LAPORAN KASUS
Tumor Testis
Disusun Oleh :
Hariyoni Nopendra NIM. 0808121357
Pembimbing : dr. Zuhirman,Sp.
!"#$NIT"%$$N !&INI! '$(I$N I&M '")$H *$!&T *$!&T$S $S !")+!T"%$N !")+!T "%$N NI"%SIT$ NI"%SI T$S S %I$ %I $ %S) $%I*IN $-HM$) #"!$N'$% 2013
'$' I #"N)$H&$N
Tumor merupakan sel neoplastik yang otonom dalam arti tumbuh dengan kecepatan yang tidak terkoordinasi dengan kebutuhan hospes dan fungsi yang sangat tidak bergantung pada pengawasan homeostasis sebagian besar sel tubuh lainnya. lainnya. Pertumbuhan Pertumbuhan sel neoplastik neoplastik biasanya progresif, progresif, yaitu tidak mencapai keseimbangan, tetapi lebih banyak mengakibatkan penambahan massa sel yang mempuny mempunyai ai sifat-sifat sifat-sifat yang yang sama. Neoplasma Neoplasma tidak melakukan melakukan tuuan adaptif yang menguntungkan hospes, tetapi lebih sering membahayakan. ! Tumor dapat bersifat ganas atau inak, tumor ganas atau kanker teradi karena timbul dan berkembang biaknya sel aringan sekitarnya "infiltratif# sambil merusaknya "destruktif#, dapat menyebar ke bagian lain tubuh dan umumnya fatal ika dibiarkan. Tumor inak tumbuh dengan batas tegas dan tidak menyusup, tidak merusak tetapi membesar dan menekan aringan sekitarnya "ekspansif#.$ %rekuensi relatif kanker pada beberapa daerah di &ndonesia tidak sama, yang banyak ditemukan ialah karsinoma ser'ik uteri, karsinoma hepatoseluler, karsinoma payudara, karsinoma paru dan leukemia. Pada dasawarsa terakhir telah terb terbuk ukti ti bahw bahwaa ()-* ()-*)+ )+ kasu kasuss kank kanker er pada pada manu manusia sia dipr diprom omos osii oleh oleh fakto faktor r lingkungan. Dalam hal ini, lingkungan dalam arti luas yang meliputi gaya hidup, bahan kimia, fisika, maupun 'irus.$ Tumor testis merupakan keganasan terbanyak pada pria berusia diantara !-$! tahun dan merupakan -+ dari semua neoplasma pada pria. khir-akhir ini terdapat perbaikan usia harapan hidup pasien yang mendapatkan terapi ika diband dibanding ingkan kan dengan dengan $) tahun tahun yang yang lalu, lalu, karena karena sarana sarana diagno diagnosis sis lebih lebih baik, baik, diketemuka diketemukan n petanda petanda tumor, tumor, diketemuk diketemukan an regimen regimen kemoterapi kemoterapi dan radiasi, radiasi, serta teknik pembedahan yang lebih baik. ngka mortalitas menurun dari !)+ "*/)# menadi !+ "*//#. Dari semua tumor maligna pada laki-laki -+ terlokalisasi di dalam testi testis. s. 0ira0ira-ki kira ra *)+ *)+ dari dari semua semua tumo tumorr testi testiss prim primer er terd terdiri iri atas atas tumo tumorr sel
embrional, selanutnya dapat diumpai tumor sel 1ertoli-2eydig dan limfoma maligna. &nsidensi tumor sel embrional maligna di Nederland adalah kira-kira 3 per )).))) laki-laki tiap tahun. &ni berarti bahwa tiap tahun kira-kira $)) penderita baru didiagnosis dengan kelainan maligna ini. Tumor-tumor sel embrional maligna testis merupakan tumor maligna yang paling sering terdapat pada laki-laki usia )-3) tahun meskipun pada penderita kurang dari ! tahun dan lebih dari /) tahun uga dapat diumpai tumor testis. 4
'$' II TIN$$N #ST$!$
1. 1
)e/inisi
Tumor Testis ialah merupakan tumor ganas pada aringan testis.Tumor testis
merupakan keganasan terbanyak pada pria yang berusia diantara !-$! tahun, dan merupakan - + semua neoplasma pada pria.khir-akhir ini terdapat perbaikan usia harapan hidup pasien yang mendapatkan terapi ika dibandingkan dengan $) tahun yang lalu, karena sarana diagnosis lebih baik, diketemukan penanda tumor, diketemukan regimen kemoterapi dan radiasi, serta teknik pembedahan yang lebih baik. ngka mortilitas menurun dari !)+ "*/)# menadi !+ "**/#.
