Contoh Proposal PTK Matematika SMP: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI HIMPUNAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD SISWA KELAS VI Posted by noerhaji ali khosim on 07.24 in PTKsmp | 0 komentar
BAB I
: PENDAHULUAN
1. A. Latar Belakang SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara merupakan salah satu SMP swasta di kabupaten Jepara. Di SMP Islam Al Hikmah Mayong banyak masalah yang dihadapi siswa dalam proses pembelajaran diantaranya: kurangnya motivasi belajar siswa, siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, siswa sulit menguasi materi, dan rendahnya kemampuan dasar siswa tertutama tentang matematika, sehingga membuat hasil belajar siswa rendah terutama pelajaran matematika. Sebelum penelitian dilakukan diperoleh data-data hasil belajar siswa SMP islam alhikmah Mayong kelas VIIA yang masih dibawah standar. Data tentang hasil belajar matematika yang rendah dapat dilihat dari berbagai hasil ulangan harian , ulangan mid semester dan ulangan semester. Hasil belajar matematika melalui ulangan harian dari tahun pelajaran 2007/2008 sampai tahun pelajaran 2009/2010 diratarata yaitu 60. Sedangkan hasil ulangan mid semester kemarin diperoleh rata-rata 53. Hasil ini berada dibawah KKM mata pelajaran matematika di SMP islam alhikmah Mayong yaitu 60. Hasil ulangan mid semester dari 44 siswa VIIA yang memperoleh nilai diatas KKM hanya 17 siswa dan 27 siswa yang yang lain mendapat nilai dibawah KKM. Sedangkan ratarata hasil ulangan semester siswa kelas VIIA adalah 55, dari 44 siswa hanya ada 12 siswa yang memperoleh nilai diatas KKM. Sisanya 32 anak mendapat nilai dibawah KKM. Dari hasil yang diperoleh dari nilai tes matematika kelas VII yang masih dibawah kreteria ketuntasan minimal yaitu 60, maka penelitian perlu dilakukan di kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara, dan dari hasil penelitian tersebut diharapkan hasil belajar siswa dapat ditingkatkan.. Oleh karena itu motivasi siswa perlu ditingkatkan, karena dengan meningkatnnya motivasi siswa hasil belajar dapat lebih meningkat dan dengan meningkatnya hasil belajar siswa dapat mendorong siswa lebih bersemangat untuk belajar matematika. Diharapkan setelah penelitian proses pembelajaran mengalami perubahan. Pemebelajaran tidak lagi bersifat satu satu arah tetapi terjadinya keseimbangan keseimbangan pembelajaran antara guru dan siswa. Guru bukanlah penguasa dikelas tetapi guru adalah pemberi motivasi siswa dalam pembelajaran . Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam belajar atau dengan kata lain keaktifan siswa rendah yang didukung dengan rendahnya hasil belajar matematika pula membuat hal ini harus diperbaiki. Harapannya setelah penelitian dilakukan kondisi seperti semula yaitu rendahnya keaktifan dan hasil belajar matematika siswa akan mengalami perubahan. Setelah penelitian dilakukan diharapkan keaktifan dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan.
