BAB I PENDAHULUAN
Gastroenteritis akut merupakan peradangan pada lambung dan usus yang ditandai dengan gejala diare dengan atau tanpa disertai muntah, dan sering kali disertai peningkatan suhu tubuh. Diare yang dimaksudkan adalah buang air besar berkali-kali (dengan jumlah yang melebihi 4 kali, dan bentuk feses yang cair, dapat disertai dengan darah atau lendir 1 Penyak Penyakit it diare diare hingga hingga kini kini masih masih merupa merupakan kan salah salah satu penyakit penyakit utama utama yang yang menjadi masalah kesehatan masyasakat di ndonesia karena memiliki insidensi dan mortalitas yang tinggi. Diperkirakan terdapat antara !"-#" kejadian diare per 1"" penduduk setahunnya. $ematian $ematian terutama terutama disebabkan disebabkan karena penderita penderita mengalami mengalami dehidrasi dehidrasi berat. %ntara %ntara &"-'" &"-'" penderita terdapat pada mereka diba)ah # tahun. Data Departemen $esehatan menunjukan, diare menjadi penyakit pembunuh kedua bayi diba)ah # tahun atau balita di ndonesia, setelah radang paru ata pneumonia ! *iasanya *iasanya gastroenteri gastroenteritis tis dapat pulih sendiri sendiri tanpa terapi. Penatalaksan Penatalaksanaan aan kasus gastroenteritis mempunyai tujuan mengembalikan cairan yang hilang akibat diare. $egagalan dalam pengobatan gastroenteritis dapat menyebabkan infeksi berulang atau gejala berulang dan bahkan timbulnya resistensi. +ntuk menanggulangi masalah resistensi tersebut, telah telah mereko merekomen mendasi dasikan kan pengob pengobatan atan gastro gastroent enterit eritis is berdas berdasark arkan an penye penyebab babny nya. a. /erapi erapi antibiotik diindikasikan untuk gastroenteritis yang disebabkan oleh infeksi bakteri. al ini karena antibiotik merupakan obat andalan untuk terapi infeksi bakteri. 0amun, ketepatan dosis dan lama pemberian antibiotik adalah sangat penting agar tidak terjadi resistensi bakteri dan infeksi berulang . 2esistensi antibiotik di kalangan bakteri enterik dapat menimbulkan implikasi buruk karena dapat mengancam nya)a dan menyebabkan penyakit yang lebih serius4 $ontrol penyakit diare sendiri telah lama diupayakan oleh pemerintah ndonesia untuk penekanan angka kejadian diare. +paya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah seperti adanya nya
program ram-pr -program ram
penye nyediaan
air
bersi rsih
dan
sanitasi
total
berbasi asis
masy masyara araka kat. t.%d %dany anyaa prom promos osii pemb pemberi erian an %3 eksl ekslus usif if sampa sampaii enam enam bula bulan, n, term termasu asuk k pendidikan kesehatan spesifik dengan tujuan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat dan menurunkan kematian yang disebabkan oleh penyakit diare #.
