PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
BAB III TINJAUAN PROYEK
3.1
Spesifikasi Spesifikasi Proyek
3.1.1
Latar Belakang Proyek
Akibat adanya Budaya dan kearifan alam a lam yang masih sangat di Jaga di Bali membuat perkembangan dunia pariwisata sangat meningkat tajam dan banyak orang berbondong-bondong untuk dating ke Bali sehingga membuat pulau dewata Bali kian waktu semakin berkembang pesat., khususnya Kabupaten
Gianyar,
Kabupaten
Gianyar
merupakan
satu
sembilan
Kabupaten/Kota yang ada di Propinsi Bali. Secara Astronomis Kabupaten Gianyar terletak diantara 80 180 520 Lintang Selatan, 115 0 050 290 dan 1150 22 0 23 0 Bujur Timur. Batas-batas administrasi sebagai berikut :. Batas wilayahnya adalah Kabupaten Bangli di sebelah Utar a, Kabupaten Badung di sebelah Barat, Kabupaten Denpasar dan Selat Badung di sebelah Selatan dan Kabupaten Klungkung dan Bangli di sebelah Timur. Kabupaten Gianyar meliputi wilayah daratan dengan luas 368 Km 2 atau 36.800 Ha, yang terdiri dari
:
Kecamatan
Sukawati:55,02
Km 2
(14,95%),Kecamatan
Blahbatuh Blahbat uh : 39,70 Km Km 2 (10,79%),Kecamatan (10,79%),Kecamatan Gianyar : 50,59 Km2 (13,75%), Kecamatan Tampaksiring : 42,63 Km 2 (11,58%),
Kecamatan Ubud : 42,38
Km2 (11,52%), Kecamatan Tegallalang Tegallalang : 61,80 Km2 (16,79%), Kecamatan Payangan : 75,88 Km 2 (20,62%). Dibanding dengan wilayah Provinsi Bali yang luasnya : 563.286 Ha, luas Kabupaten Gianyar hanya 6,53% dari luas wilayah Propinsi Bali. Kabupaten Gianyar menempati urutan ke-7 (tujuh) berada diatas Kota Denpasar dan Kabupaten Klungkung. Klungkung. Meningkatnya tourist asing maupun lokal yang berkunjung ke pulau Bali menyebabkan potensi-potensi yang ada terus digali untuk menarik para tamu baik lokal maupun asing. Potensi-potensi yang dimaksud adalah potensi pariwisata yang mampu memfasilitasi memfasil itasi dan memberikan kepuasan bagi tamu yang datang berkunjung ke pulau Bali. Fasilitas tersebut dapat berupa Kerja praktek pelaksanaan praktek pelaksanaan dan dan pengawasan pengawasan 94
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
penginapan, hiburan, maupun pusat perbelanjaan dengan menempatkan fasilitas-fasilitas tersebut pada titik-titik pusat pariwisata seperti di daerah Kuta, Nusa Dua, Kerobokan, Peti Tenget, Canggu, dan Sanur sehingga wisatawan yang berkunjung terfasilitasi dengan baik disetiap titik pariwisata Bali. Fasilitas-fasilitas tersebut terse but di design semenarik esign semenarik dan seunik mungkin serta didukung oleh sarana-prasarana yang memadai bertujuan untuk memberikan kepuasan kepada wisatawan dan meningkatkan mutu pelayanan sehingga daya tarik wisatawan berkunjung ke Bali meningkat setiap tahunnya. Dengan ciri khas adat budaya dan ragam kesenian yang dimiliki oleh pulau Bali serta aturan-aturan yang bersifat memikat merupakan hal-hal yang dicari dan dikagumi dikagumi oleh wisatawan baik wisatawan asing maupun lokal. lokal. Selain itu alam Bali yang masih asri dengan bentangan sawah yang cukup luas serta pantai yang mengelilingi pulau ini menambah nilai potensi yang ada dari segi view. view. Pemandangan alam yang menakjubkan tersebut banyak dimanfaatkan oleh pihak-pihak developer untuk membangun penginapan penginapan dengan bermodalkan view sebagai view sebagai penjualan utama. Baik milik perorangan maupun milik developer bersaing menciptakan penginapan dengan design design yang menarik berlandaskan budaya dan teknologi yang semakin berkembang. Persaingan dalam pembangunan villa, hotel, losmen, maupun bungalow terjadi bungalow terjadi disetiap titik pariwisata yang ada di Bali dengan mengambil potensi view view yang ada dilokasi pembangunan tersebut. Akibat persaingan yang semakin tinggi beberapa pembangunan tidak mendapatkan pemandangan alam tersebut karena telah tertutupi oleh bangunan lain yang lebih dulu membangun. Tetapi pembangunan proyek pembangunan proyek Impiana Resort and Spa ini mempunyai view view Tukad/ sungai dan Carik/ sawah yang sangat bagus karena letaknya yang sangat dekat dengan Tukad Ayung dan sawah dari penduduk sekitar dan pembangunan Resort ini juga merupakan salah satu penunjang fasilitas pariwisata di Bali Bali yang berfungsi sebagai penginapan penginapan bagi bagi para wisatawan baik local ataupun Mancanegara.
Kerja praktek pelaksanaan praktek pelaksanaan dan dan pengawasan pengawasan 95
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
3.1.2. Tujuan Pembangunan Proyek Adapun tujuan dari pembangunan proyek Impiana Resort and Spa Spa adalah sebagai berikut :
Untuk menyediakan fasilitas tempat tinggal sementara bagi wisatawan yang datang baik untuk kepentingan wisata maupun bisnis, kantor, dan sebagainya
Untuk meningkatkan dan mengembangan akomodasi dibidang pariwisata,
Membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat sekitar,
Menambah daya tarik pariwisata Bali sebagai tempat wisata secara lokal maupun internasional,
Untuk mengembangkan pembangunan khususnya di daerah Gianyar, terutaman sayan Ubud
Untuk menunjukkan keindahan alam Bali sebagai potensi pariwisata yang dimiliki pulau Bali.
