Deteksi Lipid Nadina Sabila Amany, 1406533655, FG
Abstrak Senyawa lipid tidak mempunyai rumus empiris tertentu dan struktur yang serupa, tetapi terdiri atas beberapa golongan !erbeda dengan karbo"idrat dan protein, lipid mempunyai si#at tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut organi$ nonpolar seperti eter, kloro#orm, aseton dan ben%ene !erdasarkan si#at demikian, lipid dapat diperole" dengan $ara ekstraksi dari åan "ewan "ewan atau atau tumbu"an tumbu"an menggunakan menggunakan eter atau atau pelarut nonpolar nonpolar lainnya lainnya 'etek 'eteksi si lipid lipid dibag dibagii men&ad men&adii ( $ara $ara anali analisis sis,, yakni yakni anali analisis sis kualit kualitati ati## dan dan anali analisis sis kuantitati# Analisis kualitati# terbagi atas u&i )iebermand*!ur$"ard, u&i kelarutan lipid, u&i akrolein, u&i ketidak&enu"an lipid, u&i ketengikan lipid, metode !lig"+'yer, u&i Salkowsi, u&i kromatogra#i )-, u&i pembentukan emulsi, u&i keasaman minyak, u&i penyabunan minyak, dan u&i reaksi Analisis kuantitati# terbagi men&adi u&i angka asam, u&i angka sabun, u&i angka .ei$"ert*/eissl, .ei$"ert*/eissl, u&i angka angka olen olenski ski,, u&i angk angka a od, od, u&i kroma kromatog togra# ra#ii 2)2)-,, dan dan metod metode e anali analisis sis denga dengan n menggunakan S*/S ata kun$i )ipid, 'eteksi ualitati#, 'eteksi uantitati#
PENDAHULUAN )ipid adala" sekelompok senyawa organi$ yang terdapat terdapat dalam tumbu"an, "ewan atau manusia dan memegang peranan penting dalam struktur dan #ungsi sel Senyawa lipid tidak mempunya mempunyaii rumus rumus empiris empiris tertent tertentu u dan struktur struktur yang serupa, serupa, tetapi tetapi terdiri terdiri atas atas beberap beberapa a golongan !erbeda dengan karbo"idrat dan protein, lipid mempunyai si#at tidak larut dalam air, tetapi tetapi larut larut dalam dalam pelarut pelarut organi$ organi$ nonpola nonpolarr seperti seperti eter, eter, kloro#or kloro#orm, m, aseton aseton dan ben%ene ben%ene !erdasarkan si#at demikian, lipid dapat diperole" dengan $ara ekstraksi dari åan "ewan atau tumbu"an menggunakan eter atau pelarut nonpolar lainnya )ipid )ipid tidak tidak memili memiliki ki rumus rumus molek molekul ul yang yang sama, sama, akan akan tetap tetapii terdi terdiri ri dari dari bebe beberap rapa a golongan yang berbeda !erdasarkan kemiripan struktur kimia yang dimiliki, lipid dibagi men&adi beberapa golongan, yaitu Asam lemak, )emak dan #os#olipid Salirawati et al ,(0078 ,(0078 )emak dan minyak adala" trigliserida atau triasilgliserol, kedua istila" ini berarti 9triester dari8 gliserol: erbedaan antara suatu lemak dan minyak bersi#at sebarang pada temperatur kamar lemak berbentuk padat dan minyak bersi#at $air Sebagian besar gliserida pada "ewan adala adala" " berup berupa a lemak lemak,, seda sedang ngkan kan glise gliserid rida a dalam dalam tumbu tumbu"a "an n $ende $enderun rung g berup berupa a minya minyak k #essenden ; #essenden, 1<=(8 Deteksi Lipid 'etek 'eteksi si lipid lipid dibag dibagii men&ad men&adii ( $ara $ara anali analisis sis,, yakni yakni anali analisis sis kualit kualitati ati## dan dan anali analisis sis kuantitati# Analisis kualitati# terbagi atas u&i )iebermand*!ur$"ard, u&i kelarutan lipid, u&i akrolein, u&i ketidak&enu"an lipid, u&i ketengikan lipid, metode !lig"+'yer, u&i Salkowsi, u&i kromatogra#i )-, u&i pembentukan emulsi, u&i keasaman minyak, u&i penyabunan minyak, dan u&i reaksi
