2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Definisi
Secara harafiah, anafilaksis berasal dari kata ana yang ana yang berarti balik dan phylaxis dan phylaxis yang yang bera berarti rti perl perlin indu dung ngan an.. Dala Dalam m hal hal ini ini respo respons ns imun imun yang yang seharu seharusn snya ya melindungi ( prophylaxis prophylaxis)) justru merusak jaringan, dengan kata lain kebalikan dari pada melindungi (anti-phylaxis (anti-phylaxis atau atau anaphylaxis). anaphylaxis).6 Anafilaksis adalah reaksi hipersensitivitas yang berat yang diperantarai oleh g! ("ipersensitivit ("ipersensitivitas as tipe #) yang mengancam mengancam ji$a dan menimbulkan menimbulkan gejala sistemik % generalisata (setidaknya & sistem organ). 'eaksi ini ditandai dengan gangguan dalam hitungan menitjam pada sistem respirasi dan atau kardiovaskular (airway, airway, breathing dan circulation) circulation) yang yang mengan mengancam cam ji$a ji$a dan berkem berkemban bang g dengan dengan cepat. cepat. eluha eluhan n sering sering disert disertai ai gejala gejala muko mukokut kutane aneus us atau atau pencer pencernaa naan. n. Syok anafilaktik anafilaktik merupakan salah satu manifestasi manifestasi klinik berat dari anafilaksis anafilaksis yang ditandai dengan adanya hipotensi yang nyata dan kolaps sirkulasi darah sehingga perfusi dan oksigenasi ke jaringan tidak adekuat. #,&,*,+ ejala yang timbul melalui reaksi allergenantibodi disebut sebagai reaksi anafil anafilakt aktik. ik. Sedang Sedangkan kan yang yang tidak tidak melalu melaluii reaksi reaksi imunol imunologi ogik k disebu disebutt dengan dengan reak reaksi si anaf anafil ilak akto toid id.. edu eduan anya ya tida tidak k dapa dapatt dibe dibeda daka kan n dari dari geja gejala la maup maupun un pengobatannya, sehingga kedua reaksi tersebut digolongkan dalam reaksi anafilaksis.# 2.2
Epidemiologi
nside nsiden n anafila anafilaksi ksiss sangat sangat bervar bervarias iasi, i, di Amerik Amerikaa Serika Serikatt disebu disebutka tkan n bah$a bah$a lifetime risk anafila anafilaksi ksiss sebesar sebesar #,6#,6- dari dari # # pendud penduduk. uk. Angka Angka kejadi kejadian an anafil anafilaks aksis is mening meningkat kat setidak setidaknya nya &.&&.&- dalam dalam setahun setahun dari dari tahun tahun #///& #///& /. /. Angka Angka kejadi kejadian an anafil anafilaks aksis is pada pada anak anak akibat akibat makana makanan n dilapo dilaporka rkan n mening meningkat kat sebesar & kali dari tahun &&/. Di nggris0ales, angka masuk rumah sakit untuk kasis anafilkasis meningkat sebesar 6#+- dari tahun #//&&#&, dengan mortalitas pada ,*1 kasus % # juta penduduk. * Anafilaksis Anafilaksis paling banyak banyak akibat penggunaan penggunaan antibiotik antibiotik (+2,2-) (+2,2-) dengan dengan kematian kematian terbanyak terbanyak setelah 6 menit penggunaan penggunaan obat.* Sementara Sementara di ndonesia, ndonesia,
3
khususnya di 'S34 Sanglah Denpasar, kejadian anafilaksis banyak terjadi dan disebabkan oleh obat maupun cara pemberian obat pada pasien. 1 2.3 2.3
Fak Fako! o! P! P!edis edispo posi sisi si dan dan Eio Eiolo logi gi
