analisis pembangunan saluran irigasiDeskripsi lengkap
Bab 4 Pembahasan
Full description
Fisika MatematikaDeskripsi lengkap
praktikum biokimiaDeskripsi lengkap
laporan antiparasitDeskripsi lengkap
didalam BAB IV ini terdapat Pembahasan Analisa Kinerja Simpang Bersinyal an langkah cara pengerjaannyaDeskripsi lengkap
Full description
hasil pembahasanDeskripsi lengkap
Descripción: hasil
Full description
BGSFull description
Laporan KP (kerja praktek)Full description
lFull description
DPLH Kota BogorFull description
strokeDeskripsi lengkap
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Prinsip Kerja UPS
Gambar 4.1 merupakan gambar blok diagram UPS
Gambar 4.1 Blok Diagram UPS
Blok diagram diatas merupakan gambaran singkat mengenai keseluruhan dari rangkaian UPS. Prinsip kerja gambar diatas adalah : Supply utama pada UPS ini berasal dari daya listrik utama yang di sediakan oleh PLN. Supply tersebut berupa arus AC yang langsung menuju pada output. Dengan adanyaa rectifier maka tegangan AC akan di ubah menjadi tegangan DC dan disimpan pada baterai. Baterai yang terdapat pada UPS digunakan untuk menyimpan daya cadangan yang dapat digunakan ketika terjadi kegagalan pada daya listrik utama PLN. Jika terjadi kegagalan pada daya listrik utama PLN maka akan terjadi switching yang akan mengaktifkan UPS. Dengan adanya inverter maka listrik yang telah tersimpan pada baterai akan diubah teganganya menjadi tegangan AC, dan langsung menuju output untuk menjaga peralatan agar terhindar dari kerusakan yang diakibatkan putusnya aliran listrik secara tiba-tiba.
4.2 UPS di LPP TVRI SUMSEL
Uninterruptible Power Supply (UPS) berfungsi sebagai sistem kerja dalam menjaga kondisi peralatan agar selalu berkerja. UPS memiliki tenaga cadangan dari batterai yang siap digunakan bila diperlukan. Selain untuk Power Supply UPS juga dapat digunakan untuk stability power, filter power dari gangguan noise, mengamankan beban kritis dan lain lain di bagian teknik transmisi LPP TVRI SUMSEL dari kerusakan. UPS yang terdapat di bagian teknik transmisi ini dapat memeberikan supply tegangan ke beban sebesar 130KVA untuk menjaga pemancar di bagian teknik transmisi LPP TVRI SUMSEL agar tetap berkerja sebelum dihidupkannya genset. Lama waktu Back Up dari sebuah UPS dapat dihitung dengan rumus berikut:
Waktu Back Up = Baterai(AH) x (voltase/load) x (1/power factor UPS)
Keterangan :
Load : konsumsi daya yang dibutuhkan atau dipakai, beban yang
ditanggung oleh UPS di TVRI sebesar 130000VA
Power factor : bervariasi untuk setiap UPS, pada UPS di TVRI meiliki nilai
sebesar 0,99
Voltase : tegangan listrik pada baterai pada UPS di TVRI memiliki nilai
Sebesar 1440V (122x12volt)
Baterai (AH) : arus yang digunakan untuk baterai, pada UPS di TVRI memiliki
nilai sebesar 40AH
Berikut inimerupakan hasil dari perhitungan waktu back up dari UPS yang digunakan di LPP TVRI SUMSEL:
Waktu Back Up = baterai(AH) x (volt/load) x (1/power factor)
= 40AH x (1440/130000) x (1/0,99)
= 40 x 0,011 x 1,01
= 0,44 jam
= 26,4 menit
Berdasarkan perhitungan di atas UPS yang terdapat di LPP TVRI SUMSEL mampu menahan beban sebesar 130KVA sekitar 26 menit lamanya.
4.3 Spesifikasi UPS SLC-160-CUBE
Gambar 4.2 UPS tipe SLC-160-CUBE
Merek : Salicru
Tipe : SLC-160
Capasitas : 160 KVA
Tahun Produksi : 2014
Power Input UPS : 3 Phasa, 220 VAC (1Phasa), 50Hz, toleransi ±15%
Voltase Bypas : 240 VAC, 50Hz
Tipe Batterai : Pb-Ca
Bank Batterai : 2 Bank baterai (1 bank = 60 batterai)
4.4 Sistem Kerja UPS
4.4.1 Sistem Kerja UPS pada Kondisi Normal.
Pada mode normal operation ini arus listrik yang masuk dari rectifier input akan mengalir melalui rectifier dengan mengkonversi listrik AC yang masuk ke rectifier kemudian diubah menjadi arus DC setelah arus tersebut masuk ke inverter, dari inverter arus akan bergerak menuju ke static switch dan kemudian arus akan keluar menuju ke secured load bus.
Gambar 4.2 merupakan gambar sistem kerja UPS pada kondisi normal.
Gambar 4.3 Sistem kerja UPS pada kondisi normal.
4.4.2 Sistem Kerja UPS pada Kondisi Emergensi / Darurat
Pada mode Battery Operation ini arus listrik yang masuk bukan dari rectifier input melainkan melalui battery bank yang akan mengalir melalui inverter dengan arus DC diubah menjadi AC setelah arus masuk inverter, maka arus akan bergerak maju ke static switch dan kemudian arus akan keluar menuju ke secured load bus. Gambar 4.3 menunjukkan sistem kerja UPS dengan menggunakan mode Battery Operation.
Gambar 4.4 Sistem kerja UPS pada kondisi emergensi
4.4.3 Sistem Kerja UPS pada Kondisi Bypass
Beban mendapat Supply dari jala-jala pembangkit utama melalui internal static bypass switch (SBS). UPS pindah keadaan bypass tanpa adanya delay time.UPS secara otomatis pindah ke keadaan bypass apabila pada sumber listrik utama (PLN) terjadi kerusakan dan membutuhkan waktu yang cukup lama unutk perbaikannnya. Selain itu, keadaan bypass ini terjadi akibat over load output atau secara manual dipindahkan ke bypass ouput service. Teganngan yang dihasilkan oleh alternative supply ini memerlukan waktu untuk mencapai tegangan sesuai yang dibutuhkan oleh beban dan menjaga tegangan yang yang dihasilkan dalam keadaan konstan.
Pada saat tegangan pada alternative supply telah sesuai dan konstan maka alternative supply akan mengaktifkan static switch sehingga alternative supply terhubung ke beban dan memutuskan hubungan dari baterai. Alternative supply akan terus beroperasi hingga sumber utama listrik (PLN) kembali bekerja secara normal. Gambar 4.4 menunjukkan sistem kerja UPS pada kondisi Bypass.