BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Pend endidik idikan an karak arakte terr
saat saat ini ini mem memang ang menja enjadi di isu isu utam utamaa
pendidikan, selain menjadi bagian dari proses pembentukan akhlak anak bangsa, pendidikan karakter inipun diharapkan mampu menjadi pondasi utama utama dalam dalam mensuk mensuksesk seskan an Indone Indonesia sia Emas Emas 2025. 2025. Dalam Dalam UU No 20 Tahun hun
200 200 Tentan ntang g
!ist !istem em
Pend Pendid idik ikan an
Nasi Nasion onal al
pada pada
Pasa Pasal l,,
men"e men"ebut butkan kan bah#a bah#a pendid pendidika ikan n nasion nasional al ber$un ber$ungsi gsi mengem mengemban bangka gkan n kema kemamp mpua uan n dan dan memb memben entu tuk k karak karakte terr serta serta pera perada daba ban n bang bangsa sa "ang "ang bermartabat dalam rangka men%erdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasion nasional al bertuj bertujuan uan untuk untuk berkem berkemban bangn" gn"aa potensi potensi peserta peserta didik didik agar agar menjadi manusia "ang beriman dan bertak#a kepada Tuhan &ang 'aha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, %akap, kreati$, mandiri, dan menjadi #arga negara "ang demokratis serta bertanggung ja#ab. !elanju !elanjutn" tn"aa pada pada Pasal Pasal ( )" )"at ( men"eb men"ebutk utkan an bah#a bah#a jalur jalur pendidikan terdiri atas pendidikan $ormal, non$ormal, dan in$ormal dapat saling melengkapi melengkapi dan memperka"a. memperka"a. Pendidikan Pendidikan in$ormal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Pendidikan in$ormal sesungguhn"a memili memiliki ki peran peran dan kontri kontribus busii "ang "ang sangat sangat besar besar dalam dalam keberh keberhasil asilan an pendidikan. Peserta didik mengikuti pendidikan di sekolah han"a sekitar * jam per hari, atau kurang dari 0+. !elebihn"a *0+-, peserta didik berada dalam keluarga dan lingkungan sekitarn"a. ika dilihat dari aspek kuantitas #aktu, pendidikan di sekolah berkontribusi han"a sebesar 0+ terhadap hasil pendidikan peserta didik. !elam !elamaa ini, ini, pend pendid idik ikan an in$o in$orm rmal al teru teruta tama ma dalam dalam lingk lingkun unga gan n kelu keluar arga ga belu belum m memb member erik ikan an kont kontrib ribus usii berar berarti ti dala dalam m mend menduk ukun ung g pen%apaian
kompetensi
dan
pembentukan
karakter
peserta
didik.
/esibukan /esibukan dan aktiitas aktiitas kerja orang tua "ang "ang relati$ tinggi, tinggi, kurangn"a kurangn"a pemahaman orang tua dalam mendidik anak di lingkungan keluarga, pengaruh pergaulan di lingkungan sekitar, dan pengaruh media elektronik dite diteng ngar arai ai
bisa bisa
berp berpen enga garu ruh h
nega negati ti$$
1
terh terhad adap ap
perk perkem emba bang ngan an
dan dan
pen%apaian hasil belajar peserta didik. !alah satu alternati$ untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah melalui pendidikan karakter terpadu, "aitu memadukan dan mengoptimalkan kegiatan pendidikan in$ormal lingkungan keluarga dengan pendidikan $ormal di sekolah. Dalam hal ini, #aktu belajar peserta didik di sekolah perlu dioptimalkan agar peningkatan mutu hasil belajar dapat di%apai, terutama dalam pembentukan karakter peserta didik . B. Rumusan Masalah
(. 1agaimana pandangan islam tentang manusia 2. 1agaimana iman dalam 3albu sebagai pengendali karakter manusia . 1agaimana pembentukan karakter peserta didik dalam pandangan islam 4. 1agaimana pendidikan islam dalam konteks kekinian 5. 1agaimana reaktualisasi pendidikan islam C. Tujuan
(. Untuk mengetahui pandangan islam tentang manusia. 2. Untuk mengetahui iman dalam 3albu sebagai pengendalia karakter manusia. . Untuk mengetahui pembentukan karakter peserta didik dalam pandangan islam. 4. Untuk mengetahui pendidikan islam dalam konteks kekinian. 5. Untuk mengetahui reaktualisasi pendidikan islam.
