DASAR-DASAR HERBALOGI ISLAM Muhamad Muhamad N. Ikhsan, S.Pd.
Sejarah Penggunaan Tanaman Obat-Obatan Penggu Penggunaa naan n tanam tanamana ana sebaga sebagaii obatobat-oba obatan tan telah telah sejak sejak berlang berlangsun sung g ribuan ribuan tahu tahun n yang yang lalu. lalu. Para Para ahli ahli kese keseha hata tan n bang bangsa sa Mesi Mesirr kuno kuno pada pada 25 2500 00 tahu tahun n sebelu sebelum m maseh masehii telah telah mengg mengguna unakan kan tanam tanaman an obat-o obat-obat batan. an. Sejum Sejumlah lah besar besar resep penggunaan produk tanaman untuk pengobatan berbagai penyakit, gejalagejala penyakit dan diagnosanya tercantum dalam Papyrus Ehers. Bangsa Yunani kuno juga banyak menyimpan catatan mengenai penggunaan tanaman tanaman obat yaitu Hyppocrates Hyppocrates (466 tahun tahun sebelum sebelum masehi), masehi), Theophrastus Theophrastus (372 (372 tahun tahun sebelu sebelum m maseh masehi) i) dan Pedani Pedanios os Diosco Dioscoride rides s (100 (100 tahun tahun sebelu sebelum m masehi) membuat himpunan keterangan terinci mengenai ribuan tanaman obat dalam De Materia Medica. Di Indonesia, pemanfaatan tanaman sebagai obat-obatan juga telah berlangsung ribuan tahun yang lalu. Tetapi penggunaan belum terdokumentasi dengan baik. Pada pertengahan abad ke XVII seorang botanikus bernama Jacobus Rontius (1592 – 1631) mengumumkan khasiat tumbuh-tumbuhan dalam bukunya De Indiae Indiae Untri Untriusq usquer uere e Natur Naturali ali et Medica Medica.. Mesk Meskip ipun un hany hanya a 60 jeni jenis s tum tumbuhbuhtumbuhan yang diteliti, tetapi buku ini merupakan dasar dari penelitian tumbuhtumbuh tumbuhan an obat obat oleh oleh N.A. N.A. van Rheede Rheede tot Draake Draakeste stein in (1637 (1637 – 1691) 1691) dalam dalam bukunya Hortus Indicus Malabaricus. Pada tahun 1888 di Bogor didirikan Chemis Pharmacologisch Laboratorium sebagai bagian dari Kebun Raya Bogor dengan tujuan tujuan menye menyelidi lidiki ki bahanbahan-bah bahan an atau atau zat-zat zat-zat yang yang terdap terdapat at dalam dalam tumbuh tumbuh-tumbuhan yang dapat digunakan untuk obat-obatan. Selanjutnya penelitian dan publikasi mengenai khasiat tanaman obat-obatan semakin berkembang. Prinsip Herbalogi Menggu Menggunak nakan an bahan bahan yang yang bersif bersifat at alami alami,, tidak tidak mengg mengguna unakan kan bahanbahan-bah bahan an sintet sintetis. is. Herba Herba terbai terbaik k adalah adalah herba herba yang yang dianjur dianjurkan kan oleh oleh Rasulu Rasulullah llah SA SAW, W, seperti madu, habbatusaudah, minyak zaitun dan termasuk herba-herba yang tumbuh tumbuh dis diseki ekitar tar kita. kita. Rasul Rasululla ullah h pernah pernah bersa bersabda bda tidakla tidaklah h suatu suatu penyak penyakit it diturunkan melainkan Allah juga menyertakan obat-obatnya. obat-obatnya. Ayat-ayat ALLAH yang berhubungan dengan herbal dan memerintahkan memerintahkan manusia untuk mengkonsumsi nya :
Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.
Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.
Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu, Anggur dan sayur-sayuran,Zaitun dan kurma, Kebun-kebun (yang) lebat, Dan buah-buahan serta rumputrumputan,
Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam keseluruhan, dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu.
