LO : Skenario 1
1. Mengkaji sifat, bentuk / tipe dan komposisi gipsum Jenis Gipsum (Anusavice et al, 2014) Perbedaan jenis gipsum didasarkan pada penggunaan serta sifat-sifat dari gipsum tersebut. Menurut Spesifikasi ADA no 25 1975 terdapat 5 jenis gipsum: plaster of paris (tipe 1), plaster of model (tipe 2), dental stone (tipe 3), dental stone high strength low expantion (tipe 4) dan dental stone high strength high expantion (tipe 5). Klasifikasi menurut ADA yaitu : (Dhesya Hanya Nambahin tipe 1 dan 5) 1. Plaster Cetak (Tipe 1) Merupakan plaster of paris yang telah dimodifikasi dengan penambahan penambahan bahan bahan lain,seperti : potassium sulfat, borax, dan zat warna.Dimana tujuan penambahan zat tersebut adalah untuk mengatur setting s etting time dan mengontrol setting ekspansi. Oleh karena setting ekspansi dan setting time yang rendah, sehingga dapat menjamin kekuatan dan kenyamanan bagi pasien. 2. Stone Gigi Kekuatan Tinggi Ekspansi Tinggi (Tipe 5) In i m e r u p a k a n p r o d u k g i p s u m y a n g d i b u a t a k h i r a k h i r i n i , d a n m e m i l i k i keku kekuata atan n kompr kompres esii yang yang lebih lebih ting tinggi gi diban dibandi ding ngka kan n stone gigi tipe IV. Kekuatan yang ditingkatkan ini diperoleh de ngan menurunkan lebih jauh W:P. S e ba ga i tambahan, tambahan, ekspansi ekspansi pengerasan ditingkatkan dari maksimal 0,1%0, 3% .A l as an peningkatan peningkatan batasan batasan ekspansi ekspansi pengerasan pengerasan disebabk disebabkan an karena logam logam ca mpur yang baru, seperti basis logam, memiliki pengerutan pengecoran yang lebih bes ar dibandingkan logamcampur muliakonvensional. Jadi, dibutuhkan ekspa n s i l e b i h t i n g g i p a d a stone y a n g d i g u n a k a n u n t u k die untuk men gim ban gi penge ru tan pema pemada data tan n loga logam m camp campur ur.. Dapat menahan panas yang ekstrem dan banyak digunakan untuk cetakan protesa. 2. Mengidentifikasi manipulasi gipsum (instrumen yang digunakan) dan faktor yang mempengaruhinya Faktor yang mempengaruhi manipulasi gipsum : a. Pengadukan
Bila mengaduk dengan tangan, mangkuk pengaduk harus berbentuk parabolik, halus, dan tahan terhadap abrasi. Adukan kemudian dengan cepat diputar, dengan secara periodik menyapu spatula ke dalam mangkuk pengaduk untuk menjamin pembasahan semua bubuk serta memecahkan endapan, atau gumpalan. Pengadukan harus terus berlangsung sampai diperoleh adukan yang halus, biasanya dalam 1 menit. Kebiasaan menambahkan air dan bubuk berulang-ulang untuk mencapai konsistensi
yang
tepat
harus
dihindari.
Hal
tersebut
menyebabkan
ketidakseragaman pengerasan dalam massa adukan, menghasilkan kekuatan
yang rendah dan distorsi, satu penyebab utama ketidakakuratan dalam menggunakan produk gipsum. b. Vibrator
Sewaktu menuang ke dalam cetakan model atau die biasanya digunakan vibrator untuk membantu mengalirnya adonan ke dalam cetakan dan mempermudah terlepasnya gelembung udara. Penggunaan vibrator otomatis dengan frekuensi tinggi dan amplitude yang tinggi adalah membantu. Cegah dilakukannya vibrasi yang berlebih karena dapat menyebabkan distorsi bahan cetak. c. Pemberian bahan separator
Sebelum dilakukan pencetakan dengan gips sebaiknya pola diberi bahan separasi seperti Vaseline. Hal ini bertujuan agar setelah gips setting maka akan mudah dilepas. Namun tidak boleh terlalu berlebihan karena akan membuat permukaan menjadi lebik lunak. d. Hindari terjebaknya udara
Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan porositas pada hasil akhir dari gips. Terjebaknya udara dalam adukan harus dihindari untuk mencegah porus yang dapat menyebabkan kelemahan dan ketidakakuratan permukaan. e. Kebersihan
Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut diatas waktu setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan vibrator harus segera dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak terkontaminasi bahan lain (Hatrick and Eakle, 2016). 3. Memahami cara manipulasi dan aplikasi gipsum di bidang kedokteran gigi (preklinik dan klinik) (Powers and Wataha, 2011) = LO 4 Tahap manipulasi dari gipsum adalah :
Menakar dan Menimbang
Rasio W:P biasanya digunakan dengan perbandingan 1:2 yakni 50ml : 100gr untuk plaster of paris, dental stone 22-35ml : 100gr. Pengukuran dapat menggunakan alat silinder pengukuran. Rasio powder dan air mempengaruhi kekuatan stone sehingga jumlah air harus serendah mungkin.
