Periodontologi II
DIAGNOSIS DAN PROGNOSIS PENYAKIT GINGIVAL DAN PERIODONTAL I. Cara Menentuk Menentukan an Diagnos Diagnosis is Penyaki Penyakitt Gingival Gingival Dan Perio Periodont dontal al DIAGNOSA :
cara cara/t /tek ekni nik k
untu ntuk
men menentu entuka kan n
jeni jeniss
peny enyakit akit dan cara cara
menganamnesa dan dengan bantuan alat-alat pendukung. Banyak faktor yang menyebabkan terjadinya penyakit periodontal oleh karena itu diperlu diperlukan kan pemeri pemeriksa ksaan an yang yang teliti teliti dan memerlu memerlukan kan kesaba kesabaran ran bagi bagi setiap setiap praktisi, apabila ingin melakukan perawatan secara komprehensif dengan hasil yang optimal. Dalam menegakkan diagnosa, diperlukan hal-hal sebagai berikut : 1. Pema Pemaha hama man n menge mengena naii keluh keluhan an 2. Menggunaka Menggunakan n alat-alat alat-alat standar standar pemeriksaan pemeriksaan (probe (probe pe riodontal/p riodontal/probe robe sonde) sonde) 3. Rö foto foto seb sebag agai ai pen penun unja jang ng Prak Prakti tisi si dapa dapatt
mend mendet etek eksi si
peny penyak akit it
peri period odon onta tall
seca secara ra
dini dini,,
deng dengan an
memperhatikan : -
Dalamnya poket
-
Adanya re resesi
-
Adanya pe perdarahan
-
Kegoyangan gigi
-
Leba Lebarn rnya ya dan dan tin tingg ggii pel pelek ekat atan an
-
Warn arna dan dan tek tekstur stur gin gingiv giva
II. Tingkat Tingkat Prognosis Prognosis Penyakit Penyakit Gingival Gingival Dan Periodon Periodontal tal PROGNOSIS adalah adalah suatu suatu predik prediksi si dari dari lama lama perjal perjalana anan, n, penghe penghenti ntian an dari dari
penyakit dan responnya terhadap perawatan. Prognosis sangat penting bagi praktisi dalam membuat suatu keputusan. Prog Progno nosi siss untu untuk k kela kelain inan an/p /pen enya yaki kitt ging gingiv ival al akan akan baik baik kala kalau u peny penyeb ebab ab keradangannya faktor lokal, tetapi apabila terdapat komplikasi karena kondisi atau penyakit sistemik, prognosisnya tidak menjanjikan.
PENENTUAN PROGNOSIS
Prognosis dapat ditetapkan berdasarkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut : -
Apak Apakah ah pera perawa watan tan haru haruss dila dilaku kuka kan n?
-
Apak Apakah ah mung mungki kin n aka akan n ber berha hasi sill ?
-
Apaka Apakah h gigi-g gigi-gigi igi yang yang masih masih ada ada dapat dapat menduku mendukung ng beban beban tamb tambaha ahan n dari gigi gigi tiruan ?
Untuk Untuk penentuan penentuan prognosis prognosis secara keseluruhan keseluruhan,, faktor-fakto faktor-faktorr berikut berikut perlu dipakai sebagai bahan pertimbangan. Tipe dari periodontitis, misalnya pada slowly progressive progressive periodontitis periodontitis atau adult periodontitis , prognosisnya masih menjanjikan
dibandingkan dengan juvenile priodontitis. Pada prepubertal prepubertal periodontitis periodontitis umumnya prognosis sangat jelek. Usia serta latar belakang penyakit sistemik yang diderita, adanya maloklusi, status periodontal yang dihubungkan dengan pembuatan protesa, mero meroko kok, k, dan dan koop kooper eras asii dari dari pasi pasien en,, juga juga meru merupa paka kan n fakt faktor or pent pentin ing g untu untuk k dipertimbangkan dalam penentuan prognosis. Prognosis untuk gigi per gigi secara individual ditentukan setelah prognosis secara menyeluruh. Misalnya pada pasien dengan prognosis secara menyeluruh jelek, praktisi mungkin tidak perlu mempertahankan gigi yang prognosisnya meragukan karena kondisi lokal. Apabila akan menentukan prognosis pada suatu gigi, praktisi harus mempertimbangk mempertimbangkan an mengenai mengenai kegoyangan kegoyangan gigi, poket periodonta periodontal, l, masalah masalah muko gingival dan furkasi, morfologi gigi, gigi-gigi tetangga dan regio yang tidak bergigi, lokasi dari tulang yang masih tertinggal pada permukaan akar, hubungan antar gigi, adanya gigi karies, gigi non vital, dan resorpsi gigi.
