Contoh RPP K13 MTs Fiqih Kelas VIII - Ketentuan Puasa RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : MTs ............................ Mata Pelajaran : Fiqih Kelas / semester : VIII / Ganjil Materi Pokok : Ketentuan puasa Alokasi waktu : 2 X 40 menit A. Kompetensi Inti (KI) 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B. Kompetensi Dasar 1.3 Menghayati hikmah ibadah puasa 2.3 Memiliki sikap empati dan simpati sebagai implementasi hikmah dari puasa 3.3 Menganalisis ketentuan ibadah puasa 4.3 Mensimulasikan tatacara melaksanakan puasa C. Indikator 3.3.1 jelaskan pengertian puasa 3.3.2 Menjelaskan dalil puasa 3.3.3 Menjelaskan syarat wajib puasa 3.3.4 Menjelaskan syarat sah puasa 3.3.5 Menjelaskan rukun puasa 4.3.1 Mesimulasikan tatacara melaksanakan puasa
D. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik mampu menjelaskan pengertian puasa 2. Peserta didik mampu menjelaskan dalil puasa 3. Peserta didik mampu menjelaskan syarat wajib puasa 4. Peserta didik mampu menjelaskan syarat sah puasa 5. Peserta didik mampu menjelaskan rukun puasa 6. Peserta didik mampu mesimulasikan tatacara melaksanakan puasa E. Materi Pembelajaran Ketentuan puasa. Terlampir F. Metode Pembelajaran 1. Ceramah 2. Tanya Jawab 3. Reading aloud 4. Numbered heads together G. Media, Alat/Bahan 1) Gambar 2) Spidol 3) White board H. Sumber Belajar 1. Al-Qur’an dan terjemahannya Mushaf Al -Azhar penulis hilal. 2. Modul Fikih MGMP Kabupaten Sukoharjo, Penerbit Pustaka Furqan, Penulis Erwita dan Supomo. 3. Fikih 2 KTSP, penerbit tiga serangkai, Tahun 2009, Penulis Ibrahim dan Darsono. I. Langkah-langkah pembelajaran No Kegiatan Waktu 1. Pendahuluan 1. Guru menyapa dan mengucap salam. 2. Guru menanyakan kabar siswa. 3. Guru memeriksa kehadiran, kerapian berpakaian, posisi tempat duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
4. Guru memberikan motivasi, menjelaskan tujuan dan manfaat materi pembelajaran. 5 Menit 2. Kegiatan Inti a. Mengamati 1) Siswa mengamati gambar yang mengarah pada puasa 2) Siswa mengomentari gambar yang disajikan 3) Siswa mengamati materi ketentuan puasa 4) Siswa mengamati dalil puasa 5) Siswa yang ditunjuk guru membaca dalil puasa 6) Siswa yang ditunjuk guru membaca pengertian dalil puasa 7) Siswa menyimak penjelasan guru tentang ketentuan puasa b. Menanya 1) Siswa bertanya mengenai gambar yang disajikan 2) Siswa bertanya mengenai penjelasan guru tentang ketentuan puasa c. Mengeksperimen/Mengexplorasi 1) Siswa dibagi menjadi kelompok untuk mendiskusikan mengenai ketentuan puasa d. Asosiasi 1) Siswa melalui kelompoknya merumuskan hasil diskusi dan penggaliannya berkaitan dengan ketentuan puasa e. Komunikasi 1) Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusi melalui metode numbered heads together 60 Menit 3. Penutup 1. Guru memberi penguatan, sekaligus mengajak para siswa untuk merangkum dan menyimpulkan materi pembelajaran secara bersama-sama. 2. Guru mengingatkan dan menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya. 3. Guru menutup pelajaran dengan membaca salam dan m embaca hamdalah. 15 Menit J. Penilaian Bentuk penilaian: penilaian sikap diskusi Terlampir Sukoharjo, ........................... Mengetahui, Kepala Sekolah Guru PAI .............................. ...................................
Lampiran Penilaian Penilaian sikap diskusi No Nama Aspek yang dinilai Total Nilai Predikat Kerjasama Keaktifan Tanggung jawab Kedisiplinan 1 2 3 1) Pengolahan skor: Skor maksimum : 16 Skor Skor perolehan peserta didik : SP Nilai yang diperoleh peserta didik : SP/ 16 X 4 2) Rentang nilai Nilai Predikat KET 3,50 < Nilai ≤ 4,00 A Sangat baik 2,50 < Nilai ≤ 3,50 B Baik 1,51 < Nilai ≤ 2,50 C Cukup 1,00 < Nilai ≤ 1,50 D Kurang
Lampiran Materi 1. Pengertian Dan Dalil Puasa Menurut bahasa, puasa (shaum/
) adalah menahan atau
mencegah, sedangkan menurut istilah, puasa adalah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat dan beberapa syarat tertentu. Pengertian puasa ini telah diterangkan dalam firman Allah: Artinya : “.... dan Makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, Yaitu fajar....” (QS. al -Baqarah :
187)
2. Syarat dan Rukun Puasa Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan puasa. Syarat-syarat tersebut terdiri dari syarat-syarat wajib dan syar at-syarat sah. Syarat-syarat wajib adalah syarat yang menyebabkan seseorang harus melakukan puasa, sedangkan syarat-syarat sah adalah syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh seseorang agar puasanya sah menurut syara'. a. Syarat wajib puasa Syarat wajib puasa adalah segala sesuatu yang menyebabkan seseorang diwajibkan melakukan puasa. Muslim yang belum memenuhi syarat wajib puasa maka dia belum dikenai kewajiban untuk mengerjakan puasa wajib. Tetapi tetap mendapatkan pahala apabila mau mengerjakan ibadah puasa. Syarat wajib puasa adalah sebagai berikut 1) Islam 2) Baligh 3) Berakal sehat, 4) Mampu (kuasa melakukannya), 5) Suci dari haid dan nifas (khusus bagi kaum wanita) 6) Menetap (mukim). b. Syarat-syarat sah puasa adalah: 1) Islam 2) Mumayyis 3) Suci dari haid dan nifas, 4) Bukan pada hari-hari yang diharamkan. c. Rukun Puasa adalah: Pada waktu kita berpuasa, ada dua rukun yang harus diperhatikan, yaitu : 1) Niat, yaitu menyengaja untuk berpuasa Niat puasa yaitu adanya suatu keinginan di dalam hati untk menjalankan puasa semata-mata mengharap ridha Allah swt, karena menjalankan perintahNya. Semua puasa, tanpa adanya niat maka tidak bisa dikatakan sebagai puasa. Untuk puasa wajib, maka kita harus berniat sebelum datang fajar, Sementara itu untuk puasa sunnah, kita di bolehkan berniat setelah terbit fajar, dengan syarat kita belum melakukan perbuatan-perbuatan yang membatalkan puasa, seperti makan, minum, berhubungan suami istri, dan lain-lain. Nabi saw bersabda:
Artinya: Barangsiapa siapa yang tidak berniat sebelum
fajar, maka puasanya tidak sah.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, dan Nasa’i) )
2)Meninggalkan segala sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar hingga terbenam matahari