Dari hasil nilai tes semester 1 yang masih rendah, masih dibawah KKM yaitu 60 ini disebabkan motivasi siswa dalam proses pembelajaran yang masih kurang, setelah diadakan penelitian apakah motivasi siswa dan hasil belajar siswa dapat meningkat?. Motivasi siswa dan hasil belajar siswa yang masih rendah ini kemungkinan disebabkan peneliti tidak menggunakan berbagai model pembelajaran dengan tepat. Kondisi pembelajaran dengan metode ceramah dan latihan yang menyebabkan siswa menjadi pasif dalam belajar membuat siswa kurang termotivasi untuk belajar, yang didukung dengan rendahnya hasil belajar matematika, membuat hal ini harus diperbaiki.. Setelah penelitian dilakukan diharapkan motivasi dan hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Terjadinya peningkatan tersebut memperlihatkan pembelajaran matematika yang berhasil. Sebelum memanfaatka model pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu pembelajaran yang menggunakan model ceramah dan latihan pembelajaran yang terjadi pembelajaran sifatnya hasyalah satu arah yaitu dari guru saja. Siswa kurang terlibat dalam pembelajaran yang ada siswa hanyalah sebagai pendengar saja. Kekurangan yang terjadi dalam model pembelajaran ceramah tersebut harus diperbaiki yaitu dengan memanfaatkan model pembelaran kooperatif tipe STAD. 1. B. Rumusan Masalah 1. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD.dapat
meningkatkan
motivasi belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010? 2. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar matematika tentang himpunan himpunan bagi siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010? 3. Apakah melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar matematika tentang himpunan bagi siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010? 1. C. Tujuan Penelitian 2. Tujuan umum 1. Untuk Meningkatkan motivasi belajar siswa bagi siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010. 2. Untuk meningkatkan meningkatkan hasil belajar siswa siswa bagi siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010 3. Untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil belajar siswa bagi siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010 2.Tujuan Khusus 1. Untuk Meningkatkan motivasi belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD bagi siswa siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada pada semester II tahun pelajaran 2009/2010. 2. Untuk meningkatkan hasil hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif kooperatif tipe STAD bagi siswa kelas kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010
3. Untuk meningkatkan motivasi belajar dan hasil bel ajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif kooperatif tipe STAD bagi siswa siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010 4. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Siswa 5. Dapat meningkatnya motivasi siswa kelas VIIA VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010. 6. Dapat meningkatnya hasil belajar belajar siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010 7. Dapat meningkatnya motivasi motivasi belajar dan hasil belajar belajar siswa kelas VIIA VIIA SMP islam al hikmah mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010 1. Bagi Guru 8. Melalui model pembelajaran pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat dapat meningkatnya motivasi belajar siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong mayong Jepara pada semester semester II tahun pelajaran 2009/2010. 9. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya hasil belajar siswa kelas VIIA SMP islam al hikmah mayong mayong Jepara pada semester semester II tahun pelajaran 2009/2010 10. Melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatnya motivasi belajar dan hasil belajar siswa siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara pada semester II tahun pelajaran 2009/2010 BAB II
: KAJIAN PUSTAKA
A. Hakekat matematika. matematika. Matematika timbul karena pikiran-pikiran manusia berhubungan dengan ide dan penalaran. Ide-ide yang dihasilkan oleh pikiran-pikiran pi kiran-pikiran manusia itu merupakan sistem-sistem yang bersifat untuk menggambarkan konsep-konsep abstrak, dimana masing-masing sistem bersifat deduktif sehingga berlaku umum dalam menyelesaikan maslah. Sehubungan dengan hal di atas Hudoyo (1988:3) menyatakan matematika berkenaan dengan ide-ide (gagasan-gagasan), struktur-struktur dan hubungan-hubungan yang diatur secara logik sehingga matematika itu berkaitan dengan konsep-konsep abstrak. Suatu kebenaran matematika dikembangkan berdasarkan atas alasan l ogik yang menggunakan pembuktian deduktif B. Motivasi belajar Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan, menggarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi belajar adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick J. Mc Donald dalam H. Nashar, 2004:39). Tetapi menurut Clayton Alderfer dalam H. Nashar (2004:42) Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam mela kukan kegiatan belajar yang didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin C. Hakekat belajar.
Hilgrad (Dimyati dan Mujiono, 1994:9) mengatakan belajar adal ah proses melahirkan atau
mengubah suatu kegiatan melalui melalui jalan latihan, yang dibedakan dalam dalam perubahanperubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk l atihan, misalnya perubahan karena mabuk atau minum minum ganja bukan bukan termasuk belajar. Sedangkan Skiner (Dimyati dan Mujiono, 1994:9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya menurun. D. Hasil belajar Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar juga merupakan kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Hasil belajar adalah terjadinya perubahan dari hasil masukan pribadi berupa motivasi dan harapan untuk berhasil dan masukan dari lingkungan berupa rancangan dan pengelolaan motivasional tidak berpengaruh terdadap besarnya usaha yang dicurahkan oleh siswa untuk mencapai tujuan belajar Seseorang dapat dikatakan telah belajar sesuatu apabila dalam dirinya telah terjadi suatu perubahan, akan tetapi tidak semua perubahan yang terjadi. Jadi hasil belajar merupakan pencapaian tujuan belajar dan hasil belajar sebagai produk dari proses belajar, maka didapat hasil belajar. E. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions) Model pembelajaran kooperatif tipe STAD ( Student Teams achievment Divisions), tipe ini memiliki tujuan kognitif yaitu i nformasi akademik sederhana dan tujuan sosial kerjasama dalam kelompok. Menurut Slavin (Pahyono, 2004:4), model pembelajaran kooperatif tipe STAD terdiri dari 5 komponen (fase), yakni: a) Presentasi kelas ( Class Presentation); b) Pembentukan tim (Teams); c) Kuis individu ( Individual Quizzes); d) Perubahan skor individu ( Individual Improvement Score); e) Pengakuan tim ( Team Recognition ).
