BASEL III SEJARAH PERKEMBANGANNY P ERKEMBANGANNYA A
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pentingnya
manajemen
resiko
bagi
perbankan
Syari'ah
untuk
mengetahui sejauh mane resiko yang akan muncul dimasa yang akan datang agar kite mampu mengantisipasi dan meminimalaisir resiko yang muncul. Ada berbagai macam resiko yang dihadapi dalam perbankan syari’ah yaitu resiko operasional, resiko hukum, resiko, strategis, resiko kepatuhan, resiko pasar, resiko pembiayaan, resiko investasi, resiko, likuiditas, resiko imbal hasil dan resiko reputasi. Perkembangan Bank Islam yang pesat harus diimbangi dengan adanya peraturan perbankan terkait manajemen risiko yang berpengaruh akti. Semua perbankan harus diatur dan dia!sasi agar bank Islam mampu berjalan sesuai koridor yang ada. Industri keuangan syariah sebagai bagian dari pasar keuangan global sangat terpengaruh oleh standar internasional. Ada pun peraturan Internasional yang mulai diterbitkan, yaitu Basel I sebagai peraturan dan penga!asan standar internasional dalam pengelolaan kecukupan modal bank untuk menyerap kerugian yang terjadi sehingga mencegah terjadinya masalah yang sistematis. "eberadaan Basel I mampu memberikan banyak perubahan dalam sistem keuangan dunia. #ntuk menyempumkan kerangka permodalan Basel I make peraturan internasional menerbitkan konsep permodalan barn yang lebih dikenal dengan Basel $$. Perjalanan Basel II memba!a dua perubahan dalam, regulasi perbankan. Sebagai penyempurna Basel II diterbitkalah Basel III. Peraturan internasional ini ditttiukan untuk menciptakan peraturan bersama dalam rangka memperkuat stabilitas dan kesehatan sistem perbankan inetrnasional, menciptakan kerangka sistem yang adil dalam mengukur kecukupan modal secara inetrnasional dan mendapatkan kerangka yang konsisten untuk mengurangai ketidaksamaan kompetisi antar bank yang
bergabung di tingkat internasional.%engan demikian, peraturan internasional yang terbentuk dalam Basel I, Basel II dan Basel III perlu untuk di perhatikan dan diketahui, terutama pada Basel III yang dibahas pada makalah ini.
B. Rumusan Masalah
$. Bagaimana sejarah diterbitkannya Basel III & . Bagaimana tujuan diterbitkannya Basel III & (. Bagatipana kerangka kerja pada Basel III & ). Bagaimana ketentuan pada Basel III & *. Bagaimana "erangkan kerja pada Basel III & +. Bagaimana rencana penerapan Basel III &
BAB II PEMBAHASAN
A. Searah !er"#tn$a Basel III
Basel III merupakan peraturan yang lengkap dengan mengatur dan menga!asi jalannya bank. Akan tetapi, bayangbayang terjadi krisis keuangan masih menghantui. -erbukti dengan kembali dengan terjadinya krisis ekonomi dan keuangan pada /0. 1aktor pemicu utamanya karena banyaknya bank yang terlilit utang tinggi, pada laporan posisi keungan yang dilaporkan 2on-balance sheet 3 maupun laporan posisi keungan yang tidak dilaporkan 2 offbalance sheet 3. Akibatnya, terjadi penggerusan tingkat dan kualitas modal yang dimiliki bank. Secara bersamaan, terjadi keterkaitan risiko, keuangan yang sistematis dan tidak didukung likuiditas yang mencukupi dan timbullah krisis. Berdasarkan permasalahan yang menyebabkan krisis inilah, muncul pemikiran untuk menyempurnakan peraturan permodalan yang ada, yaitu Basel II. Akhirnya pada akhir tahun $, B4BS mempublikasikan dokumen yang berjudul Basel III 5 Global Regulatory Framework for More Resilient Banks and Banking Sistem. $ Peraturan Bank Indonesia 6o. $*7$7PBI7$( tanggal $ %esember $( tentang "e!ajiban Penyediaan 8odal 8inimum Bank #mum, berlaku pada $ 9anuari $). :%alam rangka menciptakan sistem perbankan yang sehat dan mampu berkembang Berta bersaing secara nasional maupun internasional, maka Bank perlu meningkatkan kemampuan untuk menyerap risiko yang disebabkan oleh kondisi krisis dan7atau pertumbuhan kredit perbankan yang berlebihan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas permodalan Bank sesuai dengan standar internasional yang berlaku yaitu Basel III.; $