2ebih dari *)+ tumor ganas testis merupakan germ cell tumors yang terdiri
dari
seminoma
murni
dan
non-seminoma
"embryonal
carsinoma,teratoma,choriocarcinoma,dan campuran# sesuai dengan pembagian histopatologi. 5alaupun tumor ini dapat teradi pada semua usia,tetapi pada umumnya mempunyai predileksi terhadap usia tertentu. 6mbryonal carcinoma termasuk yolk sac tumors tersering diumpai pada kelompok usia balita sedangkan seminoma, teratoma dan choriocarcinoma tersering pada kelompok usia dewasa muda. Tumor testis berasal dari sel germinal atau aringan stroma testis. 2ebih dari *)+ berasal dari sel germinal. Tumor ini mempunyai deraat keganasan tinggi, tetapi dapat sembuh bila diberi penanganan adekuat. Tumor ini mempunyai petanda tumor seati yang berharga sekali untuk diagnosis, rencana terapi dan kontrol. Tumor testis sel germinal merupakan tumor yang agak arang ditemukan dan meliputi kurang lebih + dari keganasan pada pria. 0ebanyakan ditemukan pada usia antara ) dan $4 tahun.$ 1.2
$natomi Testis merupakan organ kuat mudah bergerak, dan terletak dalam scrotum.
Testis sinistra biasanya terletak lebih rendah dibandingan testis de7tra. 67tremitas
superior kelenar sedikit miring ke depan. 8asing-masing testis dikelilingi oleh capsula fibrosa yang kuat,tunica albuginea. 3 Dari permukaan dalam capsula terbentang banyak septa fibrosa yang membagi bagian dalam organ menadi lobulus-lobulus "lobulis testis#. Didalam setiap lobulus terdapat satu sampai tiga tubuli seminiferi yang berkelok-kelok. Tubuli seminiferi bermuara kedalam alinan saluran yang dinamakan rete testis. Ductuli efferent yang kecil menghubungkan rete testis dengan uung atas epididymis.3 1permatogenesis normal hanya dapat teradi bila testis berada pada suhu yang lebih rendah daripada suhu di dalam ca'itas abdominalis. 9ila testis terletak didalam scrotum, testis berada pada suhu sekitar $ ; lebih rendah daripada suhu abdomen. Pengaturan suhu testis di dalam scrotum tidak seluruhnya dimengerti, tetapi daerah permukaan kulit scrotum secara refleks dapat diubah dengan kontraksi musculus dartos dan musculus cremaster. 1ekarang diketahui bahwa 'enae testicularis di dalam funiculus spermaticus yang membentuk pleksus pampiniformis, bersama dengan cabang-cabang arteria testiculares yang terletak dekat dengan 'enae, mungkin membantu menstabilkan suhu testis dengan mekanisme pertukaran panas secara countercurrent. Dengan cara ini, darah panas yang berasal dari abdomen memberikan panasnya ke darah yang beralan ke atas melalui 'ena-'ena abdomen. 3
I.3. *isiooi Testis
Testis mempunyai fungsi eksokrin dalam spermatogenesis dan fungsi endokrin
untuk
mensekresi
hormon-hormon
seks
yang
mengendalikan
perkembangan dan fungsi seksual. Pusat pengendalian hormonal dari sistem reproduksi adalah sumbu hipotalamus-hipofisis.
<#. <# dan Luteinizing Hormone Releasing Hormone "2<><#.
anterior
agar
spermatogenesis
dapat
berlangsung.
1elanutnya
testosteron, D
1.
