KEPERAWATAN KOMUNITAS
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Disusun Oleh :
ALBETTYASARI PANGASTUTI
P17420212043
III B
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN SEMARANG
PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN PURWOKERTO
2014
SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Pokok Bahasan : Penyakit Jantung Koroner
Sub Pokok bahasan: Pengetahuan Penyakit Jantung Koroner
Hari/Tanggal : Rabu, 22 Oktober 2014
Waktu : 30 menit
Sasaran : Warga Desa Kataan Rt 03 Rw 01 Kecamatan Ngadirejo
Tempat : Balai Desa Kataan
Penyuluh : Albettyasari Pangastuti
Latar Belakang
Angka kesakitan dan angka kematian di kabupaten Temanggung khususnya kecamatan Ngadirejo masih cukup tinggi dengan pola penyebab kematian tertinggi dari penyakit-penyakit degeneratif seperti penyakit jantung, hipertensi, stroke dan DM. Berdasarkan data yang dihimpun dari Puskesmas Ngadirejo pada bulan September 2014, penyakit jantung menempati urutan ketiga setelah hipertensi dengan angka kesakitan mencapai 702 jiwa dari 51.774 penduduk di kecamatan Ngadirejo, khusus untuk desa Kataan Rt 03 Rw 01 terdapat 7 orang penderita penyakit jantung koroner dari 127 penduduk.
Tujuan
Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan warga desa Kataan Rt 03 Rw 01, diharapkan warga memahami tentang penyakit jantung koroner.
Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan selama 30 menit diharapkan warga mampu :
Menjelaskan penyakit jantung koroner
Menyebutkan faktor penyebab penyakit jantung koroner
Menyebutkan tanda dan gejala penakit jantung koroner
Menjelaskan upaya pencegahan penyakit jantung koroner
Menjelaskan makanan pantangan bagi penderita penyakit jantung koroner
Kegiatan Penyuluhan
No
Waktu
Penyuluh
Audien
Metode/Media
Keterangan
1.
3 menit
Pembukaan :
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan
Apersepsi
Menjawab
Mendengarkan
Mendengarkan
Menjawab
Ceramah
Ceramah
ceramah
Bertanya
Audien sangat bersemangat
2.
15 menit
Inti :
Menjelaskan pengertian penyakit jantung koroner
Menjelaskan faktor penyebab penyakit jantung koroner
Menjelaskan tanda gejala pernyakit jantung koroner
Menjelaskan upaya pencegahan penyakit jantung koroner
Menjelaskan makanan pantangan bagi penderita penyakit jantung koroner
Memperhatikan
Memperhatikan
Memperhatikan
Mencatat
Ceramah
Ceramah
Ceramah
Audien sangat antusias
3.
7 menit
Evaluasi :
Mengevaluasi audien tentang materi yang telah disampaikan
Menjawab pertanyaan penyuluh
Formatif
Audien sangat bersemangat
4.
3 menit
Kesimpulan :
Menyimpulkan kegiatan penyuluhan
Memperhatikan
Ceramah
Audien sangat bersemangat
5.
2 menit
Penutup :
Mengucapkan terima kasih
Mengucapkan salam penutup
Menjawab salam
Ceramah
Audien sangat bersemangat
Media
LCD
Laptop
Leaflet
Metode
Ceramah
Tanya jawab
Lampiran
Materi
Soal
LEMBAR PENGESAHAN
Ngadirejo, 22 Oktober 2014
Mengetahui
Dosen Pembimbing Mahasiswa
Taat Sumedi,S.Kep.,Ns.,MH Albettyasari Pangastuti
Daftar Pustaka
Anna, Ulfa. 2006. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Kardiovaskuler. Jakarta : Diklat RSHK.
