CONTOH PROPOSAL PRO POSAL PTK-PAK PTK-PAK
PENGGUNAAN STRATEGI CTL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA MENYUSUN DOA UNTUK BERBAGAI KEPERLUAN DALAM PEMBELAJARAN PAK DI KELAS IV SD ……. KEC. …….
Oleh …………………………
SEKOLAH …………. ……………………… 2010
0
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Agama memiliki peran yang amat penting dalam kehidupan umat manusia. Agama menjadi pemandu dalam upaya mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna, damai dan bermartabat. Menyadari peran agama amat penting bagi kehidupan umat manusia maka internalisasi agama dalam kehidupan setiap pribadi menjadi sebuah keniscayaan, yang ditempuh melalui pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama di sekolah dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada uhan !ang maha "sa dan berakhlak mulia serta peningkatan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan Agama. Peningkatan potensi spiritual mencakup pengenalan, pemahaman, dan penanaman nilai#nilai keagamaan dalam kehidupan indi$idual ataupun kolekti% kemasyarakatan. Peningkatan potensi spiritual tersebut pada akhirnya bertujuan pada optimalisasi berbagai potensi yang dimiliki manusia yang aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabatnya sebagai makhluk uhan &Permendiknas 'o. (( ahun (00)*. Pendidikan Agama +atolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan terhadap uhan !ang Maha "sa sesuai dengan ajaran ereja +atolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan nasional &Permendiknas 'o. (( ahun (00)*. -ejak awal, pendidikan Agama +atolik merupakan suatu usaha untuk memperkuat iman dan ketakwaan terhadap uhan !ang Maha "sa sesuai dengan agama +atolik, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujuskan persatuan nasional. alam prakteknya, pendidikan Agama +atolik di sekolah merupakan salah satu bentuk komunikasi atau interaksi iman, yang mengandung unsur pengetahuan iman, unsur pergumulan iman dan unsur penghayatan iman dalam bermacam#macam bentuk. -ebagai salah satu bentuk komunikasi iman, PA+ di sekolah diharapkan dapat membantu perkembangan iman siswa melalui perluasan pengetahuan iman +atolik dan pergumulan penghayatan iman +atolik dalam hidup sehari#hari. Melalui pendidikan iman +atolik di sekolah diharapkan siswa dapat dibantu untuk membangun hidup beriman mereka &+omkat +/, 1223*. -alah satu standar kompetensi dalam pembelajaran PA+ di kelas 4 - semester adalah Memahami pedoman hidup dari Allah yang disampaikan melalui tokoh# tokoh dalam +itab -uci dalam upaya mengembangkan relasi dengan sesama5 orangtua dan lingkungan sekitarnya serta berusaha mengembangkan hidup doa mereka. -tandar kompetensi ini kemudian dijabarkan ke dalam beberapa kompetensi dasar berikut6 1* Memahami bahwa !esus adalah penyelamat yang dijanjikan Allah beserta karya#karya#'ya, (* Memahami kehendak Allah bagi dirinya dalam bersikap terhadap orangtua, kehidupan diri dan sesamanya dan 7* 8erdoa secara spontan dalam doa bersama. Pengalaman dalam pembelajaran PA+ di kelas 4 - …… memperlihatkan bahwa sebagian besar siswa belum mampu berdoa secara spontan baik doa untuk keperluan diri sendiri maupun untuk kepentingan bersama. 9asil belajar yang terkait dengan materi ini masih sangat rendah dan sebagian besar &….:* belum mencapai ++M. ++M PA+ kelas 4 di - ….. adalah ……. -ementara pencapaian siswa yang