PENERAPAN KLINIS PROGNOSIS
Faktor yang harus dipertimbangkan dalam penentuan prognosis dari gigi geligi seca secara ra kese keselu luru ruha han n dan dan indi indivi vidu dual al telah telah dijel dijelas aska kan n di atas atas.. Dari Dari hasi hasill anal analis isis is mengenai faktor-faktor tersebut diatas, praktisi dapat menentukan kategori prognosis secara klinis sebagai berikut : Prognosis sempurna, apabila tidak ada kehilangan tulang, kondisi gingiva
bagus, dan pasien kooperatif. Prognosis bagus, apabila terjadi salah satu atau lebih dari hal-hal berikut :
kondis kondisii tulang tulang penyan penyangga gga memada memadai, i, dapat dapat menghi menghilan langka gkan n faktor faktor etiolo etiologi gi yang yang memperlihatkan kemungkinan gigi dipertahankan, dan pasien kooperatif. Prognosis sedang, apabila terjadi salah satu atau lebih dari hal-hal berikut :
kondisi tulang penyangga kurang memadai, beberapa gigi goyang, terjadi kelainan furkasi derajat I (permulaan, poket supraboni), kemungkinan yang memadai untuk dipertahankan, kooperasi pasien yang masih dapat diterima. Prognosis jelek , apabila terjadi salah satu atau lebih dari hal-hal berikut :
kehilangan tulang yang moderat sampai berat, gigi goyang, kelainan furkasi derajat I dan derajat derajat II (kerus (kerusaka akan n tulang tulang sediki sedikit, t, prob periodont sedikit, periodontal al dapat masuk sedikit, sedikit radiolusensi) dan kooperasi pasien meragukan. Prognosis yang dipertanyakan dipertanyakan , apabila terjadi salah satu atau lebih dari hal-
hal beriku berikutt : kerusa kerusakan kan tulang lanjut, lanjut, kelain kelainan an furkas furkasii deraja derajatt II dan derajat derajat III (kehilangan sebagian tulang furkasi, tanpa kehilangan gingiva), gigi goyang, area yang tidak terjangkau oleh sikat gigi/alat.
Prognosis tanpa harapan , apabila terjadi salah satu atau lebih dari hal-hal
berikut : kerusakan tulang lanjut, tidak ada area yang dapat dipertahankan, indikasi pencabutan. Berkai Berkaitan tan dengan dengan penent penentuan uan progno prognosis sis,, dalam dalam beberap beberapaa kasus kasus disara disaranka nkan n untuk menentukan prognosis sementara sambil menunggu terapi fase I selesai dan dieval dievaluas uasi. i. Terapi Terapi fase fase I dimaks dimaksud ud adalah adalah kontro kontroll plak, plak, kontro kontroll diet, diet, skelin skeling g dan penghalusan akar, koreksi restorasi, perawatan karies, perawatan antimikroba, terapi oklusal, gerakan ortodonti ringan dan splinting sementara. Lesi yang lanjut, apabila aktif dapat cepat berkembang menjadi kelompok prognosis yang tidak ada harapan, sedang pada lesi yang sama yang dalam keadaan tenang sering masih dapat bertahan untuk waktu yang lebih lama sehingga diperlukan terapi fase I lebih dahulu. Terapi fase I paling tidak, sementara dapat mengubah lesi aktif menjadi pasif, dan ini merupakan alasan mengapa disarankan untuk menentukan prognosis sementara terlebih dahulu.