Pengadukan
Dalam melakukan pengadukan perlu dihindari terjadinya gelembung karena dapat menyebabkan porous. Dalam melakukan pengadukan menggunakan spatula dan bowl. Air dituangkan dahulu pada bowl lalu disusu ldengan powder sedikit demi sedikit sambil diaduk. Bowl yang benar harus lentur sehingga dapat divibrasi dengan tangan. Dari awal pengadukan hingga pengerasan memerlukan waktu.Waktu pengadukan (± 1 menit), dari awal penambahan bubuk + air .
Waktu kerja : yaitu waktu menggunakan pengadukan dimana konsistensi yang merata dipertahankan untuk satu atau beberapa manipulasi
Waktu pengerasan : antara pengadukan hingga mengeras.
Penghitungan Initial setting time
Setelah dicampur selama 1 menit working time ditandai dengan bahan menjadi keruh. Biasanya bahan menjadi kaku, tetapi tidak keras. Tidak dapat dibentuk (8-10 menit dari awal pengadukan). Terjadi ekspansi suhu. Reaksisetting : (CaSO4)2.H2O + 3 H2O → 2 CaSO 4.2 H2O + panas
Penghitungan Final setting
Reaksi kimia selesai dan model terasa dingin kemudian dilakukan penanganan model. Jika ingin gips lebih lunak, maka diberi air mengalir dan bukan di rendam. Pemberian air ini bertujuan agar gips tidak menjadi keras, karena pada saat direndam di air terjadi reaksi higroskopik. Pertumbuhan kristal yang terjadi menjadi lebih cepat sehingga ekspansi pengerasan dapat lebih besar bila produk gypsum dibiarkan mengeras di dalam air. APLIKASI DI BIDANG KEDOKTERAN GIGI
Terdapat dua jenis aplikasi dari gipsum, yaitu model kerja (klinik) dan model studi (preklinik). Model kerja menggunakan gipsum jenis α -hemihidrat karena dibutuhkan
kekerasan yang lebih dalam penggunaanya. Sedangkan untuk model studi menggunakan
gipsum jenis β-hemihidrat yang digunakan untuk menegakkan diagnosa sehingga tidak memerlukkan kekerasan yang lebih. Untuk model kerja sendiri berupa gipsum biru, sedangkan contoh untuk model studi yaitu alat protesa, bentuk gigi, pembuatan rahang tanpa menghadirkan pasien ( dental stone, dengan cara powder dicampur dengan
air sekarang diaduk dengan air kemudian dituang kedalam cetakan model lalu dibiarkan sampai mengeras. Lalu cetakan plaster yang mengeras tersebut menjadi mold untuk menjadi model master. Pada model inilah gigi tiruan dibuat tanpa kehadiran pasien) , cetakan pembuatan lempeng gigit, dan sebagai bahan tanam. Model Studi digunakan
untuk mounting, packing, dan investment materials (bahan tanam). Mounting adalah memasang model gips pada artikulator. Sedangkan packing yaitu pengisian mould yang terbuang dari gips yang terdapat dalam kuvet logam dengan bahan plastis, kemudian diproses untuk membuat protesa. Dalam kedokteran gigi Gipsum digunakan untuk :
Model dan die
Bahan cetak
Mounting
Packing
Bahan tanam (Klinik) Bila plaster diaduk dengan silica maka dikenal dengan bahan tanam gigi. Bahan tanam tersebut digunakan untuk membentuk mold guna mengecor restorasi gigi dengan logam yang dicairkan. Penambahan silica pada bahan tanam tersebut bertujuan untuk mengurangi penyusutan pada gips karena panas yang dihasilkan dari pengecoran logam dan juga mengurangi resiko patahnya gips saat dilakukan pengecoran.
Gigi tiruan Penggunaan gypsum dalam kedokteran gigi juga dapat diperlihatkan dalam membuat gigi tiruan. Misalnya, campuran plaster of Paris dan air ditempatkan dalam sendok cetak dan ditekan pada jaringan rahang. Plaster dibiarkan mengeras dan kemudian cetakan dikeluarkan. (Bird and Robinson, 2018).
DAFTAR PUSTAKA Anusavice, K.J., Shen, C., Rawls, H.R. 2014. Phillip’s Science of Dental Materials 12th Edition. China: Elsevier Saunders
Bird, D.L and Robinson, D.S. 2018. Modern Dental Assiting, Twelve Edition. Canada: Elsevier Hatrick, C.D. and Eakle, W.S. 2016. Dental Materials : Clinical Application for Dental Assistans and Dental Hygients, Third edition. USA: Elsevier Powers, J.M and Wataha, J,C. 2017. Dental Materials Foundations and Applicatios. USA: Elsevier