5eberap 5eberapaa faktor faktor yang yang diduga diduga dapat dapat mening meningkat katkan kan risiko risiko anafila anafilaksi ksiss adalah adalah makanan, venom, dan obatobatan. 4ada umumnya, reaksi anafilaksis dipicu oleh makanan makanan (alergi (alergi makanan) makanan) terutama terutama pada anakanak. 3dang, kepiting, kerang, ikan kacangkacangan, bijibijian, buah beri, putih telur, dan susu adalah makanan yang yang biasany biasanyaa menyeb menyebabk abkan an suatu suatu reaksi reaksi anafil anafilaks aksis. is. batob batobatan atan yang yang bisa bisa menyebabk menyebabkan an anafilaksis anafilaksis seperti antibiotik antibiotik khususnya khususnya penisilin, penisilin, obat anestesi anestesi intravena, relaksan otot, aspirin, 7SAD, opioid, A8, vitamin 5#, asam folat, agen kometerapi seperti carboplatin dan do9orubicin serta agen biologis seperti antibodi monoklonal, selain itu dapat juga disebabkan oleh obatobatan herbal. #,& 8abel #. !tiologi 'eaksi Anafilaksis
:enom dan gigitan bat
=akanan diopatik >ainnya
2
Semut, lebah, ta$on 4enicillin, cephalosporin, cotr cotrim imo9 o9a; a;ol ole, e, 7SA 7SADs, Ds, nark narkot otik ika, a, radiol radiolog ogical ical contra contrast, st, Aatihan jasmani, suhu dingin, late9
4encetus anafilaksis lain yang juga sering terjadi adalah pemakaian media kontras untuk pemeriksaan radiologi. =edia kontras menyebabkan reaksi yang mengancam nya$a pada ,# - dan reaksi yang fatal terjadi antara # ? #. dan # ? +. prosedure intravena. asus berkurang s etelah dipakainya media kontras yang hyperosmolar. Selain itu imunoterapi dan uji kulit (terutama intradermal) juga dapat berpotensi menyebabkan anafilaksis. >ateks (7atural 'ubber >ate9) yang terdapat pada peralatan medis seperti masker, endotracheal tube, sarung tangan juga dapat mencetuskan reaksi anafilaksis. #,& 2."
Paofisiologi
4
pembentukan g! sampai diikatnya oleh reseptor spesifik pada permukaan mastosit dan basofil. Sedangkan fase aktivasi merupakan $aktu selama terjadinya pemaparan ulang dengan antigen yang sama sampai timbulnya timbulnya gejala. #,@,2 'eaksi hipersensitivitas tipe , atau tipe cepat ini ada yang membagi menjadi reaksi anafilaktik (tipe a) dan reaksi anafilaktoid (tipe b). 3ntuk terjadinya suatu reaksi selular pada reaksi tipe a diperlukan interaksi antara g! spesifik antigen yang berikatan dengan reseptor pada sel mast atau basofil. 'eaksi anafilaktoid terjadi terjadi melalui melalui degranulasi degranulasi sel mast atau basofil tanpa peran g!. Sebagai contoh misalnya reaksi anafilaktoid akibat pemberian ;at kontras atau akibat anafilatoksin yang dihasilkan pada proses aktivasi komplemen. #,@,2
ambar #. 4atofisiologi 'eaksi Anafilaksis## Alerg Alergen en yang yang masuk masuk le$at le$at kulit, kulit, mukosa, mukosa, saluran saluran nafas nafas atau atau salura saluran n makan makan ditangkap oleh makrofag. =akrofag segera mempresentasikan antigen tersebut kepa kepada da limf limfos osit it 8, yang yang akan akan mens mensek ekre resi sika kan n sito sitoki kin n (>* (>*,, >#@ >#@)) yang yang menginduksi limfosit 5 berproliferasi menjadi sel plasma (plasmosit). Sel plasma memproduksi g! spesifik untuk antigen tersebut kemudian terikat pada reseptor permukaan sel mast (mastosit) dan basofil. =astosit =astosit dan basofil melepaskan melepaskan granul granulaa yang yang menimb menimbulk ulkan an reaksi reaksi pada pada paparan paparan ulang. ulang. 4ada 4ada kesempa kesempatan tan lain masuk alergen yang sama ke dalam tubuh, alergen akan diikat oleh g! spesifik dan memicu terjadinya reaksi segera yaitu pelepasan mediator vasoaktif antara lain histamin, serotonin, bradikinin dan beberapa bahan vasoaktif lain dari granula ( preformed preformed
mediators). mediators).
