BAB I LAPORAN KASUS A. IDENTIT IDENTITAS AS PASIEN PASIEN
Nama
: Bp. C
Umur
: 65 tahun
Jenis Kelamin Kelamin
: Laki-laki
Alamat
:
Klebrekan
3/1
tamansari
ker!"
Karan#an$ar %tatus &ernikahan
: 'enikah
&eker!aan
: %(asta
A#ama
: )slam
*an##al *an##al &emeriksaan &emeriksaan N". '
: + Juni ,1+
: 313,51
*an##al *an##al masuk %
: 31 Juli ,1+
B. ANAM ANAMNE NESI SIS S
1. Keluh eluhan an Utam Utama a i0un# men#eluarkan 0arah ,. i(a$a i(a$att &en$ak &en$akit it %ekara %ekaran# n# &asien asien 0atan# 0atan# ke )2 %U2 %U2 Karan Karan#an #an$ar $ar 0en#an 0en#an keluhan eluhan mimisan pa0a ke0ua hi0un#. Keluhan 0i rasakan pasien se!ak 1 hari $an# lalu pasien merasakan tiba-tiba ter0apat 0arah $an#
keluar 0ari ke0ua hi0un#n$a. 'imisan ban$ak lama per0arahan 1 menit. %ebelumn$a belum pernah men#alami hal serupa. *i0ak ter0apat 0arah $an# keluar le(at mulut. ketika ketika masuk % su0ah terpasan# tamp"n pa0a ke0ua hi0un#n$a. Bernapas le(at mulut. Bersin-bersin 4- hi0un# tersumbat 4- suara sen#au 4- hi0u hi0un# n# #ata #atall 4- 4- pusi pusin# n# 4 4 batu batuk k 4- 4- ri(a ri(a$a $att trau trauma ma 4- 4- 0emam 4- *er0apat tekanan 0arah tin##i $an# ti0ak terk"ntr"l. Keluhan eluhan pa0a telin#a telin#a : penurunan penurunan pen0en#aran pen0en#aran 4- keluar 7airan 4- ber0en#un#4- n$eri telin#a 4- Keluhan eluhan pa0a pa0a ten##" ten##"r" r"ka kan n : n$eri n$eri 4- 4- su sulit lit menel menelan an 4- 4- suara suara serak serak 4- kesulit kesulitan an berbi7ara berbi7ara 4- batuk 4- ten##"r ten##"r"kan "kan #atal 4-. Keluhan sistemik : 0emam 4- pusin# 4 sakit kepala 4- pen#lihatan menurun 4- sesak na8as 4- n$eri 0a0a 4- mual muntah 4- n$eri perut 4- #atal-#atal 4- BAB 0an BAK lan7ar. lan7ar. 3. i(a$a i(a$att &en$ &en$aki akitt 2ahulu 2ahulu
i(a$ i(a$at at kelu eluhan han serup erupa a seb sebelum elumn n$a
: 0isan isan#k #kal al
i(a$at batuk pilek
: 0isan#kal
i(a$at ipertensi
i(a$at 2'
: 0isan#kal
i(a$at Aller#i
: 0isan#kal
i(a$at Asma
: 0isan#kal
i(a$at *rauma %ebelumn$a %ebelumn$ a
: 0isan#kal
+. i(a$at i(a$at &en$aki &en$akitt Keluar Keluar#a #a
sebelumn$a
: 0iakui
Riwayat Hipertensi
: disangkal
Riwayat DM
: disangkal
Riwayat Asma
: disangkal
Riwayat Alergi
: disangkal
Riwayat keluhan serupa
: disangkal
C. PEMERIKSAAN FISIK
1. Status Generalis Keadaan Umum : Baik !"mp"s Mentis# $ital Sign:
%ekanan Darah &''(11' mmHg
)adi *+,(Menit
RR &+,(Menit
Suhu -/0!
