisa sasi si itu itu dian diangg ggap ap me memp mpun unya yaii skor skor kein keinov ovat atif ifan an yang yang lebi lebih h ting tinggi gi kala kalau u mengadopsi ide-ide kesehatan masyarakat baru. Sekitar 63% varian dalam keinovatifan organisasi organisasional onal dijelaska dijelaskan n oleh variabelvariabel-vari variabel abel bebas bebas seperti seperti sumber-s sumber-sumb umber er yang dimiliki organisasi, sikap direktur puskesmas, dan berbagai ciri organisasional lainnya (Bab 10). Kece Kecend ndur urun unga gan n lain lain dala dalam m pene peneli liti tian an pred predik iksi si kein keinov ovat atif ifan an ini ini adal adalah ah memasukkan variabel-variabel bebas yang menggunakan (1) variabel tingkat sistem, dan (2) variabel variabel jaringan jaringan komunikas komunikasi, i, bersamaa bersamaan n dengan dengan variabelvariabel-vari variabel abel tingkat tingkat individual, untuk memprediksi keinovatifan seseorang (Rogers dan Kincaid, 1981:239243). Misalnya, variabel-variabel bebas tingkat sistem yang dipergunakan Lee (1977) memasukkan tingkat pendidikan rata-rata di pedesaan Korea dan rata-rata jumlah
kontak agen baru dengan penduduk desa. Variabel jaringan sosial ( social network) juga diukur, diukur, misalnya misalnya sejauh sejauh mana seseoran seseorangg saling saling terkaitk terkaitkan an dengan dengan jaringan jaringan sosial sosial penduduk lainnya. Lee (1977) menemukan bahwa variabel-variabel tingkat individual dan jaringan sosial lebih penting dalam menjelaskan keinovatifan seseorang dalam mengadopsi KB, daripada variabel-variabel tingkat sistem. Hasil-hasil ini menjelaskan bahw bahwa a vari variab abel el-va -vari riab abel el jari jaring ngan an komu komuni nika kasi si haru haruss dipe dipert rtim imba bang ngka kan n untu untukk dicantumkan dalam kajian yang memprediksi keinovatifan dimasa mendatang (Rogers dan Kincaid, Kincaid, 1981: 1981: 242). 242). Variabel Variabel-varia -variabel bel tingkat tingkat sistem sistem (seperti (seperti norma norma sistem) sistem) mungkin mempengaruhi perilaku seseorang (seperti keinovatifan) melalui mata rantai jaringan sosial seseorang. Kajian Kajian-ka -kajia jian n predi prediksi ksi kei keino novat vatifa ifan n dimasa dimasa me menda ndatan tangg perlu perlu me mener nerusk uskan an kecenderungan belakangan ini yang memasukkan penganekaragaman yang lebih luas lagi jenis-jenis variabel bebas, tingkat-tingkat unit analisis, dan mempertimbangkan metode-m metode-metod etode e prediksi prediksi lainya lainya untuk untuk mele melengka ngkapi pi teknik teknik korelasi korelasi ganda ganda (misalnya (misalnya prediksi klinis dan metode konfigurasional). Tujuan akhir penelitian yang memprediksi keinovatifan adalah peningkatan pemahaman antar hubungan yang rumit di antara variabel-variabel bebas, dalam hubungannya dengan keinovatifan. Saat ini, penelitian difusi telah terlalu banyak memusatkan perhatian pada (1) penyelidikan ciri-ciri kategori pengguna, (2) dalam mengkaji suatu rentangan yang agak terbatas variabel-variabel sifat tersebut. Apakah betul-betul kita butuhkan kajian ke-276 mengenai hubungan antara kependidikan kependidikan dan keinovatifan? Saya kira bukan itu. Akan jauh lebih bijaksana menggunakan sumber-sumber penelitian untuk menganalisis variabelvariabel-varia variabel bel bebas bebas lainnya lainnya yang berhubun berhubungan gan dengan dengan kein keinovat ovatifan, ifan, terutama terutama variabel jaringan sosial dan variabel-variabel