BAB II LAPORAN KASUS A. Identitas pasien
Nama : Tn. W Umur : 34 tahun Jenis kelamin : Laki-laki Alamat : Badan , 4/2 Cm!n"an #ukhar$ %eker$aan : &uli !an"unan %endidikan : #' #tatus : &a(in A"ama : )slam #uku : Ja(a *asuk +# : 3 Nem!er 2 N. C* : 201 B. Anamnesis
HMRS (Hari Masuk Rumah Sakit ) 1. &eluhan utama : lemas 2. +i(aat enakit sekaran" : %asien datan" ke )5' +#U' #ukhar$ den"an keluhan lemas, se$ak tan""al 2 Nem!er asien men"eluh !erkali-kali !uan" air !esar. 3. +i(aat enakit dahulu : a. +i(aat enakit sama : di akui !. +i(aat enakit $antun" : disan"kal 6. +i(aat enakit asma : disan"kal d. +i(aat enakit aru : disan"kal e. +i(aat mndk di +# : disan"kal 7. +i(aat aler"i !at/makanan : disan"kal ". +i(aat hiertensi : disan"kal h. +i(aat '* : disan"kal
4. +i(aat enakit keluar"a : a. +i(aat enakit serua : diakui !. +i(aat enakit asma : disan"kal 6. +i(aat aler"i !at/makanan : disan"kal d. +i(aat hiertensi : diakui 8aah asien9 e. +i(aat '* : disan"kal 0. +i(aat %ri!adi : a. +i(aat *erkk : di akui !. +i(aat knsumsi alkhl : disan"kal 6. +i(aat knsumsi narktik : disan"kal . Anamesis #istem a. Cere!r : ke$an" 8-9, demam 8-9, usin" 8-9
!. Cardi 6. +esirasi d. ;eat!ilier
: Chest ain 8-9 : sesak 8-9, (heein" 8-9, rnkhi 8-9 : sklera ikterik 8-/-9, kekunin"an ada
kulit 8-9 e. 'i"esti
: mual 8<9, muntah 8-9, makan !aik, BAB
serin" 7. Url"i ". *uskulskeletal
: retensi urin 8-9, BA& !aik : siansis 8-9, neri tulan" 8-9.
C. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan dilakukan tanggal 3 November 201 1. #tatus 5eneralisata &eadaan umum : Baik &esadaran : Cms *entis 8=4>0*9 >ital #i"n: a. Tekanan darah : /? mm;" b. Nadi : 14 @/menit c. %erna7asan : 1 @/menit d. #uhu : 3 C 2. #tatus Lkalis &eala : nrm6ehal *ata : 6n$un"tia anemis 8-/-9, sklera ikterik 8-/-9, uil !ulat iskr, reek 6ahaa 8-/-9 ;idun" : Tidak ada erna7asan 6uin" hidun", muksa tidak hieremis, sekret tidak ada, tidak ada deiasisetum Telin"a : #imetris, tidak ada kelainan, tre 8-/-9 *ulut : Bi!ir tidak siansis, "usi tidak ada erdarahan, lidah tidak ktr, 7arin" tidak hieremis Leher : Tidak ada deiasi trakhea, tidak ada em!esaran kelen$ar tirid dan "etah !enin", J>% tidak menin"kat Aksila : Tidak ada em!esaran kelen$ar "etah !enin" &ulit : Tidak terdaat ruam kulit diseluruh !adan 8!er6ak !elan" (arna hitam utih9, tidak keluar 6airan, neri 8-9, erih 8-9, anas 89, "atal 8-9 Thra@ : a. %aru-aru : )nseksi : Bentuk dan er"erakan erna7asan kanan-kiri simetris %alasi : Dremitus taktil simetris kanan-kiri %erkusi : #nr ada kedua laan" aru Auskultasi: #uara na7as esikuler ada seluruh laan"an aru, rnkhi 8-/-9 (heein" 8-/-9. !. Jantun" :
)nseksi : )6tus 6rdis tidak terlihat %alasi : )6tus 6rdis tidak tera!a. %erkusi : Batas atas sela i"a ))) "aris mid klaikula kiri Batas kanan sela i"a > "aris sternal kanan Batas kiri sela i"a > "aris midklaikula kiri 6. Auskultasi : Buni $antun" ) )) murni, murmur 8-9 A!dmen : a. )nseksi : %erut simetris. !. %alasi :;ear dan Lien tidak mem!esar, neri tekan surau!ik 8-9, neri Leas 8-9, de7ansmuskuler 8-9 6. %erkusi : Timani d. Auskultasi: Bisin" usus 8<9 hiereristaltik =kstremitas a. #uerir : #iansis 8-9, edem 8-9, ikterik 8-9 !. )n7erir: #iansis 8-9, edem 8-9, ikterik 8-9
D. Pemeriksaan Penunjan . asil pemeriksaan 5aboratorium
Pemeriksaan
0ilai
3atuan
0ilai normal
1",7
1"ˆ 8u
.9 : 1".9
4,79
6 / u L 1"ˆ g8d5
4.4" : #.7"
6%/5G Paket Darah 5engkap 5ekosit ritrosit emoglobin ematokrit nde; ritrosit 6<= 6< 6<< /rombosit
1#,4 4,'
2D-<= PD 6P= P-5<2 P D>> <+0/ 02*< 0eutrofil 5imfosit 6onosit osinofil *asofil
'', 1," #.! !4!
