CARA MENGUKUR KEBERSIHAN MULUT (OHI-S)
CARA
MENGUKUR
KEBERSIHAN
MULUT
(OHI-S)
Pengertian Kebersihan Mulut Kebersihan mulut merupakan suatu kondisi atau keadaan terbebasnya gigi geligi dari plak dan kalkulus, keduanya selalu terbentuk pada gigi dan meluas ke seluruh permukaan gigi. Hal ini disebabkan karena rongga rongga mulut bersifat basah, lembab dan gelap, gelap, dengan kata lain lingkungan yang menyebabkan kuman berkembang biak (Nio, 1989). 2. Tujuan Memelihara Kebersihan Mulut 1.
Tujuan memelihara kebersihan mulut adalah untuk mencegah penumpukan plak. Plak adalah suatu endapan lunak yang terdiri dari kumpulan bakteri yang berkembang biak diatas suatu matriks, yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi, bila seseorang mengabaikan kebersihan gigi dan mulutnya (Nio, 1989). Plak akan merusak merusak jaringan gigi gigi dan jaringan periodontal jaringan periodontal , yang lama-kelamaan akan mengakibatkan adanya karang gigi, gingivitis gigi, gingivitis,, karies, periodontitis karies, periodontitis dan dan pocket pocket (Djuita, (Djuita, 1989). Karang gigi (calculus (calculus)) adalah suatu endapan keras yang terletak pada permukaan gigi yang berwarna mulai dari kekuning-kuningan, kecoklat-coklatan, sampai kehitam-hitaman dan mempunyai permukaan kasar. Karang gigi juga tempat yang baik untuk untuk pertumbuhan plak dengan semua akibat dari plak tersebut. Karang gigi yang tidak dirawat akan mengakibatkan gingivitis, mengakibatkan gingivitis, bau bau mulut, estetika jadi jelek, gigi goyang, goyang, periodontitis periodontitis dan karies gigi (Nio, 1989). 3. Cara Mengukur Kebersihan Mulut Kebersihan gigi dan mulut dapat diukur dengan mempergunakan indeks. Indeks adalah angka yang menyatakan keadaan klinis yang didapat pada waktu diadakan pemeriksaan. Angka yang menunjukan kebersihan gigi dan mulut seseorang ini adalah angka yang diperoleh berdasarkan penilaian yang objektif, dengan menggunakan suatu indeks, maka kita dapat membuat suatu evaluasi berdasarkan data-data yang diperoleh, sehingga kita dapat melihat kemajuan atau kemunduran kebersihan gigi dan mulut seseorang atau masyarakat (Djuita, 1989). Menurut Green dan Vermillion (1964, cit . Nio, 1987) untuk mengukur kebersihan gigi dan mulut adalah dengan mempergunakan suatu indeks yang disebut Oral Higiene Index Simplified (OHI-S). (OHI-S). Nilai dari OHI-S ini merupakan nilai yang diperoleh dari hasil penjumlahan antara debris indeks dan kalkulus indeks. indeks. 4. Gigi Gigi Index Index Penilaian OHI-S Pemeriksaan debris dan kalkulus dilakukan pada gigi tertentu dan pada permukaan tertentu dari gigi tersebut, yaitu : a. Untuk rahang atas yang diperiksa : 1) Gigi molar pertama kanan atas pada permukaan bukal. bukal . 2) Gigi insisivus pertama kanan atas pada permukaan labial. 3) Gigi molar pertama kiri atas pada permukaan bukal. bukal .
1) 2) 3)
a. b. c. d. e. f. g.
