CRITICAL BOOK REPORT
PROFESI KEPENDIDIKAN
DISUSUN OLEH :
NAMA : NURUL SYAFWANI
NIM : 4173131033
KIMIA DIK D 2017
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
Kata Pengantar
Dengan mengucap puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas semua rahmat, nikmat serta hidayah-Nya yang telah di limpahkan. Sehingga saya dapat menyelesaikan Tugas CRITICAL BOOK REPORT ini dalam bentuk dan isinya yang sangat sederhana tepat pada waktunya. Dan saya beri judul " PROFESI KEPENDIDIKAN".Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saya harapkan kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun demi kesempurnan makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersangkutan dalam pembuatan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa menridhai segala usaha yuang kita lakukan. Amin.
Medan, 15 Mei 2018
Penulis
Daftar Isi
HALAMAN JUDUL ………………………………………………. i
KATA PENGANTAR ……………………………………………… ii
DAFTAR ISI …………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………….. 4
A. Latar Belakang ………………………………………….. 4
B. Rumusan Masalah ……………………………………… 4
C. Tujuan Penulisan ……………………………………….. 4
D. Manfaat Penulisan ……………………………………… 4
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………. 5
A. Identitas Buku …………………………………… 5
B. Ringkasan Buku…………………………………….. 6
C. Kelebihan, Kekurangan dan Kritik………………………………………. 12
BAB III PENUTUP ……………………………………………… 19
A. Simpulan …………………………………………………… 19
B. Saran ………………………………………………………… 19
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………. 20
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Derasnya arus infomasi di era globalisasi ini menuntut semua lapisan kehidupan untuk mengembangkan segala diensinya baik itu dibidang pengetahuan, nilai dan sikap, maupun keterampilan. Perkembangan dimensi manuasia dapat dilakukan melalui pendidikan seperti kemampuan intelektual, kecerdasan mengendalikan emosi, dan memiliki kreatifitas yang tinggi. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategis untuk memperiapan generasi muda yang memiliki kebudayaan, kecerdasan emosional yang tinggi dan meguasai mega skill yang mantap.latar belakang penulisan buku ini ialah untuk membantu pengguna buku dalam memilih buku yang lebih baik serta untuk memenuhi tugas mata kuliah profesi pendidikan.
1.2. Tujuan
Adapun Tujuan Penulisan Dari Makalah Ini Adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas CBR Profesi Kependidikan
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari buku tersebut
1.3 Rumusan Masalah
1. Bagaimana kesesuaian materi dari buku?
2. Apa Kekurangan dan Kelebihan dari buku?
1.4 Manfaat
1.Sebagai bahan evaluasi bagi penulis untuk memperbaiki penulisan buku kedepannya
2.Sebagai bahan pertimbangan pembaca dalam memilih buku
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Bibliografi Buku
Buku Pertama :
Judul Buku
:
Profesi Kependidikan
ISBN
:
978-602-7938-05-2
Penyusun
:
Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd
Penerbit
:
UNIMED PRESS
Kota Terbit
:
MEDAN
Tahun Terbit
:
2017
Jumlah halaman
:
