BAB II LANDASAN TEORI
A. Mana Manaje jeme men n
Manajemen diperlukan untuk dapat mengatur aktivitas dalam suatu organisasi agar agar efekti efektiff dan efisie efisien. n. Manaje Manajemen men berasa berasall dari dari kata kata to manage manage yang berarti berarti mengatur/mengelola. Manull llan ang g (200 (2005 5 : 5) Mana Menurut M. Manu Manaje jeme men n adal adalah ah seni seni dan ilmu ilmu
perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Menurut Stephen P. Robbins dan Mary Coulter (2002 : 6) Manajemen adalah proses mengkoordinasi kegiatan-kegiatan pekerjaan sehingga secara efisien dan efektif dengan dan melalui orang lain. Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2011 : 2) Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur mengatur proses proses pemanfaatan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sum sumber-sumber ber lainnya lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan Berdasarkan beberapa pengertian pengertian dari para ahli maka penulis menyimpulka menyimpulkan n bahwa manajemen adalah suatu proses kegiatan dengan menggerakkan mengg erakkan sumber daya
11
12
manusi manusiaa yang yang ada untuk untuk mencap mencapai ai tujuan tujuan yang yang tekah tekah direnc direncanak anakan an sebelu sebelumny mnyaa secara efektif dan efisien. Menurut Malayu S. P. Hasibuan (2011 : 20-21) Dalam manajemen terdapat unsur-unsur manajemen didalamnya yang digunakan untuk mencapai tujuan yang diinginkan dimana terdiri dari : 1. Men yaitu tenaga kerja manusia, baik tenaga kerja pimpinan maupun tenaga kerja operasional atau pelaksana. 2. Money yaitu uang yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan. 3. Methods yaitu cara-cara yang dipergunakan dalam usaha mencapai tujuan. 4. Materials yaitu bahan-bahan yang diperlukan untuk mencapai tujuan. 5. Machines yaitu mesin-mesin/alat-alat yang diperlukan atau dipergunakan untuk mencapai tujuan. 6. Market yaitu Market yaitu pasar untuk menjual barang dan jasa-jasa yang dihasilkan. Masih menurut Malayu S. P. Hasibuan (2011 : 40-41) Manajemen dibagi atas beberapa fungsi manajemen yaitu sebagai berikut : 1. Perencanaa naan (planning) adal adalah ah pros proses es pene penent ntua uan n
tuju tujuan an dan dan
pedo pedoma man n
pelaksanaan dengan memilih yang terbaik dari alternatif-alternatif yang ada.
13
2. Peng Pengor orga gani nisa sasi sian an (organizing) adalah suatu proses penentuan, pengelompokkan pengelompokkan dan pengaturan pengaturan bermacam-macam bermacam-macam aktivitas aktivitas yang diperlukan diperlukan untuk mencapai tujuaan, menetapkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperl diperlukan ukan,, meneta menetapkan pkan wewenan wewenang g yang yang secara secara relati relatiff didele didelegas gasika ikan n kepada setiap individu yang akan melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut. 3. Penga ngaraha ahan (actuating) adalah mengarahkan semua bawahan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif untuk mencapai tujuan. 4. Peng Pengen enda dallian (controlling)
adal adalah ah
peng penguk ukur uran an
dan dan
perb perbai aika kan n
terh terhad adap ap
pelaksanaan kerja bawahan agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan dapat terselenggara.
B. Efekt fektiv ivit itas as
Efekti Efektivit vitas as ialah ialah pencapa pencapaian ian atau atau pemil pemilihan ihan tujuan tujuan yang yang tepat tepat dari dari bebera beberapa pa alternatif lainnya. Efektif dapat diartikan sebagai pengukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan yang telah ditentukan. Sebagai contoh jika sebuah pekerjaan bisa disele diselesai saikan kan dengan dengan pemili pemilihan han cara cara yang telah telah ditent ditentukan ukan,, maka maka cara cara terseb tersebut ut adalah efektif. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 : 284) Efektivitas berasal dari dari kata kata efekti efektiff yang artiny artinyaa adanya adanya akibat akibat,, pengar pengaruh, uh, dapat dapat membaw membawaa hasil hasil..