Analisis kuantitati# terbagi men&adi u&i angka asam, u&i angka sabun, u&i angka .ei$"ert*/eissl, u&i angka olenski, u&i angka od, u&i kromatogra#i 2)-, dan metode analisis dengan menggunakan S*/S A Analisis ualitati# a >&i Angka )iebermand*!ur$"ard >&i )ieberman !u$"ard selain dapat digunakan sebagai u&i kualitati# &uga dapat digunakan sebagai u&i kuantitati# untuk kolesterol rinsip u&i ini adala" mengidenti#ikasi adanya kolesterol dengan penamba"an asam sul#at pekat ke dalam $ampuran kolesterol dalam kloro#orm dan sedikit asam asetat pekat /ekanisme yang ter&adi dalam u&i ini adala" ketika asam sul#at ditamba"kan ke dalam $ampuran yang berisi kolesterol, maka molekul air berpinda" dari gugus -3 kolesterol, kolesterol kemudian teroksidasi membentuk 3,5*kolestadiena roduk ini dikon?ersi men&adi polimer yang mengandung kromo#or yang meng"asilkan warna "i&au @arna "i&au ini menandakan "asil yang positi# .eaksi positi# u&i ini ditandai dengan adanya peruba"an warna dari terbentuknya warna pink kemudian men&adi biru*ungu dan ak"irnya men&adi "i&au tua .eaksi yang ter&adi pada u&i )ieberman !u$"ard dapat dili"at pada gambar dibawa"
!erdasarkan per$obaan yang dilakukan ba"an u&i positi# kolesterol dengan peruba"an warna pada larutan men&adi "i&au sesuai dengan literatur @arna "i&au yang ter&adi sebanding dengan konsentrasi kolesterol er$obaan dilakukan dengan menggunakan asam asetat pekat sedangkan se$ara teoritis pereaksi )ieberman !ur$"ard merupakan $ampuran antara asam asetat an"idrat dan asam sul#at pekat Asam asetat an"idrat ber#ungsi untuk membentuk turunan asetil dari steroid yang akan membentuk turunan asetil di dalam kloro#orm Alasan penggunaan kloro#orm an"idrat sebagai pelarut karena kolesterol paling larut baik dalam pelarut ini dan yang paling mendasar adala" tidak mengandung molekul air ika dalam larutan u&i terdapat molekul air maka asam asetat an"idrat akan beruba" men&adi asam asetat sebelum reaksi ber&alan dan turunan asetil tidak akan terbentuk Se"ingga dengan digantinya asam asetat an"idrat dengan asam asetat pekat tidak akan memengaru"i "asil yang diinginkan selama larutan u&i tersebut tidak mengandung air b >&i elarutan >&i ini terdiri atas analisis kelarutan lipid maupun deri?at lipid ter"adap berbagai ma$am pelarut 'alam u&i ini kelarutan lipid ditentukan ole" si#at kepolaran pelarut Sesuai dengan si#at laruttan, apabila larutan non*polar dilarutkan ke dalam larutan polar, maka kedua larutan tidak akan menyatu, apabila lipid dilarutkan ke dalam
pelarut polar maka "asilnya tidak akan larut 2al tersebut karena lipid memiliki si#at nonpolar se"ingga "anya akan larut pada pelarut yang sama*sama nonpolar >&i kelarutan lipid "ampir semua &enis lipid, yaitu lemak dan minyak tidak larut dalam pelarut polar seperti air, namun larut dalam pelarut non polar seperti kloro#orm, eter, dan ben%ene $ >&i Akrolein >&i kualitati# lipid lainnya adala" u&i akrolein 'alam u&i ini ter&adi de"idrasi gliserol dalam bentuk bebas atau dalam lemak+minyak meng"asilkan alde"id akrilat atau akrolein /enurut S$y e$" n$y$lopedia (00=8, u&i akrolein digunakan untuk mengu&i keberadaan gliserin atau lemak etika lemak dipanaskan setela" ditamba"kan agen pende"idrasi 2SB48 yang akan menarik air, maka bagian gliserol akan terde"idrasi ke dalam bentuk alde"id tidak &enu" atau dikenal sebagai akrolein -2(C-2-2B8 yang memiliki bau seperti lemak terbakar dan ditandai dengan asap puti" S$y e$" n$y$lopedia (00=8
