Kadar air dan kadar lumpur agregat kasarDeskripsi lengkap
ANALISIS VISKOSITAS DAN DENSITASDeskripsi lengkap
Laporan pengukuran kadar klorofil menggunakan spektronik 20DFull description
pengukuran kadar air tanah
contoh latarbelakang
penyimpanan
BAB II
DENSITAS, SAND CONTENT DAN PENGUKURAN KADAR MINYAK PADA LUMPUR PEMBORAN
2.1.
Tujuan Tu juan Percoaan
1. Menent Menentuka ukan n besarny besarnyaa kandun kandungan gan pasir pasir (%) yang terkand terkandung ung dalam dalam lumpur pemboran. 2. Mene Menent ntuk ukan an dens densit itas as lump lumpur ur pemb pembora oran n deng dengan an meng menggu guna naka kan n mud mud balance. 3. Menent Menentuka ukan n kadar minyak minyak dan padatan padatan yang yang terdapat terdapat dalam dalam lumpur lumpur bor. 4. Menent Menentuka ukan n standar standar sand sand conte contect ct yang yang baik. baik. 5. Mene Menent ntu ukan kan hubu hubung ngan an anta antara ra kadar adar miny inyak deng dengan an pera perala lata tan n pemboran.
2.2.
Teor! Te or! Da"ar
2.2. .2.1. Den Den"!# "!#a"
Lumpur memiliki peranan yang sangat besar dalam menentukan kebe keberh rhasi asilan lan suat suatu u oper operasi asi pemb pembor oran an sehin sehingg ggaa perlu perlu dipe diperh rhati atika kan n siat!siat dari lumpur tersebut seperti densitas" #iskositas , gel strength atau ataupu pun n filtration loss. loss. $ensitas lumpur berhubungan langsung dengan ungsi ungsi lumpur lumpur bor sebagai sebagai penaha penahan n tekanan tekanan ormasi ormasi.. $engan $engan densita densitass lumpur pemboran yang terlalu besar akan menyebabkan lumpur hilang ke ormasi (lost (lost circulation)" circulation)" sedangkan apabila densitas lumpur pemboran terlalu kecil akan menyebabkan menyebabkan kick (masuknya (masuknya luida ormasi ke dalam lubang sumur). leh karena itu" densitas lumpur harus disesuaikan dengan keadaan ormasi yang akan dibor. $ens $ensit itas as
lump lumpur ur
pemb pembor oran an
dapa dapatt
meng mengga gamb mbar arka kan n
grad gradie ien n
hidros hidrostati tatik k dari dari lumpur lumpur pembor pemboran an dalam dalam psi&t psi&t.. 'amun" 'amun" di lapang lapangan an umumnya dipakai satuan pound satuan pound per gallon (ppg). gallon (ppg). $engan asumsi!asumsi sebagai berikut 11
12
1. olume lume setiap setiap materia materiall adalah adalah additive additive Vs +Vml =Vmb 2. *uml *umlah ah ber berat at ada adala lah h additive" additive" maka +ss , +ml - ml +mb - mb /eterangan s olume solid lume solid " gallon ml olume lumpur lama" gallon mb olume lumpur baru" gallon +s $ensitas solid " ppg +ml $ensitas lumpur lama" ppg +mb $ensitas lumpur baru" ppg $ari persamaan 1 dan 2 di dapat
( ρmb- ρml ) Vs x 100% 100% = x 100% Vmb ρs- ρml % berat solid berat solid
13
ρs x Vs (ρmb- ρml)ρs x 100% = x 100% ρmb x Vmb (ρs- ρml)ρml
Maka bila yang digunakan sebagai solid adalah barite dengan 4.3 untuk menaikkan densitas lumpur lama seberat +ml ke lumpur baru sebesar +mb setiap bbl" lumpur lama memerlukan berat solid " s sebanyak
s
684 x
(ρmb- ρml) (35.8- ρmb)
/eterangan s
erat solid 0at pemberat " kg barite&bbl lumpur.
