BUKU PANDUAN TUTORIAL KURIKULUM BERBASIS KOMPETENSI DENGAN METODE PROBLE METODE PROBLEM M -BASED -BASED LEARNING LEARNING
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKELETAL KLINIS
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH
BUKU MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SYIAH KUALA DARUSSALAM BANDA ACEH
BUKU MAHASISWA
Blok 13 Neuromuskuloskeletal Klinis
BUKU MAHASISWA Edisi Pertama
Copyright ®2015 oleh M edical dical E duca ducation U ni t Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala Cetakan Pertama : Agustus 2015
TIM KOORDINATOR BLOK 13
KETUA
Dr. dr. Imran, M.Kes, Sp.S Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA
ANGGOTA Dr. dr. Endang Mutiawati, Sp.S(K) Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA Dr. dr. Dessy Rakhmawati Emril, Sp.S(K)
PENYUSUN BUKU Dr. dr. Imran, M.Kes, Sp.S Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA Dr. dr. Endang Mutiawati, Sp.S(K) Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA Dr. dr. Dessy Rakhmawati Emril, Sp.S(K) Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala dr. Ika Marlia,M.Sc, Sp.S Bagian Ilmu Penyakit Saraf Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA dr. Safrizal Rahman,M.Kes, Sp.OT Bagian Ilmu Bedah Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala/RSUDZA dr. Zulkarnaini, Sp.OT Bagian Ilmu Bedah
KATA PENGANTAR Pendidikan metode Problem Based Learning (PBL) dilaksanakan dengan pendekatan utama berpusat pada aktivitas belajar secara mandiri oleh mahasiswa, terstruktur dengan baik, berdasarkan masalah nyata, terintegrasi, berbasis masyarakat dan pendekatan klinis yang terintegrasi sejak awal. Di Indonesia pelaksanaan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) dengan menggunakan metode PBL berpedoman pada SK Menteri Kesehatan No. 1457/MOH/SK/X/2003, dan SK Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) tentang Standar Kompetensi Dokter yang diterbitkan pada Desember 2012. Pelaksanaan metode PBL diharapkan dapat menghasilkan dokter layanan primer/keluarga yang profesional, serta mampu mengembangkan, menerapkan serta mengikuti perkembangan ilmu kedokteran mutakhir. Penerapan KBK menggunakan metode PBL untuk pendidikan kedokteran dasar di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala telah dilaksanakan sejak tahun akademik 2006/2007.
DAFTAR ISI Halaman Judul..................................................................... Halaman Keterangan Cetak.................................................. Koordinator Blok................................................................ Penyusun Buku................................................................... Kata Pengantar.................................................................... Daftar Isi............................................................................. Gambaram Umum Blok 13................................................. Area Kompetensi................................................................ Daftar Penyakit................................................................... Modul dan Topik................................................................. Topic Tree.......................................................................... Format Aktifitas Belajar..................................................... Penilaian............................................................................. Sumber Belajar................................
i ii iii iv v vi 1 4 8 17 18 19 30 31
GAMBARAN UMUM BLOK 13 Blok Neuromuskuloskeletal klinis merupakan blok ke 13 dari kurikulum berbasis kompetensi dengan metoda Problem-Based Learning . Kegiatan blok ini membutuhkan waktu 5 minggu ditambah 1 minggu untuk evaluasi, dengan muatan 5 SKS, dengan rincian tutorial 10 kali pertemuan, pleno tutorial 5 kali pertemuan, kuliah pakar 18 kali pertemuan, patient encounter 2 kali pertemuan dan konsultasi pakar 1 kali pertemuan. Blok Neuromuskuloskeletal klinis ini adalah blok ke tiga belas pada semester ke lima di tahun ketiga pendidikan dokter di Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala. Blok ini akan memperkenalkan sistem saraf dan muskuloskeletal sebagai salah satu komponen terpenting dalam tubuh manusia. Diharapkan akan dapat
mengajukan pemeriksaan klinis dan laboratorium yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi penyebab penyakit. Blok urogenital dan reproduksi klinis ini penting dalam proses pembelajaran untuk menjadi dokter yang berkompeten. Karena dengan mempelajari blok ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan masalah dan patofisiologi, prinsip diagnosis dan penatalaksanaan sesuai dengan kelainan/penyakit berhubungan dengan sistem urogenitalia dan sistem reproduksi. HUBUNGAN DENGAN BLOK SEBELUMNYA Blok 5 Neuromuskuloskeletal dan Indera Dasar telah memperkenalkan pengetahuan dasar sistem neuromuskuloskeletal dan sistem indera dasar, yang terdiri dari 2 (dua) modul yakni modul sistem
farmakologi dengan keadaan klinis pada sistem digestif, endokrin serta metabolik pada tubuh manusia. Blok 12 Urogenital dan Reproduksi Klinis telah memberikan pemahaman tentang masalah dan patofisiologi, prinsip diagnosis dan penatalaksanaan sesuai dengan kelainan/penyakit berhubungan dengan sistem urogenitalia dan sistem reproduksi. HUBUNGAN DENGAN BLOK BERIKUTNYA Tema di semester 5 ini adalah Emergency. Dengan bermodalkan materi dari blok ini, maka diharapkan mahasiswa akan lebih mudah memahami proses patogenesis penyakit pada berbagai organ tubuh manusia. Setelah sistem saraf dan muskuloskeletal, pemaham di tingkat sistem akan dibangun
faktor resiko, etiologi, patofisiologi, gejala dan tanda serta komplikasi berbagai penyakit pada sistem saraf dan muskuloskeletal 3. Mampu memilih pemeriksaan penunjang untuk menegakkan diagnosis penyakit sistem saraf dan muskuloskeletal dan memilih penatalaksanaan yang tepat. AREA KOMPETENSI YANG AKAN DICAPAI OLEH MAHASISWA : Area Kompetensi Yang Akan Dicapai Oleh Mahasiswa: Area 1 : Komunikasi efektif.