b. Untuk rahang bawah yang diperiksa : Gigi molar pertama kiri bawah permukaan lingual. Gigi insisivus pertama kiri bawah pada permukaan labial. Gigi molar pertama kanan bawah pada permukaan lingual. Bila ada kasus dimana salah satu gigi indeks tersebut tidak ada, maka penilaian dilakukan sebagai berikut : Bila molar pertama atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada molar kedua atas atau bawah. Bila molar pertama dan molar kedua atas atau bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada molar ketiga atas atau bawah. Bila molar pertama, kedua dan ketiga atas atau bawah tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian. Bila insisivus pertama kanan atas tidak ada, penilaian dilakukan pada insisivus pertama kiri atas. Bila insisivus pertama kanan atau kiri atas tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian. Bila insisivus pertama kiri bawah tidak ada, penilaian dilakukan pada insisivus pertama kanan bawah. Bila insisivus pertama kiri atau kanan bawah tidak ada, tidak dapat dilakukan penilaian. Bila ada kasus diantara keenam gigi indeks yang seharusnya diperiksa tidak ada, maka penilaian debris indeks dan kalkulus indeks masih dapat dihitung apabila ada dua gigi indeks yang dapat dinilai (Nio, 1990). 5. Kriteria Penilaian OHI-S Menurut Depkes R.I., (1995), kriteria penilaian kebersihan gigi dan mulut (OHI-S ) seseorang dapat dilihat dari adanya debris dan kalkulus pada permukaan gigi. Untuk menentukan kriteria penilaian debris atau penilaian OHI-S , maka dipakai tabel debris score dan calculus score Dalam pemeriksaan debris kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut : Tabel 1 Kriteria Penilaian Pemeriksaan Debris No
KRITERIA
NILAI
1.
Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau pewarnaan ekstrinsik. Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris lunak yang menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan atau kurang dari 1/3 permukaan. Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debris lunak tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan gigi sebagian atau seluruhnya. Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris lunak yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih 2/3 permukaan atau seluruh permukaan gigi.
0
2.
3.
4.
Debris Index = Jumlah penilaian debris Jumlah gigi yang diperiksa
1
2
3
Dalam pemeriksaan calculus kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut : Tabel 2
Kriteria Penilaian Pemeriksaan Kalkulus No
1. 2.
3.
4.
KRITERIA
NILAI
Tidak ada karang gigi Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi kurang dari 1/3 permukaan gigi. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3 permukaan gigi. Sekitar bagian cervikal gigi terdapat sedikit subgingival. Pada permukaan gigi yang terlihat adanya karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 nya atau seluruh permukaan gigi. Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang menutupi dan melingkari seluruh cervikal ( A. Continous Band of Subgingival Calculus).
0 1
2
3
Calculus Index =
a. b. c. a. b. c.
Jumlah penilaian calculus Jumlah gigi yang diperiksa Penilaian debris score dan calculus score adalah sebagai berikut : Baik ( good ), apabila nilai berada diantara 0-0,6. Sedang ( fair ), apabila nilai berada diantara 0,7-1,8. Buruk ( poor ), apabila nilai berada diantara 1,9-3,0. Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut : Baik ( good ), apabila nilai berada diantara 0-1,2. Sedang ( fair ), apabila nilai berada diantara 1,3-3,0. Buruk ( poor ), apabila nilai berada diantara 3,1-6,0. OHI-S atau Oral Hygiene Index Simplified merupakan hasil penjumlahan Debris Index ( DI ) dan Calculus Index (CI). Rumus OHI-S = Debris Index + Calculus Index Atau OHI-S = DI + CI
OHI (Oral Hygiene Index) Posted by: rlagista on: 1 Desember 2013
In: Uncategorized Tinggalkan sebuah Komentar
Tujuan dilakukan pemeriksaan OHI adalah untuk mengetahuin ti ngkat kebersihan mulut pasien melalui pengukuran debris indeks dan calculus indeks OHI merupakan gabungan dari indeks debris dan indeks kalkulus, masing-masing didasarkan pada 12 angka pemeriksaan skor debris atau kalkulus pada permukaan bukal dan lingual dari 3 segmen dalam tiap rahang, yaitu: 1. Segmen pertama, mulai dari distal caninus sampai molar ketiga kanan rahang atas. 2. Segmen kedua, diantara caninus kanan dan kiri. 3. Segmen ketiga, mulai dari mesial caninus sampai molar ketiga kiri.
