BAB II PEMBAHASAN A. Konse Konsep p Te Teori ori Penyaki Penyakitt 1. Defi Defini nisi si Leu Leuke kemi mia a Leukemia adalah poliferasi sel lekosit yang abnormal, ganas, sering disertai
bentuk leukosit yang lain dari pada normal, jumlahnya berlebihan dan dapat menyebabkan anemia, trombisitopeni dan diakhiri dengan kematian. Leukemia dikatakan penyakit darah yang disebabkan terjadinya kerusakan pada pabrik pembuat sel darah yaitu pada sumsum tulang. Penyakit Penyakit ini sering disebut kanker darah. Keadaan yang sebenarnya sumsum tulang bekerja aktif membuat sel-sel darah tetapi yang dihasilkan sel darah yang tidak normal dan sel ini mendesak pertumbuhan sel darah yang normal. normal. Leukimia terjadi pada 42,1 dari sejuta anak-anak kulit putih dan 24,3 dari sejuta anak-anak kulit hitam per tahun. Perbedaan ini terutama disebabkan lebih rendahnya frekuensi leukimia limfositik akut pada anak-anak kulit hitam. Leukimia limfositik akut pada anak, merupakan bentuk pertama kanker sistemik sisteminata! yang responsif terhadap kemoterapi" karena itu dipakai sebagai model penting dalam pengembangan konsep konsep kemoterapi untuk keganasan lainnya. a. #erdasarkan #erdasarkan morfolo morfologik gik sel terdapat terdapat $ golonga golongan n besar leukemia leukemia sesuai dengan dengan $ ma%am sistem hemopoitek dalam sumsum tulang. 1! Leuk Leukem emia ia sis siste tem m eri eritr trop opoi oiet etik ik & mie mielo losi siss erit eritre remi mika ka atau atau peny penyak akit it di 2! Leukem Leukemia ia sistem sistem granul granulopo opoiet ietik ik 3! Leuk Leukem emia ia siste sistem m trom trombo bopo poie ieti tik k 4! Leukemia '()
guglielmo. & leukem leukemia ia granul granulosit ositik ik atau atau mielos mielositik itik.. & leuk leukem emia ia mega megaka kari rios ositi itik. k. & retikuloendoteliosis yang dapat berupa leukemia monositik, leukemia plasmositik penyakit kahler !, histiositosis dan sebagainya.
b. Klasifikasi Leukimia *asa +nak 3
ipe
o 1!
Leukimia Limfosit akut (LLA
2!
3!
*orfologi +#/
0mum
L1,2
)el
L1,2
)el #
L3
ondiferensiasi
L1,2
Leukimia NonLimfositik (LNLA
*ieloblastik, tanpa maturasi
*1
*ieloblastik, dengan sedikit maturasi
*2
ipergranular promielositiik
*3
*ielomonositik
*4
*onositik
*$
(ritroleukimia Leukimia mie!ositik kronik
*
#entuk deasa #entuk u5enil #entuk amilial "#ren$%&Ameri$an&Britis% ' Peran$is&Amerika&Inris %. #erdasarkan perjalanan penyakitnya, leukemia dapat dibagi menjadi & 1! Leukemia akut Leukemia akut adalah keganasan primer sumsum tulang yang berakibat terdesaknya komponen darah normal oleh komponen darah abnormal blastosit! yang disertai dengan penyebaran ke organ-organ lain. Leukemia akut memiliki perjalanan klinis yang %epat, tanpa pengobatan penderita akan meninggal rata-rata dalam 4- bulan. a Leukemia Lymphoblastik +kut LL+ ! LL+ *erupakan jenis leukemia dengan karakteristik adanya proliferasi dan akumulasi sel-sel patologis dari sitem limfopoetik yang mengakibatkan organomegali pembesaran organ dalam ! dan kegagalan organ. LL+ lebih sering ditemukan pada anak-anak 627 ! daripada umur deasa 167 !. 8nsiden LL+ akan men%apai pun%aknya pada umur 3-9 tahun. anpa pengobatan sebagian anak-anak akan
4
hidup 2-3 bulan setelah terdiagnosis terutama diakibatkan kegagalan b!