3.1.3. Identitas Proyek
Nama Proyek
: Impiana Hotel, Resort, Spa
Lokasi
: Jalan Raya Sayan, Ubud, Gianyar - Bali
Pemilik/Owner Pemilik/Owner
: Impiana
Perencana arsitek : POPO ARCHITECT
Perencana struktur : CIPTA ADI DISAIN
Perencana M. E. P : HARDIAN SOLUSI SOLUSI ENGINERING
Kontraktor Utama Utama : PT. TUNAS JAYA SANUR
3.1.4. Lokasi Proyek Pembangunn Proyek Pembangunn Proyek Impiana Resort and Spa terletak di Jalan Sayan, Ubud, Gianyar – Bali. Pembangunan Hotel,Resort dan Spa Spa ini merupakan salah satu dari proyek kawasan, Pembangunan pada proyek pada proyek Impiana serentak di kerjakan dari pengerjaan awal berada pada pinggir sungai Ayung dan terakhir pengerjaan Lobby. Pengerjaan proyek ini di bagi berdasarkan cluster
Kerja praktek pelaksanaan praktek pelaksanaan dan dan pengawasan pengawasan 96
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
untuk mempermudah proses pengawasan. Terdapat 8
cluster pada
pembangunan Proyek Impiana ini. Dimana pada pengerjaan proyek ini saya mendapatkan Tempat di Cluster 4 untuk pengawasan dan pelaksanaan proyek. Cluster 4 terdiri dari 3 villa standar Type A1 Single Bedroom dan Villa Suite Two Bed room.
Gambar 3.1 Peta Pulau Bali (Sumber : Google.com di unduh 19 Februari 2018)
Gambar 3.2 Gambar Lokasi Proyek Impiana Sumber: Pt Tunas Jaya Sanur
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 97
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
3.1.5. Batasan Fisik Proyek Batas-batas fisik dari lokasi site Proyek Pembangunan Impiana Resort and Spa adalah sebagai berikut:
Batas Utara
:
Sawah Warga
Batas Timur
:
Sungai Ayung
Batas Selatan :
Ladang milik warga
Batas Barat
Jalan Raya sayan Ubud
:
Batasan – batasan di atas merupakan pertimbangan dalam pembangunan Impianan Resort and Spa. Karena harus mempertimbangkan lingkungan yang ada di sekitar site. Untuk lebih jelasnya akan dijelaskan melalui gambar-gambar berikut
Di daerah utara site di batasi oleh sawah milik warga
Sebelah Barat site di batasi oleh sungai Ayung
Sebelah Timur site di batasi dengan Jalan raya Sayan, Ubud
Daerah selatan proyek dibatasi oleh lading milik warga Gambar 3.3 Gambar Batas-batas Proyek Impiana Sumber: Dokumen Pribadi
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 98
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
3.1.6. Luas bentuk dan Karakteristik Tapak Pada proyek Impiana Hotel Resort & Spa yang berada di jalan Raya Sayan Ubud memiliki Luas Site ± 26 Hektare. Dimana Luasan ini cukup untung membangun Hotel dan Resort beserta kelengkapannya yang lainnya. Proyek Imipiana ini memiliki beberapa Gedung yang dimana semuanya di bangun bersamaan diantaranya pembangunannya berdasarkan Cluster , dari cluster 1 dibangun Lobby, area belanja, kantor dan apartemen type Executive. Pada cluster 3 dibangun Blok Hotel dengan 23 kamar. Pada cluster 3 dibangun Blok Hotel dengan 12 kamar. Pada cluster 4 dibangun 3 villa Type B dan 1 Villa type A. pada Cluster 5 dibangun Restaurant dengan Swimming pool. Pada cluster 6 di bangun 15 villa type A, 2 villa type B dan pada Cluster 7 dibangun 14 villa Type A, 1 villa Type B dan Gym+ Wellness Center . Bentuk site impiana resort and Spa adalah memanjang kebelakang dimana site lebih mengutamakan view di sungai ayung. Dimana pada deretan sungai ayung dibangun deretan villa-villa sedangkan pada area tengah di bangun blok Hotel. Untuk bangunannya sendiri memiliki lantai paling tinggi adalah Blok Hotel dengan jumlah 5 lantai. Sedangkan untuk villa semuanya hanya di bangun 1 lantai saja. Tapak yang ada di kawasan Proyek Impiana Hotel, Resort and Spa merupakan jenis tanah yang subur karena merupakan tanah untuk lahan persawahan. Untuk konturnya sendiri pada site Impianan memiliki kontur bertransis yang cukup curam. Sehingga saat awal pengerjaan Proyek kontur tersebut dilakukan metoda cut and fill pada tapak untuk memudahkan proses pengerjaan proyek nantinya. Jenis tanah pada tapak lebih dominan tanah Sawah namun teksturnya pada karena merupakan bekas lahan persawahan serta dekat dengan sungai dimana pinggiran sungai merupakan tebing. Kondisi iklim sangat baik karena site berada di daerah tropis dan memiliki view yang sangat baik yaitu sungai ayung.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 99
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
3.1.7. Lingkup Pekerjaan Lingkup Pekerjaan yang di garap oleh Kontraktor PT. Tunas Jaya, Sanur Ini meliputi pemugaran pekerjaan Pekerjaan Struktural hingga Arsitektural sesuai dengan dokumen tender dan arahan dari Project Manager. PT. Tunas Jaya, sanur menimili tanggung jawab penuh dalam menyelesaikan pekerjaan yang digarap. Dimana perkerjaan yang terkait adalah : -
Pekerjaan persiapan
-
Pekerjaan galian
-
Pekerjaan pondasi dan sloof
-
Pekerjaan urugan
-
Pekerjaan beton
-
Pekerjaan kolom baja
-
Pekerjaan dinding dan plesteran
-
Pekerjaan kusen pintu dan jendela, daun pintu dan jendela, dan kaca
-
Pekerjaan pelantaian
-
Pekerjaan kuda-kuda baja
-
Pekerjaan gording atap baja
-
Pekerjaan usuk atap baja
-
Pekerjaan penutup atap
-
Pekerjaan railing
-
Pekerjaan pembuatan jembatan
-
Pekerjaan pembuatan kolam
-
Pekerjaan mekanikal dan elektrikal
-
Pekerjaan plafond
-
Pekerjaan finishing
3.1.8. Rencana waktu Pelaksanaan proyek Waktu pembangunan Proyek Impiana Hotel Resort and Spa ini dilakukan selama 20 Bulan atau 80 minggu sesuai dengan Time schedule yang telah dibuat berdasarkan tenaga, RAB, dan aspek lainnya. Seusai dengan jadwal pelaksanaan, pembangunan Proyek Impiana Hotel Resort and Spa
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 100
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
dimulai pada bulan 16 Januari 2017dan ditaretkan akan selesai pada Agustus 2018. Jangka waktu pelaksanaannya dapat diperpanjang bila terjadi keadaan atau hal-hal diluar kekuasaan (Force Majeur) pihak kontraktor berdasarkan bukti-bukti yang sah dari instansi yang berwewenang.