"ist "istam amin in
mem memberi berika kan n
efek efek
bronk ronkok okon onst stri rik ksi, si,
meningkatkan permeabilitas kapiler yang menyebabkan edema, sekresi mukus, dan vasodilatasi. Serotonin meningkatkan permeabilitas vaskuler dan bradikinin
5
menyebabkan kontraksi otot polos. #,2,/,# kat katan an anti antige gen nan anti tibo bodi di meran merangs gsan ang g degr degrad adasi asi asam asam arak arakid idon onat at dari dari membran sel yang akan menghasilkan leukotrien (>8), prostaglandin (4), dan platelet activating factor (4A) yang terjadi beberapa $aktu setelah degranulasi yang yang dise disebu butt ne$l ne$ly y form formed ed medi mediat ator ors. s.
4ros 4rosta tagl glan andi din n
dan dan
leuk leukot otri rien en
yang yang
dihasil dihasilkan kan menyeb menyebabk abkan an bronko bronkokon konstri striksi ksi.. 4A berefek berefek bronko bronkospa spasme sme dan meningkatka meningkatkan n permeabilita permeabilitass vaskuler vaskuler,, agregasi agregasi dan aktivasi aktivasi trombosit. trombosit. 5eberapa 5eberapa faktor kemotaktik menarik eosinofil dan neutrofil. 2,/,# :asodi asodila latas tasii
pemb pembul uluh uh darah darah yang yang terj terjad adii
mend mendad adak ak meny menyeb ebab abka kan n
terjad terjadiny inyaa maldis maldistri tribus busii dari dari volume volume dan aliran aliran darah. darah. "al ini menyeb menyebabk abkan an penurunan aliran darah balik sehingga curah jantung menurun yang diikuti dengan penurunan tekanan darah. emudian terjadi penurunan tekanan perfusi yang berlanjut pada hipoksia ataupun anoksia jaringan yang berimplikasi pada keaadan syok.2,/,# Ta#el 2. Kada! $isamin dalam Da!a%12
$isamine &ng'ml( # #& @+ 62 /#& B#
Biologi)al A)i*iies 8idak ada reaksi =eningkatkan sekresi asam lambung 8akikardi, reaksi pada kulit (urtikaria,dll) 8urunnya tekanan arteri Spasme bronkus
6
2.+
,anif nifesas sasii Kli Klini niss
=anifestasi =anifestasi klinis anafilaksis anafilaksis sangat bervariasi. Secara klinik klinik terdapat terdapat @ tipe dari reaksi anafilaktik, reaksi cepat yang terjadi beberapa menit sampai # jam setelah terpapar terpapar dengan alergenC reaksi moderat moderat terjadi antara # sampai &* jam, jam , reaksi lambat terjadi lebih dari &* jam.
8abel &. =anifestasi linis 'eaksi Anafilaksis
eneral =ukokutaneus
astrointestinal 'espirasi
ardiovaskular
S a ra f
2
ejala dapat terjadi segera setelah terpapar dengan antigen dan dapat terjadi pada satu atau lebih organ target, antara lain kardiovaskuler, respirasi, gastrointest gastrointestinal, inal, kulit, mata, susunan susunan saraf pusat dan sistem saluran kencing, kencing, dan sistem yang lain. eluhan yang sering dijumpai pada fase permulaan ialah rasa takut, perih dalam mulut, gatal pada mata dan kulit, panas dan kesemutan pada tungkai, sesak, serak, mual, pusing, lemas dan sakit perut. #,&,6 4ada 4ada mata mata terd terdap apat at hipe hipere remi mi konj konjun ungt gtiv iva, a, edem edema, a, sekret sekret mata mata yang yang berlebihan. 4ada rhinitis alergi dapat dijumpai allergic shiners, shiners, yaitu daerah di ba$ah palpebra inferior yang menjadi gelap dan bengkak. 4ada kulit terdapat eritema, edema, gatal, urtikaria, kulit terasa hangat atau dingin, lembab%basah, dan diaphoresis. #,&,6 4ada 4ada sistem sistem respira respirasi si terjad terjadii hiperv hipervent entilas ilasi, i, aliran aliran darah darah parume parumenur nurun, un, penurunan saturasi oksigen, peningkatan tekanan pulmonal, gagal nafas, dan
7