Model ini sangat cocok untuk menyajikan materi pembelajaran terstruktur yang terdiri dari bebarapa bagian dan saling berhubungan antar bagiannya. Misalnya seorang guru akan menyajikan pokok materi/ bahasan A, B, C dan D. Artinya, sebelum dapat mempelajari Sub B, siswa harus menguasai sub A, sebelum mempelajari sub C, siswa harus sudah menguasai Sub A dan B, demikian demiki an seterusnya untuk sub D. 1. F. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan adalah sebagai berikut. 1)
Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
motivasi belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara Tahun ajaran 2009/2010 . 2)
Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
hasil belajar matematika tentang hi mpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara Tahun ajaran 2009/2010. 3)
Melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan
motivasi dan hasil belajar matematika tentang himpunan siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara Tahun ajaran 2009/2010 . BAB III : METODE PENELITIAN
1. A. Setting Penelitian 1. Waktu penelitian Waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan Desember tahun 2009 dengan agenda menyusun proposal penelitian tindakan kelas kemudian dilanjutkan membuat instrumen penelitian, karena bulan Desember 2009 tersebut tidak cukup maka penulis lanjutkan membuat instrument penelitian pada bulan Januari 2010, setelah membuat instrument penelitian tindakan kelas selesai, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian pada bulan Januari dan Pebruari 2010, peneliti melakukan pengumpulan data penelitian tindakan kelas pada bulan Januari dan Pebruari yang terdiri dari siklus 1 dan siklus 2, setelah data terkumpul peneliti menganalisis pada bulan Pebruari dan Maret 2010 lalu dilanjutkan dengan diskusi membahas analisa data tersebut dengan teman sejawat pada bulan Maret 2010 dan dilanjutkan bulan April 2010 peneliti menyusun laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK). Jadi peneliti mengadakan penelitian dari persiapan awal yaitu menyusun proposal penelitian tindakan kelas (PTK) sampai dengan menyusun laporan hasil penelitian tindakan kelas (PTK), dilakukan mulai dari bulan Desember 2009 sampai dengan bulan April 2010 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Islam Al-Hikmah Mayong Jepara. Lokasi penelitian merupakan sekolah swasta yang terletak satu komplek dengan SMA, dan Akbid Al-Hikmah Mayong Jepara. SMP Islam Al-Hikmah tempat dilangsungkannya penelitian berada di Jl. Pancur Gang 1 Pelemkerep Mayong Jepara wilayah Kecamatan Mayong Kabupaten Jepara. 1. B. Subjek Penelitian Subyek penelitian ini yang pertama adalah siswa kelas VIIA SMP Islam Al-Hikmah Mayong Jepara, yang terdiri dari 20 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan dengan jumlah seluruhnya yaitu 42 siswa. Siswa kelas VIIA memiliki tingkat kecerdasan yang berbedabeda. Perbedaan tingkat kecerdasan ini dikarenakan latar belakang mereka yang berbeda. Latar belakang siswa yang berasal dari keluarga yang berbeda mengakibatkan tingkat kecerdasan dan pola berfikir siswa menjadi berbeda. Selain latar belakang mereka yang berbeda kebanyakan siswa memiliki motivasi dan minat belajar yang rendah. C. Sumber Data Peneliti mengambil sumber data dari hasil belajar siswa kelas VIIA dengan kondisi awal yang masih rendah yaitu 53 dibawah KKM 60 dan hasil belajar pada siklus I dan siklus II, sedangkan motivasi siswa siswa diambil dari hasil pengamatan motivasi siswa siswa oleh teman sejawat. Banyaknya data peneliti mengambil dari 1) data kondisi awal yang meliputi proses pembelajaran dan hasil belajar siswa kelas VIIA 2) data siklus I yang meliputi proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam belajar dan hasil evaluasi siklus I dan 3) data siklus II juga diambil dari hasil proses pembelajaran yaitu aktivitas siswa dalam belajar dan evaluasi siklus II D. Teknik dan Alat Pengumpulan Pe ngumpulan Data 1. Teknik pengumpulan data Data penelitian yang diambil atau dikumpulkan oleh peneliti bersumber dari a) hasil tes kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan hi mpunan sebagai kondisi