14
Efektivita Efektivitass artinya artinya keefektifa keefektifan n yang berarti berarti keadaan keadaan berpengaruh, berpengaruh, keberhasilan, keberhasilan, hal yang berkesan. Menurut T. Hani Handoko (2003 : 7) Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang ditetapkan. Syahu u Su Sugi gian an O (200 (2006 6 : 76) 76) Efektivit Menurut Syah Efektivitas as adalah tingkat tingkat realisasi realisasi
aktivitas-aktivitas yang direncanakan dan hasil-hasil yang diraih. Rumusnya :
Hasil yang sesungguhnya Efektivitas :
x 100% Hasil yang direncanakan
Berd Berdas asar arka kan n defi defini nisi si di atas atas,, maka maka dapa dapatt disi disimp mpul ulka kan n bahwa bahwa efek efekti tivi vita tass merupakan suatu konsep yang dapat memberikan gambaran suatu keadaan yang menghasilkan suatu keberhasilan atau mencapai suatu hasil yang sesuai target.
C. RTGC RTGC (Rubbe (Rubberr Tyred Tyred Gantr Gantryy Crane) Crane)
1. Penge ngertian RTGC (Rubber Tyred Gantry Crane) RTGC (Rubber Tyred Gantry Crane) meru merupa paka kan n suat suatu u alat alat yang yang ada ada dilapangan penumpukan yang digunakan sebagai alat bongkar muat petikemas.
15
Menurut D.A. Lasse, (2012 : 34) , crane lapangan terberat yang melayani kegiata kegiatan n transf transfer er petike petikemas mas baik baik untuk untuk quay quay transf transfer er operati operation on maupun receipt/delivery operation adalah alat yang dibuat pertama kali oleh Paceco dan dinamakan Transtainer yang Transtainer yang dikenal dalam dua tipe yaitu tipe yang berjalan di atas roda, disebut Rubber disebut Rubber Tyred Gantry (RTG) dan tipe yang berjalan berjalan di atas rel dengan roda-roda baja disebut Rail-mounted disebut Rail-mounted Yard Gantry Crane. Crane. Menurut Referensi Kepelabuhan (2000 : 16), RTGC (Rubber Tyred Gantry Crane) adalah adalah alat alat untuk untuk mengang mengangkut kut,, menmen- stack stack dan membongkar/ membongkar/memuat memuat petikemas dilapangan penumpukan. Menurut Dirk Koleangan (2008 : 53) RTGC (Rubber Tyred Gantry Crane) atau disebut juga transtainer adalah alat untk menurunkan atau memuat container dan menyusunnya di lapangan penumpukan (container yard). Berdas Berdasark arkan an defini definisi si diatas diatas maka maka penuli penuliss menyim menyimpul pulkan kan bahwa bahwa RTGC (Rubbe (Rubberr Tyred Tyred Gantry Gantry Crane) Crane) adala adalah h suat suatu u alat alat yang yang bera berada da dila dilapa panga ngan n penumpukan yang dapat mengangkut dan menurunkan petikemas serta dapat bergerak dari satu blok ke blok yang lainnya. 2. Spe Spesifik ifikas asii RTGC (Rubber Tyred Gantry Crane) Jenis RTGC Jenis RTGC lebih lebih banyak digunakan karena alasan operasional dimana lebih luwes luwes dalam dalam olah olah gerak gerak dan mudah mudah berger bergerak ak menjel menjelaja ajahi hi seluru seluruh h termin terminal. al. RTGC mampu mampu melaya melayani ni lima lima sampai sampai enam enam row dalam dalam setiap setiap blok blok dengan dengan
16
ketinggian sampai lima stack . Pada setiap blok tersedia satu jalur head truckchassis pengangkut petikemas untuk dimuat (lift on) atau diturunkan (lift off) dengan menggunakan RTGC menggunakan RTGC . Spesifikasi : a) Memp Mempuny unyai ai ketingg ketinggia ian n antar antar 17 samp sampai ai 19 m, panjan panjang g anta antara ra 9 samp sampai ai 11,6m, span 11,6m, span (rentang) antara 19,8 sampai 26,5 m; b) Masing-masing kaki berdiri diatas 1, 2 atau 4 roda; c) Posi Posisi si rodaroda-ro roda dany nyaa dapat dapat berp berput utar ar hing hingga ga 90º 90º diat diatas as steel turning plates untuk memungkinkan RTGC bergerak ke arah melintang dan memanjang ketika pindah dari satu blok ke blok lain; d) Mobilitas RTGC mencapai RTGC mencapai 5,5 sampai 9 km/jam, kecepatan angkat antara 9 sampai 23 meter/menit dengan beban dan 18 sampai 49 meter/menit tanpa beban. Total angkatan sebanyak 18 sampai 23 box/jam.