oleh sumsum tulang. Leukemia *yeloblastik +kut L*+ ! L*+ merupakan leukemia yang mengenai sel sistem hematopoetik yang akan berdiferensiasi ke semua sel myeloid. L*+ merupakan leukemia nonlimfositik yang paling sering terjadi. Lebih sering ditemukan pada orang deasa 6$7 ! dibandingkan dengan anak-anak 1$7 !. Permulaannya mendadak dan progresif dalam masa 1 sampai 3 bulan dengan durasi gejala yang singkat. ika tidak diobati, LL+ fatal
2!
dalam 3 sampai bulan. Leukemia kronik Leukemia kronik merupakan suatu penyakit yang ditandai proliferasi neoplastik dari salah satu sel yang berlangsung atau terjadi karena keganasan hematologi. a! Leukemia Lymphoblastik Kronik LLK ! LLK adalah suatu keganasan klonal limfosit # jarang pada limfosit !. Perjalanan penyakit ini biasanya perlahan, dengan akumulasi progresif yang berjalan lambat dari limfosit ke%il yang berumur panjang. LLK %enderung dikenal sebagai ringan yang menyerang indi5idu yang berusia $: sampai 9: tahun dengan perbandingan 2&1 untuk laki-laki. b! Leukemia ;ranulositik<*yeloblastik Kronik L;K
). Etio!oi Penyebab yang pasti belum diketahui, akan tetapi terdapat faktor predisposisi
yang menyebabkan terjadinya leukemia, yaitu & a. aktor geneti% & 5irus tetentu menyebabkan terjadinya prerubahan struktur gen 5
b. %. d. e.
%ell Leukemia-Lymphoma >irus<L> ! 'adiasi ?bat-obat imunosupresif, obat-obat kardiogenik seperti diethylstilbestrol aktor heriditer, misalnya pada kembar mono@igot Kelainan kromosom, misalnya pada don sindrom Leukemia biasanya mengenai sel-sel darah putih, penyebab dari sebagian besar jenis leukemia tidak diketahui, pemaparan terhadap penyinaran radiasi ! dan bahan kimia tertentu misalnya ben@ena ! dan pemakaian obat anti kanker, meningkatkan resiko terjadinya leukemia. ?rang yang memiliki kelainan geneti% tertentu misalnya sindroma don dan sindroma fan%oni !, juga lebih peka terhadap leukemia. Pemaparan sinar A pada ibu yang hamil muda dapat menimbulkan resiko terkenanya kanker pada janin yang dikandungnya.
*. Patofisio!oi Pada keadaan normal, sel darah putih berfungsi sebagai pertahanan tubuh
terhadap infeksi. )el ini se%ara normal berkembang sesuai perintah, dapat dikontrol sesuai dengan kebutuhan tubuh. Leukemia meningkatkan produksi sel darah putih pada sumsum tulang yang lebih dari normal. *ereka terlihat berbeda dengan sel darah normal dan tidak berfungsi seperti biasanya. )el leukemi memblok produksi sel darah normal, merusak kemampuan tubuh terhadap infeksi. )el leukemia juga merusak produksi sel darah lain pada sumsum tulang termasuk sel darah merah dimana sel tersebut berfungsi untuk menyuplai oksigen pada jaringan. +nalisis sitogenik menghasilkan banyak pengetahuan mengenai aberasi kromosomal yang terdapat pada pasien dengan leukemia. Perubahan kromosom dapat meliputi perubahan angka, yang menambahkan atau menghilangkan seluruh kromosom, atau perubahan struktur termasuk translokasi penyusunan kembali!, delesi, in5ersi dan insersi. Pada kondisi ini, dua kromosom atau lebih mengubah bahan genetik, dengan perkembangan gen yang berubah dianggap menyebabkan