BAB II PEMBAHASAN
A. Manusia Dalam Panangan Islam
2
Dalam pandangan Islam, manusia dide$inisikan sebagai makhluk, mukala$, mukaram, mukhai"ar, dan mujiat. 'anusia adalah makhluk "ang memiliki nilai6 nilai $itri dan si$at6si$at insaniah, seperti dha7i$ 8lemah7 an6Nisaa79 2:-, jahula 8bodoh7 al6)hab9 *2-, $a3ir 8ketergantungan atau memerlukan7 ;aathir9 (5-, ka$uuro 8sangat mengingkari nikmat7 al6Israa79 <*-, s"ukur al6Insaan9-, serta $ujur dan ta3#a as"6!"ams9 :-. !elain itu, manusia juga di%iptakan untuk mengaplikasikan beban6beban ilahiah "ang mengandung maslahat dalam kehidupann"a. Ia memba#a amanah ilahiah "ang harus diimplementasikan dalam kehidupan n"ata. /eberadaann"a di alam ma"a pada memiliki arti "ang hakiki, "aitu menegakkan khila$ah. /eberadaann"a tidaklah untuk huru6hara dan tanpa hada$ 8tujuan7 "ang berarti. Perhatikanlah a"at6a"at =ur>aniah di ba#ah ini. 'anusia adalah makhluk pilihan dan makkhluk "ang dimuliakan oleh )llah !?T dari makhluk6makhluk "ang lainn"a, "aitu dengan keistime#aan "ang dimilikin"a,seperti akal "ang mampu menangkap sin"al6sin"al kebenaran, merenungkann"a, dan kemudian memilihn"a. )llah !?T telah men%iptakan manusia dengan ahsanu ta3#im, dan telah menundukkan seluruh alam bagin"a agar ia mampu memelihara dan memakmurkan serta melestarikan kelangsungan hidup "ang ada di alam ini. Dengan akal "ang dimilikin"a, manusia diharapkan mampu memilah dan memilih nilai6nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan "ang tertuang dalam risalah para rasul. Dengan hatin"a, ia mampu memutuskan sesuatu "ang sesuai dengan iradah @obbn"a dan dengan ragan"a, ia diharapkan pro6akti$ untuk melahirkan kar"a6kar"a besar dan tindakan6tindakan "ang benar, sehingga ia tetap mempertahankan gelar kemuliaan "ang telah diberikan oleh )llah !?T kepadan"a seperti ahsanu ta3#im, ulul albab, rabbaniun dan "ang lainn"a. 'aka, dengan sederet si$at6si$at kemuliaan dan si$at6si$at insaniah "ang berkaitan dengan keterbatasan dan kekurangan, )llah !?T membebankan misi6 misi khusus kepada manusia untuk menguji dan mengetahui siapa "ang jujur dalam beriman dan dusta dalam beragama. Aleh karena itu, ia harus benar6benar
3
mampu menjabarkan kehendak6kehendak ilahiah dalam setiap misi dan risalah "ang diembann"a.
B.