D. Pelab elabuh uhan an
Menurut Referensi Kepelabuhanan (2000 : 7) Pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat tempat kegiatan kegiatan pemerintaha pemerintahan n dan kegiatan kegiatan ekonomi ekonomi yang dipergunakan dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, berlabuh, naik-turun penumpang dan atau bongkar muat
17
barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda transportasi. Menurut Bambang Triatmodjo (2009 : 3) Pelabuhan adalah daerah perairan yang terlindung terlindung terhadap terhadap gelombang gelombang yang dilengkapi dengan fasilitas fasilitas terminal laut meliputi dermaga di mana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat barang, krankran (crane) untu untuk k bong bongka karr muat muat bara barang ng,, guda gudang ng laut laut dan dan temp tempat at-t -tem empa patt penyimpanan di mana kapal membongkar muatannya dan gudang-gudang di mana barang-barang dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama selama menunggu pengiriman ke daerah tujuan atau pengapalan. Menurut D. A. Lasse (2012 : 1) Pelabuhan Pelabuhan adalah tempat dimana dimana tersedia tersedia perlengkapan untuk memindahkan barang dan/atau penumpang ke dan dari alat angkut di perairan. Berdas Berdasark arkan an bebera beberapa pa penger pengertia tian n diatas diatas maka maka penulis penulis menyim menyimpul pulkan kan bahwa bahwa pelabuhan adalah suatu daerah perairan dimana didalamnya itu dapat dilakukan kegi kegiat atan an bong bongka karr
muat muat,,
temp tempat at turu turun n
penu penump mpan ang, g, temp tempat at kegi kegiat atan an yang yang
berhubungan dengan pelayaran dan dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelabuhan. 1. Fung Fungsi si Pela Pelabu buha han n
18
a. Gatewa Gateway, y, sebagai sebagai pintu utama utama arus arus keluar-ma keluar-masuk suknya nya barang barang perdagang perdagangan an dari dan ke daerah belakang pelabuhan yang bersangkutan. b. Interface, sebagai titik temu yang mempertemukan moda transportasi darat dengan moda transportasi laut. c. Link Link,, seba sebagai gai mata mata rant rantai ai yang yang meru merupak pakan an bagi bagian an atau atau sala salah h satu satu bagi bagian an penting dari keseluruhan rangkaian transportasi. d. Industry Industry Entity Entity,, sebagai sebagai pengembangan pengembangan industry industry yang ada dipelabuh dipelabuhan an yang berorientasi pada kegiatan ekspor. 2. Pera Peran n Pela Pelabu buha han n
a. Simpul Simpul dalam dalam jari jaringa ngan n trans transpor portas tasi; i; b. Tempat kegiatan alih moda transportasi; c. Pintu Pintu gerbang gerbang kegiata kegiatan n perek perekono onomia mian; n; d. Tempat Tempat distri distribusi, busi, produksi produksi dan konsolo konsolodasi dasi barang; e. Mewuju Mewujudka dkan n wawasan wawasan nusanta nusantara ra dan kedaula kedaulatan tan negara negara.. Referensi Kepelabuhanan (2000 : 3).
E. Bong ongkar kar Muat Muat
19
Barang-barang yang diangkut dengan menggunakan kapal laut biasanya melalui beberapa proses kegiatan yaitu mulai dari penyimpanan barang-barang/muatan yang yan g masu masuk k ke daer daerah ah pela pelabu buha han n yang yang disi disimp mpan an di guda gudang ng maup maupun un dila dilapa pang ngan an penumpukan, kemudian diangkut didermaga dan selanjutnya dimuat diatas kapal. Berdas Berdasark arkan an buku dari dari Biro Bongkar adalah adalah Biro Pusa Pusatt Stat Statis isti tik k (199 (1996 6 : 3) Bongkar pembongkaran barang dari kapal, baik barang yang diangkut dari pelabuhan asal di Indonesia ataupun dari luar negeri. Muat adalah pemuatan barang ke kapal untuk diangkut ke pelabuhan tujuan di Indonesia atau ke luar negeri. Menurut Keputusan Menteri Perhubungan No. 33 Tahun 2001 pasal 1 ayat 22, kegiatan bongkar muat adalah barang dari dan atau ke kapal meliputi kegiatan
pembongkaran barang dari palka kapal keatas dermaga di lambung kapal atau sebaliknya (stevedoring), kegiata kegiatan n pemind pemindaha ahan n barang barang dari dari dermag dermagaa dilamb dilambung ung kapal ke gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya (cargodoring) dan kegiatan kegiatan pengambilan barang dari gudang/lapangan penumpukan di bawa ke atas truk atau sebaliknya (receiving/delivery). Berdasarkan P. P. No. 17 Tahun 1988 yang dikutip dalam buku Peraturan Angkutan Laut (1992 : 61) Usaha bongkar muat adalah kegiatan jasa yang bergerak
dala dalam m kegia kegiata tan n bongk bongkar ar muat muat dari dari dan dan ke kapa kapal, l, yang yang terd terdir irii dari dari kegi kegiat atan an stevedoring, cargodoring dan receiving/delivery.