Brunner & Suddarth. 2005. Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC
Depkes RI. 2006. Proses Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta
Mansjoer. 2007. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : FKUI
National Cardiovascular Center harapan Kita-Hubungan Hipertensi dengan Jantung Koroner. diakses pada 19 Oktober 2014 pukul 8.40 wib dari http://www.pjnk.go.id
N. G Yasmin. 2008. Proses Keperawatan Pada Pasien dengan Gangguan Sistem Kardiovaskuler. Jakarta : EGC
Price, Sylvia dkk. 2006. Patofisologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Edisi 3. Jakarta : EGC
Riliantono Lily, dkk. 2006. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta : FKUI
Yahya, A. 2005. Sebelum Jantung Anda Berhenti Berdetak. Bandung : Kaifa
MATERI PENYULUHAN
PENYAKIT JANTUNG KORONER
Definisi
Penyakit Jantung Koroner (PJK) terjadi oleh sebab suplai darah ke otot jantung berkurang sebagai akibat adanya sumbatan pada arteri koroner. Arteri koroner adalah pembuluh darah di jantung yang berfungsi menyuplai makanan bagi sel-sel jantung. Proses penumpukan itu disebut aterosklerosis, dan bisa terjadi di pembuluh arteri lainnya, tidak hanya pada arteri koroner. (Brunner & Suddarth, 2005)
Penyakit jantung koroner adalah suatu manifestasi khusus dari atherosklerosis pada arteri koronaria. (Depkes RI, 2006)
Penyakit Jantung Koroner (PJK) adalah suatu kelainan yang disebabkan oleh adanya penyempitan dan penyumbatan arteri koronaria yang mengalirkan darah ke otot jantung (Mansjoer, 2007).
Jadi, penyakit jantung koroner adalah suatu kelainan disebabkan oleh penyempitan atau penghambatan pembuluh arteri yang mengalirkan darah ke otot jantung. Bilamana penyempitan ini menjadi parah maka dapat terjadi serangan jantung. Jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Untuk itu otot jantung memerlukan oksigen dan nutrisi yang cukup. Oksigen dan nutrisi diangkut oleh darah melalui pembuluh darah khusus yang disebut arteri koroner. Persoalan akan timbul bila oleh sesuatu sebab terdapat halangan atau kelainan di arteri koroner, sehingga tidak cukup suplai darah, yang berarti juga kurangnya suplai oksigen dan nutrisi untuk menggerakkan jantung secara normal. Keadaan di atas dikenal sebagai penyakit jantung koroner (PJK).
Etiologi
Faktor risiko yang tak-termodifikasi (yang tak bisa diubah)
Pria
Menurut dr. Harnanto, SpJP Direktur Utama Rumah Sakit Jantung Harapan Kita, pria mempunyai resiko yang lebih untuk menderita penyakit jantung koroner daripada wanita, sebab wanita memiliki kadar estrogen dimana hormon estrogen tersebut justru melindungi dinding pembuluh darah sehingga lemak yang menyebabkan penyumbatan pembuluh darah tidak mudah melekat.
Namun setelah masa menopause, wanita justru jauh lebih rentan terkena jantung koroner dibandingkan cowok. Karena hormon estrogen pelindung sudah habis. Jadi jangan mentang-mentang merasa aman saat ini, kaum wanita jadi lengah dan tidak menjaga kesehatan tubuh.
Lebih baik tetap waspada dan jalankan gaya hidup sehat, agar setelah tidak memiliki pelindung pun, jantung kita bisa tetap sehat.
Usia tua
Meningkatnya usia seseorang akan semakin tinggi kemungkinan terjadinya penyakit jantung koroner. Peningkatan usia berkaitan dengan penambahan waktu yang digunakan untuk proses pengendapan lemak pada dinding pembuluh darah. Selain itu proses kerapuhan dinding pembuluh darah tersebut semakin panjang sehingga semakin tua seseorang maka semakin besar kemungkinan terserang penyakit jantung koroner
Faktor risiko yang terubahkan (yang bisa dikendalikan)
Merokok
Merokok merupakan faktor besar yang memberi kontribusi kepada penyakit jantung koroner. Para perokok sigaret mempunyai 2-3 kali untuk meninggal karena penyakit jantung koroner daripada mereka yang bukan perokok. Resiko bergantung pula pada banyaknya rokok yang mereka hisap dalam sehari, lebih banyak rokok yang mereka hisap maka lebih tinggi resiko terkena penyakit jantung koroner, sebab tanpa disadari nicotine yang terkandung dalam sebatang rokok dapat meningkatkan beban kerja miokardium dan terjadi peningkatan kebutuhan oksigen. Selain nicotine, karbonmonoksida turut mengganggu pengangkutan oksigen dalam darah.