d >&i ke&enu"an pada lipid >&i ketidak&enu"an digunakan untuk mengeta"ui asam lemak yang diu&i apaka" termasuk asam lemak &enu" atau tidak &enu" dengan menggunakan pereaksi od 2ubl od 2ubl ini digunakan sebagai indikator peruba"an Asam lemak yang diu&i ditamba" kloro#orm sama banyaknya abung diko$ok sampai ba"an larut Setela" itu, tetes demi tetes pereaksi od 2ubl dimasukkan ke dalam tabung sambil diko$okdan peruba"an warna yang ter&adi ter"adap $ampuran diamati Asam lemak &enu" dapat dibedakan dari asam lemak tidak &enu" dengan $ara meli"at strukturnya Asam lemak tidak &enu" memiliki ikatan ganda pada gugus "idrokarbonnya .eaksi positi# ketidak&enu"an asam lemak ditandai dengan timbulnya warna mera" asam lemak, lalu warna kembali lagi ke warna awal kuning bening @arna mera" yang kembali pudar menandakan ba"wa terdapat banyak ikatan rangkap pada rantai "idrokarbon asam lemak rigliserida yang mengandung asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap dapat diadisi ole" golongan "alogen ada u&i ketidak&enu"an, pereaksi iod "uble akan mengoksidasi asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap pada molekulnya men&adi berikatan tunggal @arna mera" muda yang "ilang selama reaksi menun&ukkan ba"wa asam lemak tak &enu" tela" mereduksi pereaksi iod "uble e >&i ketengikan >&i kualitati# lipid lainnya adala" u&i ketengikan 'alam u&i ini, diidenti#ikasi lipid mana yang suda" tengik dengan yang belum tengik yang disebabkan ole" oksidasi lipid /inyak yang akan diu&i di$ampurkan dengan 2-l Selan&utnya, sebua" kertas saring di$elupkan ke larutan #loroglusinol Floroglusinol ini ber#ungsi sebagai penampak ber$ak Setela" itu, kertas digantungkan di dalam erlenmeyer yang berisi minyak yang diu&i Serbuk -a-B3 dimasukkan ke dalam erlenmeyer dan segera ditutup 2-l yang ditamba"kan akan menyumbangkan ion*ion "idrogennya yang dapat meme$a" unsur lemak se"ingga terbentuk lemak radikal bebas dan "idrogen radikal bebas edua bentuk radikal ini bersi#at sangat reakti# dan pada ta"ap ak"ir oksidasi akan di"asilkan peroksida Syamsu (0078
#
>&i Salowski >&i Salkowski merupakan u&i kualitati# yang dilakukan untuk mengidenti#ikasi keberadaan kolesterol ika sterol dengan kon#igurasi tidak &enu" di dalam molekulnya direaksikan dengan asam kuat biasanya asam sul#at pekat8 dalam kondisi bebas air, maka akan memberikan warna yang k"as .eaksi positi# yang menandakan adanya kolesterol untuk u&i Salkowski yaitu timbul warna mera" dibagian kloro#orm sedangkan dibagian asam berwarna kuning olesterol dilarutkan dengan kloro#orm an"idrat lalu dengan ?olume yang sama ditamba"kan asam sul#at enamba"an asam sul#at pekat ber#ungsi sebagai pemutus ikatan ester lipid
g romatogra#i )Firestone dalam S$"midl dan )abu%a (0008 dalam Fa$"ri (00=8 menyebutkan ba"wa untuk menganalisa kandungan lemak dalam makanan dapat dilakukan dengan $ara ?olumetris, gra?imetris, dan kromatogra#i romatogra#i yang dapat dipakai seperti kromatogra#i gas -G8, kromatogra#i lapisan tipis )-8, kromatogra#i ekslusi S-8, kromatogra#i $airan )-8 dan kromatogra#i yang memiliki un&uk ker&a baik seperti 2*S- dan 2)- )- sangat sesuai untuk memisa"kan ester kolestrol, mono, di, tria$ylgly$erols, asam lemak bebas, kolestrol, dan #ospolipid Artiss dkk 1<==8 menentukan kandungan lipida dengan menggunakan )- dan metode en%imatis n%im yang digunakan adala" en%im "idrolase, oDidase dan peroDidase dalam pre$ursor $"romogen /etode ini sesuai untuk menentukan #ospolipida "ewan, åan tissue manusia dan #luida Fa$"ri (00=8 " >&i enyabunan >&i penyabunan untuk asam*asam lemak dilakukan dengan menamba"kan 10 ml B2 alko"olis 10E atau NaB2 10 E kedalam minyak yang "endak diu&i, kemudian diko$ok en$ampuran ini meng"asilkan larutan berwarna kuning muda yang tidak saling $ampur Setela" itu minyak dan B2 alko"olisis 10E dipanaskan diatas penangas air ada proses pemanasan ini minyak dapat larut dalam B2 alko"olisis dan larutan berwarna kuning muda .eaksi di atas dikenal dengan reaksi penyabunan saponi#ikasi8 .eaksi ini bertu&uan untuk pengambilan asam*asam lemak dari minyak, se"ingga di"asilkan $ampuran sabun dan gliserol yang muda" larut dalam air dan alko"ol ada pengambilan asam lemak ini, minyak di"idrolisis