Aspek Yang Dinilai Tahap Pre Interaksi 1. Mengecek file (catatan medis/keperawatan) klien 2. Persiapan Alat a. Buku catatan pemberian obat atau kartu obat b. Kapas alkohol c. Handscoon d. Obat yang sesuai sediaan ampul atau vial e. Bak spuit f. Baki obat g. Plester h. Bengkok i. Spuit (untuk SC : 1 ml, 100 U insulin dan jarum 25-27 G, 3/8-5/8 inci) Tahap Orientasi 3. Memberikan salam dan memperkenalkan diri. 4. Menjelaskan tujuan dan prosedur yang akan dilakukan 5. Menjaga privasi pasien dan menghidupkan lampu Tahap Kerja 6. Dekatkan alat-alat ke pasien 7. Cuci tangan 8. Identifikasi klien dengan memeriksa gelang identitas/ tanda pengenal 9. Verifikasi daftar alergi pada catatan pemberian obat. Mewaspadai kemungkinan reaksi alergi. alergi. 10. Siapkan obat sesuai dengan prinsip 6 benar. Tarik obat dari dalam ampul/vial sesuai yang diinstruksikan. 11. Bantu pasien untuk berada dalam posisi sesuai lokasi penyuntikan yang dipilih. Bagian luar lengan atas – tangan direlaksasikan dan berada di samping badan. Paha anterior – duduk atau berbaring dengan otot direlaksasikan. Perut – pasien berada pada posisi setengah berbaring.
Nilai 0
1
2
3
No
12. 13. 14.
15. 16.
17.
18.
19.
20. 21.
22. 23. 24. 25. 26.
Aspek Yang Dinilai Tahap Kerja Pilih area penusukan yang bebas dari tanda lesi, kekakuan, peradangan, atau rasa gatal. Pakai sarung tangan Bersihkan area penusukan dengan menggunakan kapas alkohol, dengan gerakan sirkular dari arah dalam keluar dengan diameter sekitar 5 cm dan tunggu sampai kering. Buka penutup jarum dengan menariknya secara cepat dengan tangan yang tidak dominan. Genggam dan cubit area yang mengelilingi lokasi penyuntikan atau regangkan kulit pada lokasi penyuntikan Pegang spuit dengan tangan yang dominan diantara ibu jari dan jari telunjuk. Suntikkan jarum secara cepat pada sudut 45-90 derajat, tergantung jumlah jaringan , turgor jaringan dan panjang jarum. Pada orang kurus, lebih disukai sudut 45º. Ketika menggunakan spuit insulin dengan jarum 26 G, dapat digunakan sudut 90º pada orang normal atau obesitas. Setelah jarum disuntikkan, lepaskan jaringan dan segera pindahkan tangan yang tidak dominan untuk menstabilkan ujung bawah spuit. Geser tangan yang dominan ke bagian atas tabung spuit. Aspirasi jika direkomendasikan, dengan menarik pendorong spuit secara perlahan untuk menentukan apakah jarum berada dalam pembuluh darah atau tidak. Jika muncul darah, tarik jarum dan buang. Siapkan obat lagi. Jangan mengaspirasi heparin/insulin. Heparin adalah antikoagulan dan dapat menimbulkan lebam saat diaspirasi. Suntikkan obat secara perlahan bila tidak muncul darah. Tarik jarum dengan cepat pada sudut yang sama seperti ketika menyuntikkan pertama kali sambil memberikan tarikan penetral di sekitar lokasi penyuntikkan dengan tangan yang tidak dominan. Pijat area tersebut dengan lembut dengan kapas alkohol. Jangan memijat lokasi penyuntikan heparin/insulin. Jangan menutup kembali jarum. Buang spuit dan jarum pada tempat yang seharusnya Bantu klien kembali ke posisi yang nyaman. Membereskan alat-alat. Buka sarung tangan, cuci tangan
Nilai 0
1
2
3
No
27. 28. 29.
Aspek Yang Dinilai Tahap Terminasi Mengevaluasi reaksi klien saat dan setelah dilakukan tindakan. Membuat kontrak selanjutnya dan mendokumentasikan tindakan keperawatan yang telah dilakukan. Buat catatan dokumentasi. Catat nama klien, nama obat, waktu, cara pemberian, dosis obat.
Keterangan: 0 1 2 3
: Tidak dilakukan : Dilakukan : Dilakukan kurang tepat : Dilakukan tepat