Kepala
: Bentuk n"rm"2ephal/ K"n3ungti4a anemis 5#/ Sklera ikterik 5#
6eher
: Retraksi supra sterna 5# De4iasi tra2hea 5# 7eningkatan 8$7 5#/ 7em9esaran kelen3ar lime 5#
%h"ra,
: Setinggi a9d"men/ Suara dasar 4esikuler ;(;#/ Rh"nki 5(5#/ whee
A9d"men
: Distended 5#/ )yeri tekan 5#/ 7eristaltik )"rmal 1',( Menit
>kstremitas
: !lu99ing inger 5#/ >dema tungkai 5#/ Sian"sis 5#/ Akral hangat ;#
&. Status 6"kalis a. %elinga =nspeksi : Auris De,tra: Bentuk telinga n"rmal/ de"rmitas 5#/ 9ekas luka 5#/ 9engkak 5#/ hiperemis 5#/ sekret5# Auris Sinistra : Bentuk telinga n"rmal/ de"rmitas 5#/ 9ekas luka 5#/ 9engkak 5#/ hiperemis 5#/ sekret5# 7alpasi :
Auris De,tra : %ragus pain 5#/ )yeri tarik aurikula 5# Auris Sinistra : %ragus pain 5#/ )yeri tarik aurikula 5# %es 7endengaran Auris De,tra : %est Rinne : 7"siti %est ?e9er : %idak ada lateralisasi %est S2hwa9a2h : sama dengan pemeriksa Kesimpulan : )"rmal Auris Sinistra : %est Rinne : 7"siti %est ?e9er : %idak ada lateralisasi %est S2hwa9a2h : sama dengan pemeriksa Kesimpulan : )"rmal
@t"sk"pi : Auris De,tra : !A> udem 5#/ hiperemis 5#/ serumen 5#/ mem9ran timpani utuh/ dis2harge 5# Auris Sinistra : !A> udem 5#/ hiperemis 5#/ serumen 5#/ mem9ran timpani utuh/ dis2harge 5# 9. Hidung =nspeksi : De"rmitas 5#/ 9ekas luka 5#/ sekret 5#/ edema 5# 7alpasi : Krepitasi 5#/ nyeri tekan 5# Rin"sk"pi anteri"r : )asus De,tra : Muk"sa hiperemis 5#/ 2"n2ha media dan ineri"r hipertr"i 5#/2"n2ha hiperemis 5#/ sekret 5#/ septum nasi de4iasi 5#/udem 5#/massa dir"ngga hidung 5# )asus Sinistra : Muk"sa hiperemis 5#/ 2"n2ha media dan ineri"r hipertr"i 5#/ 2"n2ha hiperemis 5#/ sekret 5#/ septum nasi de4iasi 5#/ udem 5#/ massa dir"ngga hidung 5# Rin"sk"pi p"steri"r
:
Dinding 9elakang
: tidak ada kelainan
Muara tu9a eusta2hii Aden"id %um"r atau massa
: tidak ada kelainan : tidak ada kelainan : tidak ada
2. %engg"r"kan 7emeriksaan @r"aring : Bi9ir sian"sis 5#/ ulkus 5#/ lidah trem"r 5#/ muk"sa 8arin#
hiperemis 4- #ranulasi 4- t"nsil membesar 4- t"nsil hiperemis 4- kriptemelebar 4- 0etritus 4- u9ula palatum dan arkus aringdalam 9atas n"rmal.
7emeriksaan 6aring"sk"pi >pigl"tis : tidak ada kelainan Ariten"id : tidak ada kelainan 7lika 4"kalis : tidak ada kelainan Gerak plika 4"kalis : tidak ada kelainan Su9gl"tis : tidak ada kelainan %um"r atau massa : tidak ada D. PEMERIKSAAN PENUNJANG 7emeriksaan darah E. DIAGNOSIS >pistaksis dengan hipertensi stage &
F. TERAPI 1. !etria,"n 1 gr(1& 3am &. $it. K 1 amp(1& 3am -. Ket"r"la2 -' mg(1& 3am +. Kalne, 0'' mg(* 3am 0. %am9ahan dr interna : !apt"pril -,&0 mg Aml"dipin 1,1' mg
FOLLOW UP 1-8-2014
S
7asien
2-8-2014
merasa
lemas;#/
mual5#/
muntah5#/ nyaman
3-8-2014
7asien masih mengeluh
7asien sudah
lemas;#/
enak/ 9ernapas lewat 9ernapas lewat mulut/
mual5#/
tidak muntah5#/ tidak nyaman 9ernapas 9ernapas lewat mulut/
lewat pusing;#/
mulut/ pusing;#/ tamp"n
hidung
masih
4-8-2014 7asien
9isa
tidur/
mulut/ tamp"n hidung
tamp"n hidung masih
masih
terpasang/9atuk5#/mu
terpasang/
tamp"n 9atuk;#/
hidung masih terpasang/
merasa
mual5#/
muntah5#/pusing5#
al5#/muntah5#/pusing 5#
nyeri hidung;#/
terpasang.