Iman
Dalam
Kalbu
Sebagai
Pengendali
Karakter
Manusia Qalbu adalah hati atau lubuk hati yang paling dalam, yang merupakan sarana terpenting yang telah dikaruniakan Allah kepada manusia. Hati adalah tempat bersemayamnya niat, yakni yan menentukan nilai perbuatan seseorang, berharga ataukah sia-sia, mulia atau nista. Niat ini selanjutnya di proses oleh akal pikiran agar bisa direalisasikan dengan efektif dan esien oleh jasad dalam bentuk amal perbuatan. Qalbu juga diartikan berubahnya sesuatu dari bentuk aslinya, ini berarti bah!a pada dasarnya "albu berpotensi positif akan tetapi karena pengaruh nafs#nafsu$ "albu kadang-kadang berubah menjadi negatif. Rasulullah Saw bersabda “ Bahwa di dada manusia ada segumpal darah, jika dia baik maka baiklah seluruh tubuh manusia itu, jika dia buruk maka manusia itupun menjadi buruk pula. didalam hati #"olbu$ manusia terdapat empat ruangan yaitu% 1. &ang diinginkan. 'ngin senang, kaya, bahagia, sukses, aman , nyaman, nikmat, serba (ukup, sehat, kuat.
2. &ang di takuti. )akut mati, miskin, susah, sengsara, melarat, hina, sakit, lemah.
3. *enyakit hati.
+
usyrik, kar, dengki, hasud, dendam, ria, sombong, takabur, malas,
khianat.
+. ekuatan hati. 'man, )a"!a, 'khlas, sabar, jujur, amanah, santun, syukur, ridha, pemaaf, pemurah, penyayang. mpat ruang dalam hati yang mempengaruhi jalan hidup manusia dan tujuh tingkatan nafsu manusia menurut ajaran tasa!uf. adi, ilmu pendidikan mempun"ai hubungan "ang erat dengan )gama, !ehingga )gama dijadikan sebagai suatu landasan perumusan pendidikan, dan pendidikan agama mempun"ai pengaruh besar dalam pembentukan moral dan karakter anak didik. Aleh karena itu orang tuaBpendidik haruslah memperhatikan hal6hal sebagai berikut 9 a. Pendidikan agama hendaklah diberikan kepada anak sedini mungkin, ajarilah dari hal6hal "ang ke%il sesuai dengan tuntunan agama. b. Pelajaran pendidikan agama bukan merupakan science semata, melainkan ilmu amaliah ter%akup di dalamn"a. %. )nak %enderung mengikuti apa "ang dilihatn"a dari orang de#asa oleh karena itu hendakn"a orang6orang tua membiasakan berprilaku keseharian dengan akhlakul karimah, baik perkataan maupun perbuatan .C( C. Pem!entukan "arekter Peserta Diik alam Panangan Peniikan Islam Pandangan )l6 hoali tentang FPembentukan /arakter 1eragama "ang bermGlaG
kua8 dan baik, maka harus ada pengetahuan "ang menjadikan pengendalian na$s Taki"atul Na$s- sebagai pembentukan karakter beragama . Taki"ah al6Na$s perspekti$ )l6haali dapat dikatakan sebagai usaha membentuk /arakter beragama "ang baik sesuai dengan pandangan Islam.C2
1
. ;endi Harkha, 'engapa )spek )gama 'enjadi andasan Perumusan Tujuan pada Pendidikan, http9BB$endi6harka.blogspot.%omB, a%%essed on A%tober 5, 20( J920-
/
/onsep Pandangan Islam dalam pembentukan /arakter 1eragama maka hams ada sebuah latihan "ang terus menerus didalam pembentukan karakter beragama "ang relean dengan agama "ang dianutn"a. !emangat beribadat dapat membentuk karakter beragama "ang sempurna dalam Ibadahn"a. Ibadat "ang sempuma han"a dapat ter%apai dengan Ibadah se%ara mumi "ang berasal dari ibadat badaniah dan ibadat maliah harta- dimana tujuan ibadat untuk mengabdi kepada sang pen%ipta sesuai dengan surat al6Dari"at 9 5<