edangkan apabila yang digunakan sebagai pemberat adalah bentonite dengan 2.5 maka untuk tiap barrel lumpur diperlukan
s
398
(ρmb- ρml) (20.825- ρmb)
/eterangan s /g bentonite&bbl lumpur lama
2.2.2. Sand Content ercampurnya serpihan!serpihan ormasi (cutting ) ke dalam
lumpur pemboran akan memba6a pengaruh pada operasi pemboran. erpihan!serpihan pemboran yang biasanya berupa pasir akan dapat mempengaruhi karakteristik lumpur yang disirkulasikan" dalam hal ini akan menambah beban pada mud pump. leh karena itu" setelah lumpur disirkulasikan maka harus mengalami proses pembersihan dengan berbagai 7enis!7enis peralatan" terutama menghilangkan partikel!partikel
14
yang masuk ke dalam lumpur selama sirkulasi. 8eralatan!8eralatan tersebut disebut dengan Conditioning Equipment " antara lain a. Shale Shaker erungsi membersihkan lumpur dari serpihan!serpihan atau cutting yang berukuran besar. 8enggunaan screen (saringan) untuk problematika padatan yang terba6a dalam lumpur men7adi salah satu pilihan dalam solid control equipment . Solid & padatan yang mempunyai 7ari!7ari yang lebih besar dari 7ari! 7ari screen akan tertinggal & tersaring dan dibuang" sehingga 7umlah solid dalam lumpur bisa terminimalisasi. *ari!7ari screen diatur agar polimer dalam lumpur tidak ikut terbuang. /erusakan screen dapat diperbaiki dan diganti.
Gambar 2.1. Shale Shake
b. Degassser erungsi membersihkan lumpur dari gas yang mungkin masuk ke dalam lumpur pemboran. 8eralatan ini sangat berungsi pada saat pemboran menembus 0ona permeable" yang ditandai dengan pemboran men7adi lebih cepat" densitas lumpur berkurang dan #olume lumpur pada mud pit bertambah.
15
Gambar 2.2. Degasser
c. Desander erungsi membersihkan lumpur dari partikel!partikel padatan yang berukuran kecil yang biasanya lolos dari shale shaker .
Gambar 2.3. Desander
d. Desilter . erungsi seperti desander " namun desilter membersihkan lumpur dari partikel!partikel yang berukuran lebih kecil. elain dapat menggunakan penyaringan dengan screen terkecil" penyaringan dengan menggunakan mud cleaner " karena dapat lebih murah dan lebih praktis. 8enggunaan desilter dan mud cleaner harus dioptimalisasi oleh beberapa aktor" seperti berat lumpur" nilai asa
19
cair" komposisi solid dalam lumpur"
biaya logistik yang
berhubungan dengan bahan kimia dan lain!lain. 'ormalnya berat lumpur yang dikehendaki sekitar 1:.;.
Gambar 2.4. Desilter
8enggambaran sand content dari lumpur pemboran merupakan persentase #olume dari partikel!partikel yang diameternya lebih besar dari <4 mikron. =al ini dilakukan melalui pengukuran dengan saringan tertentu. *adi persamaan untuk menentukan kandungan pasir ( sand content ) pada lumpur pemboran adalah
n=
Vs x 100% Vm
/eterangan n /andungan pasir s olume pasir dalam lumpur m olume lumpur 2.2.$. Pen%u&uran Ka'ar M!n(a& /andungan minyak adalah banyaknya minyak yang terkandung
dalam lumpur emulsi dimana air sebagai bahan dasarnya. Lumpur emulsi yang baik adalah lumpur pemboran dengan kadar minyak maksimal sebesar > 15 ? 2: %. /adar minyak dalam lumpur emulsi mempunyai
1<
pengaruh yang cukup besar terhadap la7u pemboran. =al ini terutama karena minyak akan memberikan pelumasan sehingga pahat lebih a6et" mengurangi pembesaran lubang bor dan mengurangi penggesekan pipa bor dengan ormasi serta mengurangi kemungkinan ter7adinya 7epitan terhadap pahat. @kan tetapi setelah mele6ati kandungan minyak optimum tersebut" kenaikan kadar minyak akan menyebabkan penurunan la7u pemboran" hal ini te7adi pada permukaan bit yang lebih licin saat kontak dengan batuan ormasi karena adanya pelumasan yang berlebihan. 2.$. Pera)a#an 'an Ba*an 2.$.1. Pera)a#an
1. Mud Balance . !etort "it #. Multi Mi$er 4. %etting &gent 5. Sand Content Set 9. elas Akur
5:: cc e.