"pidemiooi 0anker testikular adalah bentuk kanker yang relatif arang. 5alaupun
kanker ini hanya + pada laki-laki,kanker testikular adalah keganasan padat yang
paling sering pada laki-laki muda. Asia puncak untuk kanker testis adalah ! tahun hingga $! tahun. &nsidens meningkat perlahan setelah usia 3) tahun. Pada tahun **! terdapat /))) kasus baru di merika serikat, yang menyebabkan 3)) kematian. 0anker testikular lebih sering empat hinggal lima kali pada kaukasia daripada keturunan afrika amerika. 0anker testikular sangat respon terhadap pengobatan hingga angka kesembuhan mencapai *)+ pada semua tipe. ! 1.5 !asi/iasi 1ebagian besar "B *!+# tumor testis primer,berasal dari sel germinal sedangkan sisanya berasal dari non germinal. Tumor germinal testis terdiri atas seminoma dan non seminoma. 1eminoma berbeda sifat-sifatnya dengan non seminoma, antara lain sifat keganasannya,respon terhadap radioterapi, dan prognosis tumor. Tumor yang bukan berasal dari sel-sel germinal atau non germinaal diantaranya adalah tumor sel leydig, sel sertoli, dan gonadoblastoma. 1elain berada didalam testis,tumor sel germinal uga bisa berada di luar testis sebagai e7tragonadal germ cell tumor antara lain dapat berada di mediastinum,retroperitoneum,daerah sakrooksigeus,dan glandula pnineal. 1tadium tumor : Dilakukan menurut sistem 8.D nderson yaitu : 1tadium & : Tumor terbatas daalam testis,tidak ada metastasis. 1tadium &&: Tumor sudah bermetastasis ke kelenar limfe retroperitoneal. && : Akuran kelenar C ) cm. &&9 : Akuran kelenar ) cm. 1tadium &&&: 1udah terdapat metastasis ke kelenar limfe supradiafragma atau ke organ-organ 'isceral.
1.4
"tiooi Penyebab tumor testis belum diketahui dengan pasti, tetapi terdapat
beberapa faktor yang erat kaitannya dengan peningkatan keadian tumor testis, antara lain : "# meldensus testis, "# trauma testis, "$# atrofi atau infeksi testis, dan "3# pengaruh hormon. 0riptorkismus merupakan faktor resiko timbulnya karsinoma testis. Dikatakan bahwa /- )+ pasien karsinoma testis, menderita kriptorkismus. Proses tumorigenesis pasien maldesensus 3( kali lebih banyak dari pada testis normal. 8eskipun sudah dilakukan oridopeksi, resiko timbulnya degenasi maligna tetap ada. Penyabab tumor ganas ini belum diketahui tetapi penderita dengan maldesensus testis mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena penyakit ini.
Namun demikian orchydope7y sendiri tidaklah mengecilkan risiko tersebut tetapi akan mempermudah diagnosis bila tumor ganas ini teradi dikemudian hari. 1.7 #ato/isiooi Tumor testis pada mulanya berupa lesi intratestikuler yang akhirnya
mengenai seluruh parenkim testis. 1el-sel tumor kemudian menyebar ke rete testis, epididimis, funikulus spermatikus, atau bahkan ke kulit skrotum. Tunika albuginea merupakan barier yang sangat kuat bagi penalaran tumor testis ke organ sekitarnya, sehingga kerusakan tunika albuginea oleh in'asi tumor membuka peluang sel-sel tumor menyebar keluar testis. 0ecuali korio karsinoma, tumor testis menyebar melalui pembuluh limfe menuu ke kelenar limfe mediastinal dan suprakal'ikula, sedangkan korio karsinoma menyebar secara hematogen ke paru, hepar dan otak. Penentuan stadium klinis yang sederhana dikemukakan oleh 9oden dan =ibb :1tadium atau & : tumor testis terbaas pada testis, tidak ada bukti penyebaran baik secara klinis maupun radiologis. 1tadium 9 atau && : tumor telah mengadakan penyebaran ke kelenar regional "para aorta# atau nodus limfatikus iliaka. 1tadium && untuk pembesaran limfonodi para aorta yang belum teraba, stadium && 9 untuk pembesaran limfonodi yang telah teraba ") cm#.1tadium ; atau &&& : tumor telah menyebar keluar dari kelenar retroperitoneum atau telah mengadakan metastasis supradiafragma.!,4 Tumor testis menyebar melalui pembuluh limfe. 0elenar limfe terletak para aortal kiri setinggi 2 tepat dibawah hilus ginal dan di sebelah kanan antara aorta dan '.ka'a setinggi 2$ dan praka'a setinggi 2. 8etastasis di kelenar inguinal hanya teradi setelah penyusupan tumor ke dalam kulit skrotum atau setelah
dilakukan
pembedahan
pada
funikulus
spermatikus.