20
Berdasarkan Berdasarkan pengertian-p pengertian-pengert engertian ian diatas diatas maka penulis penulis menyimpulka menyimpulkan n bahwa pengertian bongkar muat adalah kegiatan membongkar dan memuat barang dari dan ke kapal/d kapal/derm ermaga/ aga/lap lapanga angan n penump penumpukan ukan yang melipu meliputi ti kegiata kegiatan n stevedoring, cargodoring dan receiving/delivery. Menurut R. P. Suyono (2005: 310) pelaksanaan pelaksanaan kegiatan kegiatan bongkar muat dibagi dalam 3 (tiga) kegiatan yaitu : 1. Stev Steved edor oriing Stevedoring
adala alah
pekerjaan
membongka gkar
barang
dari
kapa apal
ke
dermag dermaga/t a/tongk ongkang/ ang/tru truk k atau atau memuat memuat barang barang dari dari dermag dermaga/t a/tong ongkang kang/tr /truk uk ke dalam kapal sampai dengan tersusun ke dalam palka kapal dengan menggunakan derek derek kapal kapal atau atau derek derek darat darat atau atau alat alat bongkar bongkar muat muat lainnya lainnya.. Kegiat Kegiatan an ini dilaksanakan oleh Perusahaan Bongkar Muat (PBM). 2. Car Cargodo godori ring ng Cargodoring adalah pekerjaan melepaskan barang dari tali/jala-jala tali/jala-jala di dermaga dermaga dan mengan mengangkut gkut dari dari dermag dermagaa ke gudang/ gudang/lap lapang angan an penumpu penumpukan kan kemudi kemudian an selanjutnya disusun di gudang/lapangan penumpukan atau sebaliknya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Perusahaan Bongkar Muat (PBM). 3. Rece Receiv ivin ing/ g/De Deli liver veryy
21
Receiving/Delivery
adal adalah ah
peke pekerj rjaa aan n
memi memind ndah ahka kan n
bara barang ng
dari dari
temp tempat at
penumpukan di gudang/lapangan penumpukan dan menyerahkan sampai ters tersus usun un diat diatas as kenda kendara raan an di pint pintu u
guda gudang/ ng/la lapa pang ngan an penu penump mpuk ukan an atau atau
sebaliknya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Perusahaan Bongkar Muat (PBM). Menurut D. A. Lasse (2012 : 30) jenis-jenis untuk alat bongkat muat petikemas ada 8 (delap (delapan) an),, tetapi tetapi alat alat bongkar bongkar muat muat yang digunakan digunakan oleh oleh PT. Pelabu Pelabuhan han Indonesia IV Cabang Bitung khususnya di lapangan penumpukan hanya 6 (enam) alat yaitu : 1. RTGC RTGC (Rubbe (Rubberr Tyred Tyred Gantry Gantry Crane) Crane) RTGC (Rubber Tyred Gantry Crane) adala adalah h alat alat untuk untuk menga mengang ngkat kat dan dan menuru menurunka nkan n petike petikemas mas yang mudah mudah berger bergerak ak menjel menjelaja ajahi hi seluru seluruh h lapanga lapangan n penumpukan dan juga mampu melayani lima sampai enam row dalam setiap blok dengan ketinggian sampai lima stack lima stack .
Gambar II. 1 RTGC 1 RTGC (Rubber Tyred Gantry Crane)
22
2. Top Lo Loader Top Loader adalah alat angkat untuk melakukan pelayanan lift on dan lift off yang mampu mengangkat beban sampai pada ketinggian 3-5 stack 3-5 stack petikemas petikemas isi atau 8-10 stack 8-10 stack petikemas petikemas kosong.
Gambar II. 2 Top Loader 3. Reac Reach h Stac Stacke ker r Reach Stacker merupakan alat angkat yang dirancang sebagai crane lapangan yang mobilitas pergerakannya melebihi top loader dimana dapat menjangkau sampai dengan 3 row dan ketinggian 5 stack dan juga spreader yang dapat berputar hingga 90 derajat sehingga dapat mengangkut petikemas dalam posisi melintang maupun membujur.
23
Gambar II. 3 Reach 3 Reach Stacker 4. Head Head Truc Truckk dan dan Chas Chassi siss Merupak Merupakan an suatu suatu pasang pasangan an head truck-chass truck-chassis is yang melakuk melakukan an kegiat kegiatan an pengangkutan di berbagai lokasi kegiatan mulai dari terminal, dari dan ke derm dermaga aga,, CFS, CFS, lapa lapanga ngan n penum penumpu puka kan n dan dan kegi kegiat atan an lain lainny nyaa yang yang masi masih h berhubungan dengan pengangkutan petikemas. p etikemas.