3.2
Pihak Yang Terlibat Di Dalam Proyek
Pihak-pihak yang terkait di dalam Proyek Impiana di antaranya di jabarkan dalam Aspek berikut :
3.2.1
Organisasi Proyek
Adapun pihak – pihak yang terkait dengan proyek ini adalah:
Pemilik/Owner
: Impiana
Perencana arsitek
: POPO ARCHITECT
Perencana struktur : CIPTA ADI DISAIN
Perencana M. E. P : HARDIAN SOLUSI ENGINERING
Kontraktor Utama : PT. TUNAS JAYA SANUR
A. Owner/ Pemberi Tugas
Owner pada proyek pembangunan Impiana Hotel Resort and spa adalah Impiana. Adapun tugas dan wewenang dari owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut:
Mempunyai ide/gagasan sesuai dengan rencana-rencananya.
Menyediakan dana dan lahannya.
Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai pembangunan proyek.
Mempunyai wewenang mutlak dalam menentukan dan mengangkat
manajemen
konstruksi,
perencana
serta
pelaksana proyek.
Menangani dan menandatangani surat perintah kerja dan surat perjanjian dengan pelaksana proyek.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 101
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
Bersama-sama manajemen konstruksi ikut mengawasi pelaksanaan
pekerjaan,
berhak
memberi
instruksi
instruksi kepada pelaksana proyek secara langsung maupun tidak langsung (melalui manajemen konstruksi).
Mengesahkan
semua
dokumen
pembayaran
atas
pembayaran yang harus diberikan kepada pelaksana proyek.
Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak menerima/menolak perubahan-perubahan pekerjaan serta pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang.
Berhak menolak pekerjaan-pekerjaan bila tidak sesuai dengan gambar rencana, bilamana perlu mencabut tugas pelaksana proyek tersebut bila dianggap tidak mampu melaksanakan pekerjaan.
Meminta pertanggung jawaban pada semua unsur terkait sebelum masa pemeliharaan habis bila terjadi kerusakan, sebagaimana ditetapkan bersama.
Sedangkan tanggung jawab owner /pemilik proyek adalah sebagai berikut:
Memelihara hubungan kerja secara professional.
Membuat keputusan yang tepat sesuai dengan waktunya.
Memberikan dana yang dibutuhkan proyek.
B. Konsultan Perencana
Konsultan perencana pada proyek pembangunan Impiana Hotel Resort and spa adalah POPO Architect. Konsultan perencana adalah seorang arsitek baik secara individu, kelompok atau badan hukum yang bergerak pada jasa konstruksi bidang perencanaan pekerjaan pembangunan. Konsultan
Perencana
menerima pendelegasian/penyerahan
pekerjaan dari pemilik proyek/ owner dengan dua tahapan, yaitu:
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 102
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
Rekayasa dan design awal
Rekayasa dan design meletakkan penekanan pada:
Konsep arsitektur
Pengevaluasian alternatif-alternatif proses teknologi
Keputusan-keputusan mengenai ukuran serta kapasitas
Tahapan konsep dan kelayakan
Aspek fungsional
Aspek teknis
Aspek kinerja bangunan (building performance)
Aspek ekonomis
Rekayasa dan design detail /perincian
Melibatkan suatu proses analisa dan perencanaan struktur serta komponennya secara berurutan sehingga sesuai dengan standar konstruksi, keamanan maupun peraturan-peraturannya. Kegiatan-kegiatan
konsultan
perencana
dalam
melaksanakan rancang bangun meliputi:
Perencanaan anggaran dan biaya pekerjaan
Gambar-gambar detail maket design
Rencana kerja dan spesifikasi pelaksanaan pekerjaan
Selain itu, divisi perencana mempunyai tugas dan wewenang adalah sebagai berikut:
Perencana berkewajiban untuk berkonsultasi dengan pihak proyek, pada tahap perencanaan dan menyusun dokumen proyek.
Membuat
gambar
perencanaan
proyek
secara
keseluruhan yang meliputi gambar struktur, arsitektur serta mekanikal dan elektrikal sesuai dengan permintaan pemberitugas dengan mempertimbangkan segi kekuatan, keindahan
dan
ekonomis
serta
peraturan
daerah
setempat.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 103
PT. Tunas Jaya Sanur
Perencana
Proyek Impiana Resort and SPA berkewajiban
pula
untuk
mengadakan
pengawasan berkala dalam bidang arsitektur dan struktur.
Membuat estimasi/ perhitungan biaya pembangunan secara garis besar yang akan menjadi acuan dalam penentuan biaya selama pelaksanaan pekerjaan (bila terjadi perubahan rencana).
Bertanggung jawab penuh terhadap hasil perencanaan sehingga perencanaan tersebut terlaksana.
Bertugas menghadapi kontraktor/pelaksana, dalam hal memberikan
penjelasan/konsultasi
dalam
bidang
arsitektur, struktur konstruksi serta mekanikal dan elektrikal.
Merencanakan setiap perubahan dari rencana semula.
Mempertanggung jawabkan hasil perencanaan kepada pemilik proyek.
Mengadakan pengawasan secara berkala untuk melihat kemajuan pekerjaan maupun membantu mengatasi permasalahan
di
lapangan
yang
terkait
dengan
perencanaan.
Berperan pula sebagai konsultan pengawas dan berhak menegur kontraktor/pelaksana proyek secara langsung maupun te rtulis apabila ternyata pelaksanaan tidak sesuaidengan bestek.
Meminta pemeriksaan pekerjaan secara khusus apabila diperlukan untuk menjamin pelaksanaan sesuai dengan isi dokumen kontrak.
Menghadiri
maupun
menyelenggarakan
rapat-rapat
koordinasi pengelolaan proyek.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 104
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
Supaya mendapatkan hasil perencanaan yang berkualitas dan sesuai dengan tujuannya maka perencana harus mempunyai tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu dengankemampuan dan pengalaman yang cukup memadai dalam bidangnya masingmasing.