@
KU : !M
KU : !M
KU : !M
KU : !M
%D : 1-'(*'
%D : 1&'(*'
%D : 1-'(*'
%D : 1-'(*'
) : *+ ,(m
) : ' ,(m
) : *' ,(m
) : *' ,(m
RR : &+ ,(m
RR : &+ ,(m
RR : &+ ,(m
RR : &+ ,(m
Suhu : -/0
Suhu : -/0
Suhu : -/0
Suhu : -/0
Status l"kalis :
Status l"kalis :
Status l"kalis :
Status l"kalis :
Hidung:)D()S
Hidung:)D()S
Hidung:)D()S
Hidung:)D()S
tamp"n;(;#
tamp"n;(;#
%elinga: d9n
%elinga: d9n
%elinga: d9n
%elinga: d9n
%engg"r"kan
%engg"r"kan :d9n
%engg"r"kan :d9n
%engg"r"kan
tamp"n ;(;#
:d9n A
>pistaksis dengan hipertensi
tamp"n;(;#
:d9n >pistaksis hipertensi
dengan
>pistaksis dengan hipertensi
>pistaksis dengan hipertensi
7
!etria,"n in3 &,1
!etria,"n in3 &,1
!etria,"n in3 &,1
%erapi pulang :
Kalme, in3 0'' mg
Kalme, in3 0'' mg -,1
Kalme, in3 0'' mg
Am"ksisilin -,0'' g
-,1
$it K in3 1 amp &,1
-,1
Asam
$it K in3 1 amp &,1
Ad"ne in3 1 amp &,1
$it K in3 1 amp &,1
Ad"ne in3 1 amp &,1
Ket"r"la2 -' mg &,1
Ad"ne in3 1 amp &,1
Ket"r"la2 -' mg &,1
%am9ahan dr interna :
Ket"r"la2 -' mg &,1
!apt"pril -,&0 mg
%am9ahan dr interna :
Aml"dipin 1,1' mg
!apt"pril -,&0 mg
traneksamat
-,0'' mg
Aml"dipin 1,1' mg
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Ana!"# $an F#%#!&!'# (#$)n' a* Ana!"# (#$)n'
Hidung luar di9entuk "leh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi "leh kulit/3aringan ikat dan 9e9erapa "t"t ke2il yang 9erungsi untuk mele9arkan atau menyempitkan lu9ang hidung. Kerangka tulang terdiri dari "s nasal/ pr"sesus r"ntalis "s maksila/dan pr"sesus nasalis "s r"ntalis. Kerangka tulang rawan terdiri dari 9e9erapa pasang tulang rawan yaitu sepasang kartilag" nasalis lateralis superi"r/sepasang kartilag" nasalis lateralis ineri"r/tepi anteri"r kartilag" septum. 1/1'/1# R"ngga hidung atau ka4um nasi 9er9entuk ter"w"ngan dipisahkan "leh septum nasi di 9agian tengahnya men3adi ka4um nasi kanan dan kiri. %iap ka4um nasi mempunyai + 9uah dinding. Dinding medial hidung ialah septum nasi. Septum di9entuk "leh tulang dan tulang rawan. Septum dilapisi "leh perik"ndrium pada 9agian tulang rawan dan dan peri"steum pada 9agian tulang sedangkan di luarnya dilapisi "leh muk"sa hidung.1'/1# 7ada
dinding
lateral
terdapat
+
9uah
k"nka
yaitu
k"nka
ineri"r/media/superi"r/dan suprema yang 9iasanya rudimenter. Di antara k"nka5k"nka dan dinding lateral hidung terdapat r"ngga sempit yang dise9ut meatus.Ada - meatus yaitu meatus ineri"r/media/dan superi"r. Di meatus nasi 9ermuara sinus5sinus paranasalis. Dan yang di ineri"r 9ermuara duktus nas"lakrimalis Dinding ineri"r r"ngga hidung di9entuk "leh "s maksila dan palatum. Dinding superi"r atau atap hidung sangat sempit dan di9entuk "leh lamina kri9ri"rmis. 1#
Gam9ar 1 : Dinding )asi 6ateral 1'# +* ,a%)&a#%a%# (#$)n'
Suplai darah 2a4um nasi 9erasal dari sistem kar"tisC arteri kar"tis eksterna dan kar"tis interna. Arteri kar"tis eksterna mem9erikan suplai darah ter9anyak pada 2a4um nasi melalui : a* Arteri sphen"palatina/ 2a9ang terminal arteri maksilaris yang 9er3alan melalui
"ramen sphen"palatina yang memperdarahi septum tiga perempat p"steri"r dan dinding lateral hidung. +* Arteri palatina desenden mem9erikan 2a9ang arteri palatina may"r/ yang 9er3alan
melalui kanalis in2isi4us palatum durum dan menyuplai 9agian iner"anteri"r septum nasi. Sistem kar"tis interna melalui arteri "talmika memper2a9angkan arteri ethm"id anteri"r dan p"steri"r yang mendarahi septum dan dinding lateral superi"r.