mulainya proliferasi sel abnormal. Leukemia terjadi jika proses pematangan dari sistem sel menjadi sel darah putih mengalami gangguan dan menghasilkan perubahan ke arah keganasan. Perubahan tersebut seringkali melibatkan penyusunan kembali bagian dari kromosom bahan genetik sel yang kompleks!. ranslokasi kromosom mengganggu pengendalian normal dari pembelahan sel, sehingga sel membelah tidak terkendali dan menjadi ganas. Pada akhirnya sel-sel ini menguasai sumsum tulang dan menggantikan tempat dari sel-sel yang menghasilkan sel-sel darah yang
6
normal. Kanker ini juga biasa menyusup ke dalam organ lainnya termasuk hati, limpa, kelenjar getah bening, ginjal, dan otak. Pat%+ay
,. Manifestasi K!inis *anifestasi klinis yang sering dijumpai pada penyakit leukemia adalah sebagai
berikut & a. Leukemia Limfosit +kut LL+ ! +nak-anak dengan LL+ umumnya memperlihatkan gambaran yang agak konsisten. )ekitar dua pertiga telah memperlihatkan gejala dan tanda selama kurang dari minggu pada saat diagnosis ditegakkan. ;ejala pertama biasanya tidak khas" dapat mempunyai riayat infeksi saluran napas akibat 5irus atau suatu eksantema yang belum sembuh sempurna. *anifestasi aal yang la@im adalah anoreksia, iritabilitas, dan letargi. Kegagalan fungsi sumsum tulang yang progresif menimbulkan keadaan pu%at, perdarahn, dan demam, yaitu gambarangambaran yang mendesak diulakukannya pemeriksaan diagnostik. 7
Pada pemeriksaan aal, sebagian besar pasien tampak pu%at dan sekitar $:7 dengan petekie atau perdarahan mukosa. Bemam ditemukan pada sekitar 2$7 penderita, yang terkadang dianggap timbul oleh sebab spesifik seperti infeksi saluran nafas. Limfadenopati kadang-kadang nyata, dan splenomegali biasanya kurang dari %m dibaah tepi kosta! dapat ditemukan pada duapertiga pasien. epatomegali minimal dan tidak la@im. )epertiga la@im. )epertiga pasien mengalami nyeri tulang akibat in5asi periosteum dan perdarahan subperiosteal. yeri tulang dan artragia tidak jarang merupakan keluhan utama yang mengarah pada diagnosisi LL+. Kadang-kadang tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial seperti nyeri kepala dan muntah menunjukkan terlibatnya selaput otak. +nak-anak dengan leukimia sel %enderung denga limfadenopati dan hepatosplenomegali yang nyata serta infiltrasi leukimik dini pada sistem saraf pusat. b. Leukemia *ielositik +kut L*+ ! ;ejala utama L*+ adalah rasa lelah, perdarahan dan infeksi yang disebabkan oleh sindrom kegagalan sumsum tulang. Perdarahan biasanya terjadi dalam bentuk purpura atau petekia. Penderita L*+ dengan leukosit sangat tinggi lebih dari 1:: ribu
%. Leukemia Limfositik Kronik LLK ! )ekitar 2$7 penderita LLK tidak menunjukkan gejala. Penderita LLK yang mengalami gejala biasanya ditemukan limfadenopati generalisata, penurunan berat badan dan kelelahan. ;ejala lain yaitu hilangnya nafsu makan dan penurunan kemampuan latihan atau olahraga. Bemam, keringat malam dan infeksi semakin parah sejalan dengan perjalanan penyakitnya. d. Leukemia ;ranulositik<*ielositik Kronik L;K ! L;K memiliki 3 fase yaitu fase kronik, fase akselerasidan fase kritis bias. Pada fase kronik ditemukan hipermetabolisme, merasa %epat kenyang akibat desakan limpa dan lambung. Penurunan berat badan terjadi setelah penyakit berlangsung lama. Pada fase akselerasi ditemukan keluhan anemia yang bertambah berat, petekie, ekimosis dan demam yang disertai infeksi. -. Pemeriksaan Dianostik