a. Mampu menyimpulkan kembali masalah pasien, kekawatiran, maupun harapannya b. Mampu menggunakan open-ended closed
3. Menjelaskan perubahan proses patofisiologi setelah pengobatan 4. Menjelaskan parameter dan indikator keberhasilan pengobatan 5. Menjelaskan perlunya evaluasi lanjutan pada penanganan penyakit Area 4 : Pengelolaan masalah kesehatan 1. Menginterpretasi data klinis dan merumuskannya menjadi diagnosis sementara dan diagnosis banding 2. Menjelaskan penyebab, patogenesis, serta patofisiologi suatu penyakit Area 5: Pengelolaan informasi 1. Menerapkan ketrampilan dasar pengelolaan informasi untuk menghimpun data relevan menjadi arsip pribadi. 2. Area 6 : Mawas diri dan Pengembangan Diri 3. Berperan aktif dalam Program Pendidikan dan
kemudian melakukan tindakan dalam rangka penyelesaian masalah tersebut. Daftar ini berisikan masalah, keluhan atau gejala yang banyak dijumpai pada tingkat pelayanan kesehatan primer berdasarkan alasan yang membawa pasien atau klien mendatangi dokter atau pelayanan kesehatan. Selama pendidikan dokter, mahasiswa perlu dihadapkan pada berbagai masalah, keluhan atau gejala yang terkait, serta perlu dilatih bagaimana menyelesaikan masalah tersebut, sehingga diharapkan lulusan dokter FK Unsyiah berkompeten dalam menghadapi berbagai masalah kesehatan serta mampu menyelesaikan berbagai masalah tersebut dengan baik. Daftar masalah individu perlu dikuasai oleh lulusan dokter, karena merupakan masalah dan keluhan
6.
Pingsan/sinkop
7.
Hilang kesadaran
8.
Terlambat bicara ( speech delay)
9.
Gerakan tidak teratur
10.
Gangguan gerak dan koordinasi
11.
Gangguan penciuman
12.
Gangguan bicara
13.
Wajah kaku
14.
Wajah merot
15.
Kesemutan
16.
Mati rasa/baal
DAFTAR PENYAKIT Daftar penyakit merupakan penyakit-penyakit yang dipilih menurut beban penyakit yang timbul berdasarkan perkiraan data kesakitan, data kematian serta case fatality rate di Indonesia pada tingkat pelayanan primer, tingkat keseriusan problem yang ditimbulkan dan efeknya terhadap individu, keluarga dan masyarakat. Lulusan dokter yang akan bekerja di tingkat pelayanan primer harus mempunyai tingkat kemampuan yang memadai agar mampu merujuk, membuat diagnosis yang tepat, memberi penanganan awal atau penanganan tuntas. Ada 4 kelompok penyakit yang harus dikuasai pada blok 13 ini sesuai dengan 4 tingkat kemampuan seorang dokter layanan primer : 1. Sistem Saraf
6
Meningitis
3B
7
Ensefalitis
3B
8
Malaria serebral
3B
9
Tetanus
4A
10
Tetanus Neonatorum
3B
11
Toksoplasmosis serebral
2
12
Abses otak
2
13
HIV/AIDS tanpa komplikasi
4A
14
HIV/AIDS dengan komplikasi
3A
15
Hidrosefalus
2
23
Mati batang otak
2
Nyeri Kepala
24
Tension headache
4A
25
Migren
4A
26
Arteritis kranial
27
Neuralgia trigeminal
3A
28
Cluster headache
3A
1
Penyakit Neurovaskular
29
TIA
3B
30
Infark serebral
3B
38
Cerebral palsy
2
Defisit Memori
39
Demensia
40
Penyakit Alzheimer
3A 2
Gangguan Pergerakan
41
Parkinson
42
Gangguan pergerakan lainnya
3A 1
Epilesi dan Kejang Lainnya
43
Kejang
3B
44
Epilepsi
3A
51
Siringomiela
2
52
Mielopati
2
53 Dorsal root syndrome
2
54 Acute medulla compression
3B
55 Radicular syndrome
3A
56 Hernia nucleus pulposus
3A
Trauma
57
Hematom epidural
2
58
Hematom subdural
2
59
Trauma medulla spinalis
2
67
Gullian Barre syndrome
3B
68
Miastenia gravis
3B
69
Pilomiositis
1
70
Neurofibromatosis (Von Recklaing Hausen disease)
2
Gangguan Neurobehaviour
71
Amnesia pascatrauma
3A
72
Afasia