353 Halaman.
Buku Kedua :
Judul Buku
:
Profesi Kependidikan
ISBN
:
978-602-5757-03-2
Penyusun
:
David Sigalingging S.Pd
Penerbit
:
UNPAD
Kota Terbit
:
Padang
Tahun Terbit
:
2010
Jumlah halaman
:
82 Halaman
2.2. RINGKASAN BUKU
BUKU 1 :
BAB I : HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN
Secara etimologis istilah profesi berasal sari bahasa inggris "profesion" yang berakar dari bahasa latin"profeus" yang artinya mengakui.atau menyatakan mampu dalam suatu bentuk pekerjaan. Jadi pengertian dari profesional kependidikan adalah suatu keahlian yang didapat dari sutu usaha yang dilakukan selama ini dibidang pendidikan.Yang dimana pendidikan didapat dari perkuliahan selama ini baik diperkuliahan ataupun pelatihan secara rutin.Ciri-ciri Profesi adalah sebagai berikut
1. Memiliki keahlian dan keterampilan yang unggul
2. Memiliki kedisipilinan ilmu yang jelas dankode etik yang baik bagi masyarakat
3. Memiliki rasa tanggung jawab yang profesional dan masa pendidikan berupa pelatihan
4. Berfungsi bagi semuanya(sosial)
Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh guru:
Menguasai bahan mengajar ,mengelola program belajar mengajar ,mampu mengelola kelas
Menggunakan media sumber dan landasan-lanadasan kependidikan
Mengelola interaksi belajar mengajar dan program pelayanan
Menyelenggarakan administrasi dan prinsip penelitian
Adapun sub kompetensi dalam pedagogik adalah sebagai berikut
Memahami peserta didik secara mendalam
Merancang pembelajaran sesuai aturan
Merancang evaluasi peserta didik
BAB II : PROFESIONALISASI GURU
Profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti runtunan perubahan/peristiwa diperkembangan sesuatu,kemajuan sosial berjalan terus,rangkaian tindakaan,pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk. Di Indonesia,telah banyak wahana yang dapat digunakan untuk meningkatkan profesionalisme guru,misalnya memperdayakan Pusat Kegiatan Guru(PKG).Usaha lain yang dapat menigkatkan kompetensi professional guru adalah member kesempatan kepada guru merenungkan atau merefleksikan sejauhmana ia telah menguasai prinsip-prinsip paedagogi secara umum maupun prinsip lainnya.
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan,pengalaman,dan kesungguhan daam bekerja.Kinerja guru menyangkut hasil kerja yang secara kuantitas dan kualitas dapat dicapai guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberi kepadanya.
Faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam melaksankan tugasnya adalah :
1) Kepeminpinan kepala sekolah,
2) Fasilitas kerja,
3) Harapan-haraapan dan
4) Kepercayaan personalia sekolah.
Profesionalisme seorang guru ditentukan oleh tiga faktor,yakni:1). Faktor internal dari guru itu sendiri,2). Kondisi lingkungan tempat kerja dan 3). Kebijakan pemerintah.Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari standar kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.Hasil dari penilaian kinerja guru dapat menggambarkan sosok keprofesionalan yang dapat ditampilkan oleh guru,secara nyata selama melaksanakan tugas keguruannya dalam kehidupan nyata. Adapun cirri-ciri dari guru yang profesional yaitu:memiliki kemampuan interpersonal,memiliki hubungan baik dengan siswa,mampu memeperhatikan siswa secara tulus,menunjukkan antosis mengajar yang tinggi,mampu menhajam siswa dalam kegiatan pembelajaran,mamapu meberi kesempatan bagi siswa yang berbicara
BAB III : PERAN ORGANISASI DAN SIKAP PROFESI KEPENDIDIKAN
Sebagai seorang tenaga professional,guru harus senantiasa proaktif meningkatkan pengetahuan,sikap,dan keterampilannya secara terus menerus.Sasaran penyikapan itu meliputi penyikapan terhadap perundang-undangan,organisasi profesi,teman sejawat,peserta didik,tempat
kerja,pimpinan lembaga dan lingkungan pekerjaan.Sebagai jabatan yang harus dapat menjawab tantangan perkemabangan masyarakat,jabatan guru harus pula selalu dikembangkan dan dimuktahirkan.Dalam bersikap guru harus selalu menagadakan pembaharuan sesuai dengan tuntutan zaman yang melekat tugas-tugasnya.
BAB IV : PERANANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN
Kata manajemen berasal dari bahasa inggris dengan istilah dab atau kata dasar manage yang berarti kelola.Management artinya pengelolaan,yang berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran.Manajemen sering dikatakan sebagai ilmu,kiat dan profesi.Dapat disimpulkan bahwa managemen adalah suatu proses pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan suatu organisasi/lembaga.