5<. dan aku tidak men%iptakan jin dan manusia melainkan supa"a mereka mengabdi kepada6/u.C 1erkaitan dengan hal tersebut konsep pembentukan karakter beragama se%ara pandangan Islam merupakan keikhlasan, Penghambaan dan Penerimaan dari seorang hamba terhadap ketentuan darn kodratn"a sebagai makhluk %iptaan sang penguasa kehidupan "aitu )llah )ja ?ajalla. Kal tersebut dapat tertanam dan terbentuk dalam 'ujahada dan @i"adah, maka akan dijelaskan dalam Pemahaman 'ujahada dan @i"adha. Potensi manusia harus senantiasa ditumbuh6kembangkan se%ara optimal dan terpadu melalui proses pendidikan. Dari alasan ini, peserta didik diharapkan mampu
mengembakan
karakter dirin"a. !edangkan
karakter diri selalu
dipengaruhi oleh $aktor$aktor di dalam dan luar diri. Dalam pendidikan Islam, $aktor6$aktor tersebut se%ara sinergi dan terpadu mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan. Dan aktiitas pendididikan, baik pendidikan umum maupun "ang berbasis Islam, pada umumn"a memiliki sumber6sumber norma sebagai landasan berpijak. Pendidikan Islam memiliki landasan utama sebagai aktiitas normati$, "aitu bersumber pada al63ur an dan Kadits. Dengan demikian, perlu kajian lebih lanjut tentang karakter peserta didik perspekti$ pendidikan Islam. /ata /un%i9 pendidikan Islam, karakter peserta didik, %hara%ter Pendahuluan 2
. )l6haali. @ingkasan Ih"a7Ulumuddin, Melatih Nafsu Pustaka )mani6 arata 200*- h.2*
3
. Depak @I. Al-Qur’an dan terjemahanyaema @isalah 1andung, Edisi @e$isi (J:J -, h.:<2
0
Islam menganjurkan kepada manusia untuk men%ari ilmu sebagai bekal mengatasi segala permasalahan hidup dan juga membimbing umatn"a supa"a berakhlak mulia serta berilmu pengetahuan. 'enuntut ilmu merupakan ke#ajian di mana saja dan kapan saja, karena ilmu merupakan pen"elamat di dunia dan bekal di akhirat kelak. ika manusia belum memiliki ilmu, dalam Islam dianjurkan untuk bertan"a kepada mereka "ang memiliki ilmu tersebut. ;irman )llah !#t. dalam surat an6nahl a"at 49 'aka bertan"alah kepada orang "ang mempun"ai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui DEP) @I, (J*J940:-. Dengan itu, tak ada satu orangpun "ang berhak menghentikan atau melarang seseorang dalam men%ari ilmu belajar-. !etiap indiidu berhak mendapatkan pendidikan dan tak ada kata akhir dari suatu proses belajar. 1erdasarkan alasan dan ajaran Islam tersebut, para ahli pendidikan Islam sejak dahulu sehingga sekarang se%ara serius melaksanakan proses pendidikan dalam upa"a untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. 'enurut )minuddin @as"ad "ang dikutip )hmad Ta$sir (JJ<9(5-, bah#a Islam menginginkan manusia indiidu
guru dan murid-
dan mas"arakat menjadi orangorang
"ang
berpendidikan. 1erpendidikan berarti berilmu, berketerampilan, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, pandai bermas"arakat dan bekerjasama untuk mengelola bumi dan alam beserta isin"a untuk kesejahteraan umat di dunia dan akhirat serta dekat dengan /halik6n"a. /eberhasilan dalam memahami ilmu pengetahuan dapat dipengaruhi oleh kondisi psikologis orang "ang men%ari ilmu itu sendiri. /ondisi psikologis berupa karakteristik setiap orang tentu berbeda6beda antara "ang satu dengan lainn"a. D. Realisasi alam #eniikan islam
1angsa Indonesia "ang pendudukn"a ma"oritas beragama Islam telah sepakat untuk membentuk negara kesatuan @epublik Indonesia "ang berdasarkan Pan%asila dan UUD (J45 dengan menjamin kemerdekaan bagi umat Islam untuk melaksanakan dan mengembangkan pendidikan Islam. Dalam Pasal ( a"at 2 UUD (J45 FPemerintah mengusahakan dan men"elenggarakan satu sistem pengajaran nasional "ang diatur dengan Undang6Undang.