&1#
Gam9ar & : $askularisasi hidung 1'#
Gam9ar - : 7leksus Kiessel9a2h /* Inna%# (#$)n'
Bagian depan dan atas r"nga hidung mendapat persaraan sens"ris dari ner4us etm"idalis antei"r/ yang merupakan 2a9ang dari ner4us nas"siliaris/ yang 9erasal dari ner4us "talmikus ). $ 1#. R"ngga hidung lainnya/ se9agian 9esarnya mendapat persaraan sens"ris dari ner4us maksila melalui gangli"n sen"palatina. Ganggli"n sen"palatina/ selain mem9erikan persaraan sens"ris/ 3uga mem9erikan persaraan 4as"m"t"r atau "t"n"m untuk muk"sa hidung. Gangli"n ini menerima sera9ut sara sens"ris dari ner4us maksila ). $ / sera9ut parasimpatis dari ner4us petr"sus superisialis may"r dan sera9ut sara simpatis dari nerus petr"sus pr"undus. Ganggli"n sen"palatina terletak di 9elakan dan sedikit di atas u3ung p"steri"r k"nka media. ungsi penghidu 9erasal dari ner4us "lakt"rius. Sara ini turun melalui lamina kri9"sa dari permukaan 9awah 9ul9us "lakt"rius dan kemudian 9erakhir pada sel5 sel resept"r penghidu pada muk"sa "lakt"rius di daerah sepertiga atas hidung. $* F#%#!&!'# (#$)n' 1* F)n'%# R%#a%#
Udara yang dihirup akan mengalami humidiikasi "leh palut lendir. Suhu udara yang melalui hidung diatur sehingga 9erkisar - '!. ungsi pengatur suhu ini dimungkinkan "leh 9anyaknya pem9uluh darah di 9awah epitel dan adanya permukaan k"nka dan septum yang luas. 7artikel de9u/ 4irus/ 9akteri/ dan 3amur yang terhirup 9ersama udara akan disaring di hidung "leh : ram9ut 4i9rissae# pada 4esti9ulum nasi/ silia/ palut lendir. De9u dan 9akteri akan
melekat pada palut lendir dan partikel5partikel yang 9esar akan dikeluarkan dengan rele, 9ersin. 2* F)n'%# Pn'#$)
Hidung 9eker3a se9agai indra penghidu dan pen2e2ap dengan adanya muk"sa "lakt"rius pada atap r"ngga hidung/ k"nka superi"r dan sepertiga 9agian atas septum. 7artikel 9au dapat men2apai daerah ini dengan 2ara diusi dengan palut lendir atau 9ila menarik napas dengan kuat. ungsi hidung untuk mem9antu indra pen2e2ap adalah untuk mem9edakan rasa manis yang 9erasal dari 9er9agai ma2am 9ahan.
Gam9ar + : Regi" muk"sa 3* F)n'%# F!n#
Res"nansi "leh hidung penting untuk kualitas suara ketika 9er9i2ara dan menyanyi. Sum9atan hidung akan menye9a9kan res"nansi 9erkurang atau hilang/sehingga terdengar suara sengau rhin"lalia#. %erdapat & 3enis rhin"lalia yaitu rhin"lalia aperta yang ter3adi aki9at kelumpuhan anat"mis atau kerusakan tulang di hidung dan mulut. Eang paling sering ter3adi karena str"ke dan rhin"lalia "klusa yang ter3adi aki9at sum9atan 9enda 2air ketika pilek# atau padat p"lip/ tum"r/ 9enda asing# yang menyum9at. 4* R&% Na%a&
Muk"sa hidung merupakan resept"r rele, yang 9erhu9ungan dengan saluran 2erna/ kardi"4askuler dan pernapasan. =ritasi muk"sa hidung akan menye9a9kan rele, 9ersin dan napas 9erhenti. Rangsang 9au tertentu akan menye9a9kan sekresi kelen3ar liur/ lam9ung/ dan pan2reas. B. D#n#%#
>pistaksis adalah perdarahan akut yang 9erasal dari lu9ang hidung/ r"ngga hidung atau nas"aring. >pistaksis 9ukan merupakan suatu penyakit melainkan ge3ala dari suatu kelainan yang hampir 'F dapat 9erhenti sendiri. C. K&a%##a%# B$a%aan S)"+ P$aaan
7ada umumnya terdapat dua sum9er perdarahan/ yaitu dari 9agian anteri"r dan p"steri"r. 1# >pistaksis anteri"r dapat 9erasal dari 7leksus Kiessel9a2h/ merupakan sum9er perdarahan paling sering di3umpai anak5anak. Dapat 3uga 9erasal dari arteri ethm"id anteri"r. 7erdarahan dapat 9erhenti sendiri sp"ntan# dan dapat dikendalikan dengan tindakan sederhana.