1
terkait dengan kemampuan membuat doa#doa spontan rata#rata …….. +arena itu masalah yang dihadapi adalah rendahnya kemampuan siswa memanjatkan doa#doa spontan untuk berbagai keperluan. ari hasil re%leksi dan kajian terhadap permasalahan di atas ditemukan beberapa %aktor penyebab. Pertama, penggunaan metode yang kurang tepat. Metode yang digunakan oleh guru selama ini adalah ceramah dan tanya jawab. Metode ini nampaknya kurang memacu anak untuk mengembangkan kemampuan menyusun doa#doa secara spontan. Kedua, kurang adanya latihan secara berkesinambungan kepada para siswa sehingga mereka terbiasa untuk memanjatkan doa#doa secara spontan. Ketiga, interaksi dalam pembelajaran juga jurang bagus akibat dari penggunaan metode atau strategi yang kurang tepat. alam pembelajaran guru nampaknya lebih dominan sehingga siswa kurang terlibat secara akti% dalam pembelajaran. Keempat , kesulitan bahasa juga diidenti%ikasi menjadi penyebab rendahnya kemampuan siswa untuk mengungkapkan doa#doa spontan. ari beberapa %aktor penyebab yang telah diidenti%ikasi di atas, nampaknya penyebab yang dominan adalah kurangnya latihan yang berpijak pada pengalaman# pengalaman konkret siswa sehingga mereka sulit untuk mengartikulasikan kebutuhan atau keperluan mereka melalui doa#doa kepada Allah. oa spontan adalah doa yang dipanjatkan oleh siswa secara spontan menyangkut berbagai kebutuhan yang dialaminya. +arena itu doa#doa semacam itu sangat kontekstual sesuai dengan konteks dan kebutuhan para siswa. Mengingat karakteristik dari konteks dan latar kebutuhan sebagai bahan dasar untuk menyusun doa#doa spontan maka pendekatan ;< nampaknya menjadi sebuah model pembelajaran yang diharapkan dapat mengatasi masalah pembelajaran PA+ di kelas 4 tersebut. +arena itu untuk mengatasi kesulitan pembelajaran ini, peneliti akan menggunakan strategi ;<. B. Rumu!" M!!#!$ ari latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut6 apakah penggunaan strategi ;< dapat meningkatkan kemampuan siswa merumuskan doa#doa spontan untuk berbagai keperluan= ;. Tu%u!" P&"'('!"
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa memanjatkan doa#doa spontan untuk berbagai keperluan. >ntuk mencapai tujuan ini maka penelitian ini menggunakan strategi ;< sebagai tindakan pemecahannya. D. M!")!!( P&"'('!" 1. B!*' S'+! Penelitian ini diharapkan dapat mengatasi kesulitan belajar siswa terutama yang berkaitan dengan kesulitan memanjatkan doa#doa spontan sehingga diharapkan hasil belajar siswa untuk mata pelajaran PA+ dapat lebih ditingkatkan. 2. B!*' Gu,u Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan guru untuk melakukan ino$asi#ino$asi dalam pembelajaran PA+ sekaligus dapat menumbuhkan budaya meneliti bagi guru. . B!*' S&/#!$ Melalui peningkatan hasil belajar siswa dan penerapan metode#metode ino$ati% dalam pembelajaran di kelas maka diharapkan dapat meningkatkan mutu pendidikan di sekolah.