Fungsi managemen pendidikan adalah perencanaan,pengorganisasian,penyusunan pegawai,pengarahan,koordinasi,pencatatan dan pelaporan pengawasan. Mangemen pendidikan memiliki tugas yaitu harus mengelola administrasi atau manager pendidikan.Kegiatan operasional yang harus diatur yaitu: penyusunan persiapan mengajar(SAP),pelaksanaan proses belajar,pengelolaan peserta didik,pengelolaan personalia pendidikan,pengellaan perlengkapan pendidikan ,pengelolaan keuangan pendidikan,pengelolaan layanan khusus,pengelolaan ketatausahaan(kantor) dan pengelolaan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Managemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan pendidikan.Sebagai alat,managemen pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efisien dengan memberdayakan segala sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non manusia sehingga semuanya menjadi satu menuju satu titik akhir,guru secara profesional melaksanakan proses pembelajaran agar peserta didik mau dan dapat belajarr hingga mencapai tujuan pendidikan.Manajemen pendidikan disekolah harus dijalankan sesuai dengan fungsi-fungsinya dan berpegang pada prinsip-prinsip manajemen yang efektif dan efisien.Sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem pendidikan,guru bidang studi harus memahami dan mampu menjadi bagian yang terintegrasi dalam managemen pendidikan dengan melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab pada setiap bidang garapan yang dikelola oleh kepala sekolah sebagai manager pendidikan disekolah.
BAB V: BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU
Bimbingaan konseling di sekolah merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang tidak boleh lepas dari perhatian administrator,manager dan guru di sekolah. Upaya memfasilitasi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapai tugas-tugas perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi, intelektual, sosial, dan moral spiritual. Sifat-sifat konseling diantaranya:
· Pertolongan diarahkan kepeningkatan kemampuan dalam menghadapi hidup dengan segala persoalannya
· Pertolongan yang kontiniu diberikan atas dasar perencanaan dan pemikiran ilmiah
· Pertolongan yang proses pemecahannya dari persoalan membutuhkan aktivitas dan tanggung jawab
· Pertolongan yang isi,bentuk dan caranya disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap masalah
· Pertolongan yang berusaha menolong tiap anak
Konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antar konselor dengan konseli(face to face relationship) yang bermasalah,dimana pembimbing membantu konseling dalam mengusahakan perubahan sikap dan tingkah laku.Sasaran utama dari konseling adalah perubahan sikap dan tingkah laku sesuai dengan defenisi konseling yang dikemukakan oleh Carl R. Roger :" counseling is a series of direct contacs with the individual which aims to offer him assistance in changing his attitudes and behavior".
Tujuan dari konseling secara umum bertujuan untuk agar siswa mendapat pelayanan konseling secara optimal sesuai dengan bakat,kemampuaan dan nilai nilai yang dimiliki.Secara khusus pelayanan konseling disekolah betujuan agar siswa dapat:
· Memahami lingkungannya dengan baik meliputi lingkungan pendidikan,pekerjaan dan sosial masyarakat
· Membuat pilihan dengan keputusan yang biijaksana
· Menghadapi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
· Memahami diri sendiri
Dikaitkan dengan pelayanan konseling disekolah,dapat dikemukakan beberapa fungsi konseling yaitu:1.)Fungsi pemahaman,2.)Fungsi pencegahan,3.)Fungsi penyaluran,4.)Fungsi penyesuaian,5.)Fungsi perbaikan fungsi,6.)Pengembangan dan 7.)Fungsi pengembangan.Konseling bukan hanya memiliki tujuan fungsi dan manfaat,tetapi juga memilki beberapa azas-azas yaitu:
· Azas kerahasian
· Azas kesukarelaan
· Azas kekinian,dan
· Azas kemandiri
BUKU 2
BAB I : KONSEP DASAR PROFESI KEPENDIDIKAN
A. Profesi
Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka yang menyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau pelayanan karena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Istilah profesi, menurut Everest Hughes (dalam Piet A Sahartian, 1994) merupakan simbol dari suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri.
B. Profesi Guru
. Guru mempunyai peranan yang amat penting dalam upaya pendidikan, Ronan Brandt dalam tajuk rencana Education Leadership maret lalu mencatat :"hampir semua usaha reformasi dibidang pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan penerapan metode mengajar baru pada akhirnya tergantung kepada guru (Dedi Supriadi, 75:1997).