1.! : 1&. 4" : #!
1!," 1!," 1",& !7.4 ",!9
f5 pg g8d5 1"ˆ 8u f5
'" : 1"" !9 : 4 !-& 1#" : 4#" 11.# : 14.#
","" '4, '," 9,&" ",4" ",!"
":1 # : !# : 4" !:' !."" : 4."" ":1
G Golongan Darah $6% $50$ GD3 +reum
F. Hasi! EK"
",#" *
' 1&,& ",'7 !!,4# 1',! 0on reaktif
mg8g5 mg8g5 mg8g5 +85 +85
&" : 1!" " : 1 ".#" : ".7" " : " " : #" 0on reaktif
asil $G - 0ormal sinus ritme - =entrikel kstra sistole - skemik nferior ". Dian#sis Gastroenteritis %kut H. $erapi
-
#aat di )5' di!erikan: )n7 +L 2tm )n$ Ce7triaksn A/2 $am )n$ Endan6etrn A/1 $am )n$ Emerale m"/24 $am %ara6etaml ta! 3@0m" 'ia"it 3@2 I. F#!!#%up &arian '. Desember !"19 3ubject ? Pasien datang ke GD dengan keluhan terasa lemes (@A demam (@A mual
(@A muntah (@A pusing (-A. bject? =ital sign /D 1""8&" mmhg, 3 ',' o<, 2 '4 ;8menit, keadaan umum ? compos mentis, sklera ikterik (-8-A conjungtiBa anemis (-8-A, thora; suara dasar Besikuler (3D=A @8@, bunyi jantung (*CA 8 reguler, abdomen supel dan nyeri tekan (-A, ekstremitas akral hangat laboratorium ? erotrosit 1",7 neutrofil '4,& limfosit '," %ssesment? gastroenteritis akut. planning ?25,ceftriakson 1%81! jam, omepraEole 1%8!4, ondansetron 1gm8', parasetamol ;#""mg, diagit ;!. (. 4 Desember !"19 3ubject ? $eluhan terasa lemes (@A demam (-A mual (@A muntah (-A pusing (-A *%* 4;. bject? =ital sign /D 1""8&" mmhg, 3 9,4 o<, 2 '" ;8menit, keadaan
umum ? compos mentis, sklera ikterik (-8-A conjungtiBa anemis (-8-A, thora; suara dasar Besikuler (3D=A @8@, bunyi jantung (*CA 8 reguler, abdomen supel dan nyeri tekan (-A, ekstremitas akral hangat. %ssesment? gastroenteritis akut. planning ?2inger laktat !"tpm ,ceftriakson 1%81!jam, omepraEole 1%8!4 jam , ondansetron 1mg8', parasetamol ;#""mg, diagit. ). # Desember !"19 3ubject? Pasien dengan keluhan terasa lemes (@A demam (-A mual (-A muntah (-A pusing (-A, nyeri perut (@A *%* !; . bject? =ital sign /D 1""89" mmhg, 3 9,9 o<, nadi &!, keadaan umum ? compos mentis, sklera ikterik (-8 -A conjungtiBa anemis (-8-A, thora; suara dasar Besikuler (3D=A @8@, bunyi jantung (*CA 8 reguler, abdomen supel dan nyeri tekan. %ssesment? G%, D planninng?2inger laktat,ceftriakson 1%81! jam , omepraEole 1%8!4jam, ondansetron 1%8'jam , nitrokaf ;!,#mg,
BAB II $IN+AUAN PUS$AKA
A. DEFINISI Gastroenteritis adalah adanya inflamasi pada membran mukosa saluran
pencernaan dan ditandai dengan diare dan muntah. Diare adalah buang air besar (defekasiA dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair(setengah padatA, kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari !"" gram atau !"" ml8!4 jam9 B. E$IOLO"I Gastroenteritis dapat disebabkan oleh banyak hal seperti Birus, bakteri, parasit, obat-obatan, alergi makanan dan bahan toksik. 0amun, yang paling sering menjadi penyebab adalah Birus dan bakteri.? 1. >aktor infeksi a. *eberapa Birus yang sering menyebabkan gastroenteritis adalah ? 1A 2otaBirus 2otaBirus ampir semua anak pernah terinfeksi Birus ini pada usia -# tahun. =irus ini tercatat menyebabkan sekitar 18 kasus diare yang dira)at inap dan menyebabkan #"".""" kematian di dunia setiap tahun. nfeksi pada orang de)asa biasanya bersifat subklinis &. !A nterik adenoBirus =irus ini menyebabkan !