2
73
Mild Cognitive impairment (MCI)
2
belakang 6
Dislokasi pada sendi ekstremitas
2
7
Osteogenesis imperfekta
1
8
Ricketsia, osteomalasia
1
9
Osteoporosis
10
Akondroplasia
1
11
Displasia fibrosa
1
12
Tenosinovitis supuratif
3A
3A
21
Spondilolistesis
1
22
Spondilolisis
1
23
Lesi pada ligamentosa panggul
1
24
Displasia panggul
2
25
Nekrosis kaput femoris
1
26
Tendinitis Achilles
1
27
Ruptur tendon Achilles
3A
28
Lesi meniskus, medial, dan lateral
3A
36
Leiomioma, leiomiosarkoma, liposarkoma
37
Lipoma
38
Fibromatosis, fibroma, fibrosarkoma
1
4A 1
*Tingkat kemampuan di bagi menjadi 4 tingkatan : Tingkat Kemampuan 1 Dapat mengenali dan menempatkan gambarangambaran klinik sesuai penyakit ini ketika membaca literatur. Dalam korespondensi, ia dapat mengenal gambaran klinis dan tahu bagaimana menempatkan informasi lebih lanjut. Level ini mengindikasikan
memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relavan (bukan kasus darurat) 3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahuluan, serta merujuk ke spesialis yang relavan (kasus darurat) Tingkat Kemampuan 4 Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan tambahan yang di minta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laboratorium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan mampu menangani problem itu secara mandiri
TOPI C TREE
Kelainan sistem saraf akibat infeksi Penyakit Pada Sistem Saraf Pusat dan Perifer
Nyeri kepala Gangguan vestibuler Penyakit sistem saraf pada tulang belakang dan perifer
Cerebrovaskular Accident Trauma kepala Sistem Neuromuskulo-
Kejang dan penurunan kesadaran
FORMAT AKTIVITAS BELAJAR Aktifitas belajar dirancang dalam bentuk Problem Based Learning (PBL) dengan beberapa aktivitas belajar dipersiapkan untuk mencapai kompetensi pada blok ini berupa : 1. Diskusi tutorial 2. Belajar mandiri 3. Kuliah pakar 4. Konsultasi pakar 5. Diskusi pleno 6. Patient Encounter Ad.1 Diskusi Tutorial Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang semua mahasiswa agar antusias dalam mencari dan •
Ad.2. Belajar Mandiri Pada format belajar mandiri ini diharapkan mahasiswa mampu untuk mencari, memahami, mensintesa serta merekonstruksi pengetahuan yang baru diperoleh dengan pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya. Belajar mandiri terdiri dari 50 % dari total waktu belajar, yaitu 20-25 jam dalam seminggu (waktu belajar seminggu 45 jam). Belajar mandiri merupakan format utama dalam PBL. Topik-topik yang perlu dipelajari secara mandiri dapat dilihat pada topic tree. Ad.3. Kuliah Pakar Kuliah pakar diberikan oleh seorang yang dianggap memiliki kompetensi akademik dalam bidang yang menjadi topik masalah yang dibahas dalam diskusi
Meniere's disease (3A) Amnesia pascatrauma (3A) - Afasia (2) - Mild Cognitive Impairment (MCI )(2) 2. Nyeri kepala - Tension headache (4A) - Migren (4A) - Neuralgia trigeminal (3A) - Cluster headache (3A) - Reffered pain (3A) - Nyeri neuropatik (3A) - Arteritis kranial (1) 3. Kelainan sistem saraf akibat infeksi I Meningitis (3B)
-
Ilmu Penyakit Saraf
Dr.dr. Endang Mutiawati Sp.S(K)
Ilmu Penyakit Saraf
dr.Nur Astini, Sp.S
Hernia nucleus pulposus (HNP) (3A) - Radicular syndrome (3A) - Neurogenic bladder (3A) - Sindrom kauda equine (2) - Siringomielia (2) - Mielopati (2) - Dorsal root syndrome (2) - Amyotrophic lateral sclerosis (ALS) (1) Cerebrovaskular - TIA (3B) - Infark serebral (3B) - Hematom intraserebral
-
6.