penurunan volume tidal. bstruksi saluran napas yang komplit adalah penyebab kematian paling sering pada anafilaksis. 5unyi napas mengi terjadi apabila saluran napas ba$ah terganggu karena bronkospasme atau edema mukosa. #,&,6 eadaan bingung dan gelisah diikuti pula oleh penurunan kesadaran sampai terj terjad adii koma koma meru merupa paka kan n gang ganggu guan an pada pada susun susunan an saraf saraf pusat pusat.. 4ada 4ada siste sistem m kardiovaskular terjadi hipotensi, takikardia, pucat, keringat dingin, tandatanda iskemia otot jantung (angina), kebocoran endotel yang menyebabkan terjadinya edema, disertai pula dengan aritmia. Sementara pada ginjal, terjadi hipoperfusi ginjal ginjal yang mengakibatkan mengakibatkan penurunan pengeluaran pengeluaran urine (oligouri (oligouri atau anuri) akibat penurunan ', yang pada akhirnya mengakibatkan terjadinya gagal ginjal akut.#,&,6 "ipoperfusi pada sistem hepatobilier mengakibatkan terjadinya nekrosis sel sentral, sentral, peningkata peningkatan n kadar en;im hati, dan koagulopati. koagulopati. ejala yang timbul pada sistem gastrointestinal merupakan akibat dari edema intestinal akut dan spasme otot polos, berupa nyeri abdomen, mualmuntah atau diare. #,&,6 Depr Depresi esi sums sumsum um tulan tulang g yang yang meny menyeb ebab abka kan n terj terjad adin inya ya koag koagul ulop opat ati, i, ganggu gangguan an fungsi fungsi trombo trombosit, sit, dan D< dapat dapat terjadi terjadi pada pada sistem sistem hemato hematolog logi. i. Sementara gangguan pada system neuroendokrin dan metabolik, terjadi supresi kelenjar adrenal, resistensi insulin, disfungsi tiroid, dan perubahan status mental. #,&,6
8abel @. lasifikasi ejala 'eaksi Anafilaksis
2
rade 'ingan (mukokutaneus)
ejala !ritema generalisata, urtikaria, periorbital edema%angioedema =oderat%Sedang (respirasi, Dysp Dyspno noea ea,, strid stridor or,, $hee $hee;in ;ing, g, mual, mual, kardiovaskular, atau gastrointestinal) munt muntah ah,, pusin pusing, g, diap diapho hore resis sis,, sesak sesak,, nyeri abdominal 5erat (hipoksia, hipotensi, sistem saraf Sianosis % Sp & E/&-, hipotensi (S54 pusat) Syok Anafilaksis F/ F/ mm"g mm"g pada pada de$a de$asa) sa),, bing bingun ung, g, kolaps, penurunan kesadaran, inkontinensia. ejala dapat dimulai dengan gejala prodromal menjadi berat, tetapi kadang kadang langsung berat. Derajat ringan sering dengan keluhan kesemutan perifer,
8
sen sensasi sasi hang angat, at,
rasa rasa sesa sesak k di mulu mulutt
dan teng tengg gorok orok,, kong konges esti ti hid hidung, ung,
pembengkakan periorbital, pruritus, bersinbersin, dan mata berair. Derajat sedang mencakup semua gejala ringan ditambah bronkospasme dan edema jalan nafas atau laring dengan dispnea, batuk dan mengi. 0ajah kemerahan, hangat, ansietas, dan gatalgatal juga sering terjadi. Derajat berat mempunyai a$itan yang sangat mend endadak adak denga engan n geja gejala la seru serupa pa diser iserta taii kema kemaju juan an yan yang pesat esat ke arah arah bronkospame, edema laring, dispnea berat, dan sianosis. 5isa diiringi gejala disfagia, keram pada abdomen, muntah, diare, kejang, henti jantung, dan koma. ematia ematian n dapat dapat diseba disebabka bkan n oleh oleh gagal gagal napas, napas, aritmia aritmia ventri ventrikel, kel, syok. syok. 4ada 4ada keadaan syok terjadi perubahan metabolisme dari aerob menjadi anaerob sehingga terjadi peningkatan asam laktat dan piruvat. Secara histologis terjadi keretakan antar sel, sel membengkak, disfungsi mitokondria, serta kebocoran sel. #,&,6
2.-
Diagnosis
riteria diagnosis anafilaksis yang saat ini banyak digunakan yaitu menggunakan kriteria diagnosis oleh Sampson et al.