' Imam
mpat,$(3, hal )*)+
B. !uuan D#ter"#tkann$a %an &aku'an Basel III
Pada dasarnya, Basel III diterbitkan sebagai penyempurna alas Basel II. 8enurut the B4BS Basel III memiliki dua tujuan utama, yaitu5 $. 8emperkuat aturan tentang permodalan dan likuiditas global melalui peningkatan ketahanan sektor perbankan? . 8eningkatkan
kemampuan
sektor
perbankan
dalam
menghadapi
guncangan yang timbul akibat terjadinya krisis keuangan dan tekanan ekonomi. #ntuk mencapai tujuantujuan tersebut, aturan Basel III dibagi menjadi tiga bagian utama sebagai berikut5 $. Pembaruan ketentuan permodalan 2terdiri antara lain5 kualitas, dan kuantitas modal, cakupan resiko secara komprehensi, leverage ratio penyangga konservasi modal 2capital conservation buffers3 dan 2countercydical capital buffer 3 . Pembaruan ketentuan likuiditas 2rasiorasio jangka pendek dan jangka panjang3? (. "etentuanketentuan lain yang berkaitan dengan peningkatan stabilitas sistem keuangan. Secara umum ruang lingkup dokumen Basel III mengenai ke!ajiban modal dan likuiditas global mencakup aspekaspek sebagai berikut 2Bank Indonesia, $3 5 a. Penguatan "erangka Permodalan @lobal $. 8eningkatkan kualitas, konsistensi dan transparansi permodalan . 8engembangkan cakupan rasio (. -ambahan persyaratan modal berbasis resiko dengan leverage ratio ). 8engurangi Procydicality dan meningkatkan countercydical buffer *. Penanganan terhadap resiko sistemik dan keterkaitan antar lembaga keuangan b. Pengenalan Standar ikuiditas @lobal
http577!!!.iskal.dcpkeu.go.id7I7adoku7$*4kajian*4pkppimC7C*4%ampakD> konomiDPenerapanDBase$DIII.pd, diunduh pada 8aret $)
$. iEuidity 4overage =atio 24=3 . 6et Stable 1unding =atio 26S1=3 (. 8onitoring -ools %alam rangka menyempumakan Basel II, Basel III menyarankan bank untuk
memperkuat
sisi
pengaturan
mikroprudensial dalam
upaya
meningkatkan kesehatan dan daya tahan individual bank dalam menghadapi krisis. Syarat yang harus dipenuhi adalah kualitas dan level permodalan yang lebih tinggi dengan okus utama pada komponen modal saham dan pentingnya ketersediaan kecukupan cadangan modal yang harus dimiliki oleh individu bank dengan membentuk conservaion buffer . Selain
itu,
cakupan
aspek
makroprudensial lainnya
mencakup
pengembangan indikator untuk memantau tingkat procylicality sitem keungan. Bank yang bersiat sistematis harus meyiapkan cadangan modal di saat ekonomi dalam kondisi baik dengan tujuan menyerap kerugian di masa krisis. Ini disebut dengan countercydical capital biffer . -ambahan modal lain yang dibutuhkan adalah capital surcharge bagi institusi lembaga keungan yang dipandang mengandung risiko sistematis. "arena terdapat keterkaitan sangat erat antara aspek mikro, yakni kondisi bank, dengan aspek makro ekonomi sehingga kedua aspek tersebut perlu dimonitor secar berkesinambungan. (
(. Ketentuan 'a%a Basel III
"etentuan yang terdapat paba Basel III yang tidak terjabarkan pada Bsel sebelumnya, yaitu adanya perubahan pada5 $. Struktur permodalan Adalah proposi dalam menentukan pemenuhan kebutuhan belanja perusahaan dengan sumber pendanaan jangka panjang yang berasal dari dana internal dan dana eksternal, dengan demikian struktur modal adalah struktur keuangan dikurangi utang jangka pendek. )
(
Ibid. hal.)+ http577ekonomi.kabo.biF7$$77pengertianstrukturmodal.html.diunduh pada 8aret $)
)