dengan larutan alkali yaitu B2 alium "idrosida8 atau NaB2 Natrium "idroksida8 roses "idrolisis yang menggunakan basa disebut proses penyabunan umla"mol basa yang digunakan dalam proses penyabunan ini tergantung pada ¨a" molasam lemak>ntuk lemak dengan berat tertentu,¨a" mol asam lemak tergantungpada pan&ang rantai karbon pada asam lemak tersebut Apabila rantai karbon itupendek,maka ¨a" mol asam lemak besar,sebaliknya apabila rantai karbon itupan&ang,¨a" mol asam lemak ke$il umla" miligram B2 yang diperlukan untukmenyabunkan 1gram lemak disebut bilanganpenyabunan adi besar atau ke$ilnya bilangan penyabunan ini tergantungpada pan&ang atau pendeknya rantai karbon asam lemak atau dapat dikatakan &ugaba"wa besarnya bilangan penyabunan tergantung pada berat molekul lemaktersebut /akin ke$il berat molekul lemak,makain besar bilangan penyabunannya
i
>&i embentukan mulsi >&i pembentukan emulsi ber tujuan untuk mengeta"ui ter&adinya pembentukan emulsi dari minyak mulsi adala" dispersi atau suspensi metastabil suatu $airan dalam $airan lain dimana keduanya tidak saling melarutkan Agar terbentuk emulsi yang stabil, diperlukan suatu %at pengemulsi yang disebut emulsi#ier atau emulsi#ying agent, yang ber#ungsi menurunkan tegangan permukaan antara kedua #ase $airan !a"an emulsi#ier dapat berupa protein, gom, sabun, atau garam empedu 'aya ker&a emulsi#ier terutama disebabkan ole" bentuk molekulnya yang dapat terikat, baik pada minyak ataupun air mulsi#ier akan membentuk lapisan disekeliling minyak sebagai akibat menurunnya tegangan permukaan dan diadsorpsi melapisi butir*butir minyak se"ingga mengurangi kemungkinan bersatunya butir*butir minyak satu sama lainnya >&i kelarutan dan emulsi bertu&uan untuk mengeta"ui tingkat kelarutan lipid rinsip ker&anya yaitu menyiapkan enam tabung reaksi dengan ditamba"kan larutan u&i kemudian ditetesi dengan minyak kelapa kemudian go&og )akukan seperti yang di atas tapi dengan menamba"kan dengan minyak tumbu"an mulsi adala" $ampuran yang tidak dapat dipisa"kan antara pendisperi dan %at yang terdispersi, #ase pendispersi $air dan terdispersi $air pula untuk menstabilkan emulsi biasanya disunakan emulgator Senyawa yang polar larut dalam pelarut polar sedangkan senyawa yang non polar larut dalam pelarut non polarlike dislike8 elarutan dan emulsi pada lipid adala" 1 )ipida larut pada ester dan kloro#orm Sedangkan, pada akuadestilata, Na (-B3 1 E dan alko"ol <6 E tidak larut ada Na (-B3 1E dan alko"ol terbentuk emulsi ( )ipida tidak larut pada akuades, Na (-B3 1E, larutan sabun, larutan protein, larutan empedu dan terbentuk emulsi pada larutan sabun dan larutan empedu 1 ada per$obaan diperole" "asil adala" a AHuades ada per$obaan "asil ak"ir pada yang ditetesi minyak kelapa dan minyak tumbu"an diperola" larutan terbentuk men&adi dua lapisan 2al ini menun&ukan minyak tidak larut dalam air b Al$o"ol ada per$obaan "asil ak"ir pada yang ditetesi minyak kelapa dan minyak tumbu"an diperola" larutan terbentuk men&adi dua lapisan yaitu lapisan atas al$o"ol yang agak keru" dan bagian bawa" berupa minyak dan terbentuk gelembung $airan ke$il*ke$il 2al ini menun&ukan minyak tidak larut dalam al$o"ol karena al$o"ol bersi#at polar dan lipid bersi#at nonpolar Selain itu tampak adanya emulsi yang tampak se$ara makroskopis tampak "omogen $ )arutan empedu en$er ada per$obaan "asil ak"ir pada yang ditetesi minyak kelapa dan minyak tumbu"an diperola" minyak larut tidak larut dalam air dengan adanya larutan keru" Se"arusnya terbentuk emulsi yang ditandai dengan larutan yang tampak "omogen d Na(-B3 1 E ada per$obaan "asil ak"ir pada yang ditetesi minyak kelapa dan minyak tumbu"an diperola" minyak tidak larut dalam Na (-B3 1 E Se"arusnya disamping lipid tidak larut dan terbentuk emulsi e ter ada per$obaan "asil ak"ir pada yang ditetesi minyak kelapa dan minyak tumbu"an diperola" larutan yang dapat ber$ampur sempurna artinya minyak
