2011 Dermatitis Numularis
DERMATITIS NUMULARIS
PENDAHULUAN Dermati Dermatitis tis merupa merupakan kan perada peradanga ngan n kulit kulit (epide (epidermi rmiss dan dermis dermis)) sebaga sebagaii respon respon terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen, cenderung residif dan menjadi kronis.(1) Dermatitis numularis sendiri berasal dari bahasa Latin yaitu kata “nummus” yang berarti “coin”, dan kata dermatitis yang berarti suatu ekzem, kata-kata yang umum untuk menggambarkan suatu peradangan pada kulit. (2) Dermatitis Dermatitis numularis numularis merupakan merupakan respon respon terhadap terhadap pengaruh pengaruh faktor endogen, dimana lesi lesi awal awal beru berupa pa papu papull yang yang dise disert rtai ai vesi vesike kel. l. Peny Penyeb ebab ab past pastii dari dari peny penyak akit it ini ini belu belum m diketahui, infeksi mikroorganisme agaknya berperan. Insidensi terutama pada musim dingin dan bertambah jelek pada waktu panas. (3) Pada umumnya penderita mengeluh gatal yang hebat pada malam hari dan disertai rasa panas.(3) Dermatitis Dermatitis numularis numularis cenderung cenderung hilang hilang timbu timbul, l, ada pula pula yang yang terus terus meneru menerus, s, kecual kecualii dalam dalam period periodee pengob pengobata atan n dan jika jika terjadi terjadi kekamb kekambuha uhan n umumny umumnyaa timbul timbul pada pada tempat tempat semula semula,, biasan biasanya ya sering sering mengen mengenai ai daerah daerah ekstremitas.(2,3,4) Diagnosa Diagnosa dermatitis dermatitis numularis numularis ini ditegakkan ditegakkan berdasarkan berdasarkan gejala klinis. Gambaran Gambaran histopatologi dan laboratorium juga membantu diagnosa. (1,3) Pengobatan dermatitis numularis dapat diberikan pengobatan secara umum dan secara khusus.(1,2,3,5)
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
Page 1
2011 Dermatitis Numularis
DEFENISI Dermatitis numularis atau yang biasa disebut ekzem numular atau ekzem discoid merupakan suatu peradangan berupa lesi berbentuk mata uang (coin) atau agak lonjong, ber berba bata tass tega tegas, s, deng dengan an eflo eflore rese sens nsii atau atau lesi lesi awal awal beru berupa pa papu papull dise disert rtai ai vesi vesike kell (papulovesikel), biasanya mudah pecah sehingga basah (oozing) dan biasanya menyerang daerah ekstremitas.(1,2,3,4,5,6)
EPIDEMIOLOGI Dermati Dermatitis tis numula numularis ris biasan biasanya ya terjadi terjadi pada pada orang orang dewasa dewasa,, lebih lebih sering sering pada pada pria pria dibanding dibandingkan kan paada wanita. Usia puncak awitan pada kedua jenis kelamin kelamin antara 55 dan 65 tahun; tahun; pada wanita wanita usia usia puncak puncak terjad terjadii juga juga pada pada usia usia 15 sampai sampai 25 tahun. tahun. Dermatitis Dermatitis numularis tidak biasa ditemukan pada anak, bila ada timbulnya jarang pada usia sebelum satu tahun; umumnya kejadian meningkat seiring dengan meningkatnya usia. (1,2,3,6) Prevalensi dermatitis numularis di Amerika Serikat adalah 2 dari 1000 orang dan insiden internasional dianggap sama seperti Amerika Serikat. Tidak ada perbedaan ras pada penyakit ini. (6)
ETIOLOGI Penyebabnya sampai saat ini belum diketahui. Kemungkinan suatu varian dermatitis atopik dibantah, karena kadar IgE masih dalam batas normal. (3) Diduga infeksi ikut berperan pada dermatitis dermatitis numularis numularis dengan dengan ditemukann ditemukannya ya peningkata peningkatan n koloni koloni Staphyloco Staphylococcus ccus dan Microc Micrococc occus us di tempat tempat kelain kelainan an walaupu walaupun n secara secara klinis klinis tidak tidak ditemu ditemukan kan tanda tanda infeks infeksi. i. Timbulnya dermatitis numularis apakah melalui mekanisme hipersensitifitas terhadap bakteri atau karena infeksi bakteri tersebut, belum diketahui dengan jelas. Eksaserbasi terjadi bila koloni bakteri meningkat di atas 10 juta kuman/cm 2. (1,3) Dermatitis kontak mungkin ikut memegang peranan pada berbagai kasus dermatitis numularis, misalnya alergi terhadap nikel, krom, kobal, demikian pula iritasi dengan wol dan SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
Page 2
2011 Dermatitis Numularis
sabun. Trauma fisis dan kimiawi mungkin juga berperan, terutama bila terjadi di tangan; dapat pula pada bekas cedera lama atau jaringan parut. Pada sejumlah kasus, stres emosional dan minuma minuman n yang yang mengan mengandun dung g alkoho alkoholl dapat dapat menyeb menyebabk abkan an timbul timbulnya nya eksase eksaserba rbasi. si. Lingkungan dengan kelembaban rendah dapat pula memicu kekambuhan.