8abel *. Diagnosis Anafilaksis@
Anafilaksis ditegakkan dengan satu dari @ gejala berikut? #. 'eaksi akut (menitjam) dengan keterlibatan kulit, mukosa, atau keduanya, dan paling tidak satu dari berikut? Respiratory compromise (dispnoea, (dispnoea, $hee;ing%b $hee;ing%bronko ronkospasme spasme,, stridor, penurunan 4!, hipoksemia) 4enurunan tekanan darah atau disfungsi endorgan (hipotonia%kolaps, sinkop, inkontinensia) &. Dua atau atau lebih lebih dari dari beriku berikut, t, yang yang berlan berlangsu gsung ng cepat cepat setelah setelah paparan paparan allergen yang dicurigai? keterlibatan jaringan mukosa kulit (bintikbintik kemerahan pada seluruh seluruh tubuh, tubuh, pruritus, pruritus, kemerahan, kemerahan, pembengkak pembengkakan an bibirlidah bibirlidah uvula) Respiratory Respiratory compromise compromise (sesak, bronkospasme, stridor, $hee;ing, penurunan 4!, 4!, hipoksemia) 4enurunan 4enurunan tekanan darah atau gejala yang berkaitan (hipotonia, (hipotonia, sinkop, inkontinensia) ejala ejala gastro gastroint intest estinal inal yang yang persist persisten en (nyeri (nyeri abdomi abdominal nal,, kram, kram, muntah) @. 4enuru 4enurunan nan tekana tekanan n darah darah setelah setelah terpapa terpaparr pada pada alerge alergen n yang yang diketah diketahui ui (menitjam) Anak Anak?? teka tekana nan n dara darah h sist sistol olik ik rend rendah ah (spe (spesi sifi fik k umur umur)) atau atau
9
2.
penurunan darah sistolik lebih dari @De$asa? tekanan darah sistolik F/ mm"g atau penurunan tekanan darah sistolik B@- dari tekanan darah a$al.
Dia Diagno gnosis sis Band ndin ing g
5eberapa keadaan dapat menyerupai reaksi anafilaktik. ambaran klinis yang tidak tidak spesifi spesifik k dari dari anafil anafilaksi aksiss mengak mengakiba ibatka tkan n reaksi reaksi tersebu tersebutt sulit sulit dibeda dibedakan kan dengan penyakit lainnya yang memiliki gejala yang sama. "al ini terjadi karena anafil anafilaks aksis is mempen mempengar garuhi uhi seluruh seluruh system system organ organ pada pada tubuh tubuh manusia manusia sebaga sebagaii akibat pelepasan berbagai macam mediator dari sel mast dan basofil, dimana masing masingmas masing ing mediat mediator or tersebu tersebutt memili memiliki ki afinit afinitas as yang yang berbed berbedaa pada pada setiap setiap reseptor pada sistem organ. 5eberapa kondisi yang menyerupai reaksi anafilaksis dan dan syok syok anaf anafil ilak aktik tik adal adalah ah reak reaksi si vaso vasova vaga gal, l, infa infark rk miok miokard ard akut akut,, reaks reaksii hipoglikemik, reaksi histeris, dan angioedema herediter.# 'eaksi vasovagal sering dijumpai setelah pasien mandapat suntikan. 4asien tampak tampakpin pingsa gsan, n, pucat pucat dan berker berkering ingat. at. 8etapi etapi diband dibanding ingkan kan dengan dengan reaksi reaksi anafil anafilakt aktik, ik, pada pada reaksi reaksi vasova vasovagal gal nadiny nadinyaa lambat lambat dan tidak tidak terjad terjadii sianos sianosis. is. =eskipun tekanan darahnya turun tetapi masih mudah diukur dan biasanya tidak terlalu terlalu rendah rendah sepert sepertii anafil anafilakt aktik. ik. Sement Sementara ara infark infarkmio miokar kard d akut, akut, gejala gejala yang yang menonjol adalah nyeri dada, dengan atau tanpa penjalaran. ejala tersebut sering diik diikut utii rasa rasa sesak sesak tetap tetapii tida tidak k tampa tampak k tanda tandata tand ndaa obstr obstruk uksi si salu salura ran n napa napas. s. Sedangkan pada anafilaktik tidak ada nyeri dada. # 'eaksi hipoglikemik, hipoglikemik, disebabkan disebabkan oleh pemakaian obat antidiabetes antidiabetes atau sebab lain. 4asien tampak lemah, pucat, berkeringat, sampai tidak sadar. 