. Capital conservation buffer Adalah tambahan modal yang berungsi sebagai penyangga 2buer3 apabila terjadi kerugian pada periode krisis.* (. Countercydical capital buffer Adalah tambahan modal yang berungsi sebagai penyangga 2buer3 untuk mengantisipasi kerugian apabila terjadi pertumbuhan kredit perbankan yang berlebihan sehingga berpotensi mengganggu stabilitas sistem keuangan. ). leverage ratio Adalah rasio untuk mengukur seberapa bagus struktur permodalan perusahaan. Struktur permodalan merupakan pendanaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham. + *. Penguatan manajemen likuiditas #ntuk struktur permodalan, Basel II tidak terdapat capital conservation buer, sedangkan pada Basel III bank di!ajibkan menyediakan capital conservation buer sebesar ,* dalam kondisi normal. 6amun, dalam kondisi stress, capital conservation buffer ini dapat ditarik untuk menyerap kerugian. Basel III jugs memperkenalkan countercydical capital buffer 244B3 sebesar ,* dari common eEuity atau modal yang dicadangkan khusus untuk menyerap kerugian dari siklus bisnis dan penerapannya tergantung dari kondisi masingmasing negara. =asio kecukupan modal minimum atau capital adeEuacy ratio 24A=3 masih tetap sebesar 0, tetapi apabila bank ingin dapat memberikan dividen, share buyback, bonus, dan memitigasi risiko dari siklus bisnis, rasio kecukupan modal minimum adalah sebesar $(.
D. Kerangka Kera Pa%a Basel III
Basel III merupakan standar global terbaru untuk pengaturan kecukupan modal dan likuiditas perbankan. Aturan ini memang ditujukan untuk *
http577!!!.bi.go.id7id7peraturan 7perbankan7%ocuments7pbiD$*$$(rev.pd, diunduh pada 8aret $) + http577!!!. kaj ianpustaka.com7$7rasiosolvabi litas.htmiGsthash. Hv)"t S.dpu, diunduh pada 8aret $)
menanggapi krisis keuangan global dengan sejumlah persyaratan. Pada Basel III, bank perlu untuk mempertahankan ),* persen saham umum dan + persen dari modal inti dari asetaset terbeban risiko. -erdapat tiga poin utama dalam Basel III, yakni pengaturan cadangan modal konservasi, pengenaan rasio utang dan penguatan manajemen likuiditas. #ntuk manajemen likuiditas, Basel III menerapkanpengukuran stanadr minimum. Bagi bank yang akti secara internasional, anturan barn ini menggunakan dua pengukuran, yakni liuidity coverage ratio dan longerterm structural ratio. =asio pertama digunakan untuk mengetahui ketahanan bank dalam memenuhi likuiditas jangkan pendek, kurang dari ( hari. =asio kedua digunakan untuk memaeu bank menggunkan sumber pendanaan yang stabil. -idak hanya itu, Basel III memperkenalkan adanya penyangga tambahan seperti countercydical buffer bebas. %engan ini, para regulator nasional bisa menetapkan modal tambahan ,* persen pada periodeperiode pertumbuhan kredit yang tinggi. Basel III juga memperkenalkan rasio leverage sebesar ( persen dan mensyaratkan dua rasio likuiditas. angkahlangkah yang diusulkan Basel III juga bertujuan meredam kondisi sektor inansial yang prosiklikal dan mengurangi risiko sistemik, termasuk dengan cara menyikapi permasalahan likuiditas. / Basel III seharusnya sudah harus diimplementasikan pada tahun $(. Semua bank di!ajibkan untuk memperkuat cadangan modal dengan menambahkan total cadangan inti, dimana saat ini menjadi /. Pada tahun $*, bank mengalokasikan modal inti 2lapis $3 minimum ),* dari %P". Selanjutya, pada $0, bank !ajib menyediakan modal konversasi sebagi dana cadangan minimum ,*. Sehingga, total modal berkualitas yang harus dihimpun bank pada $ menjadi 0. 0 $. Peningkatan kualitas permodalan melalui perubahan komponen dan persyaratan instrumen modal sesuai dengan kerangka Basel III antara lain5 /
http577bisniskeuangan.kompas.com7read7$$ 7 $7$ 7 $++$ 7Basel.III.Anti sipasi."ri sis .@lobal, diunduh pada 8aret $) 0
Ibid, hal.)+)/