Seseorang yang merokok umumnya akan mengalami penurunan kadar HDL (High Density Lipoprotein) yaitu kolesterol baik yang mengangkut kolesterol dari sel-sel untuk kembali ke hati. HDL berperan seperti "pemulung" yang memunguti sampah-sampah LDL di sepanjang dinding pembuluh darah. Bila "sampah" terlalu banyak atau "pemulung" terlalu sedikit, maka "sampah" akan menumpuk menjadi plak berbahaya. Jumlah kolesterol total dalam darah sebaiknya tidak melebihi 200 mg per 100 ml darah, walaupun mungkin ada sedikit perbedaan untuk nilai tersebut menurut usia, jenis kelamin dan ras. Anda dapat mengetahui jumlah kolesterol total, LDL, dan HDL Anda melalui pemeriksaan darah. Bagi sebagian besar orang, tingkat LDL yang disarankan adalah tidak melebihi 100 mg/dL. Tingkat LDL tinggi merupakan faktor risiko terjadinya stroke dan penyakit jantung, yang merupakan dua penyebab utama kematian. Serta peningkatan kadar LDL (Low Density Lipoprotein) yaitu pengangkut lemak dari hati ke sel-sel. Bila terlalu banyak, akan menyebabkan sumbatan arteri karena menumpuknya lemak di dinding pembuluh yang mengalirkan darah ke jantung dan otak. Lemak ini kemudian mengental, mengeras, dan akhirnya membentuk plak. Kondisi ini dinamakan atherosklerosis. Bila plak menyumbat pembuluh darah jantung, maka Anda akan merasakan nyeri dada dan juga berisiko terkena serangan jantung. Apabila pembuluh darah otak yang tersumbat, maka Anda berisiko untuk terkena stroke.
Tekanan darah tinggi
Hipertensi terjadi karena menyempitnya pembuluh darah yang diakibatkan oleh mengendapnya kalsium (darah dalam kondisi terlalu basa) dan kolesterol di dinding pembuluh darah. Ditambah dengan konsentrasi darah yang kental karena tingginya natrium berakibat aliran darah kurang lancar sehingga menghambat suplai makanan dan oksigen ke jaringan dan sel tubuh. Kondisi tersebut memacu jantung untuk bergerak dan bekerja lebih keras, akibatnya tekanan darah menjadi tinggi. Dalam jangka waktu tertentu bisa menyebabkan serangan jantung. Dan bila penyempitan pembuluh darah terjadi di otak maka akan mengakibatkan terjadinya stroke. Sementara itu, tekanan darah yang tinggi dapat merusak pembuluh darah arteri yang akan menimbulkan komplikasi berupa gagal ginjal, serangan jantung dan stroke.
( Junaedi Iskandar, 2010).
Diabetes yang tak terkontrol
Insulin adalah salah satu jenis hormone yang dihasilkan oleh sel beta di dalam pancreas, yaitu sebuah kelenjar yang terletak dekat lambung. Dari sinilah dialirkan ke dalam aluran darah. Insulin ini memiliki dua fungsi sebagai berikut :
Untuk mendorong glucose dari darah ke sel tertentu dari tubuh, kemudian dibakar menjadi energy.
Untuk mengubah kelebihan glucose dalam darah menjadi glikogen yang disimpan di dalam hati dan otot sebagai timbunan energy.
Dengan demikian insulin membantu mempertahankan kadar glucose darah dalam batas – batas normal. Bilamana insulin tersebut tidak cukup jumlahnya atau tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya, maka tubuh kehilangan kemampuan untuk memproses glukosa atau tubuh tidak mampu melakukan metabolism karbohidrat secara normal. Akibatnya glukosa berkumpul didalam darah sampai melewati ambang batas dan mengakibatkan kadar glucose darah naik terutama bila berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga gula darah (glukoosa) tersebut dapat menjadi pekat, dan ini mendorong terjadinya pengendapan atherosclerosis pada arteri koroner. Pasien dengan diabetes cenderung mengalami gangguan jantung pada usia yang masih muda. Diabetes yang tidak terkontrol dengan kadar glukosa yang tinggi dalam darah cenderung menaikan kadar kolesterol.
