Cara Mengukur Kapasitas dan Volume Paru-Paru Volume dinamik paru dan kerja pernapasan
Keterangan mengenai status ventilasi tidak hanya membutuhkan volume statis paru, namun juga pengukuran kecepatan pergerakan udara udara yang keluar-masuk paru (dinamika (dinamika paru). Agar udara dapat bergerak masuk dan keluar paru, tubuh harus bekerja untuk mengatasi resistensi gabungan dari toraks, paru, dan abdomen a bdomen yang dinamakan kerja per-napasan. Dengan bantuan spirometer, resistensi pernapasan akibat tahanan gesekan terhadap aliran udara (resitensi nonelastik) dapat diperkirakan dengan mengukur volume eksipirasi paksa dan kecepatan aliran udara:
Kapasitas vital paksa (!") adalah pengukuran kapasitas vital yang didapat pada ekspirasi yang dilakukan secepat dan sekuat mungkin. !olume !olume udara ini sangat sa ngat penting dan dalam keadaan normal nilainya kurang lebih sama dengan !", tetapi mungkin sangat
berkurang pada pasien obstruksi saluran napas. !olume ekspirasi paksa (#!) adalah volume udara yang dapat diekspirasi dalam $aktu standar selama tindakan !". %iasanya #! diukur selama detik pertama ekspirasi yang paksa (#!&) dan detik ketiga (#! '). ada keadaan normal, besar #! & adalah '* (+*) dari !" dan #! ' +* (/-&*) dari !". #! merupakan petunjuk penting untuk mengetahui adanya gangguan kapasitas ventilasi.
Kapasitas Pernapasan Maksimal ( Maximal Breath Capacity) Capacity) ditentukan dengan cara
mengukur volume hiperventilasi maksimal dalam & menit (ampli (amplitud tudo o 0 1rekuen 1rekuensi si &23 0 /). 4ntuk 4ntuk menetap menetapkan kan K5 normal normal seseora seseorang ng dapat dapat kita kita gunakan rumus: Sex Females Males Males
Formulae 6+&.' 7 (.8+8 0 age)9 m2s. area 6./ 7 (./22 0 age)9 0 m2s.area 22 7 (&2 0 age)
Reference %ald$in %ald$in ;right, normal <&+,*
K5, sama seperti K! dapat dinyatakan dalam liter secara mutlak, akan tetapi dapat juga dinyatakan secara relative dalam * dari predicted 5%"nya K5 =elati1 K5 mutlak 0 &* redicted "!
"ara menetapkan volume cadangan pernapasan:
!olume "ad. erna1asan K5 7 !olume ernapasan >emenit 0 &* =5
Perhitungan am!ahan
5!!est (#stimated 5a0imum !oluntary !entilation) #!& yang terukur 0 '+./ 55# (5id-ma0imal #0piratory lo$) atau 5# (5id-#0piratory lo$) merupakan nilai rata-rata dari # di antara 2/* dan +/* ekspirasi !", dalam satuan liter?detik. @ilai ini merupakan rata-rata bagian pertengahan dari kurva ekspirasi. 5enurut beberapa ahli, merupakan pengukuran yang lebih sensiti1 untuk mendeteksi obstruksi saluran napas kecil
#= (eak #0piratory lo$ =ate) merupakan aliran udara tertinggi selama ekspirasi tunggal yang kuat
!e0t * (#0trapolate !olume) merupakan banyaknya volume udara yang tidak terukur, yang disebabkan keragu-raguan saat memulai ekspirasi tunggal yang kuat. ika nilai ini melebihi /* dari nilai !", e11ort tersebut dianggap tidak valid. !e0t* diekspresikan dalam satuan persen terhadap nilai !"