Ilmu Penyakit Saraf
Dr.dr.Syahrul, Sp.S(K)
kesadaran II - Ensefalopati (3B) - Ensefalopati hipertensi (3B) - Koma (3B) - Mati batang otak (2) 10. Trauma Tulang belakang - Trauma Medula Spinalis (2) - Complete spinal transaction (3B) - Acute medulla compression (3B) - Mielopati (2) 11. Penyakit Neuromuskuler dan neuropati I - Carpal tunnel syndrome
Penyakit Saraf
Sp.S, M.Kes
Ilmu Bedah
Dr.dr. Azharuddin Sp BO, FICS, KSpine
Ilmu Penyakit Saraf
dr. Nova Dian Lestari, Sp.S
13. Trauma pada tulang dan sendi I - Fraktur terbuka, tertutup (3B) - Fraktur klavikula (3A) - Trauma sendi (3A) - Fraktur patologis (2) - Fraktur dan dislokasi tulang belakang (2) - Dislokasi pada sendi ekstremitas (2) - Lesi pada ligamentosa panggul (1) 14. Trauma pada tulang dan sendi II - Ruptur tendon Achilles (3A)
Ilmu Bedah
dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT
Ilmu Bedah
dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT
pes planus) (2) - Kelainan bentuk tulang belakang (skoliosis,kifosis,lordos is) (2) - Osteogenesis imperfekta (1) - Akondroplasia (1) - Displasia fibrosa (1) 16. Infeksi pada Otot dan Tulang - Ulkus pada tungkai (4A) - Osteomielitis (3B) - Artritis, osteoarthritis (3A) - Tenosinovitis supuratif (3A)
Ilmu Bedah
dr. Zulkarnaini, Sp.OT
Rhabdomiosarkoma (1) - Leiomioma, leiomiosarkoma, liposarkoma (1) - Fibromatosis, fibroma, fibrosarkoma (1) - Osteosarkoma (1) - Sarcoma Ewing (1) 18. Radiologi Neuromuskuloskeletal - X-ray Tulang belakang - X-ray Tengkorak - X-ray polos: tulang
-
Ad.4 Diskusi Pleno Format belajar •
ini
Radiologi
diadakan
dr. Iskandar zakaria, Sp.Rad
dengan
semampu mereka. Narasumber memberi komentar setelah kelompok presentan menjawab pertanyaan. Ad.5 Konsultasi Pakar Konsultasi pakar betujuan untuk membantu mahasiswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami materi yang ada maupun tidak terdapat dalam materi kuliah. Konsultasi pakar dibagi dalam maksimal 2 kelompok, dan setiap kelompok menghubungi pakar untuk dibuat perjanjian waktu konsultasi. Perjanjian ini harus di ketahui pihak manajemen PBL. Tim pakar dalam blok ini adalah : No
1
Nama Dr. dr. Imran, M.Kes, Sp.S Dr. dr. Endang
Bagian Ilmu Penyakit Saraf Ilmu Penyakit
No.HP 08222012940
0811682795
11 12 13 14
15 16 17
dr. Farida, Sp.S dr. Nasrul Musadir, Sp.S dr. Iskandar, Sp.BS Dr.dr. Azharuddin Sp.BO, FICS, KSpine dr. Armia Indra NA, Sp.OT dr. Istanul Badiri, Sp.PA dr. Iskandar Zakaria, Sp.Rad
Ad.6 Diskusi Pleno
Ilmu Bedah Ilmu Bedah
081360205192 08126992070
Ilmu Bedah Ilmu Bedah
081360940816 08126902613
Ilmu Bedah
081269103355
Patologi Anatomi
0811684915
Radiologi
08126906454
presentan diberi kesempatan untuk menjawab semampu mereka. Narasumber memberi komentar setelah kelompok presentan menjawab pertanyaan. Ad.7 Patient En coun ter
Merupakan metode pembelajaran dimana mahasiswa diberi tugas untuk mengunjungi institusi kesehatan serta berinteraksi secara langsung dengan pasien untuk mempelajari masalah kesehatan yang terkait dengan blok Neuromuskuloskeletal Klinis Kegiatan ini dilakukan pada minggu ke 3 dan ke 5. Mahasiswa akan dibagi dalam beberapa kelompok yang akan mendatangi Poli Saraf RSUDZA pada minggu ke 3 dengan topik stroke dan Poli
PENILAIAN Nilai akhir terdiri atas : 1. Nilai proses (40%),terdiri atas nilai :
Diskusi tutorial (80%)
Praktikum (20%) 2. Nilai Ujian akhir blok (60%)
1. 2.
3.
4. 5. 6.