8
a. Barah tepi
& adanya pensitopenia, limfositosis yang kadang-kadang
menyebabkan gambaran darah tepi monoton terdapat sel blast, yang merupakan gejala patogonomik untuk leukemia. . )um-sum tulang& dari pemeriksaan sum-sum tulang akan ditemukan gambaran yang monoton yaitu hanya terdiri dari sel limfopoetik patologis, sedangkan sistem lain terdesak apabila sekunder !. $. Pemeriksaan lain 1 #iopsi limpa Pemeriksaan ini memperlihatkan proliferasi sel leukemia dan sel yang berasal dari jaringan limpa yang terdesak, seperti limfosit normal, '(), granulosit dan pulp cell. 2! Cairan serebrospinalis #ila terdapat peninggian jumlah sel patologis dan protein, berarti suatu leukemia meningeal. Kelainan ini dapat terjadi setiap saat pada perjalanan penyakit baik dalam keadaan remisi maupun keadaan kambuh. 0ntuk men%egahnya diberikan metotreksat *A ! se%ara intratekal se%ara rutin pada setiap pasien baru atau pasien yang menunjukkan gejala tekanan intrakranial meninggi.
3! )itogenik Pada kasus L*K 9:-=:7 menunjukkan kelainan kromosom, yaitu kromosom 21 kromosom Philadelphia atau Ph 1 !. $:-9:7 dari pasien LL+ dan L*+ mempunyai kelainan berupa & a! Kelainan jumlah kromosom seperti diploid, haploid, biperploid. b! Koriotip yang pseudodiploid pada kasus dengan jumlah kromosom yang diploid. %! #ertambah atau hilangnya bagian kromosom. d! erdapatnya marker %hromosome, yaitu elemen yang se%ara morfologis bukan merupakan kromosom normal " dari bentuk yang sangat besar sampai yang sangat ke%il. /. Penata!aksanaan Me0is 0an Kepera+atan Me0is a. Kemoterapi
9
1! Kemoterapi pada penderita LL+ pengobatan umumnya terjadi se%ara bertahap, meskipun tidak semua fase yang digunakan untuk semua orang. (fektif untuk LL+ & In0uksi emisi Se!ama 1 Bu!an a
Predonsion" 4: mg<* 2
inkristin" 1,$ mg<*2<*inggu intra5ena selama 4 minggu
Baunomisin" 2$ mg<* 2<*inggu intra5ena selama 4 minggu Profi!aksis susunan saraf pusat (0imu!ai pa0a minu keempat i!a te!a% ter$apai remisi
Penyinaran kranial dengan Co : selama 2 D minggu Bosis total & 16:: rad *etotreksat 8ntatekal& D mg<*2 dua kali seminggu selama 2 minggu $
selama penyinaran kranial& dosis tunggal terbatas sampai 1$ mg Lan2utan terapi se!ama *3 u!an -*erkaptopurin. $: mg<* 2<24 jam, per oral *etotreksal& 2: mg< *inggu, 8ntra5ena
2! Kemoterapi pada penderita L*+ a! ase induksi" fase induksi adalah regimen kemoterapi yang intensif, bertujuan untuk mengeradikasi sel-sel leukemia se%ara maksimal sehingga ter%apai remisi komplit. b! ase konsolidasi" fase konsolidasi dilakukan sebagai tindak lanjut dari fase induksi. Kemoterapi konsolidasi biasanya terdiri dari beberapa siklus kemoterapi dan menggunakan obat dengan jenis dan dosis yang sama atau lebih besar dari dosis yang digunakan pada fase induksi.