8ekanan darah kadangkadang menurun tetapi tidak dijumpai tandatanda obstruksi saluran napas. napas. Sedang Sedangkan kan pada pada reaksi reaksi anafil anafilakt aktik ik ditemu ditemuii obstru obstruksi ksi saluran saluran napas. napas. Sedangkan pada reaksi histeris, tidak dijumpai adanya tandatanda gagal napas, hipo hipote tensi nsi,, atau atau sian sianos osis. is. 4asi 4asien en kada kadang ngka kada dang ng ping pingsan san mesk meskip ipun un hany hanyaa sementara. Sedangkan tandatanda diatas dijumpai pada reaksi anafilaksis.# Sindro Sindrom m angioe angioedem demaa neurot neurotik ik heredi herediter ter ditand ditandai ai dengan dengan angioe angioedem demaa saluran saluran napas napas atas atas dan sering sering disert disertai ai kolik kolik abdome abdomen. n. 8idak dijum dijumpai pai kolaps kolaps vaskul vaskular ar dan kelain kelainan an kulit. kulit. Sindro Sindrom m ini bersifa bersifatt heredi herediter ter,, ditand ditandai ai dengan dengan penurunan kadar <# esterase. Sindrom karsinoid menyerupai anafilaksis idiopatik,
10
ditandai dengan gejala gastrointestinal, spasme bronkus, dan rasa panas sekitar kulit, kulit, tetapi tetapi tidak tidak dijump dijumpai ai urtika urtikaria% ria%ang angioe ioedem dema. a. 4emeri 4emeriksaa ksaan n labora laborator torium ium menunjukkan kadar serotonin darah tinggi dan histamine dan + hidroksi indol asam asetat urin meninggi. # Asma bronkiale, gejalagejalanya dapat berupa sesak napas, batuk berdahak, dan suara napas mengi ($hee;ing). Dan biasanya timbul karena faktor pencetus seperti debu, aktivitas fisik, dan makanan, dan lebih sering terjadi pada pagi hari. 'hinitis alergika, penyakit ini menyebabkan gejala seperti pilek, bersin, buntu hidung, gatal hidung yang hilangtimbul, mata berair yang disebabkan karena faktor pencetus seperti debu, terutama di udara dingin. #
2. / Pena Penaa ala laks ksan anaa aan n
Apabil Apabilaa terjad terjadii syok syok anafila anafilakti ktik k setelah setelah paparan paparan alerg alergen en baik baik perora perorall maupun maupun parenteral, maka tindakan pertama yang paling penting dilakukan adalah meng mengid iden enti tifik fikasi asi dan dan meng menghe hent ntik ikan an kont kontak ak deng dengan an aler alergen gen yang yang didu diduga ga menyebabkan reaksi anafilaksis. Segera baringkan penderita pada alas yang keras. aki diangkat lebih tinggi dari kepala untuk meningkatkan aliran darah balik vena, dalam usaha memperbaiki curah jantung dan menaikkan tekanan darah. 8indakan indakan selanju selanjutny tnyaa adalah adalah penilai penilaian an airway, an circulation airway, breathing , d an circulation dari tahapa tahapan n resusit resusitasi asi jantun jantung g paru paru untuk untuk member memberika ikan n kebutu kebutuhan han bantua bantuan n hidup hidup dasar.#,&,@,#@,#*
Air$ay % penilaian jalan napas. Galan napas harus dijaga tetap bebas agar tidak ada sumbatan sama sekali. 3ntuk penderita yang tidak sadar, posisi kepala dan leher diatur agar lidah tidak jatuh ke belakang menutupi menutupi jalan napas, yaitu dengan dengan melakukan melakukan triple air$ay yait yaitu u ekst eksten ensi si
manuver manuver
kepa kepala la,, tarik tarik mand mandib ibul ulaa ke depa depan, n, dan dan buk bukaa mulu mulut. t.
4ender 4enderita ita dengan dengan sumbat sumbatan an jalan jalan napas napas total, total, harus harus segera segera ditolo ditolong ng dengan dengan lebih lebih aktif, aktif, melalu melaluii intuba intubasi si endotr endotrake akea, a, krikot krikotiro irotom tomi, i, atau atau
trakeotomi. 5reathing 5reathing support segera memberikan memberikan bantuan napas buatan buatan bila tidak ada tandatanda bernapas spontan, baik melalui mulut ke mulut atau mulut ke hidung. 4ada syok anafilaktik yang diserta i udem laring, dapat mengak mengakiba ibatka tkan n terjad terjadiny inyaa obstru obstruksi ksi jalan jalan napas napas total total atau parsial parsial..