Ketidak-aktifan fisik
Telah dibuktika bahwa kegiatan gerakan dapat memperbaiki efisiensi jantung ddengan mengurangi kecepatan jantung dan tekanan darah. Dampak terhadap fisiologis lainnya adalah menurunkan kadar kepekatan rendah dari lipid protein, menurunkan kadar glukosa dalm darah dan memperbaiki cardiac output sehingga mengurangi kemungkinan terkena penyakit jantung koroner. (Anna Ulfa, 2006)
Obesitas atau kelebihan berat badan
Obesitas atau bert badan berlebih berhubungan dengan beban kerja jantung yang meningkat serta kebutuhan oksigen untuk jantung. Yang spesifik, jantung berhubungan dengan peningkaan intake kalori dan peningkatan kadar LDL. (Anna Ulfa, 2006)
Orang yang gemuk akan lebih cenderung menderita penyakit jantung koroner dibanding mereka yang memiliki berat badan normal. (N. G Yasmin, 2008)
Stres atau kemarahan yang tak terkendalikan
Stres dianggap merupakan salah satu faktor risiko dari PJK meskipun belum dapat "diukur" berapa besar pengaruh tersebut memicu timbulnya PJK. Demikian juga, amat sulit untuk memberikan definisi stress secara cepat. Mungkin deskripsi yang paling mendekati ialah suatu keadaan mental yang Nampak sebagai kegelisahaan, kekhawatiran, tensi tinggi, keasyikan yang abnormal dengan suatu dorongan atau sebab dari lingkungan yang tidak menyenangkan. Jadi seorang yang mengalami tres dapat mengeluh karena merasa tidak sehat, sakit kepala, berdebar (palpitasi), sakit lambung atau susah tidur, tidak bahagia, atau bahkan depresi. Tidak semua simtom tersebut hadir bersama-sama.
Stres dapat memicu pengeluaran hormone andrenalin dan katekolamin yang tinggi dapat berakibat mempercepat kekejangan (spam) arteri koroner, sehingga suplai darah ke otot jantung terganggu.
Diet yang tinggi akan lemak jenuh dan kolesterol
Kolesterol merupakan salah satu kata yang sering diucapkan oleh masyarakat umum terutama bila menyangkut masalah kesehatan, biasanya dengan konotasi negative. Sesungguhnya kolesterol tidaklah selalu jelek. Dari segi ilmu kimia, kolesterol merupakan senyawa lemak yang kompleks yang dihasilkan oleh tubuh untuk bermacam-macam fungsi kolesterol maka tubuh membuatnya sendiri di dalam hati (liver).
Kolesterol yang berada dalam zat makanan yang kita makan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Sejauh pemasukan ini masih seimbang dengan kebutuhan, tubuh kita akan tetap sehat. Tetapi sangat disayangkan kebanyakan dari kita memasukkan kolesterol lebih dari apa yang diperlukan, yaitu dengan makan makanan yang mengandung lemak yang kaya akan koelsterol dalam jumlah yang berlebihan. Hal ini dapat dimengerti karena hidangan yang lezat umumnya mengandung banyak lemak. Hasilnya mudah diterka, yaitu kadar kolesterol darah meningkat sampai di atas angka normal yang diinginkan.
Kelebihan tersebut bereaksi dengan zat-zat lain dan mengendap di dalam pembuluh darah arteri, yang menyebabkan penyempitan dan pengerasan yang dikenal sebagai atherosclerosis.Seperti telah disebutkan di muka, bila penyempitan dan pengerasan ini cukup berat, sehingga menyebabkan suplai darah ke otot jantung tidak cukup jumlahnya, maka timbul sakit atau nyeri dada yang disebut angina, bahkan dapat menjurus ke serangan jantung.
Di sinilah kolesterol tersebut berperan negative terhadap kesehatan. Karena alasan tersebut di atas, maka kadar kolesterol yang abnormal menjadi factor risiko utama PJK.
Patofisiologi
Penyakit jantung koroner dan micardiail infark merupakan respons iskemik dari miokardium yang di sebabkan oleh penyempitan arteri koronaria secara permanen atau tidak permanen. Oksigen di perlukan oleh sel-sel miokardial, untuk metabolisme aerob di mana Adenosine Triphospate di bebaskan untuk energi jantung pada saat istirahat membutuhakn 70 % oksigen. Banyaknya oksigen yang di perlukan untuk kerja jantung di sebut sebagai Myocardial Oxygen Cunsumption (MVO2), yang dinyatakan oleh percepatan jantung, kontraksi miocardial dan tekanan pada dinding jantung.
Jantung yang normal dapat dengan mudah menyesuaikan terhadap peningkatan tuntutan tekanan oksigen dangan menambah percepatan dan kontraksi untuk menekan volume darah ke sekat-sekat jantung. Pada jantung yang mengalami obstruksi aliran darah miocardial, suplai darah tidak dapat mencukupi terhadap tuntutan yang terjadi. Keadaan adanya obstruksi letal maupun sebagian dapat menyebabkan anoksia dan suatu kondisi menyerupai glikolisis aerobic berupaya memenuhi kebutuhan oksigen.