Gambar II. 4 Head 4 Head Truck dan Truck dan Chassis 5. Fork Lift
24
Fork Lift adalah Lift adalah alat angkut muatan ke dan dari dermaga, dan di sekitar terminal, di gudang atau lapangan yang digunakan untuk melakukan kegiatan stuffing kegiatan stuffing dan dan un-stuffing untuk un-stuffing untuk menutusun muatan ke dalam petikemas.
Gambar II. 5 Fork 5 Fork Lift 6. Mobi Mobille Crane ane Mobile Crane merupakan peralatan berat yang digunakan di lingkungan kerja pelabuhan untuk melayani kegiatan bongkar muat seperti memindahkan dan mengangkat dalam radius terbatas saja.
25
Gambar II. 6 Mobile 6 Mobile Crane
F. Petik tikemas
1. Penge Pengert rtia ian n Peti Petike kema mass Berikut Berikut beberapa beberapa pengertian pengertian tentang petikemas yang penulis penulis kutip dari para ahli, yaitu sebagai berikut : Menurut R. P. Suyono (2005 : 263) Petikemas adalah satu kemasan yang dirancang secara khusus dengan ukuran tertentu, dapat dipakai berulang kali, dipergunakan untuk menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya. Menurut Amir MS (1999 : 113) Petikemas adalah peti yang terbuat dari logam yang dimana didalamnya digunakan untuk barang-barang yang disebut muatan umum. Menurut Dirk Koleangan (2008 : 6) Petikemas adalah semua media yang didalamnya dapat dimasukkan sesuatu barang atau tempat mengisi barang. Soedjono o Kramad Kramadibr ibrata ata (2002 (2002 : 280) 280) Petikemas Menurut Soedjon Petikemas adalah suatu suatu
kotak besar terbuat dari bahan campuran baja dan tembaga (antikarat) dengan pintu yang ya ng dapat terkunci dan pada p ada tiap sisi-sisi dipasang d ipasang suatu piting sudut dan
26
kunci kunci putar putar sehing sehingga ga antara antara satu satu petike petikemas mas dengan dengan petike petikemas mas lainnya lainnya dapat dapat digunakan dengan mudah disatukan atau dilepaskan. Berdas Berdasark arkan an pendapat pendapat dari dari beberap beberapaa ahli, ahli, maka maka penuli penuliss menyim menyimpul pulkan kan bahwa petikemas adalah suatu tempat berupa peti yang berfungsi untuk menyimpan dan mengangkut muatan untuk di bawa dari tempat yang satu ke tempat lainnya serta dapat dipakai berulang kali. 2. Jeni Jeniss dan dan Ukura Ukuran n Peti Petike kema mass a. Jeni enis Pet Petikem ikemas as Jenis-jenis petikemas menurut Engkos Kosasih dan Hananto Soewedo (2009 : 114) dibagi dalam beberapa jenis yaitu :
1) Gener General al Carg Cargo o Conta Contain iner er Gener General al Carg Cargo o Cont Contai aine ner r adal adalah ah peti petike kema mass yang yang dipa dipaka kaii untu untuk k mengangkut muatan umum. 2) Special Special Venti Ventilat lated ed Cont Contain ainer er Special Special Ventil Ventilate ated d Contai Container ner adalah adalah petike petikemas mas yang dipakai dipakai untuk untuk mengangkut muatan yang basah, bau maupun yang mudah rusak. 3) Open Open Top/ Top/Si Side de Cont Contai ainer ner
27
Open Top/Side Container adalah Container adalah petikemas yang terbuat dari steel dari steel untuk untuk meng mengan angk gkut ut alat alat bera berat, t, mesi mesin, n, trak trakto torr
dan dan
seba sebaga gain inya ya..