C. Perencana Struktur
Perencana Struktur adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas untuk melaksanakan pekerjaan perencanaan dalam merencanakan struktur, standar konstruksi, keamanan maupun peraturan-peraturannya. Adapun tugas dan wewenang dari Perencana Struktur adalah sebagai berikut:
Mengadakan
penyesuaian
keadaan
lapangan
dengan
keinginan pemilik proyek (bisa pihak swasta maupun pemerintah).
Membuat gambar kerja pelaksanaan. Membuat Rencana kerja dan syarat – syarat pelaksanaan bangunan ( RKS ) sebagai pedoman pelaksanaan.
Membuat rencana anggaran biaya (RAB).
Memproyeksikan keinginan – keinginan atau ide – ide pemilik proyek ke dalam desain bangunan. Melakukan perubahan desain bila terjadi penyimpangan pelaksanaan pekerjaan dilapangan yang tidak memungkinkan untuk dilaksanakan.
Mempertanggung jawabkan desain dan perhitungan struktur jika
terjadi
kegagalan
konstruksi.
kemudian
proses
pelaksanaanya diserahkan kepada konsultan pengawas. Konsultan pengawas ini sendiri adalah orang/instansi yang menjadi wakil pemilik proyek di lapangan.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 105
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
Wewenang Perencana Struktur antara lain adalah :
Mempertahankan desain dalam hal adanya pihak – pihak pelaksana bangunan yang melaksanakan pekerjaan tidak sesuai dengan rencana terutama Perencanaan Struktur.
Menentukan warna dan jenis material yang akan digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan konstruksi.
D. Perencana M.E.P
Perencana M.E.P pada proyek pembangunan Impiana Hotel Resort and spa adalah Hardian Solusi Enginering. Adapun tugas dan wewenang dari owner/pemilik proyek adalah sebagai berikut:
Merancang Sistem Mekanikal sesuai dengan persyaratan dan spesifikasi teknis yang ditentukan.
Melakukan kegiatan pembuatan sistem mekanikal berdasarkan hasil rancangan yang telah dibuat.
Melakukan pengawasan pelaksanaan pembuatan system mekanikal sesuai dengan jadwal waktu dan spesifikasi yang telah ditentukan.
Melakukan pengawasan pada kegiatan instalasi system mekanikal mengacu pada manual pemasangan yang telah ditentukan.
Melakukan pengujian hasil instalasi sistem mekanikal
Melakukan pemeliharaan sistem kekanikal yang telah dipasang.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 106
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
Melakukan pengkajian teknis atas sistem mekanikal yang telah dirancang, dibuat, dipasang dan diperasikan untuk menget ahui efektifitas dan efisiensinya.
E. Kontraktor
Kontraktor Pelaksana adalah perse oranga atau badan hukum yang mewujudkan ide pemberi tugas ke dalam bentuk tiga dimensi yaitu sesuai dengan gambar kerja rencana. Berikut adalah identitas kontraktor utama pada proyek pembangunan Impiana Hotel Resort and spa adalah:
Nama Kontraktor : PT. TUNAS JAYA SANUR
Alamat Kontraktor: jl. By pass ngurah rai no.52xx, sanur, sanur kauh, denpasar selatan., bali, 80361
Adapun tugas dan wewenang dari pelaksana proyek adalah sebagai berikut:
Melaksanakan tugas yang diberikan dengan mematuhi peraturan
dalam
dokumen
yang
berkaitan
dengan
penyelenggaraan bangunan.
Mengadakan konsultasi dengan divisi perencana serta mendapatkan bimbinganmaupun pengarahan dari divisi pengawas mengenai pelaksanaan pekerjaan.
Menyusun rencana kerja proyek.
Menyediakan tenaga kerja, barang peralatan dan prasarana kerja kerja yang memadai.
Membuat detail pelaksanaan (shop drawing) dan membuat gambar akhir pekerjaan (asbuilt drawing).
Menjamin keamanan dan keselamatan kerja.
Membuat laporan harian, mingguan, dan bulanan.
Mengadakan pengujian terhadap hasil pekerjaan yang telah dilaksanakan.
Mengadakan perbaikan, perubahan, rekonstruksi dan pembetulan terhadap segala kesalahan selama masa pemeliharaan Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 107
PT. Tunas Jaya Sanur 3.3
Proyek Impiana Resort and SPA
Struktur Organisasi Proyek
Pada Proyek pembangunan Impiana Hotel Resort and Spa terdapat struktur organisasi dalam pengerjaannya. Hubungan antara sub sub dalam pembangunan proyek ini membentuk sebuah pola struktur organisasi dalam proyek yang dimana masing-masing sub ini memiliki tugas dan tanggung jawabnya masing-masing namun tetap merupakan kesatuan yang saling berkaitan dan saling membutuhkan agar proyek dapat terlaksana dengan baik dan sesuai dengan waktu yang di tentukan. Hubungan organisasi tersebut di terterakan dalam diagram berikut.
Tugas dan kewajiban dari masing-masing sub akan di ja barkan dalam Gambar 3.4 Gambar Struktur Organisasi Proyek Impiana Sumber: Pt Tunas Jaya Sanur
lampiran berikut :
1. PROJECT MANAGER (PM) Bertugas memimpin, mengendalikan, mengoontrol proyek serta bertanggung jawab dan tugas yang bermacam-macam, tidak hanya
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 108
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
terfokus pada hal-hal yg teknis sifatnya. Seorang project manager harus mempunyai kemampuan membuat tim proyek agar tetap solid, mampu memonitor dan mengontrol budget dengan membuat bar chart Dan critical path serta mempunyai kemampuan analisis resiko yang baik
2. SITE MANAGER (SM) Merupakan Penanggung jawab Lapangan yang memiliki tugas untuk mengkoordinasi segala sesuatu dalam proyek. Site manager pada proyek ini baru masuk pada kuarta 2 proyek
3. ADMINITRASI Melakukan seleksi dan Perekrutan di proyek untuk pegawai bulanan hingga pegawai harian, membuat laporan keuangan di kas bank proyek. Laporan pergudangan logistic dll, serta membuat presentase bobot pekerjaan proyek.
4. SAFETY/ K3L Merupakan Penanggung jawab dalam keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Pekerja Proyek di lapangan, serta mengecek orangorang di proyek untuk keamanan dan keselamatan dalam pekerjaan di area proyek.