dapat larut dalam eter karena kedua larutan ini dapat berikatan dengan gaya ?anderwalls dan kedua lrutan sama*sam bersi#at polar # loro#rom ada per$obaan "asil ak"ir pada yang ditetesi minyak tumbu"an diperole" "asil bening sedangkan pada dan minyak "ewan diperola" larutan keru" ada per$obaan minyak "ewan sesuai dengan teori sedangkan pada minyak "ewan tidak sesuai dengan teori se"arusnya minyak dapat larut dalam kloro#rom &
>&i easaman /inyak >&i keasaman minyak ber tujuan untuk mengeta"ui si#at asam basa suatu minyak misalnya minyak kelapa8 /inyak murni umumnya bersi#at netral, sedangkan minyak yang suda" tengik bersi#at asam 2al ini disebabkan minyak mengalami "idrolisis dan oksidasi meng"asilkan alde"ida, keton, dan asam*asam lemak bebas roses ketengikan pada lemak atau minyak diper$epat ole" adanya $a"aya, kelembaban, pemanasan, aksi mikroba, dan katalis logam tertentu seperti #e, Ni atau /n Sebaliknya %at*%at yang dapat meng"ambat ter&adinya proses ketengikan disebut antioksidan /isalnya toko#erol ?itamin 8, asam askorbat ?itamin -8, poli#enol, "idroHuinon, dan #la?onoid Prosedur Pengujian:
1 eteskan sedikit minyak yang diu&i misalnya minyak kelapa8 ke dalam porselen tetes ( >&ila" dengan kertas lakmus 3 Amati peruba"an warna yang ter&adi pada kertas lakmus 4 >langi per$obaan dengan minyak lainnya misalnya minyak tengik8 k /etode !lig" 'yer !lig"+'yer adala" metode ekstraksi dan puri#ikasi lipid yang didapatkan melalui studi dekomposisi lipid dari ikan yang tela" dibekukan rosedur ini dapat dilakukan "anya dalam waktu singkat, se"ingga sangat e#isien, muda" untuk direproduksi, dan bebas dari manipulasi rinsip ker&a metode ini adala" dengan meng"omogenisasi åan basa" dengan menggunakan $ampuran kloro#orm dan metanol, se"ingga terbentuk sistem $ampuran yang "omogen dengan air dalam åan engen$eran dengan kloro#orm dan air akan menyeparasikan åan yang tela" ter"omogenisasi tersebut men&adi dua lapisan, dimana lapisan kloro#orm akan mengandung semua lipid+lemak non polar, sementara lapisan metanol akan mengandung semua senyawa non*lemak atau senyawa lipid polar l
>&i .eaksi >&i reaksi pada prinsipnya mengu&i ada tidaknya kandungan minyak dengan reaksi* reaksi kimia, kemudian mengamati produk "asil reaksi yang terbentuk >&i reaksi terdiri dari u&i reaksi dengan oksidasi, o%onisasi dan "idrolisis
i Bksidasi
Bksidasi asam lemak merupakan penamba"an bilangan oksidasi )emak*lemak di dalam tubu" akan dipe$a" men&adi asam lemak yang selan&utnya akan didegradasi melalui oksidasi I dan oksidasi J Bksidasi I akan mendegradasi asam lemak men&adi molekul dengan 1 atom -, sedangkan oksidasi J mendegradasi asam lemak men&adi molekul dengan ( atom - ii B%onisasi
B%onisasi merupakan reaksi o%on dan lipid tak &enu" meng"asilkan lipid peroksida 'imana lipid terdegradasi ole" o%on iii 2idrolisis 2idrolisis merupakan reaksi peme$a"an ole" air, lipid di pe$a" men&adi gliserol dan al$o"ol, dengan menggunakan panas, asam, alkali+ en%im O
O CH2 O
O R2
C
C
H2C
R1
Lipase or Acid O
C H
OH
C
R3
3 H2O
Triacylglycerol
C
OH
O HO
C
H
O CH2 O
R1
H2C
+ R 2
C
OH
O
OH R3
C
OH
Glycerol Free atty acids
A Analisis uantitati# a >&i Angka Asam Angka asam adala" ¨a" mg B2 yang diperlukan untuk menetralkan asam lemak bebas yang terdapat dalam 1 g lemak+ minyak >&i ini dilakukan dengan $ara mentitrasi suatu larutan yang akan diu&i dengan menggunakan B2 Angka asam dapat di"itung dengan rumus
AV =
ml of KOH x N x 56 Weight of Sample
= mg of KOH