Muat Muatan an
dimasukkan dari atas maupun dari sisi samping petikemas. 4) Flat Flat Rack Rack Cont Contai aine ner r Flat Rack Container adalah petikemas yang berlantai dasar kuat/kokoh yang dipakai untuk mengangkut mesin-mesin atau alat berat. 5) Dry Dry Bul Bulkk Con Conta tain iner er Dry Bulk Container adalah petikemas yang dipakai untuk mengangkut muatan curah. 6) Tank Tank Cont Contai aine ner r Tank Container adalah Container adalah tangki yang dilindungi dilindungi dengan rangka besi untuk mengangkut muatan cair atau gas. 7) Refr Refrig iger erat ated ed Contai Containe ner r Refrigerated Container adalah Container adalah petikemas yang dilengkapi dengan mesin pendingin untuk mengangkut muatan seperti buah-buahan, daging dan sayur. b. Ukuran Petikemas
28
Menurut Engkos Kosasih dan Hananto Soewedo (2009 : 116) panjang dan tinggi petikemas dapat berubah-ubah sedangkan lebarnya tetap 8 feet. Panjang petikemas antara lain : 10’, 20’, 35’, 40’, 45’. Umumnya yang dipakai di Indonesia adalah 20’ dan 40’. Masih menurut pengarang buku yang dikutip dari ISO, ukuran petikemas dan berat keseluruhannya untuk standar ISO yaitu sebagai berikut :
Tabel II. 1 Ukuran Petikemas ISO
Type Code IA I AA IB I BB IC I CC ID IE IF
External Height mm ft - in 2438 8 – 00 2591 8 – 6 2438 8 – 00 2591 8 – 6 2438 8 – 00 2591 8 – 6 2438 8 – 00 2438 8 – 00 2438 8 – 00
3. Kapas Kapasit itas as Peti Petike kema mass
Series 1 Exte Extern rnal al Widt Width h Exte Extern rnal al Leng Length th mm ft mm ft - in 2438 8 12000 40 – 00 2438 8 12000 40 – 00 2438 8 9000 30 – 00 2438 8 9000 30 – 00 2438 8 6000 20 – 00 2438 8 6000 20 – 00 2438 8 3000 10 – 00 2438 8 2000 6–5 2438 8 1500 5 – 00
Maximum Gross Weight kgs lbs 30480 67200 30480 67200 25400 56000 25400 56000 20320 44800 20320 44800 10160 22400 7110 15700 5080 11200
29
Menurut Dirk Koleangan (2008 : 17-18) kapasitas muat petikemas adalah sebagai berikut : a. Maxi Maximu mum m Gros Grosss We Weig ight ht Adalah jumlah berat maksimum dari muatan dan container kosong. b. Tare Tare (Tar (Taree Wei Weigh ght) t) Adalah Adalah berat berat dari dari contain container er kosong kosong termas termasuk uk kelengk kelengkapan apan dari dari sesuat sesuatu u container. c. Pay Load Adalah jumlah berat muatan yang dapat dimasukkan dalam container yang bersangkutan, termasuk pembungkus/kemasan muatan tersebut. d. Cubi Cubicc Feet Feet Cap Capac acit ityy Adalah jumlah ruangan (isi) container dalam kubik kaki. e. Cubi Cubicc Mete Meterr Capa Capaci city ty Adalah jumlah ruangan (isi) container dalam meter kubik. 4. Stat Status us Peti Petike kema mass
30
Dala Dalam m penga pengang ngkut kutan an petik petikem emas as dari dari suat suatu u negar negaraa ke negar negaraa lain lainnya nya petikemas mempunyai 2 (dua) status yang menurut R. P. Suyono (2005 : 272) adalah sebagai berikut : a. Full Full Cont Contai ainer ner Load Load (FCL (FCL)) Ciri-cirinya adalah : 1) Beri Berisi si mua muata tan n dari dari satu satu shipper shipper dan dan dikirim oleh satu consignee. consignee. 2) Peti Petike kema mass diis diisii (stuffing) oleh shipper dan petikemas yang sudah diisi diserahkan di container yard (CY) pelabuhan muat. 3) Dipela Dipelabuha buhan n bongkar, bongkar, petikem petikemas as diambil diambil oleh oleh consignee di CY dan diunstuffing oleh unstuffing oleh consignee. consignee. 4) Perus Perusaha ahaan an pela pelaya yara ran n tidak tidak berta bertangg nggung ung jawab jawab atas atas kerus kerusak akan an dan dan kehilangan barang yang ada dalam petikemas. b. Less Less than than Contai Container ner Load Load (LCL (LCL)) Ciri-cirinya adalah : 1) Peti Petike kema mass beri berisi si muat muatan an dari dari bebe bebera rapa pa shipper dan dituju ditujukan kan oleh oleh beberapa consignee. 2) Muat Muatan an dite diteri rima ma dala dalam m kead keadaa aan n breakbulk dan diis diisii (stuffing) di container freight station (CFS) oleh perusahaan pelayaran.