SUMBER BELAJAR Adams HP Jr. Handbook of Cerebrovascular Diseases. Marcel Dekker. New York. 2005. Altster EZ. A Text-Book of General Pathological Anatomy and Pathogenesis. London. Forgotten Books. 2013. Atlas, S.J, Deyo, R.A. 2001.Evaluating and managing acute low back pain in the primary care setting. J Gen Intern Med,16:120-31. Bart van der Worp H, Ginj J van, 2007. Acute ischemic stroke. N Engl J Med 357: 572-579 Bogduk, N. 2004.Management of chronic low back pain. M J A, 180:79-83. Caplan LR, 2000, Stroke prevention and risk factors.
Caplan’s stroke : Clinical approach. 3rd ed. Butterworth Heinemann, Boston; 491 – 505 Canale TS. . Campbell’s Operative Orthopaedics 10th
13. Fife, T.D., Iverson, D.J., Lempert, T., et al., 2008. Practice parameter: Therapies for benign paroxysmal positional vertigo (an evidence-based review). American Academy of Neurology. 14. Freynhagen, R, Baron, R, Gockel, U, Tölle, T.R. 2006. painDETECT: a new screening questionnaire to identify neuropathic components in patients with back pain. Curr Med Res Opin 22:1911-20 15. Ganong WF. Review of Medical Physiology. 21th ed. a LANGE medical book. McGraw-Hill. 2001. 16. Goldstein L, Adams R, Alberts M, Appel L, Brass L, Bushnell CD. et al (2006) AHA/ASA Guideline. Primary Prevention of Ischemic Stroke. Stroke 37:1583-1633 17. Guyton AC and Hall JE. Textbook of Medical Physiology. Elsevier. 2006. 18. Hansen Jr., ST. . Orthopaedics Trauma Protocols.
23. Joesoef, A.A., 2003. Tinjauan Neurobiologi Molekuler dari Vertigo, Makalah KONAS V PERDOSSI. Bali 24. Kim, J.S., Zee, D.S., 2014. Benign Paroxysmal Positional Vertigo. N Engl J Med 370:1138-47. 25. Koval Kenneth J, Zuckerman joseph D Handbook of fracture fourth edition, Lippincott William and wilkins, Tokyo 2010 Lumbantobing SM. 2005. Neurologi Klinik Pemeriksaan Fisik dan Mental. Balai Penerbit FKUI. 26. Louis Solomon, Apley’s System of Orthopaedics th and Fractures. 9 . Butterworth-Heinemann Oxford : London 2010 27. Manchikanti, L, Abdi, S, Atluri, S , Ramsin, M.B, Boswell, M.V. et all. 2013.An Update of Comprehensive Evidence-Based Guidelines for Interventional Techniques in Chronic Spinal Pain.
Punggung Bawah. Kelompok Studi Nyeri Perdossi, h. 133-148. 33. Robinson, J.P, Apkarian, AV. 2009. Low Back Pain. In : Mayer, E.A & Bushnell, M.C.(eds). Fungctional Pain Syndrome.1st ed.IASP Press Seattle, pp 23-49. 34. Romano ,C.L et al . 2009. Pregabalin, celecoxib and their combination for treatment of chronic low-back pain. J orthopaed traumatol , 10 : 185-191 35. Ropper AH, Samuels MA. Adams & Victor’s th Principles of Neurology, 9 Ed. McGraw-Hill’s. 2009 36. Sadeli, H.A, Tjahjono, B. 2001. Nyeri punggung bawah. Dalam: Meliala L, Suryamiharja A, Purba JS, penyunting. Nyeri Neuropatik: Patofisiologi dan Penatalaksanaannya. Kelompok Studi Nyeri, Perdossi, h. 145-64. 37. Shen, F.H, Samartzis, D, Andersson, G.B.J.2006.
43. Weinstein, J.N, Tosteson, T.D, Lurie, J.D.2008. Surgical versus nonsurgical therapy for lumbar spinal stenosis. NEJ, 358:794-810. 44. Wirawan, R,B. 2004. Penatalaksanaan nyeri punggung bawah. Kumpulan makalah welcoming symposium: Towards mechanism based pain treatment the recents trends and current evidences. Jogyakarta; 4 Desember 2004. 45. Rohkamm R. Color Atlas of Neurology. Thieme Stuttgart. New York.2004. 46. Zoons E, et.al. 2008. Seizure in Adult with Bacterial Meningitis. Neurology; 70:2109-2115.
Skenario 1 Pusing Kepala Aminah..