Hadist “Gunakanlah dua penyembuh: madu dan Al Qur’an” (HR. Ibnu Majah dan Al Hakim)
“Kesembuhan itu ada dalam 3 perkara, yaitu minum madu, berbekam, dan kay dengan api. Dan aku melarang umatku dari kay.” (HR. Bukhari)
“Sesungguhnya Allah menurunkan penyakit dan obat, dan menjadikan bagi setiap penyakit obatnya, maka (berobatlah kamu sekalian, tetapi) jangan berobat dengan yang haram.” (HR. Abu Dawud)
Dari Jabir berkata, “Rasulullah bersabda, bagi tiap-tiap penyakit itu ada obatnya, apa bila obat yang dengan penyakitnya maka ia sembuh dengan izin Allah.” (H.R. Muslim)
Definisi Herba Herba adalah segala bahan (tumbuh-tumbuhan, hewan, ikan, garam/batubatuan) yang mengandung satu atau beberapa bahan aktif yang dapat digunakan untuk tujuan pengobatan.
Definisi Herbalis Herbalis adalah orang yang memiliki kepakaran (arif) dan kecakapan (sklill) dalam bidang pengobatan (terapi) dengan menggunakan herba-herba alami. Tujuan penggunaan herba adalah untuk mengembalikan keseimbangan tubuh dan bukan sekedar untuk menyembuhkan penyakit (Release, Relax, Regeneration dan Refunction) Dan sebaiknya penggunaan herba dilakukan secara sinergi (tidak berdiri sendiri, namun diikuti dengan mengkonsumsi herba lain yang memiliki sifat berbeda dari herba yang kita konsumsi tujuannya: Mempercepat penyembuhan, Menambah khasiat obat, mengurangi sifat kerasnya obat dan menghilangkan efek samping. Tahapan kerja herba, yaitu sebagai berikut : 1. Release (mengeluarkan):dalam proses ini segala racun/toksid dalam tubuh di keluarkan (detoksifikasi). 2. Relax (mengistirahatkan):peringkat ini tubuh diletakan dalam keadaan yang stabil dimana keadaan suhu, alkali (basa), dan acid (asam) berada dalam tahap yang paling baik,agar dapat membantu berfungsinya sistem imunitas. 3. Regeneration (menggantikan dengan yang baru): sel-sel yang mati/rusak di ganti dengan yang baru, dimana herba dengan antioksidannya dapat bertindak sebagai antiaging dalam pencegahan penyakit-penyakit degeneratif. 4. Refunction (mengembalaikan fungsi): setelah proses di atas berjalan sempurna, maka organ – organ akan berfungsi normal kembali, sebagaimana Allah ciptakan. Sifat Penggunaan Herba : 1. Harus yakin terhadap kekuasaan ALLAH karena ALLAH yang menciptakan penyakit, Dia pula yang akan menciptakan obatnya. Sesungguhnya sifat tawakal akan membawa diri kita menjadi lebih tenang dan secara otomatis sangat berpengaruh terhadap kodisi organ dalam tubuh kita. Menurut hasil penelitian, 50% kesembuhan suatu penyakit disebabkan oleh kekuatan
spiritual seseorang, selebihnya berupa emosi berperan sebesar 20%, mental berperan sebesar 20% dan fisik hanya sebesar 10% saja.