!etelah Indonesia merdeka, umat Islam semakin men"adari pentingn"a perjuangan Umat Islam dalam meraih kemerdekaan, dan pemerintah berusaha melakukan memperbaiki pendidikan Islam di Indonesia, dan !ebagai realisasin"a Pemerintah Indonesia telah merumuskan dalam undang6undang @epublik Indonesia No. 2 Tahun (J:J tentang sistem pendidikan Nasional "ang diteruskan dengan UU No. 20 Tahun 200 "ang mengatur pengelenggaraan satu sistem Pendidikan nasional, sebagai upa"a pengintegrasian pendidikan Islam dalam sistem pendidikan Nasional, maka dalam makalah ini akan membahas tentang Pendidikan )gama Islam dalam sistem pendidikan Nasional. UU !isdiknas 200 merupakan usaha pemerintah untuk memperbaiki pendidikan Islam di Indonesia, #alaupun ada sebagian Pasaln"a, pemerintah belum merealisasikan se%ara konsisten, %ontohn"a Pasal 4J a"at ( tentang anggaran pendidikan.C 4 Upa"a perbaikann"a belum dilakukan se%ara mendasar, sehingga terkesan seadan"a saja. Usaha pembaharuan dan peningkatan pendidikan Islam sering bersi$at sepotong6sepotong atau tidak komprehensi$ dan men"eluruh serta sebagian besar sistem dan lembaga pendidikan Islam belum dikelola se%ara pro$essional.C5 Namun se%ara umum, dapat dilihat bagaimana posisi agama pendidikan agama- dalam UU !isdiknas 200. dari berbagai Pasal menerangkan bah#a pendidikan agama sebagai sumber nilai dan bagian dari pendidikan nasional. Pendidikan agama mempun"ai peran penting dalam mengembangkan potensi peserta didik untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, akhlak mulia dan kepribadian muslim khusus agama Islam-.
+. Pasal 4J a"at (- berbun"i9 Dana Pendidikan selain gaji pendidik dan biayapendidikan kedinasan dialokasikan minimal 2! dari Anggaran Pendapatan dan "elanja Negara #AP"N$ pada sektor pendidikan dan minimanl 2! dari Anggaran Pendapatan dan "elanja Daerah #AP"D
%$/. Kujair )K. !anak", Paradigma Pendidikan &slam, &og"akarta9 !a$iria InsaniaPress-, hal.J. ihat pula )"umardi )ra, Pendidikan &slam 'radisi dan Modernisasi Menuju Milennium "aru, akarta9 ogo ?a%ana Ilmu, (JJJ-, hal 5J.
"euukan Peniikan Islam Dalam Sistem Peniikan Nasi$nal
Untuk meletakkan dudukn"a pendidikan Islam dalam sistem pendidikan nasional perlu di klasi$ikasi kepada tiga hal 9 pendidikan Islam sebagai embaga (. lembaga Pendidikan ;ormal pendidikan dasar pasal (*- men"ebutkan 9 • Pendidikan dasar berbentuk !D dan 'I 'adrasah Ibtidai"ah- atau bentuk lain "ang sederajat serta !'P dan 'Ts'adrasah Tsana#i"ah- atau bentuk lain "ang sederajat. •
Pendidikan menengah
Pendidikan menengah berbentuk !'), ') 'adrasah )li"ah-, !'/, dan ')/ atau bentuk lain "ang sederajat. •
Pendidikan tinggi
Pendidikan tinggi berbentuk akademi, politeknik, sekolah tinggi, institut atau uniersitas. 2. embaga Pendidikan Non$ormal !atuan pendidikan non$ormal terdiri atas lembaga kursus, pelatihan, kelompok belajar, serta satuan pendidikan sejenis. . embaga pendidikan In$ormal /egiatan pendidikan in$ormal "ang dilakukan keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belajar se%ara mandiri. 4. Pendidikan Usia Dini Pendidikan Usia Dini pada jalur pendidikan $ormal berbentuk taman kanak6kanak T/-, raudathul ath$al @)- atau brntuk lain "ang sederajat. 5. Pendidikan keagamaan
Pendidikan keagamaan
diselenggarakan
oleh pemerintah dan
tau
sekelompok dari pemeluk agama, sesuai dengan peraturan perundang6 undangan.