1;
. g. h. i. 7. k. l. m. n. o. p. B. r. s. t. u. #. Gambar 2.5. Mud Balance
1. Mengkalibrasi peralatanan mud balance sebagai berikut a. Membersihkan peralatanan mud balance b. Mengisi cup dengan air hingga penuh" lalu tutup dan dibersihkan bagian luarnya. /eringkan dengan kertas tissue c. Meletakkan kembali mud balance pada kedudukan semula. d. Menempatkan rider pada skala ;.33 ppg
e. Mencek pada le#el glass bila tidak seimbamg atur calibration scre' sampai seimbang. 2. Menimbang beberapa 0at yang digunakan. 3. Menakar air 35: cc dan dicampur dengan 22.5 gr bentonite. Caranya air dimasukkan dalam be7ana lalu dipasang multi mi$er dan bentonite dimasukkan sedikit demi sedikit setelah multi mi$er di7alankan. elang beberapa menit setelah dicampur" be7ana diambil dan isi cup mud balance dengan lumpur yang telah dibuat. 4. Menutup cup dan lumpur yang melekat pada dinding bagian luar dan tutup cup dibersihkan. 5. Meletakkan balance arm pada kedudukan semula" lalu mengatur rider hingga seimbang. aca densitas yang ditun7ukkan oleh skala. 9. Mengulangi langkah lima untuk komposisi campuran yang berbeda. bh. !.
2..2. Sand Content
1. Mengisi tabung gelas ukur dengan lumpur pemboran dan tandai. ambahkan air pada batas berikutnya. utup mulut tabung dan kocok dengan kuat. 2. Menuangkan campuran tersebut ke saringan. iarkan cairan mengalir keluar melalui saringan. ambahkan air ke dalam tabung" kocok dan tuangkan kembali ke saringan. Alangi hingga tabung men7adi bersih. Cuci pasir yang tersaring pada saringan untuk melepaskan sisa lumpur yang melekat 3. Memasang funnel pada sisi atas sieve. $engan perlahan!lahan balik rangkaian tersebut dan masukkan u7ung funnel ke dalam gelas ukur. =anyutkan pasir ke dalam tabung dengan menyemprotkan air melalui saringan hingga semua pasir tertampung dalam gelas ukur. iarkan pasir mengendap. $ari skala yang ada pada tabung" baca persen #olume dari pasir yang mengendap. 4. Mencatat sand content dari lumpur dalam persen #olume. b7. &.
2..$. Penen#uan Ka'ar Ca!ran La!"an
1.
Mengambil himpunan retort keluar dari insulator blok " keluarkan mud chamber dari retort .
2.
Mengisi upper chamber dengan steel 'all .
3.
Mengisi mud chamber dengan lumpur dan tempatkan kembali tutupnya" bersihkan lelehan lumpurnya.
4.
Menghubungkan mud chamber dengan upper chamber " kemudian tempatkan kembali dalam insulator .
5.
Menambahkan setetes 'etting agent pada gelas ukur dan tempatkan diba6ah kondensator.
9.
Memanaskan lumpur sampai tak ter7adi kondensasi lagi yang ditandai dengan matinya lampu indikator.
bl.