Penyebaran
hematogen luas pada tahap dini merupakan tanda koriokarsinoma. 3 >ute penyebaran hematogen primer adalah melalui sirkulasi darah dari testis ke paru, rute kedua adalah dari metastasis kelenar retroperitoneal melalui ductus thoracicus dan '.subcla'ia ke paru. 0ecepatan teradinya metastasis sering tampak ada hubungan dengan subtipe histologiknya. 1eminoma bermetastasis
lambat dan terutama ke kelenar paralumbal, koriokarsinoma bermetastasis cepat dan kebanyakan hematogen. / Antuk klasifikasi tingkat penyebaran, digunakan s istem TN8 0arsinoma Testis. T.
Tumor primer
Tis
Pra in'asif "intratubular#
T
Testis dan retetestis
T
Di luar T.albuginea atau epididimis
T$
%unikulus spermatikus
T3
1krotum
N.
0elenar limfe
N)
Tidak ditemukan keganasan
N
Tunggal C cm
N
Tunggal -! cm E multiple C ! cm
N$
Tunggal atau multiple ! cm
8.
8etastasis auh
8)
Tidak dapat ditemukan
8
Terdapat metastasis auh
1.8 #emerisaan dan )ianosis Pasien biasanya mengeluh adanya pembesaran testis yang seringkali tidak
nyeri.
Namun
$)+
mengeluh
nyeri
dan
terasa
berat
pada
kantung
skrotum,sedangkan )+ mengeluh nyeri akut pada skrotum. Tidak arang pasien mengeluh karena merasa ada mass di perut sebelah atas ")+# 0arena
pembesaran kelanar para aorta, benolan pada kelenar leher, dan !+ pasien mengeluh adanya ginekomastia. =inekomastia adalah manifestasi dari beredarnya kadar b
<;=
didalam sirkulasi sistemik yang
banyak terdapat pada
koriokarsinoma. 0eluhan tersering diumpai adalah pembesaran testis tanpa disertai rasa nyeri, sedangkan bila teradi perdarahan akut dalam tumor mungkin disertai rasa nyeri. 0eluhan lain dapat disebabkan oleh metastasis ke kelnar limfe para aorta berupa keluhan nyeri punggung, atau adanya sesak napas dan batuk karena metastasis ke paru-paru. 0urang lebih (+ penderita tidak mempunyai keluhan sehingga penyakit ini baru diketahui secara kebetulan pada pemriksaan kesehatan berkala. Pada pemeriksaan fisis testis terdapat benolan padat keras, tidak nyeri pada palpasi, dan tidak menuukkan tanda transiluminasi. Diperhatikan adanya infiltrasi tumor pada funikulus atau epididimis. Perlu dicari kemungkinan adanya massa di abdomen,benolan kelenar suprakla'ikuler, ataupun ginekomasti. Pada pemeriksaan fisik diumpai adanya pembesaran testis dengan konsistensi padat yang biasanya tidak nyeri tekan. Dapat pula diumpai hidrokel sekunder. Pada pemeriksaan fisik uga dapat ditemukan adanya pembesaran kelenar limfe intraabdominal maupun supracla'icular yang menandakan bahwa penyakit ini sudah mencapai stadium lanut. 1. #emerisaan #enun6an a. &aoratorium Pemeriksaan Arinalisis dan kimia darah. Penanda tumor pada karsinoma testis germinal bermanfaat untuk membantu diagnosis, penentuan stadium tumor, monitoring respons pengobatan, dan sebagai indikator prognosis tumor testis. Penanda tumor yang paling sering diperiksa pada tumor testis adalah : "# %P "lfa %eto protein# adalah suatu glikoprotein yang diproduksi oleh karsinoma embrional,teratokarsinoma, atau tumor yalk sac, tetapi tidak diproduksi oleh koriokarsinoma murni dan seminoma murni. Penanda tumor ini mempunyai masa paruh !-/ hari. "# F <;= "
Nilai penanda tumor pada beberapa enis tumor testis. Seminoma *# 9 H-(
G/+
Non -horio -a G 3)-/)+ G!-4)+
Non seminoma -horio -a G))+