-1! episode diare pada anak &. A %stroBirus =irus ini menyebabkan !-1" kasus gastroenteritis ringan sampai sedang pada anak anak. %stroBirus pada orang de)asa tidak memberikan gambaran mekanisme yang jelas'. 4A uman calciBirus nfeksi human calciBirus sangat sering terjadi dan kebanyakan orang de)asa sudah memiliki antibodi terhadap Birus ini. =irus ini merupakan penyebab tersering gastroenteritis pada orang de)asa dan sering menimbulkan )abah '. #A =irus lain /erdapat juga beberapa Birus lain yang dapat menyebabkan penyakit gastroenteritis seperti Birus toroBirus'. b. *akteri nfeksi bakteri menyebabkan 1"-!" kasus gastroenteritis. *akteri yang paling sering menjadi penyebab gastroenteritis adalah 3almonella species,
lebih
beresiko
mortalitasnya.Penyakit ini
baik
dari
segi
morbiditas
maupun
mengenai -# miliar anak setiap tahun dan
menyebabkan sekitar 1,#-!,# juta kematian per tahun atau merupakan 1! dari seluruh penyebab kematian pada anak-anak pada usia di ba)ah # tahun. Pada orang de)asa, diperkirakan 1&7 juta kasus gastroenteritis akut terjadi setiap tahun, dengan angka ra)at inap #"".""" dan lebih dari #""" mengalami kematian. 3ecara umum , negara berkembang memiliki angka ra)at inap yang lebih tinggi dibandingkan dengan negara maju. ni dimungkinkan berdasarkan fakta bah)a anak-anak di negara maju memiliki status giEi dan layanan kesehatan primer yang lebih baik. Di ndonesia pada tahun !"1" diare dan gastroenteritis oleh penyebab infeksi tertentu masih menduduki peringkat pertama penyakit terbanyak pada pasien ra)at inap di ndonesia yaitu sebanyak 79.!&' kasus dengan angka kematian (atality 2ate8<>2A sebesar 1,7! 1" D. PA$OFISIOLO"I Proses terjadinya diare dapat disebabkan
oleh
berbagai
kemungkinancfaktor di antaranya faktor infeksi, proses ini dapat dia)ali adanyacmikroorganisme (kumanA yang masuk ke dalam saluran pencernaan yangckemudian berkembang dalam usus dan merusak sel mukosa usus yang dapat menurunkan daerah permukaan usus. 3elanjutnya terjadi perubahan kapasi tas usus yang akhirnya mengakibatkan gangguan fungsi usus menyebabkan sistem transpor aktif dalam usus sehingga sel mukosa mengalami iritasi yang kemudian sekresi cairan dan elektrolit akan meningkat kemudian menyebabkan diare. ritasi mukosa usus dapat menyebabkan peristaltik usus meningkat. $erusakan pada mukosa usus juga dapat menyebabkan malabsorbsi merupakan kegagalan dalam melakukan absorbsi yang mengakibatkan tekanan osmotik meningkat sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit ke rongga usus yang dapat meningkatkan isi rongga usus sehingga terjadilah diare9 E. PE,ERIKSAN PENUN+AN" Pemeriksaan gastroenterititis yang dapat dilakukan yaitu? 1. /es darah lengkap, anemia atau trombositosis mengarahkan dugaan adanya penyakit kronis. %lbumim yang rendah bisa menjadi patokan untuk tingkat keparahan penyakit namun tidak spesifik. !. $ultur tinja bisa mengidentifikasi organisme penyebab. *akteri <.difficile ditemukan pada # orang sehat. leh karenanya diagnosis di tegakan berdasarkan adanya gejala disertai ditemukanya toksin, bukan berdasarkan ditemukanya organisme saja. . >oto polos abdomen, pada foto polos abdomen bisa terlhat kalsifikasi pankreas, )alaupun diduga terjadi insufiensi pankreas, sebaiknya diperiksa