Gam9ar : >pistaksis anteri"r >pistaksis p"steri"r/ 9erasal dari arteri sphen"palatina dan arteri ethm"id p"steri"r. 7erdarahan 2enderung le9ih 9erat dan 3arang 9erhenti sendiri/ sehingga dapat menye9a9kan anemia/ hip"4"lemi dan sy"k. Sering ditemukan pada pasien dengan penyakit kardi"4askular.
Gam9ar *. >pistaksis p"steri"r D. Fa! R%#! E#%a%#% An#!
5
%rauma
5
Suhu dan kelem9apan udara
5
Kelainan k"nginetal en0u-sler-;eber 0isease.
5
De4iasi Septum
5
)e"plasma
5
Anak5anak
E#%a%#% P!%#!
5
Kelainan darah tr"m9"sit"penia/ hem"ilia dan leukemia#
5
Hipertensi
5
Arther"skler"sis
5
Dia9etes Melitus
5
Sir"sis Hepatis
5
=neksis Akut DBD
5
Kelainan H"rm"nalpeningkatan ester"gen dan pr"gester"n#
5
Alk"h"lisme
E. Pa!#%#!&!'#
7erdarahan pada l"kasi yang 9ersum9er dari pleksus Kiesselbach little area#/
yaitu anast"m"sis dari 9e9erapa pem9uluh darah di septum 9agian anteri"r tepat di u3ung p"ster" superi"r 4esti9ulum nasi. 7erdarahan 3uga dapat 9erasal dari 9agian depan k"nkha ineri"r. Muk"sa pada daerah ini sangat rapuh dan melekat erat pada tulang rawan di9awahnya. Daerah ini ter9uka terhadap eek pengeringan udara inspirasi dan trauma. Aki9atnya ter3adi ulkus/ ruptur atau k"ndisi pat"l"gik lainnya dan selan3utnya akan menim9ulkan perdarahan. 7leksus Kiessel9a2h memiliki 2iri 4askuler dan tempat anat"mis yang memudahkan ter3adinya trauma isik pada 2a4um nasi sehingga anat"m"sis ini men3adi penye9a9 tersering ter3adinya epistaksis anteri"r. >pistaksis p"steri"r dapat 9erasal dari arteri sen"palatina dan arteri etm"id p"steri"r. 7endarahan 9iasanya he9at dan 3arang 9erhenti dengan sendirinya. Sering ditemukan pada pasien dengan hipertensi/ arteri"skler"sis atau pasien dengan penyakit kardi"4askuler. %h"rnt"n &''0# melap"rkan *1F epistaksis p"steri"r 9erasal dari dinding nasal lateral. 7emeriksaan arteri ke2il dan sedang pada "rang yang 9erusia menengah dan lan3ut/ terlihat peru9ahan pr"gresi dari "t"t pem9uluh darah tunika media men3adi 3aringan k"lagen. 7eru9ahan terse9ut 9er4ariasi dari i9r"sis interstitial sampai peru9ahan yang k"mplet men3adi 3aringan parut. 7eru9ahan terse9ut memperlihatkan
gagalnya k"ntraksi pem9uluh darah karena hilangnya "t"t tunika media sehingga mengaki9atkan perdarahan yang 9anyak dan lama. 7ada "rang yang le9ih muda/ pemeriksaan di l"kasi perdarahan setelah ter3adinya epistaksis memperlihatkan area yang tipis dan lemah. Kelemahan dinding pem9uluh darah ini dise9a9kan "leh iskemia l"kal atau trauma.
F. Man#%a%# Kn#%
7erdarahan sp"ntan lewat hidung/ mulut atau keduanya. 7erdarahan dapat ter3adi terus menerus atau 9erhenti sendiri. Kadang disertai muntah
G. D#a'n!%#%
Anamnesis sistem : menanyakan durasi perdarahan/ rekuensi perdarahan/ dan 3umlah perdarahan. 8ika tidak dalam situasi darurat/ 3uga penting untuk menentukan sisi perdarahan dan situs utama asalnya dan aliran: keluar depan hidung/ di 9agian 9elakang hidung atau k"m9inasi dari keduanya. Riwayat penye9a9 perdarahan/ seperti trauma/ "perasi/ se3arah k"agul"pati atau riwayat peng"9atan. 7emeriksaan isik : Setelah mensta9ilkan pasien/ pemeriksaan awal hidung harus dilakukan untuk menemukan situs asal perdarahan "leh rhin"sk"pi anteri"r setelah pengangkatan 9ekuan darah dan meminimalkan edema menggunakan de2"ngestant/ menggunakan sum9er 2ahaya yang memadai untuk mem4isualisasikan r"ngga hidung se2ara keseluruhan. 8ika pendarahan telah 9erhenti setelah penghapusan 9ekuan/ peng"9atan segera tam9ahan tidak diperlukan. %amp"n dari r"ngga hidung tanpa 9ukti perdarahan terus5menerus dapat merusak muk"sa hidung dan menye9a9kan epistaksis daripada menghentikannya. %emuan yang paling mungkin adalah kapal dangkal yang telah terkikis pada septum anteri"r hidung/ atau 9agian medial k"nka pada pasien dengan tidak ada penye9a9 spesiik.
