Ilustrasi Kasus A. Identitas Pasien
Nama
: Tn. H
Umur
: 35 tahun
Kedudukan dalam keluarga
: Kepala Keluarga
Jenis kelamin
: Laki-laki
Pendidikan
: SLTP
Pekerjaan
: Office Boy
Status Pernikahan
: Menikah
B. Anamnesis Penyakit
1. Keluhan Utama
Nafas sesak dan berbunyi sejak 2 hari sebelum berobat
2. Keluhan Tambahan
Batuk berdahak, dada terasa berat
3. Riwayat Penyakit Sekarang 2 hari sebelum berobat pasien mengeluh nafasnya sesak dan berbunyi ‘ngik ‘ngik ngik’ saat os dalam perjalanan pulang kerja. Sebelumnya, pada siang harinya, ia mengaku memang dadanya terasa berat dan nafas agak sulit. Untuk mengurangi keluhannya ia membeli obat warung (Asma soho) dan memang sesak dirasakan agak berkurang sehingga keesokan harinya ia dapat kembali pergi bekerja. Namun, sepanjang hari itu, os mengaku sangat terganggu aktivitasnya karena sesak kembali kambuh. Os juga mengeluhkan bahwa ia sedang batuk berdahak sejak sekitar 2 minggu sebelumnya. Dahak berwarna putih atau kuning. Os memang memiliki riwayat sakit asma dan sering kambuh dalam 2 tahun terakhir ini. Terakhir kali serangan ini kambuh 3 bulan sebelum berobat namun dengan minum asma soho keluhannya membaik. 4. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat sakit asma sejak berusia 8 tahun
Pasien memiliki riwayat alergi terhadap te rhadap debu dan udara dingin
Kasus Paru – Paru – Liem Liem Jen Fuk
Pasien memiliki riwayat alergi terhadap udang dan kerang
5. Riwayat Penyakit Keluarga
Ibu os memiliki riwayat sakit asma
6. Riwayat Sosioekonomi dan Kebiasaan
Pasien tinggal di rumah kontrakan dengan istri dan seorang anaknya.
Menurut pengakuan os, saat ini ia sedang tidak memiliki masalah rumah tangga maupun masalah dengan rekan kerja di kantor. Kondisi keuangan menurutnya masih dapat di atasi karena istrinya juga bekerja menjual makanan ringan sehingga dapat membantu menutupi kebutuhan keluarga.
Dalam kesehariannya, os selalu sarapan di rumah dan dilengkapi dengan 1 gelas kopi. Ia juga selalu makan malam di rumah, sedangkan makan siang pada hari kerja selalu dilakukan di warung makan. Menu yang dikonsumsi cukup bervariasi seperti ada nasi, sayur, lauk tahu, tempe, ayam ataupun ikan, dan kadang-kadang ada buah.
Pasien terbiasa minum air putih cukup banyak, kira-kira 1-2 botol air mineral ukuran 1,5L dalam sehari.
Pasien memiliki kebiasaan merokok sejak sekitar 15 tahun yang lalu. Rokok yang dihisap adalah rokok kretek sebanyak 1 bungkus sehari.
Pasien memiliki kebiasaan minum kopi yaitu kopi hitam berampas 1-2 gelas sehari.
Pasien tidak memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol.
Pasien tidak memiliki kebiasaan olahraga.
C. Anamnesis Okupasi
1. Riwayat pekerjaan
Tahun 1999 – 2005
: Tukang ojek
Tahun 2005 – 2009
: Office boy
2. Material & peralatan yang dipergunakan:
Sarung tangan
Busa pencuci piring
Cairan pencuci piring
Alat pembersih lantai (pel)
Kasus Paru – Liem Jen Fuk
Sapu
Vacuum cleaner
Cairan pembersih lantai
3. Uraian tugas
Os bekerja selama 5 hari seminggu pada hari Senin sampai Jumat. Jam kerja rutin dimulai pukul 07.00 sampai 17.00 setiap hari kerja.
Setiap pagi, sekitar pukul 06.00, os berjalan kaki sejauh 200 meter menuju jalan raya dan kemudian dilanjutkan dengan menumpang bus kira-kira 40 menit menuju tempat kerjanya. Setibanya di kantor, os melalukan absensi dengan memasukkan kartu absensinya ke mesin absensi. Kemudian os menuju pantry dan berganti pakaian di sana.