Ibu Aminah, 52 tahun datang ke puskesmas dengan keluhan pusing. Pusing dirasakan seperti berputar dan mau jatuh, terutama dirasakan saat posisi bangun dari tempat tidur. Hal ini terjadi kurang lebih 30 detik. Keluhan disertai mual dan muntah. Tidak didapatkan keluhan telinga berdenging atau keluhan lain pada telinga. Dari pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 120/80 mmHg, denyut nadi 80 x/menit, frekuensi napas 20 x/menit. Pemeriksaan hallpike manuver timbul Nistagmus yang lamanya kurang dari 30 detik, lamanya Nistagmus sama dengan lamanya rasa kepala berputar. Tes Romberg mata tertutup jatuh ke sisi kanan. Pada pemeriksaan telinga tidak dijumpai kelainan. Apakah pe
alahan yang te j adi
da I bu Ami nah
Skenario 2 Duh..Punggung Bawahku Sakit
Pak Budi, 61 tahun, seorang guru, datang dengan keluhan nyeri punggung bawah menjalar ke tungkai bawah kanan hilang timbul sejak 2 tahun, dan memberat sejak 3 bulan terakhir. Pak Budi selama ini sudah berobat jalan di Puskesmas, namun tidak ada perbaikan. Nyeri punggung bawah dirasakan konstan, dan memberat dengan aktivitas, duduk maupun berdiri dalam jangka waktu lama, membungkuk, dan saat mengangkat beban berat. Nyeri berkurang jika pasien berbaring sambil menekuk lutut kanan. Rasa kebal dirasakan pada sisi lateral dan punggung kaki disertai sensasi panas/terbakar dan kadang seperti tertusuk jarum. Pada Pemeriksaan fisik ditemukan; Intensitas nyeri (Numeric rating scale) : 7/10. Berkurangnya ROM
Skenario 3 Bu Wati Tiba-Tiba Diam Saja
Ibu Wati, 62 tahun, dibawa ke IGD RSUZA Banda Aceh karena tiba-tiba tidak dapat berjalan saat bangun tidur di pagi hari dan tidak dapat berbicara serta tidak mengerti bila diajak bicara (afasia). Munurut keluarganya biasanya beliau ceria, ramah dan banyak bicara. Lengan dan tungkai kanannya lemah tidak bisa diangkat tetapi masih bisa digeser. Wajahnya tampak miring ke kiri. Dijumpai muntah satu kali tetapi tidak diketahui apakah ada keluhan nyeri kepala. Bu Wati terlihat banyak tidur atau menutup mata. Saat pemeriksaan diketahui tekanan darah: 210/110 mmHg. GCS sulit dinilai, kedua pupil matanya masih isokor, facial parese dan hemiparese dekstra dan refleks patologis positif di sebelah kanan. Sejak 2 tahun yang lalu bu Wati menderita hipertensi dan
Andi Kejang dan Tak Sadar
Andi, 24 tahun dibawa oleh keluarganya ke IGD Skenario 4 RSUZDA dengan keluhan kejang seluruh tubuh sejak 40 menit sebelum dibawa ke rumah sakit (RS), dengan durasi sekitar 10 menit. Pasien tidak pernah sadar penuh setelahnya, bahkan 5 menit sebelum tiba di RS, pasien kembali kejang. Kejang berhenti sesaat setelah pasien tiba di IGD. Pada pemeriksaan fisik didapatkan TD : 130/90 mmHg, Nadi 112 x/i, RR : 16x/i, Temperatur 38,8ºC, GCS : E3, M5, V2. Pupil isokor, dengan diameter 3 mm, ditemukan kaku kuduk, refleks bab inski positif, serta Kernig’s Sign dan Brudzinski sign positif. Dari anamnesa di dapatkan informasi bahwa 10 hari yang lalu, Andiberobat ke dokter karena keluhan telinganya sakit dan mengeluarkan cairan berbau. Namun, Sejak 1 minggu yang lalu Andi mulai mengeluh lemas dan demam. Tiga hari terakhir keluhan bertambah berat dan
Skenario 5 Dok, Tolong Pahaku Sakit...
Iwan, 21 tahun, datang ke Puskesmas Rawatan Lhoksukon diantar oleh warga pasca kecelakaan lalu lintas terjatuh dari sepeda motor yang menabrak pohon. Saat tiba di UGD, pasien mengeluh kesakitan pada paha kanan atas. Tidak ada riwayat penurunan kesadaran ataupun nyeri di tempat lain. Pada pemeriksaan didapatkan paha kanan atas tampak oedem, dan deformitas angulasi. Selanjutnya terlihat kedua belah kaki mengalami discrepency di mana kaki kanan lebih pendek dibandingkan kaki kiri. Tidak terdapat luka dan tidak terdapat perubahan warna kulit pada tungkai bawah hingga jari kaki. Petugas di unit gawat darurat melakukan pemasangan bidai dan membawa penderita ke ruang rontgen untuk pemeriksaan radiologi Pada
TH E SEVE N JUM PS No
Langkah
Uraian
1
Identifikasi istilah/ konsep
Agar dapat memahami, mahasiswa perlu berusaha mencari istilah dan konsep yang belum jelas atau asing, dari skenario, kemudian menjelaskannya untuk menyamakan persepsi.
2.
Identifikasi masalah
Mahasiswa berusaha mencari masalah inti dan masalah tambahan dalam skenario,
3.