Fizikal 10% Emosi 20%
Spiritual Mental Spiritual 50%
Emosi Fizikal
Mental 20%
2. Harus dikonsumsi secara rutin. Karena obat-obatan herbal berbeda dengan
obat-obatan kimia. Proses penyembuhannya lama tetapi pasti. Berbeda dengan obat-obatan kimia, obat-obatan herbal bersifat memperbaiki organ yang rusak. 3. Dosis yang cukup. Dalam hal penentuan dosis bagi obatan-obatan herbal tidak bisa dilakukan sebagaimana layaknya obatan-obatan kimia karena obatobatan herbal tidak memiliki aksi spesifik seperti obat-obatan kimia. untuk penentuan dosis dilakukan secara sederhana (trial and error) yaitu dengan memperhatikan tanda-tanda yang muncul dari setiap pasien. Pemberian dimulai dari dosis yang rendah kemudian sedikit demi sedikit dinaikkan sampai ketika pasien mulai memiliki gejala mual-mual maka dosis dikurangi sedikit. Atau dengan menggunakan aturan umum dimana 1 g herbal mewakili 10 kg berat badan atau < 40 Kg : 1 - 2 kapsul/hari, > 40 Kg : 2 - 4 kapsul/hari 4. Berlaku hukum DOC (Direct of Cure). Dalam hal ini seorang pasien yang mengkonsumsi herbal pada pertama kalinya, terkadang akan merasa sakit yang sangat seperti saat tersakit yang pernah dia rasakan. Kalau terjadi demikian, pengobatan jangan dihentikan tetapi perhatikan hal-hal berikut : Asupan air yang cukup (2,5 liter perhari), konsumsi herbal setelah makan, kurangi dosisnya). Atau terkadang saat terjadi DOC akan timbul beberapa gejala penyakit lain seperti jerawat dll. Hal-hal yang membuat herbal menjadi tidak berfaedah: 1. Mind set kita terhadap herbal 2. Stress 3. Sebelit / susah Buang Air Besar (BAB) 4. Asupan air yang kurang 5. Terlalu banyak ledir (mucusa) 6. Keadaan tubuh terlalu asam/acid 7. Tidak rutin mengkonsumsinya 8. Dosis yang tidak mencukupi
HUKUM PENGOBATAN
1. Kaedah Pengimbangan, Misalnya : Panas / Kering diberi herba Sejuk / Basah. 2. Kaedah Persamaan. (tambahan herba diuretik) Contoh panas diberikan herba panas dan disinergi dengan herba diuretik seperti Pegagan-Kumis Kucing/Alang-alang. Klasifikasi Herba Berdasarkan Teori Ibnu Sina Panas / Lembab (Pahit) Panas / Kering (Aromatik) Sejuk / Lembab (Manis) Sejuk / Kering (Kelat) • • • •
Panas (heating combination)
Api (aromatik/ panas) – Jantung, paru-paru
Angin (pahit) – Usus besar,hati, limpa
Basah (cleansing combination)
Kering (tonic combination)
Tanah (kelat) - Darah
Air (diuretik) - Ginjal
Sejuk (soothing combination)
Dari keempat klasifikasi diatas, Ibnu Sina membagi sifat asal penyakit dan sifat asal herbal menjadi 4 bagian : 1. Panas - Kering : untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan jantung dan paru-paru. Herba yang berada pada zona ini adalah herbaherba yang bersifat aromatik. 2. Dingin - Kering : untuk penyakit-penyakit yang bersumber dari darah. Herba-herba yang berada pada zona ini adalah herba-herba yang bersifat kelat. 3. Dingin - Basah : untuk penyakit-penyakit yang bersifat radang dan ginjal. Herba-herba yang berada pada zona ini adalah herba yang bersifat dingin. 4. Panas - Basah : untuk penyakit-penyakit yang berhubungan dengan unsur angin seperti usus, hati, limpa dan lain-lain. Herba-herba yang berada pada zona ini adalah herba-herba yang bersifat pahit. Proses penentuan sifat asal penyakit dan sifat asal herbal berdasarkan pada diagnosa pada pasien. Diagnosa yang dilakukan dengan mendengar denyut nadi dan melihat lidah pasien. Ada berbagai macam cara mendengar denyut nadi pasien, namun cara yang paling sederhana adalah dengan mendengar cepat atau lambatnya denyut nadi pasien.