N C Normality o# B2 'an persentase asam lemak bebas dapat di"itung dengan rumus E Free Fatty A$id FFA8 C AK D 0503
b >&i Angka Sabun Angka Sabun adala" banyaknya mg B2 yang diperlukan untuk menetralkan asam bebas dan untuk mensapoi#ikasi ester dalam 1 g lemak+minyak >&i ini dilakukan dengan meng"idrolisis asam lemak meggunakan B2 /ekanisme reaksi yang ter&adi adala" O H2 C
O
C
H2 C
R
O
O
Angka
HC
O
C
+
3 KOH
R
HC
O H2 C
O
C
OH
H2 C
R
OH
+
3R
C
sabun dapat di"itung OH dengan rumus
SP ¿=
56.1
( B− S ) x N HCl
Gramof Sample
'engan ! m) o# 2-l reHuired by !lank S m) o# 2-l reHuired by Sample enis lemak yang berbeda akan memberikan angka sabun yang berbeda !erikut beberapa &enis lemak dan angka sabunnya Saponi#i$ation Fat or oil Kalue /ilk #at
(10*(33
-o$onut oil
(50*(64
-otton seed oil
1=<*1<=
Soybean oil
1=<*1<5
lard
1<0*(0(
!utter #at and ?egetable #ats
∼ ((0 L (50
$ >&i Angka .ei$"ert*/eissl Angka .ei$"ert /eissl adala" nilai dalam millimeter dari 01 N alkali yang dibutu"kan untuk menetralisasi larutan 5 gr asam lemak yang ?olatil dari minyak atau lemak 'igunakan untuk mengeta"ui komposisi lemak dan untuk mendeteksi pemalsuan lemak dengan rantai karbon lebi" dari 10 /etode ini meman#aatkan keberadaan gliserida yang ?olatile dari asam terlarut dengan ¨a" karbon sedikit dalam lemak butter /etode ini kemudian dipadukan dengan teknik sapoi#ikasi dengan larutan NaB2 /etode ini dapat digunakan untuk mendeteksi pemalsuan butter !utter biasanya mengandung asam ?olatile dengan 4 "ingga 14 atom karbon, sedangkan $o$onut oil mengandung asam dengan 6 "ingga 14 atom karbon d >&i Angka olenski !ilangan ini menentukan kadar asam lemak yang ?olatil, tetapi tidak larut dalam air, yaitu asam lemak -= "ingga -14 !ilangan polenski adala" ¨a" milliliter ml8 0,1 N
OK
larutan alkali yang dibutu"kan untuk menetralkan asam lemak -=*-14 yang terdapat dalam 5 gram sampel ! &uga dapat digunakan untuk mengu&i pemalsuan ter"adap mentega /etode ini merupakan pengembangan dari metode .ei$"ert*/eissl, dimana metode ini dapat mendeteksi asam ?olatil yang dapat larut dan yang tidak dapat larut dalam air e >&i Angka od Angka od mengukur dera&at ketidak&enu"an dari asam lemak penyusun minyak dan lemak Asam lemak tidak &enu" mampu mengikat od dan membentuk senyawaan yang &enu" !anyaknya od yang diikat menun&ukkan banyaknya ikatan rangkap Angka od dinyatakan sebagai banyaknya gram od yang diikat ole" 100 gram minyak atau lemak Semakin banyak angka iod yang terukur, maka semakin banyak pula kandungan asam lemak tak &enu" dalam minyak yang mengindikasikan ba"wa semakin baik kualitas minyak tersebut 'rying oil ang banyak digunakan dalam produk $at memiliki angka iod yang tinggi sekitar 1<08, Semidrying oil seperti minya ka$ang kedelai memiliki angka iod yang sedang sekitar 1308, sedangkan Nondrying oil seperti oli?e oil memiliki angka iod yang renda" sekitar =08 rinsip analisis bilangan iod adala" gliserida tak &enu" minyak mempunyai kemampuan mengadsorpsi se¨a" iod, k"ususnya apabila dibantu dengan iodin* klorida atau iodin bromida membentuk senyawa yang &enu" umla" iod yang teradsorpsi menun&ukkan ketidak&enu"an minyak /inyak dilarutkan dalam k"loro#orm kemudian ditamba"kan larutan iodin bromide atau iodin mono$"loride8 Akan ter&adi pengikatan iodin ole" minyak pada ikatan rangkapnya odin sisa dititrasi dengan Natrium tiosul#at 0,1 N menggunakan indikator amilum, ak"ir titrasi ditandai dengan "ilangnya warna biru itrasi sampel misal D ml >ntuk mengeta"ui iodin mula*mula dalam reagen maka dilakukan perlakuan blanko dengan &alan yang sama yaitu titrasi blanko misal y ml #