dengan endoscopic retrograde cholangiopancreatography (2
penelitian yang
dilakukan
pada orang
de)asa,
mual(7A,
muntah('1A atau diare('7A, dan nyeri abdomen(&9A adalah gejala yang paling sering dilaporkan oleh kebanyakan pasien. /anda-tanda dehidrasi sedang sampai berat, seperti membran mukosa yang kering, penurunan turgor kulit, atau perubahanstatus mental, terdapat pada 1" pada hasil pemeriksaan. Gejala pernafasan, yang mencakup radang tenggorokan, batuk, dan rinorea, dilaporkan sekitar 1". *eberapa gejala klinis yang sering ditemui 1. Diare adalah buang air besar (defekasiA dengan tinja berbentuk cair atau setengah cair(setengah padatA, kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari !"" gram atau !"" ml dalam !4 jam. Pada kasus gastroenteritis diare secara umum terjadi karena adanya peningkatan sekresi air dan elektrolit. !. 6ual dan 6untah 6untah diartikan sebagai adanya pengeluaran paksa dari isi lambung melalui mulut 7 . 0yeri perut *anyak penderita yang mengeluhkan sakit perut. 2asa sakit perut banyak jenisnya. al yang perlu ditanyakan adalah apakah nyeri perut yang timbul ada hubungannnya dengan makanan, apakah timbulnya terus menerus, adakah penjalaran ke tempat lain, bagaimana sifat nyerinya dan lain-lain. 5okasi dan kualitas nyeri perut dari berbagai organ akan berbeda, misalnya pada lambung dan duodenum akan timbul nyeri yang berhubungan dengan makanan dan berpusat pada garis tengah epigastrium atau pada usus halus akan timbul nyeri di sekitar umbilikus yang mungkin sapat menjalar ke punggung bagian tengah bila rangsangannya sampai berat. *ila pada usus besar maka nyeri yang timbul disebabkan kelainan pada kolon jarang bertempat di perut ba)ah. $elainan pada rektum biasanya akan terasa nyeri sampai daerah sakral1! ". $A$ALAKSANA 1. Penggantian cairan dan elektrolit %spek paling penting adalah menjaga hidrasi yang adekuat dan keseimbangan elektrolit selama episode akut. ni dilakukan dengan rehidrasi oral, yang harus dilakukan pada semua pasien, kecuali jika tidak dapat minum atau diare hebat membahayakan ji)a yang memerlukan hidrasi intaBena. dealnya, cairan rehidrasi oral harus terdiri dari ,# gram natrium klorida, !,# gram natrium bikarbonat, 1,# gram kalium klorida, dan !" gram glukosa per liter air. cairan