Teknik Melakukan Diagnosa Pasien Duduk dengan tenang di hadapan pesakit Berhadapan Tangan kanan memegang tangan kanan (perabaan Nadi) Tentukan Nadi - Kuat / Lemah (Panas/Dingin) Analisis Lidah = Kering / Lembab Terapi Herba Guna Hukum Pengobatan. • • • • • •
Penggunaan herba hendaknya dikonsumsi secara berlawanan secara diagonal dari sifat asal penyakit. Misalnya sifat panas-kering berlawanan dengan sifat basah-dingin, maka herbal yang digunakan untuk penyakit-penyakit yang berasal dari sifat panas-kering seharusnya berasal dari unsur basah-dingin. Kalaupun tidak ada maka kita bisa menggunakan kombinasi obat-obatan yang berasal dari unsur panas-basah dan kering dingin. Sebagai contoh dapat dilihat diagram berikut: Panas (heating combination)
Api (aromatik/ panas) – Jantung, paru-paru
Angin (pahit) – Usus besar,hati, limpa
Basah (cleansing combination)
Kering (tonic combination)
Tanah (kelat) - Darah
Air (diuretik) - Ginjal
Sejuk (soothing combination)
Namun apabila didapati pasien mengalami pembusukan dengan ciri ada timbul bau dan lendir yang keluar atau terjadi pula pembengkakan dari diagnosa awal maka penggunaan herba hendaknya dikonsumsi secara berlawanan secara menyampng dari sifat asal penyakit. Sebagai contoh dapat dilihat diagram berikut: Panas (heating combination)
Api (aromatik/ panas) – Jantung, paru-paru
Angin (pahit) – Usus besar,hati, limpa
Basah (cleansing combination)
Kering (tonic combination)
Tanah (kelat) - Darah
Air (diuretik) - Ginjal
Sejuk (soothing combination)
HERBA PANAS (AROMATIK) => UNSUR API Herba Aromatik/Panas (unsur api): Berhubungan dengan masalah angin, bahan penenang dan pemberi tenaga. Herba aromatik memiliki ciri memiliki minyak atsiri dan wangi-wangian yang khas. Organ yang berpengaruh : Jantung & Paruparu. Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat hidung. Contoh herba aromatik: Kembang Lawang / Teja Lawang (ileum verum) Lada Hitam (Piperis nigri Fructus) Lada putih (Piperis albae Fructus) Kayu Manis (Cinnamomum burmani (nees) Bl.) Kayu Putih (Meialeuca leucadendra L.) dll • • • • • •
HERBA PAHIT => UNSUR ANGIN Hati merupakan organ yg pahit-alkali maka darah dan lymph yang melalui hati menjadi alkali. Hati berfungsi mencuci dan menjadikan darah sedikit beralkali. Ia bertindak dgn menghilangkan asid dan toksik larut lemak di dalam darah. Ia bertindak menjadikan toksin tersebut lebih larut air seterusnya dapat dikeluarkan melalui urin. Hati menetralkan racun dengan menjadikannya beralkali dan memusnahkannya melalui hempedu. Hempedu bertindak sebagai pengemulsi (bahan berminyak ditukarkan kepada bahan larut air). Darah di dalam tubuh yang sehat mempunyai pH 7.34. Seseorang yang sakit mempunyai
darah yang agak berasid (asidosis). Darah yang berasid dapat merusakkan organ. Herba pahit adalah herba yang melakukan Proses detoksifikasi (pembuangan racun) pada hati Digunakan untuk mencuci dan menguatkan hati, melindungi hati dari bahan kimia toksik, mengeluarkan toksik yg sedia ada di dalam sel hati Antibakteria, antivirus dan antifungi Organ yang berpengaruh : Usus Besar, Hati, Limpa. Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat Mulut (hilang selera makan). • •
• • •
Contoh-contoh herba pahit ialah Pegagan (centella asiatica) Mambu Halban (vitex pubescen) Patawali / Brotowali (Tinospora crispa (L.)) Petai Jengkol Tongkat Ali (eurycima longifolia) dll • • • • • • • •
HERBA DINGIN (DIURETIK) => UNSUR AIR Herba dingin bersifat diuretik bertindak sebagai Anti hipertensi – untuk menurunkan tekanan darah tinggi Antipiretik – untuk membuang panas badan Antiinflamantori - untuk peradangan sendi dan gout. Dapat memecahkan batu karang Anti Kanker / ketumbuhan / tumor Organ yang berpengaruh : Ginjal Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat Telinga • • • • • • •
Contoh-contoh herba diuretik ialah Pegagan (centella asiatica) Kumis Kucing (orthosiphon aristatus) Ilalang / Alang-alang (imperata cylindrica) Patawali / Brotowali (Tinospora crispa (L.)) Bambu Belimbing Sayur/Wuluh ( Averhoa bilimbi.), Belimbing Manis ( Averhoa carambola) Kopi dll. • • • • • •
• •
HERBA KELAT => UNSUR TANAH Herba ini bersifat sepat dan biasanya di gunakan untuk penyakit-penyakit yang bersumber dari darah. Cocok untuk meningkatkan sistem imunitas tubuh. Organ yang berpengaruh : Peredaran darah. Untuk proses diagnosa awal organ ini , lihat Tangan (urat biru) Contoh-contoh herba kelat: Teh (Camellia sinensis) •
• • • •
Daun Jambu Biji (Psidium guajava) Mengkudu (Morinda citrifolia, Linn.) Kayu Secang (Caesalpia sappan L.) dll
PROSES KERJA HERBA Herba merupakan zat yang mengandung bahan nutrisi yang seimbang yang tersedia secara alamiah. Herba bersifat mengandung bahan antidot (anti racun) bagi tubuh. Herba kaya akan mineral terutama mineral yang sangat dibutuhkan oleh tubuh manusia. Herba bertindak sebagai katalis (yang mempercepat-kan reaksi) dalam kebanyakan kasus penyembuhan. Herba menyediakan satu medium membantu membina (generate) vitamin dan mineral yang diperlukan oleh tubuh. Bagaimana Proses Kerja Herba Herba - membantu mengaktifkan proses asimilasi dan metabolisma di dalam tubuh Seterusnya tubuh berupaya menggunakan vitamin yang hadir di dalam makanan Pengambilan herba akan menghasilkan dampak yang optimal sekiranya diambil bersama diet makanan alamiah yang sehat.