/etode deteksi dengan 2)ada dasarnya 2)- adala" ?ersi impro?isasi dari -olumn -"romatograp"y, dimana ketinggian kolom dikurangi, se"ingga ¨a" piringannya bertamba" men&adi 100000 piringan per meter normal 40000 "ingga 60000 piringan per meter8 dan ditamba"kan tekanan pada proses peng"antaran #ase bergerak mobile p"ase8 melewati #ase stasioner stationary p"ase8 yang rapat dengan ke$epatan yang sesuai tidak terlalu $epat dan tidak terlalu lambat, biasanya antara 0,5 "ingga 4 m)+menit8 arena ketinggian kolom pada 2)- diperke$il, maka ukuran partikel yang terdapat pada kolom &uga lebi" ke$il 3 * 5 Mm8 >kuran partikel yang ke$il ini memberikan luas kontak yang lebi" besar, se"ingga proses separasi yang ter&adi lebi" e#isien daripada kromatogra#i kolom biasa Selain itu, keuntungan lain dari penggunaan 2)- adala" meng"emat penggunaan pelarut pada kolom !agian*bagian dari 2)-
1 ompa ompa yang digunakan adala" pompa piston ( ara", pompa s$rew*dri?en syringe atau pompa pneumati$ $onstant*pressure ompa*pompa tersebut "arusla" mampu memompa dengan tekanan "ingga 6000 psi ( Sample n&e$tion System ebanyakan sample in&e$tion system suda" dibuat otomatis, dengan sistem )oop Sistem ini memungkinkan in&eksi berkala sample dengan ?olume tertentu yang diinginkan 3 olom 'ibedakan men&adi a Normal "ase -olumn Adala" kolom dengan #ase stasioner berupa senyawa polar, menggunakan #ase stasioner berupa silika -o$ok digunakan untuk mendeteksi kandungan senyawa non polar -onto" senyawa yang umunya dideteksi ole" dengan menggunakan kolom ini adala" "eksana, siklo"eksana, karbon tetraklorida, kloro#orm, ben%ena dan toluena b .e?erse "ase -olumn ebalikan dari Normal "ase -olumn, #ase stasioner yang digunakan pada kolom adala" senyawa non*polar, menggunakan #ase stasioner berupa senyawa rantai karbon yang non*polar -o$ok digunakan untuk mendeteksi kandungan senyawa polar -onto" senyawa yang
umumnya dideteksi dengan menggunakan kolom ini adala" air, met"anol, asetonitril -2 3-N8 dan larutan bu##er asam asetat $ Adsorption -olumn si kolomnya menggunakan silika atau alumunium oksida Seperti namanya, kolom &enis ini meman#aatkan prinsip adsorpsi dalam memisa"kan komponen*komponen dalam senyawa d on D$"ange dan Si%e D$lusion -olumn on D$"ange -olumn menggunakan solid resin parti$les yang memiliki muatan positi# atau negati# pada bagian permukaannya, dimana ion*ionnya bertukar dengan ion*ion pada #ase bergerak -ation D$"ange .esin S-8 memiliki sisi negati# sebagai merupakan tempat pertukaran kation, sementara Anion D$"ange .esin memiliki sisi positi# sebagai merupakan tempat pertukaran anion !erikut adala" penentuan penggunaan kolom berdasarkan si#at komponen yang akan dianalisis
4 'etektor Ada beberapa &enis detektor yang digunakan, antara lain a >K Absorption /eman#aatkan prinsip absorpsi $a"aya komponen Absorbansi komponen kemudian dideteksi ole" kromatogram @alaupun sensiti?itasnya tinggi, detektor >K Absorption &arang digunakan karena kekurangannya yakni, komponen yang dideteksi "arus mampu menyerap $a"aya komponen "arus memiliki warna8 b 'iode Array >K*Kis8 /eman#aatkan $a"aya yang didispersikan dengan grating, yang kemudian dideteksi ole" p"otodiodides Sensiti?itas dari detektor ini $ukup tinggi, dan "asil deteksinya $ukup akurat $ Fluores$en$e 'etektor &enis ini mendeteksi intensitas #luores$en$e suatu komponen yang berelusi dari kolom d .e#ra$ti?e ndeD