(
BAB II KAJIAN TEORETIS A. H!'!( B&,/! u"(u B&,!*!' K&&,#u!" 1. P&"*&,('!" B&,/! -alah satu ciri khas perilaku keberagamaan manusia adalah kemampuan untuk memanjatkan doa#doa kepada sang pencipta. oa adalah ungkapan hati manusia kepada Allah yang diimani dan dengan demikian diharapkan dapat memberikan kelegaan, kepuasan, dan terbebasnya manusia dari berbagai kesulitan dan penderitaan. Menurut Powell &122?* berdoa adalah bercakap# cakap atau berdialog dengan Allah dan seni berdoa adalah mengetahui bagaimana berbicara kepada dan mendengarkan Allah. oa merupakan ungkapan iman, yang diwujudkan dalam bentuk relasi yang mendalam antara manusia dan Allah. engan demikian dapat dikatakan bahwa doa adalah salah satu bagian dari keberimanan seseorang. oa adalah ungkapan kepasrahaan dan sekaligus keyakinan akan Allah sebagai sumber segala sesuatu dan dengan demikian manusia dapat berharap daripada'ya. 8erdoa adalah berkomunikasi dengan Allah. Menurut Powell &122?*, jika komunikasi bertujuan untuk memperdalam hubungan iman, maka pokok percakapan tidak dapat merupakan sesuatu yang dangkal atau olah pikir sekalipun. +arena itu berdoa harus melibatkan saling berbagi secara menyeluruh atau perjumpaan pribadi dengan pribadi. 8ila kita berdoa, kita harus membuka diri sedalam#dalamnya dan setulus#tulusnya dan kita harus berolah seni mendengarkan yang mendalam, karena Allah membuka dirinya sendiri kepada kita. Menurut @acobs, +ieser dan 8anawiratma &122(* berdoa berarti menghayati dan mengungkapkan secara positi% hubungan dengan Allah. si dan bentuk doa berbeda menurut hubungan itu. 9ubungan itu ditentukan oleh beberapa keadaan manusia6 1* sebagai makhluk ciptaan Allah5 (* sebagai anak Allah dalam kesatuan dengan +ristus, 7* -ebagai pendosa karena manusia memiliki kerapuhan. 2. B&,/! u"(u B&,!*!' K&&,#u!" oa sebagai ungkapan iman manusia dapat menjadi sarana bagi manusia untuk berkomunikasi dengan Allah. -ebagaimana layaknya komunikasi antara manusia dengan manusia, doa sebagai suatu pernyataan keintiman dengan Allah dapat digunakan untuk menyampaikan berbagai keperluan manusia. Ada banyak jenis doa yang biasa dipanjatkan manusia kepada Allah seperti doa syukur, doa pujian, doa pengharapan, dan yang paling sering dipanjatkan manusia adalah doa permohonan &+omkat +/, (00*. oa permohonan ingin mengungkapkan segala keperluan dan kebutuhan hidup manusia di hadapan uhan. ni tidak berarti bahwa manusia memaksa Allah, tetapi sebagai anak Allah yang percaya kepada kebaikan 8apa, manusia mau mengungkapkan seluruh isi hati di hadapan Allah &@acobs, +ieser, dan 8anawiratma, 122(*. . S(,u(u, D/! -ebagai suatu bentuk komunikasi dan ungkapan iman manusia, doa memiliki struktur tertentu. -etidak#tidaknya terdapat tiga bagian utama dari doa yaitu 1* sapaan pembuka yang berupa ucapan syukur dan terima kasih atas berkat dan rahmat yang telah diberikan Allah kepada manusia. (* >ngkapan permohonan yang berisi berbagai kebutuhan dan keperluan yang dikehendaki oleh manusia. 7* 8agian penutup yang berisi doksologi, lewat mana doa itu disampaikan. Pada umumnya, !esus +ristus sebagai perantara segala
7
permohonan kepada Allah maka kepada ialah ungkapan akhir doa#doa manusia disampaikan. B. H!'!( P&"&!(!" K/"(&(u!# 3 Contextual Teaching Learning 4 Menurut rianto &(00*, pembelajaran kontekstual atau ;< merupakan suatu konsepsi yang membantu guru mengaitkan isi mata pelajaran dengan situasi dunia nyata dan memoti$asi siswa membuat hubungan antara pengetahuan dan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga negara dan tenaga kerja. Pembelajaran kontekstual memungkinkan siswa menguatkan, memperluas, dan menerapkan pengetahuan dan keterampilan akademik mereka dalam berbagai macam tatanan dalam sekolah dan luar sekolah agar dapat memecahkan masalah#masalah dunia nyata atau masalah#maslaah yang disimulasikan. Pembelajaran kontekstual terjadi bila siswa