5. SITE AREA Bertanggung jawab atas urusan teknis yang ada di lapangan, memberikan jalan keluar berupa penyelesaian atas usul-usul perubahan desain dari lapangan berdasarkan persetujuan pihak pemberi perintah kerja, sedemikian rupa sehingga tidak menghambat kemajuan pelaksanaan di lapangan, melakukan pengawasan terhadap hasil kerja dengan analisa dokumen kontrak.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 109
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
6. ENGINERING MANAJER Tugas Enginering manajer adalah membuat perencanaan kegiatan operasional pekerjaan pada proyek, melaksanakan klarifikasi setiap permintaan
perubahan
pekerjaan
terhadap
dokumen
kontrak
kerja,mengajukan usulan system pengelolaan enginering yang ada di lapangan
7. SITE AREA MEP Bertanggung jawab atas urusan perkerjaan yang berhubungan dengan system Plumbing yang ada di lapangan, memberikan jalan keluar berupa penyelesaian atas usul-usul perubahan desain dari lapangan berdasarkan persetujuan pihak pemberi perintah kerja, melakukan pengawasan terhadap hasil kerja dengan analisa dokumen kontrak dimana pekerjaannya lebih menjurus ke system plumbing berupa, kabel listrik, kabel telepon, system pemipaan untuk sanitasi baik air bersih ataupun air kotor.
8. QA/QC Tugas dari QA/QC adalah memeriksa hasil pekerjaan yang sudah selesai atau di proyek biasa di sebuk dengan opnam, memberikan saran pada pelaksana agar pekerjaan sesuai dengan ketentuan proyek, memberikan kualitas material untuk sub pekerjaan di proyek.
9. KOORDINATOR DRAFTER Koordinator Drafter memiliki tugas untuk pertanggung jawaban atas apa yang di kerjakan serta kesesuaian dengan gambar-gambar dan data serta ukuran dalam gambar proyek.
10. DRAFTER Seorang Drafter memiliki tugas membuat gambar-gambar kerja yang di perlukan di dalam sebuah proyek, bertanggung jawab atas ukuran-
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 110
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
ukuran data di proyek, melakukan pengukuran sebelum dan sesudah pelaksanaan di dalam proyek
11. LOGISTIC Bagian Logistik memiliki Tugas memeriksa setiap barang yang masuk dan barang yang keluar di dalam proyek, melaporkan kepada site manajer, melaporkan stok barang ketika material akan habis, menghitung peralatan untuk mencegah kerugian logistic juga berperan dalam proses pengadaan barang dan material.
12. QS CIVIL Tugas dari QS Civil adalah menghitung volume pekerjaan pada proyek yang sudah di laksanakan, menghitung volume material baik bahan ataupun pekerjaan yang akan di pergunakan dalam proyek untuk keperluan opname mandor , mengecek gambar revisi Soft Drawing untuk menentukan perubahan material, dan pekerjaan pada pelaksanaan proyek
13. QS MEP Tugas dari QS MEP adalah menghitung volume pekerjaan pada proyek yang sudah di laksanakan, menghitung volume sama seperti pada pekerjaan QS Civil namun bedanya adalah QS MEP lebih menjurus ke pekerjaan system plumbing berupa kabel, pemipaan, dll di dalam sebuah proyek
14. SUPERVISOR Bertanggung jawab atau pemimpin sebuah kelompok kerja produksi, supervisor untuk di proyek. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati agar dapat memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek mengenai kualitas material dan peralatan yang digunakan sesuai dengan rencana.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 111
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
15. SUPERVISOR MEP Bertanggung jawab atau pemimpin sebuah kelompok kerja untuk pekerjaan MEP di dalam proyek. melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan pekerjaan apakah sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati agar dapat memberikan laporan kepada Pimpinan Proyek mengenai kualitas Pekerjaan system Plumbing, sanitasi dan semua yang berhubungan dengan MEP.
16. SURVEYOR Tanggung jawab dari Surveyor adalah memvisualisasi gambar kerja dari kertas ke site ataupun area kerja yang ada. Membuat garis patokan dari gambar yang ada menjadi sebuah titik acuan sehingga tukang dapat melaksanakan pekerjaan. memberikan arahan serta menjadi penghubung anatara kontraktor dengan tukang baik mandor ataupun kepala tukang, mengawasi pekerjaan yang dilaksanakan oleh tukang.
17. PELAKSANA LAPANGAN Tugas dari pelaksana proyek diantaranya adalah Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret tanpa seizin atasan langsung, Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu proyek (instruksi kerja), speksifikasi teknis dari owner Impiana, dan gambar kerja yang diterimanya dengan mengarahkan tukang/sub kontraktor dan pekerjanya hingga didapat pekerjaan yang bermutu,
tepat
waktu,
dan
biaya
yang
seefisien
mungkin,
Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan, Membuat dan melaksanakan
detail
program
kerja
berdasarkan
program
harian/mingguan/bulanan yang adan serta melaporkan prestasi kerja ke kepala proyek, Membuat opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek dan sub kontraktor (bila ada) yang bersangkutan untuk keperluan tagihan dan lain-lain, Menyelenggarakan pencatatan-
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 112
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
pencatatan atas tindakan yang telah dikerjakan baik qualitatif maupun quantitatif untuk dapat membuat laporan mingguan mengenai: a. Pemakaian bahan, mesin-mesin/alat-alat dalam pekerjaan yang sedang dilaksanakan, b. Penggunaan persekot karya yang dipercayakan kepadanya, c. Ihktisar upah dan hari perkerjaan, d. Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan. Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis akibat bahan/ material, alat, dan keperluan lainnya kepada kepala proyek sehingga
pertanggungjawaban
akan
terlihat
di
dalam
cash
flow perusahaan.
3.4 3.4.1.