tingkat sistem yang dapat membantu kita menghindari berlebihan-lebihannya “individualisme”. Penelitian-penelitian masa lalu mengenai mengenai kein keinovat ovatifan, ifan, dimana dimana kebanyaka kebanyakan n variabel variabel bebas bebas kajian kajian adalah adalah ciri-ciri ciri-ciri indivi individu dual al yang yang tidak tidak me menc ncaku akup p hubu hubunga ngan-h n-hub ubung ungan an antara antara priba pribadi di yang yang juga juga merupakan bagian penting difusi. Barangkal Barangkalii disamping disamping penelit penelitian ian men mengena genaii kein keinovat ovatifan, ifan, para pakar pakar dimasa dimasa mendatang juga harus mengarahkan penelidikannya terhadap aspek-aspek proses difusi lainnya. SIMULASI KOMPUTER DIFUSI INOVASI Para peneliti peneliti difusi difusi secara secara tradision tradisional al telah telah membata membatasi si alat-ala alat-alatt penelit penelitian ian mereka untuk menguji irisan-irisan atau potong melintang (cross-section) (cross-section) proses difusi itu pada satu titik waktu. Keterbatasan metordologis telah mengharukan analisis gerak (slow motion motion) yang lambat (slow yang me memp mper erta taha hank nkan an suat suatu u saya sayap p pros proses es tak tak berg berger erak ak seme sement ntar ara a dina dinami mika ka difu difusi si dapa dapatt diam diamat ati. i. Seka Sekara rang ng,, deng dengan an pert pertim imba bang ngan an-pertimba pertimbangan ngan waktu waktu kelu keluwesan wesan waktu waktu yang di berikan berikan kompute komputer, r, memungk memungkinkan inkan menyatukan analisis tak bergerak ( stationary ) dengan proses yang berlangsung dan menangkap variabel-variabel yang penting dalam tindakan. Ia dapat di capai dengan teknik simulasi komputer. komputer. Hasil-hasil simulasi komputer adalah reproduksi proses sosial yang berusaha ditirukan ditirukan seseoran seseorang. g. Jika proses proses yang tersimul tersimulasi asi tidak tidak cocok cocok dengan dengan keny kenyataa ataan, n, seseor seseoran angg tahu tahu bahwa bahwa perlu perlu ada penye penyesua suaian ian-pe -pent ntesu esuaia aian n dalam dalam mode modell (atau (atau seperangkat aturan) yang mengatur proses yang disimulasikan. Torst Torsten en Hagers Hagersst stran rand, d, seoran seorangg geo geogra grafer fer kuanti kuantitat tatif if di unive universi rsitas tas Lund Lund,, Swedia, Swedia, adalah adalah bapak bapak penelit penelitian ian simulasi simulasi difusi. difusi. Karyanya Karyanya pada simulasi komputer komputer
dimulai pada awal 1950an, tetapi hanya diterbitkan dalam bahasa Swedia sehingga pada beberapa tahun rintangan bahasa telah mencegah penyebaran karyanya ini ke para para pene peneli liti ti di AS. AS. Dari Dari pert perten enga gaha han n tahu tahun n 1960 1960an an,, kary karya a Hage Hagers rstr tran and d tela telah h mengal men galam amii kem kemaju ajuan an dalam dalam serang serangkai kaian an penye penyelid lidika ikan n yang yang me menar narik ik ole oleh h para para geografer kuantitatif dan yang lain. Contoh-contoh simulasi seperti itu adalah difusi “sumur tanah” di Colorada (Bowden 1965a, 1965b) dan tentang inovasi pertanian di Colombia (Hanneman 1969, 1971) dan Benzil (Carroll, 1969). Kajian-kajian ini dan lainnya yang serupa menunjukkan bahwa simulasi komputer memungkinkan sebagai alat untuk mengeksplor kerumitan proses difusi yang sudah lama tertutup. Betapapun potensi ini belum sepenuhnya direalisasikan. Dalam Dalam contoh contoh yang khas pendeka pendekatan tan Hagerst Hagerstrand rand terhada terhadap p simulasi simulasi difusi, difusi, proses proses dimulasi dimulasi dengan dengan penggun pengguna a pertama pertama suatu suatu inovasi. inovasi. Aturan-a Aturan-atura turan n simulasi simulasi memperkirakan bahwa pengguna berikutnya (1) relatif homofilius dengan pengguna sebelumn sebelumnya ya dalam dalam ciri-cir ciri-cirii sosial sosial ekon ekonomin ominya ya (Hagerst (Hagerstrand rand 1952, 1953, 1953, 1965 dan 1969). 