a. "omponen modal inti 2!ier $3 yang terdiri atas5 $3 8odal inti utama 2common euity !ier $3 yaitu instrumen modal berkualitas tinggi dalam bentuk saham biasa 2common stock 3 dan tidak memiliki itur preerensi dalam pembayaran dividen7imbal hasil. 3 8odal inti tambahan 2 "dditional !ier $3 yaitu penyempurnaan komponen modal inovati yang berupa saham preeren atau instrumen utang yang bersiat subordinasi, tidak memiliki jangka !aktu, pembayaran dividen atau imbal basil bersiat non kumulati, dan tidak memiliki itur step up. b. "omponen modal pelengkap 2!ier 3 yaitu instrumen utang yang bersiat subordinasi, memiliki jangka !aktu paling kurang * 2lima3 tahun, dan tidak memiliki itur step up . Bank !ajib menyediakan modal inti 2!ier $3 paling rendah sebesar + 2enam persen3 dari A-8= dan modal inti utama 2 Common #uity !ier $3 paling rendah sebesar ),* 2empat koma lima persen3 dari A-8= baik secara individual maupun secara konsolidasi dengan Perusahaan Anak. (. Bank yang memenuhi kriteria tertentu !ajib membentuk tambahan modal sebagai penyangga 2buffer 3 di atas ke!ajiban penyediaan modal minimum sesuai proit risiko yang ditetapkan sebagai berikut5 a. Capital Conservation Buffer sebesar ,* 2dua koma lima persen3 dari A-8= untuk Bank yang tergolong dalam Bank #mum "egiatan #saha 2B#"#3 ( dan B#"# ) yang pemenuhannya secara bertahap? b. Countercydical Buffer dalam kisaran sebesar 2nol persen3 sampai dengan ,* 2dua koma lima persen3 dari A-8= bagi seluruh Bank? dan c. Capital Surcharge untuk %SIB dalam kisaran sebesar I 2satu persen3 sampai dengan ,* 2dua koma lima persen3 dari A-8= untuk Bank yang ditetapkan berdampak sistemik. ). 9angka !aktu penyesuaian rasio permodalan, pemberlakuan komponen modal, dan pembentukan tambahan modal sebagai penyangga 2buffer 3
E. Ren&ana Penera'an Basel III
Basel III secara mendasar menyajikan reormasi yang dilakukan oleh B4BS untuk memperkuat permodalan dan standar likuiditas dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan sektor perbankan terhadap krisis. "emampuan sektor perbankan menyerap shock yang teriadi karena tekanan keuangan dan perekonomian diharapkan dapat mengurangi penyebaran risiko dari sektor keuangan terhadap perekonomian. Basel III memperkenalkan juga standar likuiditas baik untuk jangka pendek yaitu liuidity coverage ratio 24=3 dan untuk jangka yang lebih panjang yaitu net stable funding ratio 26S1=3. Secara mendasar, kedua standar likuiditas merupakan lompatan baru yang dimaksudkan untuk melengkapi monitoring tools yang sudah ada untuk memantau likuiditas bank dan sekaligus dapat digunakan sebagai pembanding kondisi likuiditas antar bank. "erangka permodalan dan standar likuiditas Basel III secara bertahap akan mulai diterapkan pada 9anuari $( hingga implementasi penuh pada 9anuari $. 8elihat rentang !aktu yang disediakan untuk adopsi penuh Basel III ini maka tidak dipungkiri bah!a diharapkan persiapan termasuk penilaian dampak atas Basel III dapat dilakukan secara komprehensi sehingga pada saat penerapannya dapat berjalan dengan baik. Inisiati penerbitan 4P Basel III oleh Bank Indonesia akan memuat pokokpokok pemikiran arah kebijakan dan pengaturan Basel III di Indonesia. %alam dokumen tersebut dibahas rekomendasi pengaturan permodalan sesuai Basel III berdasarkan studi literatur atas dokumen Basel III, peraturan perundangundangan yang berlaku, hasil studi dampak kuantitati, reerensi terkait lainnya, serta masukan dari penga!as, perbankan dan lainlain. Selanjutnya untuk memudahkan pemahaman, struktur 4P akan disajikan dalam ormat paparan substansi Basel III dan usulan pengaturan yang diperbandingkan dengan ketentuan relevan yang berlaku saat ini.