=al!hal yang perlu dicatat selama pengu7ian berlangsung adalah
1.
% #olume minyak ml minyak - 1:
2.
% #olume air ml air - 1:
3.
% #olume padatan 1::!(ml minyak , ml air) - 1:
4.
ram minyak ml minyak - :.;
5.
ram lumpur lb & gall - 1.2
9.
ram padatan gram lumpur ? (gram minyak , gram air)
% berat padatan (gram padatan&gram lumpur) - 1::
bn. 2.3.
bo.
Da#a 'an 4a"!) Percoaan
$ata hasil percobaan adalah sebagai berikut b. 0abel 2.1. asil ercobaan Densitas dan Sand Content
".
bu.
D
S
#.
5.
o
r. K o
"! "! L
u u r b-. L
u
(.
+.
6
7
cc.
c'.
6
7
c%.
c*.
6
7
m p ur $ as ar ( L $ ) cb. L $ , 2 gr B a ri te c. L $ , 5 gr B
a ri
c7.
te L
c&.
c).
$
6
7
L
co.
c.
$
6
7
, 1 : gr C a C 3
c.
cn.
, 1 5 gr C a C 3
c-. 2.8. Pea*a"an 2.8.1. Pea*an Pra!&u
cr.
8ada praktikum ini membahas tentang densitas" sand
content " dan pengukuran kadar minyak lumpur pemboran. uatu lumpur memiliki peranan yang sangat besar dalam menentukan keberhasilan suatu operasi pemboran sehingga perlu diperhatikan siat!siat dari lumpur tersebut seperti densitas" #iskositas , gel strength ataupun filtration loss.
$alam a6al pembentukan lumpur akan terdapat kandungan minyak" yaitu banyaknya minyak yang terkandung dalam lumpur emulsi dimana air sebagai bahan dasarnya. Lumpur emulsi yang baik adalah lumpur dengan kadar minyak optimum lebih kurang sebesar 15% ? 2:% kadar minyak dalam lumpur emulsi mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap la7u pemboran. elama proses pemboran" lumpur 7uga akan terca mpur oleh serpihan!serpihan ormasi (cutting ) yang akan memba6a pengaruh pada operasi pemboran. erpihan!serpihan pemboran yang biasanya berupa pasir akan dapat mempengaruhi karakteristik lumpur yang disirkulasikan" dalam hal ini akan menambah beban pompa sirkulasi lumpur. cs.
8ada praktikum ini kita membuat lumpur terlebih dahulu
dengan komposisi campuran 35: cc air dan 22.5 gr bentonite. ehingga diperoleh lumpur dasar (L$) dengan densitas 6.83 % dan sand content 7.37 9. Lalu ketika ditambahkan additive material pemberat seperti
bentonite dan carbonite" harga densitas pun meningkat. 8ada percobaan" apabila lumpur dasar yang kita peroleh ditambahkan barite sebanyak 2 gram" densitas meningkat men7adi 6.:7 % dengan harga sand content tetap.egitu pula apabila kita menambahkan barite sebesar 5 gram" maka densitas meningkat lagi men7adi 6.:3 % dengan harga sand content yang tetap. 8ada penambahan additive carbonite" apabila ditambah 1: gram carbonite maka densitas meningkat men7adi 6.:3 % dengan perubahan harga sand content men7adi 7.:3 9 dan apabila ditambahkan 15 gram carbonite maka densitas meningkat men7adi 6.67 % dan harga sand content men7adi 7.:3 9. ct.