1969). Aturan-at Aturan-aturan uran difusi tersimu tersimulasi lasi ini dilakuka dilakukan n oleh program komputer komputer yang mengulangnya mengulangnya dalam urutan “ generation”, masing-masing adalah suatu periode waktu misaln misalnya ya satu satu bulan bulan dan dan satu satu tahun tahun (Pitt (Pitts, s, 1967). 1967). Kemud Kemudian ian proses proses difusi difusi yang yang disimulasi disimulasikan kan itu dibandin dibandingkan gkan dengan dengan data data nyata nyata kec kecepat epatan an adopsi adopsi dalam dalam rangka rangka menentukan keefektifan model itu. RINGKASAN
Katego Kategori ri peng penggun guna a adala adalah h pengk pengklas lasifi ifikas kasian ian anggot anggota a suatu suatu siste sistem m sosial sosial berdasarkan keinovatifannya, yaitu seberapa jauh orang atau unit adopsi relatif lebih awal mengadopsi ide-ide baru dari anggota lainnya. Beragam sistem pengkategorian dan penyebutan telah digunakan dalam kajian-kajian masa lalu. Bab ini mengajukan seperangkat kategori pengguna pengguna yang sekarang ini diikuti secara luas. Penye Penyebar baran an penggu pengguna na cend cenderu erung ng me mengi ngikut kutii kurva kurva berbe berbentu ntukk S dalam dalam hal waktunta dan cenderung mendekati kenormalan (Rampatan 7-1). Salah satu alasan adalah adalah karena karena efek difusi, difusi, yang diartikan diartikan men meningk ingkatkan atkan secara kum kumulat ulatif if tingkat tingkat pengaruh terhadap seseorang untuk mengadopsi atau menolak suatu inovasi, karena pergerakan jaringan-jaringan teman sebaya yang berkaitan dengan inovasi itu dalam sistem sosial. Pengaruh ini berasal dari meningkatnya pengetahuan dan pengguna atau penolakan inovasi dalam sistem tersebut. Kontinum keinovatifan dapat dibagi menjadi lima kategori (Inovator, pemuka, mayoritas awal, mayoritas akhir, dan kolot) berdasarkan dua ciri distribusi normal, rerata, simpangan baku. Kelima kategori ini adalah tipe ideal, konseptualisasi yang didasarkan pada observasi-observasi kenyataan dan dirancang untuk memungkinkan dilakukan dilakukan perbandi perbandingan ngan.. Atribut Atribut utama utama masing-mas masing-masing ing kategori kategori adalah: adalah: Inovator Inovator-petualangan; pelopor-dihormati; mayoritas awal-tenang dan berhati-hati; mayoritas akhi akhirr-sk skep epti tis; s; dan dan siko sikolo lott-tr trad adis isio iona nal. l. Sera Serang ngka kaia ian n ramp rampat atan an yang yang me meri ring ngka kass penem penemuan uan-pe -pene nemu muan an peneli peneliti ti me menge ngenai nai sifat sifat/ / ciri-c ciri-ciri iri sosial sosial ekono ekonomi mi katego kategori ri pengguna. Pengguna yang relatif lebih awal dalam sistem sosial tidak berbeda dengan peng penggu guna na lebi lebih h akhi akhirr dala dalam m usia usia (Ram (Rampa pata tan n 7-2) 7-2) teta tetapi pi me mere reka ka me memp mper erol oleh eh pendidikan lebih lama (Rampatan 7-3), menguasai literasi (Rampatan 7-4), lebih tinggi status sosialnya (Rampatan 7-6), lebih besar lapangan usahanya (Rampatan 7-7), lebih berori berorient entasi asi pada pada ekono ekonomi mi komers komersial ial darip daripada ada subsis subsistem tem (Ramp (Rampata atan n 7-8), 7-8), lebih lebih bersikap positif terhadap kredit (Rampatan 7-9), dan kerjanya lebih terspesialisasi (Rampatan 7-10). Ciri-ciri kategori ini menunjukkan umumnya pengguna awal lebih