C. Ciri ciri guru profesional
Menurut jurnal (dalam Dedi Supriadi, 1998) untuk menjadi profesional, seorang guru dituntut untuk memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada murid dan proses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen guru adalah kepada kepentingan siswanya. Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya serta cara mengajarkannya kepada siswanya. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau hasil belajar murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam prilaku murid sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mempu bersifir sistematis tentang apa yang dilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seyogyanya merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.
BAB II : GURU SEBAGAI PROFESI
1. Hakekat dan martabat guru
Guru yang ideal dan profesional merupakan dambaan setiap insan pendidikan, sebab dengan guru yang profesional diharapkan pendidikan menjadi lebih berkualitas. Apabila penghargaan terhadap guru tersebut tidak memadai, Maka harapan atau idealisme di atas, bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Hal ini berkaitan erat dengan penghargaan masyarakat atau negara terhadap profesi guru. Negara-negara maju memberikan penghargaan yang lebih kepada guru dibanding dengan Indonesia
2. Kompetensi guru
Inti dari pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan peserta didik (murid) dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik, peserta didik dan tujuan pendidikan adalah komponen-komponen pendidikan yang esensial (utama). Ketiga komponen pendidikan ini membentuk suatu segitiga, yaitu jika hilang salah satu komponennya, maka akan hilang hakekat dari pendidikan itu.
Sebagai pendidik, tugas guru pada dasarnya adalah mendidik, yaitu membantu anak didik mengembangkan pribadinya, memperluas pengetahuannya, dan melatih keterampilannya dalam berbagai bidang.
3. Organisasi Profesional Guru
a. Fungsi Organisasi Profesional Keguruan
Sebagai telah disebutkan bahwa salah satu kriteria jabatan profesional adalah jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk mnyatukan gerak langkah untuk mengendalikan keseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru di negara kita, wadah ini telah ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia, lebih dikenal dengan singkatan PGRI. Didirikan di Surakarta tanggal 25 November 1945. Salah satu tujuan dari PGRI adalah mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatan profesi guru serta meningkatkan kesejahteraan mereka (Basuni,1986)
Selain itu basuni juga menguraikan misi utama PGRI yaitu:
1. Misi politis,/ideologis
2. Misi persatuan/organisatoris
3. Misi profesi
4. Misi kesejahteraan
b. Jenis-jenis organisasi keguruan
Disamping PGRI sebagai satu-satunya organisasi guru-guru sekolah yang diakui pemerintah saat ini, ada organisasi sekolah yang disebut Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), yang didirikan atas anjuran pejabat-pejabat pada Departemen Pendidikan Nasional. Selain dari pada organisasi tersebut juga ada organisasi resmi di bidang pendidikan, yakni Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang saat ini mempunyai devisi-devisi, antara lain Asosiasi Bimbingan dankonseling Indonesia (ABKIN), Himpunan Administrasi Pendidikan Indonesia (HISAPIN), Himpunan Sarjana Bahasa Indonesia (HSPBI) dan lain-lain.
4. Kode Etik Guru
A. Pengertian Kode Etik
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya dimasyarakat.
Kode Etik Guru Indonesia
Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah merupakan suatu bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air serta kemanusiaan pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang –Undang Dasar 1945 . Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanya sebagai Guru dengan mempedomani dasar –dasar sebagai berikut :
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun yang berjiwa Pancasila
2.Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai dengan kebutuhan anak didik masing –masing .
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anak didik , tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan .
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik –baiknya bagi kepentingan anak didik
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupun masyarakat yang luas untuk kepentingan pendidikan .
6. Guru secara sendiri – sendiri dan atau bersama – sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu Profesinya .
7.Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik berdasarkan lingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan .
8.Guru bersama –sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi Guru Profesional sebagai sarana pengapdiannya.
9.Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah dalam bidang Pendidikan.