Sinergi Herbal Sinergi herba merupakan upaya menggabungkan dua atau lebih klasifikasi herba menjadi satu racikan herba. Tujuan sinergi herbal antara lain : Melipat gandakan kerja herba dalam tubuh; herba dapat bertindak sampai 10 kali lebih baik apabila digunakan dalam kombinasi yang sesuai (sinergi). Bahkan herba darat (tumbuhan) dengan disinergikan dengan herbal laut akan memiliki kekuatan hingga 13 kali lipat. Mempercepatkan penyembuhan. Mengurangkan kekerasan obat. Menghilangkan kesan sampingan. •
• • •
Pelengkap Sinergi MENGUATKAN - Omega 3 – dikenali sebagai Food Combining (FC program). •
MENDINGINKAN - Malac/D’Heat – program pengimbangan suhu tubuh terutama jika panas. •
MENYERAP - Pelawas/Spirulina – menghilangkan masalah sembelit yang kronik. •
Mengenai kopi radix sinergi, kopi ini mengandung empat sifat dasar herbal yang dijelaskan oleh ibnu sina. Mengkonsumsi kopi radix sinergis, secara otomatis kita sedang berusaha mengembalikan keseimbangan tubuh secara semestinya. Kopi radix sinergis juga cocok digunakan secara sinergis dengan jenis herbal lain yang dikonsumsi karena akan bersifat saling menguatkan dan mempercepat proses penyembuhan.
FISIO DIAGNOSIS Keahlian herbalis selain dari menggunakan herbal sebagai khtiar membantu proses kesembuhan diperlukan satu kecakapan dalam mendiagnosis pasien dengan melihat fisik (fisio Diagnosis). Allah Swt melengkapi manusia dengan mata sebagai alat untuk mendiagnosa/menganalisis keadaan ruhani dan jasmani. Terdapat 4 Mata : Mata Hati (Qolbun) Mata Wajah (Indra Pengecapan – Lidah, Suara; Pandangan – Wajah; Indra Penciuman – Hidung; Indra Penglihatan - Iris, White York, Mata Tangan (Telapak Tangan. Kuku, dan Nadi) Mata Kaki (Refleksi) • •
• •
1.
2.
3. 4. 5. 6.
DIAGNOSA PENYAKIT MELALUI MATA HATI (QOLBUN) Dialog dengan diri sendiri / muhasabah (introspeksi diri) atas perbuatan kesalahan / dosa diakui dan disampaikan di hadapan Allah Swt secara rinci sejak aqil baligh hingga saat ini. Dan mohon ampun serta bertaubat. (QS 11:3; 66:8; 13:27-29) Dialog dengan Allah (QS 7:201) supaya Allah memberi petunjuk tentang kesalahan yg pernah di lakukan dengan cara panggil-panggil Allah di dalam Hati (QS 7:205;200;201) Minta Pertolongan Hanya Kepada Allah (QS 16:53) Shalat dan Sabar sebagai Penolong (Qs 2:53) Sabar dalam Menunggu Ketetapan Allah (QS 16:1; 52:48;49) Keluh Kesah Hanya Kepada Allah semata (QS 12:86)
DIAGNOSIS MATA WAJAH Warna wajah gelap dan suram yang sukar dihilangkan, menandakan kelemahan organ-organ dalam, sakit berkepanjangan, atau kasus-kasus serius. Sedangkan permukaan wajah mengkilap, jernih dan mudah diusir menandakan sakit ringan (belum menyerang organ vital), penyakit baru, atau kasus ringan.