Bank Indonesia %epartemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan @rup Penelitian dan Pengaturan Bank u.p. %ivisi Basel, 29akarta5 $3, hal.)*
D. E)ek Basel III !erha%a' Per"ankan D# In%*nes#a
Indonesia, di ba!ah Bank Indonesia, telah menerapkan Basel II sejak tahun /. Belum selesai dengan Basel II, krisis global melanda. Basel 4ommittee pun melakukan pengkayaan kembali terhadap kerangka regulasi tersebut sehingga dipublikasikanlah Basel III yang dinamakan $nternational Regulatory Framework for Banks pada tahun $$ yang diharapkan akan bisa selesai diimplementasikan di seluruh dunia pada a!al tahun $. Sebagai bagian dari kerangka pengaturan modal bank, sebagaimana halnya Basel I, Basel II dan Basel ,*, Bank Indonesia memandang bah!a perlu melakukan langkahlangkah untuk menyiapkan implementasi Basel III dengan baik agar sesuai dengan batas !aktu yang telah ditentukan dan berkontribusi baik dalam perkembangan industri perbankan nasional ke depan. Basel III kini sudah diadopsi oleh Bank Indonesia melalui PBI no $*7 $ 7PBI7$( mengenai "P88 bank umum. Ada / hal yang dikedepankan5 $ $. 8eningkatkan kualitas modal . 8emperbaiki cakupan risiko khususnya risiko pihak la!an 2counterparty% (. 8elengkapi ketentuan "P88 dengan leverage ratio minimal ( ). ebih mengamankan perbankan dari pengaruh bank yang dinilai sistemik, dimana bank yang dinilai sistemik diminta menyediakan modal tambahan sebesar $.* *. 8engurangi procyclicality dengan mengharuskan bank memelihara countercyclical buffer sebesar .* +. 8eningkatkan daya tahan bank pada masa krisis dengan meminta bank menyediakan capital conservation buffer modal tier $ sehingga paling tidak tahan selama ( bulan selama krisis terjadi. /. 8enetapkan standar likuiditas. %ari ketujuh perubahan tadi, PBI diatas baru mengadopsi nomor $, ), * dan + dengan mengikuti jad!al pemberlakukan seperti yang diatur pada Basel III.