BAB III : PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL
1. Guru Yang Ideal
Guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinyasebagai guru.Banyak Rumusan oleh para ahli tentang kompetensi guru, misalnya (dalam Roestiyah, 1989) memberikan sepuluh rumusan tentang kompetensi guru, yaitu :
1) Menguasai bahan pelajaran
2) Mengelola program belajar mengajar
3) Mengelola kelas
4) Menggunakan media/sumber belajar
5) Menguasai landasan-landasan kependidikan
6) Mengelola interaksi belajar mengajar
7) Menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran
8) Mengenal fungsi dan program layanan bibingan dan knseling sekolah
9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10) Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan pengajaran.
2. Tugas Pokok, Tanggung Jawab dan Wewenang Guru
Keputusan Menpan nomor 84/1993, Guru adalah pegawai negeri yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pendidikan dengan tugas utama mengajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk taman kanak-kanak atau membimbing peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah.
BAB IV : WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam keseluruhan proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu atau kelompok agar mereka dapat mandiri, melalui bahan, interaksi, nasehat, gagasan ,alatdan asuhan yang di dasarkan atas norma atau nilai-nilai yang berlaku. Sedangkan konseling sebagai suatu usaha memperoleh konsep diri pada individu siswa\
B. Latar Belakang Perlunya bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan
1. Latar belakang social budaya
2. Latar belakang pendidikan
3. Latar belakang psikologi
C. Tujuan Bimbingan Dan Konseling
Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah untuk membantu individu dalam mencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif dimasyarakat, hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita dengan kemampuan yang ada.
BAB V : PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAAN PROGRAM BIMBINGAN DAN KONSELING DI SEKOLAH
1. Program bimbingan dan konseling A. Makna dan tujuan
Program bimbingan dan konseling merupakan suatu rangakaian kegiatan yang terencana,terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu (Winkel, 1991). Prayitno, (2000) memberikan makna bahwa program bimbingan dan konseling (BK) adalah satuan nrencana kegiatan BK yang akan dilaksanakan pada periode waktu tertentu.
B. Bidang dan Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Bidang-bidang bimbingan
Bimbingan pribadi,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkan untuk membantu siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yanga beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani dan rohani
Bidang bimbingan sosial,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkan untuk membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang dilandasi budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraan
c. Bidang bimbingan belajar,yaitu pelayanan bimbingan yanga diarahkan un tuk membantu siswa untuk mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yanga baik untuk menguasai pengetahuan dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi, atau mempersiapkan siswa untuk terjun langsung ke lapangan pekerjaan tertentu (khusus untuk SMK)
2.3 KELEBIHAN, KELEMAHAN DAN KRITIK
KELEBIHAN
Pada buku karangan pertama yaitu karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd cara penyajian isi permasalahan terlihat efektif dan efisien terbukti dengan pola-pola pengembangan pembahasanberdaya guna dan bertepat guna yang mempermudah pembaca dalam memahami dan mengerti isi buku.
Pada buku Pertama karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd terdapat tugas-tugas atau latihan pada setiap akhir bab sangat baik bagi pembaca terutama mahasiswa dalam menguji tingkat kompetensi yang diperoleh, sedangkan pada buku pembanding kedua
Penggunaan analogi yang baik untuk memahami maksud penulis untuk sebagian ulasan materi yang memerlukan pendekatan menggunakan penjelasan analogi seperti pada halaman 112 dan 114.
Pembahasan materi lebih terperinci dan sesuai dengan perkembangan lingkup masyarakat, teknologi, dan kebutuhan pada saat itu.
Buku 1 dengan buku materinya hamper serupa, hanya saja buku 1 lebih terperinci dan jelas.
Rangkuman yang terletak setelah penjabaran materi menyimpulkan poin-poin penting yang dibahas dalam setiap bab-nya. Hal ini sangat baik untuk membantu pembaca mereview kembali hal-hal pokok yang mesti diingat dan dipahami dengan baik
Sumber-sumber buku acuan dalam daftar pustaka yang ada disetiap bab mempermudah pembaca mencari sumber asli jika digunakan sebagai acuan untuk memperdalam pemahamannya
Penulisan didesain dengan temperamen yang sesuai dengan konteks zaman
Kertas buku yang dipakai cukup baik untuk ukuran mata normal. Hal ini terbukti dengan mudahnya pembaca memahami isi dan tidak merasa perih matanya jika terlalu lama membcanya.