Penimbunan asam laktat merupakan akibat dari glikolisis aerobik yang dapat sebagai predisposisi terjadinya disritmia dan kegagalan jantung. Hipokromia dan asidosis laktat mengganggu fungsi ventrikel. Kekuatan kontraksi menurun, gerakan dinding segmen iskemik menjadi hipokinetik.
Kegagalan ventrikel kiri menyebabkan penurunan stroke volume, pengurangan cardiac out put, peningkatan ventrikel kiri pada saat tekanan akhir diastole dan tekanan desakan pada arteri pulmonalis serta tanda-tanda kegagalan jantung.
Kelanjutan dan iskemia tergantung pada obstruksi pada arteri koronaria (permanen atau semntara), lokasi serta ukurannya. Tiga menifestasi dari iskemi miocardial adalah angina pectoris, penyempitan arteri koronarius sementara, preinfarksi angina, dan miocardial infark atau obstruksi permanen pada arteri koronari. (Price, Sylvia, 2006)
Tanda dan Gejala
Beberapa keluhan yang sering terjadi pada penderita penyakit jantung koroner :
Iskemia
Adalah suatu keadaan kekurangan oksigen yang bersifat reversible. Iskemia yang lama akan menyebabkan kematian otot atau nekrosis. Secara klinis maka nekrosis miocardium dikenal dengan nama infark miocardium. (Price, Sylvia, 2006)
Sesak nafas
Diawali dengan nafas yang terasa pendek sewaktu melakukan aktivitas yang cukup berat, yang biasanya tidak menimbulkan keluhan. Makin lama sesak makin bertambah sekalipun melakukan aktivitas ringan seperti naik tangga 1-2 lantai ataupun berjalan terburu-buru atau berjalan datar agak jauh. Pada keadaan lanjut dapat terjadi gagal jantubg kiri, yang jelas merupakan manifestasi disfungsi ventrikel kiri. (Rilliantono L, 2009)
Angina Pectoris
Menurut Anna Ulfa (2006), angina pectoris adalah "jeritan" otot jantung yang merupakan sakit daada akibat kekurangan oksigen. Suatu gejala klinik yang disebabkan oleh iskemia miocard yang bersifat sementara. Hal ini terjadi akibat tidak adanya keseimbangan antara kebutuhan oksigen miocard dengan kemampuan pembuluh darah koroner dalam menyediakan ksigen secukupnya untuk kontraksi miocard. Gejalanya adalah sakit dada sentral atau retroentral yang dapat menyebar ke salah satu atau kedua tangan, leher atau punggung. Sakit sering timbul pada kegiatan fisik maupun emosi, atau dapat timbul spontan saat istirahat. Penderita dengan angina pectoris dapat dibagi beberapa subset klinik
Penderita dengan angina pectoris stabil, pola sakit dadanya dapat dicetuskan kembali oleh suatu kegiatan dan oleh faktor-faktor pencetus tertentu, dalam 30 hari terakhir tidak ada perubahan dalam hal frekuensi, lama dan faktor-faktor pencetusnya (sakit dada tidak lebih dari 15 menit). Pada angina pectoris tidak stabil umumnya terjadi perubahan-perubahan pola : meningkatnya frekuensi parahnya dan atau lama sakitnya dan faktor pencetusnya. Sering termasuk disini sakit pada saat istirahat.
Infark Miocard
Biasanya disebabkan oleh thrombus arteri koroner. Terjadinya thrombus disebabkan oleh ruptur plak yang kemudian diikuti oleh pembentukan thrombus oleh trombosit. Lokasi dan luasnya miocard infark tergantung pada arteri yang kolusi dan aliran darah kolateraal. Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas, ditekan, ditusuk, panas atau ditindih barang berat. Nyeri dapat menjalar ke lengan(umumnya kiri), bahu, leher, rahang, punggung hingga epigastrium. Nyeri berlangsung lebih lama dari angina pektoris biasa dan tak responsif terhadap nitrogliserin.