•
Pendidikan Islam sebagai mata pelajaran
/urikulum disusun dengan jenjang pendidikan dalam kerangka negara kesatuan @epublik Indonesia. •
Nilai6nilai islami dalam UU no. 20 tahun 200
Inti dari hakikat nilai6nilai adalah nilai "ang memba#a kemaslahatan dan kesejahteraan bagi seluruh makhluk sesuai konsep rahmatalil7alamin-, demokratis, dan humanis.
E. Peniikan Islam Dalam "$nteks "ekinian
Pendidikan islam dari segi kuantitas menunjukkan perkembangan "ang dinamis mulai dari Taman kanak6kanak hingga perguruan tinggi. Namun dari segi kualitas
masih ditan"akanC<. Aut6put lembaga pendidikan islam dalam
menempuh lapangan kerja dalam negri saja masih jauh dari harapan mas"arakat. )palagi jika dikaitkan dengan persaingan global dalam era pasar bebas. Aut6put lembaga pendidikan islam kalah bersaing dengan out6put luar negeri. /ondisi diatas disebabkan oleh beberapa $aktor persoalan "ang dihadapi oleh lembaga pendidikan islam9 • • • • • • • • •
Persoalan berkaitan dengan normati$ L $iloso$is Persoalan berkaitan dengan Interen L /lasik /ualitas guru "ang belum memadai Terbatasn"a sumber da"a manusia dan dana Produkti$itas lembaga "ang kurang bermutu E$isiensi pendidikan "ang rendah @eleansi pendidikan dengan dunia kerja 'anagemen pendidikan "ang seragam Proses pembelajaran "ang kaku 0
)mien @ais, (akra)ala &slam antara (ita dan *akta, %et. I, 1andung9 'ian, (J:*, hlm. (5:.
14
• • •
!aran dan prasarana "ang belum lengkap Perpustakaan "ang belum memadai /ualitas in6put dan out6put "ang rendah
%. Reaktualisasi Peniikan Islam Pengertian Reaktualisasi Peniikan Islam
Untuk
menghindari
terjadin"a
pena$siran
"ang
keliru
dalam
memahami maksud "ang terkandung dalam judul penelitian ini, maka penulis perlu memberikan pengertian terhadap beberapa istilah "ang terdapat di dalamn"a.C* @eaktualisasi berarti pen"egaran dan pembaruan nilai6nilai kehidupan mas"arakat. Pendidikan Islam
adalah usaha
mengubah tingkah laku indiidu dalam kehidupan pribadin"a atau kehidupan kemas"arakatann"a dan kehidupan dalam alam sekitarn"a melalui proses pendidikan. Perubahan6perubahan itu berlandaskan nilai6 nilai Islam. adi reaktualisasi pendidikan Islam merupakan suatu hal "ang mutlak dilakukan sebagai salah satu upa"a pen"egaran dan pembaruan nilai6nilai Islam di dalam kehidupan umat "ang de#asa ini sedang menghadapi berbagai tantangan dalam berbagai dimensi kehidupan 9 sosial ekonomi, buda"a, politik, IPTE/, dan sebagain"a.
Ruang Lingku# Peniikan Islam
@uang lingkup pendidikan Islam meliputi9
apangan hidup keagamaan, agar pertumbuhan dan perkembangan
pribadi manusia sesuai dengan norma6norma ajaran Islam. apangan hidup berkeluarga, agar manusia dapat berkembang
menjadi keluarga "ang sejahtera. apangan hidup ekonomi, agar manusia dapat berkembang dan terlibat dalam sistem kehidupan "ang bebas dari penghisapan oleh sesama manusia itu sendiri.