11
4enderita yang mengalami sumbatan jalan napas parsial, selain ditolong dengan obatobatan, juga harus diberikan bantuan napas dan oksigen +
# liter%menit.
8erapi =edikamentosa Samp Sampai ai seka sekaran rang g adren adrenal alin in masih masih meru merupa paka kan n obat obat pili piliha han n pert pertam amaa untu untuk k mengobati syok anafilaksis. bat ini berpengaruh untuk meningkatkan tekanan darah, menyempitkan pembuluh darah, melebarkan bronkus, dan meningkatkan aktivitas otot jantung. Adrenalin bekerja sebagai penghambat pelepasan histamin dan mediator lain yang poten. =ekanisme kerja adrenalin adalah meningkatkan cA=4 dalam sel mast dan basofil sehingga menghambat terjadinya degranulasi serta serta pelepa pelepasan san histam histamine ine dan mediat mediator or lainnya lainnya.. Adren Adrenalin alin selalu selalu akan akan dapat dapat menimb menimbulk ulkan an vasoko vasokonst nstrik riksi si pembul pembuluh uh darah darah arteri arteri dan memicu memicu denyut denyut dan kont kontrak raksi si jant jantun ung g sehin sehingg ggaa meni menimb mbul ulka kan n teka tekana nan n darah darah naik naik seket seketik ikaa dan dan berakhir dalam $aktu pendek. #,&,@,#* 4emberian adrenalin secara intramuskuler pada lengan atas, paha, ataupun sek sekitar itar
lesi lesi
pada pada seng sengat atan an
sera seran ngga gga
meru merup pakan akan pilih ilihan an
perta ertama ma pad pada
penatalaksanaan syok anafilaktik. Adrenalin memiliki onset yang cepat setelah pemberian
intramuskuler. intramuskuler.
4ada
pasien
dalam
keadaan
syok,
absorbsi
intramuskuler lebih cepat dan lebih baik dari pada pemberian subkutan. 5erikan ,+ ml larutan #?# (,@,+ mg) untuk orang de$asa dan ,# ml%kg 55 untuk anak. Dosis diatas dapat diulang beberapa kali tiap +#+ menit, sampai tekanan darah dan nadi menunjukk menunjukkan an perbaikan. perbaikan. Adrenalin Adrenalin sebaiknya sebaiknya tidak diberikan secara secara intrav intravena ena kecual kecualii pada pada keadaa keadaan n terten tertentu tu saja misaln misalnya ya pada pada saat syok syok (mengancam nya$a) ataupun selama anestesia. 4ada saat pasien tampak sangat kesakitan kesakitan serta kemampuan sirkulasi dan absorbsi absorbsi injeksi injeksi intramuskul intramuskuler er yang benarbenar diragukan, adrenalin mungkin diberikan dalam injeksi intravena lambat dengan dosis + mcg (+ml dari pengenceran injeksi adrenalin #?#) diberi diberikan kan dengan dengan kecepa kecepatan tan # mcg%me mcg%menit nit dan dihent dihentika ikan n jika jika respon respon dapat dapat dipertahankan. 4ada anakanak dapat diberi dosis # mcg%kg 55(,# ml%kg 55 dari dari pengen pengencera ceran n injeks injeksii adrena adrenalin lin #?# #?#) ) dengan dengan injeks injeksii intrav intravena ena lambat lambat selama beberapa menit. ndividu yang mempunyai resiko tinggi untuk mengalami
12
syok anafilaksis perlu memba$a adrenalin setiap $aktu dan selanjutnya perlu diajarkan cara penyuntikkan yang benar. 4ada kemasan perlu diberi label, pada kasus kolaps yang cepat orang lain dapat memberikan adrenalin tersebut. #,&,@,#* 4engobatan tambahan dapat diberikan pada penderita anafilaksis, obatobat yang sering dimanfaatkan adalah antihistamin, kortikosteroid, dan bronkodilator. 4ember 4emberian ian antihi antihistam stamin in bergun bergunaa untuk untuk mengha menghamba mbatt proses proses vasodi vasodilat latasi asi dan peningkatan peningkatan permeabilitas vaskular yang diakibatkan oleh pelepasan mediator dengan cara menghambat pada tempat reseptormediator tetapi bukan bukan merupakan obat pengganti adrenalin. 4ada keadaan anafilaksis berat antihistamin dapat diberikan intravena. 3ntuk A"& seperti simetidin (@ mg) atau ranitidin (#+mg) (#+mg) harus diencerkan diencerkan dengan dengan & ml 7a