awal siswa untuk penelitian, b) hasil pengamatan motivasi siswa oleh rekan sejawat pada proses pembelajaran materi materi himpunan di kelas VIIA SMP Islam Islam Al Hikmah Mayong Jepara tahun pelajaran 2009/2010 dilakukan dengan lembar pengamatan motivasi siswa, dan c) Cara pengambilan data hasil belajar siswa dilakukan menggunakan tes pada setiap akhir siklus. 1. Alat pengumpulan data Alat pengumpulan data pada penelitian tindakan kelas ini adalah: a) daftar nilai tes hasil belajar kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan sebagai kondisi awal siswa untuk penelitian sebagai kondisi awal penelitian, b) motivasi belajar matematika dengan menggunakan lembar pengamatan motivasi dan c) hasil belajar siswa menggunakan butir soal tes yang dilakukan setiap akhir siklus 1. E. Validasi Data Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Soal yang berupa perintah dan skor penilaian dikonsultasikan dengan rekan sejawat terhadap soal tersebut,soal dan penilaian dapat atau layak digunakan sebagai instrumen penelitian. Adapun soal dan skor penilaian meliputi: 1) untuk data tentang hasil belajar instrumen atau butir soal melalui kisi-kisi. Kisi-kisi dibuat supaya soal yang dikeluarkan tidak mengelompok melainkan menyebar atau rata dan soal yang dikeluarkan sesuai dengan kurikulum, dan 2) untuk data motivasi instrumennya adalah lembar pengamatan motivasi siswa. 1. F. Analisis Data 1. Kuantitatif Data kuantitatif dalam penelitian diperoleh dengan mengadakan tes. Tes dilakukan dengan menggunakan soal yang dibuat oleh peneliti. Tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes pada siklus pertama dan tes pada siklus yang kedua. Hasil tes dari siklus I dianali sis untuk mengetahui perbandingan hasil belajar kondisi awal dengan kondisi hasil belajar siklus I. Dari analisis tersebut kemudian dibuat refleksi untuk mengetahui kelemahan siswa dalam menyelesaikan tugas. Berdasar kelemahan-kelamahan yang ada, diadakan ulasan untuk menghadapai tes siklus II. Hasil pada siklus II dianalisis dan direfleksi, dari analisis dan refleksi tersebut dapat diketahui kemampuan hasil belajar matematika siswa. 1. Kualitatif Tehnik pengumpulan data kualitatif yaitu menggunakan lembar pengamatan motivasi siswa yang dilakukan oleh peneliti/pengamat. Observasi motivasi siswa digunakan untuk untuk mengetahui motivasi belajar matematika pada siswa yang menggunakan menggunakan lembar pengamatan motivasi. Persentase motivasi = (Skor perolehan perolehan : skor maksimal maksimal )x 100%, siswa dikatakan termotivasi bila persentasi motivasi siswa lebih dari 50% 1. G. Indikator Kinerja Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas meningkatkan motivasi dan hasil belajar matematika materi himpunan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas VIIA SMP Islam Al Hikmah Mayong Jepara semester II tahun 2010 adal ah: 1. rata-rata motivasi belajar matematika matematika siswa yang rendah menjadi naik yaitu lebih dari dari atau sama dengan 50% 2. hasil belajar siswa dikatakan tuntas, bila hasil belajar rata-rata siswa dari rendah dalam satu kelas naik menjadi rata-rata hasil belajar matematika satu kelas lebih dari 60.