(3)
Dermatitis pada orang dewasa tidak berhubungan dengan gangguan atopi. Pada anak, lesi numularis terjadi pada dermatitis atopik.
(3)
PATOFISIOLOGI Patofisiolo Patofisiologi gi tentang tentang dermatitis dermatitis numularis numularis ini belum diketahui diketahui dengan dengan pasti, tetapi pada kulit penderita dermatitis numularis cenderung kering, hidrasi stratum korneum,rendah. (1)
Penelit Penelitii mengem mengemuka ukakan kan hipote hipotesa sa bahwa bahwa pelepa pelepasan san histam histamine ine dan mediat mediator or inflam inflamasi asi
lain lainny nyaa dari dari sel sel mast mast yang yang kemu kemudi dian an beri berint nter erak aksi si deng dengan an sera serat-s t-sar arafaf-C C yang yang dapa dapatt menimbulkan gatal. Pada penderita dermatitis numularis, substansi P dan kalsitosin serat peptide meningkat pada daerah lesi dibandingkan pada non lesi. Neuropeptida ini dapat mensti menstimul mulasi asi pelepa pelepasan san sitoki sitokin n lainny lainnyaa sehing sehingga ga memicu memicu timbul timbulnya nya inflam inflamasi asi.. Hal ini menunjukka menunjukkan n bahwa neuropeptide neuropeptide berpotensi berpotensi pada mekanisme mekanisme proses proses degranulasi degranulasi sel mast. (1,6)
Peneli Peneliti ti lain lain telah telah menunj menunjukk ukkan an bahwa bahwa adanya adanya sel mast mast pada pada dermis dermis dari dari pasien pasien dermatitis dermatitis numularis numularis menunjukk menunjukkan an aktivitas aktivitas enzim chymase, chymase, mengakibat mengakibatkan kan menurunny menurunnyaa kemamp kemampuan uan mengur menguraik aikan an neurop neuropept eptide ide dan protein protein.. Disreg Disregula ulasi si ini dapat dapat menyeb menyebabk abkan an menurunnya kemampuan enzim untuk menekan proses inflamasi.
(6)
GEJALA KLINIS Keluhan penderita dermatitis numularis dapat berupa gatal yang kadang sangat hebat, sehingga dapat mengganggu. Lesi akut berupa vesikel dan papulovesikel (0,3 - 1,0 cm), kemudian membesar dengan cara berkonfluensi atau meluas ke samping, membentuk satu lesi karakteristik seperti uang logam (coin), eritematosa, sedikit edematosa, dan berbatas tegas. tegas. Lambat Lambat laun laun vesike vesikell pecah pecah terjadi terjadi eksuda eksudasi, si, kemudi kemudian an menger mengering ing menjad menjadii krusta krusta SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
Page 3
2011 Dermatitis Numularis
kekuningan. Ukuran lesi bisa mencapai garis tengah 5 cm atau lebih, jumlah lesi dapat hanya satu, dapat pula banyak dan tersebar, bilateral atau simetris dengan ukuran bervariasi dari miliar sampai numular, bahkan plakat. Tempat predileksi biasanya terdapat di tungkai bawah, badan, lengan termasuk punggung tangan.
(3)
PEMERIKSAAN PENUNJANG Gambaran Histopatologi Pada Pada lesi lesi akut akut ditemu ditemukan kan spong spongios iosis, is, vesike vesikell intraep intraepide idermal rmal,, sebuka sebukan n sel radang radang limfosit dan makrofag di sekitar pembuluh darah. Lesi kronis ditemukan akantosis teratur, hipergranu hipergranulosis losis dan hiperkerato hiperkeratosis, sis, mungkin mungkin juga spongiosis spongiosis ringan. ringan. Dermis bagian atas fibrosis, sebukan limfosit dan makrofag di sekitar pembuluh darah.