Kantor tempat os bekerja merupakan bangunan 3 lantai. Di kantor ini os bekerja bersama dengan 3 orang rekannya. Tugas rutin yang dilakukannya adalah menyapu dan mengepel ruang kantor setiap pagi dan sore hari, menyedot debu di karpet dengan penyedot debu 2 kali seminggu, menyiapkan minuman untuk manager dan direksi, mencuci peralatan makan dan minum.
4. Bahaya potensial Urutan
Bahaya potensial
kegiatan
Fisik
Kimia
Biologi
Ergonomi
Psikosos
Gangguan kesehatan
Risiko
yang mungkin
kecelakaan
ial
Menyapu
&
mengepel lantai
Bising
Debu, uap
Tungau
Membungkuk,
Jenuh,
Nyeri
cairan
debu
berputar pada
jalanan
bawah, nyeri bahu,
macet
nyeri
pembersih Menyiapkan
kerja
lantai
pinggang, gerakan
lengan,
naik-
turun tangga
Mencuci peralatan makan-minum
Membersihkan karpet
Kasus Paru – Liem Jen Fuk
pada
lengan,
iritasi saluran nafas,
berulang pada
minuman
punggung
iritasi mata, kulit
iritasi
5. Analisis hubungan pekerjaan dengan penyakit yang diderita
Os telah bekerja di perusahaan ini selama hampir 5 tahun. Menurut os memang penyakit asmanya sempat beberapa kali kambuh selama ia bekerja di sini. Ia sering merasa nafasnya berat bila sedang menyapu atau membersihkan karpet, namun dapat membaik dengan sendirinya, terutama bila ia telah beristirahat di rumah.
D. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum
: Tampak sakit sedang
Kesadaran
: Kompos Mentis
Tanda-tanda vital
:
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Frekuensi Nadi
: 96 x / menit ; isi cukup, irama teratur
Frekuensi Nafas
: 22 x / menit
Suhu
: Afebris
Berat Badan
: 68 kg
Tinggi Badan
: 160 cm
Indeks Massa Tubuh : 26,56 kg/m2 Status Gizi
: Obesitas
Thorax
Inspeksi
: Simetris dalam statis dan dinamis, retraksi (-)
Palpasi
: Stem fremitus kanan = kiri
Perkusi
: Sonor
Auskultasi Paru
: Vesikuler, ronchi -/- , wheezing +/+, slem (+)
Jantung
: BJ I-II normal, murmur (-), gallop (-)
E. Resume kelainan yang ditemukan
Pasien seorang laki-laki berusia 35 tahun yang bekerja sebagai office boy. Ia datang dengan keluhan sesak nafas sejak 2 hari sebelum berobat. Ia juga mnegeluh adanya batuk berdahak. Os diketahui memiliki riwayat alergi dan
Kasus Paru – Liem Jen Fuk
riwayat penyakit asma. Pada pemeriksaan fisik didapatkan bahwa os mengalami obesitas, dan ditemukan adanya wheezing dan slem pada auskultasi paru.
F. Pemeriksaan Penunjang
Belum ada pemeriksaan penunjang yang dilakukan terhadap pasien ini.
G. Diagnosis Kerja
Asma Bronkial
H. Diagnosis Okupasi
Langkah penegakan diagnosis okupasi: 1. Diagnosis klinis: Asma Bronkial 2. Pajanan: terdapat beberapa pajanan di tempat kerja seperti kebisingan saat menyedot debu, debu karpet maupun lantai, uap dari cairan pembersih lantai, dan berbagai pajanan ergonomi seperti membungkuk, berputar pada pinggang, naik turun tangga, dan gerakan berulang pada lengan. 3. Hubungan antara pajanan dengan diagnosis klinis: adanya pajanan debu rumahan (household dust ) ditempat kerja diketahui dapat merupakan pencetus untuk terjadinya serangan asma. 4. Besarnya pajanan : os bekerja 6-8 jam sehari, 5 hari seminggu, dan sudah berjalan selama hampir 5 tahun. Pekerjaan menyapu, mengepel, dan menyedot debu bila dikalkulasikan rata-rata sebanyak 10 jam seminggu. 5. Faktor risiko individu: os memiliki riwayat penyakit asma dan alergi. Ia juga memiliki kebiasaan merokok sejak 15 tahun yang lalu, dan juga ia tidak memiliki kebiasaan olahraga. 6. Faktor lain diluar pekerjaan : tidak ada faktor di lain di luar pekerjaan yang berhubungan dengan keluhan yang ditemukan pada pasien ini. 7. Diagnosis okupasi : Asma Bronkial pada pasien ini merupakan penyakit yang diperberat dengan pekerjaan.
Kasus Paru – Liem Jen Fuk