10
Bengan pengobatan modern, angka remisi $:-9$7, tetapi angka rata-rata hidup masih 2 tahun dan yang dapat hidup lebih dari $ tahun hanya 1:7. 3! Kemoterapi pada penderita LLK Berajat penyakit LLK harus ditetapkan karena menentukan strategi terapi dan prognosis. )alah satu sistem penderajatan yang dipakai ialah klasifikasi 'ai & a! )tadium : b! )tadium 8 %! )tadium 88 d! )tadium 888 e! )tadium 8>
& limfositosis darah tepid an sum-sum tulang & limfositosis dan limfadenopati & limfositosis dan splenomegali
dengan diberikan kemoterapi intensif. +ngka ketahanan hidup rata-rata adalah sekitar tahun dan 2$7 pasien dapat hidup lebih dari 1: tahun. Pasien dengan stadium : atau 8 dapat bertahan hidup rata-rata 1: tahun, sedangkan pada pasien dengan stadium 888 atau 8> rata-rata dapat bertahan hidup kurang dari 2 tahun. 4! Kemoterapi pada penderita L;K
11
erapi suportif berfungsi untuk mengatasi akibat-akibat yang ditimbulkan penyakit leukemia dan mengatasi efek samping obat. *isalnya transfusi darah untuk penderita leukemia dengan keluhan anemia, transfuse trombosit untuk mengatasi perdarahan dan antibioti% untuk mengatasi infeksi. e. ransfusi darah #iasanya diberikan jika kadar b kurang dari g7 pada trombositopenia yang berat dan perdarahan masif, dapat diberikan transfuse trombosit dan bila terdapat tanda-tanda B8C dapat diberikan heparin. f. Kortikosteroid prednisone, kartison, deksametason dan sebagainya !. )etelah di%apai remisi dosis dikurangi sedikit demi sedikit dan akhirnya dihentikan. g. )itostatika )elain sitostatika yang lama -merkaptopurin atau -mp,metotreksat atau *A! pada aktu ini dipakai pula yang baru dan lebih poten seperti 5inkristin ?n%o5in !, rubidomisin daunoruby%ine ! dan berbagai nama obat lainnya. 0mumnya sitostatika diberikan dalam kombinasi bersama-sama dengan prednisone. Pada pemberian obat-obatan ini sering terdapat efek samping berupa alopesia botak !, stomatitis, leukopenia, infeksi sekunder atau kandidiasis. #ila jumlah leukosit kurang dari 2:::
menerus. Pungsi sumsum tulang diulang se%ara rutin setelah induksi pengobatan setelah minggu !. Kepera+atan *asalah pasien yang perlu diperhatikan umumnya sama dengan pasien lain
yang menderita penyakit darah. etapi karena prognosis pasien pada umumnya kurang mengembirakan sama seperti pasien kanker lainnya ! maka pendekatan psikososial harus diutamakan. Fang perlu diusahakan ialah ruangan yang asepti% dan %ara bekerja yang asepti% pula. )ikap peraat yang ramah dan lembut diharapkan tidak hanya untuk pasien saja tetapi juga pada keluarga yang dalam hal ini sangat peka perasaaanya jika mengetahui penyakit anaknya.
4. Masa!a% yan La5im Mun$u! a. Ketidakseimbangan perfusi jaringan perifer b.d penurunan suplai darah
keperifer anemia ! b. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d perubahan %. d. e. f.
proliferati5e gastrointestinal dan efek toksik obat kemoterapi 'esiko perdarahan b.d penurunan jumlah trombosit 'esiko infeksi b.d menurunnya sistem pertahanan tubuh yeri akut b.d ifiltrasi leukosit jaringan sistemik ambatan mobilitas fisik b.d kontraktur, kerusakan integritas struktur tulang, penurunan kekuatan otot depresi sumsum tulang !