Analisa masalah
Brainstorming / curah pendapat dengan menggali masalah dan berusaha menjelaskan konsep dengan menggunakan pengetahuan yang mereka kuasai sebelumnya ( walaupun konsep dan penjelasannya masih salah, tutor tidak
Petunjuk Pelaksanaan Kegiatan Patient Encoun ter Tujuan Kegiatan :
1. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan sejawat.
Memberi informasi yang tepat kepada sejawat tentang kondisi pasien baik secara lisan, tertulis atau elektronik pada saat yang diperlukan demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran Melakukan presentasi laporan kasus secara efektif dan jelas, demi kepentingan pasien maupun ilmu kedokteran.
2. Mahasiswa mampu berkomunikasi dengan masyarakat. Menggunakan teknik komunikasi langsung yang
faktor yang mungkin pencegahan penyakit.
berpengaruh
terhadap
Menggerakkan dan memberdayakan masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan Menentukan insidensi dan prevalensi di masyarakat serta mengenali keterkaitan yang kompleks antara faktor psikologis, kultur, sosial, ekonomi, kebijakan, dan faktor lingkungan yang berpengaruh pada suatu masalah kesehatan.
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL Minggu I, 7-11 September 2015 Kegiatan Jam
08.00 09.40
10.00 11.40
Senin 7sept
Selasa 8sept
Tutorial Skenario 1 (Pertemuan 1) Kelas A Gedung F Lt.1
Tutorial Skenario 1 (Pertemuan 1) Kelas B Gedung F Lt.1
Skill Lab
Rabu 9sept
Kamis 10 sept
Jumat 11sept
Tutorial Skenario 1 (Pertemuan 2) Kelas A Gedung F Lt.1
Kuliah Kelainan sistem saraf akibat infeksi I dr.Nur Astini, Sp.S KelasB Gdg F1Lt. III
KuliahKelainan sistem saraf akibat infeksi II dr. Nasrul Musadir, Sp.S Kelas B Gdg F1Lt. III
Tutorial Skenario 1 (Pertemuan 2) Kelas B Gedung F Lt.1
KuliahKelainan sistem saraf akibat infeksi II dr. Nasrul Musadir, Sp.S Kelas A Gdg F1Lt. III
KuliahKelainan sistem saraf akibat infeksi I dr.Nur Astini, Sp.S Kelas A Gdg F1Lt III
Skill Lab
12.00 14.00
Istirahat
Istirahat
Istirahat
14.00 15.40
Kuliah Gangguan Vestibuler dan Kognitif dr.Ika Marlia, Sp.S Kelas Adan B Gdg F1Lt. III
KuliahNyeri kepala Dr.dr. EndangMutiawatiSp.S(K) Kelas Adan B Gdg F1Lt III
PlenoSkenario 1
16.00 17.40
Kelas A dan B Gdg F1 Lt.III
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL MingguII, 14-18 September 2015
Jam
08.00 – 09.40
10.00 – 11.40
12.00 – 14.00
14.00 – 15.40
16.00 – 17.40
Senin 14sept
Tutorial Skenario 2 (Pertemuan 1) Kelas A Gedung F Lt.1
Tutorial Skenario 2 (Pertemuan 1) Kelas B Gedung F Lt.1
Selasa 15sept
KuliahPenyakit sistem saraf pada Tulang Belakang dan Perifer Dr.dr.Dessy Emril, Sp.S Kelas B Gdg F1Lt III
Tutorial Skenario 2 (Pertemuan 2) Kelas A Gedung F Lt.1
KuliahTrauma Kepala
dr. Iskandar, Sp.BS Kelas A Gdg F1Lt III
Kegiatan Rabu 16sept
Skill Lab
Tutorial Skenario 2 (Pertemuan 2) Kelas B Gedung F Lt.1
Kamis 17sept
Jumat 18sept
KuliahTrauma Kepala dr. Iskandar, Sp.BS Kelas B Gdg F1 Lt III
KuliahKejang dan penurunan kesadaran I dr. Meilya Silvalila, Sp.EM
KuliahPenyakit sistem saraf pada Tulang Belakang dan Perifer Dr.dr.Dessy Emril, Sp.S KelasA Gdg F1Lt III
KuliahKejang dan penurunan kesadaran II Dr.dr. Imran, Sp.S, M.Kes Kelas A Gdg F1Lt III
KelasB Gdg F1Lt III
Skill Lab
Istirahat
Istirahat
Istirahat
KuliahCerebrovaskular Dr.dr.Syahrul, Sp.S(K) KelasA dan B Gdg F1Lt III