tinggi status sosial ekonnominya ekonnominya daripada pengguna lambat. Pertanyaan “Cancian dip” apakah hubungan antar keinovatifan dan status sosial ekonomi itu linier; teori ini menyatakan bahwa orang-orang yang status sosial ekonominya menengah bawah lebih inovatif daripada mereka yang status sosial ekonominya menengah atas, terutama pada tahap-tahap awal difusi suatu inovasi ketika tingkat ketidakpastian terhadap inovas inovasii masih masih tinggi tinggi.. Penga Penganal nalisi isisan san ulang ulang berba berbagai gai peran perangka gkatt data data me memb mberi erikan kan beberapa dukungan terhadap Cancian dip, tetapi ba-nyak juga yang memberikan data sebaliknya. Pengguna yang lebih awal dalam suatu sistem juga berbeda dalam variabel kepribad kepribadian. ian. Mereka Mereka lebih lebih tinggi tinggi kemampu kemampuan an empatin empatinya ya (Rampata (Rampatan n 7-11), 7-11), kurang kurang dogmatis dogmatis (Rampata (Rampatan n 7-12), 7-12), lebih lebih tinggi tinggi kemampu kemampuan an abstraksi abstraksinya nya (Rampata (Rampatan n 713), 713), lebih rasional (Rampatan 7-14), lebih bersikap positif terhadap perubahan (Rampatan 7-15), 7-15), lebih lebih besar besar kem kemam ampua puanny nnya a dalam dalam me mengh nghada adapi pi ketid ketidakp akpast astian ian dan resik resiko o (Rampatan 7-16), lebih bersikap positif terhadap pendidikan (Rampatan 7-17), lebih bersik bersikap ap posit positif if terha terhadap dap ilmu ilmu penge pengetah tahuan uan (Ramp (Rampata atan n 7-19), 7-19), lebih lebih inteli inteligen gen (Rampatan 15), kurang menyerah nasib (Rampatan 7-20), punya motif prestasi tinggi (Rampatan 7-21), dan lebih tinggi aspirasinya terhadap pendidikan, pekerjaan dsb (Rampatan 7-22). Terakhir Terakhir,, kategori kategori kategori kategori pengguna pengguna itu berbeda berbeda perilaku perilaku komunikas komunikasinya inya.. Penggu Pengguna na awal awal lebih lebih banyak banyak parti partisip sipasi asi sosia sosialny lnya a (Ramp (Rampata atan n 7-23), 7-23), lebih lebih saling saling keterkaitan dalam sistem sosial (Rampatan 7-14), lebih kosmopolit (Rampatan 7-25), lebih banyak kontak dengan agen pembaru (Rampatan 7-26), lebih sering terpajang media masa (Rampatan 7-27), lebih sering mengikuti saluran-saluran antar pribadi (Rampata (Rampatan n 7-28), 7-28), terlibat terlibat dalam dalam pencari pencarian an informasi informasi lebih lebih aktif aktif (Rampata (Rampatan n 7-29), 7-29), lebih lebih banyak banyak penge pengetah tahuan uan tent tentang ang inovas inovasii (Ramp (Rampata atan n 7-30), 7-30), lebih lebih tinggi tinggi tingka tingkatt kepemimp kepemimpinan inannya nya (Rampata (Rampatan n 7-31), 7-31), dan cen cenderu derung ng menjadi menjadi anggota anggota sistem sistem yang tinggi saling keterkaitannya keterkaitannya (Rampatan 7-32). Dengan demikian penelitian di masa lalu menunjukkan perbedaan-perbedaan pentin pentingg antar antar pengg penggun una a lebih lebih aktif aktif dalam dalam (1) status status sosial sosial eko ekonom nomi, i, (2) variab variabel el kepribadian, (3) perilaku komunikasi.