DIAGNOSIS TELAPAK TANGAN
Tangan merupakan bagian syaraf yang paling ujung dari tubuh manusia. Apa saja yang terjadi pada tubuh manusia akan terlihat pada tangan. Diantara bagian-bagian telapak tangan yang menunjukkan penyakit; telapak tangan bagian atas, punggung telapak tangan, semua jari-jari , ruasruas jari bagian atas dan kuku.
Tanda-Tanda • Ruas tengah kehitaman – masalah sembelit. • Bintik putih di tapak tangan – pencernaan/tekanan. • Tangan berpeluh - jantung /fikiran. • Tangan menggeletar – tirod dan hormon. • Ruas ujung merah – kolesterol dan mudah emosi • Jari kelingking bengkok – masalah rahim/uterus. • Ruas pertama kembung – ginjal. • Urat biru – perjalanan darah/stress • Jari tengah bengkok – jantung. • Perut 'ibu jari' menjadi biru – alergi • Tapak tangan cekung – kelemahan sistem imun. • Selain daripada melihat pada tapak tangan; psikologi pesakit dapat dilihat pada pandangan mata.
• •
DIAGNOSIS KULIT Biru (Lever) - Angin; Dingin; Nyeri; Kejang Hebat; Sumbatan Darah Merah (Jantung) - Panas; Pengisian berlebihan pembuluh kapiler pd
kulit • • •
Kuning (Limpa) - Kelembaban atau Kurang Darah Putih (Paru-paru) – Ketidakmampuan atau kedinginan Hitam (Ginjal) Dingin; Nyeri; Kehabisan tenaga/Darah tersumbat
DIAGNOSIS NADI/PALPASI Palpasi artinya mengukur denyut nadi. Saat mengukur denyut nadi seorang herbalis harus memusatkan perhatian dengan seksama. Menggunakan jari telunjuk, jari tengah, dan jari manis, untuk merasakan denyut nadi pasien dengan menaruh jari-jari diatas nadi radial (jari) pada pergelangan tangan pasien. Gunakan jari tangan kanan untuk mengukur denyut pergelangan tangan kanan pasien, dan sebaliknya. Agar Denyut Nadi Jelas terdeteksi lengan pasien boleh diangkat, menekan denyut dengan kekuatan yang tepat, dan mengubah kekuatan tekan atau menggerakkan jari. Tingkat mahir, diperlukan latihan mengkur & merasai berbagai kondisi denyut nadi serta melakukan pengamatan (cross check) antara hasil pengukuran denyut nadi dengan keadaan sakit yang dialami oleh pasiennya. KATAGORI DENYUT NADI N KATEGORI PASANGAN DENYUT NADI O 1 Kedalaman Denyut Atas / Mengambang (fumai) dapat dirasakan dengan sentuhan ringan dan menjadi lemah bila jari herbalis menekan.
GEJALA PENYAKIT Tahap awal penyakit, Menandakan bagian luar tubuh sedang terkena (Komplikasi gejala luar).
Penyakit terletak Denyut Dalam (chenmai), dapat di bagian dalam dirasakan bila jari herbalis tubuh menekan dengan keras. (Komplikasi gejala dalam). Kecepatan
2
No Titik Kekuatan 1. Cun 2. Guan 3. 3.
Chi
Denyut Perlahan / terhambat Dingin / Unsur Air (chimai), merupakan denyut Pasien yang kurang dari 4 pukulan per merasakan satu daur pernapasan (< 60 kedinginan denyut / menit). Denyut Cepat / Sering (shumai), Panas / Unsur Api memiliki lebih dari 5 pukulan / Pasien daur pernapasan (> 90 denyut / merasakan menit). kepanasan Tangan Kiri Tangan Kanan Denyut Lancar / Kuat (huamai), Kelebihan. Jantung Paru-paru denyut yang memukul seperti Kelembaban, Hati (liver) Limpa (spleen) manik yang menggelinding pada penyumbatan Ginjal kanan, Lambung, Ginjal Kiri, dan Usus piring Makanan, Wanita Kandung Kemih dan Usus Kecil Hamil, Orang besar Normal. Defisiensi Denyut Ragu (semai) adalah (kekurangan atau denyut tempo kecil, halus, tersumbatnya perlahan dan agak menyentak aliran darah dan seperti mengikis bambu dengan essen / energi pisau. vital).