$
Pardi Sudrajat, &ak Basel $$$ 'ada 'erbankan &an #konomi , 2Jnline Pada5 http577!!!.bara.or.id7riskDmanagement7regulation7basel7BaselDIII, diakses pada tanggal $ April $)3
9adi besar kemungkinan Bank Indonesia atau J9" segera akan mengeluarkan aturan lainnya, dan bank perlu mempersiapkan diri akan dapat memenuhi ketentuan tersebut. "alau sekarang "P88 ditetapkan 0 plus modal sesuai proil risiko misalkan , total $. Setelah Basel III diterapkan, maka "P88 harus ditambah .* modal -$ atau -4> 2 tangible common euity3, plus counter cyclical buffer .*, maksimum $*. Apabila bank dinilai sistemik, maka maksimum "P88 akan menjadi $/.*. Ini baru modal regulasi. %iluar itu, bank juga harus menyediakan modal untuk membiayai rencana ekspansi, biaya akuisisi perusahaan lain apabila ada, dan biaya untuk belanja modal seperti modernisasi core banking , buka cabang, menambah A-8 dsb. "etentuan standar likuiditas mengharuskan bank memenuhi dua hal5 2$3 (iuidity coverage ratio 24=3 meminta bank memelihara aset likuid minimal $, yang dinilai cukup untuk melindungi bank dalam kondisi stress selama ( hari kedepan. 23 memenuhi rasio net stable funding ratio 26S1=3 minimal $, sebagai jaminan bank mempunyai sumber dana menengah panjang untuk mendanai aset dan aktivitas bank lainnya. Kal yang perlu diperhatikan, apabila bank memenuhi ketentuan tersebut, maka bank !ajib memelihara aset likuid dan menanggung negative carry, artinya imbal hasil yang diperoleh dari penempatan aset lebih kecil dari biaya dana. "erugian tersebut logikanya diserap pada biaya kredit 2dalam bentuk bunga atau provisi3, sehingga bunga kredit kemungkinan besar naik. >ek ikutan mungkin terjadi seperti kenaikan 6P, perlambatan pertumbuhan kredit, penurunan laba bank, dan pada skala lebih luas menurunkan pertumbuhan ekonomi. Studi dari II1, estimasi penurunan @%P sebesar ( pada negara @( 2#S, >ropa, 9epang3 pada saat Basel III diimplementasikan secara penuh. Studi dari Basel 4ommittee 2B4BS3, dampak pada @%P sebesar . setiap tahun selama ) tahun untuk setiap kenaikan $ -4>. Sesuai studi B4BS, setiap kenaikan aset likuid sebesar *, memberikan dampak penurunan @%P sebesar .$ selama ) tahun kedepan. 6amun demikian, Basel III diyakini
akan memberikan dampak positi bagi industri perbankan pada jangka panjang. Secara sederhana, bank harus memperkuat aspek permodalannya, kualitas good corporate governance, kualitas manajemen risiko, dan transparansi. 6amun pada tingkat teknis, seperti biasanya, pasti ada rumusan dan kebijakan terbaru dalam penerapannya di bank, misalnya berbagai rasio atau perhitungan matematis yang mencerminkan pengelolaan dana bank yang sesuai dengan tujuan Basel III ini. 9adi siapsiap saja perbankan Indonesia mengutakatik perhitungan baru dari kecukupan modal atau rasiorasio keuangan atau manejemen lainnya. Lang jelas, kerangka permodalan dan kerangka likuiditas Basel III secara bertahap akan mulai diterapkan pada 9anuari $( hingga implementasi penuh pada 9anuari $. Padahal penerapan Basel II di Indonesia sendiri baru selesai pada akhir tahun $.
BAB HI PENU!UP
Kes#m'ulan
Peraturan internasional yang tertuang pada Baselbasel diharapkan mampu memberikan yang terbaik untuk berlangsungnya perbankan di dunia internasional maupun nasional. Penerapan peraturan ini bermaksud untuk membentuk perbankan secara keseluruhan agar lebih berhatihati dalam menghadapi risiko. Basel III merupakan peraturan perbankan yang menjadi acuan dalam perbankkan internasional penyempuma Basel II. %imana pada Basel III lebih ditegaskan mengenai permodalan dan likuiditas untuk menghadapi risiko yang mungkin timbul akibat praktik pemberian kredit atau pinjaman dan investasi yang dilakukan.
DA+!AR PUS!AKA
Imam mpat3 Bank Indonesia %epartemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan @rup Penelitian dan Pengaturan Bank u.p. %ivisi Basel. $. 9akarta http577ekonomi.kabo.biF7$$77pengertianstrukturmodal.htmi http577!!!.bi.go.id7id7peraturan7perbankan7%ocuments7pbiDl *$$(re.pd http577!!!.kajianpustaka.com7$7rasiosolvabilitas.htmlGsthash.Hv)"iS.dpu bisniskeuangan.kompas.com7read7$$7$7$7$++I7Basel.III.Antisipasi.krisi. @lobal. http577!!!.iskat.depkeu.go.id7$7adoku7$*4kajian*4pkppim*4%a mpakD>konomiDPenerapanDBaselDII I .pd