Adanya kutipan dari luar negeri yang dituliskan langsung dalam bahasa aslinya sehingga pembaca akan lebih memahami arti dan makna yang terkandung didalamya. Hal ini dapat mengurangi perbedaan konsepsi pembaca dengan penulis.
KELEMAHAN
1. Kekuranagn sesuaian inti paragraph pada beberapa sub materi. Bahkan ada bagian yang tidak tertuliskan atau dibahas tuntas.
2. Jenis tulisannya berbeda-beda, ada yang memakai Times New Roman, ada yang memakai Arial dan kadang memakai Calibri.
3. Kesalahan letak penulisan catatan kaki pada halaman yang berbeda dengan kode pada bacaan materi.
4. Kekurangan dalam penulisan pada hal 121 yakni penulis ingin menunjuk suatu halaman untuk memperjelas konsep yang dijelaskan
5. Penggunaan dua kata sekaligus yang memiliki pengertian sama. Jadi, jika salah satu dihilangkan maka tidak akan mengurangi makna kalimat. Hal ini terlihat pada halaman 123 "dengan melalui".
6.Terdapat penulisan yang salah pada : halaman 131 yakni "diarti kam", halaman 171 "rokhani", halaman 185 "dikawatirkan", halaman 186 "m?syarakat", halaman 204 "akreologi", halaman 226 "kaedah". Dan lainnya.
7. Terdapat kalimat yang ambigu pada halaman 152 "mata-mata pelajaran".
KRITIK
Dalam mengangkat suatu permasalahan memang dibutuhkan suatu data yang banyak, akan tetapi jangan terlalu dipaksakan sehingga sebagian datanya ada yang tidak bisa dipecaya dengan pasti. Data yng tidak atau sebagian masih terdapat kesangsian jangan digunakan.
Penyusunan urutan yang disajikan dalam isi pembahasan memang sistematis, namun juga tidak ada salahnya jika ditunjukkan setiap pembahasan isi mengikat suatu simpulan khusus pembahasan tersebut.
BAB III
PENUTUP
I. Kesimpulan
Buku ini layak dibaca dan layak juga dirujuk sebagai bahan studi maupun karya ilmiah. Hal ini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang menyajikan banyak data atau informasi ilmiah yang penyampaiannya mengikuti pekembangan teknologi dan sifat masyarakat global.
Dari kesekian banyak kelebihan maka buku ini tidak menutup kemungkinan hanya dipergunakan bagi kalangan pelajar/mahasiswa atau pakar ilmu, tetapi juga layak bagi guru dan khalayak umum sebagai bentuk atau cara adaptif mempersiapkan diri untuk menyikapi perubahan dalam dunia pendidikan yang cenderung dinamis berubah terjadi disekitar kita.
II. Saran
Hendaknya penyajian buku ini mempertahankan keunikannya tersebdiri yang telah terbangun dari hal-hal yang berkaitan langsung dengan pribadi internal dan eksternal di dunia profesi kependidikan.Dari kesekian banyak kelebihan diatas, telah juga diuraikan kelemahan dari buku ini, harapan kedepan buku ini terus diperbaiki sesuai dengan anggapan atau kebutuhan pembaca pada khususnya.Buku ini sangat banyak manfaatnya terutama bagi kelangsungan kehidupan kita msing-msaing calon pendidik, maka diharapkan kedepan buku ini tetp terupdate denga revisi-revisi yang lebih membangun dan mendetail lagi sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan serta teknologi.
DAFTAR PUSTAKA
Sigalingging, David., (2010)., Profesi Kependidikan., Padang : UNPAD
Wau, Yasaratodo., (2017)., Profesi Kependidikan., Medan : Unimed Press.
Critical Jurnal Report Page 22