?ang terpenting adalah pemeriksaan serum alpha fetoprotein " %P# dan F <;= "human chorionic gonadotrofin#. 1erum %P akan meningkat secara ber'ariasi pada non seminoma tetapi tidak pernah diumpai pada tumor seminoma. 1eum F <;= pada umumnya akan meningkat pada penderita dengan tumor non-seminoma dan pada sebagian kecil pada penderita tumor seminoma. b. Pencitraan Pemeriksaan ultrasonografi yang berpengalaman dapat membedakan dengan elas lesi intra atau ekstratestikuler dan massa padat atau kisitik. Namun ultrasonografi tidak dapat memperlihatkan tunika albuginea,sehingga tidak dapat dipakai untuk menentukan penderaatan tumor testis. 9erbeda halnya dengan ultrasonografi,8>& dapat mengenali tunika albuginea secara terperinci sehingga dapat dipakai untuk menentukan luas ekstensi tumor testis. Pemakaian ;T scan berguna untuk menentukan ada tidaknya metastasis pada retroperitoneum. 1ayangnya pemeriksaan ;T tidak mampu mendeteksi mikrometastasis pada kelenar limfe retroperitoneal. 1.10 )ianosis 'andin 0elainan testis yang sering dikelirukan dengan tumor ganas testis adalah epididimitis atau epididimo orchitis. 1elain itu,hidrokel merupakan diagnosa banding kedua yang sering dilaporkan.
1.11 #enataasanaan Tindakan pertama adalah melakukan orchydectomy melalui sayatan
inguinal dan selanutnya secara umum dibagi menurut histopatologi yaitu seminoma atau non-seminoma. Pada tumor seminoma yang ternyata disertai komponen non-seminoma,maka dianggap sebagai tumor non seminoma. 1eminoma stadium & dan && : 1elain orchydectomy,diberikan tambahan radioterapi. 1edangkan untuk stadium &&9 dan &&& diberikan pengobatan khemoterapi.
Pada penderita non-seminoma stadium & dan &&,selain orchydectomy uga dilakukan
operasi
yaitu
retroperitoneal
lymph
node
dissection
">P2N2#.1edangkan pada stadium &&9 dan &&& diberikan khemoterapi setelah dilakukan orchdectomy. Pada dugaan tumor testis tidak diperbolehkan melakukan biopsi testis,karena itu untuk penegakan diagnosis patologi anatomi,bahkan aringan harus diambil dari orkidektomi. Orkidektomi dilakukan melalui pendekatan inguinal setelah mengangkat testis dan funikulus spermatikus sampai anulus inguinalis internus. 9iopsi atau pendekatan trans-skrotal tidak diperbolehkan karena ditakutkan akan membuka peluang sel-sel tumor mengadakan penyebaran. Dari hasil pemeriksaan patologi dapat dikategorikan antara seminoma dan non seminoma. Henis seminoma memberikan respon yang cukup baik terhadap radiasi sedangkan enis non seminoma tidak sensitif. Oleh karena itu radiasi eksterna dipakai sebagai au'an terapi pada seminoma testis. Pada non seminoma yang belum melewat stadium && dilakukan pembersihan kelenar retroperitoneal atau retroperitoneal lymphnode disection ">P2ND#. Tindakan diseksi kelenar pada pembesaran aorta yang sangat besar didahului dengan pemberian sitostatika terlebih dahulu dengan harapan akan teradi downstaging dan ukuran tumor akan mengecil. 1itistatika yang diberikan diberbagai klinik tidak sama.Dibeberapa klinik diberikan kombinasi regimen PI9 "1isplatinum,Iinblastin,dan 9leomisin#. 1.12 #ronosis 1aat ini tumor ganas testis mempunyai prognosis terbaik diantara tumortumor ganas urologi. 1ecara umum,harapan hidup "$)# bulan pada penderita tumor seminoma mencapai *+ dan /*+ sampai *+ untuk penderita dengan tumor non seminoma.