(. Taa La%ana 1* Taa La%ana U")"
l"w2hart diagn"sis dan penatalaksanaan epistaksis 7enatalaksanaan epistaksis se2ara umum mengurangi perdarahan dan melihat risik" aspirasi se9elum penye9a9 dan l"kasi dapat ditegakkan. Untuk pentalaksanaan awal : 5
%enangkan penderita/ 3ika penderita khawatir perdarahan akan 9ertam9ah he9at/ sum9at hidung dengan kapas dan 2uping hidung di3epit sekitar 1' menit.
5
7asien diedukasi untuk tidak menelan darah yang mengalir di aring.
5
7enderita se9aiknya duduk tegak agar tekanan 4askular 9erkurang/ aliran darah kekepala dan
5
mengham9at darah ditelan. K"mpres dingin pada daerah tengkuk leher dan 3uga pangkal hidung untuk induksi relek 4as"k"nstriksi.
5
7em9erian 2airan elektr"lit pada perdarahan he9at/ dan keadaan pasien lemah %urunkan tekanan
5
darah pada penderita hipertensi. Hentikan pemakaian antik"agulan. %erapi l"kalis/ ada 9e9erapa 2ara :
1.
Kauter perak nitrat l"kal dapat dilakukan pada epistaksis ringan di daerah perdarahan kiessel9a2h.
!auteri
%amp"n anteri"r 5
7asang tamp"n anteri"r yang telah di9asahi dengan adrenalin dan lid"kain atau pant"kain untuk menghentikan perdarahan dan mengurangi rasa nyeri.
5
Setelah
perdarahan 9erhenti/
dilakukan
penyum9atan sum9er perdarahan dengan
menyempr"tkan larutan perak nitrat &'5-'F atau asam trikl"r"asetat 1'F#/ atau dengan elektr"kauter. Bila terdapat pertemuan pem9uluh darah septum anteri"r dan l"kasi perdarahan ditemukan/ maka ter9aik mengkauterisasi 9agian pinggirnya dan tidak 9enar5 9enar di pem9uluh darah itu sendiri karena kauterisasi langsung pada pem9uluh darah terse9ut 9iasanya akan menye9a9kan perdarahan kem9ali. Harus hati5hati agar tidak mem9uat luka 9akar yang luas dan nekr"sis 3aringan termasuk kartilag" di9awahnya sehingga ter3adi per"rasi septum nasi.
5
!ara yang paling 9aik untuk meng"ntr"l epistaksis anteri"r setelah dek"ngesti dan k"kainisasi# dengan suntikan & ml lid"kain 1F di regi" "ramen in2isi4um pada dasar hidung. 7eng"ntr"lan perdarahan anteri"r dengan 2ara ini dapat menghindari masalah per"rasi septum/ karena elektr"kauterisasi di9erikan ke tulang dasar hidung dan 9ukan pada septum.
5
Bila dengan 2ara terse9ut perdarahan masih terus 9erlangsung/ maka diperlukan pemasangan tamp"n anteri"r yang telah di9eri 4aselin atau salep anti9i"tika agar tidak melekat sehingga tidak ter3adi perdarahan ulang saat tamp"n dilepaskan. %amp"n di9uat dari lem9aran kasa steril 9er4aselin/ 9erukuran & , in2i/ dimasukkan melalui lu9ang hidung depan/ dipasang se2ara 9erlapis mulai dari dasar sampai pun2ak r"ngga hidung dan harus menekan sum9er perdarahan. %amp"n dipasang selama 15& hari/ se9agian d"kter 3uga melapisi tamp"n dengan salep anti9i"tik untuk mengurangi 9akteri dan pem9entukan 9au.
5
Dapat 3uga digunakan tamp"n 9al"n intranasal yang diran2ang untuk menekan regi" septum anteri"r pleksus kiessel9a2h# atau daerah etm"idalis. !ara ini le9ih mudah diterima pasien karena le9ih nyaman.