/eman#aatkan prinsip re#raksi $a"aya ole" #luida Alat detektor re#raksinya dinamakan re#ra$tometer 'etektor ini banyak digunakan, walaupun kurang sensiti# dan "asil deteksinya kurang akurat e lektrokimia 'ibagi lagi men&adi i 'etektor ondukti#itas banyak digunakan untuk senyawa* senyawa ioni$8 ii 'etektor Amperometrik meman#aatkan prinsip oksidasi* reduksi elektrokimia8 # )-*/S dan )-*. )- )iHuid -"romatograp"y8 yang dipadukan dengan /S /ass Spe$trometry8 dan . n#ra .ed8 mampu memberikan "asil deteksi yang lebi" akurat dengan data #ingerprint, berbeda dengan detektor* detektor 2)- lainnya ombinasi dengan /S mampu memberikan data berupa berat molekul dari senyawa yang dideteksi rinsip pendeteksiannya se$ara seder"ana komponen yang tela" mengion dipisa"kan ole" mass analy%er kemudian di deteksi ole" ion dete$tor g >&i dengan S*/S S adala" metode ionisasi umum dalam /S untuk analisis lipid dari $airan tubu", sel, bakteria, ?irus, dan åan S*/S bergantung pada pembentukan ion gas dari molekul polar, labil se$ara termal dan non*?olatil se"ingga $o$ok untuk mendeteksi berbagai &enis lipid dengan akurat S*/S memiliki si#at ionisasi "alus yang tidak mengganggu si#at kimia dari analit sebelum dilakukannya /S !erbagai ma$am metode S*/S tela" dikembangkan untuk analisis berbagai kelas dan subkelas lipid dari ekstrak biologis euntungan besar dari penggunaan S*/S adala" keakuratannya yang tinggi, sensiti#, dapat direproduksi, dan aplikati# untuk larutan kompleks tanpa perlu deri?atisasi 'alam penerapannya, S*/S biasanya digabungkan dengan )- u&uannya, untuk melakukan pemisa"an senyawa yang polar dan non*polar terlebi" da"ulu sebelum masuk ke S*/S enggunaan )- meminimalisir e#ek supresi ion Selain itu, waktu retensi dalam kolom )- dapat &uga digunakan sebagai parameter lain untuk identi#ikasi senyawa selain dari sinyal /S8 rosedur S*/S dalam deteksi lipid se$ara singkat i Sampel diekstrak terlebi" da"ulu dengan menggunakan berbagai metode ekstraksi yang ada, misalkan !lig"*'yer8 ii kstrak diin&eksi ke dalam kolom )- 2)-, dll8 iii Sampel akan bergerak ke dalam perangkat S untuk disemprotkan elektron, kemudian elektron akan diterima ole" dete$tor untuk diba$a
!E"#$PULAN 'eteksi lipid dibagi men&adi ( $ara analisis, yakni analisis kualitati# dan analisis kuantitati# Analisis kualitati# terbagi atas u&i )iebermand*!ur$"ard, u&i kelarutan lipid, u&i akrolein, u&i ketidak&enu"an lipid, u&i ketengikan lipid, metode !lig"+'yer, u&i Salkowsi, u&i kromatogra#i )-, u&i pembentukan emulsi, u&i keasaman minyak, u&i penyabunan minyak, dan u&i reaksi Analisis
kuantitati# terbagi men&adi u&i angka asam, u&i angka sabun, u&i angka .ei$"ert*/eissl, u&i angka olenski, u&i angka od, u&i kromatogra#i 2)-, dan metode analisis dengan menggunakan S* /S
.e#erensi O
ratt and&iwid&a&a 1<<( eknologi /inyak dan )emak !ogor ! ress
O
@ira"adikusuma" / 1<=5 !iokomia /etabolisme nergi, arbo"idrat, dan )ipid !andung ! ress
O
2awab 2/ (004 engantar !iokimia /alang !ayumedia
O
oed&iadi Anna 1<<4 'asar*'asar !iokimia akarta > ress
O
!lig", G, dan @ 'yer 1<5< A .apid /et"od o# otal )ipid Dtra$tion and uri#i$ation Canadian Journal of Biochemistry and Physiology Vol. 37 , No = <11*<17
O
'ewi, /ega wilana nda", dan Nurul 2ida&ati (01( eningkatan /utu /inyak Goreng -ura" /enggunakan Adsorben !entonit erakti?asi UNESA Journal of Chemistry Vol. , No ( 47*53
O
Sastro"amid&o&o, 2ard&ono (00< imia Brganik Pogyakarta Gad&a" /ada >ni?ersity ress
O
?labamritaedu, (0118 stimation o# Saponi#i$ation Kalue o# Fats+Bils .etrie?ed 17 April (016, #rom ?labamritaedu+QsubC3;br$"C63;simC6==;$ntC(
O
enkel, o"n (003 Analyti$al -"emistry #or e$"ni$ians 3 rd d -.- ress ))- >SA
O
Skoog, 'ouglas A , etal (004 Analyti$al -"emistry = t" d "omson n$ -anada
O
-lark, im (007 2ig" er#orman$e )iHuid -"romatograp"y L 2)- BN)N A?ailable at "ttp++www$"emguide$ouk+analysis+$"romatograp"y+"pl$"tml A$$essed on 17 April (016
O
)i, )in, et al /ass Spe$trometry /et"odology in )ipid Analysis nternational ournal o# /ole$ular S$ien$es, (014, 15, 104<(*10507
%
Anonym No 'ate odine ?alue BN)N "ttp++wwwbritanni$a$om+s$ien$e+iodine*?alue A$$essed on 17 April (016