menerapkan dan mengalami apa yang sedang diajarkan dengan mengacu kepada masalah#masalah dunia nyata yang berhubungan dengan peran dan tanggungjawab mereka sebagai anggota masyarakat. Maka pembelajaran kontekstual merupakan pembelajaran yang terjadi dalam hubungan yang erat dengan pengalaman yang sesungguhnya. Menurut -anjaya &(00)* pembelajaran kontekstual adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehitupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka. ari konsep ini maka terdapat tiga hal penting yang terkait dengan ;<6 Pertama, ;< menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan kepada kepada proses pengalaman langsung. Proses belajar dalam ;< tidak mengharapkan agar siswa menerima begitu saja pelajaran yang diberikan tetapi memproses, mencari dan menemukan sendiri materi pelajarannya. Kedua, ;< mendorong siswa untuk menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata. Artinya siswa dituntut untuk menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata. ni penting sekali karena dengan menghubungkan materi dan kehidupan nyata maka materi itu menjadi bermakna dan terpatri dalam ingatan siswa. Ketiga, ;< mendorong siswa untuk menerapkan apa yang dipelajari dengan permasalahan nyata yang dihadapi dalam kehidupan nyata. ni berarti ;< dapat membantu siswa mengaitkan pengalaman# pengalaman pembelajaran di sekolah dengan kehidupan nyata mereka. C. K&,!"*! B&,'', ari kajian teoretis yang telah dilakukan di atas maka nampaknya kesulitan praktis yang dihadapi oleh siswa dalam mengungkapkan doa#doa spontan dapat diatasi dengan menggunakan pendekatan ;<. -ecara teoretis telah diketahui bahwa ;< dapat membantu siswa menghubungkan pengalaman konkret mereka dengan hakikat pembelajaran yang diperolehnya. Atau dengan kata lain, ;< membuat pengalaman belajar siswa menjadi bermakna. oa#doa spontan untuk berbagai keperluan merupakan hal#hal nyata yang dihadapi siswa dalam kehidupan konkret mereka. 8agaimana doa#doa tersebut dapat dirumuskan dan dipanjatkan oleh siswa mengikuti struktur#struktur tertentu nampaknya akan sangat terbantu jika strategi ;< ini diterapkan. Melalui strategi ;< siswa dapat menggali pengalaman#pengalaman konkret mereka dan mengaitkan pengalaman konret mereka dengan materi yang sesungguhnya. Maka upaya untuk menghubungkan pengalaman konkret tersebut ke dalam pembelajaran dengan kompetensi yang diharapkan yakni kemampuan untuk berdoa nampaknya cocok dengan pembelajaran ;<. +arena itu melalui pendekatan ;< dalam pembelajaran diharapkan siswa dapat membuat doa#doa untuk berbagai keperluan dan sekaligus dapat memanjatkannya secara spontan.
3
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. D&!'" P&"'('!" Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas &P+* dengan menggunakan desain +emmis dan Mcaggart sebagai berikut6 &gambarkan desain +emmis dan Mcaggart*6
Plan
Act B Obser$e
-iklus
Ce%lect
Ce$ised Plan Ce%lect
Act B Obser$e
Plan
-iklus
Ce%lect
-iklus
Ce$ised Plan Plan
Act B Obser$e
ambar 16 esain Penelitian +emmis B Mcaggart B. P,/&u, P&"'('!" -esuai dengan desain penelitian yang telah dikemukakan di atas maka prosedur atau tahapan#tahapan penelitian adalah sebagai berikut6 a. Perencanaan Pada tahap ini peneliti melakukan kajian terhadap permasalahan pembelajaran yang dihadapi, mengidenti%ikasi penyebab#penyebabnya dan menentukan tindakan yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah tersebut. indakan yang akan digunakan kemudian dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran atau skenario pembelajaran. alam mengembangkan skenario atau rencana pembelajaran, peneliti melibatkan pihak#pihak lain seperti rekan guru yang mengajar dalam mata pelajaran yang sama, peneliti juga berdiskusi dengan pengawas dan kepala sekolah. 9asil dari tahap perencanaan ini adalah dokumen#dokumen seperti CPP, lembaran#lembaran pengamatan, lembaran kerja siswa, dsb.