6. Dis$%are P!annin a. Kenali gejala yang ditimbulkan penyakit b. Borong sering mengubah posisi, napas dalam dan batuk %. 8nspeksi kulit, nyeri tekan, area eritematosus" luka terbuka. #ersihkan kulit
dengan larutan antiba%terial. d. ingkatkan kebersihan perianal e. 8stirahatkan yang %ukup dan makan makanan tinggi protein dan %airan
13
B. Konsep Asu%an Kepera+atan Pa0a Anak Denan Leukemia 1. Penka2ian a. 'iayat penyakit . Kaji adanya tanda-tanda anemia & pu%at, kelemahan, sesak, nafas %epat $. Kaji adanya tanda-tanda leukopenia & demam, infeksi 0. Kaji adanya tanda-tanda trombositopenia & pte%hiae, purpura,perdarahan
membran mukosa, kaji adanya tanda-tanda in5asi ekstra medula& limfadenopati, hepatomegali, splenomegali. e. Kaji adanya pembesaran testis, hematuria, hipertensi, gagal ginjal, inflamasi di sekitar rektal, dan nyeri. ). Dianosa kepera+atan a. 'isiko infeksi berhubungan dengan menurunnya sistem pertahanan tubuh b. 'isiko injuri berhubungan dengan perubahan faktor pembekuan %. 'isiko kurangnya 5olume %airan berhubungan dengan mual dan muntah d. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan %an%er
%aheGia e. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan pemberian kemoterapi, radiotherapi. f. yeri berhubungan dengan dilakukannya pemeriksaan diagnostik, efek fisiologis neoplasma. g. Perubahan proses keluarga berhubungan dengan memiliki anak dengan kondisi yang mengan%am keluarga h. #erduka berhubungan dengan kehilangan aktual
terhadap kemungkinan terjadinya perdarahan. %. +nak tidak akan mengalami mual atau muntah d. +nak akan menerima supply nutrisi yang adekuat untuk pertumbuhan dan perkembangan normal. 14
e. +nak akan mempertahankan keutuhan kulit dan menunjukkan efek negatif kemoterapi yang minimal. f. +nak tidak akan mengalami rasa nyeri atau dapat mengurangi rasa nyeri sesuai dengan tingkat adaptasi anak. g. Keluarga akan mendapatkan dukungan yang adekuat. h. +nak
2! 3! 4! $!
dari sumber infeksi. +njurkan pengunjung atau staf melakukan teknik men%u%i tangan yang baik. ;unakan teknik aseptik untuk seluruh prosedur in5asif. *onitor tanda 5ital anak. (5aluasi keadaan anak terhadap tempat-tempat mun%ulnya infeksi seperti
tempat penusukan jarum, ulserasi mukosa, masalah gigi. ! indari penggunaan temperatur rektal, supositoria, atau enema 9! #erikan aktu yang sesuai antara akti5itas dan istirahat. 6! #erikan diet nutrisi se%ara lengkap =! #erikan 5aksinisasi dari 5irus yang tidak diaktifkan misalnya 5ari%ella, polio salk, influen@a! 1:! *onitor penurunan jumlah leukosit yang menunjukkan anak memiliki risiko yang besar untuk terkena infeksi. 11! Kolaborasi untuk pemberian antibiotik. b. *en%egah risiko injury" perdarahan 1! (5aluasi kulit dan membran mukosa setiap hari 2! Laporkan setiap tanda-tanda terjadi perdarahan tekanan darah menurun, denyut nadi %epat, pu%at, diaforesis, meningkatnya ke%emasan!. 3! Periksa setiap urin atau tinja terhadap adanya tanda-tanda perdarahan. 4! ;unakan jarum yang ke%il pada saat melakukan injeksi. $! ;unakan sikat gigi yang lembut atau lunak dan oral hygiene. ! indari untuk pemberian aspirin. 9! Lakukan pemeriksaan darah se%ara teratur. 6! Kaji adanya tanda-tanda terlibatnya sistem saraf pusat )akit kepala, penglihatan kabur!. %. *enegah risiko kurangnya 5olume %airan 1! #erikan antimetik aal sebelum dilakukan kemoterapi. 2! #erikan antimetik se%ara beraturan pada aktu program kemoterapi. 3! Kaji respon anak terhadap antimetik. 4! indari memberikan makanan yang memiliki aroma yang merangsang mual atau muntah. $! +njurkan makan dengan porsi ke%il tapi sering. ! Kolaborasi untuk pemberian %airan infus untuk mempertahankan hidrasi. d. *emberikan nutrisi yang tepat 1! #erikan dorongan pada orangtua untuk tetap rileks pada saat anak makan 2! 8@inkan anak untuk memakan makanan yang dapat ditoleransi anak, 15
e.