!entilasi ulmonal, !entilasi Alveolar, dan =uang =ugi %erbagai perubahan volume hanya menentukan satu 1aktor dalam penetuan ventilasi paru, yaitu volume udara yang dihirup dan dihembuskan dalam satu menit. aktor lain yang penting adalah 1rekuensi pernapasan, sesuai rumus: Ventilasi pulmonal " Volume tidal x frekuensi pernapasan
ada tidal volum rata-rata sebesar / ml?napas dan 1rekuensi pernapasan &2 0?menit sehingga ventilasi paru adalah B?menit. 4ntuk jangka $aktu yang singkat, pria de$asa muda dapat secara sengaja meningkatkan ventilasi paru total dua puluh kali lipat, menjadi &/ B?menit. 4ntuk meningkatkan ventilasi paru, baik volume tidal maupun 1rekuensi pernapasan ditingkatkan, tetapi kedalaman bernapas lebih meningkat dibandingkan dengan 1rekuensi bernapas. Cal ini merupakan cara yang lebih e1ekti1 karena dipengaruhi adanya ruang rugi anatomis, yaitu tidak seluruh udara yang masuk ke dalam paru akan mengalami pertukaran gas. >ebagian udara ini tertinggal di dalam saluran jalan napas, mulai dari hidung?mulut sampai bronkiolus terminalis, dan tidak terlibat dalam proses pertukaran gas. %esarnya sekitar &/ ml (bergantung tinggi badan dan posisi tubuh). Dengan demikian, pada orang de$asa, hanya '/ ml dari / ml udara inspirasi yang mengalami pertukaran gas.
>ebaliknya, pada $aktu ekspirasi, &/ ml udara ekspirasi pertama berasal dari ruang rugi dan '/ ml terakhir merupakan udara yang keluar dari alveoli. Karena jumlah udara atmos1er yang mencapai alveolus dan benar-benar tersedia untuk pertukaran gas lebih penting daripada jumlah total udara yang masuk-keluar, maka ventilasi alveolus, yaitu volume udara yang dipertukarkan antara alveolus dan atmos1er per menit, lebih penting daripada ventilasi paru. =umusnya adalah: Ventilasi al#eolus " (#olume tidal $ #olume ruang rugi) x frekuensi pernapasan
@amun, ternyata tidak semua udara yang mencapai alveoli mengalami pertukaran gas karena per1usi ke daerah alveoli tersebut tidak adekuat. 4dara yang terdapat dalam alveol ini dinyatakan sebagai ruang rugi alveoler. !olume udara total dalam saluran pernapasan yang tidak akti1 melakukan pertukaran gas, yaitu jumlah ruang rugi anatomik dan ruang rugi alveolar, disebut ruang rugi 1isiologik.
Perekam peru!ahan #olume paru- SP%R&M'R%
5etode sederhana untuk mempelajari ventilasi paru adalah dengan mencatat volume udara yang masuk dan keluar paru-paru, suatu proses yang disebut spirometri. %entuk spirometer dasar yang khas dilukiskan pada. >pirometer ini terdiri dari sebuah drum yang dibalikkan di atas bak air dan drum tersebut diimbangi oleh suatu beban. Dalam drum terdapat gas untuk bernapas, biasanya udara atau oksigen dan sebuah pipa yang menghubungkan mulut dengan ruang gas. Apabila seseorang bernapas dari mulut dengan ruang ini, drum akan naik turun dan terjadi perekaman yang sesuai di atas gulungan kertas yang berputar. ' @aik-turunnya drum tersebut dapat dicatat sebagai spirogram yang dikaliberasikan ke perubahan volume. ena mencatat inspirasi sebagai de1leksi ke atas dan inspirasi sebagai de1leksi ke ba$ah. &Gambar 2 adalah
sebuah spirogram yang menunjukkan perubahan volume paru pada berbagai kondisi
pernapasan.
Menentukan kapasitas residu fungsional #olume residu dan kapasitas paru total Metode pengenceran (dilusi) *elium+ Kapasitas rendah 1ungsional, yaitu volume udara
yang secara normal tetap berada dalam paru di antara pernapasan, penting untuk 1ungsi paru. @ilainya berubah nyata pada beberapa jenis penyakit paru, sebab itu lah maka kita seringkali perlu mengukur kapasitas ini. spirometer tidak dapat digunakan untuk mengukur langsung kapasitas residu 1ungsional karena udara dalam volume residu paru tidak dapat diekspirasi ke dalam spirometer, dan volume ini kira-kira merupakan separuh dari kapasitas residu
1ungsional. 4ntuk mengukur kapasitas residu 1ungsional, spirometer harus digunakan secara tidak langsung biasanya dengan menggunakan metode pengenceran helium.