Pedoman Pelaksanaan Pekerjaan Dokumen Kontrak
Dokumen Kontrak atau yang bisa disebut surat perintah kerja (SPK) merupakan surat kontrak atau perjanjian antara Owner dengan pihak Kontraktor, sehingga pekerjaan pelaksana tidak melakukan pelanggaran atau penyelewengan terhadap peroyek. Yang
termasuk
dalam
dokumen
kontrak
pada
proyek
pembangunan Impiana Hotel Resort and Spa adalah dijelaskan sebagai berikut:
1. RAB/BQ (Bill of Quantity )
RAB (Rencana anggaran Biaya) merupakan acuan yang digunakan untuk nilai tiap-tiap jenis item pekerjaan sesuai dengan kondisi yang ada dilapangan dan perkembangan nilai uang yang berlaku. Rincian yang terdapat dalam RKS (Rencana Anggaran Biaya) adalah sebagai berikut.
a.Bab umum; Pada bab ini berisi tentang hal-hal yang meliputi:
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 113
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
1. Mengenai pemberi pugas atau pemilik proyek; 2. Mengenai perencanaan atau disain; 3. Mengenai syarat peserta lelang; dan 4. Mengenai
bentuk
surat
penawaran
dan
cara
penyampaiannya.
b. Bab administrasi; Pada bab ini berisi tentang hal-hal yang meliputi: 1. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan; 2. Tanggal waktu penyerahan; 3. Syarat pembayaran; 4. Denda atas keterlambatan; 5. Besar jaminan penawaran; dan 6. Besar jaminan pelaksanaan.
c. Bab teknis; Pada bab ini berisi tentang hal-hal mengenai: 1. Jenis dan uraian pekerjaan; 2. Jenis dan mutu bahan; 3. Cara pelaksanaan pekerjaan, serta 4. Merk material atau bahan.
2. RKS (Rencana Kerja dan Syarat-Syarat)
Rencana Kerja dan Syarat-syarat merupakan suatu keterangan tertulis secara rinci yang berkaitan tentang administrasi, teknis pelaksanaan kerja yang tidak dapat dipaparkan pada gambar kerja. RKS akan dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan kerja pada saat dilapangan, sehingga kebutuuhan seperti alat, bahan maupun yang lainnya dapat secara jelas dapat disiapkan dilapangan. Rencana kerja dan syarat-syarat ini memuat beberapa hal, diantaranya: 1. Ruang lingkup pekerjaan. 2. Acuan normatif.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 114
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
3. Istilah dan definisi. 4. Dasar-dasar perencanaan pembangunan. 5. Jenis dan mutu bahan yang digunakan
3. Gambar Kerja
Gambar kerja merupakan suatu penjelasan tentang proyek tersbut dengan berupa visual yang berbetnuk gambar. Gambar kerja merupakan gambar yang sudah pasti akan dibangun, Gambar kerja meliuti ukuran, level lantai, bentuk, dan detail dari bangunan yang sudah pasti. Komponen dari gambar kerja tersebut adalah denah, tampak, potongan, dentail, dan gambar rencana. Jadwal Pekerjaan (Time Schedule)
Penyusunan jadwal waktu pelaksanaan pekerjaan sebuah proyek biasa disebut dengan Time Schedule Proyek (TSP). TSP merupakan alat control untuk penyediaan bahan, alat, dan tenaga kerja sehingga dapat mengukur kemajuan maupun keterlambatan suatu pekerjaan.
Adapun hal-hal yang diperhitungkan secara
terperinci berdasarkan pembagian jenis pekerjaan antara lain sebagai berikut: a. Pekerjaan-pekerjaan yang memiliki ketergantungan dengan pekerjaan lainnya dalam proyek. b. Waktu yang telah diperhitungkan dengan tenaga kerja yang telah direncanakan untuk menyelesaikan suatu proyek, sehingga apabila terjadi kemungkinan keterlambatan dalam pekerjaan penyelesaian suatu proyek dapat diantisipasi secara dini dengan perhitungan waktu sesuai kebutuhan. c. Pekerjaan yang bersifat kritis dan membutuhkan penanganan serius yang dapat menggagalkan pekerjaan lainnya akibat satu pekerjaan yang mengalami keterlambatan. d. Time schedule yang digunakan sebagai acuan waktu pada proyek Impiana Hotel, Resort and Spa ini menggunakan Kurva
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 115
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
S. Dalam proses pembangunan, seluruh pihak yang terlibat langsung dilapangan baik konsultan, kontraktor maupun MK selalu melakukan koordinasi yang intensif dengan tujuan untuk mencapai target yang diinginkan. Konsultan perencana memberikan koordinasi melalui hasil gambar rancangan kepada pihak kontraktor. Kemudian pihak kontraktor melaksanakan setiap item pekerjaan sesuai dengan time schedule sesuai dengan kualitas pekerjaan yang ada pada RKS. MK sebagai pengawas bertugas mengecek serta menyetujui gambar-gambar yang diajukan dari pihak pelaksana kemudian dikoordinasikan kepada
pihak
perencana
maupun
owner jika
terjadi
permasalahan dilapangan. 3.4.2.
Fasilitas yang terdapat di dalam Proyek
Untuk dapat menunjang pelaksanaan pembangunan dari proyek, maka diadakan juga beberapa fasilitas dilapangan. Dimana dalam hal ini kondisi bangunan bersifat sementara karena fungsi bersifat sementara selama proyek pembangunan. Adapun fasilitas-fasilitas yang terdapat dilapangan tersebut antara lain: 1. Direksi Keet
Gambar 3..5 Interior Direksi keet
Gambar 3..6 exterior Direksi keet
Sumber: Dokumentasi pribadi
Sumber: Dokumentasi pribadi
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 116
PT. Tunas Jaya Sanur `
Proyek Impiana Resort and SPA
Direksi keet didirikan untuk kepentingan proyek yang
merupakan bangunan semipermanen. Direksi keet terletak pada bagian depan di dalam site pembangunan impiana Hotel Resort and Spa. Pada direksi keet , terdapat satu buah bangunan dengan dua lantai yang disekat menjadi dua buah ruangan di antaranya ruang kerja, yang digunakan untuk staff - staff ahli seperti Site Manager, Drafter, dsb, sekaligus untuk mencatat kedatangan material maupun bahan lainnya. Pada ruangan bagian bawah digunakan sebagai ruangan kerja dan rapat untuk antara kontraktor pelaksana, pengawas. Dan pada lantai 2 nya digunakan Oleh MK dan juga terdapat ruang rapat yang disekat .Di ruangan direksi keet terdapat fasilitas seperti meja dan kursi, printer, dispenser air minum, laptop dan AC.
Pada ruangan ini biasanya para pelaksana melakukan
koordinasi dengan sesama pelaksana, melakukan perhitungan volume pekerjaan, biaya dan membuat atau memperbaiki gambar kerja yang tidak sesuai dengan kondisi di lapangan.
2. Gudang Dan Tempat penyimpanan (Stockyard)
Gambar 3..7 Gudang stockyard Sumber: Dokumentasi pribadi
Gudang dan Tempat penyimpanan di dalam sebuah proyek sering difungsikaan sebagai tempat menaruh atau menyimpan stock bahan -
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 117
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
bahan maupun barang-barang keperluan pekerjaan di dalam sebuah proyek yang di simpan sementara.
