Tugas akhir sewaktu kepaniteraan THT di RS Bhakti Yudha Depok
epistaksisFull description
fngjgkDeskripsi lengkap
Askep EpistaksisDeskripsi lengkap
Penatalaksanaan Epistaksis di IGDDeskripsi lengkap
woc epistaksisDeskripsi lengkap
Epistaksis merupakan perdarahan spontan yang berasal dari dalam hidung. Epistaksis dapat terjadi pada segala umur, dengan puncaknya terjadi pada anak-anak dan orang tua. Kebanyakan kasus dit…Full description
Sop epistaksis
fngjgkFull description
referat ilmu THTDeskripsi lengkap
referat ilmu THTFull description
episDeskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
woc epistaksisFull description
THANKSDeskripsi lengkap
Epistaksis merupakan perdarahan spontan yang berasal dari dalam hidung. Epistaksis dapat terjadi pada segala umur, dengan puncaknya terjadi pada anak-anak dan orang tua. Kebanyakan kasus dit…Deskripsi lengkap
epistaksisDeskripsi lengkap
epistaksisFull description
Askep Anosmia & EpistaksisFull description
kasus epitaksisFull description
bwt koas
epistaksisFull description
PATOFISIOLOGI
Semua pendarahan hidung disebabkan lepasnya lapisan mukosa hidung yang mengandung banyak pembuluh darah kecil. Lepasnya mukosa akan disertai luka pada pembuluh darah yang mengakibatkan pendarahan. Salah satu penyebab epistaksis adalah hipertensi. Pada hipertensi, baroreseptor tidak berespon untuk mengembalikan tekanan darah ke tingkat normal karena mereka telah beradaptasi atau mengalami reset (pengaturan ulang) untuk bekerja pada tingkat yang lebih tinggi. Pada tekanan darah yang meninggi secara kronik, baroreseptor masih berfungsi mengatur tekanan darah, tetapi mereka mempertahankan pada tekanan rata – rata yang lebih tinggi. Hipertensi menimbulkan stress pada jantung dan pembuluh darah. Jantung mengalami peningkatan beban kerja karena harus memompa melawan resistensi perifer total yang meningkat, sementara pembuluh darah dapat mengalami kerusakan akibat tekanan internal yang tinggi, terutama apabila dinding pembuluh melemah akibat proses degenerative aterosklerosis. Penyulit hipertensi antara lain adalah gagal jantung kongestif akibat ketidak mampuan jantung memompa darah melawan peningkatan arteri, stroke akibat rupturnya pembuluh di otak, atau serangan jantung akibat rupturnya pembuluh koroner. Perdarahan spontan akibat pecahnya pembuluh – pembuluh kecil di bagian tubuh lain juga dapat terjadi, tetapi dengan akibat yang relative lebih ringan, misalnya ruptur pembuluh darah di hidung yang menyebabkan epistaksis. Pemeriksaan arteri kecil dan sedang pada orang yang berusia menengah dan lanjut, terlihat perubahan progresif dari otot pembuluh darah tunika media menjadi jaringan kolagen. Perubahan tersebut bervariasi dari fibrosis interstitial sampai perubahan yang komplet menjadi jaringan parut. Perubahan tersebut memperlihatkan gagalnya kontraksi pembuluh darah karena hilangnya otot tunika media sehingga mengakibatkan perdarahan yang banyak dan lama. Pada orang yang lebih muda, pemeriksaan di lokasi perdarahan setelah terjadinya epistaksis memperlihatkan area yang tipis dan lemah. Kelemahan dinding pembuluh darah ini disebabkan oleh iskemia lokal atau trauma.