1. H. Prosedur Tindakan Sebelum melakukan tindakan kelas, diadakan refleksi awal dengan cara mengobservasi hasil ulangan harian siswa kelas VIIA tahun pelajaran 2009/2010, materi pelajaran Himpunan pada kompetensi dasar pengertian himpunan dan cara menyatakan himpunan. Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Setiap siklus melalui tahapantahapan: perencanaan, implementasi tindakan, observasi/pengamatan, refleksi. 1.Siklus I Secara terperinci prosedur penelitian tindakan kelas dalam siklus pertama diuraikan sebagai berikut: a. Perencanaan. Perencanaan dalam siklus pertama meliputi: 1) Mengobservasi hasil ulangan harian pelajaran matematika kelas VIIA SMP Islam AL Hikmah tahun 2009/2010 2) Mengidentifikasi masalah masalah yang dihadapi siswa siswa 3) Membuat Membuat rencana rencana pelaksanaan pembelajaran materi kompetensi kompetensi dasar
operasi pada
himpunan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. 4) Membuat kuis. 5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa 6) Membuat soal-soal tes untuk melihat hasil tindakan pada siklus I 8) Berdiskusi dengan guru matematika yang lain atau teman sejawat. b. Implementasi Tindakan Awal pelaksanaan tindakan adalah membentuk membentuk kelompok yang terdiri 8 sampai dengan 9 siswa secara acak. Pada pertemuan pertama diberikan materi operasi irisan dan gabungan pada himpunan, setiap kelompok diberi di beri soal untuk didiskusikan bersama kelompoknya dengan bimbingan guru seperlunya, selanjutnya siswa diberi kuis. Pada pertemuan kedua diberikan materi operasi komplemen dan kurang. Setiap kelompok diberi soal untuk didiskusikan bersama kelompoknya dengan bi mbingan guru seperlunya, selanjutkan siswa diberi kuis. Pada pertemuan ketiga dilakukan tes si klus pertama untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa selama siklus I. c. Pengamatan (Observasi) Saat pelaksanaan implementasi tindakan kelas, diobservasi oleh seorang pengamat yaitu seorang guru matematika. Pengamat mengisi lembar pengamatan untuk siswa yang berisi semua kegiatan siswa dalam setiap pertemuannya dan memberi penilaian setiap poin penilaiannya. d. Refleksi dan Analisa Semua hasil dari implementasi tindakan dan hasil pengamatan oleh observer dikumpulkan, dianalisis dan dievaluasi didiskusikan antara peneliti dan pengamat tentang kelebihan dan kelemahan tindakan pada pada siklus I sebagai bahan refleksi awal siklus II. 2. Siklus II Berdasarkan refleksi pada siklus I, perlu diadakan perbaikan pada siklus II dengan langkahlangkah sebagai berikut: a. Perencanaan
1) Identifikasi masalah dari refleksi refleksi siklus I 2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran materi di agram venn dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif. 3) Membentuk kelompok yang anggotanya berbeda ti ngkat kompetensinya. Setiap kelompok diusahakan ada satu siswa yang memiliki tingkat kompetensi tinggi atau sedang. 4) Membuat kuis. 5) Membuat lembar pengamatan untuk siswa. si swa. 6) Membuat soal tes untuk melihat hasil tindakan pada siklus II. b. Implementasi tindakan. Kelompok kerja yang dibentuk pada siklus II berbeda dengan kelompok pada siklus sikl us I. Setiap kelompok harus ada seorang siswa yang memiliki kompetensi sedang sampai tinggi. Pertemuan keempat membahas diagram venn dilanjutkan mengerjakan kuis. Pada pertemuan selanjutnya membahas pemecahkan masalah sederhana yang berkaitan dengan diagram venn, dilanjutkan mengerjakan kuis. Pertemuan berikutnya dilakukan tes kedua untuk mengetahui tingkat keberhasilan belajar siswa pada siklus II. c. Pengamatan Seperti pada siklus I, pelaksanaan tindakan pada siklus II ini juga diamati oleh seorang pengamat dengan mengisi lembar pengamatan yang sudah direncanakan. d. Refleksi dan Analisa Hasil pengamatan dan implementasi tindakan didiskusikan sekali lagi bersama antara peneliti dan pengamat.