)ri$in. /amus 1esar 1ahasa Indonesia, akarta9 1alai Pustaka, (J:J, hlm. *
11
apangan hidup kemas"arakatan agar supa"a terbina mas"arakat adil
dan makmur, aman dan tentram di ba#ah naungan ampunan dan
ridha )llah s#t. apangan hidup politik, agar ter%ipta sistem demokrasi "ang sehat
dan dinamis sesuai dengan ajaran6ajaran Islam. apangan hidup seni buda"a, agar dapat menjadikan hidup ini penuh dengan keindahan dan kegairahan "ang tidak gersang dari nilai moral agama. apangan hidup ilmu pengetahuan, agar manusia selalu hidup
dinamis dan menjadi alat untuk men%apai kesejahteraan hidup, "ang terkontrol oleh nilai6nilai keimanan dan keta3#aan kepada )llah s#t. 1erdasarkan beberapa uraian di atas, maka jelaslah bah#a "ang menjadi ruang lingkup pendidikan Islam adalah men%akup seluruh aspek kehidupan manusia di dunia, agar manusia mampu meman$aatkann"a sebagai tempat untuk beramal "ang hasiln"a akan diperoleh di akhirat nanti. dengan demikian, pembentukan sikap "ang di#arnai dengan nilai6nilai Islam dalam pribadi manusia baru bisa e$ekti$ bila hal tersebut disertai dengan proses pendidikan "ang berjalan di atas kaidah6kaidah dan norma6norma ajaran Islam.C:
Hakiah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam, akarta9 1umi )ksara, (J:4, hlm. 2:.
12
BAB III PENUTUP A. "esim#ulan adi untuk membangun dasar dasar pembentukan karakter dalam
pendidikan Islam merupakan suatu hal "ang mutlak dilakukan sebagai salah satu upa"a pen"egaran dan pembaruan nilai6nilai Islam di dalam kehidupan umat "ang de#asa ini sedang menghadapi berbagai tantangan dalam berbagai dimensi kehidupan 9 sosial ekonomi, buda"a, politik, IPTE/, dan sebagain"a. @uang lingkup pendidikan Islam meliputi9 apangan hidup keagamaan, kekeluargaan, ekonomi, kemas"arakatan, politik, seni buda"a, dan ilmu pengetahuan. Pendidikan islam dari segi kuantitas menunjukkan perkembangan "ang dinamis mulai dari Taman kanak6kanak hingga perguruan tinggi. Namun dari segi kualitas masih ditan"akan. @eaktualisasi pendidikan Islam sangatlah penting dalam rangka membangun kerangka pikir dan perilaku umat Islam di tengah6 tengah mas"arakat. Aleh karena itu, Pendidikan )gama Islam sangat diharapkan dapat menambah kualitas mutu manusia Indonesia "ang menguasai IPTE/ dengan memberikan ji#a dan nilai6nilai religius kepadan"a. B. Saran Dalam pen"ususan makalah Ilmu Pendidikan Islam ini, masih ban"ak terdapat kesalahan6kesalahan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran "ang bersi$at membangun demi kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini bisa berman$aat untuk kita semua.
DA%TAR PUSTA"A
13
)bdul 'ujid dan usu$ 'udakkir. 200<. &lmu Pendidikan &slam+ akarta 9 /en%ana Prenada 'edia. )l6haali. 200*. ,ingkasan &hya’lumuddin+ Melatih Nafsu, akarta 9 Pustaka )mani. )mien @ais. (J:*, (akra)ala &slam antara (ita dan *akta , %et. I, 1andung9 'ian )ri$in. (J:J, .amus "esar "ahasa &ndonesia, akarta9 1alai Pustaka. Depak @I. (J:J Al-Qur’an dan terjemahanya, akarta 9 ema @isalah 1andung. Kujair )K. !anak". 2004, Paradigma Pendidikan &slam, &og"akarta9 !a$iria Insania Press. Hakiah Darajat. (J:4, &lmu Pendidikan &slam, akarta9 1umi )ksara
1+