Kematian otot jantung
Disebut juga dengan myokard infark. Jika ciri ini dialami, maka gejalanya, seperti nyeri dada yang hebat, mudah berkeringat, mual, muntah, dan hilangnya kesadaran. Kondisi kematian otot ini bisa menyebabkan kematian. Namun terkadang, gejalanya berbeda-beda tergantung pada seberapa banyak otot jantung yang rusak.
Pencegahan
Rajin berjalan telah terbukti mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke. Hal ini karena aktifitas ini dapat menurunkan kadar LDL (kolesterol jahat) sekaligus meningkatkan kadar HDL (kolesterol baik), serta menjaga tekanan darah normal. Jadi Apa pun aktifitas yang meningkatkan denyut jantung dan memompa darah juga melatih jantung dan sistem peredaran darah kita. berjalan cepat selama 30 menit bisa membantu mencegah dan mengontrol tekanan darah tinggi penyebab stroke – bisa mengurangi risiko stroke hingga 27%.
Kenali tekanan darah anda, dan lakukan apapun, supaya mencapai angka 110/90 mmHg. Tekanan darah anda mungkin bahkan lebih penting daripada kolesterol anda. Dan, anda bisa menurunkan tekanan ini sendiri. Cara terbaik adalah dengan olah raga teratur, dan kurangi lemak di perut. Kenapa? karena lemak ini menutupi organ-organ penting, sehingga, supaya organ-organ ini bisa bekerja lebih baik, dibutuhkan tekanan darah lebih. Jadi, ketika lemak perut berkurang, tekanan darah yang dibutuhkan akan menurun drastis.
Makan 250 gr kacang-kacangan setiap hari akan meningkatkan kadar kolesterol baik, HDL, dan menurunkan radang. Kacang juga membantu menyehatkan jantung dengan alasan yang belum jelas. Kacang memiliki kadar asam lemak Omega 3 tinggi, memiliki protein dan serat tinggi.
Coba cari tahu kadar HDL anda dan coba tingkatkan sampai di nilai 50. Bagi wanita, nilai HDL tinggi jauh lebih baik daripada LDL rendah. Semakin tinggi nilai HDL, makin bagus (50 sudah termasuk bagus). Cara termudah untuk meningkatkan nilainya adalah olahraga, kurangi minuman keras, makan makanan dengan lemak sehat, misalnya: zaitun, canola. Asam Pantotenat (vit. B5) juga bisa membantu.
Jangan makan minyak jenuh lebih dari 20 gram setiap hari, dan gunakan minyak trans sesedikit mungkin. Lemak jenuh dan lemak trans akan menyebabkan radang arteri. Cinnamon roll (roti kayu manis) memiliki 7 gram lemak jenuh. Minyak trans (misalnya dalam mentega atau margarin), sering ditemukan dalam makanan yang diproses atau dipanggang dalam oven.
Minum alkohol. Kurangi, sehari segelas aja. Kami sendiri masih belum jelas, tapi minuman beralkohol seperti bir dan anggur memiliki efek anti – radang. Tapi sering ditemukan bahwa mereka yang tidak minum alkohol sama sekali, malah memiliki kemungkinan serangan jantung lebih tinggi daripada mereka yang minum sedikit-sedikit. Minum 7 gelas sehari nggak sama efeknya dengna minum 1 gelas tiap hari.
Makanan yang perlu dihindari oleh penderita jantung koroner
Pantangan makanan bagi penderita penyakit jantung yaitu makanan yang mengandung kolesterol. Cumi, udang, kepiting, otak sapi, daging kambing, daging berlemak, organ dalam hewan, bebek, belut, kuning telur, susu sapi, kulit ayam, makanan kemasan olahan daging ayam. Kolesterol adalah musuh utama jantung. 1 otak sapi kandungan kolesterolnya sama dengan 1 tubuh sapi.
Harus Dihindari Makanan mengandung trigleserin. Trigleserida merupakan lemak jahat dari tumbuhan. Seperti Minyak goreng, santan, kelapa dan margarin. ini juga sangat berbahaya sekali bila kekeh mengkonsumsinya.
Makanan yang mengandung gula alkoholik seperti minuman alkohol, durian dan tape.
Evaluasi
Menanyakan pada peserta penyuluhan tentang :
Pengertian Penyakit Jantung Koroner
Penyebab Penyakit Jantung Koroner
Tanda dan gejala Penyakit Jantung Koroner
Upaya pencegahan Penyakit Jantung Koroner
Makanan yang perlu dihindari oleh penderita Penyakit Jantung Koroner