b. Pelaksanaan dan Pengamatan Pada tahap ini peneliti mengimplementasikan apa yang telah dibuat dalam perencanaan dalam pembelajaran di kelas. Melalui panduan CPP atau skenario pembelajaran peneliti berusaha untuk melaksanakan secara konsisten apa yang telah tertera di dalam CPP tersebut. -ambil melakukan kegiatan pembelajaran, peneliti juga melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran dengan menggunakan instrumen#instrumen pengamatan yang telah tersedia. >ntuk melakukan pengamatan secara akurat maka peneliti membutuhkan mitra atau kolaborator peneliti yakni ….. orang teman guru. Mereka melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran yang mencakup pengamatan terhadap keterlaksanaan pembelajaran dan pengamatan terhadap akti$itasDrespon siswa selama pembelajaran. Pengamatan juga dilakukan terhadap hasil belajar siswa
?
pada akhir pembelajaran menggunakan tes hasil belajar yang telah disiapkan oleh peneliti. c. Ce%leksi -etelah melakukan kegiatan pembelajaran di kelas dengan menerapkan apa yang tertera dalam CPP maka peneliti dan kolaborator melakukan re%leksi. +egiatan ini dilaksanakan untuk mencermati kembali pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan, perubahan#perubahan yang terjadi, hambatan atau kesulitan#kesulitan yang dialami, dan kemajuan#kemajuan yang telah dicapai. 9asil re%leksi kemudian menjadi dasar untuk melakukan tindakan pada siklus atau putaran#putaran berikutnya. C. T&m!( !" W!(u P&"'('!" 1. empat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di - ……. +ec. ……. +ab. ……… (. /aktu Penelitian Penelitian ini direncanakan akan dilakukan selama …… bulan dari bulan ….. sampai …… (010.
)
DA5TAR KEPUSTAKAAN
Dokumen Konsili Vatikan II, Tonggak Sejarah Pedoman Arah, &erj. @. Ciberu*, @akarta6 Obor, 12E7. 9arjana, A.M., Penghayatan Agama yang Otentik dan Tidak Otentik, !ogyakarta6 +anisius, 1223. @acobs, om, +ieser 8., 8anawiratma, @.8., Silabus Pendidikan Iman Katolik Melalui Pelajaran Agama Pada Tingkat Pendidikan Dasar Tahun, !ogyakarta6 +anisius, 122(. +omkat +/, Menyimak Kurikulum Pendidikan Agama Katolik, Sebuah Pengamatan terhadap !okakarya Kurikulum "# Pendidikan Agama Katolik, @akarta6 Obor, 1223. +omkat +/, Menjadi Murid $esus, Pendidikan Agama Katolik untuk Sekolah Dasar, %uku &uru #, !ogyakarta6 +anisius, (00. Mulyasa, "., Praktik Penelitian Tindakan Kelas, 8andung6 Cemaja Cosdakarya, (002. Peraturan Menteri Pendidikan 'asional, 'o( )) Tahun )**+ tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, @akarta6 epdiknas, (00). Powell, @ohn, %eriman untuk idup %eriman untuk Mati, &terj. A. /idyamartaya*, !ogyakarta6 +anisius, 122?. -anjaya, /ina, Strategi Pembelajaran %erorientasi Standar Proses Pendidikan, @akarta6 +encana Prenada Media, (00). rianto, Model-model Pembelajaran Ino.ati/ %erorientasi Konstrukti.istik, @akarta6 Prestasi Pustaka Publishers, (00.