rehidrasi oral pengganti dapat dibuat dengan menambahkan H sendok teh garam, H sendok teh baking soda, dan !-4 sendok makan gula per liter air. Dua pisang atau 1 cangkir jus jeruk diberikan untuk mengganti kalium. Pasien harus minum cairan tersebut sebanyak mungkin sejak merasa haus pertama kalinya. Cika terapi intraBena diperlukan, dapat diberikan cairan normotonik, seperti cairan salin normal atau ringer laktat, suplemen kalium diberikan sesuai panduan kimia darah. 3tatus hidrasi harus dipantau dengan baik dengan memperhatikan tanda-tanda Bital, pernapasan, dan urin, serta penyesuaian infus jika diperlukan. Pemberian harus diubah ke cairan rehidrasi oral sesegera mungkin.1 Cumlah cairan yang hendak diberikan sesuai dengan jumlah cairan yang keluar. $ehilangan cairan dari badan dapat dihitung dengan memakai rumus? $ebutuhan cairan I *D plasma : 1,"!# ; *erat badan (kgA ; 4 ml ",""1 6etode Pierce berdasarkan keadaan klinis? - Dehidrasi ringan? kebutuhan cairan # ; kg**. - Dehidrasi sedang? kebutuhan cairan ' ; kg**. - Dehidrasi berat? kebutuhan cairan 1" ; kg** 1 !. %ntibiotik Pemberian antibotik secara empiris jarang diindikasikan pada diare akut infeksi, karena 4" kasus diare infeksi sembuh kurang dari hari tanpa pemberian antibiotik. %ntibiotik diindikasikan pada pasien dengan gejala dan tanda diare infeksi, seperti demam, feses berdarah, leukosit pada feses, mengurangi
ekskresi
dan
kontaminasi
lingkungan,
persisten
atau
penyelamatan ji)a pada diare infeksi, diare pada pelancong, dan pasien immunocompromisedA, tetapi terapi antibiotik spesifik diberikan berdasarkan kultur dan resistensi kuman.1 . bat anti-diare $elompok 3elektif /erobosan terbaru adalah mulai tersedianya secara luas racecadotril yang bermanfaat sebagai penghambat enEim enkephalinase, sehingga enkephalin dapat bekerja normal kembali. Perbaikan fungsi akan menormalkan sekresi
elektrolit,
sehingga keseimbangan cairan dapat
dikembalikan. idrasec sebagai generasi pertama jenis obat baru anti-diare dapat pula digunakan dan lebih aman pada anak.!, $elompok piat Dalam kelompok ini tergolong kodein fosfat, loperamid
penghambatan
propulsi,
peningkatan
absorbsi
cairan,
sehingga
dapat
memperbaiki konsistensi feses dan mengurangi frekuensi diare. *ila diberikan dengan benar cukup aman dan dapat mengurangi frekuensi defekasi sampai '". bat ini tidak dianjurkan pada diare akut dengan gejala demam dan sindrom disentri1-14 4. $elompok %bsorbent %rang aktif, attapulgit aktif, bismut subsalisilat, pektin, kaolin, atau smektit diberikan atas dasar argumentasi bah)a Eat ini dapat menyerap bahan infeksius atau toksin. 6elalui efek tersebut, sel mukosa usus terhindar kontak langsung dengan Eat-Eat yang dapat merangsang sekresi elektrolit.!,Jat idrofi lik kstrak tumbuh-tumbuhan yang berasal dari Plantago oBeta, Psyllium, $araya (3trerculiaA, spraghulla,
terutama pada usia lanjut dan anak-anak. Pada diare akut karena kolera kehilangan cairan secara mendadak sehingga terjadi shock hipoBolemik yang cepat. $ehilangan elektrolit melalui feses potensial mengarah ke hipokalemia dan asidosis metabolik 1! Pada kasus-kasus yang terlambat meminta pertolongan medis, sehingga syok hipoBolemik yang terjadi sudah tidak dapat diatasi lagi maka dapat timbul /ubula 0ekrosis %kut pada ginjal yang selanjutnya terjadi gagal multi organ. $omplikasi ini dapat juga terjadi bila penanganan pemberian cairan tidak adekuat sehingga tidak tecapai rehidrasi yang optimal 1 Haemolityc uremic Syndrome (+3A adalah komplikasi yang disebabkan terbanyak oleh <. Pasien dengan +3 menderita gagal ginjal, anemia hemolisis, dan trombositopeni 1!-14 hari setelah diare. 2isiko +3 akan