TITIK DENYUT NADI/PALPASI
DIAGNOSIS LIDAH INDIKATOR DIAGNOSIS LIDAH: Ukuran Lidah Bentuk Lidah • •
• • • •
Warna Lidah Kebasahan batang lidah Saluran / Salutan Lidah Pupa (Gelembung) Lidah
WARNA LIDAH No. Warna Lidah Kondisi Penyakit 1. Merah Pucat dengan salutan tipis Normal 2. Keputih-2an (>Pucat dr normal) Kekurangan Energi Vital dan Darah 3. Memerah (l> merah dari normal) Panas 4. Batang lidah Merah Panas tinggi 5. Biru atau Ungu Darah tersumbat Catatan: Jika warna lidah berubah dari kelabu ke hitam abu; atau dari ungu pucat ke biru tua; atau muncul saluran putih mirip jamur dan bercak-bercak; atau mirip pipihan salju; semua ini menandakan penyakit pasien telah sampai pada tingkat yang sangat berbahaya.
SALUTAN LIDAH No. Salutan Lidah 1. Putih, tipis dan licin
Kondisi Penyakit Dingin di bagian luar
Putih, berlendir dan berlemakLendir berlebihan, 2. serta sukar diseka bersih kelembapan dan penyumbatan makanan 3. Kunig, tebal dan berlendir Panas pekat dalam lambung Kuning, tipis dan berlendirFaktor Patogen luar telah 4. dengan dasar putih menembus bagian dalam 5. Hitam dan kering Panas Tinggi 6. Hitam dan lembab Sangat Dingin DIAGNOSIS LIDAH
GINJAL
PERUT & LIMPA EMPEDU
HATI
JANTUNG
CIRI-CIRI : • Lidah kering • Warna merah terang • Kasar • Berparit • Kurang selaput putih. MASALAH : • Poliurea atau kencing banyak • Masalah Ginjal (Kekurangan air)
Ciri-ciri: • Pinggir lidah berwarna merah tua Masalah: • Panas di hati dan empedu
CIRI – CIRI : • Licin • Selaput putih tipis • Hilangnya pupa (gelembung lidah) MASALAH : • Sejuk/yin • Kelemahan di perut • Kelemahan pada spleen • Titik perut 36 • Titik limpa 6 • Titik limpa 10 Ciri-ciri: • Hujung lidah berwarna merah terang • Selaput putih tebal di tengah Masalah: • Panas • Kolesterol tinggi • Ada tekanan darah tingi • Titik hati 3 • Titik usus besar 4 • Titik lambung 40 • Titik hati 2
Ciri-ciri: • Berparit di tengah kawasan limpa dan perut • Selaput putih yang jelas Masalah: • Peradangan • Mukos • Angin panas • Titik usus bsr 4 • Titik perut 43 • T.Tri pemanas 5 (lemahkan)
Ciri-ciri: • • •
Selaput lidah tebal, kuning bercampur hitam Lidah kering Berparit
Masalah: • • •
Serangan kuman didalam tubuh Racun terlalu tinggi Peringkat degenaratif.
Ciri-ciri: • Pucat • Dingin Masalah: • Ginjal • Kurang darah
Ciri-ciri: Pucat Selaput lidah putih
• •
Masalah: Kebiasaannya muka pesakit berwarna pucat kekuning-kuningan. • Kurang darah •
Ciri-ciri: Pinggirnya tidak rata seolah-olah bekas tergigit • Berparit • Lidah nampak agak melebar Masalah: • Terlalu panas di limpa & ginjal •
Ciri-ciri: Kemerah-merahan Kering Banyak parit-parit dalam Selaput putih tidak merata Masalah: • Kurang air • Kurang darah • • • •
Ciri-ciri: • Kemerah-merahan • Kering • Berparit Masalah: • Pesakit baru sembuh dari penyakit yang disebabkan oleh kuman
Ciri-ciri: • Gemuk • Merah muda • Pinggirnya tidak rata Masalah: • Ginjal dan limpa
To be continued….. Insya Allah