(3)
DIAGNOSIS Diagnosis dermatitis numularis didasarkan atas gambaran klinis dengan timbulnya lesi yang berbentuk papulovesikel yang bergabung membentuk satu bulatan seperti mata uang (coin), dan terasa gatal yang timbul pada daerah predileksi. Gambaran histopatologi juga bisa membantu dalam menegakkan diagnosa.
(1,3)
DIAGNOSA BANDING 1.
Dermatitis kontak
2.
Dermatitis atopik
3.
Neurodermatitis sirkumskripta
4.
Dermatomikosis (1,3,6)
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
Page 4
2011 Dermatitis Numularis
PENATALAKSANAAN Sedapa Sedapat-da t-dapat patnya nya mencar mencarii penyeb penyebab ab atau atau faktor faktor yang yang mempro memprovok vokasi. asi. Bila Bila kulit kulit keri kering ng,, dibe diberi ri pele pelemb mbab ab atau atau emol emolien ien.. Seca Secara ra topi topika kall lesi lesi dapa dapatt diob diobat atii deng dengan an obat obat antiinflamasi, misalnya preparat ter, glukokortikoid, takrolimus, atau pimekrolimus. Bila lesi masih eksudatif, sebaiknya dikompres dahulu misalnya dengan larutan permanganas kalikus 1:10.000. Kalau ditemukan infeksi bakterial, diberikan antibiotik seca ra sistemik. Kortikosteroid sistemik hanya diberikan pada kasus yang berat dan refrakter, dalam jangka pendek. Pruritus dapat diobati dengan antihistamin golongan H1, misalnya hidroksisilin HCl.
(3)
PROGNOSIS Dari suatu suatu pengam pengamata atan n sejuml sejumlah ah pender penderita ita yang yang diikut diikutii selama selama berbag berbagai ai interv interval al sampai dua tahun, didapati bahwa 22% sembuh, 25% pernah sembuh untuk beberapa minggu sampai tahun, 53% tidak pernah bebas dari lesi kecuali masih dalam pengobatan.
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
(3)
Page 5
2011 Dermatitis Numularis
Laporan Kasus Bagian Penyakit Kulit dan Kelamin RSU Dr. Pirngadi Medan 2011
Telah Telah datang datang seoran seorang g pasien pasien peremp perempuan uan bernam bernamaa Ester, Ester, berumu berumurr 25 tahun, tahun, suku suku Batak, Pekerjaan pegawai swasta, agama Islam ke poliklinik Kulit dan kelamin Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan (RSUPM) pada tanggal 26 September 2011 dengan keluhan utama gatal – gatal pada lengan, kaki kiri, dan kanan serta badan ± 2,5 bulan ini. Awalnya berupa bintil – bintil kemerahan yang berisi cairan yang terasa sangat gatal, lama – kelamaan makin membesar sampai ukuran koin dengan bagian tengahnya basah mengeluarkan cairan. Karena terasa sangat gatal os menggaruknya sehingga bintil- bintil berisi air pecah, kemudian timbullah timbullah keropeng. keropeng. Sebelumnya Sebelumnya os sudah sudah mengalami mengalami penyakit ini namun namun muncul muncul lagi. Os sudah pernah pernah berobat berobat ke dokter dokter dan sudah ada perbaikan perbaikan tetapi karena obat habis pasien memutuskan untuk berobat ke RSUPM. Dari anamnesa riwayat penyakit keluarga tidak ditemukan, riwayat penyakit terdahulu tidak dijumpai, dan riwayat pemakaian obat yaitu scabimite, inerson, sterizin, interhistin, dan kalium permanganat. Dari Dari peme pemerik riksa saan an fisi fisik k diju dijump mpai ai kead keadaaa aaan n umum umum dan dan stat status us gizi gizi baik baik.. Pada Pada pemeriksaa pemeriksaan n dermatolog dermatologis is dijumpai dijumpai plak eritematosa eritematosa berukuran berukuran numularis, numularis, papula, erosi, erosi, krusta, fissura, dan skuama. Lokalisasinya pada regio brachii anterior sinistra et dextra, regio antebrachii anterior sinistra et dextra, regio antebrachii posterior sinistra et dextra, palmar manus sinistra et dextra, regiones volares digitorum sinistra et dextra, regio umbilicalis, regio cruris anterior sinistra et dextra, regio cruris posterior sinistra et dextra, dan dorsum pedis sinistra et dextra. Diagno Diagnosa sa bandin banding g penyak penyakit it ini adalah adalah dermat dermatiti itiss numula numularis ris,, dermat dermatitis itis kontak kontak,, dermatitis atopik, dan liken simpleks kronis.