digunakan
untuk
menurunkan
respon
peradangan,
kortikoster kortikosteroid oid tidak banyak membantu pada tata laksana akut anafilaksis anafilaksis dan hanya hanya digunakan digunakan pada reaksi sedang hingga hingga berat untuk memperpend memperpendek ek episode episode anafilaksis anafilaksis atau mencegah mencegah anafilaksis anafilaksis berulang. berulang. lukokortikoi lukokortikoid d intravena intravena baru diharapkan menjadi efektif setelah *6 jam pemberian. =etilprednisolon #&+ mg intravena intravena dpt diberikan diberikan tiap *6 jam sampai kondisi kondisi pasien stabil (yang biasanya tercapai setelah #& jam), atau hidrokortison intravena & mg%g 55, dilanjutkan dengan + mg%kg55 setiap 6 jam, atau deksametason ,& mg%kg 55. #,&,@,#* Apabila terjadi bronkospasme yang menetap diberikan aminofilin intravena * 1 mg% mg%g5 g55 5 selam selamaa #& #& meni menit, t, dapa dapatt diik diikut utii deng dengan an infu infuss ,6 ,6 mg% mg%g g 55%jam, atau aminofilin +6mg%g 55 yang diencerkan dalam & cc de9trosa +atau 7aarutan >arutan salbutamol salbutamol atau agonis H& yang lain sebanyak ,&+ cc,+ cc dalam &* ml 7aarutan # ml epineprin #?# dalam
13
&+ ml de9trose (konsentrasi * mg%ml) diberikan dengan infus #* mg%menit atau #+6 mikrodrip%men mikrodrip%menit it (dengan (dengan infus mikrodrip), mikrodrip), bila diperlukan diperlukan dosis dapat dinaikan sampai dosis maksimum # mg%ml, atau aramin &+ mg bolus : pelan pelan, atau levarterenol bitartrat *2 mg%liter dengan dekstrosa +- dengan kecepatan kecepatan &ml%menit, &ml%menit, atau Dopamin Dopamin ,@#,& ,@#,& mg%g 55%jam 55%jam secara infus dengan dengan de9trose +-.#,&,@,#* 8erapi
14
dan angoioedema menetap sampai beberapa bulan, infark miokard, aborsi, dan gagal ginjal juga pernah dilaporkan. dilaporkan. 4enderita yang telah mendapat adrenalin lebih dari &@ kali suntikan, harus dira$at di rumah sakit. #,&,@,#*
ambar &. Alur 8atalaksana 'eaksi Anafilaksis#* 2.10. P!ognosis
4rognosis baik dengan adanya allergen yang sudah diketahui sebagai penyebab
15
reaksi anafilaksis. 0alaupun penyebab tidak diketahui, dengan penanganan yang cepat, tepat, dan sesuai dengan prinsip kega$atdaruratan, reaksi anafilaksis jarang menyebabkan kematian. =ortalitas terjadi pada ,1&- kasus, disebabkan karena kegagalan fungsi respirasi dan kardiovaskular. 2 'eaksi anafilaksis anafilaksis dapat rekuren rekuren akib akibat at papa papara ran n anti antige gen n spes spesifi ifik k yang yang sama. sama. =aka =aka dari dari itu itu perl perlu u dilak dilakuk ukan an observasi setelah terjadinya serangan anafilaksis untuk mengantisipasi kerusakan sistem organ yang lebih luas lagi. #,&,@ 8erda erdapa patt bebe beberap rapaa fakto faktorr yang yang memp mempen enga garu ruhi hi prog progno nosis sis dari dari reak reaksi si anafilaksis yang akan menentukan tingkat keparahan dari reaksi tersebut, yaitu umur, tipe alergen, atopi, penyakit kardiovaskular, penyakit paru obstruktif kronis, asma, asma, keseim keseimban bangan gan asam basa dan elektr elektroli olit, t, obato obatobat batan an yang yang dikons dikonsums umsii seperti H blocker dan A