'$' III &$#+%$N !$SS '$(I$N I&M '")$H *$!&T$S !")+!T"%$N NI"%SIT$S %I$
Nama ;oass
:
N&8 : )()($!/
Nama Pasien : Tn. 8 lamat
: Duri
Amur
: 4$ tahun
Henis 0elamin : 2aki-laki 8>1
: ! 8aret )$
$N$MN"SIS : utoanamnesa !euhan tama: 9enolan pada buah pelir kanan seak minggu 18>1 . %i;ayat #enyait Searan :
− 1eak
minggu
18>1
pasien
mengeluhkan
kencing
tidak
lampias,pancaran lemah,nyeri 90 "-#,keluar darah pada saat 90 "-#.
− B tahun 18>1 pasien merasakan adanya benolan yang besar dibuah @akar kanan. Pada bulan mei ) pasien berobat ke >1AD Duri,pasien menyatakan bahwa buah @akar kanan sebesar telur angsa,pasien dianurkan operasi pada waktu itu tetapi pasien menolak. 1ekarang benolan buah @akar kanan sebesar kepalan tangan dan menalar ke lipatan paha.
− 9enolan teradi di buah pelir kemudian menalar ke lipatan paha kanan.9uah pelir kiri dan kanan lengkap. %i;ayat #enyait )ahuu: < %i;ayat !euara
− Tidak ada keluarga yang mengeluh dg keluhan yang sama seperti pasien ini.
#"M"%I!S$$N *ISI!
Status enerais
-
0eadaan umum
: Tampak sakit sedang
-
0esadaran
: 0omposmentis
-
0eadaan gi@i
: 9aik
-
Iital sign
:
o
Tekanan darah : $)J() mm
Nadi : (( kaliJmenit. o 1uhu : $/ o; %rek. Napas : ) kaliJmenit o Pemeriksaan kepala dan leher : Dalam 9atas Normal "D9N# Pemeriksaan thoraks : D9N Pemeriksaan abdomen : D9N Pemeriksaan ekstremitas : D9N Pemeriksaan kelenar limfe : 1tatus lokalis Pemeriksaan genitourinarius : 1tatus 2okalis
Pemeriksaan >ectal Toucher : D9N
o
ST$TS &+!$&IS Status roois 1.-$ -$ In/amasi
)
S <
<
e6as
<
<
Nyeri Tean
<
<
Nyeri !eto
<
<
'aotemen
<
<
2. Suprapui
&nspeksi
: &nflamasi "-#, 1car "-#, eas "-#
Palpasi
: Nyeri tekan "-#.
3.(enitaia "sterna #enis
&nspeksi : &nflamasi "-#, 1car "-#, penis terdorong kekiri. Palpasi : Nyeri tekan "-#
Srotum destra
&nspeksi : Ditemukan benolan scrotum kanan B kepalan tangan,warna kulit kemerahan.8enalar ke inguinal kanan.da pembesaran di inguinal kanan. Palpasi : Nyeri tekan "-#,teraba keras.
. %T
Pemriksaan colok dubur dilakukan pada pasien yang berumur lebih dari 3) tahun.
Pembesaran 0=9 inguinal kanan dan pembesaran kelenar disuprakla'ikula.
)I$(N+SIS !"%$
Tumor testis hemiscrotum dekstra ad'ance stage. )I$(N+SIS '$N)IN(
6pididimitis orchitis
%"N-$N$ #"M"%I!S$$N #"NN$N(
Arinalisis Darah rutin 0imia darah
#"M"%I!S$$N #"NN$N( =24 maret 2013>
.Arinalisis Pada pasien ini tidak ditemukan data,seharusnya urinalisis diperiksa. .Darah rutin 2eukosit : 3.)) grJdl 6ritrosit : 3./).)))Jml <9
: $,) =>JD2
: $$,*+
Trombosit : !.))) grJdl
$.0imia darah Areum : 4) mgJdl 0reatinin :),/ mgJdl.