meningkat setelah infeksi < dengan penggunaan obat anti diare, tetapi penggunaan antibiotik untuk terjadinya +3 masih kontroBersi 1. 3indrom Guillain : *arre, suatu demielinasi polineuropati akut, adalah merupakanBkomplikasi potensial lainnya dari infeksi enterik, khususnya setelah infeksi <. jejuni. Dari pasien dengan Guillain : *arre, !" : 4" nya menderita infeksi <. jejuni beberapa minggu sebelumnya. *iasanya pasien menderita kelemahan motorik dan memerlukan Bentilasi mekanis untuk mengaktifkan otot pernafasan. 6ekanisme dimana infeksi menyebabkan 3indrom Guillain : *arre tetap belum diketahui. %rtritis pasca infeksi dapat terjadi beberapa minggu setelah penyakit diare karena
BAB IPE,BAHASAN
%asien 34 tahun datan" ke )5' +#U' #ukhar$ den"an keluhan lemas, se$ak tan""al 2 'esem!er asien men"eluh !erkali-kali !uan" air !esar. #ehari se!elumna asien telah men6!a minum !at diare dari (arun", namun keluhan tidak mem!aik, asin semakin lemas karena tidak !isa makan mual dan muntah. %asien $u"a merasakan usin". sehin""a asien di antar ke +#U' #ukhar$. 'ari anamnesis asien !uan" air !esar le!ih dari @ dirumah, BAB 6air tana amas, !er(arna kunin". #e!elumna asien men"aku tidak makan di luar rumah. 'i lin"kun"an asien $u"a terdaat ran" an" $u"a merasakan hal an" sama. Gastroenteritis adalah adanya inflamasi pada membran mukosa saluran pencernaan dan ditandai dengan diare dan muntah. 6anifestasi klinis penyakit gastroenteritis berBariasi. *erdasarkan salah satu hasil penelitian yang dilakukan pada orang de)asa, mual(7A, muntah('1A atau diare('7A, dan nyeri abdomen(&9A adalah gejala yang paling sering dilaporkan oleh kebanyakan pasien. %spek paling penting adalah menjaga hidrasi yang adekuat dan keseimbangan elektrolit selama episode akut. ni dilakukan dengan rehidrasi oral, yang harus dilakukan pada semua pasien, kecuali jika tidak dapat minum atau diare hebat membahayakan ji)a yang memerlukan hidrasi intaBena. dealnya, cairan rehidrasi oral harus terdiri dari ,# gram natrium klorida, !,# gram natrium bikarbonat, 1,# gram kalium klorida, dan !" gram glukosa per liter air. cairan rehidrasi oral pengganti dapat dibuat dengan menambahkan H sendok teh garam, H sendok teh baking soda, dan !-4 sendok makan gula per liter air. Dua pisang atau 1 cangkir jus jeruk diberikan untuk mengganti kalium. Pasien harus minum cairan tersebut sebanyak mungkin sejak merasa haus pertama kalinya. Cika terapi intraBena diperlukan, dapat
diberikan cairan normotonik, seperti cairan salin normal atau ringer laktat, suplemen kalium diberikan sesuai panduan kimia darah. $elompok
probiotik
terdiri
dari
5actobacillus
dan
*ifi
dobacteria
atau
3accharomyces boulardii, bila meningkat jumlahnya di saluran cerna akan memiliki efek positif karena berkompetisi untuk nutrisi dan reseptor saluran cerna. +ntuk mengurangi8 menghilangkan diare harus diberikan dalam jumlah adekuat