3. Tempat Tinggal Tukang
Tempat tinggal tukang memiliki fungsikan sebagai tempat tinggal atau base camp tukang dan pegawai selama proyek masih berjalan. Kebutuhan akan tempat tinggal tersebut dikarenakan seba gian besar pekerja berasal dari luar daerah, bahkan dari luar Bali.
4. Toilet/Wc
Toilet, dapat digunakan oleh seluruh tukang dan pegawai. Letak dari toilet bersebelahan dengan Kantor Direksi (Direksi Kit). Namun jika proyek memiliki ruang lingkup pekerjaan yang luas, toilet dapat di posisikan di beberapa tempat.
5. Warung
Gambar 3..8 Warung pada Proyek Sumber: Dokumentasi pribadi
Warung merupakan tempat untuk berbelanja dan makan siang yang dikhususkan untuk para tukang ataupun petugas yang ada di proyek. Hal ini bertujuan agar tukang tidak perlu pergi keluar proyek untuk Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 118
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
berbelanja ataupun makan. Warung di dalam Proyek biasanya sangat ramai dikunjungi di jam - jam istirahat dengan keperluan membeli minuman dingin, kopi, jajan, dsb. Warung atau kantin ini terletak pada bagian utara sisi kanan. Warung ini dikelola oleh keluarga dari salah satu mandor.
6. Pos Satpam
Gambar 3.9 Pos satpam dalam yang ada pada Proyek Sumber: Dokumentasi pribadi
Pos jaga adalah tempat petugas keamanan proyek yang berfungsi memudahkan pengawasan keamanan seluruh kegiatan proyek dan mengawasi kendaraan yang keluar masuk pada proyek. Pada proyek pembangunan Impiana Hotel Resort and Spa terdapat 2 buah pos jaga
yang diletakkan
pada pintu masuk
proyek sehingga
memudahkan pengawasan barang dan setiap orang yang masuk ke dalam proyek.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 119
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
7. Listrik PLN dan Genset
Gambar 3.10. Gambar Sumber listrik pada Proyek Sumber: Dokumentasi pribadi
Listrik dalam sebuah proyek merupakan bagian yang sangat penting di dalam menentukan keberhasilan suatu proyek. Pada proyek ini pasokan listrik disuplai oleh PLN sebagai sumber listrik utama. Peletakan panel listrik di bagian selatan tepatnya di belakang kantor direksi keet . Daya listrik yang digunakan adalah 16.000 dan 7.000. Selain sumber listrik dari PLN, proyek ini juga menggunakan sumber listrik dari Ganset.
8. Camera cctv
Gambar 3.11. Ruang pengawasan cctv pada proyek Sumber: Dokumentasi pribadi
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 120
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
Camera cctv pada proyek di gunakan sebagai system pengawasan dan keamanan saat pekerjaan di laksanakan sehingga proses pekerjaan mampu di awasi secara langsung oleh petugas monitor yang ada di Direksi keet selain lebih cepat dan efisien untuk melaporkan kejadian-kejadian ataupun pekerjaan yang ada di sebuah proyek camera cctv juga sangat membantu memantau keamanan di dalam proyek.
9. Air Bersih
Gambar 3.12. Gambar penyimpanan air pada Proyek Sumber: Dokumentasi pribadi
Air bersih sangat penting untuk kegiatan di dalam sebuah proyek, dan keperluan air tidak boleh terhambat. Pada proyek Impiana Hotel, Resort and Spa air bersih di gunakan untuk keperluan membersihkan area pekerjaa, mengisi air pada kolam renang, sebagai campuran di dalam sebuah mortar. Sumber air pada proyek impiana berasal dari Sumur bor dan PDAM sekitar yang di tampung di dalam tank-tank air yang di tempatkan pada titik-titik tertentu.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 121
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
10.Gudang Besi
Gambar 3.13. Gambar udang dan perakitan pembesian Sumber: Dokumentasi pribadi
Gudang besi pada proyek di gunakan sebagai tempat mengolah material berupa besi yang di gunakan baik sebagai tulangan, begel, suri-suri dll diolah yaitu dengan di potong dan di rangkai sedemikian rupa guna mempercepat teknis pengerjaan terutamama dalam bidang pembesian kemudian di salurkan menuju cluster-cluster yang membutuhkan.
11.Tempat ibadah
Gambar 3.13. Tempat ibadah pada proyek Sumber: Dokumentasi pribadi
Tempat ibada merupakan tempat untuk beribadah sebagai kepercayaan bagi umatnya. bagi umat Beragama terutaman orangorang yang menganut agama seperti di Indonesia ini. Pemerintah memberikan perlindungan akan tempat ibadah ini sebagai wujud
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 122
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
nyata dari UUD 1945 tentang kebebasan beragama. Bahkan di tempat umum pun dibangun tempat-tempat ibadah,
3.5
-
Hubungan kerja Proyek
Internal
Gambar 3.14. Gambar Struktur organisasi Tunas Jaya Sanur Sumber: Pt Tunas Jaya Sanur
Hubungan antara Site Manager dengan Site area
Site manajer mempunyai ikatan yang kuat untuk mengontrol area kerja yang ada di dalam proyek. Dimana dalam pengontrolannya akan di bantu oleh site area yang ada di lapangan dan membantu pekerjaan dari site manajer.
Hubungan antara Site Manager dengan Admin
Site manajer dengan admin memiliki keterikatan dalam progress yang terjadi di lapangan sehingga admin selaku pengontrol pembiayaan dan surat serta adminitrasi dan biasanya admin bekerja di Direksi keet
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 123
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
Hubungan antara Site Manager dengan Safety
Site manajer dengan Safety memiliki keterikatan dalam keselamatan dan keamanan pekerja dalam menjalankan projek yang ada di lapangan sehingga safety membantu dalam menyiapkan dan peralatan serta pelatihan dan penanggulangan keselamatan kerja di dalam proyek.
Hubungan antara Site Area dengan Surveyor
Site Area dengan Surveyor memiliki keterikatan dalam pengawasan pekerjaan dan pengontrolan pekerjaan yang dimana nantinya site area di bantu oleh surveyor yang ada di masing-masing cluster untuk menentukan bagaimana pengontrolan pekerja yang ada di lapangan.