=arga densitas dan sand content perlu diperhatikan. /arena
7ika harga densitas terlalu tinggi maka akan ter7adi lost circulation (lumpur pemboran hilang ke ormasi)" lalu 7ika harga densitas terlalu rendah akan ter7adi kick (luida ormasi masuk ke sumur). *ika harga sand content terlalu tinggi dapat menaikkan denistas yang kemudian menambah beban pompa sirkulasi lumpur dan dapat ter7adi proses abrasi atau pengikisan pada peralatan pemboran. 8enambahan additive dalam percobaan adalah
untuk menaikkan densitas lumpur" dan apabila berdasar eisiensi maka saya memilih menggunakan barite karena dengan gram yang sedikit mampu menaikkan harga densitas secara signiikan dan menstabilkan harga sand content " berbeda dengan carbonate. ehingga barite dapat dikatakan sebagai additive yang berungsi menambah densitas dari lumpur dan secara langsung mempengaruhi tekanan hidrostatik dari lumpur yang dinyatakan dengan persamaan cu. c#.
8h :.:52 - ρ - h
/eterangan
c6. 8h
ekanan hidrostatik" psi&t
c-. ρ
$ensitas lumpur" ppg
cy. h
/edalaman" t
c0. da.
2.8.2. Pea*a"an Soa)
1. $ilihat dari hasil percobaan diatas" 7elaskan apakah Barite dan CaC3 mempunyai ungsi yang sama D db.
*a6ab
Ea"
dari
data
tersebut
menun7ukkan
barite dan CaC3 memiliki ungsi yang sama dalam hal meningkatkan"
namun
tidak
sama
dalam
hal
mempertahankan harga sand content . dc.
2. *ika saudara beker7a sebagai Mud Engineer pada suatu operasi pemboran. $ari dua 7enis material pemberat diatas material manakah yang akan saudara gunakanD erikan alasannyaF dd. *a6ab Barite" karena dapat meningkatkan densitas tanpa meningkatkan persentase sand content" sehingga produksi pasir tidak meningkat seiring meningkatnya densitas. de.
3. Barite ( a4 ) mempunyai dari 4"2 ? 4"5. $ari data diatas perkirakan dari barite tersebut. *ika diketahui bentonite 2"9. d.
*a6ab
$iketahui
ρml
¿ 8.33 ppg
dg.
Bentonite 2.9
dh.
% olume
di. d7.
$itanya
*a6ab
Barite D ρ mb
:.5%
ρml
- Bentonite
dk.
;.33 ppg - 2.9
dl.
21.95; ppg
dm. V s
dn.
V mb
do.
dp.
x 100 =
0.5=
( ρmb
ρ ml )
−
ρ S− ρml
x 100
( 21.658 ppg−8.33 ppg ) ρS −8.33 ppg
0.5 ρ S −4.165 ppg= 13.328 ppg
dB. dr.
0.5 ρ S =17.491 ppg
ds.
ρ S =17.491 ppg x 2 =34.986 ppg
dt. SG barite =
du.
'5.
d6.
SGbarite =
ρs ρ ml 34.986 ppg =4 . 2 8.33 ppg
4. $ari 7a6aban soal no 3" perhatikan apakah harga yang diperoleh tersebut berada didalam range Barite seperti tertulis dalam soalD *ika iya" tentukan apakah barite tersebut termasuk pure barite & @8Go BariteD *ika tidak 7elaskan sebabnyaF d-.
*a6ab
8ada 7a6aban no 3" harga barite yang
didapat sebesar 4.2 . =al tersebut termasuk dalam range " maka barite tersebut merupakan @8Go Barite. dy. 5. $ari tabel diatas terlihat bah6a selain densitas" 7uga diukur kadar pasir. *elaskan secara singkat mengapa perlu dilakukan pengukuran kadar pasir dan bagaimana cara mengatasi masalah tersebut dalam operasi pemboranF d0.
*a6ab
/arena pasir memiliki siat abrasi#e" yaitu
dapat mengikis peralatan pemboran. Antuk mengatasinya menggunakan 0at
additive (barite) serta menyaring
lumpur dengan Conditioning Equipment . ea. 9. 8ada saat ini selain Barite dapat 7uga digunakan )ematite (He23) dan *lmenite (He.i2) sebagai densit( control additive. )ematite mempunyai harga antara 4.2 ? 5.3. edangkan ilmenite dari 4.5 ? 5.11 dengan kekerasan masing!masing 2 kali lebih dari barite. $ari data tersebut" buatlah analisa kelebihan dan kekurangan kedua additive tersebut 7ika dibandingkan dengan bariteF eb.