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
Page 6
2011 Dermatitis Numularis
Penata Penatalak laksan sanaan aan pada pada pasien pasien ini secara secara umum umum adalah adalah menghi menghinda ndari ri garuka garukan, n, dan menjag menjagaa kebers kebersiha ihan n tubuh. tubuh. Penata Penatalak laksan sanaan aan secara secara khusu khususs pada pada pasien pasien ini yaitu yaitu topika topikall dengan pemberian pemberian inerson inerson zalf dan secara sistemik sistemik diberikan diberikan interhistin interhistin 50 mg 3 x 1, dan methylprednisolon 4 mg 3 x 1. Prognosis dari pasien ini adaalah baik.
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
Page 7
2011 Dermatitis Numularis
DISKUSI Diagnosa dermatitis numularis pada pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesa, dan pemeriksaan fisik, dimana pada anamnesa dijumpai keluhan utama gatal – gatal pada lengan, kaki kiri, dan kanan, serta badan ± 2,5 bulan ini. Awalnya berupa bintil – bintil kemerahan yang berisi cairan yang terasa sangat gatal, lama – kelamaan makin membesar sampai ukuran koin dengan bagian tengahnya tengahnya basah mengeluarkan mengeluarkan cairan. Karena terasa sangat gatal os menggaruknya sehingga bintil- bintil berisi air pecah, kemudian timbullah keropeng. Pada Pada pemerik pemeriksaa saan n dermat dermatolo ologis gis dijump dijumpai ai plak plak eritema eritematos tosaa beruku berukuran ran numula numularis ris,, pap papul ula, a, eros erosi, i, krus krusta, ta, fiss fissur ura, a, dan dan skua skuama ma.. Hal ini ini sesu sesuai ai deng dengan an kepu kepust stak akaa aan n yang yang menyeb menyebutk utkan an bahwa bahwa gejala gejala klinis klinis dari dari dermat dermatitis itis numula numularis ris ialah ialah gejala gejala awalnya awalnya berupa berupa vesike vesikell dan papulo papuloves vesike ikell beruku berukuran ran numula numularis ris dan terdap terdapat at plak plak eritem eritemato atosa, sa, sediki sedikitt edematosa dan berbatas tegas. Jika vesikel pecah kemudian mengering dan menjadi krusta, lesi lama dijumpai likenifikasi dan skuama. Berdasarkan anamnesa dan pemeriksaan klinis maka diagnosa banding pada kasus ini adalah dermatitis numularis, dermatitis kontak, dermatitis atopik, dan liken simpleks kronis. Hal Hal ini ini sesu sesuai ai deng dengan an kepu kepust stak akaa aan n yang yang meny menyeb ebut utka kan n bahw bahwaa diag diagno nosa sa band bandin ing g dari dari dermatitis numularis numularis adalah dermatitis numularis, numularis, dermatitis dermatitis kontak, dermaatitis atopik, dan liken simpleks kronis. Penatalaksanaan umum adalah menghindari garukan, dan menjaga kebersihan tubuh. Penatalaksa Penatalaksanaan naan secara khusus pada pasien ini yaitu topikal dengan pemberian pemberian inerson zalf dan secara sistemik diberikan interhistin 50 mg 3 x 1, dan methylprednisolon 4 mg 3 x 1. Hal ini sesuai dengan kepustakaan yang menyebutkan penatalaksanaan pada pasien ini seca secara ra umum umum menj menjag agaa kebe kebers rsih ihan an tubu tubuh h dan dan meng menghi hind ndar arii garu garuka kan. n. Seca Secara ra khus khusus us penatalaks penatalaksanaan anaan pada pasien pasien ini secara topikal topikal lesi dapat diobati diobati dengan dengan obat antiinflamasi, antiinflamasi, antihistamin, antibiotik secara sistemik dan kortikosteroid sistemik. Prognosa dari pasien ini adalah baik.
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
Page 8
2011 Dermatitis Numularis
GAMBAR
Gambar 1. Regio Brachii & Regio Antebrachii Antebrach ii posterior
Gambar 2. Regio antebrachii anterior & palmar manus SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
Page 9
2011 Dermatitis Numularis
Gambar 3. Regio Dorsum Manus & Regiones volares digitorum
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
Page 10
2011 Dermatitis Numularis
Gambar 4. Regio Cruris anterior
SMF ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN Pembimbing: dr. Surya Dharma Hamida Sp.KK Mira Darmayanti (0610070100031) FK-UNBRAH
Page 11