Rahang atas dan rahang bawah masing – masing dibagi 3 segmen. Pemberian skor debris dan kalkulus pada setiap segmen didasarkan pada permukaan bukal dan lingual yang paling banyak tertutup debris atau kalkulus, sehingga skor bukal dan lingual tidak harus diambil dari gigi yang sama. Pemberian skor juga diambil dari gigi permanen yang sudah erupsi penuh. Oral Hygiene Index (OHI) mengukur debris dan kalkulus yang menutupi permukaan gigi dan terdiri dari dua komponen yakni indeks debris dan indeks kalkulus. Masing-masing indeks mempunyai rentangan skor 0 – 3. Oral Hygiene Index (OHI) diperoleh dengan menjumlahkan nilai indeks debris (Gambar 1) dan indeks kalkulus (Gambar 2)
Masing – masing skor debris dan kalkulus dijumlahkan secara terpisah, kemudian didapat 12 angka untuk debris dan 12 angka untuk kalkulus. Skor total dari pemeriksaan debris atau kalkulus berkisar dari 0 sampai 36. Indeks debris perorangan didapat dari skor total debris dibagi jumlah segmen yang diperiksa (berkisar dari 0 sampai 6), sehingga indeks debris minimum 0 dan maksimum 6. Hal ini berlaku juga untuk indeks kalkulus. Kedua indeks tersebut digabung sebagai Oral Hygiene Indeks yang berkisar antara 0 sampai 12. Dalam pemeriksaan debris kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut : Tabel 1 Kriteria Penilaian Pemeriksaan Debris No KRITERIA 1. Pada permukaan gigi yang terlihat, tidak ada debris atau
NILAI 0
pewarnaan ekstrinsik. 2. a. Pada permukaan gigi yang terlihat, pada debris lunak yang menutupi permukaan gigi seluas 1/3 permukaan ata u kurang dari 1/3 permukaan. b. Pada permukaan gigi yang terlihat tidak ada debris lunak tetapi ada pewarnaan ekstrinsik yang menutupi permukaan gigi sebagian atau seluruhnya. 3. Pada permukaan gigi yang terlihat pada debris lunak yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi kurang dari 2/3 permukaan gigi. 4. Pada permukaan gigi yang terlihat ada debris yang menutupi permukaan tersebut seluas lebih 2/3 permukaan atau seluruh permukaan gigi.
1
2
3
Debris Index = Jumlah penilaian debris Jumlah gigi yang diperiksa
Dalam pemeriksaan calculus kriteria penilaiannya adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Kriteria Penilaian Pemeriksaan Kalkulus No KRITERIA 1. Tidak ada karang gigi 2. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi kurang dari 1/3 permukaan gigi. 3. a. Pada permukaan gigi yang terlihat ada karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 1/3 permukaan gigi.
4.
b. Sekitar bagian cervikal gigi terdapat sedikit subgingival. a. Pada permukaan gigi yang terlihat adanya karang gigi supragingival menutupi permukaan gigi lebih dari 2/3 nya atau seluruh permukaan gigi. b. Pada permukaan gigi ada karang gigi subgingival yang menutupi dan melingkari seluruh cervikal ( A. Continous
NILAI 0 1
2
3
Band of Subgingival Calculus).
Calculus Index = Jumlah penilaian calculus / Jumlah gigi yang diperiksa
Penilaian debris score dan calculus score adalah sebagai berikut : 1. Baik (good ), apabila nilai berada diantara 0-0,6. 2. Sedang ( fair ), apabila nilai berada diantara 0,7-1,8. 3. Buruk ( poor ), apabila nilai berada diantara 1,9-3,0.
Penilaian OHI-S adalah sebagai berikut : 1. Baik (good ), apabila nilai berada diantara 0-1,2. 2. Sedang ( fair ), apabila nilai berada diantara 1,3-3,0. 3. Buruk ( poor ), apabila nilai berada diantara 3,1-6,0.
OHI-S atau Oral Hygiene Index Simplified merupakan hasil penjumlahan Debris Index( DI ) dan Calculus Index (CI). Rumus OHI-S =
Debris Index + Calculus Index Atau OHI-S = DI + CI
INDEKS KEBERSIHAN MULUT Kebersihan mulut merupakan salah satu factor yang mempengaruhi terjadinya prevalensi karies gigi. Dalam penelitian secara epidemiologi mengenai karies gigi dan penyakit periodontal, diperlukan suatu metode dan kriteria untuk mengetahui status kesehatan gigi seseorang atau masyarakat. Indikator yang biasa digunakan untuk mengukut tingkat kebersihan mulut sseorang atau masyarakat adalah Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) dari Greene and Vermillion. Penilaian OHI-S tergantung dari food debris dan kalkulus yang terdapat dalam mulut. Indeks-indeks kebersihan mulut yang biasa digunakan :