3.
#"N$T$&$!S$N$$N
- %armakologis: o &I%D >2 $) gttJi o ceftria7on -Dilakukan orchidektomi inguinal pada tanggal 3 april )$
#%+(N+SIS : 9onam
*+&&+? # suan #enataasanaan: *oo; up : Tana 28<3<2013 S
: nyeri berdenyut pada scrotum kanan,mata kanan perih dan merah.
+
: TD : $)J*), Nadi : ((7Ji, >> : (7Ji, T : $/ o; Areum :$,$ mgJdl
;reatinin ,3! mgJdl $
: Tumor ganas testis kanan suspect keganasan
#emerisaan roois 1.-$ -$ In/amasi
)
S <
<
e6as
<
<
Nyeri Tean
<
<
Nyeri !eto
<
<
'aotemen
<
<
2. Suprapui
&nspeksi
: &nflamasi "-#, 1car "-#, eas "-#
Palpasi
: Nyeri tekan "-#.
3.(enitaia "sterna #enis
&nspeksi : &nflamasi "-#, 1car "-#, penis terdorong kekiri. Palpasi : Nyeri tekan "-# Srotum destra
&nspeksi : Ditemukan benolan scrotum kanan B kepalan tangan,warna kulit kemerahan. Palpasi : Nyeri tekan "-#,teraba keras. . %T
Tidak terdapat pembesaran prostat.
Tana 2<3<2013 S
: nyeri berdenyut pada scrotum kanan.
+
: TD : )J(), Nadi : (7Ji, >> : 7Ji, T : $4,! o;
$
: Tumor ganas testis kanan suspect keganasan.
#emerisaan roois 1.-$ -$ In/amasi
)
S <
<
e6as
<
<
Nyeri Tean
<
<
Nyeri !eto
<
<
'aotemen
<
<
2. Suprapui
&nspeksi
: &nflamasi "-#, 1car "-#, eas "-#
Palpasi
: Nyeri tekan "-#.
3.(enitaia "sterna #enis
&nspeksi : &nflamasi "-#, 1car "-#, penis terdorong kekiri. Palpasi : Nyeri tekan "-#
Srotum destra
&nspeksi : Ditemukan benolan scrotum kanan B kepalan tangan,warna kulit kemerahan. Palpasi : Nyeri tekan "-#,teraba keras.
. %T
Tidak terdapat pembesaran prostat.
'$' I #"M'$H$S$N
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis tumor testis karena didapatkan dari anamnesa : berupa keluhan benolan pada buah @akar kanan sebesar kepalan tangan,tidak ada nyeri,kencing tidak lampias,tidak ada keluar darah saat 90. Pada pemeriksaan fisis testis terdapat benolan padat keras, tidak nyeri pada palpasi,dan warna kulit kemerahan. da pembesaran kelenar getah bening inguinal kanan.Testis terasa membesar dan teraba keras.da pembesaran disuprakal'ikula. #emerisaan penun6an Tana = 24 maret 2013> )arah rutin:
2eukosit
: 3.)) mgJdl
6ritrosit
: 3./).)))Jml
: $ gr +
: $$,* +
Trombosit
: !.)))Jmm $
!imia darah :
=lukosa: ( mgJdl 9AN: !, gJdl ;>1: ,3! mgJdl 1T: $/ &AJ2 2T: &AJ2 Areum: $,$ mgJdl
#enataasanaan
Tanggal "3 april )$#. Orchidektomy Dekstra.
)$*T$% #ST$!$
. Purnomo,9asuki 9. Dasar-dasar Arologi. Hakarta : 1agung 1etoE))$ . Ambas, >ainy. Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah. Hakarta : 9alai Penerbit %0A& E **! . 9uku aar ilmu bedah. Hakarta : 6=; : ))!. 1. Dinding abdomen. natomi 0linik. 6disi 4. Hakarta: 6=;E ))4. e'isi, Panitia 0anker >1AP 1ardito ?ogyakarta, lih 9ahasa : rono, **4,