KuliahTrauma Tulang belakang Dr.dr. AzharuddinSp BO, FICS, K-Spine Kelas Adan B Gdg F1Lt III
PlenoSkenario 2
Kelas A dan B Gdg F1 Lt.III
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL Minggu III, 21-25 September 2015
Jam
08.00 – 09.40
Senin 21sept
Tutorial Skenario 3 (Pertemuan 1) Kelas A Gedung F Lt.1
Selasa 22sept
KuliahKejang dan penurunan kesadaran II Dr.dr. Imran, Sp.S, M.Kes KelasB Gdg F1Lt III
Kegiatan Rabu 23sept Tutorial Skenario 3 (Pertemuan 2) Kelas A Gedung F Lt.1
Kamis 24sept
KuliahPenyakit Neuromuskulerdan neuropati II dr. Farida, Sp.S KelasB Gdg F1 Lt III
Jumat 25sept
Patient Encounter PoliSaraf Kelas A (08.00-12.30)
KuliahTrauma pada tulang dan sendi I dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT
KelasB Gdg F1Lt. III
10.00 – 11.40
12.00 – 14.00
14.00 – 15.40
16.00 – 17.40
Tutorial Skenario 3 (Pertemuan 1) Kelas B Gedung F Lt.1
KuliahKejang dan penurunan kesadaran I dr. Meilya Silvalila, Sp.EM Kelas A Gdg F1Lt III
Skill Lab
Tutorial Skenario 3 (Pertemuan 2) Kelas B Gedung F Lt.1
KuliahTrauma pada tulang dan sendi I dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT Kelas A Gdg F1 Lt III
KonsultasiPakarSaraf Kelas B LIBUR
Istirahat
Istirahat
Istirahat
KuliahPenyakit Neuromuskulerdan neuropati I dr. Nova Dian Lestari, Sp.S Kelas Adan B Gdg F1Lt III
KuliahTrauma pada tulang dan sendi II dr. Safrizal Rahman, M.Kes, Sp.OT KelasA danB Gdg F1Lt III
PlenoSkenario 3
Kelas A dan B Gdg F1 Lt.III
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL MingguIV, 28 September-2 Oktober 2015
Jam
08.00 – 09.40
10.00 – 11.40
Senin 28sept
Selasa 29sept
Tutorial Skenario 4 (Pertemuan 1) Kelas A Gedung F Lt.1
Tutorial Skenario 4 (Pertemuan 1) Kelas B Gedung F Lt.1
Kegiatan Rabu 30sept
Tutorial Skenario 4 (Pertemuan 2) Kelas A Gedung F Lt.1
Kuliah Penyakit Neuromuskulerdan neuropati II dr. Farida, Sp.S Kelas A Gdg F1Lt. III
12.00 – 14.00
Istirahat
14.00 – 15.40
Kuliah Kelainankongenital dandegeneratif tulang, sendi, dan jaringan lunak dr. Armia Indra NA, Sp.OT KelasA dan B Gdg F1Lt. III
Skill Lab
Kamis 1 Okt
Kuliah Pengantar Onkologi neuromuskuloskeletal dr.Istanul Badiri, Sp.PA Kelas B Gdg F1Lt III
Tutorial Skenario 4 (Pertemuan 2) Kelas B Gedung F Lt.1
Jumat 2Okt Patient Encounter PoliSaraf (08-12.30) Kelas B
Skill Lab
Istirahat
Istirahat
Kuliah
16.00 – 17.40
PlenoSkenario 4 Radiologi Neuromuskuloskeletal
dr.Iskandar zakaria, Sp.Rad KelasA danB Gdg F1Lt III
Kelas A dan B Gdg F1 Lt.III
BLOK 13 NEUROMUSKULOSKLETAL MingguV, 5 - 9 Oktober 2015 Kegiatan Jam
08.00 – 09.40
10.00 – 11.40
12.00 – 14.00
14.00 – 15.40
Senin 5 Okt
Selasa 6 Okt
Tutorial Skenario 5 (Pertemuan 1) Kelas A Gedung F Lt.1
Tutorial Skenario 5 (Pertemuan 1) Kelas B Gedung F Lt.1
Tutorial Skenario 5 (Pertemuan 2) Kelas A Gedung F Lt.1
Kuliah Pengantar Onkologi neuromuskuloskeletal dr.Istanul Badiri, Sp.PA
KelasA Gdg F1Lt III
Skill Lab
Tutorial Skenario 5 (Pertemuan 2) Kelas B Gedung F Lt.1
Kamis 8okt Patient Encounter PoliOrthopedi
Kelas A dan B Gdg F1 Lt.III
Patient Encounter PoliOrthopedi
KelasA
Istirahat
KonsultasiPakarSaraf
Kuliah Infeksi pada Otot dan Tulang dr. Zulkarnaini, Sp.OT Kelas A dan B Gdg F1Lt III
KelasA dan B
Jumat 9okt KonsultasiPakarOrthopedik
KelasB
Istirahat
Kelas Adan B Gdg F1Lt III 16.00 – 17.40
Rabu 7okt
Skill Lab
Istirahat
PlenoSkenario 5
Kelas A dan B Gdg F1 Lt.III