1. Oral Hygiene Index Simplified (OHI-S) Mengukur daerah permukaan gigi yang ditutupi oleh food debris atau kalkulus. Untuk pemeriksaan OHI-S, Greene and Vermillion menetapkan bahwa gigi indeks yang digunakan adalah 4 gigi posterior dan 2 gigi anterior. 6 1 6 616 Rahang atas yang diperiksa adalah permukaan bukal gigi M1 kanan atas, permukaan labial gigi I1 kanan atas dan permukaan bukal gigi M1 kiri atas. Pemeriksaan dil akukan di permukaan bukal karena saluran muara untu kelenjar saliva yaitu pada glandula parotis terletak di darah bukal. Rahang bawah yang diperiksa adalah permukaan lingual gigi M1 kiri bawah, permukaan labial gigi I1 kiri bawah dan permukaan lingual gigi M1 kanan bawah. Pemeriksaan pada permukaan lingual karena saluran muara untuk kelenjar saliva yaitu pada glandula sublingualis terletak di darah lingual. Apabila salah satu gigi indeks telah hilang atau ti nggal sisa akar, maka penilaian dapat dilakukan pada gigi pengganti yang dapat mewakili :
Apabila gigi M1 RA atau RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi M2 Ra atau RB. Apabila gigi M1 dan M2 RA dan RB tidaka ada, maka penilaian dilakukan pada gigi M3 RA atau RB. Apabila gigi M1, M2 dan M3 RA dan RB tidak ada, maka penilaian tidak dpt dilakukan. Apabila gigi I1 kanan RA tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kiri RA. Apabila gigi I1 kanan dan kiri RA tidak ada, maka tidak dapat dilakukan penilaian. Apabila gigi I1 kiri RB tidak ada, maka penilaian dilakukan pada gigi I1 kanan RB. Apabila gigi I1 kanan dan kiri RB tidak ada, maka tidak dapat dilakukan penilaian.
OHI-S = Debris Indeks Simplified (DI-S) + Calculus Indeks Simplified (CI-S)
Pemeriksaan DI-S dan CI-S dilakukan dengan memeriksa 6 gigi yang telah dijelaskan di at as. Pemeriksaan dilakukan dengan menempatkan sonde pada 1/3 insisal atau oklusal gigi dan kemudian digerakkan ke arah 1/3 gingival. Kriteria penilaian untuk DI-S dan CI-S yaitu :
o o
o
o
0 = tidak ada food debris/kalkulus 1 = food debris lunak/kalkulus yang menutupi tidak lebih dari 1/3 permukaan gigi. 2 = food debris lunak/kalkulus yang menutupi lebih dari 1/3 permukaan gigi, tetapi tidak lebih dari 2/3 permukaan gigi. 3 = food debris lunak/kalkulus yang menutupi lebih dari 2/3 permukaan gigi
Tingkat kebersihan mulut secara klinis pada OHI-S dapat dikategorikan sebagai berikut : o o o
0,0 – 1,2 = baik 1,3 – 3,0 = sedang 3,1 – 6,0 = buruk
2. Plaque Index Pada tahun 1964, Loe dan Silness mengembangkan Plaque Index sebagai komponen Gingival Index (GI). Penilaian dilakukan pada permukaan distofasial, fasial, mesiofasial dan lingual. Penilaian plaque index dilakukan dengan menggunakan kaca mulut dan sonde setelah gigi dikeringkan. Plaque Index tidak meniadakan gigi atau mengganti gigi dengan restorasi gigi atau mahkota. Salah satu dari semua gigi atau hanya gigi yang diseleksi dapat digunakan dalam Plaque Index. Pemeriksaan dilakukan dengan menggunakan 6 gigi = 6 2 4 426 Penilaian Plaque Index setiap area diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai dari keempat permukaan setiap gigi. Jumlah nilai Plaque Index setiap area dibagi empat, maka diperoleh Plaqu Index untuk gigi. Sedangkan nilai Plaque Index setiap orang diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai Plaque Index setiap gigi kemudian dibagi dengan banyaknya gigi yang diperiksa. Kriteria penilaian Plaque Index :
0 = tidak ada plak pada daerah gingiva 1 = selapis tipis plak melekat pada tepi gingiva dan daerah yang berdekatan dengan gigi. 2 = pengumpulan deposit lunak yang sedang disertai poket gingival dan pada tepi gingiva dan/ atau berdekatan dengan permukan gigi. 3 = banyaknya deposit lunak yang disertai poket gingival dan/ atau pada tepi gingiva dan berdekatan dengan permukaan gigi.