31
3) Dipe Dipela labuh buhan an bongk bongkar ar,, peti petike kema mass didi-unstuffing di CFS oleh perusahaan pelayaran dan diserahkan kepada beberapa consignee dalam keadaaan breakbulk. 4) Perusahaan Perusahaan pelayaran pelayaran bertanggu bertanggung ng jawab atas atas kerusakan kerusakan dan kehilang kehilangan an barang yang diangkut dalam petikemas. 5. Keuntu Keuntungan ngan dan dan Kerugi Kerugian an Memakai Memakai Peti Petikem kemas as Menurut Dirk Koleangan (2008 : 21 - 22) keuntungan keuntungan dan kerugian kerugian dalam memakai petikemas yaitu sebagai berikut : a. Keun Keuntu tung ngan an mema memakai kai pet petik ikem emas as : 1) Kecepat Kecepatan an bongkar bongkar/mu /muat at yang tinggi tinggi sehingg sehinggaa dapat dapat mengur mengurangi angi biaya biaya dan waktu kapal di pelabuhan. 2) Akibat kerusakan kerusakan dan dan kehilangan kehilangan muatan muatan sangat sangat kecil. kecil. 3) Tida Tidak k terj terjad adii double handling . 4) Dapa Dapatt dil dilak akuk ukan an door to door service dengan intermodal transport. 5) Kondi Kondisi si pemb pembun ungku gkuss asli asli dari dari muat muatan an tida tidak k memb membut utuh uhkan kan stand standar ard d packing , karena cukup aman didalam petikemas. 6) Menghem Menghemat at penggu penggunaa naan n tenaga tenaga kerj kerja. a.
32
7) Dapat Dapat memudah memudahkan kan sistem sistem pengawa pengawasan san pergerak pergerakan an petike petikemas mas dengan dengan menggunakan komputer. b. Kerugian memakai petikemas : 1) Perubah Perubahan an organi organisas sasii serta serta perubahan perubahan tata kerja dalam sistem sistem trans transpor portt dan bongkar/muat petikemas. 2) Port of call kapal petikemas terbatas hanya bagi pelabuhan-pelabuhan yang memiliki sarana terminal petikemas. 3) Biay Biayaa inve invest stes esii term termas asuk uk pemb pemban angun gunan an term termin inal al peti petike kema mass maup maupun un sarana-sarana penunjang lainnya sangat tinggi. 4) Dibu Dibutu tuhk hkan an skill skill yang lebih tinggi bagi para pekerja, terutama didalam bidang teknik. 5) Deng Dengan an ada adany nyaa containerisasi dapat mengakibatkan pengangguran.
G. Manajemen Operasi Dalam setiap lembaga, semua kegiatan harus dilaksanakan sebaik-baiknya atau seoptimal mungkin. Artinya jika memperoleh manfaat, keuntungan atau kebaikan sela selalu lu dius diusah ahak akan an
seba sebany nyak ak
mung mungki kin, n,
seda sedang ngka kan n
jika jika
haru haruss
mena menang nggu gung ng
pengorbanan, membayar atau menanggung kerugian sebaiknya diusahakan sesedikit mungkin. Dasar pemikiran inilah yang dianut dalam manjemen operasi.
33
Secara umum, kegiatan operasi merupakan suatu kegiatan yang berhubungan dengan dengan pencipt penciptaan/ aan/pem pembuat buatan an barang barang,, jasa jasa atau atau kombin kombinasi asinya nya melalu melaluii proses proses transformasi dari masukan sumber daya produksi menjadi keluaran yang diinginkan. Manajemen operasi terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan operasi. Menurut Pangestu Subagyo (2000 : 1) Manajemen adalah tindakan untuk mencapai tujuan
yang dilakukan dengan mengkoordinasi mengkoordinasi kegiatan orang lain. Fungsi-fungs Fungsi-fungsii atau kegiat kegiatanan-kegi kegiata atan n
manaje manajemen men
melipu meliputi ti
perenc perencanaa anaan, n,
organi organisas sasi, i,
koordin koordinasi asi,,
pengarahan dan pengawasan. Operasi adalah kegiatan mengubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan manfaat baru dari suatu barang atau jasa. Sehingga pengertian manajemen operasi adalah penerapan ilmu manajemen untuk mengatur kegiatan produksi atau operasi agar d apat dilakukan secara efisien. Menurut Eddy Herjanto (2003 : 3) Manajemen Operasi adalah penggunaan fungsi manajemen dalam mengoperasikan kegiatan sumber daya produksi baik yang menghasilkan barang maupun jasa. Menurut Jay Heizer dan Barry Render (2005 : 4) Manajemen operasi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output. Berdasarkan pengertian dari beberapa ahli diatas maka penulis menyimpulkan bahwa manajemen operasi adalah perapan dari ilmu manajemen yang melaksanakan
34
aktivitasnya atau terfokus pada hasil, dimana menghasilkan suatu nilai dalam bentuk barang dan jasa secara efisien.