Hubungan antara Surveyor dengan Mandor
Surveyor dengan Mandor memiliki keterikatan dalam tanggung jawab pekerjaan yang ada di lapangan, dimana surveyor mengawasi dan memberikan arahan kepada mandor untuk apa yang di kerjakan di dalam proyek. Dimana mandor disini memiliki pekerja yang akan mewujudkan dari sebuah gambar menjadi sebuah wujud nyata Dan surveyor mengawasi jika terjadi penyelimpangan pekerjaan kepada mandor. Dan mandor akan mengkoordinasikannya kepada tukang yang bekerja di lapangan
-
External
Gambar 3.15. Gambar Struktur organisasi External Sumber: Google sikases 19 maret 2018
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 124
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
Hubungan antara Konsultan Perencana dengan Pemilik Proyek
Ikatan berdasarkan kontrak, konsultan memberikan layanan konsultasi dimana produk yang dihasilkan berupa gambar – gambar rencana dan peraturan serta syarat – syarat, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa atas konsultasi yang diberikan oleh konsultan.
Hubungan Kontraktor dengan Pemilik Proyek
Ikatan berdasarkan kontrak, kontraktor yaitu PT Tunas Ja ya memberikan layanan jasa profesionalnya berupa bangunan sebagai realisasi dari keinginan pemilik proyek yang telah dituangkan kedalam gambar rencana dan peraturan serta syarat-syarat oleh konsultan, sedangkan pemilik proyek memberikan biaya jasa profesional kontraktor.
Hubungan Konsultan Pengawas dengan Pemilik Proyek
Terikat ikatan kontrak dan hubungan fungsional. Pengawas menyampaikan perubahan – perubahan yang terjadi berkaitan dengan pelaksanaan di lapangan. Owner yaitu dari pihak Impiana membayar atau mengurangi biaya perubahan.
Hubungan Konsultan Perencana dengan Kontraktor
Ikatan berdasarkan peraturan pelaksanaan. Konsultan memberikan gambar rencana dan peraturan serta syarat – syarat, kemudian kontraktor harus merealisasikan menjadi sebuah bangunan.
Hubungan Konsultan Pengawas dengan Kontraktor
Terikat hubungan fungsional. Pengawas melakukan pengawasan selama pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan peraturan – peraturan yang telah disepakati. Kontraktor melaporkan setiap hasil pekerjaa n yang dilaksanakan dan kendala – kendala secara teknis kepada pengawas.
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 125
PT. Tunas Jaya Sanur
Proyek Impiana Resort and SPA
Hubungan Konsultan Pengawas dengan Konsultan Perencana
Terikat hubungan fungsional. Perencana memberikan hasil desain serta peraturan – peraturan pelaksanaan kepada pengawas. Pengawas melaporkan hasil pekerjaan serta kendala – kendala teknis yang timbul di lapangan guna dicari perubahan.
3.6
Sistem tender untuk Mendapatkan Proyek
Sistem tender yang telah didapatkan dari hasil wawancara adalah dengan mengunakan 4 cara diantaranya. 1.
Penunjukan langsung
Dimana dalam mendapatkan proyek ini owner sebagai pemilik dari proyek yang ingin membangun suatu bangunan mengajukan atau menunjuk langsung pihak yang akan di percayai sebagai perencana dalam pembangunan dimana dalam hal ini adalah Konsultan, dan menunjuk langsung menujuk pelaksana dimana dalam hal ini adalah pihak yang mengerjakan langsung di lapangan yang disebut dengan kontraktor.
2.
Lelang Umum
Untuk system lelang umum dimana owner yang sudah bekerja sama dengan
owner
memberikan
penawaran
melalui
online
ataupun
menggunakan media untuk memberikan kepada kontaktor untuk mengajukan penawaran, dimana sebelum mengajukan penawaran pihak dari perencana menyiapkan gambar, volume, dan harga (HPS) Harga Pasaran Paling tinggi. Untuk kontraktor mengajukan penawaran yang sudah dibuat oleh pihak perencana dengan memberikan penawaran lebih murah dari HPS. Jika penawaran sudah cocok maka terjadi kontrak. Dimana dalah hal ini kontraktor sebagai pelaksana dan konsultan sebagai pengawas .
Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 126
PT. Tunas Jaya Sanur 3.
Proyek Impiana Resort and SPA
Lelang Terbatas
Pelelangan terbatas adalah pelelangan yang hanya diikuti oleh rekan tertentu, sekurang-kurangnya lima rekanan yang tercantum dalam Daftar rekanan terseleksi (DRT) yang dipilih diantara rekanan yang tercatat dalam DRM sesuai dengan bidang usaha. Ruang lingkup, atau kualifikasi tender yang dimilikinya.
4.
Pemilihan langsung
Pemilihan langsung adalah pelaksana pengadaan tanda melalui pelelangan umum ataupun pelelangan terbatas. Dilakukan dengan membandingkan sekurang-kurangnya tiga penawar golongan ekonomi yang masih lemah yang tercatat dalam DRM sesuai dengan bidang uasah ruang lingkup, atau kualifikasi kemampuannya.
3.7
Proses Tender
Pada proses konstruksi terjadi proses lelang yang tahapannya akan dijelaskan pada diagram.
Pada gambar diatas dijelaskan bahwa konsultan perencana memberikan gambar desain, spesifikasi teknis dan metode pelaksanaan pada kotraktor sebagai bahan acuan dalam menghitung RAB. Oleh kontraktor bahan tersebut diserahkan pada staf pembaca gambar untuk menghitung BoQ dan RAB. Dalam menghitung RAB selain bahan yang diberikan oleh konsultan perencana, kontraktor juga memperkirakan harga material dan perkiraan waktu pelaksanaan untuk menghitung harga satuan pekerjaan. Setelah RAB sudah diangga akurat maka kontraktor menggunakan RAB tersebut sebagai syarat-syarat adminirasi lainnya untuk melakukan penawaran pekerjaan. Sesudah itu. Dilakukan pembukaan penawaran dan pemerikasaan syaratsyarat adminitrasi untuk menentukan pemenang lelang. Sesudah penentuan pemenang lelang. Maka tahap selanjutnya dilakukan klarifikasi terhadap syarat-syarat adminitrasi yang disertakan seperti kepemilikan alat, dukungan bahan material, serta syarat-syarat lainnya. Jika kontraktor pemenang lelang Kerja praktek pelaksanaan dan pengawasan 127