FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SETIA BUDI SURAKARTA 2016
KASUS Bapak sujiwo 56 tahun masuk rumah sakit karena serangan akut. nafasnya sesak dengan suara jelas hasil dari uji fungsi paru menunjukan FEV nya 65 %. Dia cukup sering mendaptkan serangan asma, bisa lebih dari 2x seminggu. Tidak ada riwayat alergi, hasil skin test nya negatif, selain itu ia juga kerap menderita sakit kepala migrain. Selama bertahun” ia mengkonsumsi aspirin untuk migrainnya. Pengembangan kasus : Bapak sujiwo telah memiliki asma persisten sejak 2 tahun yang lalu, migrain sejak 3 bulan dengan frekuensi 2 sampai 3x dalam sebulan. Pemicunya adalah stres karena tanaman hias kesayangannya yang seharga 10 jt rupiah hilang diambil maling. Bapak sujiwo minum bodrek migrain 3 x 1 tablet setiap migrainnya kambuh. Setelah kejadian itu bapak sujiwo menjadi sering merokok (sampai 1 bungkus dalam satu hari). Beberapa hari sebelum masuk rumah sakit, asmanya kambuh (batuk berdahak, sesak nafas, mengi). Pada malam hari batuknya memburuk terkadang nafasnya sampai tercengal cengal dan gejala ini meningkat saat atau setelah merokok. Diduga terjadi karena kelelahan dan banyak pikiran. Pemeriksaan :
TD
: 150/100 mmHg
RR
: 30x permenit
HR
: 100x /menit
T
: 37o C
Pada saat keluhan memburuk diatasi dengan salbutamol 2 puff (MDI) tetapi karena keluhan menetap maka ia dibawa ke UGD Terapi ? TERAPI FARMAKOLOGI
Aspirin dihentikan karena efek samping serangan asma dan sesak naf as Bodrek migrain dihentikan karena ada kemungkinan menyebabkan peningkatan resiko asma (parasetamol)
Inhaler Salbutamol 6-10 puff tiap 1-2jam.
Berikan 02 untuk meningkatkan kejenuhan 0 2.
Teophylin 2x sehari 1 tablet (300-600 mg) untuk dosis pemeliharaan
Diuretik thiazid untuk hipertensi (bendroflazid dosis awal 5-10 mg sehari)
TERAPI NON FARMAKOLOGI
Mengurangi merokok
Menghindari pemicu yang dapat menyebabkan kekambuhan asma
Olah raga dan latihan pernapasan (yoga)
Terapi oksigen
Istirahat yang cukup, mengikhlaskan tanamanya atau membeli yang baru