f.
g.
h.
ren%anakan untuk untuk memperbaiki kualitas gi@i pada saat selera anak meningkat. 3! #erikan makanan yang disertai dengan suplemen nutrisi untuk *eningkatkan kualitas intake nutrisi. 4! 8@inkan anak untuk terlibat dalam persiapam dan pemilihan makanan. *en%egah kerusakan integritas kulit 1! Kaji se%ara dini tanda-tanda kerusakan integritas kulit. 2! #erikan peraatan kulit khususnya daerah perianal dan mulut. 3! ;anti posisi dengan sering. 4! +njurkan intake dengan kalori dan protein yang adekuat. *en%egah atau mengurangi nyeri 1! Kaji tingkat nyeri dengan skala nyeri. 2! Kaji adanya kebutuhan klien untuk mengurangi rasa nyeri. 3! (5aluasi efektifitas terapi pengurangan rasa nyeri dengan melihat derajat kesadaran dan sedasi. 4! #erikan teknik mengurasi rasa nyeri nonfarmakologi. $! #erikan pengobatan anti nyeri se%ara teratur untuk men%egah timbulnya yeri yang berulang. *eningkatkan peran keluarga 1! elaskan alasan setiap dilakukannya tindakan. 2! indari untuk menjelaskan hal-hal yang tidak sesuai dengan kenyataan yang +da. 3! elaskan kepada orangtua tentang proses penyakit 4! elaskan seluruh tindakan yang dapat dilakukan oleh anak $! adalkan aktu bagi keluarga dan anak bersama-sama tanpa diganggu oleh staf ') ! Borong keluarga untuk mengekspresikan perasaannya sebelum anak didiagnosis menderita keganasan dan prognosis anak buruk. 9! Biskusikan dengan keluarga bagaimana mereka akan mengatakan kepada anak tentang pengobatan anak dan kemungkinan terapi tambahan. +ntisipasi berduka 1! Kaji tahapan berduka pada anak
-. E7a!uasi
a. +nak tidak menunjukkan tanda-tanda infeksi b. #erpartisipasi dalam aktifitas sehari-sehari sesuai tingkat kemampuan, adanya laporan peningkatan toleransi aktifitas. %. +nak tidak menunjukkan bukti-bukti perdarahan. d. +nak menyerap makanan dan %airan, anak tidak mengalami mual dan muntah e.*embran mukosa tetap utuh, ulkus menunjukkan tidak adanya rasa tidak nyaman 16
e. *asukan nutrisi adekuat f. +nak beristirahat dengan tenang, tidak melaporkan dan atau menunjukkan bukti-bukti ketidaknyamanan, tidak mengeluhkan perasaan tidak nyaman. g. Kulit tetap bersih dan utuh h. +nak mengungkapkan masalah yang berkaitan dengan kerontokan rambut, anak membantu menentukan metode untuk mengurangi efek kerontokan rambut dan i.
menerapkan metode ini dan anak tampak bersih, rapi, dan berpakaian menarik. +nak dan keluarga menunjukkan pemahaman tentang prosedur, keluarga menunjukkan pengetahuan tentang penyakit anak dan tindakannya. Keluarga mengekspresikan perasaan serta kekhaatirannya dan meluangkan aktu
bersama anak. j. Keluarga tetap terbuka untuk konseling dan kontak keperaatan, keluarga dan anak mendiskusikan rasa takut, kekhaatiran, kebutuhan dan keinginan mereka pada tahap terminal, pasien dan keluarga mendapat dukungan yang adekuat.
17