H. Mana Manajem jemen en Produk Produksi si
Kegiatan produksi dimaksudkan untuk melakukan suatu aktivitas atau kegiatan yang yang meng menghas hasil ilka kan n bara barang ng atau atau jasa jasa sert sertaa kegi kegiat atan an-ke -kegi giat atan an lain lainnya nya yang yang menduku mendukung ng atau atau menunj menunjang ang untuk untuk mencap mencapai ai produk produk terseb tersebut. ut. Beriku Berikutt adalah adalah beberapa pengertian mengenai manajemen produksi dari beberapa ahli : Manajemen Produksi Produksi adalah adalah proses proses pencapaian pencapaian Sofjan Sofjan Assauri Assauri (2008 (2008 : 19) Manajemen sumber-sum sumber-sumber ber daya untuk memproduksi atau menghasilk menghasilkan an barang-baran barang-barang g atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi. Manajem emen en Prod Produks uksii adal adalah ah kegia kegiata tan n yang yang Eddy Ed dy He Herj rjan anto to (200 (2003 3 : 3) Manaj menghas menghasilk ilkan an barang barang dan jasa jasa yang telah telah direnc direncanak anakan an oleh oleh perusa perusahaa haan n untuk untuk ditawarkan kepada konsumen. T. Hani ani Hand Handok oko o (200 (2008 8 : 3) Manaje Manajemen men Produk Produksi si adalah adalah usahausaha-usa usaha ha
pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya dalam proses transformasi bahan mentah menjadi berbagai produk atau jasa. Berdas Berdasark arkan an bebera beberapa pa penger pengertia tian n diatas diatas maka maka penulis penulis menyim menyimpul pulkan kan bahwa bahwa manajemen produksi adalah suatu aktivitas atau kegiatan mengelola sumber daya-
35
sumber sumber daya untuk untuk menghas menghasilk ilkan an suatu suatu barang barang atau atau jasa jasa sebaga sebagaii produk produk dari dari perusahaan tersebut untuk nantinya ditawarkan kepada konsumen-konsumen.
I. Te Teori ori Uji Uji Ber Berta tanda nda Wilcox Wilcoxon on (The Signed Rank Test)
Uji urutan bertanda Wilcoxon pertama kali diperkenalkan oleh Frank Wilcoxon pada tahun 1945 sebagai penyempurnaan dari uji tanda. Pada uji urutan bertanda terseb tersebut, ut, disamp disamping ing memper memperhat hatika ikan n tanda tanda perbeda perbedaan an (posit (positif if atau atau negatif negatif)) juga juga memper memperhat hatika ikan n besarn besarnya ya beda beda dalam dalam menent menentukan ukan apakah apakah ada perbed perbedaan aan nyata nyata antara data pasangan yang diambil dari sampel atau sampel yang berhubungan. M. Iqbal Hasan (2008 : 304-305).
Langkah-langkah pengujian urutan bertanda Wilcoxon ialah sebagai berikut : 1. Menent Menentuka ukan n formu formulas lasii hipo hipotes tesis is H0 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah urutan negatif adalah sama (tidak ada perbedaan nyata antara pasangan data). H1 : Jumlah urutan tanda positif dengan jumlah tanda negatif adalah berbeda (ada perbedaan nyata antara pasangan data). 2. Menent Menentuka ukan n taraf taraf nyata nyata (α) dengab dengab T tabel tabelnya. nya. 3. Menent Menentuka ukan n kriter kriteria ia pengu pengujia jian n dimana dimana : H0 diterima apabila T0 ≥ T
36
H0 ditolak apabila T < T 0
4. Menentukan nilai uji statistik (nilai T0)
Tahap-tahap pengujian ialah sebagai berikut : a) Menentukan Menentukan tanda tanda beda beda dan besarny besarnyaa tanda tanda beda antara antara pasangan pasangan data. data. b) Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang. 1) Angka 1 untuk untuk beda beda yang terkecil terkecil dan dan seterusny seterusnya. a. 2) Jika terdapa terdapatt beda yang yang sama, sama, diambil diambil rata-ratany rata-ratanya. a. 3) Beda nol tidak tidak dipe diperha rhati tikan. kan. c) Memisahkan Memisahkan tanda tanda beda beda positif positif dan dan negatif negatif atau atau tanda tanda jenjang. jenjang. d) Menjumlahka Menjumlahkan n semua semua angka angka positif positif dan angka angka negatif negatif.. e) Nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan merupakan nilai T0 yaitu
nilai uji statistik. 5. Membuat kesimpulan dimana menyimpulkan H0 diterima atau ditolak.