PI = Jumlah nilai PI untuk gigi = ¼ Jumlah PI setiap area Banyaknya gigi yang diperiksa Banyaknya gigi yang diperiksa
3. Patient Hygiene Performance Index (PHP) PHP oleh Podshadley dan Haley merupakan indeks pertama yang dikembangkan untuk tujuan yang semata-mata menilai kebersihan individu dalam membersihkan food debris setelah instruksi menyikat gigi. Indeks ini mencatat ada tidaknya food debris dengan nilai 1
atau 0, secara berturut-turut menggunakan seluruh permukaan dari enam gigi yan dipakai dalam OHI-S. Permukaan setiap gigi dibagi menjadi 5 area yaitu 3 area yang dibagi secara longitudinal, dengan 1/3 tengah dibagi secara horizontal menjadi 3 area lagi. Pemberian nilai didahului dengan menggunakan “disclosing solution”. Penilaian PHP setiap orang diperoleh dengan cara menjumlahkan nilai kelima area setiap permukaan gigi dan kemudian dibagi dengan banyaknya permukaan gigi yang diperiksa. PHP = Jumlah nilai kelima area setiap permukaan gigi Banyaknya permukaan gigi yg diperiksa Diposkan oleh Panda di 01:35 0 komentar
Karies merupakan suatu infeksi jaringan keras gigi yaitu email, dentin dan sementum yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dan merupakan suatu proses demi neralisasi yang progresif. Proses kerusakan yang dimulai dari email terus ke dentin dan merupakan suatu penyakit yang berhubungan dengan banyak faktor. Terdapat emapat faktor utama yang berperan dalam proses terjadinya karies yaitu host, mikroorganisme, substrat dan waktu. Dalam melakukan sebuah penelitian kadang kala untuk menghitung jumlah karies kita menggunakan indeks karies gigi. Indeks karies gigi adalah angka yang menunjukkan jumlah karies gigi seseorang atau sekelmpok orang. Berbagai macam indeks karies gigi yang sering digunakan : 1. Indeks DMF-T (DMF-Teeth) untuk gigi permanen Decay : Jumlah gigi karies yang tidak ditambal / yang masih dapat ditambal. Missing : Jumlah gigi yang indikasi untuk dicabut / gigi yang telah hilang karena karies. Filling : Jumlah gigi yang telah ditambal dan masih baik. Angka DMF-T menggambarkan banyaknya karies yang diderita seseorang. DMF-T maksudnya karies dihitung per gigi, artinya gigi yang memiliki karies lebih dari 1 (misal karies pada gigi molar 1 permanen terdapat karies di oklusal dan di bukal maka karies tetap dihitung ”satu”). Beda dengan indeks karies DMF-S (Surface) maka karies dihitung perpermukaan, jadi pada kasus diatas karies/dcay dihitung ”dua”). Pada indeks DMF-T juga tidak membedakan kedalam karies, misalnya karies superficial , media atau profunda. Rumus yang digunakan untuk menghitung DMF-T : DMF-T = D + M + F DMF-T rata-rata = Jumlah D + M + F Jumlah orang yg diperiksa Kategori DMF-T menurut WHO :
0,0 – 1,1 = sangat rendah 1,2 – 2,6 = rendah 2,7 – 4,4 = sedang 4,5 – 6,5 = tinggi 6,6 > = sangat tinggi
2. Indeks def-t untuk gigi sulung Indeks ini sama dengan DMF-T hanya saja indeks def-t digunakan untuk gigi sulung. e disini maksudnya eksfoliasi = jumlah gigi sulung yang hilang karena karies atau harus dicabut karena karies. Namun beberapa penelitian eksofoliasi t idak digunakan df-t karena mencegah kemungkinan terjadinya kesalahan, sebab apakah karies tersebut benar-benar hilang karena karies atau bukan. Pada gigi sulung sering kali gigi hilang karena faktor resobsi f isiologis atau trauma. Rumus untuk def-t sama dengan yang digunakan pada DMF-T. 3. Indeks untuk melihat tingkat keparahan karies Untuk melihat kedalaman atau tingkat keparahan karies gigi kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut : o o o o o
C0 = belum terjadi karies C1 = karies hanya mengenai email saja C2 = karies telah mencapai dentin C3 = karies telah mencapai pulpa C4 = karies telah mengenai akar gigi.
4. Indeks UTN Indeks ini untuk melihat kebutuhan perawatan dalam suatu populasi. Rumus yang digunakan : UTN = Rerata D x 100% Rerata D + Rerata F Untuk menghitung prevalensi terjadinya karies dalam suatu populasi : Prevalensi karies = Jumlah DMF-T x 100% Jumlah orang yang diperiksa