%amp"n anteri"r dengan 4aselin
&+#
%amp"n 9al"n intranasal 7emasangan tamp"n anteri"r tidak 9"leh le9ih dari &5- hari. Begitu 3uga dengan kateter 9al"n harus dikempiskan pada hari ke & karena dapat menye9a9kan nekr"sis 3aringan yang irre4ersi9le. Untuk 3angka pan3ang setelah tamp"n diam9il ke9ersihan muk"sa harus diperhatikan.
-.
%amp"n 7"steri"r 5
7erdarahan p"steri"r diatasi dengan pemasangan tamp"n p"steri"r atau tamp"n Bell"2I/ di9uat dari kasa dengan ukuran -,&,& 2m dan mempunnyai - 9uah 9enang/ & 9uah pada satu sisi dan se9uah lagi pada sisi lainnya. %amp"n harus menutupi k"ana.
5
Dengan 9antuan kateter yang u3ungnya di ikatkan & 9uah 9enang tamp"n Bell"2I/ kateter masuk melalui hidung/ ke "r"aring hingga 9enang dapat keluar dan dapat ditarik.
5
%amp"n did"r"ng dengan menggunakan telun3uk melewati palatum m"le masuk ke nas"aring.
5
Kedua 9enang yang keluar dari hidung/ diikat dengan kasa di depan nares anteri"r agar tamp"n di iksasi di tempatnya.
5
Benang lain yang keluar dari mulut diikatkan se2ara l"nggar di pipi pasien. 1'#
%amp"n p"steri"r ( tamp"n 9ell"2g K"mplikasi dari tamp"n anteri"r dan tamp"n p"steri"r : 5
Hip"ksia arteri : menye9a9kan disungsi tekanan parsial "ksigen yang 9erhu9ungan dengan paru5paru karena adanya gagguan mekanisme reluk nas"pulm"nary.
5
Sy"k t"ksis : ineksi stail"k"kus dapat ter3adi dalam waktu &+ 3am setelah tamp"n dipasang/ sy"k merupakan ge3ala umum yang dise9a9kan "leh ra2un di9akteri
+.
1*#
6igasi pem9uluh darah atau em9"lisasi Dilakukan apa9ila perdarahan he9at dan tidak 9erhenti setelah pemasangan tamp"n. 7aling umum ter3adi apa9ila sum9er perdarahan ada di9agian p"ster"lateral dari r"ngga hidung yaitu arteri sphen"palatina 2a9ang arteri maksilaris# yang dapat dip"t"ng di9awah k"ntr"l end"sk"pi. 6igasi atau em9"lisasi angi"grai dari arteri dianggap merupakan 3alan terakhir. Hal ini dilakukan apa9ila sum9er perdarahan dapat diidentiikasi se2ara akurat.
6igasi 4as2ular
M$#a Mn!%a
7ada pasien yang dipasang tamp"n anteri"r/ 9erikan anti9i"tik pr"ilaksis.
$as"k"ntrikt"r t"pikal : @,ymeta<"line '/'0F.
Menstimulasi resept"r ala5adrenergik sehingga ter3adi 4as"k"nstriksi.
D"sis : &5- spray pada lu9ang hidung setiap 1& 3am.
K"ntraindikasi : hipersensiti4itas
Hati5hati pada hipertir"id/ penyakit 3antung iskemik/ dia9etes melitus/ meningkatkan tekanan intra"kular.
Anestesi l"kal : lid"kain +F
Digunakan 9ersamaan dengan ",ymeta<"line
Menginhi9isi dep"larisasi/ mem9l"k transmisi impuls sara
K"ntraindikasi : hipersensiti4itas.
Salep anti9i"tik : m"pir"2in &F Ba2tr"9an )asal#
mengham9at pertum9uhan 9akteri.
D"sis : '/0 g pada setiap lu9ang hidung selama 0 hari.
K"ntraindikasi : hipersensiti4itas.
=nter4ensi radi"l"gi/ angi"grai dengan em9"lisasi per2a9angan arteri kar"tis intema. Hal ini dilakukan 3ika epistaksis tidak dapat dihentikan dengan tamp"n .