*a6ab
a. /elebihan
1. Lebih mudah mengontrol tekanan statik lumpur. 2. Cocok untuk pemboran yang dangkal. #. Mencegah lost circulation. ec.
b. /ekurangan 1. ukar larut. 2. idak ekonomis apabila ingin menaikkan densitas. 3. idak sesuai dengan pemboran pada tekanan ormasi cukup tinggi.
<. alena (8bs) mempunyai harga sekitar <.5 dan dapat digunakan untuk membuat lumpur dengan densitas lebih dari 1I ppg. 8ada penerapannya" alena 7arang digunakan sebagai densit( control additive dan hanya digunakan untuk masalah!masalah pemboran khusus F ed.
*a6ab
alena 7arang digunakan karena 0at additive
ini dapat menaikkan densitas terlalu signiikan. *ika densitas yang sangat tinggi dapat berakibat ter7adinya lost circulation. /arena itu galena 7arang digunakan pada berbagai ormasi" galena hanya digunakan 7ika densitas turun secara signiikan. ee. ;. uatu saat saudara berada dilokasi pemboran. 8ada saat itu bit mencapai kedalaman 19:: t. audara diharuskan menaikkan densitas 2:: bbl lumpur 11 ppg men7adi 11.5 ppg dengan menggunakan barite ( 4.2) dengan catatan bah6a #olume akhir tidak dibatasi. =itung 7umlah barite yang dibutuhkan (dalam lb)F e.
*a6ab
$iketahui
ml 2:: bbl 2:: - 42
;4:: gallon
ek.
eg.
+ml 11 ppg
eh.
+air ;.33 ppg
ei.
+mb 11.5 ppg
e7.
barite 4.2
$itanya el.
barite D ρs =SG Barite x ρ air
*a6ab
ρ s =4.2 x 8.33 ppg =34.986 ppg
em.
en. eo.
W barite =
( ρmb
ρml )
−
ρs− ρ mb
x V ml x ρ s
ep.
W Barite=
( 11.5 ppg −11 ppg ) 34.986 ppg −11.5 ppg
eB.
W barite =
x 8400 gallonx 34.986 ppg
0.5 x 8400 x 34.986 23.486
er.
W barite =6255 ,319 lb e".
I. ebutkan hal!hal yang ter7adi akibat sand content terlalu besarF et.
*a6ab !
ersiat
dapat
mengikis
dan
merusak
peralatan pemboran. ! $apat mengendap dan mengganggu ker7a bit sehingga ker7a !
bit tidak optimal $ensitas lumpur akan naik" sehingga menyebabkan lumpur hilang ke ormasi (lost circulation).
eu. 2.:. Ke"!u)an 1. $ari percobaan data dan perhitungan" penambahan barite dan kalsium
karbonat untuk menambah densitas lumpur pemboran. 2. $ensitas lumpur harus terus di kontrol untuk men7aga siat 3.
lumpur tersebut. erlebihannya kandungan pasir akan menyebabkan meningkat densitas
4.
dan meningkatkan beban ker7a pompa sirkulasi. @pabila dibandingkan barite dan kalsium
karbonat"
lebih
besar
penambahan kalsium karbonat dengan menghasilkan kandungan pasir 5.
yang lebih banyak daripada barite. arite lebih ekonomis dibandingkan dengan kalsium karbonat selain karena penggunaanya yang lebih sedikit dengan hasil yang sama sand
9.
content yang dihasilkan 7uga sedikit. emakin tinggi kandungan pasir 7uga dapat merusak peralatan dengan siat abrasi pada pasi. e5. e;. e<.