BAB III PEMBA(ASAN
>pistaksis adalah perdarahan akut yang 9erasal dari lu9ang hidung/ r"ngga hidung atau nas"aring. >pistaksis 9ukan merupakan suatu penyakit melainkan ge3ala dari suatu kelainan yang hampir 'F dapat 9erhenti sendiri. 7ada umumnya terdapat dua sum9er perdarahan/ yaitu dari 9agian anteri"r dan p"steri"r. >pistaksis anteri"r dapat 9erasal dari 7leksus Kiessel9a2h/ merupakan sum9er perdarahan paling sering di3umpai anak5anak. Dapat 3uga 9erasal dari arteri ethm"id anteri"r. 7erdarahan dapat 9erhenti sendiri sp"ntan# dan dapat dikendalikan dengan tindakan sederhana.>pistaksis p"steri"r/ 9erasal dari arteri sphen"palatina dan arteri ethm"id p"steri"r. 7erdarahan 2enderung le9ih 9erat dan 3arang 9erhenti sendiri/ sehingga dapat menye9a9kan anemia/ hip"4"lemi dan sy"k. Sering ditemukan pada pasien dengan penyakit kardi"4askular. akt" risik" ter3adinya epistaksis di9agi men3adi &. akt"r risik" epistaksis anteri"r yaitu trauma/ suhu dan kelem9apan udara/ Kelainan k"nginetal en0u-
sler-;eber 0isease, deviasi septum, neoplasma, biasanya terjadi pada anakanak. Factor risiko epistaksis posterior yaitu kelainan darah (tr"m9"sit"penia/ hem"ilia dan leukemia#/ hipertensi/ arter"skler"sis/ dia9etes mellitus/ sir"sis hepatis/ ineksi akut DBD/ kelainan h"rm"nal/ alk"h"lisme. 7ada kasus ini pasien mengalami epistaksis yaitu perdarahan akut yang 9erasal dari hidung. Riwayat trauma kepala dan hidung se9elumnya disangkal. Dari pemeriksaan rin"sk"pi anteri"r terdapat muk"sa hiperemis/ tidak ada kelainan de4iasi septum. 7ada pasien terdapat riwayat tekanan darah tinggi yang tidak terk"ntr"l. Dari sini diketahui epistaksis pada pasien dise9a9kan karena adanya hipertensi. %erapi yang di9erikan kepada pasien dengan memasang tamp"n pada hidung dengan menggunakan kassa gulung yang se9elumnya di9erikan p"4id"ne i"dine dan salep anti9i"tik. %erapi in3eksi di9erikan anti9i"tik !etria,"n &,1/asam traneksamat 0'' mg -,1/ $it K 1 amp &,1/ Ad"ne in3 1 amp &,1/ anti nyeri Ket"r"la2 -' mg &,1. Untuk peng"9atan hipertensi di9erikan !apt"pril dan Aml"dipin.
DAFTAR PUSTAKA
Adam G6/ B"ies 6R/ Higler 7A. eds# Buku A3ar 7enyakit %H%/ >disi Keenam/ 7hiladelphia : ?B Saunders/ 1*. >dit"r >endi H. !etakan ===. 8akarta/ 7ener9it >G!/ 1. =skandar )/ Supardi >A. eds# Buku A3ar =lmu 7enyakit %elinga Hidung %engg"r"kan. >disi Keempat/ 8akarta KU=/ &'''C 1/ 1&5-1. S2hl"sser R8. >pista,is. )ew >ngland 8"urnal @ Medi2ine Jserial "nline &'' e9 1
Jdi
akses
&'1+
8uli
-1
A4aila9le
r"m:
http:((2"ntent.ne3m."rg(2gi(2"ntent(ull(-'(*(*+ Sury"wati >. >pistaksis. Medi2al Study !lu9 KU== Jdi akses &'1+ 8uli -1 A4aila9le r"m:
http:((kuii."rg(tiki5d"wnl"adLwikiLatta2hment.phpatt=dN&10OpageN6>M
F&'KF&'U== >4ans 8A. >pista,is: %reatment O Medi2ati"n. eMedi2ines Spe2ialities &'' )"4 &* Jdi akses &'1+ 8uli -1 A4aila9le r"m: http:((emedi2ine.meds2ape.2"m(arti2le(+15 treatment Anias !R. >pista,is. @t"rrhin"laryng"l"gy Jserial "nline di akses &'1+ 8uli -1 A4aila9le r"m :http:((www.medstudents.2"m.9r("t"r("t"r-.htm reeman R. )"se9leed. Health =n"rmati"n H"me Jserial "nline &'' e9 & Jdi akses &'1+ 8uli -1 A4aila9le r"m : http:((my.2le4eland2lini2."rg(dis"rders()"se9leed(hi2L)"se9leedL>pista,is.asp, 8aka Budiman/ B. &'11. >pistaksis dan Hipertensi. Bagian =lmu Kesehatan Hidung %engg"r"k Bedah kepala 6eher. akultas ked"kteran uni4ersitas andalan